SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 1 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Engine
Sistim pengapian
Tujuan instruksional umum
* Peserta dapat menguasai dan menerapkan sistim pengapian konvensional dalam
pekerjaan dan perawatan serta perbaikan
Tujuan instruksional khusus
Peserta dapat
- Menjelaskan fungsi sistim pengapian
- Menyebutkan nama-nama sistim pengapian dan fungsinya
- Menggambar rangkaian sistim pengapian baterai
- Menjelaskan cara kerja sistim pangapian baterai
- Menjelaskan saat pengapian / timming ignition
Alat bantu
1 Transparant
2 Engine simulasi
3 Simulasi sistim pengapian
Waktu : 240 menit
Kepuatakaan
1 Ignition sistim DMC
2 Step 1 Training Toyota
Struktur materi
FUNGSI SISTIM
PENGAPIAN CARA KERJA SISTIM
PENGAPIAN
NAMA-NAMA
KOMPONEN DAN
FUNGSINYA
SAAT PENGAPIAN
RANGKAIAN SISTIM
PENGAPIAN
SISTIM PENGAPIAN
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 2 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Tahapan mengajar Metoda Alat bantu Waktu
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 3 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
1. Menbangun mentality Ceramah 5 ‘
2. Motivasi
Instruktur memperagakan dengan Korek api 2 ‘
menyalakan korek api magnet magnet
3. Elaborasi
- Instruktur menjelaskan fungsi sistim Ceramah Wall chart 5 ‘
- pengapian
-.Instruktur menjelaskan nama-nama Ceramah/ Komponen
komponen sistim pengapian- demonstrasi pengapian
a.Ignition coil 10’
b.Ignition coil dan external resistan 10’
c.Distributor 5’
Instruktur menjelaskan rangkaian Ceramah Transparant/ 10’
sistim pengapian Wall chart
Instruktur menjelaskan cara kerja 15’
sistim pengapian baterai
Instruktur menerangkan bagian 20’
pemutus arus
a.Platian
b.Sudut platina
c.Condenser
Instruktur menjelaskan alat pemaju 30’
pengapian
Instruktur menerangkan komponen Ceramah Transparant 15’
busi
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 4 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Instruktur menjelaskan saat pengapian Ceramah 20’
pengapian
4. Konsolidai Tanya jawab 10’
Instruktur memberikan kesem patan
bertanya kepada para siswa
5. Evaluasi 30
Instruktur memberikan latian evaluasi
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 5 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
EVALUASI
1 Apa fungsi sistim pengapian pada motor bensin ?
2 Sebutkan komponen pengapian yang bertugas merubah tegangan rendah menjadi
tegangan tinggi?
3 Apa yang dimaksud dengan induksi sendiri (self induktion) ?
4 Gambarkan rangkaian sistim pengapian baterai ?
5 Bagaimana cara terjadinya tegangan tinggi pada coil ?
SISTIM PENGAPIAN
Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan didalam
silinder harus dibakar untuk menghasilkan tenaga.
Jadi sistim pengapian berfungsi untuk membakar campuran udara dan bensin didalam
ruang bakar pada akhir langkah kompresi.
Sistim pengapian yang digunakan adalah sistim pengapian listrik, dimana untuk
menghasilkan percikan api digunakan tegangan listrik sebagai pemercik api.
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 6 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
KOMPONEN-KOMPONEN SISTIM PENGAPIAN
1 Baterai
2 Sikring (fuse)
3 Kunci kontak (switch)
4 External resistor
5 Ignition coil
6 Distributor
7 Busi
8 Kabel tegangan tinggi
1 BATERAI
Fungsi :
Sebagai sumber tenaga listrik
2 FUSE / SIKRING
Fungsi :
Sebagai pengaman arus listrik
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 7 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
3 KUNCI KONTAK / IGNITION SWITCH
Fungsi :
Untuk memutuskan dan menghubungkan
aliran listrik dari baterai ke coil.
4 EXTERNAL RESISTOR
Fungsi :
Mengurangi penurunan tegangan pada
kumparan primer saat mesin berputar pada
putaran tinggi
5 IGNITION COIL / COIL PENGAPIAN
Fungsi :
Untuk mempertinggi tegangan listrik, dari
12 Volt menjadi 20.000 – 30.000 Volt
Untuk dapat mempertinggi tegangan listrik
tersebut, pada ignition coil terdapat 2 (dua)
kumparan.
1 Kumparan primer
- Menciptakan medan magnet
- Penampang kawat besar
