SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Toksikologi
Definisi :

       Mempelajari ttg efek yg tdk diinginkan/efek samping dr suatu bahan kimia pd makhluk
       hidup & lingkungan (termasuk agen2 radiasi, microbiologic toxin) à Xenobiotik
       Efek pada makhluk hidup mencakup efek seluler, molekuler dan biochemical.




Toksikologi ada 8 :

     1. MEKANISME TOKSIKOLOGI

à mekanisme bahan kimia dari mulai exposure s/d terjadinya kerusakan pada tingkat sel,
biochemical dan molekuler

     1. REGULATORY TOKSiKOLOGI

à Dosis dr bahan kimia yg bisa diterima oleh mahkluk hidup à khususnya utk bahan kimia yg
berada di udara, sungai ( sumber air minum, tempat ikan hidup )

3. DESCRIPTIVE TOKSIKOLOGI

mempelajari resiko efek yg tdk diinginkan dari suatu bahan kimia pada mahkluk hidup dan
lingkungan

4. FORENSIC TOKS

Mempelajari ttg identifikasi mayat/ jenazah yg meninggal akibat terekspose oleh bahan kimia ttt

5. CLINICAL TOKS

mempelajari penyakit akibat terekspose oleh suatu bahan kimia

ex. Penyakit yg disebabkan oleh penggunaan insektisida.
6. ENVIRONMENTAL TOKSIKOLOGI
àmempelajari pengaruh bahan kimia beracun thd lingkungan dan organik biologis

Penyakit yg dipengaruhi bahan toksik di sekitar man, esp. gas beracun.

7. DEVELOPMENTAL TOKSIKOLOGI

mempelajari efek yang tidak diinginkan pada perkembangan manusia ( sebelum konsepsi ) s/d
lahir dan dewasa




                                                                                        1 / 13
8. TOKSIGENOMIK

à mempelajari ttg identifikasi bahan kimia dan antidote serta mekanisme proteksi pada individu
yang terkena




Prinsip-prinsip dasar toxikologi

Toksikologi :

à mempelajari efek yg tdk diinginkan dr bhn chemical (xenobiotik) pd m.h. meliputi :

- efek molekuler                            - efek jaringan

- efek selluler                             - efek organ

* Xenobiotik tdk termasuk bisa ular (kerusakan pada organ). Biasanya bahan2 beracun yg
dikeluarkan mikroorganisme akan menyebabkan kerusakan sampai tingkat molekuler, genetik /
RNA.

*   Racun pd makanan, ex. MSG dpt merusak organ & menyebabkan kegagalan organ.

* Minuman yg dapat menyebabkan gagal ginjal : extra joss. Apalagi bila diminum terlalu
sering. Extra joss mengandung kafein dosis tinggi (50 – 80mg). Keseimbangan cairan dan
elektrolit akan terganggu à gagal ginjal.

*   Obat akan toksik bila melewati dosis terapinya.

*   Semua onat toxic krn menimbulkan efek samping bila digunakan dg dosis tinggi & lama.




What is poison ?

à All substance are poisons; There is none that is not a poison




* Farmakokinetik = bagaimana tubuh berpengaruh ke obat, absorpsinya, pH, kelarutan shg
bisa diabsoprsi???

- Mulai dari absorpsi – distribusi – metabolisme (terjadi bioavaibilitas). Biasanya metabolisme
terjadi di hepar. Obat dimetabolisme dari bentuk non aktif mjd aktif.




                                                                                        2 / 13
- Obat analgesik, mis. Parasetamol, metabolisme lintas pertamanya di hepar melalui sitokrom
P-450




Toxicant= poison

masuk kedlm tbh à ada 3 fase :

             Fase eksposisi
             Toksikokinetik
             Toksikodinamik




1. Eksposisi = pemaparan

à merupakan proses pemaparan toksikan terhadap organisme

Fase di mana bahan dari exposure sampai diabsorpsi merupakan proses pemaparan.
Bagaimana suatu bahan toksis bisa mempengaruhi manusia shg bisa bersifat toksik.

-      HCN bila termakan, tidak sampai 2 jam kejang à RIP

-      Akut : terkenanya pada depresi pernapasan.

             sifat paparan : – sub akut ( 2 jam )

- akut ( 24 jam )

- subkhronik ( 2-3 bln )

- khronik ( > 3bln )

             Rute paparan :

- intra vask.à I.V

- intra muskuler à I.M

- ekstra vask ( ada proses absorbsi & permeasi )

à melalui met. lintas I & II di hepar. Umumnya bukan bhn yg akut.

    à oral




                                                                                    3 / 13
Permeasi à pergerakan toxicant antar jaringan

*   P’ort d’entry : tempat masuknya bahan makanan / bahan toksik.




Cara-cara transport lintas membran

        Transport toxicant melewati membran sel, dimana membr.sel tdd 2 lapis lemak yg
        membentuk fase hidrofilik dikedua sisi dan fase hidrophobik diantaranya
        Transport lintas membr.membthkan energi.
        Cr.transport lintas membr tergant. dr.

