Sistem Bisnis dan Manajemen Rumah Sakit menggambarkan siklus transaksi dan alur proses di rumah sakit, mulai dari pendaftaran, pelayanan sampai ke material manajemen dan keuangan di back office. Dokumen lama yang masih relevan untuk saat ini oleh zulmach@gmail.com
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
Sistem Bisnis dan Manajemen Rumah Sakit
1. SISTEM BISNIS DAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Oleh :
Zulkifli Machmur
zulmach@gmail.com
Jakarta, April 2004
2. DAFTAR ISI
1. SISTEM BISNIS DAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT ..............................................3
1.1. JENIS DAN SIKLUS TRANSAKSI DI RUMAH SAKIT.......................................3
Jenis-jenis Pasien ...........................................................................................4
Jenis-jenis Unit Pelayanan ..............................................................................4
Jenis-jenis Pelayanan .....................................................................................5
1.2. MANAJEMEN PELAYANAN PASIEN ...............................................................7
Pendaftaran Pasien.........................................................................................7
Rawat Jalan dan UGD...................................................................................10
Rawat Inap....................................................................................................11
Penunjang Diagnostik ...................................................................................12
Bedah............................................................................................................14
Apotik dan Farmasi .......................................................................................15
Kasir..............................................................................................................15
Billing ............................................................................................................17
1.3. MANAJEMEN MATERIAL...............................................................................19
Logistik..........................................................................................................19
Gudang .........................................................................................................20
1.4. MANAJEMEN KEUANGAN.............................................................................21
Keuangan......................................................................................................21
Akuntansi ......................................................................................................22
1.5. MANAJEMEN REKAM MEDIK DAN PELAPORAN.........................................23
Rekam Medik ................................................................................................23
EIS................................................................................................................24
3. 1. SISTEM BISNIS DAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT
1.1. JENIS DAN SIKLUS TRANSAKSI DI RUMAH SAKIT
Dua pertiga dari kerja di rumah sakit melibatkan penanganan informasi, dan kebutuhan
informasi harus dipandang dari sudut produksi, tujuan dari sistem produksi menentukan
informasi yang dibutuhkan. Hanya dari sudut pandang inilah dapat dipahami kebutuhan
informasi yang relevan dapat di identifikasi. Produksi di rumah sakit bertitikberat pada
pelayanan terhadap pasien.
SISTEM INFORMASI
RUMAH SAKIT
MANAJEMEN
REKAM MEDIK &
PELAPORAN
MANAJEMEN
KEUANGAN
MANAJEMEN PELAYANAN
PASIEN
MANAJEMEN
MATERIAL
Pendaftaran
Rawat Jalan & UGD
Rawat Inap
Penunjang Diagnostik
Penunjang Lain
Apotik
Kasir & Billing
Logistik
Gudang
Rekam Medik
EIS
Keuangan
AkuntansiFarmasi
Gambar 1. Diagram Keterkaitan Sistem Informasi Rumah Sakit
Kegunaan sistem informasi di rumah sakit, pada umumnya hanya terbatas pada fungsi
bisnis saja, yaitu terbatas pada masalah keuangan saja. Namun sampai saat ini
kegunaan sistem informasi di rumah sakit berkembang sedemikian rupa hingga
merambah pada fungsi lain. Untuk melihat jenis dan siklus kegiatan di rumah sakit akan
diuraikan pada bahasan berikut.
4. JENIS-JENIS PASIEN
Pasien di rumah sakit dibagi atas dua jenis
1. Pasien berdasarkan jenis kunjungan
a. Pasien baru, pasien yang baru pertama kali berkunjung di rumah sakit
b. Pasien lama, pasien yang datang merupakan pasien yang memiliki
catatan medik di rumah sakit
2. Pasien berdasarkan jenis rekam medik
a. Pasien Rumah Sakit, pasien yang memiliki catatan medik di rumah sakit,
misalnya pasien yang pernah dirawat dan memiliki no rekam medik
b. Pasien non Rumah Sakit atau Pasien Eksternal, pasien yang tidak
memiliki catatan medik di rumah sakit, misalnya pasien yang datang ke
unit layanan penunjang seperti radiologi hanya untuk melakukan
pemeriksaan foto, atau pasien laboratorium yang dirujuk dari rumah sakit
atau laboratorium lain, untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit,
pasien jenis ini tidak memiliki nomor rekam medik di rumah sakit karena
data medik pasien tidak disimpan.