- Jumlah gulungan sedikit ± 400
2 Kumparan sekunder
- Merubah induksi menjadi
tegangan tinggi
- Penampang kawat kecil
- Jumlah gulungan banyak
± 30.000
1 (+) Primary terminal (input)
2 (-) Primary terminal (to switching device)
3 Secondary terminal (output)
4 Primary windings
5 Secondary windings
6 Laminated iron core
7 Case
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 8 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Ignition coil dengan resistor
Pada ignition coil yang dilengkapi dengan resistor, mempunyai sebuah resistor (tahanan
luar) yang dihubungkan seri dengan kumparan primer pada coil.
Dibandingkan dengan ignition coil tanpa memakai resistor penurunan tegangan pada
kumparan primer saat mesin berputar tinggi akan dapat dikurangi.
Ada 2 type resistor :
1 External resistor type
2 Integrated resistor type
External reistor type
Integrated resistor type
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 9 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Ignition coil tanpa resistor
- Putaran rendah.
- Waktu tertutup platina lebih
lama.
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 10 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
- Arus yang mengalir ke kumparan
primer cukup meski ada self
induksi.
- Tegangan tinggi pada kumparan
sekunder tetap.
- Putaran tinggi.
- Waktu tertutup platina lebih
cepat
- Arus yang mengalir kekumparan
primer berkurang.
- Tegangan tinggi pada kumparan
sekunder menurun
Ignition coil dengan resistor
Putaran rendah
- Peristiwanya sama seperti pada
coil tanpa resistor
Putaran tinggi
- Waktu menutup platina lebih
cepat.
- Karena harga tahanan primer
lebih kecil, arus yang mengalir
masih cukup untuk membentuk
kemagnetan.
- Tegangan tinggi yang dihasilkan
kumparan sekunder tetap besar.
Pada saat start mesin, arus dari baterai lebih banyak mengalir ke motor starter, sehingga
tegangan baterai akan drop dan mengurangi arus yang mengalir ke kumparan primer.
Akibatnya tegangan tinggi pada kumparan sekunder berkurang dan bunga api pada busi
lemah, mesin sulit hidup.
Guna mencegah kejadian seperti itu, saat posisi start arus yang mengalir kekumparan
primer di by pass langsung tanpa melewati resistan, sehingga arus yang mengalir ke
kumparan primer mencukupi.
Catatan:
Pada rangkaian sistim pengapian Daihatsu
dilengkapi dengan sebuah dioda, yang
dipasang antara terminal ST dan IG Coil.
6 DISTRIBUTOR
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 11 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
1 Distributor cap
2 Breaker points
3 Governor spring
4 Governor weight
5 Distributor shaft
6 Rotor
7 Damper spring
8 Breaker plate
9 Condenser
10 Vacuum advancer
11 Ball bearing
Bagian-bagian distributor.
I Bagian pemutus : 1 Cam lobe
2 Breaker point (platina)
II Bagian pembagi arus 1 Rotor
3 Tutup distributor
III Bagian pemaju pengapian 1 Vacuum advancer
2 Governor advancer
IV Condenser
RANGKAIAN SISTIM PENGAPIAN BATERAI MOTOR BENSIN
1 Terminal 50
2 Terminal 30
3 Starter motor
4 Baterai
5 Resistor
6 Primari coil
7 Secondari coil
8 Breaker point
9 To distributor / Spark plug
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 12 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
TERBENTUKNYA TEGANGAN TINGGI
Jika platina menutup, arus dari baterai dapat mengalir ke kumparan primer, sehingga inti
besi menjadi sebuah magnet.
Ketika platina membuka, arus pada kumparan primer terputus, dan medan magnet
menghilang.
Akibat menghilangnya medan magnet, akan dibangkitkan tegangan induksi pada
kumparan sekunder yang diteruskan ke busi.
CARA KERJA SISTIM PENGAPIAN
1 Kontak point (platina) sedang menutup.
Arus mengalir dari baterai
Ignition switch (+)
Coil Primary coil
Platina Massa
Ignition coil menjadi magnet.
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 13 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
2 Kontak point (platina) membuka.
Arus primer terputus dengan cepat,
maka :
- Medan magnit menghilang
- Terjadi arus induksi
tegangan tinggi pada
kumparan sekunder
- Terjadi lompatan api
diantara elektroda busi.
