SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
i
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN
OLEH:
1. Anita Juliani (06081181419006)
2. Putri Handayani (06081181419018)
3. Putri Yani (06081181419072)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAR SRIWIJAYA
2016
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.Tuhan yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dengan mengucap syukur kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan karunianya, sehingga kita
semua dapat menjalankan kewajiban kita yaitu menuntut ilmu sebagai bekal
kesempurnaan ibadah kita kepada –Nya. Shalawat serta salam tercurah kepada
suri tauladan umat baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan juga
pengikutnya sampai akhir zaman. Amin.
Atas segala kehendak-Mu Makalah yang berjudul “Pengelolaan Sarana
dan Prasarana“ dapat diselesaikan dalam memenuhi tugas kelompok Mata
Kuliah Pengelolaan Pendidikan.
Kami menyadari bahwa segala apa yang telah dicapai tidak akan pernah
terwujud tanpa izin dan kehendak Allah SWT, dan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kami haturkan kepada semuanya yang selalu memberikan dukungan dan
nasehat kepada kami selama masa perkuliahan ini sampai selesai.
Semoga Makalah ini bisa menjadi tolak ukur bagi kami serta dapat
bermanfaat bagi para mahasiswa lainnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iiii
BAB I............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
A. Pengertian Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan...................................3
B. Prinsip Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan.............................. 3
C. Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan........................................ 6
D. Kegiatan Sarana Dan Prasarana Pendidkan.......................................................... 7
E. Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan.................................9
F. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana ..................................................................11
G. Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan. ............................................... 12
H. Penataan Sarana Dan Prasarana Pendidikan...................................................... 14
I. Penghapusan Sarana Prasarana............................................................................ 16
BAB III........................................................................................................................ 18
PENUTUP.................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................................... 18
BAB IV........................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu memegang peranan penting untuk
mempersiapkan serta mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman, seperti didalam UU No 20 tahun
2003 bab 1 pasal 3 bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi marusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Persiapan
sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
Untuk memenuhi harapan di bidang pendidikan, peran sarana pendidikan
sangat penting, yaitu untuk memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar.
Menurut E. Mulyasa (2004: 49) menyatakan bahwa sarana dan prasarana sebagai
salah satu komponen penunjang proses pembelajaran merupakan alat yang sering
digunakan guru untuk merealisasikan tujuan pembelajaran tersebut, hal ini juga
bukan saja memberi pengalaman konkret tapi juga membantu siswa dalam
mengintegrasikan pengalaman yang terdahulu. Peraturan Pemerintah No: 19
Tahun 2005 pada bab VII pasal 42 ayat 2 mencantumkan bahwa: Setiap satuan
pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang
pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja tempat berolahraga, tempat
beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan ruang/tempat lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Ketentuan ini juga tercantum dalam lampiran peraturan menteri pendidikan
nasional nomor 24 tahun 2007 tanggal 28 juni tentang Standar Sarana dan
Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah
2
Pertama/Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
meliputi standar satuan pendidikan, lahan, bangunan gedung, serta kelengkapan
sarana dan prasarana yang mencakup ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang pimpinan, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang
konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang
sirkulasi, dan tempat bermain/berolahraga.
Di satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat
banyak, tetapi di sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang
menghambat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu
masalah yang dihadapi oleh sekolah adalah masalah sarana pendidikan. Masalah-
masalah sarana pendidikan yang dihadapi sekolah antara lain sarana penunjang
pendidikan belum sepenuhnya berada dalam kondisi yang memadai. Hal ini dapat
dilihat misalnya sarana belajar yang rusak atau bahkan mungkin belum tersedia.
Kondisi yang demikian, selain akan berpengaruh pada ketidaklayakan,
ketidaknyamanan pada proses belajar mengajar, juga akan berdampak pada
keengganan orangtua untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah tersebut.
Agar sarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik, maka diperlukan
manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya manajemen sarana
dan prasarana pendidikan, maka sekolah akan mampu mengelola sarana dan
prasarana pendidikan secara lebih terkonsep dan terarah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan ?
2. Bagaimana prinsip dasar pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan ?
3. Bagaimana proses pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khusunya proses
belajar mengajar, seperti gedung, ruang belajar, ruang kelas, meja kursi, serta alat-
alat dan media pembelajaran. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas
yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau
pengajaran. Seperti : halaman yang bagus untuk melakukan pembelajaran, kebun
atau taman sekolah yang enak di pandang, jalan menuju ke sekolah mudah, tata
tertib sekolah, dan sebagainya. Menurut Dirjen Dikdasmen Depdikbud (1997:
134) bahwa sarana pendidikan sering diartikan dengan semua fasilitas yang
digunakan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran
sehingga dapat meninggkatkan kualitas pendidikan. Kemudian menurut B. Suryo
Subroto (1988: 75) bahwa sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara
dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi
dalam mencapai tujuan pendidikan. Prasarana adalah barang atau benda tidak
bergerak yang dapat menunjang atau mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
unit kerja. contoh gedung kantor. Sarana adalah barang atau benda bergerak yang
dapat dipakai sebagai alat dalam pelaksanaan tugas fungsi unit kerja.
Dari pengertian – pengertian tersebut maka pengelolaan sarana pendidikan
adalah suatu kemampuan untuk merencanakan, mengadakan, menyimpan, atau
memelihara, menggunakan sumber daya pendidikan serta penghapusan yang
berupa alat pembelajaran, alat peraga, dan media pendidikan di sekolah untuk
mencapai tujuan pendidikan yag telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
B. Prinsip Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Prinsip-prinsip Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan menurut Bafadal
(2003) adalah:
4
a. Prinsip pencapaian tujuan
Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah dilakukan dengan
maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh
sebab itu, manajemen perlengkapan sekolah dapat dikatakan berhasil bilamana
fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat, pada setiap ada seorang personel
sekolah akan menggunakannya.
b. Prinsip efisiensi
Dengan prinsip efisiensi berarti semua kegiatan pengadaan sarana dan
prasarana sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa
memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah.
Selain itu juga berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya
dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan.
Dalam rangka itu maka perlengkapan sekolah hendaknya dilengkapi dengan
petunjuk teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut
dikomunikasikan kepada semua personel sekolah yang diperkirakan akan
menggunakannya. Selanjutnya, bilamana dipandang perlu, dilakukan pembinaan
terhadap semua personel.
c. Prinsip administratif
Di Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan yang
berkenaan dengan sarana dan prasarana pendidikan. Sebagai contohnya adalah
peraturan tentang inventarisasi dan penghapusan perlengkapan milik negara.
Dengan prinsip administratif berarti semua perilaku pengelolaan perlengkapan
pendidikan di sekolah itu hendaknya selalu memperhatikan undang-undang,
peraturan, instruksi dan pedoman yang telah diberlakukan oleh pemerintah.
Sebagai upaya penerapannya, setiap penanggung jawab pengelolaan perlengkapan
pendidikan hendaknya memahami semua peraturan perundang-undangan tersebut
dan menginformasikan kepada semua personel sekolah yang diperkirakan akan
berpartisipasi dalam pengelolaan perlengkapan pendidikan.
d. Prinsip kejelasan tanggung jawab
Di Indonesia tidak sedikit adanya lembaga pendidikan yang sangat besar
dan maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya sangat banyak sehingga
5
manajemennya melibatkan banyak orang. Bilamana hal itu terjadi maka perlu
adanya pengorganisasian kerja pengelolaan perlengkapan pendidikan. Dalam
pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang terlibat
itu perlu dideskripsikan dengan jelas.
e. Prinsip kekohesifan
Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan pendidikan
di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang
sangat kompak. Oleh karena itu, walaupun semua orang yang terlibat dalam
pengelolaan perlengkapan itu telah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-
masing, namun antara yang satu dengan yang lainnya harus selalu bekerja sama
dengan baik.
Menurut Hunt Pierce, prinsip dasar dalam melaksanakan pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan adalah sebagai berikut :
