SlideShare a Scribd company logo
1 of 110
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
PENDAHULUAN
Citra adalah suatu representasi, kemiripan,
atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai
keluaran suatu sistem perekaman data dapat
bersifat optik berupa foto, bersifat analog
berupa sinyal-sinyal video seperti gambar
pada monitor televisi, atau bersifat digital
yang dapat langsung disimpan pada suatu
media penyimpanan
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Citra dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
yaitu citra diam yaitu citra tunggal yang tidak
bergerak dan citra bergerak yaitu rangkaian citra
diam yang ditampilkan secara beruntun, sehingga
memberi kesan pada mata sebagai gambar yang
bergerak. Setiap citra didalam rangkaian itu
disebut frame. Gambar-gambar yang tampak
pada film layar lebar atau televisi yaitu terdiri dari
ribuan sampai ratusan-ribu frame
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Citra analog adalah citra yang bersifat kontinu, seperti
gambar pada monitor televisi, foto sinar-X yang
tercetak di kertas foto, lukisan, pemandangan alam,
hasil CT-scan, dan lain sebagainya. Citra analog tidak
dapat direpresentasikan dalam komputer sehingga
tidak bisa diproses di komputer secara langsung. Agar
citra analog dapat diproses di komputer, proses
konversi analog ke digital harus dilakukan terlebih
dahulu
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
1. Citra Analog
Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua
variabel, f(x,y), dimana x dan y adalah koordinat
spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas citra pada
koordinat tersebut, hal tersebut diilustrasikan pada
gambar 2.1. Teknologi dasar untuk menciptakan dan
menampilkan warna pada citra digital berdasarkan
pada penelitian bahwa sebuah warna merupakan
kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau,
dan biru (Red, Green, Blue - RGB)
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
2. Citra Digital
Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua
variabel, f(x,y), dimana x dan y adalah koordinat
spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas citra pada
koordinat tersebut. Teknologi dasar untuk menciptakan
dan menampilkan warna pada citra digital
berdasarkan pada penelitian bahwa sebuah warna
merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu
merah, hijau, dan biru (Red, Green, Blue - RGB)
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
2. Citra Digital
Sensor optik yang terdapat di dalam sistem
pencitraan disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk bidang dua dimensi (x, y). besar
intensitas yang diterima sensor di setiap titik
(x, y) disimbolkan oleh f(x, y) dan besarnya
tergantung pada intensitas yang dipantulkan
oleh objek. Ini berarti f(x, y) sebanding dengan
energi yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
Konsekuensinya, besar intensitas f(x, y) tidak
boleh nol dan harus berhingga
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Pada Gambar tersebut mengilustrasikan citra digital sebagai fungsi dua variabel,
f(x,y), dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas
citra pada koordinat tersebut
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
RGB adalah suatu model warna yang terdiri
dari merah, hijau, dan biru, digabungkan dalam
membentuk suatu susunan warna yang luas.
Setiap warna dasar, misalnya merah, dapat
diberi rentang-nilai. Untuk monitor komputer,
nilai rentangnya paling kecil = 0 dan paling
besar = 255. Pilihan skala 256 ini didasarkan
pada cara mengungkap 8 digit bilangan biner
yang digunakan oleh mesin komputer.
3. Citra Warna
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Dengan cara ini, akan diperoleh warna campuran
sebanyak 256 x 256 x 256 = 1677726 jenis warna.
Sebuah jenis warna, dapat dibayangkan sebagai
sebuah vektor di ruang 3 dimensi yang biasanya
dipakai dalam matematika, koordinatnya dinyatakan
dalam bentuk tiga bilangan, yaitu komponen-x,
komponen-y, dan komponen-z. Misalkan sebuah
vektor dituliskan sebagai r = (x,y,z). Untuk warna,
komponen-komponen tersebut digantikan oleh
komponen R(ed), G(reen), B(lue)
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Gambar tersebut menunjukkan piksel dari warna-
warna yang dapat merupakan kombinasi dari tiga
warna utama RGB, yaitu red, green, and blue. Jadi,
sebuah jenis warna dapat dituliskan sebagai :
warna = RGB(30, 75, 255), putih = RGB
(255,255,255), sedangkan untuk hitam= RGB(0,0,0).
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Graysacale adalah warna-warna piksel yang berada
dalam rentang gradasi warna hitam dan putih.
4. Citra Gray
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Pada Color Dialog seperti yang terlihat pada
Gambar tersebut , jika memilih warna solid hitam,
putih, atau abu-abu, maka akan berada dalam pita
warna grayscale. Apabila tanda panah digeser ( ke
atas menuju putih atau ke bawah menuju ke hitam )
maka red, green dan blue akan memberikan nilai
yang sama.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Perubahan Citra Digital Original ke Citra Grayscale
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Untuk pengubahan warna image menjadi
grayscale, cara yang umumnya dilakukan adalah
dengan memberikan bobot untuk masing-masing
warna dasar red, green, dan blue seperti terlihat
pada gambar tersebut . Akan tetapi cara yang
cukup mudah adalah dengan membuat nilai rata-
rata dari ketiga warna dasar tersebut dan
kemudian mengisikannya untuk warna dasar
tersebut dengan nilai yang sama
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Citra biner diperoleh melalui proses pemisahan
piksel-piksel berdasarkan derajat keabuan yang
dimilikinya.
5. Citra Biner
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Gambar tersebut memperlihatkan piksel yang
memiliki derajat keabuan lebih kecil dari nilai batas
yang ditentukan akan diberikan nilai 0, sementara
piksel yang memiliki derajat keabuan yang lebih
besar dari batas akan diubah menjadi bernilai 1.
F (x, y) ‘ = a1, f (x, y) < T
a2, f (x, y) ≥ T
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Jika a1 =0 dan a2 = 1, maka operasi ini akan
mentransformasikan suatu citra menjadi citra biner. Misal
suatu citra memiliki gray level 256, dipetakan menjadi citra
biner, maka fungsi trasformasinya adalalah sebagai berikut :
f (x, y)’ = 0, f (x, y) < 128
1, f (x, y) ≥ 128
Pixel-pixel yang nilai intensitasnya di bawah 128 diubah
menjadi hitam (nilai intensitas = 0), sedangkan pixel-pixel
yang nilai intensitasnya di atas 128 diubah menjadi putih
(nilai intensitas =1)
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Citra analog tidak bisa diproses langsung oleh
komputer. Citra analog harus diubah menjadi citra
digital (pencitraan) agar komputer bisa
memprosesnya.
Proses mengubah citra analog menjadi citra digital
disebut digitalisasi citra. Ada dua hal yang harus
dilakukan pada digitalisasi citra, yaitu digitalisasi
spasial yang disebut juga sebagai sampling dan
digitalisasi intensitas yang sering disebut sebagai
kuantisasi.
Digitalisasi Citra
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Citra yang dihasilkan dari peralatan digital (citra digital)
langsung bisa diproses oleh komputer karena di dalam
peralatan digital sudah terdapat sistem sampling dan
kuantisasi. Sedangkan peralatan analog tidak dilengkapi
kedua sistem tersebut. Kedua sistem inilah yang bertugas
memotong-motong citra menjadi x kolom dan y baris (proses
sampling), sekaligus menentukan besar intensitas yang
terdapat pada titik tersebut (proses kuantisasi) sehingga
menghasilkan resolusi citra yang diinginkan
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Sampling adalah transformasi citra kontinu menjadi
citra digital dengan cara membagi citra analog (kontinu)
menjadi M kolom dan N baris sehingga menjadi citra
diskrit. Semakin besar nilai M dan N, semakin halus citra
digital yang dihasilkan dan artinya resolusi citra semakin
tinggi.
Persilangan antara baris dan kolom tertentu disebut
dengan piksel. Proses sampling dihasilkan oleh peralatan
digital, misalnya scanner, foto digital, dan kamera
digital.
1. Sampling
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Kamera digital biasanya menggunakan sensor optik
jenis CCD (Charge Coupled Device) yang membentuk
sebuah larik berukuran M kolom dan N baris.
Sensor jenis CCD digunakan untuk mendeteksi
intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera.
Keluaran dari matriks CCD berupa arus yang besarnya
sebanding dengan intensitas cahaya yang
mengenainya. Arus tersebut kemudian dikonversi
menjadi data digital yang kemudian dikirimkan ke unit
penampil atau unit pengolah lainnya.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Jumlah seluruh pantulan cahaya yang masuk ke sensor CCD
sebenarnya adalah citra analog 2 dimensi. Oleh sensor optik
dari seluruh pantulan cahaya ini diterima hanya sebagian saja,
yaitu sebesar ukuran larik tadi (MxN). Akibatnya ada beberapa
informasi citra yang hilang yang tidak tertangkap oleh sensor.
Inilah yang dimaksud dengan sampling, yaitu pengambilan
sebagian cahaya dari seluruh cahaya yang diterima oleh
sensor. Oleh karena cahaya yang diterima sensor hanya
sebesar larik berukuran M kolom dan N baris maka citra
analog 2 dimensi ini diproyeksikan menjadi citra digital 2
dimensi berukuran M kolom dan N baris.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
(a) Citra Analog, (b) Citra Analog Disampling
Menjadi 14 Baris dan 12 Kolom, (c) Citra Digital
Hasil Sampling Berukuran 14 x 12 Piksel
Gambar menunjukkan proses sampling dari
citra analog menjadi citra digital berukuran 14
x 12 piksel yang mengakibatkan adanya
beberapa bagian informasi citra yang hilang
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Warna sebuah citra digital ditentukan oleh besar
intensitas piksel-piksel penyusunnya. Warna ini