- sifat obat/toxicant         – kelarutan dlm lemak

- btk dan uk.mol              – derajat ionisasi

- kelarutan dlm air,

* Transport lintas membran tergantung molekulnya. Ada yg harus berikatan dgn enzim à
terjadi bila bahan toksik melalui oral.

* Inhalasi tidak melalui permeasi, biasanya langsung masuk paru-paru & melewati udara
mempengaruhi SSP.

* Penting : kelarutan dalam lemak. Bahan toksikan makin larut lemak à makin toksik, onset
juga makin cepat. Demikian juga dg obat, makin larut lemak, makin cepat efek yg terjadi à
makin mahal.




MACAM TRANSPORT LINTAS MEMBRAN :

        Diffusi pasif ( pd.sal.cerna )*
        Filtrasi
        Transport aktif *
        Transport bersyarat
        Endositosis : pinositosis,phagositosis
        Terpenting : – diffusi pasif, transport aktif (sering digunakan oleh obat & bahan toksik).

* Obat-obat insulin utk DM melalui transport aktif dengan bantuan enzim glucose
transportase utk masuk ke dalam sel.




                                                                                            4 / 13
-   DIFUSI PASIF : Obat bergerak dr konst tinggi à rendah (utk kebanyakan obat)

- difusi terfasilitasi : Perlu bantuan carrier, tanpa energi (masuknya glukosa kedlm sel
perifer)

-   TRANSPORT AKTIF : Memerlukan carrier dan energi (tjd pd sel saraf, hepar, ginjal)

-   PINOSITOSIS : Sel mebtk vesikel utk mengangkut obat (utk makromolekul/protein)



àinhalasi

Toxicant gas :




dari seluruh partikel 25% keluar, 50 % diendapkan disal.nafas

atas ,25 %disal. nafas bwh




* Scr inhalasi biasanya yg bisa diserap adl molekul yg < 0,01. yg selanjutnya akan
diakumulasi di sal pernapasan yg lebih besar spt bronchus. Bila sampai di alveoli, biasanya
lebih kecil.

*   Yang berbahaya biasanya di udara yg mengandung asap pabrik, knalpot.

*   Lebih besar dari 0,01 hanya di saluran napas yg lebih besar dari alveoli.

*   Alveoli mrpk saluran napas terkecil, mulai dari trakea, bronkus, bronkiolus – alveoli.

* Alveoli akan bertemu pembuluh darah kapiler yg mrpk tempat pertukaran O2 & CO2 à bila
masuk sistemik BAHAYA.

* Bila di saluran napas blm menimbulkan apa-apa, kecuali dpt menimbulkan kanker
paru-paru. Mis, pegawai fotocopy selalu menghirup bahan serbuk FC à kanker paru.




                                                                                             5 / 13
DOSIS

Peran dosis pada kerusakan tubuh tergantung dari :

        konsentrasi lingkungan
        sifat-sifat yg dipunyai oleh toxicant
        Frequency exposure
        Lama exposure
        Jalur exposure




*   Bila p’ort d’entry melalui kulit & oral, lebih toksik yg mana?

Terekspose bahan toksis lewat kulit bersamaan jg terminum lewat oral, efek yg tjd sama-sama
2 jam à melalui kulit lebih toksik karena sebenarnya absorpsi melalui kulit lebih lambat, tapi
lebih toksis. Jika per oral, absorpsinya cepat tapi kurang toksik.

* Hati-hati dengan kosmetik pemutih karena sering menyebabkan kanker liver à metabolisme
lintas I (di hepar).




        Aliran darah
        Kemampuan menembus kapiler/membr.sel
        Afinitas toksikan thd organ


2. Distribusi
à Derajat lipofilitas ditentukan oleh :




                                                                                        6 / 13
Sequestrasi

Ada 2 :

1. Kimia à ik.kovalen,irreversibel




mutagenik & carsinogenik




Protein Plasma

Protein Jaringan

Jaringan lemak

Jaringan tulang

Jaringan gusi


2.Fisika à Ik.non kovalen, reversibel




                                        7 / 13
Interaksi




toxicant à sequestrasi Fisika à homeostasis

mencegah penyebaran keseluruh tubuh




* dalam tubuh banyak barrier biologis fungisnya utk melindungi organ, mis BBB (Blood Brain
Barrier / Sawar Otak) hanya obat-obatan yg melalui pemb darah yg bisa lewat.

*   Yang paling tdk bisa ditembus apapun, baik obat / bhn toksis : Blood Testis Barrier

Antibiotik jumlah besar jg tidak bisa menembus.

Jika gondong à diobati dgn antiviral.

Pria pada usia akil balik bila kena gondong bisa bahaya karena virus lgsg menyerang testis shg
tjd kerusakan pd membran testis.

*   Sequestrasi kimia berbahaya krn dapat mbtk ikatan kovalen.

Bahan yg tadinya tidak apa-apa mengalami sequestrasi à mengikat DNA à mutasi kimia à lebih
toksik à kanker.

*   Sequestrasi Fisika merupakan efek homeostasis.




                                                                                          8 / 13
Membuat bahan yg tadinya toksis mjd tidak toksik.