JENIS-JENIS UNIT PELAYANAN
Kegiatan pelayanan di rumah sakit dilakukan pada unit-unit pelayanan, yang mana
keterkaitan antar unit pelayanan sangat erat. Unit pelayanan dibagi menjadi beberapa
jenis sebagai berikut.
Jenis-Jenis unit Pelayanan :
1. Unit pelayanan rawat jalan
Yang dimaksud dengan unit pelayanan rawat jalan adalah unit dimana pasien
mendapatkan layanan yang tidak memerlukan perawatan sampai menginap,
misalnya klinik umum, klinik gigi, klinik mata, gawat darurat, rawat singkat, dll
2. Unit pelayanan rawat inap
Unit pelayanan rawat inap adalah unit pelayanan yang memberikan pelayanan
pasien yang memerlukan observasi, diagnosis, terapi atau rehabilitiasi yang
5. perlu menginap dan menggunakan tempat tidur serta mendapat makanan dan
pelayanan perawat secara terus menerus. Misalnya unit rawat inap, ICU, ICCU,
dll
3. Unit pelayanan penunjang
Yang dimaksud dengan unit pelayanan penunjang adalah unit pelayanan pasien
dimana pasien secara langsung mendapatkan pelayanan sebagai penunjang
pemeriksaan, diagnosis, terapi, perawatan dan rehabilitasi diluar unit pelayanan
rawat jalan dan rawat inap. Misalnya Laboratorium, Radiologi, Apotik, dll
4. Unit pelayanan administrasi
Sedangkan unit pelayanan administrasi adalah satu unit pelayanan dimana
kegiatan pelayanan kepada pasien terbatas pada kegiatan administrasi,
misalnya unit pendaftaran pasien, kasir dll.
5. Unit pelayanan lain
Unit pelayanan pasien yang tidak termasuk dalam 4 jenis unit pelayanan diatas
akan dikelompokkan dalam jenis ini. Misalnya Unit pelayanan Uji Kesehatan
JENIS-JENIS PELAYANAN
Pelayanan adalah kegiatan yang diberikan rumah sakit kepada pasien, jenis pelayanan
di rumah sakit, dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1. Pelayanan Administrasi
Yang dimaksud dengan pelayanan administrasi adalah kegiatan pelayanan yang
sifatnya penataan administrasi misalnya mendaftarkan pasien, menerima
pembayaran dll
2. Pelayanan Konsultasi dan Pemeriksaan
Pelayanan konsultasi dan pemeriksaan adalah suatu pelayanan dimana pasien
melakukan konsultasi kepada dokter, dan mendapatkan pemeriksaan.
3. Pelayanan Visite
Pelayanan ini umumnya hanya terjadi di unit pelayanan rawat inap. Visite adalah
pelayanan dimana dokter penanggungjawab yang merawat pasien melakukan
6. pemeriksaan terhadap pasien rawat inap, artinya seperti pada pelayanan
konsultasi dan pemeriksaan hanya saja pelayanan ini terjadi di ruang rawat
pasien.
