SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
KELOMPOK V

NAMA:

- Adam Aprilian Mahji
- Dimas Fidel Fikriansyah
- Muchammad Angger Fajar
- Muhammad Helmi Haniwieko
- Syauqi Abdul Muluk
AWAN
Awan adalah kumpulan titik-titik air atau
kristal es di udara yang terjadi karena
adanya kondensasi uap air di udara yang
melebihi titik jenuh. Terbentuknya awan
dikarenakan udara yang banyak
mengandung uap air mengalami proses
pendinginan sehingga mencapai titik
embun.
Pembentukan Awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air
ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah
awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara:
1. Apabila udara panas, lebih banyak uap
terkandung di dalam udara karena air lebih cepat
menguap. Udara panas yang penuh dengan air ini
akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan
suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan
terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang
tak terhingga banyaknya.
2. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan
atmosfer lembap. Udara makin lama akan menjadi
semakin penuh dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air
dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan
itu akan menjadi semakin berat, dan perlahanlahan daya tarik bumi menariknya ke bawah.
Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu
akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
Jika titik-titik air tersebut bertemu udara pana
titik-titik itu akan menguap dan awan
menghilang. Inilah yang menyebabkan awan
selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang
terkandung di dalam awan silih berganti
menguap dan mencair. Inilah juga yang
menyebabkan kadang-kadang ada awan yang
tidak membawa hujan.
Pembagian Jenis Awan :
1) awan tinggi (6-12 km)
A. Cirrus, yaitu awan yang berbentuk seperti
bulu ayam.
B. Cirro stratus, yaitu awan yang berwarna putih
merata dan berbentuk menyerupai kerudung
tipis.
C. Cirro cumulus, yaitu awan yang muncul dalam
gumpalan-gumpalan kecil (kadang seperti riak
kecil) yang berkelompok seperti sisik ikan, ekor
kuda betina, atau bulu domba.
awan

A. Awan Cirrus
B. Awan cirro stratus

C. Cirrro cumulus
2) Awan menengah (2-6 km)
A. Altocumulus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal
membentuk serangkaian “perahu rakit” di langit. Oleh
karena itu, langit yang terdapat awan ini sering disebut
langit makarel

B. Altostratus, yaitu awan yang berlapis-lapis tebal.
3) Awan rendah (<2 km)
A. Stratus, yaitu awan yang rendah merata dan berlapislapis. Awan ini kadang muncul dan bergerak cepat.
B. Stratocumulus, yaitu awan yang tebal, luas, dan
bergumpal-gumpal. Biasanya berbentuk kubah kecil. Jika
bergerak sendirian bernama cumulus, namu jika bersamasama disebut stratocumulus.
C. Nimbostratus, yaitu awan berwarna abu-abu putih
hingga gelap dan luas. Biasanya awan ini muncul dalam
keadaan gelap dan tak berbentuk, serta sebagian telah
merupakan hujan.
A. Awan stratus
B. Awan starotocmulus

C. Awan nimboscumulus
4) Awan yang terjadi karena udara naik (500-1500
Cumulus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal
dengan alas rata. Awan ini tampak seperti balutan
bulu domba.
Cumulonimbus, yaitu awan yang bergumpalgumpal yang luas dan besar meninggi, serta sering
menimbulkan hujan berangin ribut. Awan ini bisa
membentuk “menara” berdiameter 10 km dengan
puncak menyerupai kembang kol. Umumnya awan
ini muncul di siang hari saat musim panas.
B. Kabut
Kabut adalah kumpulan tetes-tetes air yang
sangat kecil yang melayang-layang di udara.
Kabut mirip dengan awan bedanya,bahwa awan
tidak menyentuh permukaan bumi, sedangkan
kabut menyentuh permukaan bumi.
1. Kabut Sawah : Kabut yang terjadi pada malam
atau pagi pada cuaca terang dan udara dingin
melalui sungai, selokan, atau sawah.
2. Kabut Adveksi : kabut yang terjadi karena
pengaruh udara panas, mengandung uap air,
mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi
kondensasi dan membentuk kabut.
3. Kabut Industri : kabut berwarna kehitaman yang
terjadi di atas kota-kota industri, akibat adanya asap
dari pabrik-pabrik.
4. Kabut pendinginan : kabut yang terjadi pada
malam hari dan udara terang karena pendinginan
lapisan yang terjadi mencapai lembab relatif 100 %
Kabut di pegunungan