Jika sudah berikatan dg protein plasma akan dibuat molekul itu tdk ke mana-mana.




3. Biotransformasi

meliputi proses :

        diffusi pasif melewati membran hepatosit
        metabolisme di hepatosit
        sekresi melewati sal.empedu

*    Semua proses terjadi di liver, esp di sel2 hepatosit.

Hepatosit = sel yg paling berperan di liver utk metabolisme.

* Di hepar yg berperan adl sitokrom P-450 à di atas usia 40 th akan menurun (tidak
diproduksi lagi) shg bisa rusak à harus jaga makan.




Metabolisme di hepatosit

Ada 2 : - R. fase 1 : degradasi / transformasi

- R. fase 2 : konyugasi

Reaksi fase 1       : Degradasi / transformasi

     1. R.Oksidasi :

à di endoplasmik retikulum (oksidasi mikrosomal)




2.   R.Reduksi

3.   R.Hidrolisis




*    Parasetamol utk obat pusing. Parasetamol akan dinetralisir oleh sitokrom P-450 mjd bahan




                                                                                       9 / 13
tidak tosik. Bila sitokrom P-450 kurang & terlalu banyak minum parasetamol à akan menjadi
N-hidroksi benzokuinon à bahan toksik dari parasetamol.




Reaksi fase 2 : merup.reaksi mekanisme pertahanan tubuh

R.konyugasi




glutathion : anti oksidan




       R.metilasi
       R.asetilasi




* Bahan2 toksik yg disebabkan oleh virus atau mengalami keradangan à jaringan akan tjd
metabolisme nonOksigen (oksidan) mbtk molekul2 oksidan à bahaya merusak organ.

*   Kita punya bbrp antioksidan utk pertahanan tubuh.

Antioksidan akan menurun pada usia 40th atau pada penderita DM.

Pada DM : saat gula darah meningkat, akan tjd metabolisme non oksigen (byk membentuk
oksidan) shg penderita ada yg matanya kabur, stroke, lemah jantung

*   Dlm tubuh, kita punya antioksidan yg normal, yg menghambat trdnya molekul2 oksidan.

* Bila terkena bahan toksik à timbul molekul2 oksidan yg bisa dinormalkan kembali dengan
antioksidan dlm tubuh.

* Contoh antioksidan : jeruk, apel (airnya), kunyit (terbanyak), wortel, green tea, garlic,
glutathion.

3.Eliminasi à ekskresi

melalui :




                                                                                          10 / 13
Toksikodinamik

        Ultimate toxicant à bhn kimia/ toksik yg bereaksi dg mol.sasaran endogen
        menybb.terjadinya perub.str & fgs




à cont.ult.toxicant :

        seny.induk à HCN, CO
        metabolit à as.oksalat, arsenite
        mol.oksigen reaktif à radikal OH
        mol.endogen à bilirubin, protein carbonyl




Mekanisme efek toksik




Spektrum efek toksik

        Efek lokal & sistemik
        Efek reversibel & irreversibel




                                                                                   11 / 13
Efek lgs & tertunda
           Efek morfologi, fungsional & biokimia
           Efek alergi & idiosinkrasi
           Efek bertingkat & kuantal

Spesifitas efek toksik pd tiap organ ditentukan oleh :

- faktor kepekaan organ

- distribusi toxicant menuju organ

- ambilan selektif oleh organ

- kemampuan biotranformasi organ

- kemampuan mek.repair organ target

Faktor pejamu :

Tergantung dari :

- strain

- spesies, mis.DDT lebih mematikan utk hama

- Jenis kelamin

- dll ( status hormonal,kehamilan,umur,status gizi,penyakit,fakt.lingk )




Indikator potensi toxicant

Toxicity à kemampuan suatu seny utk menybb.injury (trauma) thd sist. organisme hidup

Bioakumulation à meningkatnya konsentrasi/kadar suatu bahan didalam jaringan /organisme
(akumulasi ) karena sifat fisiko-kimia

Degradability à Mudah tidaknya suatu toxicant mengalami kerusakan

Mobility        à Mudah tidaknya suatu toxicant menyebabkan kerusakan

Parameter toksikodinamik

           LD 50 à dosis letal yg menybb.kematian pd.50% bin.coba à satuan mg/Kg BB
           TD 50 à dosis yg menybb. Efek toksik ttt.pd 50% populasi bin.coba, satuan mg/Kg BB




                                                                                        12 / 13
LC 50 à konsentrasi tox. dlm lar.yg menybb. kematian pd 50% populasi hewan coba,
                                          satuan konsentr.tox.dlm lar




                                   ü NOEL ( No Observed Effect level/dosage ) à dosis tox.max yg tdk menyebabkan kematian
                                   pd.50% hwn coba,satuan mg/Kg BB/hr




                                   ü ADI ( Accetable daily Intake )à dosis toxicant yg dpt dikonsumsi tiap hari tanpa menybb.efek
                                   toksik terhdp tbh manusia, satuan mg/Kg BB/hr




                                   (function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) return;
                                   js = d.createElement(s); js.id = id; js.src =
                                   "//connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1&appId=389919747724602";
                                   fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); }(document, "script", "facebook-jssdk"));