diperoleh dari besar kecilnya intensitas cahaya yang
ditangkap oleh sensor. Sedangkan skala intensitas
cahaya di alam tidak terbatas, yang bisa menghasilkan
warna dengan jumlah yang tak terhingga. Sampai saat
ini belum ada satu sensor pun yang mampu menangkap
seluruh gradasi warna tersebut.
2. Kuantisasi
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Keterbatasan inilah yang mengharuskan kita membuat gradasi
warna sesuai dengan kebutuhan. Transformasi intensitas analog
yang bersifat kontinu ke daerah intensitas diskrit disebut
kuantisasi. Proses kuantisasi dihasilkan oleh peralatan digital,
misalnya scanner, foto digital, dan kamera digital
Perhatikan Gambar (b) dan (c). Misalnya besar memori yang
digunakan untuk meyimpan warna adalah 3 bit maka gradasi
warna citra analog Gambar 2.7 (b) hanya diwakili oleh gradasi
warna 3 bit ini. kemudian, dilakukan kuantisasi untuk setiap
piksel. Warna tiap-tiap piksel disesuaikan dengan gradasi warna
yang disediakan oleh memori
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Gambar Matriks Berisikan Intensitas
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Hasil citra digital yang disimpan oleh memori hanyalah
nilai-nilai intensitas yang ditunjukkan pada Gambar 2.8 ,
yang berbentuk matriks berukuran 14 baris x 11 kolom.
Setelah tiap-tiap piksel dikuantisasi, nilai-nilai intensitas
diperoleh sebagai berikut.
Nilai-nilai diatas diperoleh setelah dikuantisasi,kemudian
untuk selanjutnya akan ditulis dalam bentuk asimetris.
Bila cita digital tersebut ditulis dalam bentuk asimetris
sebagai fungsi f(x, y) maka :
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Gambar Matriks Nilai Asimetris
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Seperti ditunjukkan pada Gambar Matriks Nilai
Asimetris, f(3, 10) = 7 artinya piksel di titik (3,
10) mempunyai nilai intensitas sebesar 7, f (6,
5) = 4 artinya piksel di titik (6, 5) mempunyai
nilai intensitas 4, dan seterusnya.
GRAFIK
• Gambar digunakan dalam presentasi /
publikasi multimedia adalah karena lebih
menarik perhatian dan dapat mengurangi
kebosanan dibandingkan dengan teks.
• Gambar dapat meringkas dan menyajikan
data komplek, sebuah gambar mampu
menyampaikan seribu kata
• Terdiri dari :
– Gambar vektor / vector image
– Gambar bitmap / bitmap image
– Clip art
– Digitized picture
– Hyperpicture
– Format file grafik
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Gambar vektor
• Gambar vektor tidak disimpan dalam sebuah
gambar, tetapi tersimpan sebagai
serangkaian instruksi yang digunakan untuk
membuat suatu gambar yang dinamakan
algoritma, yang menentukan bentuk kurva,
garis, dan berbagai bangun dengan gambar /
picture
• Contoh softwarenya adalah AutoCAD untuk
membuat model pada gambar arsitektur dan
mekanika
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
• Kelebihan gambar vektor ;
– Bersifat scalable, maksudnya : bisa
merubah ukuran tanpa perubahan
kualitas dan tidak tergantung pada
resolusi monitor
– Ukuran file lebih kecil dibandingkan
bitmap dan didownload dari internet lebih
cepat
– Dapat diubah menjadi 3 dimensi
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
autoCAD
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Gambar Bitmap
• Gambar Bitmap merupakan rekontruksi dari gambar asli.
• Gambar Bitmap adalah gambar yang tersimpan sebagai
rangkaian pixel (titik-titik) yang memenuhi bidang titik-titik
di layar komputer
• Seluruh informasi gambar dinyatakan dalam pixel
• Kelemahannya :
– tidak bisa memperbesar / memperkecil resolusi,
resolusi tergantung pada gambar asli
– Ukuran file relatif besar karena tersimpan dalam pixel
bukan dalam instruksi untuk membuat gambar
– Gambar bitmap bila dikompresi, kualitasnya menurun
• Kelebihannya :
– Pengolahannya minimal dan lebih cepat untuk
ditampilkan karena gambar bitmap dapat ditransfer
secara langsung dari file ke layar monitor
• Contoh Software : Paint, Adobe Photoshop, CorelDRAW
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Clip Art
• Membuat grafis dengan tangan sangat menyita
waktu. Untuk
menghemat waktu, ada banyak sekali koleksi
clip art untuk
membuat multimedia
• Koleksi clip art :
– Foto
– Icon
– Animasi
– background tile
– Button
– Bullet
– visual theme (image alam & keilmuan)
– dll
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Digitized Picture
• Video capture board (capture card)
memungkinkan kita untuk menyambungkan
komputer dengan video camera, VCR,video
disc player, line video feed dan langsung
menjadikan frame-frame gambar tersebut
menjadi bitmap yang dapat digunakan dalam
aplikasi multimedia
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
contoh……
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Hyperpicture
• Ketika pada gambar terdapat bagian yang
bisa digunakan untuk memicu sebuah
multimedia event, maka gambar demikian
disebut hyperpicture
• Contoh ketika membuka situs yahoo.com, di
samping kanan terdapat gambar mobil. Jika
dibawah gambar mobil ini di klik pada kata
“toyota”, maka akan link ke halaman web
toyota
tersebut.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Format File Grafik
• Ada beberapa format file grafik, diantaranya :
 Acrobat TouchUp Image : *.pdf, *.ai, *.pdp
 BMP : *.bmp, *.rle, *.dib
 Photoshop JPEG : *.jpg, *.jpe
 PICT file : *.pic, *.pct
 PNG : *.png
 PSD : *.psd
 Raw : *.raw
 Scitex CT : *.sct
 Targa : *.tga, *.vda, *.icb, *.vst
 TIF : *.tif
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
PICT
• PICT merupakan format file default Macintosh
yang tersedia untuk setiap aplikasi grafik yang
dijalankan pada sebuah platform Macintosh
yang biasa digunakan untuk program
MacDraw.
• Karakteristik kunci dari tipe file PICT adalah
kemampuannya untuk memuat objek yang
digambarkan secara bitmap maupun vektor.
• File ini diindikasikan dengan ekstensi .PIC
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
BMP
• BMP (Bitmap) merupakan format file default
Windows.
• Format file ini yang paling populer pada
platform Windows dan diidentifikasikan
dengan ekstensi BMP
• Format BMP mendukung RGB, indexed
colour,
grayscale dan bitmap colour mode.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
JPEG
• JPEG (Joint Photograpic Experts Group)
bertanggungjawab terdapat pengembangan
standar dan format pemetaan gambar yang
digunakan secara luas.
• JPEG menggunakan ekstensi .JPG yang
merupakan format grafik yang terkompresi,
digunakan untuk menampilkan foto dan gambar
secara kontinyu dan dapat mengendalikan
kedalaman warna.
• Ukurannya relatif kecil dan paling cocok digunakan
diweb.
• Dapat dipilih derajat kompresi file JPEG dengan
mengindikasikan penetapan output resolusi
rendah, sedang atau tinggi.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
GIF
• GIF (Grafic Interchange Format) merupakan
format file terkompresi yang dikembangkan
oleh compuserve untuk digunakan di internet.
• File GIF dapat mengendalikan kedalaman
warna 16 bit (mampu menayangkan
maksimum 256 warna)
• Mengkompresi gambar dengan sifat losses
• Mendukung warba transparan dan animasi
sederhana
• File ini diindikasikan dengan ekstensi .GIF
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
TIFF
• TIFF (Tagged Interchange File Format)
merupakan format file terkompresi yang biasa
digunakan di paket desktop publishing dan
merupakan format file bagi perusahaan
percetakan.
• File ini diindikasikan dengan ekstensi .TIF
• Kekuatan dari format file TIFF adalah lebih
fleksibel dari format gambar bitmap yang
didukung secara ritual oleh seluruh point,
image editing dan aplikasi kedalaman layout.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
EPS
• EPS (Encapsulated Post Script) language file
format digunakan dalam photoshop dapat
memuat baik gambar vektor maupun grafik
dan didukung oleh program grafik, ilustrasi
dan layout halaman.
• File ini berekstensi .EPS
• Format EPS digunakan untuk mentransfer
artwork bahasa post script antara apllikasi.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
PNG
• PNG (Portable Network Graphics)
dikembangkan sebagai alternatif bebas-patent
/ pengganti untuk GIF.
• File ini berekstensi .PNG dan merupakan
sebuah format file terkompresi untuk
menampilkan gambar pada world wide web
• Tidak seperti GIF, PNG mempunyai
kemampuan menampilkan gambar pada 24 bit
dan menghasilkan latar belakang secara
transparan.
• Gambar PNG tidak didukung oleh web
browser
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
PSD
• PSD merupakan format yang digunakan
photoshop untuk menyimpan file yang telah
dibuat dan dimanipulasi.
• PSD mendukung seluruh mode gambar yang
tersedia (Bitmap,Greyscale, indexed colour,
RGB, CMYK, Lab dan multi channel)
• File PSD tidak terkompresi dan memuat
informasi tentang berbagai graphic layer yang
ada tanpa sebuah file.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
MEMOTRET ADALAH MELUKIS DENGAN CAHAYA
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
• DIAFRAGMA
mengatur banyak sedikitnya cahaya
• SPEED
mengatur lama/sebentarnya cahaya direkam
• ISO
tingkat kepekaan media rekam terhadap cahaya
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
ARTI ANGKA DIAFRAGMA
Angka diafragma didapatkan dari
perbandingan antara panjang fokus lensa
dan diameter permukaan lensa yang
berfungsi mengumpulkan cahaya
Contoh, untuk diafragma 1,4 pada lensa
50mm  50 mm : f/1,4 = 35,7 mm
Semakin kecil angkanya semakin lebar
bukaannya semakin banyak
cahayasemakin sempit ruang tajam
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
SPEED
• Satuannya adalah 1 perdetik
• Angka 2 berarti shutter akan membuka selama
½ detik untuk merekam cahaya
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
ISO
• Semakin besar angka ISO semakin peka
terhadap cahaya  gambar semakin kasar
(timbul grain/noise)
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
LIGHT METER
• Adalah alat untuk mengetahui jumlah cahaya yg
akan direkam berdasarkan aturan2 yg telah
ditetapkan pada pengatur cahaya.
• OVER  cahaya terlalu banyak
• NORMAL  sudah pas
• UNDER  cahaya kurang
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
KAMERA ANALOG
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
KAMERA DIGITAL
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
CONTOH
• CONTOH …NORMAL CAHAYA
f /1,4 ; s 1/250 ; ISO 400
• NORMAL CAHAYA :
f / ….. ; s 1/60 ; ISO 400
DIAFRAGMA: 1,4-2,8 -3.5 -5,6-8-11-16-22
SPEED : 1 - 2 - 4 - 8 - 16 - 32 - 60 - 125 - 250 - 500 -
1000 - 2000
ISO : 50-100-200-400-800-1600
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Ruang tajam / depth of field
• Dipengaruhi oleh :
- Diafragma
- panjang lensa  semakin panjang titik api
ruang tajam semakin sempit
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Ruang tajam / depth of field
RUANG TAJAM LEBAR
RUANG TAJAM SEMPIT
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Ruang tajam / depth of field
RUANG TAJAM LEBAR
RUANG TAJAM SEMPIT
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
PENCAHAYAAN MENGGUNAKAN LAMPU KILAT
• SPEED HARUS PADA BATAS YANG TELAH DITENTUKAN, BOLEH KURANG
TAPI TIDAK BOLEH LEBIH
• PRINSIP : WAKTU NYALA LAMPU HARUS BERADA PADA WAKTU ANTARA
SAAT SHUTER MEMBUKA DAN MENUTUP
• Pengaturan cahaya hanya pada
diafragma dan ISO
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
STUDIO LIGHTING
• Nyala lampu di atur oleh :
- kabel yang menghubungkan dengan
kamera
- triger  sensor yang bekerja bila
terkena cahaya yg telah ditentukan
kapasitasnya
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Kompresi Data merupakan cabang ilmu komputer yang
bersumber dari Teori Informasi. Teori Informasi sendiri adalah
salah satu cabang Matematika yang berkembang sekitar akhir
dekade 1940-an. Tokoh utama dari Teori Informasi adalah
Claude Shannon dari Bell Laboratory. Teori Informasi
memfokuskan pada berbagai metode tentang informasi
termasuk penyimpanan dan pemrosesan pesan. Teori
Informasi mempelajari pula tentang redundancy (informasi
tak berguna) pada pesan. Semakin banyak redundancy
semakin besar pula ukurang pesan, upaya mengurangi
redundancy inilah yang akhirnya melahirkan subyek ilmu
tentang Kompresi Data
Kompresi Data
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Teori Informasi menggunakan terminologi entropy
sebagai pengukur berapa banyak informasi yang
dapat diambil dari sebuah pesan. Kata “entropy”
berasal dari ilmu termodinamika. Semakin tinggi
entropy dari sebuah pesan semakin banyak informasi
yang terdapat di dalamnya. Entropy dari sebuah
simbol didefinisikan sebagai nilai logaritma negatif
dari probabilitas kemunculannya. Untuk menentukan
konten informasi dari sebuah pesan dalam jumlah bit
dapat digunakan rumus sebagai berikut :
number of bits = -log base 2 (probability)
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Entropy dari keseluruhan pesan adalah jumlah dari
keseluruhan entropy dari seluruh symbol
Gambar Proses Kompresi Data Secara Umum
Pada Gambar tersebut ditunjukkan proses kompresi
data secara umum yang dapat dengan mudah dipahami
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Berikut ini adalah beberapa teknik kompresi data yang
dikategorikan menurut jenis data yang akan dikompresi,
yaitu :
1. Teknik kompresi untuk citra diam (still image)
Contoh: JPEG, GIF dan run-length.
2. Teknik kompresi untuk citra bergerak (motion picture)
Contoh: MPEG.
3. Teknik kompresi untuk data teks
Contoh: half byte.
4. Teknik kompresi untuk data umum
Contoh: LZW, half byte, dan Huffman.
5. Teknik kompresi untuk data sinyal speech
Contoh: PCM, SBC, LPC, dan CELP
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Ada empat pendekatan yang digunakan pada kompresi
suatu data, yaitu :
1. Pendekatan statistik
Contoh: Huffman coding.
2. Pendekatan ruang
Contoh: Run-Length encoding
3. Pendekatan kuantisasi
Contoh: Kompresi kuantisasi (CS&Q)
4. Pendekatan Fraktal
Contoh: Fractal image compression
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
A. Teknik Kompresi Data
Teknik Kompresi Data dapat dibagi menjadi dua
kategori besar, yaitu :
1. Lossy Compression
Lossy compression menyebabkan adanya perubahan
data dibandingkan sebelum dilakukan proses kompresi.
Sebagai gantinya lossy compression memberikan
derajat kompresi lebih tinggi. Tipe ini cocok untuk
kompresi file suara digital dan gambar digital. File
suara dan gambar secara alamiah masih bisa
digunakan walaupun tidak berada pada kondisi yang
sama sebelum dilakukan kompresi
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
2. Lossless Compression
Sebaliknya Lossless Compression memiliki derajat
kompresi yang lebih rendah tetapi dengan akurasi data
yang terjaga antara sebelum dan sesudah proses
kompresi. Kompresi ini cocok untuk basis data,
dokumen atau spreadsheet
Gambar Proses Kompresi Data Secara Lossless dan Lossy
Pada lossless compression ini tidak diijinkan ada bit
yang hilang dari data pada proses kompresi, seperti
yang ditunjukkan pada gambar tersebut
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
B. Manfaat Kompresi Data
Beberapa manfaat kompresi adalah :
1. Waktu pengiriman data pada saluran
komunikasi data menjadi lebih singkat.
Contohnya pengiriman gambar dari faximile,
video confrencing, handphone, download dari
internet pengiriman data medis, pengiriman
dari satelit, dan lain-lain.
2. Membutuhkan ruang memori dalam storage
yang lebih sedikit dibandingkan dengan data
yang tidak dimampatkan
3. Efisiensi penggunaan bandwidth pada jaringan
telekomunikasi
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
C. Kriteria Kompresi Data
Kriteria yang digunakan untuk mengukur
kompresi adalah :
1. Waktu kompresi dan waktu dekompresi
Proses kompresi merupakan proses mengkodekan data atau
citra sehingga diperoleh data dengan representasi kebutuhan
memori yang minimum. Data terkompresi disimpan dalam
file dengan format tertentu, misalnya JPEG atau MPEG.
Sedangkan proses dekompresi adalah proses untuk
menguraikan citra atau data yang dimampatkan untuk
dikembalikan lagi menjadi citra yang tidak mampat.
Algoritma pemampatan yang paling baik adalah algoritma
yang membutuhkan waktu untuk kompresi dan dekompresi
yang paling sedikit
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
2. Kebutuhan Memori
Metode kompresi yang baik adalah metode kompresi
yang mampu mengompresi file menjadi ukuran yang
paling minimal.Algoritma pemampatan yang baik
akan menghasilkan memori yang dibutuhkan untuk
menyimpan hasil kompresi yang berkurang secara
berarti. Biasanya semakin besar persentase
pemampatan, semakin kecil kebutuhan memori yang
diperlukan sehingga kualitas citra makin berkurang.
Dan, sebaliknya, semakin kecil persentase citra yang
dimampatkan, semakin bagus kualitas hasil
pemampatan tersebut
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
3. Kualitas Pemanfatan
Metode kompresi yang baik adalah metode
kompresi yang mampu mengembalikan citra hasil
kompresi menjadi citra semula tanpa kehilangan
informasi apapun. Kalaupun ada informasi yang
hilang akbat pemampatan, sebaiknya hal itu
ditekan seminimal mungkin. Semakin berkualitas
hasil pemampatan, semakin besar memori yang
dibutuhkan. Sebaliknya, semakin jelek kualitas
citra hasil pemampatan, semakin kecil kebutuhan
memori yang harus disediakan.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Kualitas citra hasil pemampatan dapat diukur secara
kuantitatif menggunakan besaran PSNR( Peak Signal to
Noise Ratio). Semakin besar nilai PSNR maka citra hasil
pemampatan semakin mendekati citra aslinya, dengan kata
lain semakin bagus kualitas citra hasil pemampatan
tersebut. Sebaliknya, semakin kecil nilai PSNR, semakin
jelek kualitas citra hasil pemampatan.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
4. Format Keluaran
Format citra hasil pemampatan yang baik adalah
yang cocok dengan kebutuhan pengiriman dan
peyimpanan data
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
D. Rasio Kompresi Data
Rasio kompresi adalah ukuran persentase citra
yang telah berhasi dimampatkan. Secara
matematis rasio pemampatan citra dituliskan
sebagai berikut :
Rasio = 100% - (HasilKompresi / Citra Asli x 100%)
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Run-Length Encoding
Teknik Run-Length bekerja berdasarkan sederetan karakter
yang berurutan. Data masukan akan dibaca dan sederetan
karakter yang sesuai dengan karakter yang sudah
ditentukan sebelumnya disubstitusi dengan kode tertentu.
Kode khusus ini biasanya terdiri dari tiga buah karakter.
Seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut :
Gambar Karakter pada Run-Length
Keterangan:
Sc = Karakter khusus yang dipakai sebagai tanda kompresi
Cc = Banyaknya karakter yang dekompresi
X = Karakter berurutan yang akan dikompresi
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Sebagai contoh sederhana apabila karakter khusus (Sc)
yang digunakan adalah # dan Cc dalam bilangan desimal,
maka jika digunakan untuk kompresi string
“Jarrrrrringan”, maka akan diperoleh hasil “Ja#6ringan”
Algoritma RLE menggunakan pendekatan ruang.
Algoritma ini cocok digunakan untuk menempatkan
citra yang memiliki kelompok-kelompok piksel
berderajat keabuan yang sama. Metode ini dilakukan
dengan menyatakan seluruh baris citra menjadi sebuah
baris run, lalu menghitung run-length unutk setiap
derajat keabuan yang berurutan
KODE = (A,1)(B,2)(A,1)(B,1)(A,1)(B,1)(A,1)(C,1)(A,2)(C,1)(D,3)
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Algoritma Huffman
Metode Huffman adalah metode pengkodean yang telah
banyak diterapkan untuk aplikasi kompresi citra. Seperti
metode Shannon Fano, metode Huffman juga membentuk
pohon atas dasar probabilitas setiap symbol, namun teknik
pembentukan pohonnya berbeda.
Berikut ini adalah langkah-langkah algoritman Huffman :
1. Data dianalisis dahulu dengan cara membuat table
frekuensi kemunculan setiap symbol ASCII, table frekuensi
tersebut memiliki atribut berupa symbol ASCII dan
frekuensi.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
2. Dua data yang memiliki frekuensi kemunculan paling kecil
dipilih sebagai simpul pertama pada pohon Huffman.
3. Dari dua simpul ini dibuat simpul induk yang mencatat
jumlah frekuensi dua simpul pertama.
4. Kemudian dua simpul tersebut dihapus dari table digantikan
oleh simpul induk tadi. Simpul ini kemudian dijadikan acuan
untuk membentuk pohon.
5 Langkah 3-5 dilakukan dengan berulang-ulang hingga isi
table tinggal satu saja. Data inilah yang akan menjadi simpul
bebas atau simpul akar.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
6. Setiap simpul yang terletak pada cabang kiri (simpul
dengan frekuensi lebih besar) diberi nilai 0 dan simpul
yang terletak pada cabang kanan (simpul dengan
frekuensi lebih kesil) diberi nilai 1.
7. Pembacaan dilakukan dari simpul akar kearah simpul
daun dengan memperhatikan nilai setiap cabang.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Metode Kompresi
Ada banyak metode yang dapat digunakan dalam proses
kompresi. Namun, secara garis besarnya metode yang
digunakan dapat diklasifikasikan ke dalam dua metode,
yaitu :
1. Metode statis (static method)
2. Metode kamus (dictionary method)
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
1. Metode Statis (Static Method)
Metode statis (static method) adalah metode
kompresi yang bekerja dengan cara memetakan
data terlebih dahulu kedalam kode-kode (encoding)
sebelum proses kompresi dilakukan, sehingga data
tersebut akan dipresentasikan dengan kode-kode
pada saat data itu disimpan atau akan dikirimkan
sebelum diubah kembali seperti data aslinya
(decoding).
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
2. Metode Kamus (Dictionary Method)
Metode kamus (dictionary method) adalah metode
kompresi yang melakukan penyeleksian string dari
data, yang kemudian sebagian dari string tersebut
akan diubah menjadi kode dan kamus akan
menyimpan kode string setiap proses penyeleksian
dilakukan. Isi dari kamus tersebut bisa tetap atau
berubah-ubah. Hal ini tergantung pada input data,
karena setiap pembacaan data akan dilakukan
proses penyeleksian yang akan mengakibatkan
bertambahnya isi dari kamus tersebut sehingga
kamus tersebut berubah-ubah.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
ELEMEN DASAR GAMBAR DALAM GRAFIKA KOMPUTER
Citra pada grafika komputer menggunakan elemen
dasar grafik. Elemen-elemen ini memudahkan untuk
menggambar pada layar monitor (rendering). Dalam grafika
komputer terdapat 4 elemen dasar grafik, yaitu :
1. Titik
2. Garis
3. Segiempat
4. Lingkaran
Elemen-elemen dasar ini, dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan objek kompleks, antara lain :
Poligaris
Yaitu urutan garis lurus yang saling terhubung
Teks
Adalah bentuk bahasa tulisan dengan simbol-simbol tertentu
yang merupakan kumpulan lebih dari dua buah karakter.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Citra Raster
Adalah gambar yang dibuat dengan pixel yang membedakan
bayangan dan warna. Citra raster disimpan dalam komputer
sebagai larik bernilai numeric. Larik tersebut dikenal
sebagai pixel map atau bitmap.
Ada tiga cara untuk menghasilkan citra grafik yaitu ;
1. Citra yang di desain dengan tangan
2. Citra yang di dapat dari perhitungan
3. Citra yang di dapat dari scan
Pemaparan citra raster dinyatakan oleh pixel dengan
video displays (Cathod-Ray Tub CRT), flat panel displays
(LCD), atau hardcopy (printer laser, dot matrix printers,
inkjet printers).
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Contoh proses pemaparan permukaan adalah citra yang
ditangkap lalu disimpan di frame buffer. Nilai pixel yang
disimpan didalam frame buffer digunakan untuk mewarnai
sebuah bintik pada permukaan pemapar. Selanjutnya proses
scan di CRT. Frame buffer adalah matriks 2 dimensi yang
mewakili pixel pada pemapar. Ukuran matriks harus cukup
untuk menyimpan kedalaman warna pemapar untuk semua
pixel. Contoh pemapar (monitor) 1024x1280 mempunyai
kedalaman warna 24 bit (16 juta warna) membutuhkan
ruang simpan sebesar 4 Mb
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
 Pixel dan Bitmap
Jumlah bit digunakan untuk mewakili warna/bayangan dari
masing-masing pixel (picture element – pixel)
1 bit / pixel = 21 = 2 level warna
4 bit / pixel = 24 = 16 level warna
8 bit / pixel = 28 = 256 level warna
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
o Visualisasi :
data ilmiah
hasil medik (scanning,X-Ray, MRI)
o Permainan Komputer
o Distribusi Online
Contoh Pemanfaatan :
1. Film
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
2. Pemodelan Industri
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
3. Visualisasi Data Ilmiah
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
4. Medical
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
5. Permainan/Game
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Tiga tema utama dalam grafika komputer :
 Modeling
Bagaimana kita merepresentasikan (= memodelkan) objek 3
Dimensi ?
Bagaimana kita dapat membuat model dari objek-objek
tertentu ?
Animation
Bagaimana kita merepresentasikan gerakan sebuah objek ?
Bagaimana kita dapat memberikan kendali kepada pembuat
animasi (animator) dalam pembuatan animasi ?
Rendering
Bagaimana kita mensimulasikan formasi gambar ?
Bagaimana kita dapat mensimulasikan cahaya seperti pada
dunia nyata ?
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Modelling dapat diartikan dalam beberapa poin penting,
sebagai berikut :
Representasi objek / lingkungan
shape — geometri dari sebuah objek
appearance — emission, reflection, and transmission of
light
Untuk membuat modelling dilakukan dengan langkah
sebagai berikut :
deskripsimanual (misal : menuliskan rumus)
manipulasi secara interaktif
menggunakan prosedur / program
melakukan pemindaian (scanning) dari objek riil
Pergerakan model dilakukan dengan memperhatikan posisi,
sudut dan sebagainya sebagai fungsi dari waktu
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Proses dan caranya kita mengendailkan gerakan :
- membuat gerakan menggunakan tangan, mengisi keyframe
- simulasi perilaku (membat program yang berfungsi sebagai
"otak" dari sebuah objek)
- simulasi fisika
-menangkap gerakan
Proses caranya kita meniru dunia nyata ?
- cahaya yang datang difokuskan oleh lensa
- energi cahaya mempengaruhi film
- representasi gambar sebagai titik-titik / pixels (x,y)
- membutuhkan representasi dari kamera
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Proses caranya kita meniru perilaku cahaya ?
- cahaya dianggap sebagai photon (partikel cahaya)
- menangkap gerak lurus dari photon
- membuat model interaksi antara cahaya dengan permukaan benda
Gambar Diagram Proses Grafika Komputer
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Ada dua cara dalam menampilkan gambar :
• Vector Display adalah gambar ditampilkan sebagai kumpulan segmen
garis (vector)
• Raster Display adalah gambar ditampilkan sebagai kumpulan titik (pixel)
Raster Display menggunakan peralatan seperti :
 Cathode Ray Tube (CRT) / Tabung sinar katoda
Tabung vakum yang berisi sumber elektron yang digunakan untuk
melihat
gambar untuk mempercepat dan membelokkan berkas elektron ke layar
neon untuk menciptakan gambar. Gambar dapat mewakili bentuk
gelombang listrik (osiloskop), gambar (televisi, monitor komputer), radar
target dan lain-lain
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
 Plasma Display
Sebuah layar plasma adalah video tampilan komputer
dimana setiap pixel pada layar diterangi oleh sedikit kecil
plasma atau gas yang dibebankan, agak seperti lampu neon
kecil. Plasma menampilkan lebih tipis dari tabung sinar
katoda (CRT) menampilkan dan lebih terang dari liquid
crystal display (LCD).
 Liquid Cristal Display (LCD)
Suatu jenis display yang menggunakan Liquid Crystal
sebagai media refleksinya. LCD sudah digunakan di
berbagai bidang, sebagai contoh monitor,TV, kalkulator.
Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat puluhan
ribu pixel. Pixel adalah satuan terkecil di dalam suatu LCD.
Pixel-pixel yang berjumlah puluhan ribu inilah yang
membentuk suatu gambar dengan bantuan perangkat
controller, yang terdapat di dalam suatu monitor.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
 Metode CRT
• Paling banyak digunakan
• Bekerja berdasarkan prinsip scanning :
– Horizontal Scanning
– Vertical Scanning
• Scanning harus dilakukan dengan cepat untuk mencegah
efek kerdipan (flicker)
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
 Liquid Crystal Displays (LCDs)
– LCDs: organic molecules, naturally in crystalline state,
that liquefy when excited by heat or E field
– Crystalline state twists polarized light 90º.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
 Plasma display panels
– Similar in principle to fluorescent light tubes
– Small gas-filled capsules are excited by electric field,
emits UV light
– UV excites phosphor
– Phosphor relaxes, emits some other color
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
 Raster Display System
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
 Raster Display System
• Setiap kondisi pixel di layar disimpan ke dalam memori
yang disebut : frame buffer.
• Pixel mempunyai informasi mengenai :
- lokasi = lokasi memori di frame buffer
- banyaknya (lokasi) pixel yang dapat disimpan disebut
sebagai resolusi
- warna = banyaknya byte di frame buffer = 2n
• 1 bit memori = 21 warna = 2 warna
• 4 bit memori = 24 warna = 16 warna
• 8 bit memori (1 byte) = 28 warna = 256 warna
- Kapasitas memori membatasai banyaknya pixel yang
ditampilkan dan warna yang dapat direpresentasikan.
Teknologi Display menjelaskan konsep LCD, CRT dan Raster.
Dengan memahaminya akan memudahkan bagaimana
penampilan grafis dapat dilakukan.
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM

More Related Content

Similar to CITRA DIGITAL

Bab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citraBab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citraSyafrizal
 
Pengolahan citra digital
Pengolahan citra digitalPengolahan citra digital
Pengolahan citra digitalDin Afriansyah
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdfHendroGunawan8
 
Pertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
Pertemuan 1 - Introduction - Citra DigitalPertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
Pertemuan 1 - Introduction - Citra Digitalahmad haidaroh
 
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABPengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABSimesterious TheMaster
 
Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...
Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...
Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...HendroGunawan8
 
01-Pengantar-Pengolahan-Citra-Bag1-2021.pptx
01-Pengantar-Pengolahan-Citra-Bag1-2021.pptx01-Pengantar-Pengolahan-Citra-Bag1-2021.pptx
01-Pengantar-Pengolahan-Citra-Bag1-2021.pptxGabrielChristian14
 
Slide Pengolahan Citra 4
Slide Pengolahan Citra 4Slide Pengolahan Citra 4
Slide Pengolahan Citra 4Sita Anggraeni
 
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdf
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdfMendiskusikan_Format_Gambar.pdf
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdfZainul Arifin
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanNona Zesifa
 
Pengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdfPengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdfAdam Superman
 
Bab 1 pengantar pengolahan citra
Bab 1 pengantar pengolahan citraBab 1 pengantar pengolahan citra
Bab 1 pengantar pengolahan citraSyafrizal
 
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalPengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalNur Fadli Utomo
 

Similar to CITRA DIGITAL (20)

Chap 4_Model Citra
Chap 4_Model CitraChap 4_Model Citra
Chap 4_Model Citra
 
Bab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citraBab 2 pembentukan citra
Bab 2 pembentukan citra
 
Pengolahan citra digital
Pengolahan citra digitalPengolahan citra digital
Pengolahan citra digital
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
 
Pertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
Pertemuan 1 - Introduction - Citra DigitalPertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
Pertemuan 1 - Introduction - Citra Digital
 
Pcd 2
Pcd 2Pcd 2
Pcd 2
 
Laporan pcd 01
Laporan pcd 01Laporan pcd 01
Laporan pcd 01
 
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLABPengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
Pengolahan Citra Digital Dengan Menggunakan MATLAB
 
Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...
Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...
Pengolahan citra digital adalah teknologi visual yang digunakan untuk mengama...
 
01-Pengantar-Pengolahan-Citra-Bag1-2021.pptx
01-Pengantar-Pengolahan-Citra-Bag1-2021.pptx01-Pengantar-Pengolahan-Citra-Bag1-2021.pptx
01-Pengantar-Pengolahan-Citra-Bag1-2021.pptx
 
Pcd 9
Pcd 9Pcd 9
Pcd 9
 
Slide Pengolahan Citra 4
Slide Pengolahan Citra 4Slide Pengolahan Citra 4
Slide Pengolahan Citra 4
 
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdf
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdfMendiskusikan_Format_Gambar.pdf
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdf
 
KD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambarKD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambar
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
 
Bab 07a
Bab 07aBab 07a
Bab 07a
 
Pengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdfPengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdf
 
Pengolahan Citra digital
Pengolahan Citra digitalPengolahan Citra digital
Pengolahan Citra digital
 
Bab 1 pengantar pengolahan citra
Bab 1 pengantar pengolahan citraBab 1 pengantar pengolahan citra
Bab 1 pengantar pengolahan citra
 
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalPengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
 

Recently uploaded

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

CITRA DIGITAL

  • 2. PENDAHULUAN Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media penyimpanan Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 3. Citra dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu citra diam yaitu citra tunggal yang tidak bergerak dan citra bergerak yaitu rangkaian citra diam yang ditampilkan secara beruntun, sehingga memberi kesan pada mata sebagai gambar yang bergerak. Setiap citra didalam rangkaian itu disebut frame. Gambar-gambar yang tampak pada film layar lebar atau televisi yaitu terdiri dari ribuan sampai ratusan-ribu frame Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 4. Citra analog adalah citra yang bersifat kontinu, seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar-X yang tercetak di kertas foto, lukisan, pemandangan alam, hasil CT-scan, dan lain sebagainya. Citra analog tidak dapat direpresentasikan dalam komputer sehingga tidak bisa diproses di komputer secara langsung. Agar citra analog dapat diproses di komputer, proses konversi analog ke digital harus dilakukan terlebih dahulu Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 1. Citra Analog
  • 5. Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y), dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas citra pada koordinat tersebut, hal tersebut diilustrasikan pada gambar 2.1. Teknologi dasar untuk menciptakan dan menampilkan warna pada citra digital berdasarkan pada penelitian bahwa sebuah warna merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru (Red, Green, Blue - RGB) Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 2. Citra Digital
  • 6. Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y), dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas citra pada koordinat tersebut. Teknologi dasar untuk menciptakan dan menampilkan warna pada citra digital berdasarkan pada penelitian bahwa sebuah warna merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru (Red, Green, Blue - RGB) Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 2. Citra Digital
  • 7. Sensor optik yang terdapat di dalam sistem pencitraan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk bidang dua dimensi (x, y). besar intensitas yang diterima sensor di setiap titik (x, y) disimbolkan oleh f(x, y) dan besarnya tergantung pada intensitas yang dipantulkan oleh objek. Ini berarti f(x, y) sebanding dengan energi yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Konsekuensinya, besar intensitas f(x, y) tidak boleh nol dan harus berhingga Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 8. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Pada Gambar tersebut mengilustrasikan citra digital sebagai fungsi dua variabel, f(x,y), dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas citra pada koordinat tersebut
  • 9. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM RGB adalah suatu model warna yang terdiri dari merah, hijau, dan biru, digabungkan dalam membentuk suatu susunan warna yang luas. Setiap warna dasar, misalnya merah, dapat diberi rentang-nilai. Untuk monitor komputer, nilai rentangnya paling kecil = 0 dan paling besar = 255. Pilihan skala 256 ini didasarkan pada cara mengungkap 8 digit bilangan biner yang digunakan oleh mesin komputer. 3. Citra Warna
  • 10. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Dengan cara ini, akan diperoleh warna campuran sebanyak 256 x 256 x 256 = 1677726 jenis warna. Sebuah jenis warna, dapat dibayangkan sebagai sebuah vektor di ruang 3 dimensi yang biasanya dipakai dalam matematika, koordinatnya dinyatakan dalam bentuk tiga bilangan, yaitu komponen-x, komponen-y, dan komponen-z. Misalkan sebuah vektor dituliskan sebagai r = (x,y,z). Untuk warna, komponen-komponen tersebut digantikan oleh komponen R(ed), G(reen), B(lue)
  • 12. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Gambar tersebut menunjukkan piksel dari warna- warna yang dapat merupakan kombinasi dari tiga warna utama RGB, yaitu red, green, and blue. Jadi, sebuah jenis warna dapat dituliskan sebagai : warna = RGB(30, 75, 255), putih = RGB (255,255,255), sedangkan untuk hitam= RGB(0,0,0).
  • 13. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Graysacale adalah warna-warna piksel yang berada dalam rentang gradasi warna hitam dan putih. 4. Citra Gray
  • 14. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Pada Color Dialog seperti yang terlihat pada Gambar tersebut , jika memilih warna solid hitam, putih, atau abu-abu, maka akan berada dalam pita warna grayscale. Apabila tanda panah digeser ( ke atas menuju putih atau ke bawah menuju ke hitam ) maka red, green dan blue akan memberikan nilai yang sama.
  • 15. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Perubahan Citra Digital Original ke Citra Grayscale
  • 16. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Untuk pengubahan warna image menjadi grayscale, cara yang umumnya dilakukan adalah dengan memberikan bobot untuk masing-masing warna dasar red, green, dan blue seperti terlihat pada gambar tersebut . Akan tetapi cara yang cukup mudah adalah dengan membuat nilai rata- rata dari ketiga warna dasar tersebut dan kemudian mengisikannya untuk warna dasar tersebut dengan nilai yang sama
  • 17. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Citra biner diperoleh melalui proses pemisahan piksel-piksel berdasarkan derajat keabuan yang dimilikinya. 5. Citra Biner
  • 18. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Gambar tersebut memperlihatkan piksel yang memiliki derajat keabuan lebih kecil dari nilai batas yang ditentukan akan diberikan nilai 0, sementara piksel yang memiliki derajat keabuan yang lebih besar dari batas akan diubah menjadi bernilai 1. F (x, y) ‘ = a1, f (x, y) < T a2, f (x, y) ≥ T
  • 19. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Jika a1 =0 dan a2 = 1, maka operasi ini akan mentransformasikan suatu citra menjadi citra biner. Misal suatu citra memiliki gray level 256, dipetakan menjadi citra biner, maka fungsi trasformasinya adalalah sebagai berikut : f (x, y)’ = 0, f (x, y) < 128 1, f (x, y) ≥ 128 Pixel-pixel yang nilai intensitasnya di bawah 128 diubah menjadi hitam (nilai intensitas = 0), sedangkan pixel-pixel yang nilai intensitasnya di atas 128 diubah menjadi putih (nilai intensitas =1)
  • 20. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Citra analog tidak bisa diproses langsung oleh komputer. Citra analog harus diubah menjadi citra digital (pencitraan) agar komputer bisa memprosesnya. Proses mengubah citra analog menjadi citra digital disebut digitalisasi citra. Ada dua hal yang harus dilakukan pada digitalisasi citra, yaitu digitalisasi spasial yang disebut juga sebagai sampling dan digitalisasi intensitas yang sering disebut sebagai kuantisasi. Digitalisasi Citra
  • 21. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Citra yang dihasilkan dari peralatan digital (citra digital) langsung bisa diproses oleh komputer karena di dalam peralatan digital sudah terdapat sistem sampling dan kuantisasi. Sedangkan peralatan analog tidak dilengkapi kedua sistem tersebut. Kedua sistem inilah yang bertugas memotong-motong citra menjadi x kolom dan y baris (proses sampling), sekaligus menentukan besar intensitas yang terdapat pada titik tersebut (proses kuantisasi) sehingga menghasilkan resolusi citra yang diinginkan
  • 22. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Sampling adalah transformasi citra kontinu menjadi citra digital dengan cara membagi citra analog (kontinu) menjadi M kolom dan N baris sehingga menjadi citra diskrit. Semakin besar nilai M dan N, semakin halus citra digital yang dihasilkan dan artinya resolusi citra semakin tinggi. Persilangan antara baris dan kolom tertentu disebut dengan piksel. Proses sampling dihasilkan oleh peralatan digital, misalnya scanner, foto digital, dan kamera digital. 1. Sampling
  • 23. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Kamera digital biasanya menggunakan sensor optik jenis CCD (Charge Coupled Device) yang membentuk sebuah larik berukuran M kolom dan N baris. Sensor jenis CCD digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Keluaran dari matriks CCD berupa arus yang besarnya sebanding dengan intensitas cahaya yang mengenainya. Arus tersebut kemudian dikonversi menjadi data digital yang kemudian dikirimkan ke unit penampil atau unit pengolah lainnya.
  • 24. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Jumlah seluruh pantulan cahaya yang masuk ke sensor CCD sebenarnya adalah citra analog 2 dimensi. Oleh sensor optik dari seluruh pantulan cahaya ini diterima hanya sebagian saja, yaitu sebesar ukuran larik tadi (MxN). Akibatnya ada beberapa informasi citra yang hilang yang tidak tertangkap oleh sensor. Inilah yang dimaksud dengan sampling, yaitu pengambilan sebagian cahaya dari seluruh cahaya yang diterima oleh sensor. Oleh karena cahaya yang diterima sensor hanya sebesar larik berukuran M kolom dan N baris maka citra analog 2 dimensi ini diproyeksikan menjadi citra digital 2 dimensi berukuran M kolom dan N baris.
  • 25. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM (a) Citra Analog, (b) Citra Analog Disampling Menjadi 14 Baris dan 12 Kolom, (c) Citra Digital Hasil Sampling Berukuran 14 x 12 Piksel Gambar menunjukkan proses sampling dari citra analog menjadi citra digital berukuran 14 x 12 piksel yang mengakibatkan adanya beberapa bagian informasi citra yang hilang
  • 26. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Warna sebuah citra digital ditentukan oleh besar intensitas piksel-piksel penyusunnya. Warna ini diperoleh dari besar kecilnya intensitas cahaya yang ditangkap oleh sensor. Sedangkan skala intensitas cahaya di alam tidak terbatas, yang bisa menghasilkan warna dengan jumlah yang tak terhingga. Sampai saat ini belum ada satu sensor pun yang mampu menangkap seluruh gradasi warna tersebut. 2. Kuantisasi
  • 27. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Keterbatasan inilah yang mengharuskan kita membuat gradasi warna sesuai dengan kebutuhan. Transformasi intensitas analog yang bersifat kontinu ke daerah intensitas diskrit disebut kuantisasi. Proses kuantisasi dihasilkan oleh peralatan digital, misalnya scanner, foto digital, dan kamera digital Perhatikan Gambar (b) dan (c). Misalnya besar memori yang digunakan untuk meyimpan warna adalah 3 bit maka gradasi warna citra analog Gambar 2.7 (b) hanya diwakili oleh gradasi warna 3 bit ini. kemudian, dilakukan kuantisasi untuk setiap piksel. Warna tiap-tiap piksel disesuaikan dengan gradasi warna yang disediakan oleh memori
  • 28. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Gambar Matriks Berisikan Intensitas
  • 29. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Hasil citra digital yang disimpan oleh memori hanyalah nilai-nilai intensitas yang ditunjukkan pada Gambar 2.8 , yang berbentuk matriks berukuran 14 baris x 11 kolom. Setelah tiap-tiap piksel dikuantisasi, nilai-nilai intensitas diperoleh sebagai berikut. Nilai-nilai diatas diperoleh setelah dikuantisasi,kemudian untuk selanjutnya akan ditulis dalam bentuk asimetris. Bila cita digital tersebut ditulis dalam bentuk asimetris sebagai fungsi f(x, y) maka :
  • 30. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Gambar Matriks Nilai Asimetris
  • 31. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Seperti ditunjukkan pada Gambar Matriks Nilai Asimetris, f(3, 10) = 7 artinya piksel di titik (3, 10) mempunyai nilai intensitas sebesar 7, f (6, 5) = 4 artinya piksel di titik (6, 5) mempunyai nilai intensitas 4, dan seterusnya.
