SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
Download to read offline
1
KIM/ IND - II
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
JAKARTA
2004
Posisi 2
Posisi 1
Mistar segitiga
samakaki
Mistar segitiga
siku-siku
Arah gerakan
Ditekan
y
x
2
KATA PENGANTAR
Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat
menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian standar serta
memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan itu maka
dilakukan berbagai perubahan mendasar di dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan.
Salah satu perubahan tersebut adalah penerapan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis
Kompetensi.
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut, maka dirancang kurikulum
yang didasarkan pada jenis pekerjaan dan uraian pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
analis dan teknisi kimia di dunia kerja. Berdasarkan hal itu disusun kompetensi yang harus
dikuasai dan selanjutnya dijabarkan ke dalam deskripsi program pembelajaran dan materi ajar
yang diperlukan yang disusun ke dalam paket-paket pembelajaran berupa modul.
Modul-modul yang disusun untuk tingkat II di SMK program keahlian Kimia Analisis
dan Kimia Industri berjumlah tujuh belas modul yang semuanya merupakan paket materi ajar
yang harus dikuasai peserta didik untuk memperoleh sertifikat sebagai Operator. Judul-judul
modul dapat dilihat pada peta bahan ajar yang dilampirkan pada setiap modul.
BANDUNG, DESEMBER 2003
TIM KONSULTAN KIMIA
FPTK UPI
3
DAFTAR ISI MODUL
halaman
HALAMAN DEPAN (COVER1)
HALAMAN DALAM (COVER 2)
KATA PENGANTAR ......................................................………………............................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................………………… ii
PETA KEDUDUKAN MODUL ...............................................................………………. .. iv
PERISTILAHAN/GLOSARIUM……………….................................................................. v
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi ..................................................…………………...................................... 1
B. Petunjuk Penggunan Modul ..........................................................………………… 1
C. Tujuan Akhir .................................................................................…………………. 2
D. Kompetensi ..................................................................................………………….. 3
II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa .................................................................…………………. 6
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a.Uraian Materi 1 ..................................................................………………….. 6
b.Rangkuman 1 .................................................................……………………... 25
c. Tugas 1 .............................................................................…………………. 25
d. Tes Formatif 1 ..................................................................... ……………… 25
2. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2 ......................................…………………. 27
b. Uraian Materi 2 ..................................................................………………… 27
c. Tugas 2 .............................................................................…………………. 55
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................………………….. 76
4
Glosary
Mal : Alat yang digunakan untuk membuat bentuk
Mesin Gambar : Alat yangberfungsi sebagai pengganti dari alat-alat gambar
Proyeksi ortogonal : Salah satu cara penggambaran benda tiga dimenasi pada bidang datar/
proyeksi.
5
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Judul
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seseorang/pembuat
gambar. Dalam dunia teknik gambar sering disebut sebagai ” Bahasa Teknik”.
Penerusan informasi adalah fungsi yang penting dari sebuah gambar. Oleh karena itu
diharapkan bahwa gambar harus dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan
objektif. Untuk dapat membuat gambar yang memiliki daya penerus informasi yang baik,
maka si pembuat gambar/perancang harus menguasai dasar-dasar atau aturan-aturan tentang
pembuatan gambar. Begitu pula orang yang membaca gambar. Dengan demikian apabila si
pembuat gambar maupun si pembaca gambar telah mengetahui dasar-dasar atau aturan
gambar maka akan terjadilah suatu aliran informasi.
Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang alat-alat gambar, cara penggunaan
dan cara perawatannya, selain itu anda juga akan mempelajari dasar-dasar atau aturan-aturan
menggambar teknik.
B. Petunjuk Penggunaan Modul
Modul ini dirancang sebagai bahan untuk melangsungkan pembelajaran maupun kerja
mandiri. Untuk meningkatkan proses dan hasil belajar, maka pada bagian ini diberikan
panduan belajar bagi siswa dan panduan mengajar bagi guru.
1. Panduan belajar bagi siswa
a. Bacalah dengan cepat keseluruhan modul ini (skimming)
b. Buatlah diagram yang berisikan materi utama yang dibicarakan dalam modul ini
berikut aktifitas yang diminta. Beri kotak segi empat untuk setiap materi/konsep
utama yang dibicarakan. Tiap kotak diberi nomor urut untuk memudahkan
penelusuran isi konsepnya.
c. Siapkan kertas kosong HVS berukuran 10 x 10 cm (lebih baik lagi kertas lipat
berwarna yang banyak dijual di toko buku). Tuliskan nomor dan makna atau isi
konsep sesuai yang tercantum dalam diagram.
d. Pahami isi masing-masing konsep yang tertera pada diagram.
e. Diskusikan dengan guru dan teman-teman tentang konsep-konsep yang belum anda
difahami hingga mendapat kejelasan
6
f. Jawablah semua soal-soal yang menguji penguasaan konsep, kemudian periksa
hasilnya dengan kunci jawaban yang disediakan. Pelajari kembali apabila
penguasaan kurang dari 80%. Ingat ! Kunci jawaban hanya di gunakan setelah anda
mengerjakan soal, dan hanya digunakan untuk mengetahui pemahaman nyata anda.
g. Ikuti semua kegiatan yang dirancang dalam modul ini. Latihlah keterampilan-
keterampilan dasarnya.
2. Panduan Mengajar bagi Guru
a. Sebelum pembelajaran dengan modul ini dilangsungkan, terlebih dahulu
dipersiapkan OHT (Overhead Transparencies) yang memuat struktur
materi/konsep utama dalam bentuk diagram. Transparansikan materi-materi pokok
yang akan dipelajari siswa.
b. Tugaskan pada kelompok siswa untuk menelaah setiap uraian materi pada bagian
kegiatan belajar.
c. Diskusikan kesulitan siswa dan bimbinglah siswa untuk melakukan praktek
menggambar teknik.
d. Evaluasi kemampuan siswa dalam aspek kognitif, psikomotor, dan afektif yang
dinyatakan dalam modul. Bagi siswa yang belum mencapai penguasaan minimal
80% disuruh untuk mempelajari kembali secara mandiri di rumahnya. Penilaian
psikomotor dan afektif hendaknya dilakukan pada waktu proses pembelajaran..
C. Tujuan
1. Tujuan akhir
Setelah memepelajari modul ini, siswa dapat:
a.) Menggunakan dan memelihara peralatan gambar
b ) Menggambar dan menginterpretaskan dasar-dasar gambar tehnik
7
D. Kompetensi
MATERI POKOK PEMBELAJARNSUB
KOMPETENSI
KRITERIA
UNJUK KERJA
LINGKUP
BELAJAR SIKAP PENGETAHU
AN
KETERAMPILAN
1 2 3 4 5 6
E. 1
Menggunakan
dan memelihara
peralatan
gambar
1. Penggunaan alat
gambar
dipraktekkan
untuk membuat
gambar tehnik
2. Peralatan gambar
di-pelihara
berdasarkan
jenisnya
• Jenis, kegu-
naan, dan
pemelihara-
an alat
gambar
• Teliti
dan
cermat
dalam
meng-
gunakan
alat
gambar
• Hati-hati,
dan teliti
dalam
memeliha
• ra alat
gambar
• Jenis dan
kegunaan
alat
gambar
• Tehnik
memeli-
hara alat
gambar
•Menggunakan alat
gambar
•Memelihara alat
gambar
E. 2
Menggambar
dan
menginterpretasi
-kan dasar-
dasar gambar
tehnik
1. Dasar-dasar
gambar tehnik
dipraktekkan
dengan
membuat
gambar tehnik
• Tehnik meng-
gambar dan
membaca
gambar
Teliti, hati-
hati, dan
cermat da-lam
meng-gambar
• Macam-
macam
garis dan
kon-
truksinya
• Perpindah
-an dan
pembagian
sudut
• Macam-
macam
gambar
bidang
•
Gambar
ruang
• Bentuk-
bentuk
proyeksi
•Menggunakan alat-
alat gambar
•Membuat dasar
gambar tehnik
Gambar tehnik
diinterpretasikan
dengan cara
membaca gambar
Hati-hati dan
teliti dalam
membaca
gambar
• Tehnik
membaca
gambar
Mmembaca gambar
tehnik
Menginterpretasikan
gambar tehnik
8
E. Cek Kemampuan
Berikut ini merupakan lembar pengecekan kemampuan anda terhadap isi materi yang akan
dicapai pada modul. Lembar isian tersebut harus dipandang sebagai alat evaluasi diri,
olehkarena itu harus diisi dengan sejujurnya, dan apabila sebagian besar pertanyaan
sudah anda kuasai, maka anda dapat mengerjakan soal atau minta pengujian praktek pada
guru.
Berikan tanda cek (V) pada tingkat penguasaan sesuai yang anda
Tingkat Penguasaan
No. Aspek yang harus dikuasai
Baik Sedang Kurang
1 Pengetahuan tentang peralatan untuk
menggambar
2. Cara Menentukan Ukuran Kertas Gambar
3. Pengetahuan tentang jenis-jenis pensil
4. Cara meruncingkan pensil dan
menggunakannya
5.
Macam-macam penggaris/mistar, cara
menggunakan mistar segitiga, dan cara
pemeliharaannya
6. Jenis-jenis Mal dan cara menggunaannya
7 Macam-macam pena gambar dan cara
menggunakannya
9
II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
Tabel berikut merupakan rambu-rambu rencana pembelajaran dengan menggunakan
Modul ini. Rambu-rambu ini bersifat fleksibel dan dapat dimodifikasi sesuai dengan
kondisi sekolah.
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu
Tempat
Belajar
Perubahan
dan Alasan
Tanda
tangan
Guru
KBM-1
• Menggunakan dan
memelihara
Peralatan Gambar
10 Kelas
B.Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan kegiatan pembelajaran 1
Setelah melakukan kegiatan belajar I ini diharapkan anda mampu :
1) Menggunakan peralatan gambar.
2 ) Memelihara peralatan gambar.
10
b. Uraian Materi 1
Menggunakan Dan Memelihara
Peralatan Gambar.
Alat-Alat Gambar
Untuk mencapai tujuan menggambar yang baik, yaitu yang memenuhi standar ISO, kita
perlu alat-alat yang baik pula. Dengan alat-alat yang baik dan ditunjang dengan keterampilan
penggunaan alat-alat, akan tercapailah tujuan tadi.
Dengan peralatan yang lengkap belum tentu dapat terampil menggambar, kalau saja tanpa
latihan. Dengan peralatan sederhanapun, jika penggunaan alat-alat gambar dilaksanakan
dengan baik, konsekuen dan disiplin, akan membantu di dalam keberhasilan menggambar.
Sekali lagi ketekunan, kerajinan, kekonsekuenan dan kedisiplinan dalam menggunakan alat,
merupakan langkah awal untuk keberhasilan dalam menggambar teknik.
Alat-alat yang sering dipakai dalam menggambar teknik di antaranya :
1. Kertas gambar yang sesuai standar (ukurannya).
2. Pensil atau rapido.
3. Jangka dan kelengkapannya.
4. Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar T).
5. Mal busur (kurva).
6. Mal huruf dan angka.
7. Penghapus
8. Peruncing pensil
9. Meja gambar dan perlengkapannya.
1. Kertas Gambar
a. Cara Menentukan Ukuran Kertas Gambar
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar. Sebagai ukuran pokok dari kertas
gambar diambil ukuran Ao yang mempunyai luas 1 m2
atau 1.000.000 mm2
. Perbandingan
lebar dan panjangnya sama dengan perbandingan dari sisi bujur sangkar dengan
diagonalnya (lihat gambar 1.1). Jika bujur sangkar mempunyai lebar (sisi) x dan
diagonalnya y = x √ 2, selanjutnya x dipakai sebagai lebar kertas gambar dan y sebagai
panjang kertas gambar (lihat gambar 1.2).
11
Karena ukuran kertas gambar Ao mempunyai luas x.y = 1.000.000 mm2
, dengan y = x √
2 , maka :
x.y = 1.000.000 mm2
x . x √ 2 = 1.000.000
x2
=
1.000.000
= 707106,7
√ 2
x = √ 707106,7 = 840,89 mm
y = 840,89 . √ 2 = 1189,19 mm
Jadi ukuran pokok kertas gambar yang sudah standar adalah ukuran Ao dengan
panjang 1189 mm dan lebarnya 841 mm (dibulatkan). Sedangkan untuk mendapatkan
ukuran kertas gambar lainnya tinggal membagi dua, yaitu untuk ukuran :
1) A1 didapat dari A0 dibagi dua
2) A2 didapat dari A1 dibagi dua
3) A3 didapat dari A2 dibagi dua
4) A4 didapat dari A3 dibagi dua
dan seterusnya (lihat gambar 1.3).
x y = x √ 2
y = x √ 2 x
Ao
Luasnya = 1 m2
= 1.000.000 mm2
Gambar 1.1 Gambar 1.2
12
b. Ukuran Standar Kertas Gambar (ISO 216)
Sesuai dengan sistem ISO (Internasional Standardization for Organization) dan NNI
(Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan seperti terlihat pada
tabel 1. Selanjutnya kertas gambar diberi garis tepi. C pada tabel adalah ukuran tepi
bawah, tepi atas, dan tepi kanan, sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar
ditetapkan 20 mm (hal ini dimaksudkan untuk membundel, jika kertas gambar dibundel
gambarnya tidak terganggu).
TABEL 1. UKURAN KERTAS GAMBAR
UKURAN
UKURAN LEBAR
( mm )
PANJANG
( mm )
SISI KIRI
( mm )
C
( mm )
A0 814 1189 20 10
A1 594 841 20 10
A2 420 594 20 10
A3 297 420 20 10
A4 210 297 20 5
A5 148 210 20 5
Kertas Gambar Ukuran Ao
Ukuran A1
Ukuran A2
Ukuran A3
Ukuran A4
Ukuran A4
Gambar 1.3
13
2. Pensil.
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam, yaitu pensil biasa pensil yang
dapat diisi kembali, dan pensil mekanik.. Untuk ketiga jenis pensil ini mempunyai tingkat
kekerasan tertentu, mulai dari yang lunak sampai keras. Tingkat kekerasan pensil dapat
dilihat pada tabel 2.
TABEL 2. TINGKAT KEKERASAN PENSIL
LUNAK SEDANG KERAS
2B B 4H
3B HB 5H
4B F 6H
5B H 7H
6B 2H 8H
7B 3H 9H
Gambar 1.4
Ukuran kertas gambar
dengan garis tepi
20
C
C
C
Ruang Gambar
Garis tepi atas
Garis tepi bawah
Garis tepi kanan
Garis tepi kiri
14
Keterangan :
- H = Hard
- B = Black
- HB = Half Black