Bagian kontak pemutus (platina)
Fungsi :
Untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir kekumparan primer agar
terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder.
1 Cam distributor
2 Kontak tetap
3 Kontak lepas
4 Pegas
5 Lengan kontak pemutus
6 Sekrup pengikat
7 Ebonit
8 Kabel
9 Alur penyetel
Sudut pengapian
Yaitu : Sudut putar cam distributor dan saat platina mulai membuka (1),
sampai platina mulai membuka pada tonjolan cam berikutnya (2)
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 14 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Contoh sudut pengapian
2
1
Mesin 2 silinder
Sudut pengapian = 360°/2
Mesin 4 silinder
Sudut pengapian = 360°/4
Sudut dwell
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 15 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Sudut buka platina A – B
Sudut tutup platina B – C
Kesimpulan :
C
B
A
Sudut dwell adalah sudut cam
distributor pada saat platina
mulai menutup (B) sampai
platina mulai membuka
kembali (C).
Sudut dwell = 60% x Sudut pengapian
= 60% x 360/2
Toleransi = ± 2°
Contoh : Mencari sudut dwell mesin 4 silinder dan 6 silinder
Mesin 4 silinder
Sudut pengapian = 360°/4.
= 90°
Sudut dwell =. 60% x 90°
= 54°
Toleransi = ± 2°
Sudut dwell = 52° - 56°
Mesin 6 silinder
Sudut pengapian = 360°/6
= 60°
Sudut dwell = 60% x 60°
= 36°
Toleransi = ± 2°
Sudut dwell = 34° - 38°
Pengaruh sudut dwell
Sudut dwell besar
1 Celah platina kecil
2 Arus yang mengalir ke
primer coil terlalu lama
3 Kemagnetan jenuh
4 Platina panas
Sudut dwell kecil
1 Celah platina lebar
2 Arus yang mengalir ke
primer coil terlalu singkat
3 Kemagnetan tidak tercapai
maksimum
4 Tegangan induksi kumparan
sekunder kurang
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 16 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
CONDENSER
Fungsi :
Menghilangkan atau mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada permukaan
platina.
Tegangan induksi yang dihasilkan
kumparan sekunder akan semakin
besar, jika menghilangnya
kemagnetan (self induksi) kumparan
primer berlangsung singkat.
Condensor akan mempercepat
menghilangnya tegangan induksi
kumparan primer dengan cara
menyerap arus induksi tersebut.
Dengan cara itu maka tegangan
tinggi kumparan sekunder dapat
dihasilkan.
Kemampuan dari suatu kondensor dinyatakan dengan besarnya kapasitas.
Untuk Daihatsu besar kapasitas kondenser dapat ditentukan melalui warna kabel yang
digunakan.
Warna kabel Kapasitas kondenser
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 17 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Hijau 0,18 Uf
Kuning 0,22 Uf
Biru 0,25 Uf
Putih 0,27 Uf
Bagian pemaju saat pengapian
Governor advancer
Funfsi :
Memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya putaran mesin.
1 Cam
2 Spring support pin
3 Guide pin
4 Screw
5 Governor spring
6 Cam plate
7 Fly weight
8 Weight support pin
9 Distributor shaft
Cara kerja
Sebelum bekerja
- Fly weight (pemberat) belum
mengembang
- Cam plate belum ditekan
- Advance belum bekerja
- Salah satu pegas pembalik masih
longgar
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 18 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Saat bekerja
- Fly weight centrifugal mulai
mengembang sampai maksimum
- Cam plate mulai ditekan
- Advance centrifugal mulai
bekerja sampai maksimum
- Kedua pegas pengembali bekerja
Vacuum advancer
Fungsi :
Memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya beban mesin
Saat beban rendah atau menengah, kecepatan pembakaran rendah karena atomisasi
campuran sedikit, campuran kurus.
Oleh sebab itu pembakaran menjadi lama. Agar mendapatkan tekanan pembakaran
maksimum tetap terjadi sesudah TMA, saat pengapian harus dimajukan
1 Plat dudukan platina
2 Rod (tuas)
3 Diafraghma
4 Pegas
5 Selang untuk vacuum
6 Langkah
7 Advance port
8 Throttle valve
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 19 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Cara kerja
Vacuum advance belum bekerja
Kevacuman pada intake manifold
masih rendah, sehingga diafraghma
belum bekerja