a. Lahan bangunan, dan perlengkapan perabot sekolah harus
menggambarkan cita dan citra masyarakat seperti halnya yang dinyataka
dalam filsafat dan tuuan pendidikan.
b. Perencanaan lahan bangunan, dan perlengkapan perabot sekolah
hendaknya merupakan pancaran keinginan bersama dan dengan
pertimbangan suatu team ahli yang cukup cakap yang ada di masyarakat
itu.
c. Lahan bangu nan, dan perlengkapan-perlengkapan parabot sekolah
hendaknya disesuaikan dan memadai bagi kepentingan peserta didik, demi
terbentuknya karakter mereka dan dapat melayani serta menjamin mereka
di waktu belajar, bekerja dan bermain sesuai dengan bakat masing-masing.
d. Lahan bangunan, dan perlengkapan-perlengkapam perabit sekolah serta
alat-alatnya hendaknya disesuaikan dengan kepentingan pendidikan yang
bersumber dari kepentingan serta kegunaan bagi peserta didik dan guru.
e. Sebagai penanggung jawab harus dapat membantu program sekilah secara
efektif, melatih para perugas dengan memilih alat dan cara
6
menggunakannya agar mereka dapat menyesuaikan diri dan melaksanakan
tugasnya dengan tanggung jawan dan profesional.
f. Seorang penanggung jawab sekolah harus mempunyai kecakapan untuk
mengenal, baik kuantitatif maupun kualitatif serta menggunakannya
dengan tepat fungsi bangunan da perlengkapannya.
g. Sebagai penanggung jawab harus memelihara serta menggunakan
bangunan dan tanah dan sekitarnya sehingga ia dapat membantu
terwujudanya kesehatan, keamanan, kebahagiaan, dan keindahahan serta
kemajuan dari sekolah dan masyarakat.
h. Sebagai penanggung jawab sekolah bukan hanya mengetahui kekayaan
sekolah yang dipercayakan kepadanya, tetapi juga harus memperhatikan
seluruh keperluan alat-alat pendidikan yang dibutuhkan oleh anak
didiknya.
C. Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Secara umum, tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah
memberikan pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana
pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan
efisien.
Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama.
Dengan ini, melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan
diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana
dan prasarana yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan
dengan dana yang efisien.
2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan
efisien.
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga
keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh
semua personel sekolah.
7
D. Kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
a. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan.
Proses yang dilakukan pertama dalam sebuah pengelolaan sarana
pendidikan adalah perencanaan kebutuhan. Proses ini sangat penting untuk
menghindari terjadinya suatu kesalahan yang tidak diharapkan. Perencanaan yang
matang akan membuat suatu kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan memudahkan para pengelola untuk
mengetahui anggaran yang harus disediakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
Perencanaan yang baik daan cermat akan berdasarkan analisis kebutuhan kegiatan
dan skala prioritas yang sesuai dengan ketersediaan dana.
Depdikbud (1996: 12) menyebutkan dalam membuat perencanaan itu
hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Rencana itu harus jelas.
2. Rencana itu harus relistis.
3. Rencana itu harus terpadu dan sistematis.
Menurut M. Syarif Hidayat (1996: 86) dikutip Ferry (2011)
mengemukakan sarana pendidikan perlu dirancang, direncana sesuai dengan
kebutuhan. Merencanakan kebutuhan sarana perlu memperhatikan beberapa hal
antara lain:
1. Perkembangan satuan pendidikan satuan pendidikan yang berkembang
akan bebrbeda kebutuhannya apabila dibandingkan dengan satuan
pendidikan yang belum berkembang.
2. Sarana atau perlengkapan pendidikan yang sudah tidak dapat difungsikan
atau sebab lain perlu diganti atau dihapuskan.
3. Untuk persediaan sarana yang akan digunakan pada tahun ajaran yang
akan datang.
Adapun langkah-langkah dalam perencanaan sarana pendidikan terdiri dari:
1. Analisis kebutuhan terhadap mata pelajaran yang membutuhkan
alat/media.
8
2. Mengadakan inventarisasi dan re-inventarisasi terhadap alat/ media yang
sudah ada.
3. Mengadakan seleksi terhadap alat/ media.
4. Mengadakan perhitungan tafsiran biaya.
5. Perencanaan pendanaan.
6. Menunjuk staf yang diserahi tugas mengadakan alat/media tersebut.
b. Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan
Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan dalam suatu proses
pembelajaran tersebut dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna,
sehingga efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran dapat tercapai secara
optimal.
Menurut Suharsimi Arikunto (1987: 53) secara umum pola pengaturan
penggunaan alat/media pelajaran adalah sebagai berikut:
1. Alat pelajaran untuk kelas tertentu
Ada kalanya sesuatu alat hanya dibutuhkan oleh kelas tertentu sesuai
dengan kurikulum yang menurut digunakannya alat itu. Jika banyaknya
kelas yang membutuhkan, maka alat tersebut dapat dibagikan dan
disimpan oleh guru kelas.
2. Alat pelajaran untuk beberapa kelas
Apabila banyaknya alat terbatas, padahal yang membutuhkan lebih dari
satu kelas, maka alat tersebut terpaksa digunakan secara bersama-sama.
Ada dua kemungkinan pengaturan yaitu:
a. Alat pelajaran diangkut ke kelas yang membutuhkan secara bergantian.
b. Alat pelajaran disimpan di suatu ruangan dan guru mengajak siswa untuk
mendatangi ruangan tersebut.
Alat pelajaran utuk semua murid Penggunaan alat pelajaran untuk semua siswa
dapat dilakukan seperti:
a) Cara yang baru saja diberikan, yakni alat dibawa ke kelas secara
bergantian atau siswa bersama guru mendatangi tempat tersebut.
b) Dalam keadaan alat sangat terbatas dan ruangan yang ada dalam sekolah
tersebut jumlahnya memungkinkan, maka lebih baik apabila diatur
9
menjadi kelas berjalan. Kelas berjalan yaitu kelas atau ruangan yang
didapatkan oleh banyak kelas untuk mengikuti salah satu mata pelajaran
tertentu
Penggunaan sarana dan prasarana harus dipantau dan diatur dengan
peraturan sesuai kesepakatan bersama. Menurut Suharsimi Arikunto (1987: 62),
dalam penggunaan alat/media, maka langkah yang dilakukan oleh peminjam
adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan pengecekan dengan melihat buku pinjaman apakah alat/media
yang dimaksud masih ada dan belum dipesan oleh guru lain.
2. Mendaftarkan untuk meminjam pada hari tertentu.
3. Menuliskan bon pinjam dan mencantumkan pula jam pengambilan
penggunaan dan pengambilan.
E. Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan
a. Perencanaan Pengadaaan Bangunan Gedung Sekolah.
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh satu bangunan yang ideal, J.
Mamusung (1981: 16) mengemukakakn sebagai berikut :
1) Memenuhi kebutuhan dan syarat pedagogis, artinya :
a) Ukuran dan bentuk setiap ruangan sesuaikan kebutuhan.
b) Datangnya sinar matahari harus diperhatikan, yaitu kanan/kiri.
c) Tinggi dan rendahnya tembok, letak jendela dan kusen disesuaikan
dengan kondisi anak-anak.
d) Penggunaan warna yang cocok.
2) Aman, artinya material dan konstruksi bangunannya benar0benar dapat
dipertangngungjawabkan baik kekuatan/kekokohan bangunan itu sendiri.
Dari pengaruh erodi, angin, getaran, petir, pohon yang berbahaya.
3) Menuntut syarat kesehatan, sinar matahari bagai setiap ruangan,
memungkinkan adanya pergantian udara yang selalu segar.
4) Menyenangkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan dan tidak
saling mengganggu.
5) Dapat memungkinkan untuk memperluas tanpa memakan biaya lagi.
10
6) Fleksibel, artinya melihat kebutuhan hari depannya dan pula dapat di
rubah-rubah setiap saat diperlukan.
7) Memenuhi syarat keindahan.
8) Ekonomis.
Agar syarat-syarat di atas dapat terpenuhi maka hendalnya sebelum gedung itu
dibangun perlu dibuat perencanaan terlebih dahulu, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Mengadakan survey untuk mengetahui kesesuaian anatara gedung dengan
kebutuhan sekolah.
2. Menentukan ruang dan perlengkapan dalam arti kualitas bahan, jumlah
ruangan, luas runagan, banyaknya perabot, kualitas dan ukurannya.
3. Mengadapan survey untuk menentukan lokasi sekolah.
4. Menyusun rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan harga stndar
yang berlaku di daerah yang bersangkutan.
b. Perencanaan Pengadaan Perabot dan Perlengkapan Pendidikan
Perabot dan perlengkapan yang di buat harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Syarat Perabot Sekolah
1. Ukuran fisik/murid, agar pemakaiannya fungsional dan efektif.
2. Bentuk dasar yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikit :
a) Sesuai dengan aktivitas murid dalam PBM.
b) Kuat, mudah pemeliharaan dan mudah dibersihkan.
c) Mempunyai pola dasar yang sederhana.
d) Mudan riangan untuk disimpan.disusun, dan
e) Fleksibel, sehingga mudah digunakan dan dapat pula berdiri sendiri.
3. Konstruksi perabot hendaknya :
a) Kuat dan tahan lama.
b) Mudah dikerjakan secara masal
c) Tidak tergantung keamanan pemakaiannya, dan
d) Bahan yang mudah didapat dipasaran dan disesuaikan dengan keadaan
setempat.
Syarat-syarat Bagi Perlengkapan Sekolah
11
Hal ini berkenaan dengan ketepatan dalam memilih dan memiliki alat-alat yang
sesuai dan sesuaikan dengan umur, minat, serta tarap perkembangan fisik maupun
psikhis peserta didik. Untuk itu diperlukan :
1. Keadaan bahan baku atau material harus kuat, tetapi ringan, tidak
membahayakan keselamatan peserta didik.
2. Konstruksinya harus sedemkian rupa, sehingga sesuai dengan kondisi
murid.
3. Dipilih dan direncanakan dengan teliti dan baik.
4. Pengadaan pengaturan harus sedemikian rupa sehingga benar-benar
berfungsi bagi penanaman, pemupukan, serta pembinaan hal-hal yang
berguna bagi perkembangan anak.
F. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana
Menurut J. Mamusung (1991:80), pemeliharaan adalah, suatu kegiatan
dengan pengadaan biaya yang termasuk dalam keseluruhan anggaran
persekolahan dan diperuntukan bagi kelangsungan “building”, “equipment” serta
“firniture”, termasuk pengadiaan biaya bagi kepentiingan perbaikan dan
pemugaran, serta penggantian. Perlunya pemeliharaan yang baik terhadap
bagunan, perabot dan perlengkapan sekolah dikarnakan kerusakan sebenarnya