Kabut adveksi

Kabut di lereng
Kabut di lembah

Kabut es

More Related Content

What's hot

Proses terjadinya awan dilangit
Proses terjadinya awan dilangitProses terjadinya awan dilangit
Proses terjadinya awan dilangitLINASITIAISYAH
 
Proses kejadian hujan
Proses kejadian hujanProses kejadian hujan
Proses kejadian hujanEbayLuna
 
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)Masruroh 07
 
Kumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklim
Kumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklimKumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklim
Kumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklimcikgu_rashid
 
Kerpasan / Hujan
Kerpasan / HujanKerpasan / Hujan
Kerpasan / HujanHilmi Ahmad
 
D. menyusun teks eksplanasi
D. menyusun teks eksplanasiD. menyusun teks eksplanasi
D. menyusun teks eksplanasiAde Kusnadi
 
Media pembelajaran geografi
Media pembelajaran geografiMedia pembelajaran geografi
Media pembelajaran geografiVerry Nabarat
 
Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)
Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)
Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)Noor Aziah Mamat
 
Bab 3 kelembapan udara dan kerpasan
Bab 3   kelembapan udara dan kerpasanBab 3   kelembapan udara dan kerpasan
Bab 3 kelembapan udara dan kerpasanAsmawi Abdullah
 

What's hot (18)

Materi awan
Materi awanMateri awan
Materi awan
 
Proses terjadinya awan dilangit
Proses terjadinya awan dilangitProses terjadinya awan dilangit
Proses terjadinya awan dilangit
 
Proses kejadian hujan
Proses kejadian hujanProses kejadian hujan
Proses kejadian hujan
 
Proses terjadinya hujan
Proses terjadinya hujanProses terjadinya hujan
Proses terjadinya hujan
 
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
 
Kumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklim
Kumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklimKumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklim
Kumpulan hujan-jenisjenis-awan-dan-faktor-cuaca-dan-iklim
 
Pemeluwapan
PemeluwapanPemeluwapan
Pemeluwapan
 
Kerpasan / Hujan
Kerpasan / HujanKerpasan / Hujan
Kerpasan / Hujan
 
Makalah terjadinya embn
Makalah terjadinya embnMakalah terjadinya embn
Makalah terjadinya embn
 
Awan
AwanAwan
Awan
 
Makalah terjadinya embn
Makalah terjadinya embnMakalah terjadinya embn
Makalah terjadinya embn
 
D. menyusun teks eksplanasi
D. menyusun teks eksplanasiD. menyusun teks eksplanasi
D. menyusun teks eksplanasi
 
Geografi awan
Geografi awanGeografi awan
Geografi awan
 
Pembenihan Awan
Pembenihan AwanPembenihan Awan
Pembenihan Awan
 
Media pembelajaran geografi
Media pembelajaran geografiMedia pembelajaran geografi
Media pembelajaran geografi
 
Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)
Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)
Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)
 
Bab 3 kelembapan udara dan kerpasan
Bab 3   kelembapan udara dan kerpasanBab 3   kelembapan udara dan kerpasan
Bab 3 kelembapan udara dan kerpasan
 
Pembenihan awan
Pembenihan awanPembenihan awan
Pembenihan awan
 

Similar to Awan geografi

Laporan praktikum klimatologi awan
Laporan praktikum klimatologi awanLaporan praktikum klimatologi awan
Laporan praktikum klimatologi awanFerli Dian SAputra
 
kuliah ke dua awan presipitasi.ppt
kuliah ke dua awan presipitasi.pptkuliah ke dua awan presipitasi.ppt
kuliah ke dua awan presipitasi.pptssusere1a96a
 
MAKALAH AWAN GEOGRAFI (Dewi Khoirun Nisa').docx
MAKALAH AWAN GEOGRAFI (Dewi Khoirun Nisa').docxMAKALAH AWAN GEOGRAFI (Dewi Khoirun Nisa').docx
MAKALAH AWAN GEOGRAFI (Dewi Khoirun Nisa').docxXrnnsaasnsa
 
Sejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awanSejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awankasmiah otin
 
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujanAgroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujanJoel mabes
 
Modul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanModul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanainur rahmah
 
Modul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanModul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanainur rahmah
 