4. Pelayanan Tindakan
Pelayanan tindakan adalah pelayanan yang dilakukan oleh dokter, perawat atau
tenaga kesehatan lain dirumah sakit setelah pasien mendapat pemeriksaan,
misalnya jahit luka, khitan, dll
5. Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan rawat inap adalah segala pelayanan pasien yang dilakukan selama
pasien mendapatkan perawatan inap diluar pelayanan visite, tindakan dan
penunjang, misalnya kamar, gizi (makan), dll
6. Pelayanan Penunjang Medik
Pelayanan penunjang lebih dikhususkan pada pelayanan yang bersifat
menunjang tegaknya diagnosa misalnya pemeriksaan darah, pemeriksaan urin,
USG, dll
7. Pelayanan Penunjang Non Medik
Pelayanan penunjang non medik lebih kepada pelayanan yang bersifat
menunjang pelayanan dan perawatan pasien, misalnya laundry, gizi, dll
8. Pelayanan Farmasi
Pelayanan farmasi berupa pelayanan pasien yang terkait dengan bahan-bahan
farmasi, misalnya pelayanan resep dokter.
9. Pelayanan lain
Pelayanan lain berupa kelompok dimana pelayanan pasien tidak dapat
dikelompokkan lagi dalam jenis pelayanan pasien diatas.
7. 1.2. MANAJEMEN PELAYANAN PASIEN
Proses utama dalam bisnis rumah sakit adalah proses pelayanan pasien, dan
dibutuhkan jumlah informasi yang banyak untuk menunjang proses ini. Informasi juga
harus bisa diambil dari proses pelayanan pasien dalam hubungannya pada manajemen
dan sebagai sarana bagi fungsi-fungsi di rumah sakit untuk melayanani pasien secara
langsung maupun tidak. Gambar Berikut adalah gambaran besar proses pelayanan
pasien.
Gambar 2. Proses Pelayanan Pasien
PENDAFTARAN PASIEN
Pendaftaran pasien sebagai proses utama yang menjadi awal transaksi pasien di rumah
sakit merupakan penentu kegiatan pelayanan pasien selanjutnya. Pendaftaran pasien
umumnya dilakukan pada unit pelayanan tertentu yaitu unit pendaftaran pasien. Namun
ada beberapa rumah sakit yang membuat unit pendaftaran menjadi terbagi dalam
beberapa jenis misalnya :
1. Unit pendaftaran pasien rawat jalan
2. Unit pendaftaran pasien rawat inap
3. Unit pendaftaran pasien Gawat Darurat
Atau bahkan ada rumah sakit yang membuka unit pendaftaran berdekatan dengan unit
pelayanan masing-masing, misalnya pendaftaran radiologi, pendaftaran lab dst.
Siklus transaksi pendaftaran pasien digambarkan pada flow chart sebagai berikut :
Pendaftaran
Pemeriksaan
Tindakan
PulangPerjanjian
8. Mulai
Pasien
Pasien Baru?Ya Tidak
Cari pada Data
Medical Record
Rawat Inap
Pilihkan Tempat
Tidur
Daftarkan ke Unit
layanan tujuan
TidakYa
Pilih Dokter
Isikan Biaya
atau Tarif
Catat Data Pasien
Baru
Bukti Pendaftaran
Selesai
Gambar 3. Siklus transaksi pendaftaran pasien
Siklus transaksi pasien dapat dilihat dari kegiatan yang terjadi pada saat pelayanan
pendaftaran terjadi, kegiatan-kegiatan pelayanan pendaftaran diuraikan sebagai berikut:
1. Pasien datang mendaftar ke unit pelayanan pendaftaran
9. 2. Jika pasien adalah pasien lama, maka pasien tersebut telah memiliki nomor
rekam medik, yang akan menjadi acuan petugas pendaftaran dalam mencari
data pasien
3. Jika pasien adalah pasien baru, maka pasien akan diminta mengisi form-form
pasien baru, seperti data pribadi, dan akan mendapatkan nomor rekam medik
4. Pasien akan ditanyakan siapa penanggung biaya dan penjamin biayanya,
umumya dibagi dua menjadi perorangan/pribadi dan perusahaan/jaminan, jika
perorangan akan dicatat nama penanggung biayanya dan dicatat pula hubungan
keluarga dengan pasien, jika dijamin perusahaan maka akan ditanyakan
kelengkapan surat-surat jaminan. Tentang pasien yang dijamin pemerintah,
misalnya pasien tidak mampu atau pasien yang mendapat subsidi, dapat
dikelompokkan dalam perusahaan atau jaminan.