telah dimulai semenjak hari ini. pertama gudang, perabot dan perlengkapan itu
diterima dari pihak perombong, penjual, pembeli sarana tersebut. Kemudian
disusul oleh proses kepunahan, meskipun pemeliharaan yang baik telah dilakukan
terhadap saran tersebut selama dipergunakan.
J.Mumusung (1991) telah mengelompokannya bahwa ada lima faktor yang
mengakibatkan kerusakan pada bangunan, perabotan, dan pelengkapan sekolah,
yaitu:
1. Kerusakan dikarnakan pemakaiaan dan pengrusakan, baik disengaja
maupun yang tidak oleh dipakai.
2. Kerusakan dikarnakan oleh pengaruh udara, cuaca, musim maupun
keadaan lingkungan.
12
3. Keusangan disebabkan moderennisasi dibidang pendidikan serta
perkembangan
4. Kerusakan karena kecelakaan atau bencana disebabkan kecerobohan
dalam perencanaan, pemeliharaan, pelaksanaan maupun penggunaan yang
salah.
5. Kerusakan karena timbulnya bencana alam, seperti banjir, gempa, dan lain
sebagainya.
Adapun tujuan pemeliharaan sebagai berikut:
1. Untuk optimalisasi asas kemanfaatan peralatan yang sudah ada.
2. Untuk optimalisasi hasil apabila sewaktu-waktu dipergunakan ( alat-alat
must be ready to use ).
3. Untuk menjamin keselamatan yang menggunakan.
G. Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Sarana daan prasarana pendidikan yang ada disekolah atau lembaga
pendidikan lainya ada yang berasal dari pemerintahan ada juga yang berasal dari
hasil sendiri, seperti: membeli, membuat sendi, sumbangan, dan sebainya. Semua
barang yang ada tersebut hendaknya diinfentarisir, melalui inventarisasi
memungkinkan dapat mengetahui jumlah, jenis barang, kualitas, tahun
pembuatan, merek, ukuran, harga, dan sebainya. Khususnya untuk sarana dan
prasarana pendidikan yang brasal dari pemerintah wajib diadakan inventarisasi
secara cermat, dengan mengunakan format-format yang telah ditetapkan. Atau
catatan semua barang inventarisasinya di dalam buku induk barang inventaris dan
buku golongan barang inventaris. Buku inventaris ini mencatat semua inventaris
menurut golongan barang yang dittentukan. Misalnya golongan tanah, bagunan,
monumen, golongan alat-alat dasar.Secara khusus, inventarisasi dilakukan dengan
tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Tertib administrasi.
2. Efisiensi biaya.
13
3. Pendataan aset
4. Pengawasan dan pengendalian .
Sebagai pelengkap, berikut ini disajikan contoh pelaporan inventarisasi
sekolah sebagaimana tampak seperti tabel berikut:
1. Laporan triwulan mutasi barang inventaris Mekanisme Laporan Triwulan
Mutasi Barang sebagaimana bagan berikut:
DEPARTEMEN KEUANGAN
60 hari
SETJEN DEPDIKNAS Up. BAGIAN PERLENGKAPAN
30 hari
DINAS PENDIDIKAN PROPINSI Up.
BAGIAN PERLENGKAPAN
15 hari
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA
SEKOLAH
7 hari
SEKOLAH
14
2. Laporan tahunan inventaris Mekanisme Laporan Tahunan Mutasi Barang
Inventaris sebagaimana bagan berikut:
H. Penataan Sarana Dan Prasarana Pendidikan.
Petunjuk teknis berkenaan dengan bagai mana menata sarana dan prasarana
pendidikan.
a. Tata Ruang dan Bangunan Sekolah
Dalam mengatur ruang yang dibagun bagi suatu lembaga pendidikan,
hendaklah diperhatikan hubungan antara suatu ruangan dengan ruangan lainnya.
Hubungan antara ruang-ruang yang dibutuhkan dengan pengaturan letaknya
tergantung pada kurikulim yang berlaku dan tentu saja ini akan memberikan
DEPARTEMEN KEUANGAN
15 hari
DINAS PENDIDIKAN PROPINSI Up.
BAGIAN PERLENGKAPAN
30 hari
SETJEN DEPDIKNAS Up. BAGIAN
PERLENGKAPAN
30 hari
DITJEN
DIKDASMEN
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN/KOTA SEKOLAH
15 hari
SEKOLAH
15
pengaruh terhadap penyusunan jadwal pelajaran. Hal ini perlu diperhatikan antara
lain:
1. Ruang kegiatan belajar ditempatkan dibagian yang paling terang, tetapi
tidak silau, dan jauh dari gangguan, keributan, sehingga anak dan guru
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik/tidak terganggu oleh sinar dan
kebisingan.
2. Ruang keterampilan/praktek yang dapat merupakan sumber kebisingan
ditempatkan jauh dari ruang belajar, dan
3. Ruang laboratorium ditempatkan terpisah, namun mudah dan cepat
terjangkau.
b. Penataan Perabot Sekolah.
Tata perabot sekolah mencangkup pengaturan barang-barang yang
dipergunakan oleh sekolah, sehingga menimbilkan kesan dan kontribusi yang baik
pada kegiatan pendidikan. Dalam mengatur prabot skolah hendaknya diperhatikan
macam dan bentuk prabot itu sendiri. Apakah prabot tunggal atau ganda,
individual atau klasikal. Hal ini harus diperhatikan dalam pengaturan perabot
sekolah antara lain:
1. Perbandingan antara luas lantai dan ukuran prabot yang akan dipakai
dalam ruang tersebut
2. Kelonggaran binding dan jarak kanan-kiri
3. Jarak satu perabot dengan prabot lainnya
4. Jarak deret perabot (bangku, meja) terdepan dengan papan tulis
5. Jarak deret perabot (bangku, meja) paling belakang dengan tembok batas
6. Arah menghadapnya perabot, dan
7. Kesesuaiaan dan keseimbangan.
c. Penataan Perlengkapan Sekolah
Penataan perlengkapan sekolah mencangkup peraturan perlengkapan
ruang dikepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, kels, ruang BP, dsb. Ruang-
ruang tersebut perlengkapannya perlu ditata sdemikian mungkin rupa sehingga
menimbulkan kesan yang baik kepada penyelenggaraan pendidikan yang
dillaksanakan sekolah dan menimbulkan prasaan senang dan betah pada guru
16
yang mengajar dan siswa yang belajar. Misalnya pada rung ke;llas perlengkapan
perabot, juga dilengkapi dengann hiasan dinding yang bersifat mendidik,
organisasi kelas, tata tertib, papan absensi dsb.
Pada ruang guru, selain perlengkapan guru, juga ruang guru ini perlu
dilengkapi dengan papan pengaman, jadwal pelajaran, kalender, akademik,
organisasi sekolah, daftar pembagian kelas guru, KORPRI, dsb. Semua
perlengkapan tersebut dalam penempatannya tidak bisa sembarangan tapi perlu
ditata dengan bak. Bisa dibaca atau dilihat dengan mudah, kesanya indah,
harmonis serta menimbulkan kesan yang baik.
I. Penghapusan Sarana Prasarana
Barang-barang yang ada disekolah, terutama yang berasal dari pemerintah
tidak akan selamanya bsa digunakan/ dimanfaatkan untuk kepentingan
pendidikan, hal ini karena rusak berat sehingga tidak dapat digunakan lagi, barang
tersebut sudah tidak sesuai dengan keadaan, kebutuhan, biaya pemeliharaannya
yang tinggi, jumlah barang tersebut berlebihan sehingga tidak bisa dimanfaatkan,
dan nilai guna barang tersebut tidak perlu dimanfaatkan.Maka barang-barang
tersebut harus segera dihapus, artinya menghapus barang-barang inventaris itu
(punya negara) dari daftar inventaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dengan adanya penghapusan ini maka barang dibebaskan dari biaya
perbaikan/pemeliharaan, selain itu dengan adanya penghapusan ini akan
meringankan beban kerjainventaris dan membebaskan tanggung jawab sekolah
terhadap barang-barang tersebut. Bagi barang-barang yang telah dihapuskan ini
sebagian tindak lanjutnya bisa dilelang. Dimanfaatkan untuk kepentingan dinas/
sosial atau dirumahkan.
Tujuan penghapusan dalam hal manajemen sarana dan prasarana
pendidikan adalah:
1. Efesiensi biaya dan tenaga pengurusan barang
2. Efektivitas pelaksanaan inventarisasi.
3. Pembebasan ruangan penyimpanan.
Penghapusan sarana dilakukan atas dasar beberapa pertimbangan:
17
1. Dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki
atau dipergunakan lagi.
2. Perbaikan akan menelan biaya yang besar sehingga merupakan
pemborosan.
3. Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya
biaya pemeliharaan.
4. Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini.
5. Penyusutan di luar kekuasaan pengurus barang (misalnya barang kimia).
6. Barang yang berlebih jika disimpang lebih lama akan bertambah rusak dan
tak terpakai lagi.
7. Dicuri, terbakar, musnah sebagai akibat bencana alam.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai kegiatan,
menata, mulai dari merencanakan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan,
pemeliharaan, penginventarisan dan penfhapusan serta penataan lahan, bangunan,
perlengkapan dan perabot sekolah secara tepat guna dan tepat sasaran.
Prinsip dasar pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
1. Prinsip pencapaian tujuan
2. Prinsip efisiensi
3. Prinsip administratif
4. Prinsip kejelasan tanggung jawab
5. Prinsip kekohesifan
Manajemen Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan meliputi :
1. Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan.
2. Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pendidkan.
3. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana.
4. Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan.
5. Penataan Sarana Dan Prasarana Pendidikan.
6. Penghapusan Sarana Prasarana.
B. Saran
Dengan membaca makalah ini dan mengetahui apa itu sarana dan
prasarana, pengelolaan sarana dan prasarana, proses pengelolaan sarana dan
prasarana, dan peran guru dalam administrasi sarana dan
prasarana diharapkan mahasiswa (calon guru/tenaga pendidik) dapat memahami
dan mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan.
19
BAB IV
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 1987. Pengelolaan Materiil, Jakarta: Primakarya
Bafadal, Ibrahim, 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan
Aplikasinya, Jakarta: PT Bumi Aksara
Darmawan, Bowang. 2014. Manajemen Sarana dan Prasarana dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Jurnal Vol 06 No 2 2014
Depdikbud. 1996. Petunjuk Administrasi Sekolah Lanjutan Pertama. Jakarta:
Ditjen Dikdasmen
Dirjen Dikdasmen Depdikbud. 1997. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
di Sekolah. Jakarta: Depdikbud.
Dwi, Ferry H.. 2011. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama Negeri Se-Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon
Progo. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Hidayat, Syarif M.. 1996. Administrasi, Supervisi dan Ketenagaan PLB. Dirjen
Dikti Depdikbud.
Mamusung, J., 1985. School Plant Administration, Bandung: Jurusan Adpend
FIP IKIP Bandung
Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Subroto, B. Suryo.1988. Pengantar Administrasi di Sekolah. Yogyakarta: IKIP
Yogyakarta.
Tim Dosen MKDK Pengelolaan Pendidikan. 1994. Pengelolaan Pendidikan.
Bandung
Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah.