Vacuum advance sedang bekerja
Kevacuman pada intake manifold
tinggi, sehingga diafraghma terhisap
dan rod (tuas) tertarik, akibatnya
dudukan platina ikut bergerak, dan
pembukaan platina dipercepat
Dobel vacuum advancer
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 20 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
7 BUSI
Fungsi :
Meloncatkan bunga api listrik melalui elektrodanya
1 Insulator
2 Insulator
3 Cincin perapat
4 Cincin perapat
5 Penghantar
6 Rongga pemanas
7 Terminal
8 Baut sambungan
9 Rumah busi
10 Elektroda pusat (+)
11 Celah elektroda
12 Elektroda massa (-)
Nilai panas
Nilai panas busi adalah : Suatu index yang menunjukan jumlah panas yang dapat
dipindahkan busi
Kemampuan busi menyerap dan memindahkan panas
tergantung pada bentuk kaki insulator
Nilai panas busi harus sesuai dengan kondisi operasi mesin
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 21 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Busi panas
- Luas permukaan insulator lebih
besar
- Banyak menyerap panas
- Lintasan pemindah panas
panjang, akibatnya pemindahan
panas sedikit
Busi dingin
- Luas permukaan isolator kecil
- Sedikit menyerap panas
- Lintasan pemindah panas pendek
Permukaan muka busi
Normal
Isolator berwarna kuning atau coklat
muda
Puncak isolator bersih, permukaan
rumah isolator kotor berwarna coklat
muda atau abu-abu
- Kondisi kerja mesin baik
- Pemakaian busi dengan nilai
panas yang tepat
Terbakar
Elektroda terbakar. Pada permukaan
kaki isolator ada partikel-partikel
kecil mengkilap yang menempel
Isolator berwarna putih atau kuning
Penyebab :
- Nilai oktan bensin terlalu rendah
- Campuran terlalu kurus
- Knoking (detonasi)
- Saat pengapian terlalu awal
- Type busi yang terlalu panas
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 22 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Berkerak karena oli
Kaki isolator, elektroda-elektroda
sangat kotor
Warna kotoran coklat/oli mesin
Penyebab :
- Ring piston aus
- Penghantar katup aus
- Penghisapan oli melalui sistim
ventilasi karter
Berkerak karbon
Kaki isolator, elektroda-elektroda,
rumah busi berkerak jelaga
Penyebab :
- Campuran terlalu kaya
- Type busi yang terlalu dingin
Isolator retak
Penyebab :
- Jatuh
- Kelemahan bahan
Bunga api dapat meloncat dari
isolator yang retak
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 23 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
SAAT PENGAPIAN
Pengapian terjadi setelah
piston melewati TMA
Pengapian lambat
Pengapian terjadi sebelum
piston mencapai TMA
Pengapian awal
Saat pengapian adalah saat busi meloncatkan bunga api untuk memulai pembakaran
Saat pengapian diukur dalam derajat poros engkol, sebelum atau sesudah TMA
Persyaratan saat pengapian
Mulai dari saat pengapian sampai proses pembakaran berakhir dibutuhkan waktu tertentu
Waktu rata-rata pembakaran ± 2 mili detik
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 24 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Grafik pembakaran motor bensin
3
2
1
1 Saat pengapian
2 Tekanan pembakaran maksimum
3 Akhir pembakaran
Kesimpulan:
.a Untuk mendapatkan langkah kerja yang efektip tekanan pembakaran maksimum
terjadi beberapa derajat setelah TMA
.b Agar tekanan pembakaran maksimum terjadi setelah TMA, maka saat pengapian
harus di set sebelum TMA
Saat pengapian dan kemampuan mesin
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 25 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
Nama : 10 30 01 02
Penyusun : Tanggal : 26 of 26
TRAINING
CENTRE
ASTRA MOBIL
Perusahaan :
Fir/Hut Peb’98
.a Saat pengapian terlalu awal
Mengakibatkan detonasi/knocking, daya mesin berkurang, mesin menjadi panas
dan menimbulkan kerusakan pada piston, bearing, busi
.b Saat pengapian tepat
Menghasilkan langkah kerja yang ekonomis, daya mesin maksimum
.c Saat pengapian terlalu lambat
Menghasilkan langkah kerja kurang ekonomis/tekanan pembakaran maksimum
jauh setelah TMA, daya maksimum kurang, boros bahan bakar
Catatan :
Stel saat pengapian yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik

More Related Content

What's hot (20)

BAB IV : Mekanisme Katup
BAB IV : Mekanisme KatupBAB IV : Mekanisme Katup
BAB IV : Mekanisme Katup
 
Bab iv. modul i mekanisme katup
Bab iv. modul i mekanisme katupBab iv. modul i mekanisme katup
Bab iv. modul i mekanisme katup
 
Motor bakar guru 1020 0102
Motor bakar guru 1020 0102Motor bakar guru 1020 0102
Motor bakar guru 1020 0102
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
Bahan bakar diesel guru 1020 0115
Bahan bakar diesel guru 1020 0115Bahan bakar diesel guru 1020 0115
Bahan bakar diesel guru 1020 0115
 
Sistem katup
Sistem katupSistem katup
Sistem katup
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
Kopling siswa
Kopling siswaKopling siswa
Kopling siswa
 
Differential guru
Differential guruDifferential guru
Differential guru
 
Pcx hybrid
Pcx hybridPcx hybrid
Pcx hybrid
 
Roda & ban guru
Roda & ban guruRoda & ban guru
Roda & ban guru
 
Motor bakar
Motor bakarMotor bakar
Motor bakar
 
Makalah kopling
Makalah koplingMakalah kopling
Makalah kopling
 
Rem siswa
Rem siswaRem siswa
Rem siswa
 
Materi PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptMateri PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.ppt
 
111340060 job-sheet-gardan fit
111340060 job-sheet-gardan fit111340060 job-sheet-gardan fit
111340060 job-sheet-gardan fit
 
Dasar engine
Dasar engineDasar engine
Dasar engine
 
Ppt smk
Ppt smkPpt smk
Ppt smk
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
 
Cara setel klep mobil
Cara setel klep mobilCara setel klep mobil
Cara setel klep mobil
 

Viewers also liked

Efi daihatsu training center
Efi daihatsu training centerEfi daihatsu training center
Efi daihatsu training centerEko Supriyadi
 
Step1 electricalbasicelectronic
Step1 electricalbasicelectronicStep1 electricalbasicelectronic
Step1 electricalbasicelectronicZainal Abidin
 
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensinModul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensinNur Hidayati Cipari
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Ch28 electronic fuel injection
Ch28 electronic fuel injectionCh28 electronic fuel injection
Ch28 electronic fuel injectionbiradar59
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...Ir. Najamudin, MT
 
Indonesia AutoBook Preview
Indonesia AutoBook PreviewIndonesia AutoBook Preview
Indonesia AutoBook PreviewUli Kaiser
 
Engine Management System
Engine Management SystemEngine Management System
Engine Management SystemRogger Maxwell
 
Industry & Competitive Analysis - Automotive Industry
Industry & Competitive Analysis - Automotive IndustryIndustry & Competitive Analysis - Automotive Industry
Industry & Competitive Analysis - Automotive IndustryDanny D. Kosasih
 
Types of Sensors Used in Automobile Engine
Types of Sensors Used in Automobile EngineTypes of Sensors Used in Automobile Engine
Types of Sensors Used in Automobile EngineStephens H Robertson
 
Automotive Electronics In Automobile | Electronic control unit
Automotive  Electronics In Automobile | Electronic control unitAutomotive  Electronics In Automobile | Electronic control unit
Automotive Electronics In Automobile | Electronic control unitjignesh parmar
 

Viewers also liked (16)

Efi daihatsu training center
Efi daihatsu training centerEfi daihatsu training center
Efi daihatsu training center
 
pengapian
pengapianpengapian
pengapian
 
Step1 electricalbasicelectronic
Step1 electricalbasicelectronicStep1 electricalbasicelectronic
Step1 electricalbasicelectronic
 
rpp efi
rpp efirpp efi
rpp efi
 
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensinModul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
 
Pengapian
PengapianPengapian
Pengapian
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan
 
Kelistrikan body
Kelistrikan bodyKelistrikan body
Kelistrikan body
 
Ch28 electronic fuel injection
Ch28 electronic fuel injectionCh28 electronic fuel injection
Ch28 electronic fuel injection
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...
 
Indonesia AutoBook Preview
Indonesia AutoBook PreviewIndonesia AutoBook Preview
Indonesia AutoBook Preview
 
Engine Management System
Engine Management SystemEngine Management System
Engine Management System
 
Industry & Competitive Analysis - Automotive Industry
Industry & Competitive Analysis - Automotive IndustryIndustry & Competitive Analysis - Automotive Industry
Industry & Competitive Analysis - Automotive Industry
 
Types of Sensors Used in Automobile Engine
Types of Sensors Used in Automobile EngineTypes of Sensors Used in Automobile Engine
Types of Sensors Used in Automobile Engine
 