Modul proses terbentuknya awan
Modul proses terbentuknya awanModul proses terbentuknya awan
Modul proses terbentuknya awanainur rahmah
 
Modul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanModul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanambarlestari
 
Bab_5_Pembentukan_Awan.pptx
Bab_5_Pembentukan_Awan.pptxBab_5_Pembentukan_Awan.pptx
Bab_5_Pembentukan_Awan.pptxMasWiet
 
Proposal penelitian geografi bertianus jelahu
Proposal penelitian geografi bertianus jelahuProposal penelitian geografi bertianus jelahu
Proposal penelitian geografi bertianus jelahuErik Bandu
 
PENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptx
PENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptxPENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptx
PENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptxItoBabu
 

Similar to Awan geografi (20)

Pengertian awan
Pengertian awanPengertian awan
Pengertian awan
 
Karakteristik Awan
Karakteristik AwanKarakteristik Awan
Karakteristik Awan
 
Laporan praktikum klimatologi awan
Laporan praktikum klimatologi awanLaporan praktikum klimatologi awan
Laporan praktikum klimatologi awan
 
Materi Awan
Materi AwanMateri Awan
Materi Awan
 
84479398 tugasan-a
84479398 tugasan-a84479398 tugasan-a
84479398 tugasan-a
 
kuliah ke dua awan presipitasi.ppt
kuliah ke dua awan presipitasi.pptkuliah ke dua awan presipitasi.ppt
kuliah ke dua awan presipitasi.ppt
 
MAKALAH AWAN GEOGRAFI (Dewi Khoirun Nisa').docx
MAKALAH AWAN GEOGRAFI (Dewi Khoirun Nisa').docxMAKALAH AWAN GEOGRAFI (Dewi Khoirun Nisa').docx
MAKALAH AWAN GEOGRAFI (Dewi Khoirun Nisa').docx
 
Sejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awanSejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awan
 
Awan mentah
Awan mentahAwan mentah
Awan mentah
 
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujanAgroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
 
PPT TENTANG FOG (KABUT)
PPT TENTANG FOG (KABUT)PPT TENTANG FOG (KABUT)
PPT TENTANG FOG (KABUT)
 
Modul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanModul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awan
 
Modul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanModul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awan
 
Modul proses terbentuknya awan
Modul proses terbentuknya awanModul proses terbentuknya awan
Modul proses terbentuknya awan
 
PROSES PEMBENTUKAN AWAN CB
PROSES PEMBENTUKAN AWAN CBPROSES PEMBENTUKAN AWAN CB
PROSES PEMBENTUKAN AWAN CB
 
Modul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awanModul terbentuknya awan
Modul terbentuknya awan
 
Bab_5_Pembentukan_Awan.pptx
Bab_5_Pembentukan_Awan.pptxBab_5_Pembentukan_Awan.pptx
Bab_5_Pembentukan_Awan.pptx
 
Proposal penelitian geografi bertianus jelahu
Proposal penelitian geografi bertianus jelahuProposal penelitian geografi bertianus jelahu
Proposal penelitian geografi bertianus jelahu
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
PENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptx
PENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptxPENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptx
PENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptx
 

More from Zhafirah Yumna

More from Zhafirah Yumna (14)

Tekanan udara 1
Tekanan udara 1Tekanan udara 1
Tekanan udara 1
 
Tekanan udara
Tekanan  udaraTekanan  udara
Tekanan udara
 
Curah hujan
Curah hujanCurah hujan
Curah hujan
 
Kelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udaraKelembaban udara & tekanan udara
Kelembaban udara & tekanan udara
 
Angin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas XAngin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas X
 
Semangat menuntut ilmu
Semangat menuntut ilmuSemangat menuntut ilmu
Semangat menuntut ilmu
 
Larangan mendekati zina
Larangan mendekati zinaLarangan mendekati zina
Larangan mendekati zina
 
Kerajaan kalingga
Kerajaan kalinggaKerajaan kalingga
Kerajaan kalingga
 
Jari jari atom dan energi ionisasi
Jari jari atom dan energi ionisasiJari jari atom dan energi ionisasi
Jari jari atom dan energi ionisasi
 
Iman kepada allah dan asmaul husna
Iman kepada allah dan asmaul husnaIman kepada allah dan asmaul husna
Iman kepada allah dan asmaul husna
 