- F = Firm
- Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin
besar angkanya semakin keras).
- Seangkan angka di depan huruf B menunjukkan tingkat kelunakannya
(semakin besar angkanya, semakin lunak).
a. Meruncingkan Pensil.
Pensil biasa perlu diruncingkan, karena salah satu faktor baik atau buruknya suatu garis
tergantung dari cara meruncingkan pensil. Oleh karena itu, meruncingkan pensil harus
baik. Meruncingkan pensil jangan digosok-gosokkan ke dinding, meja atau lantai,
sehingga dinding, meja atau lantai menjadi kotor. Oleh karena itu kita harus menyediakan
ampelas halus (No. 220 atau No,400) yang disimpan pada sebuah pelat (lihat gambar 1.5)
b. Menggunakan Pensil
Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus ditarik dengan diputar
sambil ditekan pelan-pelan, dan kedudukan pensil 600
terhadap garis yang akan dibuat
(lihat gambar 1.6).
Pelat
Pensil
Ampelas
25
7 - 10
Gambar 1.5
15
3. Mistar atau Penggaris
Mistar atau penggaris yang biasa digunakan waktu menggambar antara lain :
1) Pengaris/mistar segitiga (satu pasang)
2) Mistar T (teken hak)
Perhatikan gambar 1.7
Keterangan :
1. Mistar segitiga sama kaki
2. Mistar siitiga siku-siku
3. Mistar T (teken hak)
4. Meja gambar.
Mistar ditekan
Ditarik
Diputar
600
Ditekan
Gambar 1.6
1 2
34
300
600
450
Gambar 1.7
16
a. Cara Menggunakan Mistar Segitiga
Untuk membuat garis tegak lurus atau garis-garis sejajar. Baik tegak maupun mendatar,
dapat kita gunakan sepasang mistar segitiga (lihat gambar 1.8). Caranya sebagai berikut :
1. Letakan mistar segitiga sama kaki mendatar dengan posisi 1.
2. Letakan mistar segitiga siku-siku rapat pada sisi bawah dan peganglah dengan erat
(tekan).
3. Bila kita membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar segi tiga sama kaki ke
atas atau ke bawah (lihat anak panah) sesuai dengan kebutuhan.
4. Putarkan mistar segitiga samakaki menjadi posisi 2 untuk membuat garis yang sejajar
sumbu y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu x.
5. Dengan memnggeser mistar segitiga samakaki pada posisi 1 dan memutar mistar
sebitiga samakaki ke posisi 2, kita dapat membuat garis-garis mendatar maupun garis-
garis tegak.
Posisi 2
Posisi 1
Mistar segitiga
samakaki
Mistar segitiga
siku-siku
Arah gerakan
Ditekan
y
x
Gambar 1.8
17
b. Memelihara mistar segitiga
Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pemeliharaan mistar segitiga di antaranya :
- Kebersihan, sebelum maupun sesudah dipakai hendaknya dibersihkan atau dilap
sehingga pada waktu akan digunakan tidak mengotori kertas gambar.
- Penggunaan yang kurang sesuai misalnya dipakai untuk memotong kertas atau
memukul sehingga mistar menjadi cacat dan bila dipakai untuk menggambar hasil
garisnya tidak lurus lagi.
- Mistar segitiga ini pada umumnya terbuat dari plastik atau mika, pada ujug-ujungnya
sering terjadi perubahan bentuk, mungkin karena terjatuh, atau karena adanya tekanan-
tekanan, sehingga apabila dipakai menggambar hasil garisnya tidak lurus lagi.
5. Mal.
Mal yang biasa dipakai di dalam menggambar teknik terdiri atas :
- Mal huruf
- Mal busur (kurva)
- Mal lingkaran
- Mal elips
- Mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya)
a. Mal Huruf
Mal huruf yaitu alat yang digunakan untuk membuat huruf dengan perantaraan
pen/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran 0,25 ; 0,35 ; 0,5 ; 0,7 ; 1,4 ; dan 2 mm (lihat
gambar 1.9).
Gambar 1.9
18
b. Mal Busur (Kurva)
Mal ini digunakan untuk membuat lengkungan-lengkungan yang teratur, misalnya
lengkungan parabola, hiperbola dan sebagainya (lihat gambar 1.10)
c. Mal Elips
Mal elips digunakan untuk membuat bentuk-bentuk elips. Misalnya gambar-gambar
silinder, cincin, poros dan bentuk-bentuk lainnya (lihat gambar 1.11 dan 1.12).
Gambar 1.10
Gambar 1.11
19
Gambar di bawah merupakan contoh gambar yang dibuat dengan bantuan mal elips.
d. Mal Dengan Bentuk Lain / Sablon
Mal dengan bentuk lain/sablon ini mempunyai bermacam-macam bentuk, misalnya untuk
simbol-simbol pengerjaan, tanda pengerjaan, anak panah dan lain-lain. Salah satu contoh
mal bentuk lain adalah seperti yang terlihat pada gambar 1.13.
Gambar 1.12
Gambar 1.13
20
6. Penghapus
Penghapus yang kita pakai untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna, berupa
penghapus putih halus (agar tidak meninggalkan warna). Bagian gambar yang dekat
dengan terhadap garis yang dihapus perlu dilindungi (supaya tidak terhapus) dengan
pelindung penghapus.
7. Pena Gambar
Bila kita akan membuat gambar asli yaitu gambar yang ditinta, maka kita menggunakan
pena. Pena ini ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun dapat diatur (trek-pen) dan
pena dengan ketebalan tetap (tergantung dari ukuran yang diinginkan dengan ukuran
yang bermacam-macam yang kita kenal dengan rapido.
a. Pena Dengan Mata Daun (trek-pen)
- Bagian-bagian pena daun dan kegunaanya (lihat gambar 1.14) :
1. Mur pengatur, untuk mengatur ketebalan garis yang diinginkan (lihat ukuran d di
bawah).
2. Mata pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran mur 1.
3. Tangkai.
4. Lubang pengunci.
5. Baut pengikat pena.
6. Daun pena (mata pena) yang dapat diputar.
7. Bagian-bagian pena yang perlu mendapat perawatan.
Gambar 1.14
21
Penggunaan Trek pen
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu menggunakan trek pen :
1. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x (pada gambar 1.14)
jangan terlalu banyak (x = ± 3 – 5 mm).
2. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat No.8 pada gambar.
3. Penggaris yang kita pakai harus diganjal bawahnya atau dapat pula dengan cara
membalik penggaris dengan kedudukan bagian miringnya berada di bawah. (lihat gambar
1. 15).
4. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600
ke arah garis yang dibuat. (lihat
gambar 1.15).
Jika mata pena bagian luarnya basah dengan tinta, maka tinta tersebut akan
menempel/membasahi mistar dan terisap oleh kertas. Sehingga antara kertas dan mistar
terjadi pelebaran tinta (lihat gambar 1. 16 , pada posisi 1, dan bila pena ditarik ke posisi
2 akan diperoleh suatu garis).
Setelah selesai menggaris kemudian penggaris digeser dari posisi A ke posisi B,
maka terdapatlah hasil garisan yang tidak memuaskan (gagal). Oleh karena itu hal-hal
Gambar 1.15
22
Gambar 1.17
yang perlu diperhatikan di atas perlu dipahami dan dilaksanakan, dicoba dan dilatih
berkali-kali sehingga diperoleh pengalaman tersendiri.
Membersihkan pena daun (trek pen)
Setelah dipakai, pena daun harus segera dibersihkan, yaitu dengan memutar mata pena
sehingga dapat dengan mudah kita membersihkan bagian dalam dari pena daun tersebut (lihat
gambar 1.17).
Jika mata pena yang satu dengan mata pena yang lainnya tidak rata, maka pena
tersebut dapat diratakan dengan cara mengasahnya pada ampelas halus atau batu asah (lihat
pula gambar 1.17).
Gambar 1.16
23
b. Rapido
Rapido memiliki bermacam-macam ukuran (dilihat dari ukuran penanya), dari 0,1
mm sampai dengan 2,0 mm. Dan untuk memudahkan pemilihan pen, maka tiap ukuran
datandai dengan warna tertentu. Salah satu bentuk ropido dapat dilihat pada gambar 1.18.
Keterangan :
1. Rapido
2. Mahkota/kepala (luar)
3. Mahkota/kepala
(dalam)
4. Tutup
5. Kunci pembuka pena
6. Tabung tinta
7. Rumah pena
8. Pena
9. Tangkai
Untuk membersihkan pen rapido dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
a. Lepaskan pena dari tangkai/rumahnya dengan menggunakan kunci pena yang tersedia.
b. Semprotkan air ke arah pena.
c. Ketuk-ketukan secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan tinta di dalam pen tersebut dan
semprot kembali dengan air sampai bersih.
8. Jangka
Jangka adalah alat yang digunakan untuk membuat lingkaran, baik dengan ujung pensil
/potlot maupun dengan tinta.
Gambar 1.18
24
Macam-macam jangka :
a. Jangka besar yang dapat membuat lingkaran antar 100 sampai dengan 200 mm.
b. Jangka sedang yang dapat membuat lingkaran antara 50 mm sampai dengan 100 mm.
c. Jangka kecil yang dapat membuat lingkaran antara 5 sampai 50 mm.
d. Jangka Orleon digunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat dibuat oleh
jangka kecil. Jangka orleon ini dapat membuat lingkaran dengan diameter 1 mm
sampai 5 mm.
Menyimpan jangka.
Jangka disimpan di dalam kotak jangka sesuai dengan tempat dan bentuk jangka (lihat
gambar 1.19).
Bagian-Bagian Jangka. (lihat gambar 1.20)
Gambar 1.19
Gambar 1.20
25
Gambar 1.21
9. Papan Gambar
Ukuran papan gambar disesuaikan dengan ukuran kertas gambar. Misalnya untuk ukuran
kertas A0 ukuran papan gambarnya 1200 x 900 mm dan untuk ukuran kertas A1 ukuran
papannya 600 x 450 mm. Papan gambar dapat dibuat dari kayu lapis (ply-wood) dengan
alas kertas atau plastik lunak, atau dapat pula dibuat dari kayu keras lainnya. Papan
gambar diletakkan di atas meja atau ditempatkan di atas standar yang dibuat khusus (lihat
gambar 1. 21).
10. Mesin Gambar
Mesin gambar ini berfungsi sebagai pengganti dari alat-alat gambar, misalnya mistar T
(teken hak), mistar segitiga dan busur drajat.
E. Menyimpan Gambar
Untuk membuat satu unit alat (misalnya mesin) memerlukan beratus-ratus gambar, bahkan
beribu-beribu gambar yang harus dibuat. Oleh karena itu gambar harus diberi nomor
(kodifikasi nomor urut). Nomor urut dibuat untuk memudahkan dalam mencari
data/informasi sewaktu merakit atau mereparasi dari suatu suku cadang.
Selain diberi nomor, gambar perlu juga disimpan/diawetkan sebagai data/informasi untuk
rencana-rencana baru. Penyimpanan gambar ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
26
1. Disimpan dengan dibendel dengan cara gambar dikumpulkan, gambar yang
mempunyai ukuran besar dilipat sesuai aturan melipat gambar, diurut sesuai dengan
pengelompokannya kemudian dibendel dalam suatu file.
2. Untuk menghemat tempat, ada juga gambar difato diperkecil dan klisenya disimpan
pada kartu berlubang untuk memudahkan mencari gambar yang diperlukan.
3. Dewasa ini gambar dapat dibuat dengan komputer, maka penyimpanan gambarpun
dapat disimpan/diawetkan dalam suatu disket/hard disk.
F. Melipat Kertas Gambar
Jika kertas gambar akan dibendel, maka kertas gambar yang berukuran besar perlu dilipat
(kecuali gambar asli Jangan dilipat). Agar gambar dapat diketahui dengan mudah
identitasnya, maka kepala gambar (etiket gambar) harus ditempatkan pada lipatan paling
atas sehingga kalau bendel dibuka akan segera terlihat etiketnya. Etiket ini memuat data
penting dari gambar, misalnya nama gambar,instansi yang mengesahkan, pembuat gambar
sampai dengan nama bagian gambar.
Di bawah ini contoh melipat kertas gambar A3.
18510510525
210
297
Garis tepi
Batas lipatan
Lipatan 1
Lipatan 2
Gambar 1.22
27
Contoh melipat kertas gambar A2 mendatar.
G. Membuat Etiket (Kepala Gambar)
Setiap gambar kerja yang dibuat selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sebelah kanan
bawah kertas gambar. Pada etiket (kepala gambar) ini kita dapat mencantumkan :
- nama (pembuat gambar)
- nama gambar
- nama instansi, departemen, atau sekolah
- nomor gambar
- tanggal gambar dibuat atau selesainya gambar
Gambar 1.23
185135,518025
210
297
135,5 180
185
297
28
- tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa
- ukuran kertas gambar yang dipakai
- skala gambar
- proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut
- satuan ukuran yang digunakan
- berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar.
Contoh beberapa etiket dan ukurannya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Keterangan : a. Untuk nama gambar
b. Untuk nama sekolah/instansi/perusahaan
c. Untuk skala gambar
d. Untuk No.Absen, Kelas dan Tugas / simbol proyeksi
e. Untuk kata Digambar
f. Untuk kata Dilihat
g. Untuk kata Diperiksa
h. Untuk kata Disetujui
i. Untuk tanggal, bulan dan tahun pembuatan gambar
j. Untuk nama pembuat gambar
CONTOH
Gambar 1.24
KLEM - C
SMK NEGERI ..
Skala
1: 1
Digambar
Dilihat
Diperiksa
Disetujui
30-07-03 Tutang M
ETIKET JENIS 1
29
C.Rangkuman 1
Alat-alat yang sering dipakai dalam menggambar teknik di antaranya :
Kertas gambar yang sesuai standar (ukurannya), Pensil atau rapido, Jangka dan
kelengkapannya., Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar T), Mal busur (kurva), Mal
huruf dan angka, Penghapus, Peruncing pensil, Meja gambar dan perlengkapannya.
D. Tugas 1
Carilah beberapa contoh gambar kerja, pelajari bentuk dan keterangan apa saja yang
ada dalam etikrt gambar kerja tersebut.
E. Tes Formatif 1
1. Manakah dari ukuran-ukuran kertas gambar di bawah ini yang merupakan ukuran kertas
A2 ?
a. panjang 1189 mm , lebar 841 mm b. panjang 841 mm , lebar 594 mm
c. panjang 594 mm , lebar 420 mm d. panjang 420 mm , lebar 297 mm
2. Kertas gambar yang memiliki ukuran panjang 420 mm dan lebar 297 mm adalah :
a. A1 b. A2 c. A3 d. A4
3. Kedudukan pensil yang baik terhadap garis yang dibuat adalah :
a. 400
b. 500
c. 600
d. 700
4. Pernyataan-pernyataan di bawah ini merupakan fungsi atau kegunaan sepasang mistar
segitiga, kecuali :
50 16
180
644030
1510
Digambar :
Kelas :
Diperiksa :
Skala :
Satuan ukuran :
Tanggal :
Keterangan :
SMK N ………. KLEM - C No . 13 A4
ETIKET JENIS 2
30
a. Untuk membuat garis-garis yang sejajar
b. Untuk membuat garis-garis yang saling tegak lurus
c. Untuk membuat/membentuk garis dengan sudut-sudut tertentu
d. Untuk membuat garis-garis lengkung parabola
5. Di bawah ini adalah sudut-sudut yang terdapat pada mistar segitiga siku-siku, kecuali :
a. 300
b. 400
c. 600