Automotive Electronics In Automobile | Electronic control unit
Automotive  Electronics In Automobile | Electronic control unitAutomotive  Electronics In Automobile | Electronic control unit
Automotive Electronics In Automobile | Electronic control unit
 

Similar to Pengapian guru 1030 0102

Sistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensionalSistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensionalfuad ahyari
 
Slide Paparan subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
Slide Paparan  subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...Slide Paparan  subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
Slide Paparan subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...Woro Handayani
 
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PCGas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PCapri kartiwan
 
Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
Pemeriksaan dan Pengujian Sistem PengapianPemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapianbaehaqi alanawa
 
2 Sistem Perawatan, Fungsi Mesin (PMT II).ppt
2 Sistem Perawatan, Fungsi Mesin (PMT II).ppt2 Sistem Perawatan, Fungsi Mesin (PMT II).ppt
2 Sistem Perawatan, Fungsi Mesin (PMT II).pptDONNYDANOERAHARJO
 
Isi cover 929050981164c
Isi cover 929050981164cIsi cover 929050981164c
Isi cover 929050981164cYusuf Saputra
 
bahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotif
bahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotifbahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotif
bahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotifWandaAfnison2
 
Paparan subditfasharkan ditpolair polda jambi; AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,A...
Paparan subditfasharkan ditpolair polda jambi; AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,A...Paparan subditfasharkan ditpolair polda jambi; AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,A...
Paparan subditfasharkan ditpolair polda jambi; AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,A...Woro Handayani
 

Similar to Pengapian guru 1030 0102 (20)

Pengapian siswa
Pengapian siswaPengapian siswa
Pengapian siswa
 
Glowplug guru
Glowplug guruGlowplug guru
Glowplug guru
 
Cdi guru
Cdi guruCdi guru
Cdi guru
 
Alternator
AlternatorAlternator
Alternator
 
Sistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensionalSistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensional
 
Slide Paparan subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
Slide Paparan  subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...Slide Paparan  subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
Slide Paparan subditfasharkan 2015;AKBP DADANG DK,SIP,SH,MH. Media berbagi i...
 
SISTEM_PENGAPIAN.pptx
SISTEM_PENGAPIAN.pptxSISTEM_PENGAPIAN.pptx
SISTEM_PENGAPIAN.pptx
 
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PCGas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
 
Power window guru
Power window guruPower window guru
Power window guru
 
Ignition system ruri
Ignition system ruriIgnition system ruri
Ignition system ruri
 
Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
Pemeriksaan dan Pengujian Sistem PengapianPemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
 
Rem guru
Rem guruRem guru
Rem guru
 
Ignition system
Ignition system Ignition system
Ignition system
 
2 Sistem Perawatan, Fungsi Mesin (PMT II).ppt
2 Sistem Perawatan, Fungsi Mesin (PMT II).ppt2 Sistem Perawatan, Fungsi Mesin (PMT II).ppt
2 Sistem Perawatan, Fungsi Mesin (PMT II).ppt
 
Isi cover 929050981164c
Isi cover 929050981164cIsi cover 929050981164c
Isi cover 929050981164c
 
bahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotif
bahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotifbahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotif
bahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotif
 
x pengapian
x pengapianx pengapian
x pengapian
 
Paparan subditfasharkan ditpolair polda jambi; AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,A...
Paparan subditfasharkan ditpolair polda jambi; AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,A...Paparan subditfasharkan ditpolair polda jambi; AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,A...
Paparan subditfasharkan ditpolair polda jambi; AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,A...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Teori dasar motor AC
Teori dasar motor ACTeori dasar motor AC
Teori dasar motor AC
 

More from Zainal Abidin

More from Zainal Abidin (18)

Teknik dasar ac
Teknik dasar acTeknik dasar ac
Teknik dasar ac
 
Tugas 3
Tugas 3Tugas 3
Tugas 3
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknikPembacaan dan pemahaman gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
 
Dasar dasar gambar_teknik
Dasar dasar gambar_teknikDasar dasar gambar_teknik
Dasar dasar gambar_teknik
 
Dasar dasar menggambar_teknik
Dasar dasar menggambar_teknikDasar dasar menggambar_teknik
Dasar dasar menggambar_teknik
 
Pemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starterPemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starter
 
Kegunaan starter
Kegunaan starterKegunaan starter
Kegunaan starter
 
Job sheet starter
Job sheet starterJob sheet starter
Job sheet starter
 
Modul pengisian
Modul pengisianModul pengisian
Modul pengisian
 
Membongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternatorMembongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternator
 
Step1 engineelectrical
Step1 engineelectricalStep1 engineelectrical
Step1 engineelectrical
 
Step1 electricalbasicelectricity
Step1 electricalbasicelectricityStep1 electricalbasicelectricity
Step1 electricalbasicelectricity
 
Step1 electricalbasicelectronic
Step1 electricalbasicelectronicStep1 electricalbasicelectronic
Step1 electricalbasicelectronic
 
Dasar kelistrikan
Dasar kelistrikanDasar kelistrikan
Dasar kelistrikan
 
Starting
StartingStarting
Starting
 
GAMBAR TEKNIK
GAMBAR TEKNIKGAMBAR TEKNIK
GAMBAR TEKNIK
 

Pengapian guru 1030 0102

  • 1. Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 1 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98 Engine Sistim pengapian Tujuan instruksional umum * Peserta dapat menguasai dan menerapkan sistim pengapian konvensional dalam pekerjaan dan perawatan serta perbaikan Tujuan instruksional khusus Peserta dapat - Menjelaskan fungsi sistim pengapian - Menyebutkan nama-nama sistim pengapian dan fungsinya - Menggambar rangkaian sistim pengapian baterai - Menjelaskan cara kerja sistim pangapian baterai - Menjelaskan saat pengapian / timming ignition Alat bantu 1 Transparant 2 Engine simulasi 3 Simulasi sistim pengapian Waktu : 240 menit Kepuatakaan 1 Ignition sistim DMC 2 Step 1 Training Toyota
  • 2. Struktur materi FUNGSI SISTIM PENGAPIAN CARA KERJA SISTIM PENGAPIAN NAMA-NAMA KOMPONEN DAN FUNGSINYA SAAT PENGAPIAN RANGKAIAN SISTIM PENGAPIAN SISTIM PENGAPIAN Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 2 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 3. Tahapan mengajar Metoda Alat bantu Waktu Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 3 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98 1. Menbangun mentality Ceramah 5 ‘ 2. Motivasi Instruktur memperagakan dengan Korek api 2 ‘ menyalakan korek api magnet magnet 3. Elaborasi - Instruktur menjelaskan fungsi sistim Ceramah Wall chart 5 ‘ - pengapian -.Instruktur menjelaskan nama-nama Ceramah/ Komponen komponen sistim pengapian- demonstrasi pengapian a.Ignition coil 10’ b.Ignition coil dan external resistan 10’ c.Distributor 5’ Instruktur menjelaskan rangkaian Ceramah Transparant/ 10’ sistim pengapian Wall chart Instruktur menjelaskan cara kerja 15’ sistim pengapian baterai Instruktur menerangkan bagian 20’ pemutus arus a.Platian b.Sudut platina c.Condenser Instruktur menjelaskan alat pemaju 30’ pengapian
  • 4. Instruktur menerangkan komponen Ceramah Transparant 15’ busi Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 4 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98 Instruktur menjelaskan saat pengapian Ceramah 20’ pengapian 4. Konsolidai Tanya jawab 10’ Instruktur memberikan kesem patan bertanya kepada para siswa 5. Evaluasi 30 Instruktur memberikan latian evaluasi
  • 5. Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 5 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98 EVALUASI 1 Apa fungsi sistim pengapian pada motor bensin ? 2 Sebutkan komponen pengapian yang bertugas merubah tegangan rendah menjadi tegangan tinggi? 3 Apa yang dimaksud dengan induksi sendiri (self induktion) ? 4 Gambarkan rangkaian sistim pengapian baterai ? 5 Bagaimana cara terjadinya tegangan tinggi pada coil ?
  • 6. SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan didalam silinder harus dibakar untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk membakar campuran udara dan bensin didalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Sistim pengapian yang digunakan adalah sistim pengapian listrik, dimana untuk menghasilkan percikan api digunakan tegangan listrik sebagai pemercik api. Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 6 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 7. KOMPONEN-KOMPONEN SISTIM PENGAPIAN 1 Baterai 2 Sikring (fuse) 3 Kunci kontak (switch) 4 External resistor 5 Ignition coil 6 Distributor 7 Busi 8 Kabel tegangan tinggi 1 BATERAI Fungsi : Sebagai sumber tenaga listrik 2 FUSE / SIKRING Fungsi : Sebagai pengaman arus listrik Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 7 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 8. 