More Related Content

What's hot

Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMARTINADIAN1
 
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptxDzikriMH
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikArfa Mantoeng
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxEllianiElliani
 
MAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANAMAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANANurulAdila14
 
Administrasi bidang kurikulum
Administrasi bidang kurikulumAdministrasi bidang kurikulum
Administrasi bidang kurikulumelok fakhitah
 
Sk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dm
Sk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dmSk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dm
Sk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dmYuda Zuliansa
 
Makalah supervisi dan evaluasi
Makalah supervisi dan evaluasiMakalah supervisi dan evaluasi
Makalah supervisi dan evaluasijatmiko1234
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanIndra Arrohman
 
Contoh laporan pengembangan diri
Contoh laporan pengembangan diriContoh laporan pengembangan diri
Contoh laporan pengembangan diriKahar Muzakkir
 
7. standar-pembiayaan
7. standar-pembiayaan7. standar-pembiayaan
7. standar-pembiayaanNasiran Siran
 
24456537 contoh-program-kerja-sekolah
24456537 contoh-program-kerja-sekolah24456537 contoh-program-kerja-sekolah
24456537 contoh-program-kerja-sekolahIna Rostina
 
Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)
Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)
Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)Fitri Nofiati
 
Contoh buku piket administrasi tata usaha sekolah terbaru tahun 2015 2016
Contoh buku piket  administrasi tata usaha sekolah terbaru tahun 2015 2016Contoh buku piket  administrasi tata usaha sekolah terbaru tahun 2015 2016
Contoh buku piket administrasi tata usaha sekolah terbaru tahun 2015 2016Dian Ardiansyah Saputra
 
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakatPendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakatZeninuramelia
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013Jajang Nur'alim
 

What's hot (20)

Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
 
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
6. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional.pptx
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didik
 
10. sarpras mpls (toto)
10. sarpras mpls (toto)10. sarpras mpls (toto)
10. sarpras mpls (toto)
 
laporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docxlaporan evaluasi kurikulum.docx
laporan evaluasi kurikulum.docx
 
MAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANAMAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANA
 
Administrasi bidang kurikulum
Administrasi bidang kurikulumAdministrasi bidang kurikulum
Administrasi bidang kurikulum
 
Sk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dm
Sk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dmSk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dm
Sk tim-pencegahan-tindak-kekerasan-smk-dm
 
Makalah supervisi dan evaluasi
Makalah supervisi dan evaluasiMakalah supervisi dan evaluasi
Makalah supervisi dan evaluasi
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
Contoh laporan pengembangan diri
Contoh laporan pengembangan diriContoh laporan pengembangan diri
Contoh laporan pengembangan diri
 
7. standar-pembiayaan
7. standar-pembiayaan7. standar-pembiayaan
7. standar-pembiayaan
 
24456537 contoh-program-kerja-sekolah
24456537 contoh-program-kerja-sekolah24456537 contoh-program-kerja-sekolah
24456537 contoh-program-kerja-sekolah
 
Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)
Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)
Makalah penempatan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (fitri nofiati)
 
Contoh buku piket administrasi tata usaha sekolah terbaru tahun 2015 2016
Contoh buku piket  administrasi tata usaha sekolah terbaru tahun 2015 2016Contoh buku piket  administrasi tata usaha sekolah terbaru tahun 2015 2016
Contoh buku piket administrasi tata usaha sekolah terbaru tahun 2015 2016
 
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakatPendidikan dan perkembangan masyarakat
Pendidikan dan perkembangan masyarakat
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
 
PRESENTASI ON THE JOB LEARNING
PRESENTASI ON THE JOB LEARNINGPRESENTASI ON THE JOB LEARNING
PRESENTASI ON THE JOB LEARNING
 
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinanMakalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
 
Makalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinyaMakalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinya
 

Similar to Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxZukét Printing
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdfPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdfZukét Printing
 
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Fattia Rakhmalianni
 
Manejemen pembiayaan & sarana prasarana
Manejemen pembiayaan & sarana prasaranaManejemen pembiayaan & sarana prasarana
Manejemen pembiayaan & sarana prasaranarismariszki
 
jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
 jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
jurnal Sarana dan Prasarana PendidikanManaf Abdul
 
Manajemen sarpras by Boy Firnando
Manajemen sarpras by Boy FirnandoManajemen sarpras by Boy Firnando
Manajemen sarpras by Boy Firnandoboy firnando
 