d. 900
6. Besar sudut-sudut yang terdapat pada segitiga samakaki adalah ?
a. 300
dan 600
b. 450
dan 600
c. 450
dan 900
d. 600
dan 900
7. Fungsi utama mal busur (mal kurva) adalah ?
a. Untuk membuat garis-garis lurus yang teratur
b. Untuk membuat lingkaran-lingkaran tertentu
c. Untuk membuat garis-garis yang membentuk sudut-sudut tertentu
d. Untuk membuat garis garis lengkungan yang teratur seperti parabola hiperbola dan
sejenisnya.
8. Pernyataan-pernyataan di bawah ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu
membuat gambar dengan trek pen, kecuali :
a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena kira-kira tingginya 3 s/d 5 mm.
b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih/bebas dari tinta.
c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal bagian bawahnya atau penggaris dibalik agar
bagian yang miring dari penggaris berada di bawah.
d. Pada saat ditarik harus miring dan membentuk sudut 300
dengan garis yang dibuat.
F. Kunci jawaban Formatif 1
31
Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan kegiatan pembelajaran 2
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 diharapkan anda dapat menggambar dan
membaca gambar.
b. Uraian Materi 2
Menggambar Dan
Menginterpretasikan Gambar Teknik
A. HURUF dan ANGKA
Huruf dan angka yang biasa digunakan dalam gambar teknik ada dua type, yaitu :
1. Type A (Tegak / Miring 750
) untuk huruf besar, tebal garis 1/14 h, dimana h = tinggi
huruf/angka = 14 mm, 10 mm, 7 mm, 5 mm dan 3,5 mm. Sedangkan untuk huruf kecil,
tebal garis 1/14 h, dimana h = 10 mm, 7 mm, 5 mm, 3,5 mm dan 2,5 mm.
2. Type B (Tegak / Miring 750
) untuk huruf besar, tebal garis 1/10 h, dimana h = tinggi
huruf/angka = 14 mm, 10 mm, 7 mm, 5 mm dan 3,5 mm. Sedangkan untuk huruf kecil,
tebal garis 1/10 h, dimana h = 10 mm, 7 mm, 5 mm, 3,5 mm dan 2,5 mm.
Antara type A dan type B perbedaan yang mencolok adalah ketebalan garisnya.
Contoh : tinggi huruf besar 14 mm dan tinggi huruf kecil 10 mm (tegak).
Aa Bb Cc Dd Ee
Ff Gg Hh Ii Jj Kk
Ll Mm Nn Oo Pp
32
Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz
1234567890 ( ! %
& - = + x : ; < , .
> / ? )
Contoh : tinggi huruf besar 10 mm dan tinggi huruf kecil 7 mm (tegak).
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg
Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv
Ww Xx Yy Zz
1234567890 ( ! % & - =
+ x : ; < , . > / ? )
33
Contoh : tinggi huruf besar 7 mm dan tinggi huruf kecil 5 mm (tegak).
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk
Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz
1234567890 ( ! % & - = + x : ; <
, . > / ? )
Contoh : tinggi huruf besar 5 mm dan tinggi huruf kecil 3,5 mm (tegak).
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz
1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? )
Contoh : tinggi huruf besar 3,5 mm dan tinggi huruf kecil 2,5 mm (tegak).
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz
1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? )
Contoh : tinggi huruf besar 14 mm dan tinggi huruf kecil 10 mm (miring 750
).
34
Aa Bb Cc Dd Ee
Ff Gg Hh Ii Jj Kk
Ll Mm Nn
Oo Pp Qq Rr Ss
Tt Uu Vv Ww Xx
Yy Zz
1234567890 ( ! %
& - = + x : ; < , .
> / ? )
35
Contoh : tinggi huruf besar 10 mm dan tinggi huruf kecil 7 mm (miring 750
).
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg
Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv
Ww Xx Yy Zz
1234567890 ( ! % & - =
+ x : ; < , . > / ? )
Contoh : tinggi huruf besar 7 mm dan tinggi huruf kecil 5 mm (miring 750
).
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk
Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz
1234567890 ( ! % & - = + x : ; <
, . > / ? )
Contoh : tinggi huruf besar 5 mm dan tinggi huruf kecil 3,5 mm (miring 750
).
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo
Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz
1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? )
36
Contoh : tinggi huruf besar 3,5 mm dan tinggi huruf kecil 2,5 mm (miring 750
).
Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu
Vv Ww Xx Yy Zz
1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? )
Latihan :
Aa
Aa
1
1
Aa
Aa
1
1
37
Aa
Aa
12
12
Aa
Aa
123
123
Aa
Aa
Aa
1234
1234
38
Tugas 1 : Membuat Huruf dan Angka Teknik.
a. Huruf besar = 14 mm dan Huruf kecil = 10 mm.
b. Huruf besar = 10 mm dan Huruf Kecil 7 mm
39
b. Huruf besar = 7 mm dan Huruf kecil 5 mm.
c. Huruf besar = 5 mm dan Huruf kecil = 3,5 mm.
d. Huruf besar = 3,5 mm dan Huruf kecil = 2,5 mm.
40
C. Jenis-Jenis Garis
1. : Garis gambar / Garis tebal : ukuran antara (0,5 – 0,7)mm,
digunakan untuk : a. garis benda / garis gambar yang terlihat
langsung.
b. garis pinggir / garis tepi kertas gambar.
2. : Garis tipis : ukuran antara (0,1 – 0,35)mm,
digunakan untuk : a. garis gambar yang dibayangkan ada.
b. garis ukuran.
c. garis bantu ukuran.
d. garis arsir.
e. garis gambar penampang yang diputar
ditempat.
3. : Garis tipis bergelombang : ukuran antara (0,1 – 0,35)mm,
digunakan untuk : - garis batas gambar yang dipotong sebagian.
4. : Garis gores : ukuran antara (0,4 – 0,5)mm,
digunakan untuk : - garis gambar yang tidak terlihat langsung.
5. : Garis-garis bertitik tipis : ukuran antara (0,1 – 0,35)mm,
digunakan untuk : a. garis sumbu .
b. garis yang menunjukkan kedudukan batas
yg lain
dari suatu benda bergerak.
c. garis lintasan.
6. : Garis-garis bertitik tipis, ujung-ujungnya ditebalkan :
ukuran anta-
ra (0,1 – 0,35 dan 0,5 – 0,7)mm.
digunakan untuk : - garis batas mengiris atau memotong.
7. : Garis-garis bertitik tebal : ukuran antara (0,5 – 0,7)mm,
digunakan untuk : - garis yang menunjukkan suatu bagian
benda akan dikerjakan selanjutnya secara khusus.
41
Contoh : Penggunaan jenis-jenis garis.
Penampang A-A
42
Latihan :
43
Tugas 2 : Membuat Jenis-Jenis Garis.
a. Garis Gambar / Garis Tebal. b. Garis Tipis
c. Garis Tipis Bergelombang. d. Garis Gores.
44
Tugas 2 : Membuat Jenis-Jenis Garis.
e. Garis-Garis Bertitik Tipis. f. Garis-Garis Bertitik Tipis, Ujung-Ujungnya
Ditebalkan.
g. Garis-Garis Bertitik Tebal. h. Campuran.
45
D. Konstruksi Geometris
Dalam menggambar suatu benda (misal komponen mesin) diperlukan ketelitian dan
kecermatan serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat gambar seperti penggaris,
jangka, segitiga dsb sebagai dasar menggambar bentuk-bentuk geometris.
1. Beberapa Konstruksi Dengan Garis.
a. Membagi sebuah garis menjadi beberapa bagian yang sama.
Contoh : Garis AB yg tidak diketahui panjangnya akan dibagi menjadi lima bagian yg
sama.
- Tarik garis AC yang membentuk sudut
sembarang dengan garis AB. Berilah pada
garis AC tersebut tanda 1 sampai 5 dengan
jarak yang sama.
- Hubungkan titik B dengan titik 5.
- Buatlah garis-garis yang sejajar dengan garis
B 5 melalui titik-titik 1 sampai 4.
b. Menggambar garis tegak lurus (perhatikan gambar).
46
c. Membagi dua sebuah sudut sembarang.
d. Membagi tiga sama besar sudut siku-siku (900
).
47
e. Menarik garis sejajar dengan garis lain . f. Menarik garis tegak lurus pada garis
lain.
f. Menarik garis yang membentuk berbagai sudut.
48
2. Beberapa Konstruksi Dengan Lingkaran.
a. Membuat segi empat beraturan / bujur sangkar :
- ditentukan jari-jari lingkaran. - ditentukan salah satu sisinya yaitu garis
AB.
b. Membuat segi lima beraturan :
- ditentukan jari-jari lingkaran. - ditentukan salah satu sisinya yaitu garis
AB.
49
c. Membuat segi enam beraturan
d. Membuat segi tujuh beraturan.
50
e. Membuat lingkaran atau busur lingkaran yang menyinggung pada dua buah garis
lurus.
f. Membuat bulat telur.
g. Membuat bulat lonjong (oval).
51
h. Membuat elips.
i. Membuat spiral.
- dua titik. - tiga titik.
- empat titik.
52
Tugas 3 : Membuat Konstruksi Geometris
a. Membagi Garis Menjadi Tujuh Bagian Yang Sama. b. Membuat garis tegak lurus pada titik A,B dan C.
c. Membagi sudut ABC menjadi dua bagian yang sama. d. Membagi tiga sudut siku-siku ABC.
e. Membuat sudut : 150
, 300
, 450
, 600
, 750
,1050
dan 1200
.
53
Tugas 3 : Membuat Konstruksi Geometris.
g. Membuat segi empat beraturan/bujur sangkar.
h. Membuat segi lima beraturan
i. Membuat segi enam dan segi tujuh beraturan.
54
Tugas 3 : Membuat Konstruksi Geometris.
j. Membuat busur lingkaran berjari-jari 14 mm yang menyinggung garis AB dan CD.
k. Membuat bulat telur dari lingkaran berjari-jari 14 mm.
l. Membuat bulat lonjong dari lingkaran berdiameter 40 mm.
55
Tugas 3 : Membuat Konstruksi Geometris.
m. Membuat Elips.
n. Membuat Spiral.
56
E. GAMBAR PERSPEKTIF
(GAMBAR TIGA DIMENSI)
1. Gambar Perspektif Isometris.
dasar : Contoh : Kubus
Contoh : Balok
2. Gambar Perspektif Dimetris.
dasar : a Contoh : Kubus
57
Contoh : Balok
dasar : b Contoh : Kubus
Contoh : Balok
3. Gambar Perspektif Kavalir.
dasar : a Contoh : Kubus
58
Contoh : Balok
dasar : b
Contoh : Kubus
Contoh : Balok
Contoh : Gambar-gambar Perspektif.
Perspektif Isometris Perspektif Dimetris Perspektif Kavalir
Perspektif Isometris Perspektif Dimetris Perspektif Kavalir
59
Latihan : Buat gambar perspektif yang lainnya !
60
Tugas 4 : Gambar Perspektif.
a. Buat gambar perspektif lainnya sesuai dengan ukuran yang diminta !
61
Tugas 4 : Gambar Perspektif.
b. Buat gambar perspektif lainnya sesuai dengan ukuran yang diminta !
62
Tugas 4 : Gambar Perspektif.
c. Buat gambar perspektif lainnya sesuai dengan ukuran yang diminta !
63
. GAMBAR PERSPEKTIF DARI BENDA-BENDA SILINDRIS
1. Gambar Perspektif Isometris.
dasar :
64
2. Gambar Perspektif Dimetris.
dasar : a
28
29
dasar : b
65
3. Gambar Perspektif Kavalir.
dasar : a
dasar : b
Contoh : Gambar Perspektif dari benda-benda yang berbentuk silindris.
66
Latihan : Buatlah gambar perspektif Isometris, Dimetris dan Kavalir dari :
a. silinder berdiameter 20 mm dengan panjang 60 mm !
b. lubang berdiameter 30 mm yang terdapat pada pelat berukuran [60 x 50 x
15] mm
67
Tugas 5 : Merubah Gambar Perspektif.
Buatlah gambar perspektif lainnya dengan perbandingan ukuran 2 : 1 !
68
G. Gambar Proyeksi Ortogonal
1. Pengertian :
Gambar proyeksi ortogonal adalah salah satu cara penggambaran benda tiga dimensi pada
bidang datar/bidang proyeksi. Cara ini dipergunakan untuk memberikan informasi yang
lengkap dan tepat dari suatu benda tiga dimensi.
Proyeksi ortogonal pada umumnya tidak memberikan gambaran lengkap dari benda, jika
hanya dengan satu proyeksi saja. Oleh karena itu diambil beberapa bidang proyeksi
[biasanya diambil tiga bidang proyeksi, dan dapat ditambah dengan bidang bantu apabila
diperlukan].
2. Cara Penggambaran :
a. Cara Proyeksi Sudut Pertama / Cara Proyeksi Kwadran I / Proyeksi Eropa.
Simbol / lambang cara proyeksi :
b. Cara Proyeksi Sudut Ketiga / Cara Proyeksi Kwadran III / Proyeksi Amerika.
Simbol / lambang cara proyeksi :
69
Perbandingan kedua cara proyeksi
Pada dasarnya kedua cara proyeksi dapat dipakai. Negara Amerika Serikat dan Jepang
telah memutuskan untuk memakai proyeksi sudut ketiga/proyeksi kwadran III. Hal ini
didasarkan atas kelebihan dari cara ini atas cara proyeksi sudut pertama/proyeksi kwadran
I,yaitu :
1] Dari gambarnya, bentuk benda dapat langsung dibayangkan, dengan pandangan depan
sebagai
patokan.
2] Gambarnya mudah dibaca, karena hubungan antara gambar yang satu dengan yang
lain dekat.
Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah pengertian.
3] Pandangan yang berhubungan diletakan berdekatan. Oleh karena itu mudah untuk
membaca
ukuran-ukurannya.
4] Dengan cara proyeksi sudut ketiga mudah untuk membuat pandangan
tambahan atau
pandangan setempat.
Karena alasan-alasan di atas proyeksi sudut ketiga dapat dianggap yang lebih rasional,
sehingga sering dipakai di negara-negara pantai Laut Pasifik, seperti USA, Canada,
Jepang, Korea, Australia, dsb.
Contoh :
Poros Silindris
70
Proyeksi Sudut
Pertama
Proyeksi Sudut
Ketiga
Proyeksi Sudut
Ketiga
Benda
Proyeksi Sudut Pertama
71
Contoh : Membuat gambar proyeksi [tiga pandangan utama] dari sebuah benda.
72
73
74
Latihan : Buat tiga pandangan utama dari gambar benda di bawah ini !
75
Tugas 6 : Membuat Gambar Proyeksi.
Buatlah tiga pandangan utama [pergunakan kedua cara proyeksi] dari gambar benda di
bawah ini !
76
Tugas 6 : Membuat Gambar Proyeksi.
Buatlah tiga pandangan utama [pergunakan kedua cara proyeksi] dari gambar benda di
bawah ini !
77
Tugas 6 : Membuat Gambar Proyeksi.
Buatlah tiga pandangan utama [pergunakan kedua cara proyeksi] dari gambar benda di
bawah ini !
Untuk ukuran silahkan mengukur langsung dari benda
78
Tugas 6 : Membuat Gambar Proyeksi.
Buatlah tiga pandangan utama [pergunakan kedua cara proyeksi] dari gambar benda di
bawah ini !
Untuk ukuran silahkan mengukur langsung dari benda
79
Tugas 6 : Membuat Gambar Proyeksi.
Buatlah tiga pandangan utama [pergunakan kedua cara proyeksi] dari gambar benda di
bawah ini !
Untuk ukuran silahkan mengukur langsung dari benda
III EVALUASI
Hasil pengerjaan tugas-tugas dalam pembelajaran 1 dan 2 dapat digunakan sebagai evaluasi
diri terhadap keterampilan yang anda miliki mengenai pengusaan gambar teknik.
80
Daftar Pustaka
Kristianto M Gani, 1987, Konstruksi Perabot Kayu, Satya Wacana, Direktorat Penyelidikan
Masalah Bangunan.
Soetarman dan Soekarto, 1997, Menggambar Teknik Bangunan 1 , Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soetarman dan Soekarto, 1997, Menggambar Teknik Bangunan II , Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudarminto, 1975, Teknik Bangunan Sipil, Bandung : Karya Remaja.