                                                                                                                               13 / 13
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

More Related Content

What's hot (20)

Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1
 
Toksikologi Industri
Toksikologi IndustriToksikologi Industri
Toksikologi Industri
 
Toksikologi
ToksikologiToksikologi
Toksikologi
 
Toksikologi Industri
Toksikologi IndustriToksikologi Industri
Toksikologi Industri
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
Ppt.pengukuran paparan new
Ppt.pengukuran paparan new Ppt.pengukuran paparan new
Ppt.pengukuran paparan new
 
17. toksikologi industri
17. toksikologi industri17. toksikologi industri
17. toksikologi industri
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
 
K3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGIK3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGI
 
K3 - TOKSIKOLOGI
K3 - TOKSIKOLOGIK3 - TOKSIKOLOGI
K3 - TOKSIKOLOGI
 
Toksikologi industri
Toksikologi industriToksikologi industri
Toksikologi industri
 
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI
 
Toksikologi er-2010f
Toksikologi er-2010fToksikologi er-2010f
Toksikologi er-2010f
 
Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2
 
Farmakologi(1)
Farmakologi(1)Farmakologi(1)
Farmakologi(1)
 
Pertemuan ke tiga toksikologi
Pertemuan ke tiga toksikologiPertemuan ke tiga toksikologi
Pertemuan ke tiga toksikologi
 
Resume toksikologi
Resume toksikologiResume toksikologi
Resume toksikologi
 
3. ekotoksikologi lingkungan : faktor biotik yang memengaruhi toksisitas racu...
3. ekotoksikologi lingkungan : faktor biotik yang memengaruhi toksisitas racu...3. ekotoksikologi lingkungan : faktor biotik yang memengaruhi toksisitas racu...
3. ekotoksikologi lingkungan : faktor biotik yang memengaruhi toksisitas racu...
 
Uji toksisitas akuatik
Uji toksisitas akuatikUji toksisitas akuatik
Uji toksisitas akuatik
 
Toksikokinetik
ToksikokinetikToksikokinetik
Toksikokinetik
 

Similar to TOKSIKOLOGI

I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)Syifa Dhila
 
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptMATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptAgusSudrajat19
 
Dasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.pptDasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.pptApotekLoka
 
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptxKELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptxSantikaramina
 
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptxPertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptxmariakristina9
 
kuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptkuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptSaid878643
 
Konsep dasar
Konsep dasar Konsep dasar
Konsep dasar Dedi Kun
 
Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Agus Candra
 
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptxFARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptxhaslinahaslina3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdfYochananmeisandro
 
Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part iary Camba
 
1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx
1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx
1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptxPuriRatnaKartini
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 

Similar to TOKSIKOLOGI (20)

4. TOKSIKOLOGI.pptx
4. TOKSIKOLOGI.pptx4. TOKSIKOLOGI.pptx
4. TOKSIKOLOGI.pptx
 
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)
 
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).pptMATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
MATERI 1, PENGERTIAN TOKSIKOLOGI KLINIK, Agus Sudrajat,S.Si,M,T (1).ppt
 
Fase Kerja Toksik.pptx
Fase Kerja Toksik.pptxFase Kerja Toksik.pptx
Fase Kerja Toksik.pptx
 
Dasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.pptDasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.ppt
 
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptxKELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
 
Membran Transpor
Membran TransporMembran Transpor
Membran Transpor
 
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptxPertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
Pertemuan ke-10 Toksin dan antinutrisi bahan pakan 3.pptx
 
kuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptkuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.ppt
 
Konsep dasar
Konsep dasar Konsep dasar
Konsep dasar
 
Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi DasarFarmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologiMakalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
 
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptxFARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK OBAT DALAM TUBUH.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part i
 
1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx
1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx
1. FARMAKOLOGI - TOKSIKOLOGI.pptx
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 

More from zipiklan

Manfaat Buah Pinang
Manfaat Buah PinangManfaat Buah Pinang
Manfaat Buah Pinangzipiklan
 
Manfaat Buah Pinang
Manfaat Buah PinangManfaat Buah Pinang
Manfaat Buah Pinangzipiklan
 
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan manajer apotek untuk pembelian
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan manajer apotek untuk pembelianFaktor-faktor yang harus dipertimbangkan manajer apotek untuk pembelian
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan manajer apotek untuk pembelianzipiklan
 
Keputusan Mayor Persediaan Barang &#8211; Manajemen Farmasi
Keputusan Mayor Persediaan Barang &#8211; Manajemen FarmasiKeputusan Mayor Persediaan Barang &#8211; Manajemen Farmasi
Keputusan Mayor Persediaan Barang &#8211; Manajemen Farmasizipiklan
 
Contoh Perhitungan Konstanta Dielektrik
Contoh Perhitungan Konstanta DielektrikContoh Perhitungan Konstanta Dielektrik
Contoh Perhitungan Konstanta Dielektrikzipiklan
 