Kel.5_Administrasi._Sarpras_Pendidikan.pdf
Kel.5_Administrasi._Sarpras_Pendidikan.pdfKel.5_Administrasi._Sarpras_Pendidikan.pdf
Kel.5_Administrasi._Sarpras_Pendidikan.pdfssuser3718bd
 
Kel.5_ Administrasi Sarpras Pendidikan.pdf
Kel.5_ Administrasi Sarpras Pendidikan.pdfKel.5_ Administrasi Sarpras Pendidikan.pdf
Kel.5_ Administrasi Sarpras Pendidikan.pdfSitiMuya2
 
Ppt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiksPpt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiksFITRI ASTUTI
 
Sarana Prasarana
Sarana PrasaranaSarana Prasarana
Sarana Prasaranafa dhilah
 
Contoh Proposal Pengadaan Meubeler Sekolah
Contoh Proposal Pengadaan Meubeler SekolahContoh Proposal Pengadaan Meubeler Sekolah
Contoh Proposal Pengadaan Meubeler SekolahAmandaYella
 
Tenaga Kependidikan_Kelompok 3.pptx
Tenaga Kependidikan_Kelompok 3.pptxTenaga Kependidikan_Kelompok 3.pptx
Tenaga Kependidikan_Kelompok 3.pptxSyafaahNurrochimmah
 
Makalah layanan pendukung instruksional
Makalah  layanan pendukung instruksional Makalah  layanan pendukung instruksional
Makalah layanan pendukung instruksional rudinofindra1
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasHariyatunnisa Ahmad
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasHariyatunnisa Ahmad
 
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islamManejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islamNuruddin Nzankie
 
Contoh Proposal Bantuan Mebeler Sekolah
Contoh Proposal Bantuan Mebeler SekolahContoh Proposal Bantuan Mebeler Sekolah
Contoh Proposal Bantuan Mebeler SekolahAmandaYella
 
Contoh Proposal Pengadaan Meubelair Sekolah
Contoh Proposal Pengadaan Meubelair SekolahContoh Proposal Pengadaan Meubelair Sekolah
Contoh Proposal Pengadaan Meubelair SekolahAmandaYella
 

Similar to Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan (20)

Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docxPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.docx
 
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdfPengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
Pengelolaan Sarana dan Psarana Pendidikan.pdf
 
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
 
Manejemen pembiayaan & sarana prasarana
Manejemen pembiayaan & sarana prasaranaManejemen pembiayaan & sarana prasarana
Manejemen pembiayaan & sarana prasarana
 
jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
 jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
 
Bab seluruh
Bab seluruhBab seluruh
Bab seluruh
 
Manajemen sarpras by Boy Firnando
Manajemen sarpras by Boy FirnandoManajemen sarpras by Boy Firnando
Manajemen sarpras by Boy Firnando
 
Kel.5_Administrasi._Sarpras_Pendidikan.pdf
Kel.5_Administrasi._Sarpras_Pendidikan.pdfKel.5_Administrasi._Sarpras_Pendidikan.pdf
Kel.5_Administrasi._Sarpras_Pendidikan.pdf
 
Kel.5_ Administrasi Sarpras Pendidikan.pdf
Kel.5_ Administrasi Sarpras Pendidikan.pdfKel.5_ Administrasi Sarpras Pendidikan.pdf
Kel.5_ Administrasi Sarpras Pendidikan.pdf
 
Ppt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiksPpt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiks
 
Sarana Prasarana
Sarana PrasaranaSarana Prasarana
Sarana Prasarana
 
Contoh Proposal Pengadaan Meubeler Sekolah
Contoh Proposal Pengadaan Meubeler SekolahContoh Proposal Pengadaan Meubeler Sekolah
Contoh Proposal Pengadaan Meubeler Sekolah
 
Tenaga Kependidikan_Kelompok 3.pptx
Tenaga Kependidikan_Kelompok 3.pptxTenaga Kependidikan_Kelompok 3.pptx
Tenaga Kependidikan_Kelompok 3.pptx
 
Makalah layanan pendukung instruksional
Makalah  layanan pendukung instruksional Makalah  layanan pendukung instruksional
Makalah layanan pendukung instruksional
 
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru Manajemen Kelas
 
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen KelasPemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
Pemikiran-pemikiran Baru dalam Manajemen Kelas
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islamManejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
Manejemen sumberdaya lembaga pendidikan islam
 
Contoh Proposal Bantuan Mebeler Sekolah
Contoh Proposal Bantuan Mebeler SekolahContoh Proposal Bantuan Mebeler Sekolah
Contoh Proposal Bantuan Mebeler Sekolah
 
Contoh Proposal Pengadaan Meubelair Sekolah
Contoh Proposal Pengadaan Meubelair SekolahContoh Proposal Pengadaan Meubelair Sekolah
Contoh Proposal Pengadaan Meubelair Sekolah
 

More from Sherly Anggraini

Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanSherly Anggraini
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanSherly Anggraini
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanSherly Anggraini
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanSherly Anggraini
 
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanSherly Anggraini
 
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanSherly Anggraini
 
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanSherly Anggraini
 
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanSherly Anggraini
 
Puisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardiPuisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardiSherly Anggraini
 
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Sherly Anggraini
 
Contoh puisi dan Analisis puisi Matematika
Contoh puisi dan Analisis puisi MatematikaContoh puisi dan Analisis puisi Matematika
Contoh puisi dan Analisis puisi MatematikaSherly Anggraini
 

More from Sherly Anggraini (20)

Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
 
Pengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta DidikPengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta Didik
 
Pengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta DidikPengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta Didik
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
 
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
 
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
 
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
 
Puisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardiPuisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardi
 
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
 
Persamaan ellips
Persamaan ellipsPersamaan ellips
Persamaan ellips
 
Fungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabarFungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabar
 
Contoh Iceberg
Contoh IcebergContoh Iceberg
Contoh Iceberg
 
Contoh puisi dan Analisis puisi Matematika
Contoh puisi dan Analisis puisi MatematikaContoh puisi dan Analisis puisi Matematika
Contoh puisi dan Analisis puisi Matematika
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