More Related Content

What's hot

Gambar teknik standar kertas dan tata letak
Gambar teknik   standar kertas dan tata letakGambar teknik   standar kertas dan tata letak
Gambar teknik standar kertas dan tata letakMOSES HADUN
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikkaatteell
 
Dasar gambar teknik
Dasar gambar teknikDasar gambar teknik
Dasar gambar teknikMOSES HADUN
 
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2Ardy YM
 
Geometri gambar teknik
Geometri gambar teknikGeometri gambar teknik
Geometri gambar teknikHendra Arie
 
Statika struktur introduction
Statika struktur introductionStatika struktur introduction
Statika struktur introductiongamayeladhes
 
Implementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan danImplementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan danretno wijaya
 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika TekniklombkTBK
 
Rpp revisi 2016 teknik pemesinan bubut xii smk rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 teknik pemesinan bubut xii smk   rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 teknik pemesinan bubut xii smk   rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 teknik pemesinan bubut xii smk rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 
Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Ahmad Ramdani
 
Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1riyanto riyanto
 
Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Modul Teknik gambar manufaktur 2018Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Modul Teknik gambar manufaktur 2018Sarwanto.S.Pd.T
 
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newtonMateri dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newtonRuth Mahastri
 

What's hot (20)

Etika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guru
Etika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guruEtika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guru
Etika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guru
 
Gambar teknik standar kertas dan tata letak
Gambar teknik   standar kertas dan tata letakGambar teknik   standar kertas dan tata letak
Gambar teknik standar kertas dan tata letak
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
 
Materi Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar TeknikMateri Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar Teknik
 
PRESS TOOL
PRESS TOOLPRESS TOOL
PRESS TOOL
 
Dasar gambar teknik
Dasar gambar teknikDasar gambar teknik
Dasar gambar teknik
 
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2gambar teknik - pemotongan gambar part 2
gambar teknik - pemotongan gambar part 2
 
Geometri gambar teknik
Geometri gambar teknikGeometri gambar teknik
Geometri gambar teknik
 
Statika struktur introduction
Statika struktur introductionStatika struktur introduction
Statika struktur introduction
 
Implementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan danImplementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan dan
 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika Teknik
 
Rpp revisi 2016 teknik pemesinan bubut xii smk rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 teknik pemesinan bubut xii smk   rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 teknik pemesinan bubut xii smk   rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 teknik pemesinan bubut xii smk rpp diva pendidikan
 
Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1
 
Materi FISIKA Optik
Materi FISIKA OptikMateri FISIKA Optik
Materi FISIKA Optik
 
Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
Rpp gambar teknik kelas x semester 1 kd 3.1 dan 4.1
 
Ppt toleransi linier dan toleransi sudut
Ppt toleransi linier dan toleransi sudutPpt toleransi linier dan toleransi sudut
Ppt toleransi linier dan toleransi sudut
 
Kinematika Fisika
Kinematika FisikaKinematika Fisika
Kinematika Fisika
 
Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Modul Teknik gambar manufaktur 2018Modul Teknik gambar manufaktur 2018
Modul Teknik gambar manufaktur 2018
 
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newtonMateri dan soal latihan hukum gravitasi newton
Materi dan soal latihan hukum gravitasi newton
 
Laporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja BangkuLaporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja Bangku
 

Viewers also liked

Pertemuan 1 pengenalan
Pertemuan 1   pengenalanPertemuan 1   pengenalan
Pertemuan 1 pengenalanTaufikWisnu
 
Tugas GTL Melden
Tugas GTL MeldenTugas GTL Melden
Tugas GTL MeldenCiLo Melden
 
Presentation meng tek
Presentation meng tekPresentation meng tek
Presentation meng tekYazib M Nur
 
Valve Part 1 - Berdasarkan Jenis dan Tipe Bukaan
Valve Part 1 - Berdasarkan Jenis dan Tipe BukaanValve Part 1 - Berdasarkan Jenis dan Tipe Bukaan
Valve Part 1 - Berdasarkan Jenis dan Tipe Bukaanfauziahnurm
 
Kb 1 Mendeskripsikan gambar teknik
Kb 1 Mendeskripsikan gambar teknikKb 1 Mendeskripsikan gambar teknik
Kb 1 Mendeskripsikan gambar teknikemodul-learning
 
Material Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaMaterial Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaZhafran Anas
 
laporan Tugas Rencana Garis
laporan Tugas Rencana Garislaporan Tugas Rencana Garis
laporan Tugas Rencana GarisNisa Rofiah
 
Pneumatics mainpresentation
Pneumatics mainpresentationPneumatics mainpresentation
Pneumatics mainpresentationDhananjay Dhore
 
Alat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcAlat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcDeva Saputra
 
554 pengetahuan bahan-teknik
554 pengetahuan bahan-teknik554 pengetahuan bahan-teknik
554 pengetahuan bahan-teknikMukhlis Adam
 
Material teknik dan sifatnya
Material teknik dan sifatnyaMaterial teknik dan sifatnya
Material teknik dan sifatnyaIriansyah Putra
 
CENTRIFUGAL PUMP_FLUID POWER ENGINEERING_GTU BE SEM 5th
CENTRIFUGAL PUMP_FLUID POWER ENGINEERING_GTU BE SEM 5thCENTRIFUGAL PUMP_FLUID POWER ENGINEERING_GTU BE SEM 5th
CENTRIFUGAL PUMP_FLUID POWER ENGINEERING_GTU BE SEM 5thDhruv Parekh
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Chaerul Uman
 
Ulangan gamtek 30 soal pg xi tp
Ulangan gamtek 30 soal pg xi tpUlangan gamtek 30 soal pg xi tp
Ulangan gamtek 30 soal pg xi tpEko Supriyadi
 