Menu Sehat Berbuka Puasa
Menu Sehat Berbuka PuasaMenu Sehat Berbuka Puasa
Menu Sehat Berbuka Puasazipiklan
 
Menu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk RamadhanMenu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk Ramadhanzipiklan
 
Menu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk RamadhanMenu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk Ramadhanzipiklan
 
Menu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk RamadhanMenu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk Ramadhanzipiklan
 
Menu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk RamadhanMenu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk Ramadhanzipiklan
 
Menu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk RamadhanMenu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk Ramadhanzipiklan
 
Contoh Evaluasi Sediaan Co- Trimoksazol
Contoh Evaluasi Sediaan Co- TrimoksazolContoh Evaluasi Sediaan Co- Trimoksazol
Contoh Evaluasi Sediaan Co- Trimoksazolzipiklan
 
Pengemasan dan Penyimpanan Sediaan Suspensi Co- Trimosazole
Pengemasan dan Penyimpanan Sediaan Suspensi Co- TrimosazolePengemasan dan Penyimpanan Sediaan Suspensi Co- Trimosazole
Pengemasan dan Penyimpanan Sediaan Suspensi Co- Trimosazolezipiklan
 
Rancangan Evaluasi Sediaan Drop
Rancangan Evaluasi Sediaan DropRancangan Evaluasi Sediaan Drop
Rancangan Evaluasi Sediaan Dropzipiklan
 
Rancangan Evaluasi Sediaan Lotion Calamin
Rancangan Evaluasi Sediaan Lotion CalaminRancangan Evaluasi Sediaan Lotion Calamin
Rancangan Evaluasi Sediaan Lotion Calaminzipiklan
 
Formula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion CalaminFormula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion Calaminzipiklan
 
Tinjauan Sediaan Lotion
Tinjauan Sediaan LotionTinjauan Sediaan Lotion
Tinjauan Sediaan Lotionzipiklan
 
Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol)
Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol)Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol)
Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol)zipiklan
 
Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol )
Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol )Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol )
Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol )zipiklan
 
Karakteristik Bahan Pembawa Air, Calcium Hidroxide, Aqua Rosarum
Karakteristik Bahan Pembawa Air, Calcium Hidroxide, Aqua RosarumKarakteristik Bahan Pembawa Air, Calcium Hidroxide, Aqua Rosarum
Karakteristik Bahan Pembawa Air, Calcium Hidroxide, Aqua Rosarumzipiklan
 

More from zipiklan (20)

Manfaat Buah Pinang
Manfaat Buah PinangManfaat Buah Pinang
Manfaat Buah Pinang
 
Manfaat Buah Pinang
Manfaat Buah PinangManfaat Buah Pinang
Manfaat Buah Pinang
 
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan manajer apotek untuk pembelian
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan manajer apotek untuk pembelianFaktor-faktor yang harus dipertimbangkan manajer apotek untuk pembelian
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan manajer apotek untuk pembelian
 
Keputusan Mayor Persediaan Barang &#8211; Manajemen Farmasi
Keputusan Mayor Persediaan Barang &#8211; Manajemen FarmasiKeputusan Mayor Persediaan Barang &#8211; Manajemen Farmasi
Keputusan Mayor Persediaan Barang &#8211; Manajemen Farmasi
 
Contoh Perhitungan Konstanta Dielektrik
Contoh Perhitungan Konstanta DielektrikContoh Perhitungan Konstanta Dielektrik
Contoh Perhitungan Konstanta Dielektrik
 
Menu Sehat Berbuka Puasa
Menu Sehat Berbuka PuasaMenu Sehat Berbuka Puasa
Menu Sehat Berbuka Puasa
 
Menu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk RamadhanMenu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk Ramadhan
 
Menu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk RamadhanMenu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk Ramadhan
 
Menu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk RamadhanMenu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk Ramadhan
 
Menu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk RamadhanMenu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk Ramadhan
 
Menu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk RamadhanMenu Sehat Untuk Ramadhan
Menu Sehat Untuk Ramadhan
 
Contoh Evaluasi Sediaan Co- Trimoksazol
Contoh Evaluasi Sediaan Co- TrimoksazolContoh Evaluasi Sediaan Co- Trimoksazol
Contoh Evaluasi Sediaan Co- Trimoksazol
 
Pengemasan dan Penyimpanan Sediaan Suspensi Co- Trimosazole
Pengemasan dan Penyimpanan Sediaan Suspensi Co- TrimosazolePengemasan dan Penyimpanan Sediaan Suspensi Co- Trimosazole
Pengemasan dan Penyimpanan Sediaan Suspensi Co- Trimosazole
 
Rancangan Evaluasi Sediaan Drop
Rancangan Evaluasi Sediaan DropRancangan Evaluasi Sediaan Drop
Rancangan Evaluasi Sediaan Drop
 
Rancangan Evaluasi Sediaan Lotion Calamin
Rancangan Evaluasi Sediaan Lotion CalaminRancangan Evaluasi Sediaan Lotion Calamin
Rancangan Evaluasi Sediaan Lotion Calamin
 
Formula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion CalaminFormula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion Calamin
 