  • 1. i PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN OLEH: 1. Anita Juliani (06081181419006) 2. Putri Handayani (06081181419018) 3. Putri Yani (06081181419072) PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAR SRIWIJAYA 2016
  • 2. ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan karunianya, sehingga kita semua dapat menjalankan kewajiban kita yaitu menuntut ilmu sebagai bekal kesempurnaan ibadah kita kepada –Nya. Shalawat serta salam tercurah kepada suri tauladan umat baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan juga pengikutnya sampai akhir zaman. Amin. Atas segala kehendak-Mu Makalah yang berjudul “Pengelolaan Sarana dan Prasarana“ dapat diselesaikan dalam memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan. Kami menyadari bahwa segala apa yang telah dicapai tidak akan pernah terwujud tanpa izin dan kehendak Allah SWT, dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kami haturkan kepada semuanya yang selalu memberikan dukungan dan nasehat kepada kami selama masa perkuliahan ini sampai selesai. Semoga Makalah ini bisa menjadi tolak ukur bagi kami serta dapat bermanfaat bagi para mahasiswa lainnya. Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................................ii DAFTAR ISI................................................................................................................ iiii BAB I............................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang......................................................................................................1 B. Rumusan Masalah .................................................................................................2 BAB II............................................................................................................................ 3 PEMBAHASAN............................................................................................................. 3 A. Pengertian Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan...................................3 B. Prinsip Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan.............................. 3 C. Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan........................................ 6 D. Kegiatan Sarana Dan Prasarana Pendidkan.......................................................... 7 E. Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan.................................9 F. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana ..................................................................11 G. Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan. ............................................... 12 H. Penataan Sarana Dan Prasarana Pendidikan...................................................... 14 I. Penghapusan Sarana Prasarana............................................................................ 16 BAB III........................................................................................................................ 18 PENUTUP.................................................................................................................... 18 A. Kesimpulan.......................................................................................................... 18 B. Saran ................................................................................................................... 18 BAB IV........................................................................................................................ 19 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................19
  • 4.
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu memegang peranan penting untuk mempersiapkan serta mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman, seperti didalam UU No 20 tahun 2003 bab 1 pasal 3 bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi marusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Untuk memenuhi harapan di bidang pendidikan, peran sarana pendidikan sangat penting, yaitu untuk memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar. Menurut E. Mulyasa (2004: 49) menyatakan bahwa sarana dan prasarana sebagai salah satu komponen penunjang proses pembelajaran merupakan alat yang sering digunakan guru untuk merealisasikan tujuan pembelajaran tersebut, hal ini juga bukan saja memberi pengalaman konkret tapi juga membantu siswa dalam mengintegrasikan pengalaman yang terdahulu. Peraturan Pemerintah No: 19 Tahun 2005 pada bab VII pasal 42 ayat 2 mencantumkan bahwa: Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Ketentuan ini juga tercantum dalam lampiran peraturan menteri pendidikan nasional nomor 24 tahun 2007 tanggal 28 juni tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah
  • 6. 2 Pertama/Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah meliputi standar satuan pendidikan, lahan, bangunan gedung, serta kelengkapan sarana dan prasarana yang mencakup ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang pimpinan, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi, dan tempat bermain/berolahraga. Di satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat banyak, tetapi di sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh sekolah adalah masalah sarana pendidikan. Masalah- masalah sarana pendidikan yang dihadapi sekolah antara lain sarana penunjang pendidikan belum sepenuhnya berada dalam kondisi yang memadai. Hal ini dapat dilihat misalnya sarana belajar yang rusak atau bahkan mungkin belum tersedia. Kondisi yang demikian, selain akan berpengaruh pada ketidaklayakan, ketidaknyamanan pada proses belajar mengajar, juga akan berdampak pada keengganan orangtua untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah tersebut. Agar sarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik, maka diperlukan manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan, maka sekolah akan mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara lebih terkonsep dan terarah. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan ? 2. Bagaimana prinsip dasar pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan ? 3. Bagaimana proses pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan ?
  • 7. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khusunya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang belajar, ruang kelas, meja kursi, serta alat- alat dan media pembelajaran. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran. Seperti : halaman yang bagus untuk melakukan pembelajaran, kebun atau taman sekolah yang enak di pandang, jalan menuju ke sekolah mudah, tata tertib sekolah, dan sebagainya. Menurut Dirjen Dikdasmen Depdikbud (1997: 134) bahwa sarana pendidikan sering diartikan dengan semua fasilitas yang digunakan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran sehingga dapat meninggkatkan kualitas pendidikan. Kemudian menurut B. Suryo Subroto (1988: 75) bahwa sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Prasarana adalah barang atau benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja. contoh gedung kantor. Sarana adalah barang atau benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam pelaksanaan tugas fungsi unit kerja. Dari pengertian – pengertian tersebut maka pengelolaan sarana pendidikan adalah suatu kemampuan untuk merencanakan, mengadakan, menyimpan, atau memelihara, menggunakan sumber daya pendidikan serta penghapusan yang berupa alat pembelajaran, alat peraga, dan media pendidikan di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan yag telah ditetapkan secara efektif dan efisien. B. Prinsip Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Prinsip-prinsip Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan menurut Bafadal (2003) adalah:
  • 8. 4 a. Prinsip pencapaian tujuan Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah dilakukan dengan maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh sebab itu, manajemen perlengkapan sekolah dapat dikatakan berhasil bilamana fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat, pada setiap ada seorang personel sekolah akan menggunakannya. b. Prinsip efisiensi Dengan prinsip efisiensi berarti semua kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Selain itu juga berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan. Dalam rangka itu maka perlengkapan sekolah hendaknya dilengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut dikomunikasikan kepada semua personel sekolah yang diperkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya, bilamana dipandang perlu, dilakukan pembinaan terhadap semua personel. c. Prinsip administratif Di Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan sarana dan prasarana pendidikan. Sebagai contohnya adalah peraturan tentang inventarisasi dan penghapusan perlengkapan milik negara. Dengan prinsip administratif berarti semua perilaku pengelolaan perlengkapan pendidikan di sekolah itu hendaknya selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi dan pedoman yang telah diberlakukan oleh pemerintah. Sebagai upaya penerapannya, setiap penanggung jawab pengelolaan perlengkapan pendidikan hendaknya memahami semua peraturan perundang-undangan tersebut dan menginformasikan kepada semua personel sekolah yang diperkirakan akan berpartisipasi dalam pengelolaan perlengkapan pendidikan. d. Prinsip kejelasan tanggung jawab Di Indonesia tidak sedikit adanya lembaga pendidikan yang sangat besar dan maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya sangat banyak sehingga