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)Fathan Fariza
 

Viewers also liked (20)

Pertemuan 1 pengenalan
Pertemuan 1   pengenalanPertemuan 1   pengenalan
Pertemuan 1 pengenalan
 
Gamtek 1
Gamtek 1Gamtek 1
Gamtek 1
 
Tugas GTL Melden
Tugas GTL MeldenTugas GTL Melden
Tugas GTL Melden
 
Presentation meng tek
Presentation meng tekPresentation meng tek
Presentation meng tek
 
Valve Part 1 - Berdasarkan Jenis dan Tipe Bukaan
Valve Part 1 - Berdasarkan Jenis dan Tipe BukaanValve Part 1 - Berdasarkan Jenis dan Tipe Bukaan
Valve Part 1 - Berdasarkan Jenis dan Tipe Bukaan
 
Kb 1 Mendeskripsikan gambar teknik
Kb 1 Mendeskripsikan gambar teknikKb 1 Mendeskripsikan gambar teknik
Kb 1 Mendeskripsikan gambar teknik
 
Material Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaMaterial Teknik - Tembaga
Material Teknik - Tembaga
 
laporan Tugas Rencana Garis
laporan Tugas Rencana Garislaporan Tugas Rencana Garis
laporan Tugas Rencana Garis
 
Pemeliharaaninstalasi air dingin
Pemeliharaaninstalasi air dinginPemeliharaaninstalasi air dingin
Pemeliharaaninstalasi air dingin
 
Pneumatics mainpresentation
Pneumatics mainpresentationPneumatics mainpresentation
Pneumatics mainpresentation
 
Alat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plcAlat penyortir botol minum berbasis plc
Alat penyortir botol minum berbasis plc
 
Rev. material teknik
Rev. material teknikRev. material teknik
Rev. material teknik
 
554 pengetahuan bahan-teknik
554 pengetahuan bahan-teknik554 pengetahuan bahan-teknik
554 pengetahuan bahan-teknik
 
SIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIKSIFAT BAHAN TEKNIK
SIFAT BAHAN TEKNIK
 
Material teknik dan sifatnya
Material teknik dan sifatnyaMaterial teknik dan sifatnya
Material teknik dan sifatnya
 
CENTRIFUGAL PUMP_FLUID POWER ENGINEERING_GTU BE SEM 5th
CENTRIFUGAL PUMP_FLUID POWER ENGINEERING_GTU BE SEM 5thCENTRIFUGAL PUMP_FLUID POWER ENGINEERING_GTU BE SEM 5th
CENTRIFUGAL PUMP_FLUID POWER ENGINEERING_GTU BE SEM 5th
 
Membaca Gambar Teknik
Membaca Gambar TeknikMembaca Gambar Teknik
Membaca Gambar Teknik
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1
 
Ulangan gamtek 30 soal pg xi tp
Ulangan gamtek 30 soal pg xi tpUlangan gamtek 30 soal pg xi tp
Ulangan gamtek 30 soal pg xi tp
 
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
Valve Part 2 (karakteristik + sumber energi)
 

Similar to ALAT GAMBAR

Materi redoks dan elektro kimia
Materi redoks dan elektro kimiaMateri redoks dan elektro kimia
Materi redoks dan elektro kimiaandhy28
 
Redoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimiaRedoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimiaEKO SUPRIYADI
 
Redoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimiaRedoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimiaEko Supriyadi
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianSODRI UNJ
 
Peralatan dan perlengkapan_kerja
Peralatan dan perlengkapan_kerjaPeralatan dan perlengkapan_kerja
Peralatan dan perlengkapan_kerjaEko Supriyadi
 
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdfekofatwa68
 
Rpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuran
Rpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuranRpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuran
Rpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuranandri setiawan
 
2. rpp dasar desain grafis kd6
2. rpp dasar desain grafis kd62. rpp dasar desain grafis kd6
2. rpp dasar desain grafis kd6Syahrini Agusjamal
 
Elektronika digital dasar
Elektronika digital dasarElektronika digital dasar
Elektronika digital dasarEko Supriyadi
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XI
Rencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XIRencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XI
Rencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XIKomariyanto Abu Alfit
 

Similar to ALAT GAMBAR (20)

Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Materi redoks dan elektro kimia
Materi redoks dan elektro kimiaMateri redoks dan elektro kimia
Materi redoks dan elektro kimia
 
Redoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimiaRedoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimia
 
Redoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimiaRedoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimia
 
Larutan 2
Larutan 2Larutan 2
Larutan 2
 
Larutan 2
Larutan 2Larutan 2
Larutan 2
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Peralatan dan perlengkapan_kerja
Peralatan dan perlengkapan_kerjaPeralatan dan perlengkapan_kerja
Peralatan dan perlengkapan_kerja
 
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
 
Gambar teknik elektro
Gambar teknik elektroGambar teknik elektro
Gambar teknik elektro
 
KALKULUS
KALKULUSKALKULUS
KALKULUS
 
492 persiapan grafika smk
492 persiapan grafika smk492 persiapan grafika smk
492 persiapan grafika smk
 
Rpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuran
Rpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuranRpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuran
Rpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuran
 
2.penulisan soal terstandar-1
2.penulisan soal terstandar-12.penulisan soal terstandar-1
2.penulisan soal terstandar-1
 
2. rpp dasar desain grafis kd6
2. rpp dasar desain grafis kd62. rpp dasar desain grafis kd6
2. rpp dasar desain grafis kd6
 
Elektronika digital dasar
Elektronika digital dasarElektronika digital dasar
Elektronika digital dasar
 
Titrasi
TitrasiTitrasi
Titrasi
 
Titrasi
TitrasiTitrasi
Titrasi
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XI
Rencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XIRencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XI
Rencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XI
 

More from Zainal Abidin

More from Zainal Abidin (20)

Teknik dasar ac
Teknik dasar acTeknik dasar ac
Teknik dasar ac
 
Tugas 3
Tugas 3Tugas 3
Tugas 3
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknikPembacaan dan pemahaman gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
 
Dasar dasar menggambar_teknik
Dasar dasar menggambar_teknikDasar dasar menggambar_teknik
Dasar dasar menggambar_teknik
 
Pemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starterPemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starter
 
Kegunaan starter
Kegunaan starterKegunaan starter
Kegunaan starter
 
Job sheet starter
Job sheet starterJob sheet starter
Job sheet starter
 
Alternator
AlternatorAlternator
Alternator
 
Modul pengisian
Modul pengisianModul pengisian
Modul pengisian
 
Membongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternatorMembongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternator
 
Ignition system
Ignition system Ignition system
Ignition system
 
Pengapian guru 1030 0102
Pengapian guru 1030 0102Pengapian guru 1030 0102
Pengapian guru 1030 0102
 
Pengapian
PengapianPengapian
Pengapian
 
Step1 engineelectrical
Step1 engineelectricalStep1 engineelectrical
Step1 engineelectrical
 
Step1 electricalbasicelectronic
Step1 electricalbasicelectronicStep1 electricalbasicelectronic
Step1 electricalbasicelectronic
 
Step1 electricalbasicelectricity
Step1 electricalbasicelectricityStep1 electricalbasicelectricity
Step1 electricalbasicelectricity
 
Kelistrikan body
Kelistrikan bodyKelistrikan body
Kelistrikan body
 
Step1 electricalbasicelectronic
Step1 electricalbasicelectronicStep1 electricalbasicelectronic
Step1 electricalbasicelectronic
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