5. Kemudian dicatat apakah kunjungan rawat inap atau rawat jalan dan mencatat
dokter yang merawat
6. Membuat billing atau catatan biaya pendaftaran pasien
7. Pasien meninggalkan unit layanan pendaftaran
Prepaid, Postpaid dan kombinasi
Yang dimaksud dengan pre-paid adalah, setiap pasien sebelum mendapatkan
pelayanan harus membayar lebih dahulu, misalnya sebelum pasien mendaftar harus
membeli karcis pendaftaran, sebelum pasien diperiksa harus membayar dulu biaya
periksanya.
Yang dimaksud dengan post-paid adalah, pasien membayar biaya setelah mendapat
pelayanan.
Sedangkan yang kombinasi memungkinkan pasien membayar sebagian biaya sebelum
mendapat pelayanan dan membayar sebagian lagi setelah mendapat pelayanan.
Misalnya dalam tindakan operasi, sewaktu pelaksanaan tindakan ternyata ada
penambahan tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan prosedur operasi tanpa
menunggu proses pembayaran.
Beberapa rumah sakit menerapkan sistem pre-paid beberapa lagi menerapkan metode
post-paid, namun ada juga yang menerapkan kombinasi keduanya.
10. RAWAT JALAN DAN UGD
Rawat jalan dan UGD secara prinsip bisa dikatakan sama, karena tidak ada transaksi
pasien menginap, contoh rawat jalan adalah Poliklinik, misalnya Klinik Umum, Klinik
Gigi, Klinik Spesialis dst.
Siklus transaksi rawat jalan dan ugd dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Setelah pasien mendaftar di unit pendaftaran pasien, maka pasien akan
mendatangi unit pelayanan rawat jalan/klinik untuk mendapatkan layanan
2. setelah atau sebelum pelayanan diberikan (tergantung sistem pembayaran yg
diterapkan, postpaid atau prepaid) pasien akan membayar, selain konsultasi,
pemeriksaan dan tindakan yang dicatat, penggunaan alkes yang dibebankan
kepada pasien juga dicatat sebagai transaksi
3. Jika rumah sakit menerapkan sistem pembayaran postpaid, maka transaksi akan
berakhir di kasir
Alur transaksi rawat jalan dan UGD dapat digambarkan sebagai berikut :
Mulai
Pasien
Bayar DuluYa
Tidak
Pelayanan
(Konsultasi,
Pemeriksaan dll)
Bukti Pelayanan
Selesai
Selesaikan
Pembayaran
Gambar 4. Alur transaksi Rawat Jalan & UGD
11. RAWAT INAP
Rawat inap merupakan kegiatan transaksi yang melibatkan informasi tempat tidur,
kamar, unit rawat inap dan kelas kamar rawat. Umumnya rumah sakit memiliki unit
pelayanan rawat inap yang dikelompokkan dalam beberapa kelompok, misalnya:
1. Kelompok kelas kamar
Kamar dikelompokkan dalam kelas-kelas, untuk membedakan fasilitas dalam
kamar tersebut, misalnya kamar kelas 3, kelas 2, VIP dst.
2. Kelompok jenis penyakit
Kamar dikelompokkan dalam jenis penyakit, misalnya rawat inap penyakit dalam,
rawat inap penyakit menular dst
3. Kelompok jenis perawatan
Misalnya rawat inap anak, rawat inap bayi, rawat inap intensif dst
Namun dari semua pengelompokkan diatas, pengelompokkan yang paling lazim terjadi
di rumah sakit adalah pengelompokkan kelas kamar. Untuk mengerti siklus transaksi
rawat inap diuraikan dalam bahasan berikut ini :
1. Pasien masuk rawat inap melalui pendaftaran, untuk memilih kamar yang
tersedia, biasanya pasien diminta untuk menyetorkan uang muka perawatan.
2. Selama perawatan pasien akan menerima layanan berupa perawatan,
pemeriksaan, tindakan, terapi, pelayanan farmasi dan memiliki dokter
penanggung jawab selama dirawat.
3. Selama dalam perawatan pasien mungkin akan mendapatkan layanan
penunjang seperti layanan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
4. Kemungkinan terjadi perpindahan tempat tidur, karena kondisi kesehatan atau
permintaan pasien, misalnya dari ruang rawat biasa dipindahkan ke ruang ICU,
atau dari kamar kelas 1 pindah ke kamar kelas 3 dengan alasan biaya atas
permintaan pasien
5. Setelah mendapat izin pulang dari dokter, pasien akan menyelesaikan
pembayaran untuk kemudian pulang
Siklus transaksi rawat inap juga dapat dilihat pada diagram berikut ini:
12. Gambar 5. Alur transaksi Rawat Inap
PENUNJANG DIAGNOSTIK
Penunjang diagnostik adalah transaksi atau pelayanan atau unit pelayanan penunjang
yang hasil pemeriksaan atau tindakannya dapat dijadikan penunjang tegaknya
diagnosis. Adapun dalam bahasan ini, penunjang diagnostik hanya akan akan
menguraikan radiologi, laboratorium klinik dan laboratorium anatomi.
Transaksi penunjang diagnostik tidak berbeda dengan rawat jalan & UGD hanya saja
transaksi penunjang diagnostik ini melibatkan hasil pemeriksaan.
Siklus transaksi Penunjang diagnostik dapat dilihat pada diagram berikut ini:
13. Gambar 6. Alur transaksi Penunjang Diagnostik
Adapun siklus maupun alur transaksi penunjang diagnostik dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Setelah pasien mendaftar di unit pendaftaran pasien, maka pasien akan
mendatangi unit pelayanan penunjang diagnostik untuk mendapatkan layanan
2. Pemeriksaan penunjang diagnostik umumnya diberiksan atas permintaan dokter
yang merawat atau memeriksa, misalnya untuk foto rontgen atau pemeriksaan
darah, petugas di penunjang diagnostik akan meminta lembar permintaan
pemeriksaan dari dokter.
3. Setelah atau sebelum pelayanan diberikan (tergantung sistem pembayaran yg
diterapkan, postpaid atau prepaid) pasien akan membayar, selain pemeriksaan
dan tindakan yang dicatat, penggunaan alkes yang dibebankan kepada pasien
juga dicatat sebagai transaksi
4. Jika rumah sakit menerapkan sistem pembayaran postpaid, maka transaksi akan
berakhir di kasir
14. 5. Hasil pemeriksaan penunjang diagnostik, terkadang tidak bisa diambil setelah
dilakukan pelayanan pemeriksaan penunjang diagnostik, dan hasil ini akan
diberikan kepada dokter yang meminta pemeriksaan penunjang diagnostik
terhadap pasiennya
Radiologi
Radiologi adalah salah satu unit pelayanan penunjang diagnostik yang berkaitan dengan
pemeriksaan yang menggunakan metode radio seperti rontgen atau foto x-ray
Laboratorium Patologi Klinik
Laboratorium klinik (seringkali hanya disebut laboratorium saja) juga merupakan unit
pelayanan penunjang diagnostik yang berkaitan dengan pemeriksaan patologi klinik
seperti pemeriksaan darah, urine, faeces (tinja) termasuk pemeriksaan mikrobiologi.
Laboratorium Patologi Anatomi
Laboratorium Patologi Anatomi (seringkali disebut laboratorium patologi) juga
merupakan unit pelayanan penunjang diagnostik yang berkaitan dengan pemeriksaan
jaringan dan cairan tubuh seperti histopatologi.
BEDAH
Unit Pelayanan Bedah yang sering disebut juga sebagai OK adalah salah satu unit
pelayanan yang sangat penting di rumah sakit, seringkali dibagi menjadi beberapa
bagian seperti :
1. Klinik Bedah
Adalah unit pelayanan rawat jalan yang umumnya hanya memberikan pelayanan
konsultasi bedah dan beberapa bedah minor
2. Bedah Sentral
Bedah sentral merupakan unit pelayanan medik dimana dilakukan kegiatan
pembedahan
Kegiatan pelayanan bedah selalu diawali dengan permintaan bedah, persetujuan bedah
dan diakhiri resume bedah. Resume bedah biasanya digunakan sebagai salah satu
dokumen medik yang melengkapi rekam medik pasien.
15. APOTIK DAN FARMASI
Apotik dan farmasi adalah unit pelayanan yang berkaitan dengan pelayanan pasien
yang berkaitan dengan obat dan farmasi, termasuk alat kesehatan.
Apotik
Apotik berkaitan erat dengan resep obat yang dikeluarkan dokter untuk pasien, tetapi di
apotik masih memungkinkan untuk melakukan penjualan barang-barang non resep
(barang atau obat bebas, seperti susu dll). Di beberapa rumah sakit ada yang
melakukan pembedaan apotik berdasarkan jenis pembayaran, sebagai contoh :
1. Apotik Pasien jaminan
2. Apotik Pasien tunai
3. Apotik Dinas (untuk rumah sakit militer khusus untuk anggota)
4. Apotik Swasta
Transaksi yang terjadi di apotik secara prinsip adalah penjualan barang, namun secara
khusus adalah pada penjualan ada yang disebut jasa resep dan embalace yaitu
tambahan sejumlah biaya untuk jasa untuk petugas apotik yang meracik obat resep.
Secara otomatis karena berkaitan dengan penjualan barang, maka akan ada fungsi
inventori di apotik.
Farmasi
Kegiatan di unit pelayanan farmasi lebih cenderung kepada fungsi gudang dan distribusi
barang di rumah sakit namun terbatas pada barang-barang farmasi, secara umum
farmasi adalah bagian dari unit pelayanan gudang.
Transaksi yang terjadi pada unit farmasi adalah melayani permintaan barang farmasi
dari unit pelayanan lainnya, selain itu ada kemungkinan terjadi kegiatan produksi
(meracik/oplosan).
KASIR
Kasir adalah unit pelayanan dengan kegiatan dan fungsi yang penting di rumah sakit,
karena di unit pelayanan kasir perjalanan transaksi pasien tunai akan berakhir, dan
pencatatan penerimaan tunai dari pelayanan pasien juga dilakukan dikasir.
16. Mulai
Bukti
Layanan
Penerimaan
Pembayaran
Cetak Tanda
Terima
(Kwitansi)
Tunai
Yes
Proses Tunai
K. Debit
No
K. Kredit
No No
Proses
K. Debit
Yes
Proses
K. Kredit
Yes
Proses
Lain-lain
Selesai
Gambar 7. Alur Transaksi Kasir
Untuk unit pelayanan kasir ada beberapa rumah sakit yang mengambil kebijakan untuk
menempatkan kasir disamping setiap unit pelayanannya (misalnya kasir pendaftaran,
kasir apotik, kasir radiologi dll), bahkan ada pula yang menjadikan kasir sebagai satu
bagian dari unit pelayanan masing-masing (sering terjadi bila unit pelayanannya sudah
menjadi SBU (small bussines unit) tersendiri, misalnya pada unit pelayanan laboratorium
ada fungsi penerimaan uang (kasir) dalam unit itu dan berdiri sendiri secara independen.
Siklus transaksi kasir secara umum dan prinsip dapat diuraikan sebagai berikut :
1. pasien akan mendatangi kasir dengan membawa bukti pelayanan dari masing-
masing unit pelayanan (misalnya, bukti layanan lab, bukti layanan resep, rincian
biaya pelayanan rawat inap, dll)
2. berdasarkan bukti layanan tersebut, kasir akan melakukan transaksi penerimaan
pembayaran dari pasien baik itu tunai, kartu kredit atau kartu debit
17. 3. kemudian kasir akan membuatkan tanda lunas berupa bukti pembayaran
(kwitansi)
Dari kegiatan transaksi di kasir akan didapat laporan penerimaan dari pendapatan
pelayanan pasien.
BILLING
Seperti halnya kasir, billing juga merupakan satu unit pelayanan dengan kegiatan yang
sangat penting, yaitu pencatatan pendapatan dari pelayanan pasien sebelum
pendapatan menjadi penerimaan tunai (di kasir) dan pendapatan menjadi piutang.
Seringkali beberapa rumah sakit, billing hanya dikaitkan dengan pasien rawat inap dan
pasien jaminan (non tunai) walaupun sesungguhnya billing merupakan pusat pencatatan
pendapatan dari setiap kegiatan pelayanan pasien.
Kegiatan utama billing yang dalam hal ini merupakan satu bagian dari manajemen
pelayanan pasien terdiri atas dua jenis :
1. Menyusun rincian biaya pelayanan pasien, dengan mengumpulkan bukti
pelayanan pasien, dan
2. membuat tagihan biaya pelayanan kepada pasien non tunai dan perusahaan
penjamin.
Siklus transaksi billing diuraikan sebagai berikut :
1. Bukti layanan yang masuk ke unit pelayanan billing dikumpulkan dan
dikelompokkan perpasien.
2. Dari bukti layanan yang terkumpul, dibuatkan rekap berupa rincian biaya
pelayanan untuk pasien.
3. Jika pasien akan membayar biaya pelayanan, rincian biaya pelayanan
diserahkan kepada pasien untuk melakukan pembayaran di kasir.
4. Jika pasien adalah pasien jaminan (non tunai) maka rincian biaya akan
ditandatangani oleh pasien, sebagai bukti bahwa layanan sudah diterima,
kemudian dikumpulkan dan direkap untuk kemudian dikelompokkan berdasarkan
penjamin (perusahaan atau perorangan), yang nantinya akan diserahkan kepada
bagian piutang/penagihan di keuangan
19. 1.3. MANAJEMEN MATERIAL
Manajemen material yang baik sangat diperlukan dalam kaitan dengan sistem informasi
rumah sakit, dimana sebagian besar pelayanan rumah sakit juga meliputi penjualan
barang. Kegiatan yang terkait dengan manajemen material dirumah sakit dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Kegiatan distribusi barang (dari gudang ke unit lain, atau distribusi antar gudang)
Secara khusus meliputi kegiatan permintaan barang, penerimaan kiriman barang
dan penggunaan/pemakaian barang
2. Kegiatan pembelian barang
Pembelian barang yang dilakukan atas permintaan dari unit layanan yang
membutuhkan, meliputi pembelian tunai maupun pembelian kredit
3. Kegiatan produksi barang
Yaitu kegiatan dimana unit pengelola material melakukan produksi barang dari
barang-barang yang dimiliki untuk menjadi barang yang diinginkan hasil produksi
sendiri.
Umumnya rumah sakit membagi kegiatan tersebut diatas kedalam beberapa unit kerja,
seperti unit Logistik yang melakukan kegiatan pengadaan/pembelian barang dan
Gudang yang melakukan kegiatan distribusi barang. Namun dibeberapa rumah sakit
terutama rumah sakit kecil dan menengah seringkali menggabungkan fungsi-fungsi dari
kegiatan manajemen material kedalam satu unit kerja.
Dari manajemen material ini output yang diharapkan berupa laporan asset rumah sakit,
pengeluaran dan penerimaan barang serta keadaan stok barang (inventori).
LOGISTIK
Logistik adalah satu fungsi manajemen material yang menangani pengadaan atau
pembelian barang, fungsi atau unit pelayanan logistik yang melaksanakan pemesanan
barang kepada supplier sampai pada pembelian barang atas permintaan dari unit lain
yang membutuhkan pengadaan barang.
20. GUDANG
Sudah diketahui bahwa fungsi gudang adalah sebagai pemyimpanan dan distribusi
barang, misalnya setelah unit melakukan permintaan pembelian/pengadaan barang
kepada logistik, barang yang telah diberi akan diterima gudang untuk selanjutnya
dikeluarkan atau diserahkan kepada unit pemesan. Umumnya gudang dibagi kedalam
beberapa jenis, ada yang membagi gudang berdasarkan fungsinya misalnya gudang
besar/sentral, gudang kecil/terminal, dst. Namun ada juga pembagian gudang
berdasarkan jenis barang yang disimpan, misalnya Gudang farmasi, gudang ATK,
gudang gizi dst.
Siklus transaksi barang dan material akan disampaikan sebagai berikut :
Mulai
Surat
Permintaan
Pembelian
Disetujui
Purchase
Order
Yes
Kiriman
Barang
Barang
Masuk
Gudang
Barang keluar
ke pemesan
Selesai
No
Gambar 9. Alur pengadaan barang
21. Mulai
Surat Permintaan
Barang Gudang
Permintaan
Diterima
Gudang
Dibuat Surat
Kiriman Barang
(Pengeluaran
Barang)
Barang Keluar
Gudang
Barang Masuk
ke peminta
Selesai
Gambar 10. Alur distribusi barang
1.4. MANAJEMEN KEUANGAN
Hal penting dari keseluruhan sistem informasi dalam setiap instansi atau perusahaan
adalah kemampuan untuk melakukan manajemen keuangan, dimana dalam manajemen
keuangan tersebut, khususnya di rumah sakit harus dapat memberikan informasi segala
hal yang berkaitan dengan keuangan seperti pendapatan dari pelayanan pasien yang
akan menjadi salah satu indikator dalam mengambil kebijakan.
Dalam manajemen keuangan umumnya rumah sakit mengelompokkan kegiatan
manajemennya kedalam dua kelompok, yaitu keuangan dan akuntansi.
KEUANGAN
Kegiatan dalam keuangan bersifat kegiatan yang langsung berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang, misalnya mengurus pendapatan,
penerimaan, piutang, tagihan, pembayaran kewajiban, pembayaran jasa dokter. Billing
dan Kasir berada dibawah manajemen keuangan.
Berikut siklus kegiatan transaksi keuangan:
23. Mulai
Dokumen
Keuangan
(Jurnal)
Posting
(G/L)
Laporan
Keuangan
Selesai
Gambar 12. Siklus transaksi akuntansi
1.5. MANAJEMEN REKAM MEDIK DAN PELAPORAN
Rekam medik juga menjadi unsur penting dalam sistem informasi rumah sakit, dimana
rekam medik adalah penyimpanan utama data medik pasien. Laporan dari manajemen
rekam medik ini, nantinya akan digunakan oleh Departemen Kesehatan sebagai statistik
kesehatan.
REKAM MEDIK
Kegiatan rekam medik disamping sebagai penyimpanan utama data medik pasien, juga
melakukan manajemen penyimpanan status pasien, sebagai contoh adalah tracer,
dimana dengan tracer petugas rekam medik dapat mengetahui dimana status pasien
berada dan siapa pemegang status pasien terakhir. Terkadang fungsi ini disebut juga
sebagai pengendalian dokumen rekam medik.
Dari data yang tersimpan dalam sistem informasi rumah sakit adalah dasar bagi rekam
medik menghasilkan pelaporan. Pelaporan dari rekam medik mencerminkan kinerja
rumah sakit, sebagai contoh salah satu laporannya adalah BOR (Bed Occupancy Ratio)
yaitu rasio pemanfaatan tempat tidur rawat inap, kemudian laporan jumlah kesakitan,
jenis penyakit, dan beberapa hal lagi yang terkait dengan kinerja rumah sakit.
24. EIS
EIS (Executive information system) merupakan suatu model pelaporan yang
memudahkan manajemen rumah sakit dalam mengambil keputusan, termasuk
didalamnya laporan-laporan berbentuk rekap dan analisis.
------ End of Document ------