  • 9. 5 manajemennya melibatkan banyak orang. Bilamana hal itu terjadi maka perlu adanya pengorganisasian kerja pengelolaan perlengkapan pendidikan. Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang terlibat itu perlu dideskripsikan dengan jelas. e. Prinsip kekohesifan Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh karena itu, walaupun semua orang yang terlibat dalam pengelolaan perlengkapan itu telah memiliki tugas dan tanggung jawab masing- masing, namun antara yang satu dengan yang lainnya harus selalu bekerja sama dengan baik. Menurut Hunt Pierce, prinsip dasar dalam melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah sebagai berikut : a. Lahan bangunan, dan perlengkapan perabot sekolah harus menggambarkan cita dan citra masyarakat seperti halnya yang dinyataka dalam filsafat dan tuuan pendidikan. b. Perencanaan lahan bangunan, dan perlengkapan perabot sekolah hendaknya merupakan pancaran keinginan bersama dan dengan pertimbangan suatu team ahli yang cukup cakap yang ada di masyarakat itu. c. Lahan bangu nan, dan perlengkapan-perlengkapan parabot sekolah hendaknya disesuaikan dan memadai bagi kepentingan peserta didik, demi terbentuknya karakter mereka dan dapat melayani serta menjamin mereka di waktu belajar, bekerja dan bermain sesuai dengan bakat masing-masing. d. Lahan bangunan, dan perlengkapan-perlengkapam perabit sekolah serta alat-alatnya hendaknya disesuaikan dengan kepentingan pendidikan yang bersumber dari kepentingan serta kegunaan bagi peserta didik dan guru. e. Sebagai penanggung jawab harus dapat membantu program sekilah secara efektif, melatih para perugas dengan memilih alat dan cara
  • 10. 6 menggunakannya agar mereka dapat menyesuaikan diri dan melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawan dan profesional. f. Seorang penanggung jawab sekolah harus mempunyai kecakapan untuk mengenal, baik kuantitatif maupun kualitatif serta menggunakannya dengan tepat fungsi bangunan da perlengkapannya. g. Sebagai penanggung jawab harus memelihara serta menggunakan bangunan dan tanah dan sekitarnya sehingga ia dapat membantu terwujudanya kesehatan, keamanan, kebahagiaan, dan keindahahan serta kemajuan dari sekolah dan masyarakat. h. Sebagai penanggung jawab sekolah bukan hanya mengetahui kekayaan sekolah yang dipercayakan kepadanya, tetapi juga harus memperhatikan seluruh keperluan alat-alat pendidikan yang dibutuhkan oleh anak didiknya. C. Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Secara umum, tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah memberikan pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan ini, melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien. 2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien. 3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personel sekolah.
  • 11. 7 D. Kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan a. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan. Proses yang dilakukan pertama dalam sebuah pengelolaan sarana pendidikan adalah perencanaan kebutuhan. Proses ini sangat penting untuk menghindari terjadinya suatu kesalahan yang tidak diharapkan. Perencanaan yang matang akan membuat suatu kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan memudahkan para pengelola untuk mengetahui anggaran yang harus disediakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Perencanaan yang baik daan cermat akan berdasarkan analisis kebutuhan kegiatan dan skala prioritas yang sesuai dengan ketersediaan dana. Depdikbud (1996: 12) menyebutkan dalam membuat perencanaan itu hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Rencana itu harus jelas. 2. Rencana itu harus relistis. 3. Rencana itu harus terpadu dan sistematis. Menurut M. Syarif Hidayat (1996: 86) dikutip Ferry (2011) mengemukakan sarana pendidikan perlu dirancang, direncana sesuai dengan kebutuhan. Merencanakan kebutuhan sarana perlu memperhatikan beberapa hal antara lain: 1. Perkembangan satuan pendidikan satuan pendidikan yang berkembang akan bebrbeda kebutuhannya apabila dibandingkan dengan satuan pendidikan yang belum berkembang. 2. Sarana atau perlengkapan pendidikan yang sudah tidak dapat difungsikan atau sebab lain perlu diganti atau dihapuskan. 3. Untuk persediaan sarana yang akan digunakan pada tahun ajaran yang akan datang. Adapun langkah-langkah dalam perencanaan sarana pendidikan terdiri dari: 1. Analisis kebutuhan terhadap mata pelajaran yang membutuhkan alat/media.
  • 12. 8 2. Mengadakan inventarisasi dan re-inventarisasi terhadap alat/ media yang sudah ada. 3. Mengadakan seleksi terhadap alat/ media. 4. Mengadakan perhitungan tafsiran biaya. 5. Perencanaan pendanaan. 6. Menunjuk staf yang diserahi tugas mengadakan alat/media tersebut. b. Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan dalam suatu proses pembelajaran tersebut dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna, sehingga efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Menurut Suharsimi Arikunto (1987: 53) secara umum pola pengaturan penggunaan alat/media pelajaran adalah sebagai berikut: 1. Alat pelajaran untuk kelas tertentu Ada kalanya sesuatu alat hanya dibutuhkan oleh kelas tertentu sesuai dengan kurikulum yang menurut digunakannya alat itu. Jika banyaknya kelas yang membutuhkan, maka alat tersebut dapat dibagikan dan disimpan oleh guru kelas. 2. Alat pelajaran untuk beberapa kelas Apabila banyaknya alat terbatas, padahal yang membutuhkan lebih dari satu kelas, maka alat tersebut terpaksa digunakan secara bersama-sama. Ada dua kemungkinan pengaturan yaitu: a. Alat pelajaran diangkut ke kelas yang membutuhkan secara bergantian. b. Alat pelajaran disimpan di suatu ruangan dan guru mengajak siswa untuk mendatangi ruangan tersebut. Alat pelajaran utuk semua murid Penggunaan alat pelajaran untuk semua siswa dapat dilakukan seperti: a) Cara yang baru saja diberikan, yakni alat dibawa ke kelas secara bergantian atau siswa bersama guru mendatangi tempat tersebut. b) Dalam keadaan alat sangat terbatas dan ruangan yang ada dalam sekolah tersebut jumlahnya memungkinkan, maka lebih baik apabila diatur
  • 13. 9 menjadi kelas berjalan. Kelas berjalan yaitu kelas atau ruangan yang didapatkan oleh banyak kelas untuk mengikuti salah satu mata pelajaran tertentu Penggunaan sarana dan prasarana harus dipantau dan diatur dengan peraturan sesuai kesepakatan bersama. Menurut Suharsimi Arikunto (1987: 62), dalam penggunaan alat/media, maka langkah yang dilakukan oleh peminjam adalah sebagai berikut: 1. Mengadakan pengecekan dengan melihat buku pinjaman apakah alat/media yang dimaksud masih ada dan belum dipesan oleh guru lain. 2. Mendaftarkan untuk meminjam pada hari tertentu. 3. Menuliskan bon pinjam dan mencantumkan pula jam pengambilan penggunaan dan pengambilan. E. Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan a. Perencanaan Pengadaaan Bangunan Gedung Sekolah. Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh satu bangunan yang ideal, J. Mamusung (1981: 16) mengemukakakn sebagai berikut : 1) Memenuhi kebutuhan dan syarat pedagogis, artinya : a) Ukuran dan bentuk setiap ruangan sesuaikan kebutuhan. b) Datangnya sinar matahari harus diperhatikan, yaitu kanan/kiri. c) Tinggi dan rendahnya tembok, letak jendela dan kusen disesuaikan dengan kondisi anak-anak. d) Penggunaan warna yang cocok. 2) Aman, artinya material dan konstruksi bangunannya benar0benar dapat dipertangngungjawabkan baik kekuatan/kekokohan bangunan itu sendiri. Dari pengaruh erodi, angin, getaran, petir, pohon yang berbahaya. 3) Menuntut syarat kesehatan, sinar matahari bagai setiap ruangan, memungkinkan adanya pergantian udara yang selalu segar. 4) Menyenangkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan dan tidak saling mengganggu. 5) Dapat memungkinkan untuk memperluas tanpa memakan biaya lagi.
  • 14. 10 6) Fleksibel, artinya melihat kebutuhan hari depannya dan pula dapat di rubah-rubah setiap saat diperlukan. 7) Memenuhi syarat keindahan. 8) Ekonomis. Agar syarat-syarat di atas dapat terpenuhi maka hendalnya sebelum gedung itu dibangun perlu dibuat perencanaan terlebih dahulu, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengadakan survey untuk mengetahui kesesuaian anatara gedung dengan kebutuhan sekolah. 2. Menentukan ruang dan perlengkapan dalam arti kualitas bahan, jumlah ruangan, luas runagan, banyaknya perabot, kualitas dan ukurannya. 3. Mengadapan survey untuk menentukan lokasi sekolah. 4. Menyusun rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan harga stndar yang berlaku di daerah yang bersangkutan. b. Perencanaan Pengadaan Perabot dan Perlengkapan Pendidikan Perabot dan perlengkapan yang di buat harus memenuhi syarat sebagai berikut : Syarat Perabot Sekolah 1. Ukuran fisik/murid, agar pemakaiannya fungsional dan efektif. 2. Bentuk dasar yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikit : a) Sesuai dengan aktivitas murid dalam PBM. b) Kuat, mudah pemeliharaan dan mudah dibersihkan. c) Mempunyai pola dasar yang sederhana. d) Mudan riangan untuk disimpan.disusun, dan e) Fleksibel, sehingga mudah digunakan dan dapat pula berdiri sendiri. 3. Konstruksi perabot hendaknya : a) Kuat dan tahan lama. b) Mudah dikerjakan secara masal c) Tidak tergantung keamanan pemakaiannya, dan d) Bahan yang mudah didapat dipasaran dan disesuaikan dengan keadaan setempat. Syarat-syarat Bagi Perlengkapan Sekolah
  • 15. 11 Hal ini berkenaan dengan ketepatan dalam memilih dan memiliki alat-alat yang sesuai dan sesuaikan dengan umur, minat, serta tarap perkembangan fisik maupun psikhis peserta didik. Untuk itu diperlukan : 1. Keadaan bahan baku atau material harus kuat, tetapi ringan, tidak membahayakan keselamatan peserta didik. 2. Konstruksinya harus sedemkian rupa, sehingga sesuai dengan kondisi murid. 3. Dipilih dan direncanakan dengan teliti dan baik. 4. Pengadaan pengaturan harus sedemikian rupa sehingga benar-benar berfungsi bagi penanaman, pemupukan, serta pembinaan hal-hal yang berguna bagi perkembangan anak. F. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Menurut J. Mamusung (1991:80), pemeliharaan adalah, suatu kegiatan dengan pengadaan biaya yang termasuk dalam keseluruhan anggaran persekolahan dan diperuntukan bagi kelangsungan “building”, “equipment” serta “firniture”, termasuk pengadiaan biaya bagi kepentiingan perbaikan dan pemugaran, serta penggantian. Perlunya pemeliharaan yang baik terhadap bagunan, perabot dan perlengkapan sekolah dikarnakan kerusakan sebenarnya telah dimulai semenjak hari ini. pertama gudang, perabot dan perlengkapan itu diterima dari pihak perombong, penjual, pembeli sarana tersebut. Kemudian disusul oleh proses kepunahan, meskipun pemeliharaan yang baik telah dilakukan terhadap saran tersebut selama dipergunakan. J.Mumusung (1991) telah mengelompokannya bahwa ada lima faktor yang mengakibatkan kerusakan pada bangunan, perabotan, dan pelengkapan sekolah, yaitu: 1. Kerusakan dikarnakan pemakaiaan dan pengrusakan, baik disengaja maupun yang tidak oleh dipakai. 2. Kerusakan dikarnakan oleh pengaruh udara, cuaca, musim maupun keadaan lingkungan.