ALAT GAMBAR

  • 1. 1 KIM/ IND - II BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JAKARTA 2004 Posisi 2 Posisi 1 Mistar segitiga samakaki Mistar segitiga siku-siku Arah gerakan Ditekan y x
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian standar serta memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan itu maka dilakukan berbagai perubahan mendasar di dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Salah satu perubahan tersebut adalah penerapan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi. Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan tersebut, maka dirancang kurikulum yang didasarkan pada jenis pekerjaan dan uraian pekerjaan yang dilakukan oleh seorang analis dan teknisi kimia di dunia kerja. Berdasarkan hal itu disusun kompetensi yang harus dikuasai dan selanjutnya dijabarkan ke dalam deskripsi program pembelajaran dan materi ajar yang diperlukan yang disusun ke dalam paket-paket pembelajaran berupa modul. Modul-modul yang disusun untuk tingkat II di SMK program keahlian Kimia Analisis dan Kimia Industri berjumlah tujuh belas modul yang semuanya merupakan paket materi ajar yang harus dikuasai peserta didik untuk memperoleh sertifikat sebagai Operator. Judul-judul modul dapat dilihat pada peta bahan ajar yang dilampirkan pada setiap modul. BANDUNG, DESEMBER 2003 TIM KONSULTAN KIMIA FPTK UPI
  • 3. 3 DAFTAR ISI MODUL halaman HALAMAN DEPAN (COVER1) HALAMAN DALAM (COVER 2) KATA PENGANTAR ......................................................………………............................ i DAFTAR ISI .............................................................................................………………… ii PETA KEDUDUKAN MODUL ...............................................................………………. .. iv PERISTILAHAN/GLOSARIUM……………….................................................................. v I. PENDAHULUAN A. Deskripsi ..................................................…………………...................................... 1 B. Petunjuk Penggunan Modul ..........................................................………………… 1 C. Tujuan Akhir .................................................................................…………………. 2 D. Kompetensi ..................................................................................………………….. 3 II. PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa .................................................................…………………. 6 B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 a.Uraian Materi 1 ..................................................................………………….. 6 b.Rangkuman 1 .................................................................……………………... 25 c. Tugas 1 .............................................................................…………………. 25 d. Tes Formatif 1 ..................................................................... ……………… 25 2. Kegiatan Belajar 2 a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2 ......................................…………………. 27 b. Uraian Materi 2 ..................................................................………………… 27 c. Tugas 2 .............................................................................…………………. 55 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................………………….. 76
  • 4. 4 Glosary Mal : Alat yang digunakan untuk membuat bentuk Mesin Gambar : Alat yangberfungsi sebagai pengganti dari alat-alat gambar Proyeksi ortogonal : Salah satu cara penggambaran benda tiga dimenasi pada bidang datar/ proyeksi.
  • 5. 5 I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Judul Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seseorang/pembuat gambar. Dalam dunia teknik gambar sering disebut sebagai ” Bahasa Teknik”. Penerusan informasi adalah fungsi yang penting dari sebuah gambar. Oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif. Untuk dapat membuat gambar yang memiliki daya penerus informasi yang baik, maka si pembuat gambar/perancang harus menguasai dasar-dasar atau aturan-aturan tentang pembuatan gambar. Begitu pula orang yang membaca gambar. Dengan demikian apabila si pembuat gambar maupun si pembaca gambar telah mengetahui dasar-dasar atau aturan gambar maka akan terjadilah suatu aliran informasi. Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang alat-alat gambar, cara penggunaan dan cara perawatannya, selain itu anda juga akan mempelajari dasar-dasar atau aturan-aturan menggambar teknik. B. Petunjuk Penggunaan Modul Modul ini dirancang sebagai bahan untuk melangsungkan pembelajaran maupun kerja mandiri. Untuk meningkatkan proses dan hasil belajar, maka pada bagian ini diberikan panduan belajar bagi siswa dan panduan mengajar bagi guru. 1. Panduan belajar bagi siswa a. Bacalah dengan cepat keseluruhan modul ini (skimming) b. Buatlah diagram yang berisikan materi utama yang dibicarakan dalam modul ini berikut aktifitas yang diminta. Beri kotak segi empat untuk setiap materi/konsep utama yang dibicarakan. Tiap kotak diberi nomor urut untuk memudahkan penelusuran isi konsepnya. c. Siapkan kertas kosong HVS berukuran 10 x 10 cm (lebih baik lagi kertas lipat berwarna yang banyak dijual di toko buku). Tuliskan nomor dan makna atau isi konsep sesuai yang tercantum dalam diagram. d. Pahami isi masing-masing konsep yang tertera pada diagram. e. Diskusikan dengan guru dan teman-teman tentang konsep-konsep yang belum anda difahami hingga mendapat kejelasan
  • 6. 6 f. Jawablah semua soal-soal yang menguji penguasaan konsep, kemudian periksa hasilnya dengan kunci jawaban yang disediakan. Pelajari kembali apabila penguasaan kurang dari 80%. Ingat ! Kunci jawaban hanya di gunakan setelah anda mengerjakan soal, dan hanya digunakan untuk mengetahui pemahaman nyata anda. g. Ikuti semua kegiatan yang dirancang dalam modul ini. Latihlah keterampilan- keterampilan dasarnya. 2. Panduan Mengajar bagi Guru a. Sebelum pembelajaran dengan modul ini dilangsungkan, terlebih dahulu dipersiapkan OHT (Overhead Transparencies) yang memuat struktur materi/konsep utama dalam bentuk diagram. Transparansikan materi-materi pokok yang akan dipelajari siswa. b. Tugaskan pada kelompok siswa untuk menelaah setiap uraian materi pada bagian kegiatan belajar. c. Diskusikan kesulitan siswa dan bimbinglah siswa untuk melakukan praktek menggambar teknik. d. Evaluasi kemampuan siswa dalam aspek kognitif, psikomotor, dan afektif yang dinyatakan dalam modul. Bagi siswa yang belum mencapai penguasaan minimal 80% disuruh untuk mempelajari kembali secara mandiri di rumahnya. Penilaian psikomotor dan afektif hendaknya dilakukan pada waktu proses pembelajaran.. C. Tujuan 1. Tujuan akhir Setelah memepelajari modul ini, siswa dapat: a.) Menggunakan dan memelihara peralatan gambar b ) Menggambar dan menginterpretaskan dasar-dasar gambar tehnik
  • 7. 7 D. Kompetensi MATERI POKOK PEMBELAJARNSUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA LINGKUP BELAJAR SIKAP PENGETAHU AN KETERAMPILAN 1 2 3 4 5 6 E. 1 Menggunakan dan memelihara peralatan gambar 1. Penggunaan alat gambar dipraktekkan untuk membuat gambar tehnik 2. Peralatan gambar di-pelihara berdasarkan jenisnya • Jenis, kegu- naan, dan pemelihara- an alat gambar • Teliti dan cermat dalam meng- gunakan alat gambar • Hati-hati, dan teliti dalam memeliha • ra alat gambar • Jenis dan kegunaan alat gambar • Tehnik memeli- hara alat gambar •Menggunakan alat gambar •Memelihara alat gambar E. 2 Menggambar dan menginterpretasi -kan dasar- dasar gambar tehnik 1. Dasar-dasar gambar tehnik dipraktekkan dengan membuat gambar tehnik • Tehnik meng- gambar dan membaca gambar Teliti, hati- hati, dan cermat da-lam meng-gambar • Macam- macam garis dan kon- truksinya • Perpindah -an dan pembagian sudut • Macam- macam gambar bidang • Gambar ruang • Bentuk- bentuk proyeksi •Menggunakan alat- alat gambar •Membuat dasar gambar tehnik Gambar tehnik diinterpretasikan dengan cara membaca gambar Hati-hati dan teliti dalam membaca gambar • Tehnik membaca gambar Mmembaca gambar tehnik Menginterpretasikan gambar tehnik
  • 8. 8 E. Cek Kemampuan Berikut ini merupakan lembar pengecekan kemampuan anda terhadap isi materi yang akan dicapai pada modul. Lembar isian tersebut harus dipandang sebagai alat evaluasi diri, olehkarena itu harus diisi dengan sejujurnya, dan apabila sebagian besar pertanyaan sudah anda kuasai, maka anda dapat mengerjakan soal atau minta pengujian praktek pada guru. Berikan tanda cek (V) pada tingkat penguasaan sesuai yang anda Tingkat Penguasaan No. Aspek yang harus dikuasai Baik Sedang Kurang 1 Pengetahuan tentang peralatan untuk menggambar 2. Cara Menentukan Ukuran Kertas Gambar 3. Pengetahuan tentang jenis-jenis pensil 4. Cara meruncingkan pensil dan menggunakannya 5. Macam-macam penggaris/mistar, cara menggunakan mistar segitiga, dan cara pemeliharaannya 6. Jenis-jenis Mal dan cara menggunaannya 7 Macam-macam pena gambar dan cara menggunakannya
  • 9. 9 II. PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa Tabel berikut merupakan rambu-rambu rencana pembelajaran dengan menggunakan Modul ini. Rambu-rambu ini bersifat fleksibel dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi sekolah. Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Perubahan dan Alasan Tanda tangan Guru KBM-1 • Menggunakan dan memelihara Peralatan Gambar 10 Kelas B.Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 a. Tujuan kegiatan pembelajaran 1 Setelah melakukan kegiatan belajar I ini diharapkan anda mampu : 1) Menggunakan peralatan gambar. 2 ) Memelihara peralatan gambar.
  • 10. 10 b. Uraian Materi 1 Menggunakan Dan Memelihara Peralatan Gambar. Alat-Alat Gambar Untuk mencapai tujuan menggambar yang baik, yaitu yang memenuhi standar ISO, kita perlu alat-alat yang baik pula. Dengan alat-alat yang baik dan ditunjang dengan keterampilan penggunaan alat-alat, akan tercapailah tujuan tadi. Dengan peralatan yang lengkap belum tentu dapat terampil menggambar, kalau saja tanpa latihan. Dengan peralatan sederhanapun, jika penggunaan alat-alat gambar dilaksanakan dengan baik, konsekuen dan disiplin, akan membantu di dalam keberhasilan menggambar. Sekali lagi ketekunan, kerajinan, kekonsekuenan dan kedisiplinan dalam menggunakan alat, merupakan langkah awal untuk keberhasilan dalam menggambar teknik. Alat-alat yang sering dipakai dalam menggambar teknik di antaranya : 1. Kertas gambar yang sesuai standar (ukurannya). 2. Pensil atau rapido. 3. Jangka dan kelengkapannya. 4. Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar T). 5. Mal busur (kurva). 6. Mal huruf dan angka. 7. Penghapus 8. Peruncing pensil 9. Meja gambar dan perlengkapannya. 1. Kertas Gambar a. Cara Menentukan Ukuran Kertas Gambar Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar. Sebagai ukuran pokok dari kertas gambar diambil ukuran Ao yang mempunyai luas 1 m2 atau 1.000.000 mm2 . Perbandingan lebar dan panjangnya sama dengan perbandingan dari sisi bujur sangkar dengan diagonalnya (lihat gambar 1.1). Jika bujur sangkar mempunyai lebar (sisi) x dan diagonalnya y = x √ 2, selanjutnya x dipakai sebagai lebar kertas gambar dan y sebagai panjang kertas gambar (lihat gambar 1.2).
  • 11. 11 Karena ukuran kertas gambar Ao mempunyai luas x.y = 1.000.000 mm2 , dengan y = x √ 2 , maka : x.y = 1.000.000 mm2 x . x √ 2 = 1.000.000 x2 = 1.000.000 = 707106,7 √ 2 x = √ 707106,7 = 840,89 mm y = 840,89 . √ 2 = 1189,19 mm Jadi ukuran pokok kertas gambar yang sudah standar adalah ukuran Ao dengan panjang 1189 mm dan lebarnya 841 mm (dibulatkan). Sedangkan untuk mendapatkan ukuran kertas gambar lainnya tinggal membagi dua, yaitu untuk ukuran : 1) A1 didapat dari A0 dibagi dua 2) A2 didapat dari A1 dibagi dua 3) A3 didapat dari A2 dibagi dua 4) A4 didapat dari A3 dibagi dua dan seterusnya (lihat gambar 1.3). x y = x √ 2 y = x √ 2 x Ao Luasnya = 1 m2 = 1.000.000 mm2 Gambar 1.1 Gambar 1.2
  • 12. 12 b. Ukuran Standar Kertas Gambar (ISO 216) Sesuai dengan sistem ISO (Internasional Standardization for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan seperti terlihat pada tabel 1. Selanjutnya kertas gambar diberi garis tepi. C pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas, dan tepi kanan, sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm (hal ini dimaksudkan untuk membundel, jika kertas gambar dibundel gambarnya tidak terganggu). TABEL 1. UKURAN KERTAS GAMBAR UKURAN UKURAN LEBAR ( mm ) PANJANG ( mm ) SISI KIRI ( mm ) C ( mm ) A0 814 1189 20 10 A1 594 841 20 10 A2 420 594 20 10 A3 297 420 20 10 A4 210 297 20 5 A5 148 210 20 5 Kertas Gambar Ukuran Ao Ukuran A1 Ukuran A2 Ukuran A3 Ukuran A4 Ukuran A4 Gambar 1.3
  • 13. 13 2. Pensil. Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam, yaitu pensil biasa pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik.. Untuk ketiga jenis pensil ini mempunyai tingkat kekerasan tertentu, mulai dari yang lunak sampai keras. Tingkat kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel 2. TABEL 2. TINGKAT KEKERASAN PENSIL LUNAK SEDANG KERAS 2B B 4H 3B HB 5H 4B F 6H 5B H 7H 6B 2H 8H 7B 3H 9H Gambar 1.4 Ukuran kertas gambar dengan garis tepi 20 C C C Ruang Gambar Garis tepi atas Garis tepi bawah Garis tepi kanan Garis tepi kiri