Tinjauan Sediaan Lotion
Tinjauan Sediaan LotionTinjauan Sediaan Lotion
Tinjauan Sediaan Lotion
 
Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol)
Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol)Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol)
Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol)
 
Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol )
Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol )Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol )
Karakteristik Pembasah ( Gliserin, Alkohol, PEG, Propilenglikol )
 
Karakteristik Bahan Pembawa Air, Calcium Hidroxide, Aqua Rosarum
Karakteristik Bahan Pembawa Air, Calcium Hidroxide, Aqua RosarumKarakteristik Bahan Pembawa Air, Calcium Hidroxide, Aqua Rosarum
Karakteristik Bahan Pembawa Air, Calcium Hidroxide, Aqua Rosarum
 

TOKSIKOLOGI

  • 1. Toksikologi Definisi : Mempelajari ttg efek yg tdk diinginkan/efek samping dr suatu bahan kimia pd makhluk hidup & lingkungan (termasuk agen2 radiasi, microbiologic toxin) à Xenobiotik Efek pada makhluk hidup mencakup efek seluler, molekuler dan biochemical. Toksikologi ada 8 : 1. MEKANISME TOKSIKOLOGI à mekanisme bahan kimia dari mulai exposure s/d terjadinya kerusakan pada tingkat sel, biochemical dan molekuler 1. REGULATORY TOKSiKOLOGI à Dosis dr bahan kimia yg bisa diterima oleh mahkluk hidup à khususnya utk bahan kimia yg berada di udara, sungai ( sumber air minum, tempat ikan hidup ) 3. DESCRIPTIVE TOKSIKOLOGI mempelajari resiko efek yg tdk diinginkan dari suatu bahan kimia pada mahkluk hidup dan lingkungan 4. FORENSIC TOKS Mempelajari ttg identifikasi mayat/ jenazah yg meninggal akibat terekspose oleh bahan kimia ttt 5. CLINICAL TOKS mempelajari penyakit akibat terekspose oleh suatu bahan kimia ex. Penyakit yg disebabkan oleh penggunaan insektisida. 6. ENVIRONMENTAL TOKSIKOLOGI àmempelajari pengaruh bahan kimia beracun thd lingkungan dan organik biologis Penyakit yg dipengaruhi bahan toksik di sekitar man, esp. gas beracun. 7. DEVELOPMENTAL TOKSIKOLOGI mempelajari efek yang tidak diinginkan pada perkembangan manusia ( sebelum konsepsi ) s/d lahir dan dewasa 1 / 13
  • 2. 8. TOKSIGENOMIK à mempelajari ttg identifikasi bahan kimia dan antidote serta mekanisme proteksi pada individu yang terkena Prinsip-prinsip dasar toxikologi Toksikologi : à mempelajari efek yg tdk diinginkan dr bhn chemical (xenobiotik) pd m.h. meliputi : - efek molekuler - efek jaringan - efek selluler - efek organ * Xenobiotik tdk termasuk bisa ular (kerusakan pada organ). Biasanya bahan2 beracun yg dikeluarkan mikroorganisme akan menyebabkan kerusakan sampai tingkat molekuler, genetik / RNA. * Racun pd makanan, ex. MSG dpt merusak organ & menyebabkan kegagalan organ. * Minuman yg dapat menyebabkan gagal ginjal : extra joss. Apalagi bila diminum terlalu sering. Extra joss mengandung kafein dosis tinggi (50 – 80mg). Keseimbangan cairan dan elektrolit akan terganggu à gagal ginjal. * Obat akan toksik bila melewati dosis terapinya. * Semua onat toxic krn menimbulkan efek samping bila digunakan dg dosis tinggi & lama. What is poison ? à All substance are poisons; There is none that is not a poison * Farmakokinetik = bagaimana tubuh berpengaruh ke obat, absorpsinya, pH, kelarutan shg bisa diabsoprsi??? - Mulai dari absorpsi – distribusi – metabolisme (terjadi bioavaibilitas). Biasanya metabolisme terjadi di hepar. Obat dimetabolisme dari bentuk non aktif mjd aktif. 2 / 13
  • 3. - Obat analgesik, mis. Parasetamol, metabolisme lintas pertamanya di hepar melalui sitokrom P-450 Toxicant= poison masuk kedlm tbh à ada 3 fase : Fase eksposisi Toksikokinetik Toksikodinamik 1. Eksposisi = pemaparan à merupakan proses pemaparan toksikan terhadap organisme Fase di mana bahan dari exposure sampai diabsorpsi merupakan proses pemaparan. Bagaimana suatu bahan toksis bisa mempengaruhi manusia shg bisa bersifat toksik. - HCN bila termakan, tidak sampai 2 jam kejang à RIP - Akut : terkenanya pada depresi pernapasan. sifat paparan : – sub akut ( 2 jam ) - akut ( 24 jam ) - subkhronik ( 2-3 bln ) - khronik ( > 3bln ) Rute paparan : - intra vask.à I.V - intra muskuler à I.M - ekstra vask ( ada proses absorbsi & permeasi ) à melalui met. lintas I & II di hepar. Umumnya bukan bhn yg akut. à oral 3 / 13
  • 4. Permeasi à pergerakan toxicant antar jaringan * P’ort d’entry : tempat masuknya bahan makanan / bahan toksik. Cara-cara transport lintas membran Transport toxicant melewati membran sel, dimana membr.sel tdd 2 lapis lemak yg membentuk fase hidrofilik dikedua sisi dan fase hidrophobik diantaranya Transport lintas membr.membthkan energi. Cr.transport lintas membr tergant. dr. - sifat obat/toxicant – kelarutan dlm lemak - btk dan uk.mol – derajat ionisasi - kelarutan dlm air, * Transport lintas membran tergantung molekulnya. Ada yg harus berikatan dgn enzim à terjadi bila bahan toksik melalui oral. * Inhalasi tidak melalui permeasi, biasanya langsung masuk paru-paru & melewati udara mempengaruhi SSP. * Penting : kelarutan dalam lemak. Bahan toksikan makin larut lemak à makin toksik, onset juga makin cepat. Demikian juga dg obat, makin larut lemak, makin cepat efek yg terjadi à makin mahal. MACAM TRANSPORT LINTAS MEMBRAN : Diffusi pasif ( pd.sal.cerna )* Filtrasi Transport aktif * Transport bersyarat Endositosis : pinositosis,phagositosis Terpenting : – diffusi pasif, transport aktif (sering digunakan oleh obat & bahan toksik). * Obat-obat insulin utk DM melalui transport aktif dengan bantuan enzim glucose transportase utk masuk ke dalam sel. 4 / 13
  • 5. - DIFUSI PASIF : Obat bergerak dr konst tinggi à rendah (utk kebanyakan obat) - difusi terfasilitasi : Perlu bantuan carrier, tanpa energi (masuknya glukosa kedlm sel perifer) - TRANSPORT AKTIF : Memerlukan carrier dan energi (tjd pd sel saraf, hepar, ginjal) - PINOSITOSIS : Sel mebtk vesikel utk mengangkut obat (utk makromolekul/protein) àinhalasi Toxicant gas : dari seluruh partikel 25% keluar, 50 % diendapkan disal.nafas atas ,25 %disal. nafas bwh * Scr inhalasi biasanya yg bisa diserap adl molekul yg < 0,01. yg selanjutnya akan diakumulasi di sal pernapasan yg lebih besar spt bronchus. Bila sampai di alveoli, biasanya lebih kecil. * Yang berbahaya biasanya di udara yg mengandung asap pabrik, knalpot. * Lebih besar dari 0,01 hanya di saluran napas yg lebih besar dari alveoli. * Alveoli mrpk saluran napas terkecil, mulai dari trakea, bronkus, bronkiolus – alveoli. * Alveoli akan bertemu pembuluh darah kapiler yg mrpk tempat pertukaran O2 & CO2 à bila masuk sistemik BAHAYA. * Bila di saluran napas blm menimbulkan apa-apa, kecuali dpt menimbulkan kanker paru-paru. Mis, pegawai fotocopy selalu menghirup bahan serbuk FC à kanker paru. 5 / 13
  • 6. DOSIS Peran dosis pada kerusakan tubuh tergantung dari : konsentrasi lingkungan sifat-sifat yg dipunyai oleh toxicant Frequency exposure Lama exposure Jalur exposure * Bila p’ort d’entry melalui kulit & oral, lebih toksik yg mana? Terekspose bahan toksis lewat kulit bersamaan jg terminum lewat oral, efek yg tjd sama-sama 2 jam à melalui kulit lebih toksik karena sebenarnya absorpsi melalui kulit lebih lambat, tapi lebih toksis. Jika per oral, absorpsinya cepat tapi kurang toksik. * Hati-hati dengan kosmetik pemutih karena sering menyebabkan kanker liver à metabolisme lintas I (di hepar). Aliran darah Kemampuan menembus kapiler/membr.sel Afinitas toksikan thd organ 2. Distribusi à Derajat lipofilitas ditentukan oleh : 6 / 13
  • 7. Sequestrasi Ada 2 : 1. Kimia à ik.kovalen,irreversibel mutagenik & carsinogenik Protein Plasma Protein Jaringan Jaringan lemak Jaringan tulang Jaringan gusi 2.Fisika à Ik.non kovalen, reversibel 7 / 13
  • 8. Interaksi toxicant à sequestrasi Fisika à homeostasis mencegah penyebaran keseluruh tubuh * dalam tubuh banyak barrier biologis fungisnya utk melindungi organ, mis BBB (Blood Brain Barrier / Sawar Otak) hanya obat-obatan yg melalui pemb darah yg bisa lewat. * Yang paling tdk bisa ditembus apapun, baik obat / bhn toksis : Blood Testis Barrier Antibiotik jumlah besar jg tidak bisa menembus. Jika gondong à diobati dgn antiviral. Pria pada usia akil balik bila kena gondong bisa bahaya karena virus lgsg menyerang testis shg tjd kerusakan pd membran testis. * Sequestrasi kimia berbahaya krn dapat mbtk ikatan kovalen. Bahan yg tadinya tidak apa-apa mengalami sequestrasi à mengikat DNA à mutasi kimia à lebih toksik à kanker. * Sequestrasi Fisika merupakan efek homeostasis. 8 / 13