  • 16. 12 3. Keusangan disebabkan moderennisasi dibidang pendidikan serta perkembangan 4. Kerusakan karena kecelakaan atau bencana disebabkan kecerobohan dalam perencanaan, pemeliharaan, pelaksanaan maupun penggunaan yang salah. 5. Kerusakan karena timbulnya bencana alam, seperti banjir, gempa, dan lain sebagainya. Adapun tujuan pemeliharaan sebagai berikut: 1. Untuk optimalisasi asas kemanfaatan peralatan yang sudah ada. 2. Untuk optimalisasi hasil apabila sewaktu-waktu dipergunakan ( alat-alat must be ready to use ). 3. Untuk menjamin keselamatan yang menggunakan. G. Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan Sarana daan prasarana pendidikan yang ada disekolah atau lembaga pendidikan lainya ada yang berasal dari pemerintahan ada juga yang berasal dari hasil sendiri, seperti: membeli, membuat sendi, sumbangan, dan sebainya. Semua barang yang ada tersebut hendaknya diinfentarisir, melalui inventarisasi memungkinkan dapat mengetahui jumlah, jenis barang, kualitas, tahun pembuatan, merek, ukuran, harga, dan sebainya. Khususnya untuk sarana dan prasarana pendidikan yang brasal dari pemerintah wajib diadakan inventarisasi secara cermat, dengan mengunakan format-format yang telah ditetapkan. Atau catatan semua barang inventarisasinya di dalam buku induk barang inventaris dan buku golongan barang inventaris. Buku inventaris ini mencatat semua inventaris menurut golongan barang yang dittentukan. Misalnya golongan tanah, bagunan, monumen, golongan alat-alat dasar.Secara khusus, inventarisasi dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut: 1. Tertib administrasi. 2. Efisiensi biaya.
  • 17. 13 3. Pendataan aset 4. Pengawasan dan pengendalian . Sebagai pelengkap, berikut ini disajikan contoh pelaporan inventarisasi sekolah sebagaimana tampak seperti tabel berikut: 1. Laporan triwulan mutasi barang inventaris Mekanisme Laporan Triwulan Mutasi Barang sebagaimana bagan berikut: DEPARTEMEN KEUANGAN 60 hari SETJEN DEPDIKNAS Up. BAGIAN PERLENGKAPAN 30 hari DINAS PENDIDIKAN PROPINSI Up. BAGIAN PERLENGKAPAN 15 hari DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA SEKOLAH 7 hari SEKOLAH
  • 18. 14 2. Laporan tahunan inventaris Mekanisme Laporan Tahunan Mutasi Barang Inventaris sebagaimana bagan berikut: H. Penataan Sarana Dan Prasarana Pendidikan. Petunjuk teknis berkenaan dengan bagai mana menata sarana dan prasarana pendidikan. a. Tata Ruang dan Bangunan Sekolah Dalam mengatur ruang yang dibagun bagi suatu lembaga pendidikan, hendaklah diperhatikan hubungan antara suatu ruangan dengan ruangan lainnya. Hubungan antara ruang-ruang yang dibutuhkan dengan pengaturan letaknya tergantung pada kurikulim yang berlaku dan tentu saja ini akan memberikan DEPARTEMEN KEUANGAN 15 hari DINAS PENDIDIKAN PROPINSI Up. BAGIAN PERLENGKAPAN 30 hari SETJEN DEPDIKNAS Up. BAGIAN PERLENGKAPAN 30 hari DITJEN DIKDASMEN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA SEKOLAH 15 hari SEKOLAH
  • 19. 15 pengaruh terhadap penyusunan jadwal pelajaran. Hal ini perlu diperhatikan antara lain: 1. Ruang kegiatan belajar ditempatkan dibagian yang paling terang, tetapi tidak silau, dan jauh dari gangguan, keributan, sehingga anak dan guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik/tidak terganggu oleh sinar dan kebisingan. 2. Ruang keterampilan/praktek yang dapat merupakan sumber kebisingan ditempatkan jauh dari ruang belajar, dan 3. Ruang laboratorium ditempatkan terpisah, namun mudah dan cepat terjangkau. b. Penataan Perabot Sekolah. Tata perabot sekolah mencangkup pengaturan barang-barang yang dipergunakan oleh sekolah, sehingga menimbilkan kesan dan kontribusi yang baik pada kegiatan pendidikan. Dalam mengatur prabot skolah hendaknya diperhatikan macam dan bentuk prabot itu sendiri. Apakah prabot tunggal atau ganda, individual atau klasikal. Hal ini harus diperhatikan dalam pengaturan perabot sekolah antara lain: 1. Perbandingan antara luas lantai dan ukuran prabot yang akan dipakai dalam ruang tersebut 2. Kelonggaran binding dan jarak kanan-kiri 3. Jarak satu perabot dengan prabot lainnya 4. Jarak deret perabot (bangku, meja) terdepan dengan papan tulis 5. Jarak deret perabot (bangku, meja) paling belakang dengan tembok batas 6. Arah menghadapnya perabot, dan 7. Kesesuaiaan dan keseimbangan. c. Penataan Perlengkapan Sekolah Penataan perlengkapan sekolah mencangkup peraturan perlengkapan ruang dikepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, kels, ruang BP, dsb. Ruang- ruang tersebut perlengkapannya perlu ditata sdemikian mungkin rupa sehingga menimbulkan kesan yang baik kepada penyelenggaraan pendidikan yang dillaksanakan sekolah dan menimbulkan prasaan senang dan betah pada guru
  • 20. 16 yang mengajar dan siswa yang belajar. Misalnya pada rung ke;llas perlengkapan perabot, juga dilengkapi dengann hiasan dinding yang bersifat mendidik, organisasi kelas, tata tertib, papan absensi dsb. Pada ruang guru, selain perlengkapan guru, juga ruang guru ini perlu dilengkapi dengan papan pengaman, jadwal pelajaran, kalender, akademik, organisasi sekolah, daftar pembagian kelas guru, KORPRI, dsb. Semua perlengkapan tersebut dalam penempatannya tidak bisa sembarangan tapi perlu ditata dengan bak. Bisa dibaca atau dilihat dengan mudah, kesanya indah, harmonis serta menimbulkan kesan yang baik. I. Penghapusan Sarana Prasarana Barang-barang yang ada disekolah, terutama yang berasal dari pemerintah tidak akan selamanya bsa digunakan/ dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, hal ini karena rusak berat sehingga tidak dapat digunakan lagi, barang tersebut sudah tidak sesuai dengan keadaan, kebutuhan, biaya pemeliharaannya yang tinggi, jumlah barang tersebut berlebihan sehingga tidak bisa dimanfaatkan, dan nilai guna barang tersebut tidak perlu dimanfaatkan.Maka barang-barang tersebut harus segera dihapus, artinya menghapus barang-barang inventaris itu (punya negara) dari daftar inventaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan adanya penghapusan ini maka barang dibebaskan dari biaya perbaikan/pemeliharaan, selain itu dengan adanya penghapusan ini akan meringankan beban kerjainventaris dan membebaskan tanggung jawab sekolah terhadap barang-barang tersebut. Bagi barang-barang yang telah dihapuskan ini sebagian tindak lanjutnya bisa dilelang. Dimanfaatkan untuk kepentingan dinas/ sosial atau dirumahkan. Tujuan penghapusan dalam hal manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah: 1. Efesiensi biaya dan tenaga pengurusan barang 2. Efektivitas pelaksanaan inventarisasi. 3. Pembebasan ruangan penyimpanan. Penghapusan sarana dilakukan atas dasar beberapa pertimbangan:
  • 21. 17 1. Dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau dipergunakan lagi. 2. Perbaikan akan menelan biaya yang besar sehingga merupakan pemborosan. 3. Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya biaya pemeliharaan. 4. Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini. 5. Penyusutan di luar kekuasaan pengurus barang (misalnya barang kimia). 6. Barang yang berlebih jika disimpang lebih lama akan bertambah rusak dan tak terpakai lagi. 7. Dicuri, terbakar, musnah sebagai akibat bencana alam.
  • 22. 18 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengelolaan sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai kegiatan, menata, mulai dari merencanakan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, penginventarisan dan penfhapusan serta penataan lahan, bangunan, perlengkapan dan perabot sekolah secara tepat guna dan tepat sasaran. Prinsip dasar pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan 1. Prinsip pencapaian tujuan 2. Prinsip efisiensi 3. Prinsip administratif 4. Prinsip kejelasan tanggung jawab 5. Prinsip kekohesifan Manajemen Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan meliputi : 1. Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan. 2. Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pendidkan. 3. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana. 4. Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Pendidikan. 5. Penataan Sarana Dan Prasarana Pendidikan. 6. Penghapusan Sarana Prasarana. B. Saran Dengan membaca makalah ini dan mengetahui apa itu sarana dan prasarana, pengelolaan sarana dan prasarana, proses pengelolaan sarana dan prasarana, dan peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana diharapkan mahasiswa (calon guru/tenaga pendidik) dapat memahami dan mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan.
  • 23. 19 BAB IV Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 1987. Pengelolaan Materiil, Jakarta: Primakarya Bafadal, Ibrahim, 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, Jakarta: PT Bumi Aksara Darmawan, Bowang. 2014. Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Jurnal Vol 06 No 2 2014 Depdikbud. 1996. Petunjuk Administrasi Sekolah Lanjutan Pertama. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Dirjen Dikdasmen Depdikbud. 1997. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Depdikbud. Dwi, Ferry H.. 2011. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Hidayat, Syarif M.. 1996. Administrasi, Supervisi dan Ketenagaan PLB. Dirjen Dikti Depdikbud. Mamusung, J., 1985. School Plant Administration, Bandung: Jurusan Adpend FIP IKIP Bandung Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Subroto, B. Suryo.1988. Pengantar Administrasi di Sekolah. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Tim Dosen MKDK Pengelolaan Pendidikan. 1994. Pengelolaan Pendidikan. Bandung Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah, dan Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah.