Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Awan geografi
1. KELOMPOK V
NAMA:
- Adam Aprilian Mahji
- Dimas Fidel Fikriansyah
- Muchammad Angger Fajar
- Muhammad Helmi Haniwieko
- Syauqi Abdul Muluk
2. AWAN
Awan adalah kumpulan titik-titik air atau
kristal es di udara yang terjadi karena
adanya kondensasi uap air di udara yang
melebihi titik jenuh. Terbentuknya awan
dikarenakan udara yang banyak
mengandung uap air mengalami proses
pendinginan sehingga mencapai titik
embun.
3. Pembentukan Awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air
ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah
awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara:
1. Apabila udara panas, lebih banyak uap
terkandung di dalam udara karena air lebih cepat
menguap. Udara panas yang penuh dengan air ini
akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan
suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan
terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang
tak terhingga banyaknya.
4. 2. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan
atmosfer lembap. Udara makin lama akan menjadi
semakin penuh dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air
dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan
itu akan menjadi semakin berat, dan perlahanlahan daya tarik bumi menariknya ke bawah.
Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu
akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
5. Jika titik-titik air tersebut bertemu udara pana
titik-titik itu akan menguap dan awan
menghilang. Inilah yang menyebabkan awan
selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang
terkandung di dalam awan silih berganti
menguap dan mencair. Inilah juga yang
menyebabkan kadang-kadang ada awan yang
tidak membawa hujan.
6. Pembagian Jenis Awan :
1) awan tinggi (6-12 km)
A. Cirrus, yaitu awan yang berbentuk seperti
bulu ayam.
B. Cirro stratus, yaitu awan yang berwarna putih
merata dan berbentuk menyerupai kerudung
tipis.
C. Cirro cumulus, yaitu awan yang muncul dalam
gumpalan-gumpalan kecil (kadang seperti riak
kecil) yang berkelompok seperti sisik ikan, ekor
kuda betina, atau bulu domba.
8. 2) Awan menengah (2-6 km)
A. Altocumulus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal
membentuk serangkaian “perahu rakit” di langit. Oleh
karena itu, langit yang terdapat awan ini sering disebut
langit makarel
B. Altostratus, yaitu awan yang berlapis-lapis tebal.
9. 3) Awan rendah (<2 km)
A. Stratus, yaitu awan yang rendah merata dan berlapislapis. Awan ini kadang muncul dan bergerak cepat.
B. Stratocumulus, yaitu awan yang tebal, luas, dan
bergumpal-gumpal. Biasanya berbentuk kubah kecil. Jika
bergerak sendirian bernama cumulus, namu jika bersamasama disebut stratocumulus.
C. Nimbostratus, yaitu awan berwarna abu-abu putih
hingga gelap dan luas. Biasanya awan ini muncul dalam
keadaan gelap dan tak berbentuk, serta sebagian telah
merupakan hujan.
11. 4) Awan yang terjadi karena udara naik (500-1500
Cumulus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal
dengan alas rata. Awan ini tampak seperti balutan
bulu domba.
Cumulonimbus, yaitu awan yang bergumpalgumpal yang luas dan besar meninggi, serta sering
menimbulkan hujan berangin ribut. Awan ini bisa
membentuk “menara” berdiameter 10 km dengan
puncak menyerupai kembang kol. Umumnya awan
ini muncul di siang hari saat musim panas.
12. B. Kabut
Kabut adalah kumpulan tetes-tetes air yang
sangat kecil yang melayang-layang di udara.
Kabut mirip dengan awan bedanya,bahwa awan
tidak menyentuh permukaan bumi, sedangkan
kabut menyentuh permukaan bumi.
13. 1. Kabut Sawah : Kabut yang terjadi pada malam
atau pagi pada cuaca terang dan udara dingin
melalui sungai, selokan, atau sawah.
2. Kabut Adveksi : kabut yang terjadi karena
pengaruh udara panas, mengandung uap air,
mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi
kondensasi dan membentuk kabut.
3. Kabut Industri : kabut berwarna kehitaman yang
terjadi di atas kota-kota industri, akibat adanya asap
dari pabrik-pabrik.
4. Kabut pendinginan : kabut yang terjadi pada
malam hari dan udara terang karena pendinginan
lapisan yang terjadi mencapai lembab relatif 100 %