KERAJAAN MATARAM
KERAJAAN MATARAMKERAJAAN MATARAM
KERAJAAN MATARAM
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
perilaku terpuji
perilaku terpujiperilaku terpuji
perilaku terpuji
 
Flu babi & flu burung
Flu babi & flu burungFlu babi & flu burung
Flu babi & flu burung
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Awan geografi

  • 1. KELOMPOK V NAMA: - Adam Aprilian Mahji - Dimas Fidel Fikriansyah - Muchammad Angger Fajar - Muhammad Helmi Haniwieko - Syauqi Abdul Muluk
  • 2. AWAN Awan adalah kumpulan titik-titik air atau kristal es di udara yang terjadi karena adanya kondensasi uap air di udara yang melebihi titik jenuh. Terbentuknya awan dikarenakan udara yang banyak mengandung uap air mengalami proses pendinginan sehingga mencapai titik embun.
  • 3. Pembentukan Awan Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara: 1. Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menguap. Udara panas yang penuh dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
  • 4. 2. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin penuh dengan uap air. Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahanlahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
  • 5. Jika titik-titik air tersebut bertemu udara pana titik-titik itu akan menguap dan awan menghilang. Inilah yang menyebabkan awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.
  • 6. Pembagian Jenis Awan : 1) awan tinggi (6-12 km) A. Cirrus, yaitu awan yang berbentuk seperti bulu ayam. B. Cirro stratus, yaitu awan yang berwarna putih merata dan berbentuk menyerupai kerudung tipis. C. Cirro cumulus, yaitu awan yang muncul dalam gumpalan-gumpalan kecil (kadang seperti riak kecil) yang berkelompok seperti sisik ikan, ekor kuda betina, atau bulu domba.
  • 7. awan A. Awan Cirrus B. Awan cirro stratus C. Cirrro cumulus
  • 8. 2) Awan menengah (2-6 km) A. Altocumulus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal membentuk serangkaian “perahu rakit” di langit. Oleh karena itu, langit yang terdapat awan ini sering disebut langit makarel B. Altostratus, yaitu awan yang berlapis-lapis tebal.
  • 9. 3) Awan rendah (<2 km) A. Stratus, yaitu awan yang rendah merata dan berlapislapis. Awan ini kadang muncul dan bergerak cepat. B. Stratocumulus, yaitu awan yang tebal, luas, dan bergumpal-gumpal. Biasanya berbentuk kubah kecil. Jika bergerak sendirian bernama cumulus, namu jika bersamasama disebut stratocumulus. C. Nimbostratus, yaitu awan berwarna abu-abu putih hingga gelap dan luas. Biasanya awan ini muncul dalam keadaan gelap dan tak berbentuk, serta sebagian telah merupakan hujan.
  • 10. A. Awan stratus B. Awan starotocmulus C. Awan nimboscumulus
  • 11. 4) Awan yang terjadi karena udara naik (500-1500 Cumulus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal dengan alas rata. Awan ini tampak seperti balutan bulu domba. Cumulonimbus, yaitu awan yang bergumpalgumpal yang luas dan besar meninggi, serta sering menimbulkan hujan berangin ribut. Awan ini bisa membentuk “menara” berdiameter 10 km dengan puncak menyerupai kembang kol. Umumnya awan ini muncul di siang hari saat musim panas.
  • 12. B. Kabut Kabut adalah kumpulan tetes-tetes air yang sangat kecil yang melayang-layang di udara. Kabut mirip dengan awan bedanya,bahwa awan tidak menyentuh permukaan bumi, sedangkan kabut menyentuh permukaan bumi.
  • 13. 1. Kabut Sawah : Kabut yang terjadi pada malam atau pagi pada cuaca terang dan udara dingin melalui sungai, selokan, atau sawah. 2. Kabut Adveksi : kabut yang terjadi karena pengaruh udara panas, mengandung uap air, mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi kondensasi dan membentuk kabut. 3. Kabut Industri : kabut berwarna kehitaman yang terjadi di atas kota-kota industri, akibat adanya asap dari pabrik-pabrik. 4. Kabut pendinginan : kabut yang terjadi pada malam hari dan udara terang karena pendinginan lapisan yang terjadi mencapai lembab relatif 100 %
  • 14. Kabut di pegunungan Kabut adveksi Kabut di lereng Kabut di lembah Kabut es