  • 32. GRAFIK • Gambar digunakan dalam presentasi / publikasi multimedia adalah karena lebih menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks. • Gambar dapat meringkas dan menyajikan data komplek, sebuah gambar mampu menyampaikan seribu kata • Terdiri dari : – Gambar vektor / vector image – Gambar bitmap / bitmap image – Clip art – Digitized picture – Hyperpicture – Format file grafik Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 33. Gambar vektor • Gambar vektor tidak disimpan dalam sebuah gambar, tetapi tersimpan sebagai serangkaian instruksi yang digunakan untuk membuat suatu gambar yang dinamakan algoritma, yang menentukan bentuk kurva, garis, dan berbagai bangun dengan gambar / picture • Contoh softwarenya adalah AutoCAD untuk membuat model pada gambar arsitektur dan mekanika Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 34. • Kelebihan gambar vektor ; – Bersifat scalable, maksudnya : bisa merubah ukuran tanpa perubahan kualitas dan tidak tergantung pada resolusi monitor – Ukuran file lebih kecil dibandingkan bitmap dan didownload dari internet lebih cepat – Dapat diubah menjadi 3 dimensi Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 36. Gambar Bitmap • Gambar Bitmap merupakan rekontruksi dari gambar asli. • Gambar Bitmap adalah gambar yang tersimpan sebagai rangkaian pixel (titik-titik) yang memenuhi bidang titik-titik di layar komputer • Seluruh informasi gambar dinyatakan dalam pixel • Kelemahannya : – tidak bisa memperbesar / memperkecil resolusi, resolusi tergantung pada gambar asli – Ukuran file relatif besar karena tersimpan dalam pixel bukan dalam instruksi untuk membuat gambar – Gambar bitmap bila dikompresi, kualitasnya menurun • Kelebihannya : – Pengolahannya minimal dan lebih cepat untuk ditampilkan karena gambar bitmap dapat ditransfer secara langsung dari file ke layar monitor • Contoh Software : Paint, Adobe Photoshop, CorelDRAW Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 37. Clip Art • Membuat grafis dengan tangan sangat menyita waktu. Untuk menghemat waktu, ada banyak sekali koleksi clip art untuk membuat multimedia • Koleksi clip art : – Foto – Icon – Animasi – background tile – Button – Bullet – visual theme (image alam & keilmuan) – dll Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 38. Digitized Picture • Video capture board (capture card) memungkinkan kita untuk menyambungkan komputer dengan video camera, VCR,video disc player, line video feed dan langsung menjadikan frame-frame gambar tersebut menjadi bitmap yang dapat digunakan dalam aplikasi multimedia Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 40. Hyperpicture • Ketika pada gambar terdapat bagian yang bisa digunakan untuk memicu sebuah multimedia event, maka gambar demikian disebut hyperpicture • Contoh ketika membuka situs yahoo.com, di samping kanan terdapat gambar mobil. Jika dibawah gambar mobil ini di klik pada kata “toyota”, maka akan link ke halaman web toyota tersebut. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 43. Format File Grafik • Ada beberapa format file grafik, diantaranya :  Acrobat TouchUp Image : *.pdf, *.ai, *.pdp  BMP : *.bmp, *.rle, *.dib  Photoshop JPEG : *.jpg, *.jpe  PICT file : *.pic, *.pct  PNG : *.png  PSD : *.psd  Raw : *.raw  Scitex CT : *.sct  Targa : *.tga, *.vda, *.icb, *.vst  TIF : *.tif Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 44. PICT • PICT merupakan format file default Macintosh yang tersedia untuk setiap aplikasi grafik yang dijalankan pada sebuah platform Macintosh yang biasa digunakan untuk program MacDraw. • Karakteristik kunci dari tipe file PICT adalah kemampuannya untuk memuat objek yang digambarkan secara bitmap maupun vektor. • File ini diindikasikan dengan ekstensi .PIC Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 45. BMP • BMP (Bitmap) merupakan format file default Windows. • Format file ini yang paling populer pada platform Windows dan diidentifikasikan dengan ekstensi BMP • Format BMP mendukung RGB, indexed colour, grayscale dan bitmap colour mode. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 46. JPEG • JPEG (Joint Photograpic Experts Group) bertanggungjawab terdapat pengembangan standar dan format pemetaan gambar yang digunakan secara luas. • JPEG menggunakan ekstensi .JPG yang merupakan format grafik yang terkompresi, digunakan untuk menampilkan foto dan gambar secara kontinyu dan dapat mengendalikan kedalaman warna. • Ukurannya relatif kecil dan paling cocok digunakan diweb. • Dapat dipilih derajat kompresi file JPEG dengan mengindikasikan penetapan output resolusi rendah, sedang atau tinggi. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 47. GIF • GIF (Grafic Interchange Format) merupakan format file terkompresi yang dikembangkan oleh compuserve untuk digunakan di internet. • File GIF dapat mengendalikan kedalaman warna 16 bit (mampu menayangkan maksimum 256 warna) • Mengkompresi gambar dengan sifat losses • Mendukung warba transparan dan animasi sederhana • File ini diindikasikan dengan ekstensi .GIF Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 48. TIFF • TIFF (Tagged Interchange File Format) merupakan format file terkompresi yang biasa digunakan di paket desktop publishing dan merupakan format file bagi perusahaan percetakan. • File ini diindikasikan dengan ekstensi .TIF • Kekuatan dari format file TIFF adalah lebih fleksibel dari format gambar bitmap yang didukung secara ritual oleh seluruh point, image editing dan aplikasi kedalaman layout. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 49. EPS • EPS (Encapsulated Post Script) language file format digunakan dalam photoshop dapat memuat baik gambar vektor maupun grafik dan didukung oleh program grafik, ilustrasi dan layout halaman. • File ini berekstensi .EPS • Format EPS digunakan untuk mentransfer artwork bahasa post script antara apllikasi. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 50. PNG • PNG (Portable Network Graphics) dikembangkan sebagai alternatif bebas-patent / pengganti untuk GIF. • File ini berekstensi .PNG dan merupakan sebuah format file terkompresi untuk menampilkan gambar pada world wide web • Tidak seperti GIF, PNG mempunyai kemampuan menampilkan gambar pada 24 bit dan menghasilkan latar belakang secara transparan. • Gambar PNG tidak didukung oleh web browser Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 51. PSD • PSD merupakan format yang digunakan photoshop untuk menyimpan file yang telah dibuat dan dimanipulasi. • PSD mendukung seluruh mode gambar yang tersedia (Bitmap,Greyscale, indexed colour, RGB, CMYK, Lab dan multi channel) • File PSD tidak terkompresi dan memuat informasi tentang berbagai graphic layer yang ada tanpa sebuah file. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 52. MEMOTRET ADALAH MELUKIS DENGAN CAHAYA Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 53. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI • DIAFRAGMA mengatur banyak sedikitnya cahaya • SPEED mengatur lama/sebentarnya cahaya direkam • ISO tingkat kepekaan media rekam terhadap cahaya Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 55. ARTI ANGKA DIAFRAGMA Angka diafragma didapatkan dari perbandingan antara panjang fokus lensa dan diameter permukaan lensa yang berfungsi mengumpulkan cahaya Contoh, untuk diafragma 1,4 pada lensa 50mm  50 mm : f/1,4 = 35,7 mm Semakin kecil angkanya semakin lebar bukaannya semakin banyak cahayasemakin sempit ruang tajam Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 56. SPEED • Satuannya adalah 1 perdetik • Angka 2 berarti shutter akan membuka selama ½ detik untuk merekam cahaya Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 57. ISO • Semakin besar angka ISO semakin peka terhadap cahaya  gambar semakin kasar (timbul grain/noise) Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 58. LIGHT METER • Adalah alat untuk mengetahui jumlah cahaya yg akan direkam berdasarkan aturan2 yg telah ditetapkan pada pengatur cahaya. • OVER  cahaya terlalu banyak • NORMAL  sudah pas • UNDER  cahaya kurang Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 59. KAMERA ANALOG Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 60. KAMERA DIGITAL Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 61. CONTOH • CONTOH …NORMAL CAHAYA f /1,4 ; s 1/250 ; ISO 400 • NORMAL CAHAYA : f / ….. ; s 1/60 ; ISO 400 DIAFRAGMA: 1,4-2,8 -3.5 -5,6-8-11-16-22 SPEED : 1 - 2 - 4 - 8 - 16 - 32 - 60 - 125 - 250 - 500 - 1000 - 2000 ISO : 50-100-200-400-800-1600 Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 62. Ruang tajam / depth of field • Dipengaruhi oleh : - Diafragma - panjang lensa  semakin panjang titik api ruang tajam semakin sempit Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 63. Ruang tajam / depth of field RUANG TAJAM LEBAR RUANG TAJAM SEMPIT Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 64. Ruang tajam / depth of field RUANG TAJAM LEBAR RUANG TAJAM SEMPIT Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 65. PENCAHAYAAN MENGGUNAKAN LAMPU KILAT • SPEED HARUS PADA BATAS YANG TELAH DITENTUKAN, BOLEH KURANG TAPI TIDAK BOLEH LEBIH • PRINSIP : WAKTU NYALA LAMPU HARUS BERADA PADA WAKTU ANTARA SAAT SHUTER MEMBUKA DAN MENUTUP • Pengaturan cahaya hanya pada diafragma dan ISO Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 66. STUDIO LIGHTING • Nyala lampu di atur oleh : - kabel yang menghubungkan dengan kamera - triger  sensor yang bekerja bila terkena cahaya yg telah ditentukan kapasitasnya Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM
  • 67. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Kompresi Data merupakan cabang ilmu komputer yang bersumber dari Teori Informasi. Teori Informasi sendiri adalah salah satu cabang Matematika yang berkembang sekitar akhir dekade 1940-an. Tokoh utama dari Teori Informasi adalah Claude Shannon dari Bell Laboratory. Teori Informasi memfokuskan pada berbagai metode tentang informasi termasuk penyimpanan dan pemrosesan pesan. Teori Informasi mempelajari pula tentang redundancy (informasi tak berguna) pada pesan. Semakin banyak redundancy semakin besar pula ukurang pesan, upaya mengurangi redundancy inilah yang akhirnya melahirkan subyek ilmu tentang Kompresi Data Kompresi Data
  • 68. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Teori Informasi menggunakan terminologi entropy sebagai pengukur berapa banyak informasi yang dapat diambil dari sebuah pesan. Kata “entropy” berasal dari ilmu termodinamika. Semakin tinggi entropy dari sebuah pesan semakin banyak informasi yang terdapat di dalamnya. Entropy dari sebuah simbol didefinisikan sebagai nilai logaritma negatif dari probabilitas kemunculannya. Untuk menentukan konten informasi dari sebuah pesan dalam jumlah bit dapat digunakan rumus sebagai berikut : number of bits = -log base 2 (probability)
  • 69. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Entropy dari keseluruhan pesan adalah jumlah dari keseluruhan entropy dari seluruh symbol Gambar Proses Kompresi Data Secara Umum Pada Gambar tersebut ditunjukkan proses kompresi data secara umum yang dapat dengan mudah dipahami
  • 70. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Berikut ini adalah beberapa teknik kompresi data yang dikategorikan menurut jenis data yang akan dikompresi, yaitu : 1. Teknik kompresi untuk citra diam (still image) Contoh: JPEG, GIF dan run-length. 2. Teknik kompresi untuk citra bergerak (motion picture) Contoh: MPEG. 3. Teknik kompresi untuk data teks Contoh: half byte. 4. Teknik kompresi untuk data umum Contoh: LZW, half byte, dan Huffman. 5. Teknik kompresi untuk data sinyal speech Contoh: PCM, SBC, LPC, dan CELP
  • 71. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Ada empat pendekatan yang digunakan pada kompresi suatu data, yaitu : 1. Pendekatan statistik Contoh: Huffman coding. 2. Pendekatan ruang Contoh: Run-Length encoding 3. Pendekatan kuantisasi Contoh: Kompresi kuantisasi (CS&Q) 4. Pendekatan Fraktal Contoh: Fractal image compression
  • 72. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM A. Teknik Kompresi Data Teknik Kompresi Data dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu : 1. Lossy Compression Lossy compression menyebabkan adanya perubahan data dibandingkan sebelum dilakukan proses kompresi. Sebagai gantinya lossy compression memberikan derajat kompresi lebih tinggi. Tipe ini cocok untuk kompresi file suara digital dan gambar digital. File suara dan gambar secara alamiah masih bisa digunakan walaupun tidak berada pada kondisi yang sama sebelum dilakukan kompresi
  • 73. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 2. Lossless Compression Sebaliknya Lossless Compression memiliki derajat kompresi yang lebih rendah tetapi dengan akurasi data yang terjaga antara sebelum dan sesudah proses kompresi. Kompresi ini cocok untuk basis data, dokumen atau spreadsheet Gambar Proses Kompresi Data Secara Lossless dan Lossy Pada lossless compression ini tidak diijinkan ada bit yang hilang dari data pada proses kompresi, seperti yang ditunjukkan pada gambar tersebut
  • 74. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM B. Manfaat Kompresi Data Beberapa manfaat kompresi adalah : 1. Waktu pengiriman data pada saluran komunikasi data menjadi lebih singkat. Contohnya pengiriman gambar dari faximile, video confrencing, handphone, download dari internet pengiriman data medis, pengiriman dari satelit, dan lain-lain. 2. Membutuhkan ruang memori dalam storage yang lebih sedikit dibandingkan dengan data yang tidak dimampatkan 3. Efisiensi penggunaan bandwidth pada jaringan telekomunikasi
  • 75. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM C. Kriteria Kompresi Data Kriteria yang digunakan untuk mengukur kompresi adalah : 1. Waktu kompresi dan waktu dekompresi Proses kompresi merupakan proses mengkodekan data atau citra sehingga diperoleh data dengan representasi kebutuhan memori yang minimum. Data terkompresi disimpan dalam file dengan format tertentu, misalnya JPEG atau MPEG. Sedangkan proses dekompresi adalah proses untuk menguraikan citra atau data yang dimampatkan untuk dikembalikan lagi menjadi citra yang tidak mampat. Algoritma pemampatan yang paling baik adalah algoritma yang membutuhkan waktu untuk kompresi dan dekompresi yang paling sedikit
  • 76. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 2. Kebutuhan Memori Metode kompresi yang baik adalah metode kompresi yang mampu mengompresi file menjadi ukuran yang paling minimal.Algoritma pemampatan yang baik akan menghasilkan memori yang dibutuhkan untuk menyimpan hasil kompresi yang berkurang secara berarti. Biasanya semakin besar persentase pemampatan, semakin kecil kebutuhan memori yang diperlukan sehingga kualitas citra makin berkurang. Dan, sebaliknya, semakin kecil persentase citra yang dimampatkan, semakin bagus kualitas hasil pemampatan tersebut
  • 77. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 3. Kualitas Pemanfatan Metode kompresi yang baik adalah metode kompresi yang mampu mengembalikan citra hasil kompresi menjadi citra semula tanpa kehilangan informasi apapun. Kalaupun ada informasi yang hilang akbat pemampatan, sebaiknya hal itu ditekan seminimal mungkin. Semakin berkualitas hasil pemampatan, semakin besar memori yang dibutuhkan. Sebaliknya, semakin jelek kualitas citra hasil pemampatan, semakin kecil kebutuhan memori yang harus disediakan.
  • 78. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Kualitas citra hasil pemampatan dapat diukur secara kuantitatif menggunakan besaran PSNR( Peak Signal to Noise Ratio). Semakin besar nilai PSNR maka citra hasil pemampatan semakin mendekati citra aslinya, dengan kata lain semakin bagus kualitas citra hasil pemampatan tersebut. Sebaliknya, semakin kecil nilai PSNR, semakin jelek kualitas citra hasil pemampatan.
  • 79. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 4. Format Keluaran Format citra hasil pemampatan yang baik adalah yang cocok dengan kebutuhan pengiriman dan peyimpanan data
  • 80. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM D. Rasio Kompresi Data Rasio kompresi adalah ukuran persentase citra yang telah berhasi dimampatkan. Secara matematis rasio pemampatan citra dituliskan sebagai berikut : Rasio = 100% - (HasilKompresi / Citra Asli x 100%)
  • 81. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Run-Length Encoding Teknik Run-Length bekerja berdasarkan sederetan karakter yang berurutan. Data masukan akan dibaca dan sederetan karakter yang sesuai dengan karakter yang sudah ditentukan sebelumnya disubstitusi dengan kode tertentu. Kode khusus ini biasanya terdiri dari tiga buah karakter. Seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut : Gambar Karakter pada Run-Length Keterangan: Sc = Karakter khusus yang dipakai sebagai tanda kompresi Cc = Banyaknya karakter yang dekompresi X = Karakter berurutan yang akan dikompresi
  • 82. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Sebagai contoh sederhana apabila karakter khusus (Sc) yang digunakan adalah # dan Cc dalam bilangan desimal, maka jika digunakan untuk kompresi string “Jarrrrrringan”, maka akan diperoleh hasil “Ja#6ringan” Algoritma RLE menggunakan pendekatan ruang. Algoritma ini cocok digunakan untuk menempatkan citra yang memiliki kelompok-kelompok piksel berderajat keabuan yang sama. Metode ini dilakukan dengan menyatakan seluruh baris citra menjadi sebuah baris run, lalu menghitung run-length unutk setiap derajat keabuan yang berurutan KODE = (A,1)(B,2)(A,1)(B,1)(A,1)(B,1)(A,1)(C,1)(A,2)(C,1)(D,3)
  • 83. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Algoritma Huffman Metode Huffman adalah metode pengkodean yang telah banyak diterapkan untuk aplikasi kompresi citra. Seperti metode Shannon Fano, metode Huffman juga membentuk pohon atas dasar probabilitas setiap symbol, namun teknik pembentukan pohonnya berbeda. Berikut ini adalah langkah-langkah algoritman Huffman : 1. Data dianalisis dahulu dengan cara membuat table frekuensi kemunculan setiap symbol ASCII, table frekuensi tersebut memiliki atribut berupa symbol ASCII dan frekuensi.
  • 84. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 2. Dua data yang memiliki frekuensi kemunculan paling kecil dipilih sebagai simpul pertama pada pohon Huffman. 3. Dari dua simpul ini dibuat simpul induk yang mencatat jumlah frekuensi dua simpul pertama. 4. Kemudian dua simpul tersebut dihapus dari table digantikan oleh simpul induk tadi. Simpul ini kemudian dijadikan acuan untuk membentuk pohon. 5 Langkah 3-5 dilakukan dengan berulang-ulang hingga isi table tinggal satu saja. Data inilah yang akan menjadi simpul bebas atau simpul akar.
  • 85. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 6. Setiap simpul yang terletak pada cabang kiri (simpul dengan frekuensi lebih besar) diberi nilai 0 dan simpul yang terletak pada cabang kanan (simpul dengan frekuensi lebih kesil) diberi nilai 1. 7. Pembacaan dilakukan dari simpul akar kearah simpul daun dengan memperhatikan nilai setiap cabang.
  • 86. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Metode Kompresi Ada banyak metode yang dapat digunakan dalam proses kompresi. Namun, secara garis besarnya metode yang digunakan dapat diklasifikasikan ke dalam dua metode, yaitu : 1. Metode statis (static method) 2. Metode kamus (dictionary method)
  • 87. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 1. Metode Statis (Static Method) Metode statis (static method) adalah metode kompresi yang bekerja dengan cara memetakan data terlebih dahulu kedalam kode-kode (encoding) sebelum proses kompresi dilakukan, sehingga data tersebut akan dipresentasikan dengan kode-kode pada saat data itu disimpan atau akan dikirimkan sebelum diubah kembali seperti data aslinya (decoding).
  • 88. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 2. Metode Kamus (Dictionary Method) Metode kamus (dictionary method) adalah metode kompresi yang melakukan penyeleksian string dari data, yang kemudian sebagian dari string tersebut akan diubah menjadi kode dan kamus akan menyimpan kode string setiap proses penyeleksian dilakukan. Isi dari kamus tersebut bisa tetap atau berubah-ubah. Hal ini tergantung pada input data, karena setiap pembacaan data akan dilakukan proses penyeleksian yang akan mengakibatkan bertambahnya isi dari kamus tersebut sehingga kamus tersebut berubah-ubah.
  • 89. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM ELEMEN DASAR GAMBAR DALAM GRAFIKA KOMPUTER Citra pada grafika komputer menggunakan elemen dasar grafik. Elemen-elemen ini memudahkan untuk menggambar pada layar monitor (rendering). Dalam grafika komputer terdapat 4 elemen dasar grafik, yaitu : 1. Titik 2. Garis 3. Segiempat 4. Lingkaran Elemen-elemen dasar ini, dapat dikombinasikan untuk menghasilkan objek kompleks, antara lain : Poligaris Yaitu urutan garis lurus yang saling terhubung Teks Adalah bentuk bahasa tulisan dengan simbol-simbol tertentu yang merupakan kumpulan lebih dari dua buah karakter.
  • 90. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Citra Raster Adalah gambar yang dibuat dengan pixel yang membedakan bayangan dan warna. Citra raster disimpan dalam komputer sebagai larik bernilai numeric. Larik tersebut dikenal sebagai pixel map atau bitmap. Ada tiga cara untuk menghasilkan citra grafik yaitu ; 1. Citra yang di desain dengan tangan 2. Citra yang di dapat dari perhitungan 3. Citra yang di dapat dari scan Pemaparan citra raster dinyatakan oleh pixel dengan video displays (Cathod-Ray Tub CRT), flat panel displays (LCD), atau hardcopy (printer laser, dot matrix printers, inkjet printers).
  • 91. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Contoh proses pemaparan permukaan adalah citra yang ditangkap lalu disimpan di frame buffer. Nilai pixel yang disimpan didalam frame buffer digunakan untuk mewarnai sebuah bintik pada permukaan pemapar. Selanjutnya proses scan di CRT. Frame buffer adalah matriks 2 dimensi yang mewakili pixel pada pemapar. Ukuran matriks harus cukup untuk menyimpan kedalaman warna pemapar untuk semua pixel. Contoh pemapar (monitor) 1024x1280 mempunyai kedalaman warna 24 bit (16 juta warna) membutuhkan ruang simpan sebesar 4 Mb
  • 92. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM  Pixel dan Bitmap Jumlah bit digunakan untuk mewakili warna/bayangan dari masing-masing pixel (picture element – pixel) 1 bit / pixel = 21 = 2 level warna 4 bit / pixel = 24 = 16 level warna 8 bit / pixel = 28 = 256 level warna
  • 93. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM o Visualisasi : data ilmiah hasil medik (scanning,X-Ray, MRI) o Permainan Komputer o Distribusi Online Contoh Pemanfaatan : 1. Film
  • 94. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 2. Pemodelan Industri
  • 95. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM 3. Visualisasi Data Ilmiah
  • 98. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Tiga tema utama dalam grafika komputer :  Modeling Bagaimana kita merepresentasikan (= memodelkan) objek 3 Dimensi ? Bagaimana kita dapat membuat model dari objek-objek tertentu ? Animation Bagaimana kita merepresentasikan gerakan sebuah objek ? Bagaimana kita dapat memberikan kendali kepada pembuat animasi (animator) dalam pembuatan animasi ? Rendering Bagaimana kita mensimulasikan formasi gambar ? Bagaimana kita dapat mensimulasikan cahaya seperti pada dunia nyata ?
  • 99. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Modelling dapat diartikan dalam beberapa poin penting, sebagai berikut : Representasi objek / lingkungan shape — geometri dari sebuah objek appearance — emission, reflection, and transmission of light Untuk membuat modelling dilakukan dengan langkah sebagai berikut : deskripsimanual (misal : menuliskan rumus) manipulasi secara interaktif menggunakan prosedur / program melakukan pemindaian (scanning) dari objek riil Pergerakan model dilakukan dengan memperhatikan posisi, sudut dan sebagainya sebagai fungsi dari waktu
  • 100. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Proses dan caranya kita mengendailkan gerakan : - membuat gerakan menggunakan tangan, mengisi keyframe - simulasi perilaku (membat program yang berfungsi sebagai "otak" dari sebuah objek) - simulasi fisika -menangkap gerakan Proses caranya kita meniru dunia nyata ? - cahaya yang datang difokuskan oleh lensa - energi cahaya mempengaruhi film - representasi gambar sebagai titik-titik / pixels (x,y) - membutuhkan representasi dari kamera
  • 101. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Proses caranya kita meniru perilaku cahaya ? - cahaya dianggap sebagai photon (partikel cahaya) - menangkap gerak lurus dari photon - membuat model interaksi antara cahaya dengan permukaan benda Gambar Diagram Proses Grafika Komputer
  • 102. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM Ada dua cara dalam menampilkan gambar : • Vector Display adalah gambar ditampilkan sebagai kumpulan segmen garis (vector) • Raster Display adalah gambar ditampilkan sebagai kumpulan titik (pixel) Raster Display menggunakan peralatan seperti :  Cathode Ray Tube (CRT) / Tabung sinar katoda Tabung vakum yang berisi sumber elektron yang digunakan untuk melihat gambar untuk mempercepat dan membelokkan berkas elektron ke layar neon untuk menciptakan gambar. Gambar dapat mewakili bentuk gelombang listrik (osiloskop), gambar (televisi, monitor komputer), radar target dan lain-lain
  • 103. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM  Plasma Display Sebuah layar plasma adalah video tampilan komputer dimana setiap pixel pada layar diterangi oleh sedikit kecil plasma atau gas yang dibebankan, agak seperti lampu neon kecil. Plasma menampilkan lebih tipis dari tabung sinar katoda (CRT) menampilkan dan lebih terang dari liquid crystal display (LCD).  Liquid Cristal Display (LCD) Suatu jenis display yang menggunakan Liquid Crystal sebagai media refleksinya. LCD sudah digunakan di berbagai bidang, sebagai contoh monitor,TV, kalkulator. Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat puluhan ribu pixel. Pixel adalah satuan terkecil di dalam suatu LCD. Pixel-pixel yang berjumlah puluhan ribu inilah yang membentuk suatu gambar dengan bantuan perangkat controller, yang terdapat di dalam suatu monitor.
  • 104. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM  Metode CRT • Paling banyak digunakan • Bekerja berdasarkan prinsip scanning : – Horizontal Scanning – Vertical Scanning • Scanning harus dilakukan dengan cepat untuk mencegah efek kerdipan (flicker)
  • 105. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM  Liquid Crystal Displays (LCDs) – LCDs: organic molecules, naturally in crystalline state, that liquefy when excited by heat or E field – Crystalline state twists polarized light 90º.
  • 106. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM  Plasma display panels – Similar in principle to fluorescent light tubes – Small gas-filled capsules are excited by electric field, emits UV light – UV excites phosphor – Phosphor relaxes, emits some other color
  • 107. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM  Raster Display System
  • 108. Ari Suci Novian.,S.Kom.,MM  Raster Display System • Setiap kondisi pixel di layar disimpan ke dalam memori yang disebut : frame buffer. • Pixel mempunyai informasi mengenai : - lokasi = lokasi memori di frame buffer - banyaknya (lokasi) pixel yang dapat disimpan disebut sebagai resolusi - warna = banyaknya byte di frame buffer = 2n • 1 bit memori = 21 warna = 2 warna • 4 bit memori = 24 warna = 16 warna • 8 bit memori (1 byte) = 28 warna = 256 warna - Kapasitas memori membatasai banyaknya pixel yang ditampilkan dan warna yang dapat direpresentasikan. Teknologi Display menjelaskan konsep LCD, CRT dan Raster. Dengan memahaminya akan memudahkan bagaimana penampilan grafis dapat dilakukan.