  • 14. 14 Keterangan : - H = Hard - B = Black - HB = Half Black - F = Firm - Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar angkanya semakin keras). - Seangkan angka di depan huruf B menunjukkan tingkat kelunakannya (semakin besar angkanya, semakin lunak). a. Meruncingkan Pensil. Pensil biasa perlu diruncingkan, karena salah satu faktor baik atau buruknya suatu garis tergantung dari cara meruncingkan pensil. Oleh karena itu, meruncingkan pensil harus baik. Meruncingkan pensil jangan digosok-gosokkan ke dinding, meja atau lantai, sehingga dinding, meja atau lantai menjadi kotor. Oleh karena itu kita harus menyediakan ampelas halus (No. 220 atau No,400) yang disimpan pada sebuah pelat (lihat gambar 1.5) b. Menggunakan Pensil Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus ditarik dengan diputar sambil ditekan pelan-pelan, dan kedudukan pensil 600 terhadap garis yang akan dibuat (lihat gambar 1.6). Pelat Pensil Ampelas 25 7 - 10 Gambar 1.5
  • 15. 15 3. Mistar atau Penggaris Mistar atau penggaris yang biasa digunakan waktu menggambar antara lain : 1) Pengaris/mistar segitiga (satu pasang) 2) Mistar T (teken hak) Perhatikan gambar 1.7 Keterangan : 1. Mistar segitiga sama kaki 2. Mistar siitiga siku-siku 3. Mistar T (teken hak) 4. Meja gambar. Mistar ditekan Ditarik Diputar 600 Ditekan Gambar 1.6 1 2 34 300 600 450 Gambar 1.7
  • 16. 16 a. Cara Menggunakan Mistar Segitiga Untuk membuat garis tegak lurus atau garis-garis sejajar. Baik tegak maupun mendatar, dapat kita gunakan sepasang mistar segitiga (lihat gambar 1.8). Caranya sebagai berikut : 1. Letakan mistar segitiga sama kaki mendatar dengan posisi 1. 2. Letakan mistar segitiga siku-siku rapat pada sisi bawah dan peganglah dengan erat (tekan). 3. Bila kita membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar segi tiga sama kaki ke atas atau ke bawah (lihat anak panah) sesuai dengan kebutuhan. 4. Putarkan mistar segitiga samakaki menjadi posisi 2 untuk membuat garis yang sejajar sumbu y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu x. 5. Dengan memnggeser mistar segitiga samakaki pada posisi 1 dan memutar mistar sebitiga samakaki ke posisi 2, kita dapat membuat garis-garis mendatar maupun garis- garis tegak. Posisi 2 Posisi 1 Mistar segitiga samakaki Mistar segitiga siku-siku Arah gerakan Ditekan y x Gambar 1.8
  • 17. 17 b. Memelihara mistar segitiga Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pemeliharaan mistar segitiga di antaranya : - Kebersihan, sebelum maupun sesudah dipakai hendaknya dibersihkan atau dilap sehingga pada waktu akan digunakan tidak mengotori kertas gambar. - Penggunaan yang kurang sesuai misalnya dipakai untuk memotong kertas atau memukul sehingga mistar menjadi cacat dan bila dipakai untuk menggambar hasil garisnya tidak lurus lagi. - Mistar segitiga ini pada umumnya terbuat dari plastik atau mika, pada ujug-ujungnya sering terjadi perubahan bentuk, mungkin karena terjatuh, atau karena adanya tekanan- tekanan, sehingga apabila dipakai menggambar hasil garisnya tidak lurus lagi. 5. Mal. Mal yang biasa dipakai di dalam menggambar teknik terdiri atas : - Mal huruf - Mal busur (kurva) - Mal lingkaran - Mal elips - Mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya) a. Mal Huruf Mal huruf yaitu alat yang digunakan untuk membuat huruf dengan perantaraan pen/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran 0,25 ; 0,35 ; 0,5 ; 0,7 ; 1,4 ; dan 2 mm (lihat gambar 1.9). Gambar 1.9
  • 18. 18 b. Mal Busur (Kurva) Mal ini digunakan untuk membuat lengkungan-lengkungan yang teratur, misalnya lengkungan parabola, hiperbola dan sebagainya (lihat gambar 1.10) c. Mal Elips Mal elips digunakan untuk membuat bentuk-bentuk elips. Misalnya gambar-gambar silinder, cincin, poros dan bentuk-bentuk lainnya (lihat gambar 1.11 dan 1.12). Gambar 1.10 Gambar 1.11
  • 19. 19 Gambar di bawah merupakan contoh gambar yang dibuat dengan bantuan mal elips. d. Mal Dengan Bentuk Lain / Sablon Mal dengan bentuk lain/sablon ini mempunyai bermacam-macam bentuk, misalnya untuk simbol-simbol pengerjaan, tanda pengerjaan, anak panah dan lain-lain. Salah satu contoh mal bentuk lain adalah seperti yang terlihat pada gambar 1.13. Gambar 1.12 Gambar 1.13
  • 20. 20 6. Penghapus Penghapus yang kita pakai untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna, berupa penghapus putih halus (agar tidak meninggalkan warna). Bagian gambar yang dekat dengan terhadap garis yang dihapus perlu dilindungi (supaya tidak terhapus) dengan pelindung penghapus. 7. Pena Gambar Bila kita akan membuat gambar asli yaitu gambar yang ditinta, maka kita menggunakan pena. Pena ini ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun dapat diatur (trek-pen) dan pena dengan ketebalan tetap (tergantung dari ukuran yang diinginkan dengan ukuran yang bermacam-macam yang kita kenal dengan rapido. a. Pena Dengan Mata Daun (trek-pen) - Bagian-bagian pena daun dan kegunaanya (lihat gambar 1.14) : 1. Mur pengatur, untuk mengatur ketebalan garis yang diinginkan (lihat ukuran d di bawah). 2. Mata pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran mur 1. 3. Tangkai. 4. Lubang pengunci. 5. Baut pengikat pena. 6. Daun pena (mata pena) yang dapat diputar. 7. Bagian-bagian pena yang perlu mendapat perawatan. Gambar 1.14
  • 21. 21 Penggunaan Trek pen Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu menggunakan trek pen : 1. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x (pada gambar 1.14) jangan terlalu banyak (x = ± 3 – 5 mm). 2. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat No.8 pada gambar. 3. Penggaris yang kita pakai harus diganjal bawahnya atau dapat pula dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan bagian miringnya berada di bawah. (lihat gambar 1. 15). 4. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang dibuat. (lihat gambar 1.15). Jika mata pena bagian luarnya basah dengan tinta, maka tinta tersebut akan menempel/membasahi mistar dan terisap oleh kertas. Sehingga antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta (lihat gambar 1. 16 , pada posisi 1, dan bila pena ditarik ke posisi 2 akan diperoleh suatu garis). Setelah selesai menggaris kemudian penggaris digeser dari posisi A ke posisi B, maka terdapatlah hasil garisan yang tidak memuaskan (gagal). Oleh karena itu hal-hal Gambar 1.15
  • 22. 22 Gambar 1.17 yang perlu diperhatikan di atas perlu dipahami dan dilaksanakan, dicoba dan dilatih berkali-kali sehingga diperoleh pengalaman tersendiri. Membersihkan pena daun (trek pen) Setelah dipakai, pena daun harus segera dibersihkan, yaitu dengan memutar mata pena sehingga dapat dengan mudah kita membersihkan bagian dalam dari pena daun tersebut (lihat gambar 1.17). Jika mata pena yang satu dengan mata pena yang lainnya tidak rata, maka pena tersebut dapat diratakan dengan cara mengasahnya pada ampelas halus atau batu asah (lihat pula gambar 1.17). Gambar 1.16
  • 23. 23 b. Rapido Rapido memiliki bermacam-macam ukuran (dilihat dari ukuran penanya), dari 0,1 mm sampai dengan 2,0 mm. Dan untuk memudahkan pemilihan pen, maka tiap ukuran datandai dengan warna tertentu. Salah satu bentuk ropido dapat dilihat pada gambar 1.18. Keterangan : 1. Rapido 2. Mahkota/kepala (luar) 3. Mahkota/kepala (dalam) 4. Tutup 5. Kunci pembuka pena 6. Tabung tinta 7. Rumah pena 8. Pena 9. Tangkai Untuk membersihkan pen rapido dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut : a. Lepaskan pena dari tangkai/rumahnya dengan menggunakan kunci pena yang tersedia. b. Semprotkan air ke arah pena. c. Ketuk-ketukan secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan tinta di dalam pen tersebut dan semprot kembali dengan air sampai bersih. 8. Jangka Jangka adalah alat yang digunakan untuk membuat lingkaran, baik dengan ujung pensil /potlot maupun dengan tinta. Gambar 1.18
  • 24. 24 Macam-macam jangka : a. Jangka besar yang dapat membuat lingkaran antar 100 sampai dengan 200 mm. b. Jangka sedang yang dapat membuat lingkaran antara 50 mm sampai dengan 100 mm. c. Jangka kecil yang dapat membuat lingkaran antara 5 sampai 50 mm. d. Jangka Orleon digunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini dapat membuat lingkaran dengan diameter 1 mm sampai 5 mm. Menyimpan jangka. Jangka disimpan di dalam kotak jangka sesuai dengan tempat dan bentuk jangka (lihat gambar 1.19). Bagian-Bagian Jangka. (lihat gambar 1.20) Gambar 1.19 Gambar 1.20
  • 25. 25 Gambar 1.21 9. Papan Gambar Ukuran papan gambar disesuaikan dengan ukuran kertas gambar. Misalnya untuk ukuran kertas A0 ukuran papan gambarnya 1200 x 900 mm dan untuk ukuran kertas A1 ukuran papannya 600 x 450 mm. Papan gambar dapat dibuat dari kayu lapis (ply-wood) dengan alas kertas atau plastik lunak, atau dapat pula dibuat dari kayu keras lainnya. Papan gambar diletakkan di atas meja atau ditempatkan di atas standar yang dibuat khusus (lihat gambar 1. 21). 10. Mesin Gambar Mesin gambar ini berfungsi sebagai pengganti dari alat-alat gambar, misalnya mistar T (teken hak), mistar segitiga dan busur drajat. E. Menyimpan Gambar Untuk membuat satu unit alat (misalnya mesin) memerlukan beratus-ratus gambar, bahkan beribu-beribu gambar yang harus dibuat. Oleh karena itu gambar harus diberi nomor (kodifikasi nomor urut). Nomor urut dibuat untuk memudahkan dalam mencari data/informasi sewaktu merakit atau mereparasi dari suatu suku cadang. Selain diberi nomor, gambar perlu juga disimpan/diawetkan sebagai data/informasi untuk rencana-rencana baru. Penyimpanan gambar ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
  • 26. 26 1. Disimpan dengan dibendel dengan cara gambar dikumpulkan, gambar yang mempunyai ukuran besar dilipat sesuai aturan melipat gambar, diurut sesuai dengan pengelompokannya kemudian dibendel dalam suatu file. 2. Untuk menghemat tempat, ada juga gambar difato diperkecil dan klisenya disimpan pada kartu berlubang untuk memudahkan mencari gambar yang diperlukan. 3. Dewasa ini gambar dapat dibuat dengan komputer, maka penyimpanan gambarpun dapat disimpan/diawetkan dalam suatu disket/hard disk. F. Melipat Kertas Gambar Jika kertas gambar akan dibendel, maka kertas gambar yang berukuran besar perlu dilipat (kecuali gambar asli Jangan dilipat). Agar gambar dapat diketahui dengan mudah identitasnya, maka kepala gambar (etiket gambar) harus ditempatkan pada lipatan paling atas sehingga kalau bendel dibuka akan segera terlihat etiketnya. Etiket ini memuat data penting dari gambar, misalnya nama gambar,instansi yang mengesahkan, pembuat gambar sampai dengan nama bagian gambar. Di bawah ini contoh melipat kertas gambar A3. 18510510525 210 297 Garis tepi Batas lipatan Lipatan 1 Lipatan 2 Gambar 1.22
  • 27. 27 Contoh melipat kertas gambar A2 mendatar. G. Membuat Etiket (Kepala Gambar) Setiap gambar kerja yang dibuat selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sebelah kanan bawah kertas gambar. Pada etiket (kepala gambar) ini kita dapat mencantumkan : - nama (pembuat gambar) - nama gambar - nama instansi, departemen, atau sekolah - nomor gambar - tanggal gambar dibuat atau selesainya gambar Gambar 1.23 185135,518025 210 297 135,5 180 185 297
  • 28. 28 - tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa - ukuran kertas gambar yang dipakai - skala gambar - proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut - satuan ukuran yang digunakan - berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar. Contoh beberapa etiket dan ukurannya dapat dilihat pada gambar di bawah. Keterangan : a. Untuk nama gambar b. Untuk nama sekolah/instansi/perusahaan c. Untuk skala gambar d. Untuk No.Absen, Kelas dan Tugas / simbol proyeksi e. Untuk kata Digambar f. Untuk kata Dilihat g. Untuk kata Diperiksa h. Untuk kata Disetujui i. Untuk tanggal, bulan dan tahun pembuatan gambar j. Untuk nama pembuat gambar CONTOH Gambar 1.24 KLEM - C SMK NEGERI .. Skala 1: 1 Digambar Dilihat Diperiksa Disetujui 30-07-03 Tutang M ETIKET JENIS 1
  • 29. 29 C.Rangkuman 1 Alat-alat yang sering dipakai dalam menggambar teknik di antaranya : Kertas gambar yang sesuai standar (ukurannya), Pensil atau rapido, Jangka dan kelengkapannya., Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar T), Mal busur (kurva), Mal huruf dan angka, Penghapus, Peruncing pensil, Meja gambar dan perlengkapannya. D. Tugas 1 Carilah beberapa contoh gambar kerja, pelajari bentuk dan keterangan apa saja yang ada dalam etikrt gambar kerja tersebut. E. Tes Formatif 1 1. Manakah dari ukuran-ukuran kertas gambar di bawah ini yang merupakan ukuran kertas A2 ? a. panjang 1189 mm , lebar 841 mm b. panjang 841 mm , lebar 594 mm c. panjang 594 mm , lebar 420 mm d. panjang 420 mm , lebar 297 mm 2. Kertas gambar yang memiliki ukuran panjang 420 mm dan lebar 297 mm adalah : a. A1 b. A2 c. A3 d. A4 3. Kedudukan pensil yang baik terhadap garis yang dibuat adalah : a. 400 b. 500 c. 600 d. 700 4. Pernyataan-pernyataan di bawah ini merupakan fungsi atau kegunaan sepasang mistar segitiga, kecuali : 50 16 180 644030 1510 Digambar : Kelas : Diperiksa : Skala : Satuan ukuran : Tanggal : Keterangan : SMK N ………. KLEM - C No . 13 A4 ETIKET JENIS 2
  • 30. 30 a. Untuk membuat garis-garis yang sejajar b. Untuk membuat garis-garis yang saling tegak lurus c. Untuk membuat/membentuk garis dengan sudut-sudut tertentu d. Untuk membuat garis-garis lengkung parabola 5. Di bawah ini adalah sudut-sudut yang terdapat pada mistar segitiga siku-siku, kecuali : a. 300 b. 400 c. 600 d. 900 6. Besar sudut-sudut yang terdapat pada segitiga samakaki adalah ? a. 300 dan 600 b. 450 dan 600 c. 450 dan 900 d. 600 dan 900 7. Fungsi utama mal busur (mal kurva) adalah ? a. Untuk membuat garis-garis lurus yang teratur b. Untuk membuat lingkaran-lingkaran tertentu c. Untuk membuat garis-garis yang membentuk sudut-sudut tertentu d. Untuk membuat garis garis lengkungan yang teratur seperti parabola hiperbola dan sejenisnya. 8. Pernyataan-pernyataan di bawah ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu membuat gambar dengan trek pen, kecuali : a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena kira-kira tingginya 3 s/d 5 mm. b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih/bebas dari tinta. c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal bagian bawahnya atau penggaris dibalik agar bagian yang miring dari penggaris berada di bawah. d. Pada saat ditarik harus miring dan membentuk sudut 300 dengan garis yang dibuat. F. Kunci jawaban Formatif 1
  • 31. 31 Kegiatan Belajar 2 a. Tujuan kegiatan pembelajaran 2 Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 diharapkan anda dapat menggambar dan membaca gambar. b. Uraian Materi 2 Menggambar Dan Menginterpretasikan Gambar Teknik A. HURUF dan ANGKA Huruf dan angka yang biasa digunakan dalam gambar teknik ada dua type, yaitu : 1. Type A (Tegak / Miring 750 ) untuk huruf besar, tebal garis 1/14 h, dimana h = tinggi huruf/angka = 14 mm, 10 mm, 7 mm, 5 mm dan 3,5 mm. Sedangkan untuk huruf kecil, tebal garis 1/14 h, dimana h = 10 mm, 7 mm, 5 mm, 3,5 mm dan 2,5 mm. 2. Type B (Tegak / Miring 750 ) untuk huruf besar, tebal garis 1/10 h, dimana h = tinggi huruf/angka = 14 mm, 10 mm, 7 mm, 5 mm dan 3,5 mm. Sedangkan untuk huruf kecil, tebal garis 1/10 h, dimana h = 10 mm, 7 mm, 5 mm, 3,5 mm dan 2,5 mm. Antara type A dan type B perbedaan yang mencolok adalah ketebalan garisnya. Contoh : tinggi huruf besar 14 mm dan tinggi huruf kecil 10 mm (tegak). Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp
  • 32. 32 Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? ) Contoh : tinggi huruf besar 10 mm dan tinggi huruf kecil 7 mm (tegak). Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? )
  • 33. 33 Contoh : tinggi huruf besar 7 mm dan tinggi huruf kecil 5 mm (tegak). Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? ) Contoh : tinggi huruf besar 5 mm dan tinggi huruf kecil 3,5 mm (tegak). Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? ) Contoh : tinggi huruf besar 3,5 mm dan tinggi huruf kecil 2,5 mm (tegak). Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? ) Contoh : tinggi huruf besar 14 mm dan tinggi huruf kecil 10 mm (miring 750 ).
  • 34. 34 Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? )
  • 35. 35 Contoh : tinggi huruf besar 10 mm dan tinggi huruf kecil 7 mm (miring 750 ). Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? ) Contoh : tinggi huruf besar 7 mm dan tinggi huruf kecil 5 mm (miring 750 ). Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? ) Contoh : tinggi huruf besar 5 mm dan tinggi huruf kecil 3,5 mm (miring 750 ). Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? )
  • 36. 36 Contoh : tinggi huruf besar 3,5 mm dan tinggi huruf kecil 2,5 mm (miring 750 ). Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1234567890 ( ! % & - = + x : ; < , . > / ? ) Latihan : Aa Aa 1 1 Aa Aa 1 1
  • 38. 38 Tugas 1 : Membuat Huruf dan Angka Teknik. a. Huruf besar = 14 mm dan Huruf kecil = 10 mm. b. Huruf besar = 10 mm dan Huruf Kecil 7 mm
  • 39. 39 b. Huruf besar = 7 mm dan Huruf kecil 5 mm. c. Huruf besar = 5 mm dan Huruf kecil = 3,5 mm. d. Huruf besar = 3,5 mm dan Huruf kecil = 2,5 mm.
  • 40. 40 C. Jenis-Jenis Garis 1. : Garis gambar / Garis tebal : ukuran antara (0,5 – 0,7)mm, digunakan untuk : a. garis benda / garis gambar yang terlihat langsung. b. garis pinggir / garis tepi kertas gambar. 2. : Garis tipis : ukuran antara (0,1 – 0,35)mm, digunakan untuk : a. garis gambar yang dibayangkan ada. b. garis ukuran. c. garis bantu ukuran. d. garis arsir. e. garis gambar penampang yang diputar ditempat. 3. : Garis tipis bergelombang : ukuran antara (0,1 – 0,35)mm, digunakan untuk : - garis batas gambar yang dipotong sebagian. 4. : Garis gores : ukuran antara (0,4 – 0,5)mm, digunakan untuk : - garis gambar yang tidak terlihat langsung. 5. : Garis-garis bertitik tipis : ukuran antara (0,1 – 0,35)mm, digunakan untuk : a. garis sumbu . b. garis yang menunjukkan kedudukan batas yg lain dari suatu benda bergerak. c. garis lintasan. 6. : Garis-garis bertitik tipis, ujung-ujungnya ditebalkan : ukuran anta- ra (0,1 – 0,35 dan 0,5 – 0,7)mm. digunakan untuk : - garis batas mengiris atau memotong. 7. : Garis-garis bertitik tebal : ukuran antara (0,5 – 0,7)mm, digunakan untuk : - garis yang menunjukkan suatu bagian benda akan dikerjakan selanjutnya secara khusus.
  • 41. 41 Contoh : Penggunaan jenis-jenis garis. Penampang A-A
  • 43. 43 Tugas 2 : Membuat Jenis-Jenis Garis. a. Garis Gambar / Garis Tebal. b. Garis Tipis c. Garis Tipis Bergelombang. d. Garis Gores.
  • 44. 44 Tugas 2 : Membuat Jenis-Jenis Garis. e. Garis-Garis Bertitik Tipis. f. Garis-Garis Bertitik Tipis, Ujung-Ujungnya Ditebalkan. g. Garis-Garis Bertitik Tebal. h. Campuran.
  • 45. 45 D. Konstruksi Geometris Dalam menggambar suatu benda (misal komponen mesin) diperlukan ketelitian dan kecermatan serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat gambar seperti penggaris, jangka, segitiga dsb sebagai dasar menggambar bentuk-bentuk geometris. 1. Beberapa Konstruksi Dengan Garis. a. Membagi sebuah garis menjadi beberapa bagian yang sama. Contoh : Garis AB yg tidak diketahui panjangnya akan dibagi menjadi lima bagian yg sama. - Tarik garis AC yang membentuk sudut sembarang dengan garis AB. Berilah pada garis AC tersebut tanda 1 sampai 5 dengan jarak yang sama. - Hubungkan titik B dengan titik 5. - Buatlah garis-garis yang sejajar dengan garis B 5 melalui titik-titik 1 sampai 4. b. Menggambar garis tegak lurus (perhatikan gambar).
  • 46. 46 c. Membagi dua sebuah sudut sembarang. d. Membagi tiga sama besar sudut siku-siku (900 ).
  • 47. 47 e. Menarik garis sejajar dengan garis lain . f. Menarik garis tegak lurus pada garis lain. f. Menarik garis yang membentuk berbagai sudut.
  • 48. 48 2. Beberapa Konstruksi Dengan Lingkaran. a. Membuat segi empat beraturan / bujur sangkar : - ditentukan jari-jari lingkaran. - ditentukan salah satu sisinya yaitu garis AB. b. Membuat segi lima beraturan : - ditentukan jari-jari lingkaran. - ditentukan salah satu sisinya yaitu garis AB.
  • 49. 49 c. Membuat segi enam beraturan d. Membuat segi tujuh beraturan.
  • 50. 50 e. Membuat lingkaran atau busur lingkaran yang menyinggung pada dua buah garis lurus. f. Membuat bulat telur. g. Membuat bulat lonjong (oval).
  • 51. 51 h. Membuat elips. i. Membuat spiral. - dua titik. - tiga titik. - empat titik.
  • 52. 52 Tugas 3 : Membuat Konstruksi Geometris a. Membagi Garis Menjadi Tujuh Bagian Yang Sama. b. Membuat garis tegak lurus pada titik A,B dan C. c. Membagi sudut ABC menjadi dua bagian yang sama. d. Membagi tiga sudut siku-siku ABC. e. Membuat sudut : 150 , 300 , 450 , 600 , 750 ,1050 dan 1200 .
  • 53. 53 Tugas 3 : Membuat Konstruksi Geometris. g. Membuat segi empat beraturan/bujur sangkar. h. Membuat segi lima beraturan i. Membuat segi enam dan segi tujuh beraturan.
  • 54. 54 Tugas 3 : Membuat Konstruksi Geometris. j. Membuat busur lingkaran berjari-jari 14 mm yang menyinggung garis AB dan CD. k. Membuat bulat telur dari lingkaran berjari-jari 14 mm. l. Membuat bulat lonjong dari lingkaran berdiameter 40 mm.
  • 55. 55 Tugas 3 : Membuat Konstruksi Geometris. m. Membuat Elips. n. Membuat Spiral.
  • 56. 56 E. GAMBAR PERSPEKTIF (GAMBAR TIGA DIMENSI) 1. Gambar Perspektif Isometris. dasar : Contoh : Kubus Contoh : Balok 2. Gambar Perspektif Dimetris. dasar : a Contoh : Kubus
  • 57. 57 Contoh : Balok dasar : b Contoh : Kubus Contoh : Balok 3. Gambar Perspektif Kavalir. dasar : a Contoh : Kubus
  • 58. 58 Contoh : Balok dasar : b Contoh : Kubus Contoh : Balok Contoh : Gambar-gambar Perspektif. Perspektif Isometris Perspektif Dimetris Perspektif Kavalir Perspektif Isometris Perspektif Dimetris Perspektif Kavalir
  • 59. 59 Latihan : Buat gambar perspektif yang lainnya !
  • 60. 60 Tugas 4 : Gambar Perspektif. a. Buat gambar perspektif lainnya sesuai dengan ukuran yang diminta !
  • 61. 61 Tugas 4 : Gambar Perspektif. b. Buat gambar perspektif lainnya sesuai dengan ukuran yang diminta !
  • 62. 62 Tugas 4 : Gambar Perspektif. c. Buat gambar perspektif lainnya sesuai dengan ukuran yang diminta !
  • 63. 63 . GAMBAR PERSPEKTIF DARI BENDA-BENDA SILINDRIS 1. Gambar Perspektif Isometris. dasar :
  • 64. 64 2. Gambar Perspektif Dimetris. dasar : a 28 29 dasar : b
  • 65. 65 3. Gambar Perspektif Kavalir. dasar : a dasar : b Contoh : Gambar Perspektif dari benda-benda yang berbentuk silindris.
  • 66. 66 Latihan : Buatlah gambar perspektif Isometris, Dimetris dan Kavalir dari : a. silinder berdiameter 20 mm dengan panjang 60 mm ! b. lubang berdiameter 30 mm yang terdapat pada pelat berukuran [60 x 50 x 15] mm
  • 67. 67 Tugas 5 : Merubah Gambar Perspektif. Buatlah gambar perspektif lainnya dengan perbandingan ukuran 2 : 1 !
  • 68. 68 G. Gambar Proyeksi Ortogonal 1. Pengertian : Gambar proyeksi ortogonal adalah salah satu cara penggambaran benda tiga dimensi pada bidang datar/bidang proyeksi. Cara ini dipergunakan untuk memberikan informasi yang lengkap dan tepat dari suatu benda tiga dimensi. Proyeksi ortogonal pada umumnya tidak memberikan gambaran lengkap dari benda, jika hanya dengan satu proyeksi saja. Oleh karena itu diambil beberapa bidang proyeksi [biasanya diambil tiga bidang proyeksi, dan dapat ditambah dengan bidang bantu apabila diperlukan]. 2. Cara Penggambaran : a. Cara Proyeksi Sudut Pertama / Cara Proyeksi Kwadran I / Proyeksi Eropa. Simbol / lambang cara proyeksi : b. Cara Proyeksi Sudut Ketiga / Cara Proyeksi Kwadran III / Proyeksi Amerika. Simbol / lambang cara proyeksi :
  • 69. 69 Perbandingan kedua cara proyeksi Pada dasarnya kedua cara proyeksi dapat dipakai. Negara Amerika Serikat dan Jepang telah memutuskan untuk memakai proyeksi sudut ketiga/proyeksi kwadran III. Hal ini didasarkan atas kelebihan dari cara ini atas cara proyeksi sudut pertama/proyeksi kwadran I,yaitu : 1] Dari gambarnya, bentuk benda dapat langsung dibayangkan, dengan pandangan depan sebagai patokan. 2] Gambarnya mudah dibaca, karena hubungan antara gambar yang satu dengan yang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah pengertian. 3] Pandangan yang berhubungan diletakan berdekatan. Oleh karena itu mudah untuk membaca ukuran-ukurannya. 4] Dengan cara proyeksi sudut ketiga mudah untuk membuat pandangan tambahan atau pandangan setempat. Karena alasan-alasan di atas proyeksi sudut ketiga dapat dianggap yang lebih rasional, sehingga sering dipakai di negara-negara pantai Laut Pasifik, seperti USA, Canada, Jepang, Korea, Australia, dsb. Contoh : Poros Silindris
  • 70. 70 Proyeksi Sudut Pertama Proyeksi Sudut Ketiga Proyeksi Sudut Ketiga Benda Proyeksi Sudut Pertama
  • 71. 71 Contoh : Membuat gambar proyeksi [tiga pandangan utama] dari sebuah benda.
  • 72. 72
  • 73. 73
  • 74. 74 Latihan : Buat tiga pandangan utama dari gambar benda di bawah ini !
  • 75. 75 Tugas 6 : Membuat Gambar Proyeksi. Buatlah tiga pandangan utama [pergunakan kedua cara proyeksi] dari gambar benda di bawah ini !
  • 76. 76 Tugas 6 : Membuat Gambar Proyeksi. Buatlah tiga pandangan utama [pergunakan kedua cara proyeksi] dari gambar benda di bawah ini !
  • 77. 77 Tugas 6 : Membuat Gambar Proyeksi. Buatlah tiga pandangan utama [pergunakan kedua cara proyeksi] dari gambar benda di bawah ini ! Untuk ukuran silahkan mengukur langsung dari benda
  • 78. 78 Tugas 6 : Membuat Gambar Proyeksi. Buatlah tiga pandangan utama [pergunakan kedua cara proyeksi] dari gambar benda di bawah ini ! Untuk ukuran silahkan mengukur langsung dari benda
  • 79. 79 Tugas 6 : Membuat Gambar Proyeksi. Buatlah tiga pandangan utama [pergunakan kedua cara proyeksi] dari gambar benda di bawah ini ! Untuk ukuran silahkan mengukur langsung dari benda III EVALUASI Hasil pengerjaan tugas-tugas dalam pembelajaran 1 dan 2 dapat digunakan sebagai evaluasi diri terhadap keterampilan yang anda miliki mengenai pengusaan gambar teknik.
  • 80. 80 Daftar Pustaka Kristianto M Gani, 1987, Konstruksi Perabot Kayu, Satya Wacana, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Soetarman dan Soekarto, 1997, Menggambar Teknik Bangunan 1 , Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Soetarman dan Soekarto, 1997, Menggambar Teknik Bangunan II , Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sudarminto, 1975, Teknik Bangunan Sipil, Bandung : Karya Remaja.