  • 9. Membuat bahan yg tadinya toksis mjd tidak toksik. Jika sudah berikatan dg protein plasma akan dibuat molekul itu tdk ke mana-mana. 3. Biotransformasi meliputi proses : diffusi pasif melewati membran hepatosit metabolisme di hepatosit sekresi melewati sal.empedu * Semua proses terjadi di liver, esp di sel2 hepatosit. Hepatosit = sel yg paling berperan di liver utk metabolisme. * Di hepar yg berperan adl sitokrom P-450 à di atas usia 40 th akan menurun (tidak diproduksi lagi) shg bisa rusak à harus jaga makan. Metabolisme di hepatosit Ada 2 : - R. fase 1 : degradasi / transformasi - R. fase 2 : konyugasi Reaksi fase 1 : Degradasi / transformasi 1. R.Oksidasi : à di endoplasmik retikulum (oksidasi mikrosomal) 2. R.Reduksi 3. R.Hidrolisis * Parasetamol utk obat pusing. Parasetamol akan dinetralisir oleh sitokrom P-450 mjd bahan 9 / 13
  • 10. tidak tosik. Bila sitokrom P-450 kurang & terlalu banyak minum parasetamol à akan menjadi N-hidroksi benzokuinon à bahan toksik dari parasetamol. Reaksi fase 2 : merup.reaksi mekanisme pertahanan tubuh R.konyugasi glutathion : anti oksidan R.metilasi R.asetilasi * Bahan2 toksik yg disebabkan oleh virus atau mengalami keradangan à jaringan akan tjd metabolisme nonOksigen (oksidan) mbtk molekul2 oksidan à bahaya merusak organ. * Kita punya bbrp antioksidan utk pertahanan tubuh. Antioksidan akan menurun pada usia 40th atau pada penderita DM. Pada DM : saat gula darah meningkat, akan tjd metabolisme non oksigen (byk membentuk oksidan) shg penderita ada yg matanya kabur, stroke, lemah jantung * Dlm tubuh, kita punya antioksidan yg normal, yg menghambat trdnya molekul2 oksidan. * Bila terkena bahan toksik à timbul molekul2 oksidan yg bisa dinormalkan kembali dengan antioksidan dlm tubuh. * Contoh antioksidan : jeruk, apel (airnya), kunyit (terbanyak), wortel, green tea, garlic, glutathion. 3.Eliminasi à ekskresi melalui : 10 / 13
  • 11. Toksikodinamik Ultimate toxicant à bhn kimia/ toksik yg bereaksi dg mol.sasaran endogen menybb.terjadinya perub.str & fgs à cont.ult.toxicant : seny.induk à HCN, CO metabolit à as.oksalat, arsenite mol.oksigen reaktif à radikal OH mol.endogen à bilirubin, protein carbonyl Mekanisme efek toksik Spektrum efek toksik Efek lokal & sistemik Efek reversibel & irreversibel 11 / 13
  • 12. Efek lgs & tertunda Efek morfologi, fungsional & biokimia Efek alergi & idiosinkrasi Efek bertingkat & kuantal Spesifitas efek toksik pd tiap organ ditentukan oleh : - faktor kepekaan organ - distribusi toxicant menuju organ - ambilan selektif oleh organ - kemampuan biotranformasi organ - kemampuan mek.repair organ target Faktor pejamu : Tergantung dari : - strain - spesies, mis.DDT lebih mematikan utk hama - Jenis kelamin - dll ( status hormonal,kehamilan,umur,status gizi,penyakit,fakt.lingk ) Indikator potensi toxicant Toxicity à kemampuan suatu seny utk menybb.injury (trauma) thd sist. organisme hidup Bioakumulation à meningkatnya konsentrasi/kadar suatu bahan didalam jaringan /organisme (akumulasi ) karena sifat fisiko-kimia Degradability à Mudah tidaknya suatu toxicant mengalami kerusakan Mobility à Mudah tidaknya suatu toxicant menyebabkan kerusakan Parameter toksikodinamik LD 50 à dosis letal yg menybb.kematian pd.50% bin.coba à satuan mg/Kg BB TD 50 à dosis yg menybb. Efek toksik ttt.pd 50% populasi bin.coba, satuan mg/Kg BB 12 / 13
  • 13. LC 50 à konsentrasi tox. dlm lar.yg menybb. kematian pd 50% populasi hewan coba, satuan konsentr.tox.dlm lar ü NOEL ( No Observed Effect level/dosage ) à dosis tox.max yg tdk menyebabkan kematian pd.50% hwn coba,satuan mg/Kg BB/hr ü ADI ( Accetable daily Intake )à dosis toxicant yg dpt dikonsumsi tiap hari tanpa menybb.efek toksik terhdp tbh manusia, satuan mg/Kg BB/hr (function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) return; js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "//connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1&appId=389919747724602"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); }(document, "script", "facebook-jssdk")); 13 / 13 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)