3 KUNCI KONTAK / IGNITION SWITCH Fungsi : Untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari baterai ke coil. 4 EXTERNAL RESISTOR Fungsi : Mengurangi penurunan tegangan pada kumparan primer saat mesin berputar pada putaran tinggi 5 IGNITION COIL / COIL PENGAPIAN Fungsi : Untuk mempertinggi tegangan listrik, dari 12 Volt menjadi 20.000 – 30.000 Volt Untuk dapat mempertinggi tegangan listrik tersebut, pada ignition coil terdapat 2 (dua) kumparan. 1 Kumparan primer - Menciptakan medan magnet - Penampang kawat besar - Jumlah gulungan sedikit ± 400 2 Kumparan sekunder - Merubah induksi menjadi tegangan tinggi - Penampang kawat kecil - Jumlah gulungan banyak ± 30.000 1 (+) Primary terminal (input) 2 (-) Primary terminal (to switching device) 3 Secondary terminal (output) 4 Primary windings 5 Secondary windings 6 Laminated iron core 7 Case Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 8 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 9. Ignition coil dengan resistor Pada ignition coil yang dilengkapi dengan resistor, mempunyai sebuah resistor (tahanan luar) yang dihubungkan seri dengan kumparan primer pada coil. Dibandingkan dengan ignition coil tanpa memakai resistor penurunan tegangan pada kumparan primer saat mesin berputar tinggi akan dapat dikurangi. Ada 2 type resistor : 1 External resistor type 2 Integrated resistor type External reistor type Integrated resistor type Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 9 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 10. Ignition coil tanpa resistor - Putaran rendah. - Waktu tertutup platina lebih lama. Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 10 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98 - Arus yang mengalir ke kumparan primer cukup meski ada self induksi. - Tegangan tinggi pada kumparan sekunder tetap. - Putaran tinggi. - Waktu tertutup platina lebih cepat - Arus yang mengalir kekumparan primer berkurang. - Tegangan tinggi pada kumparan sekunder menurun Ignition coil dengan resistor Putaran rendah - Peristiwanya sama seperti pada coil tanpa resistor Putaran tinggi - Waktu menutup platina lebih cepat. - Karena harga tahanan primer lebih kecil, arus yang mengalir masih cukup untuk membentuk kemagnetan. - Tegangan tinggi yang dihasilkan kumparan sekunder tetap besar. Pada saat start mesin, arus dari baterai lebih banyak mengalir ke motor starter, sehingga tegangan baterai akan drop dan mengurangi arus yang mengalir ke kumparan primer. Akibatnya tegangan tinggi pada kumparan sekunder berkurang dan bunga api pada busi lemah, mesin sulit hidup.
  • 11. Guna mencegah kejadian seperti itu, saat posisi start arus yang mengalir kekumparan primer di by pass langsung tanpa melewati resistan, sehingga arus yang mengalir ke kumparan primer mencukupi. Catatan: Pada rangkaian sistim pengapian Daihatsu dilengkapi dengan sebuah dioda, yang dipasang antara terminal ST dan IG Coil. 6 DISTRIBUTOR Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 11 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98 1 Distributor cap 2 Breaker points 3 Governor spring 4 Governor weight 5 Distributor shaft 6 Rotor 7 Damper spring 8 Breaker plate 9 Condenser 10 Vacuum advancer 11 Ball bearing
  • 12. Bagian-bagian distributor. I Bagian pemutus : 1 Cam lobe 2 Breaker point (platina) II Bagian pembagi arus 1 Rotor 3 Tutup distributor III Bagian pemaju pengapian 1 Vacuum advancer 2 Governor advancer IV Condenser RANGKAIAN SISTIM PENGAPIAN BATERAI MOTOR BENSIN 1 Terminal 50 2 Terminal 30 3 Starter motor 4 Baterai 5 Resistor 6 Primari coil 7 Secondari coil 8 Breaker point 9 To distributor / Spark plug Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 12 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 13. TERBENTUKNYA TEGANGAN TINGGI Jika platina menutup, arus dari baterai dapat mengalir ke kumparan primer, sehingga inti besi menjadi sebuah magnet. Ketika platina membuka, arus pada kumparan primer terputus, dan medan magnet menghilang. Akibat menghilangnya medan magnet, akan dibangkitkan tegangan induksi pada kumparan sekunder yang diteruskan ke busi. CARA KERJA SISTIM PENGAPIAN 1 Kontak point (platina) sedang menutup. Arus mengalir dari baterai Ignition switch (+) Coil Primary coil Platina Massa Ignition coil menjadi magnet. Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 13 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 14. 2 Kontak point (platina) membuka. Arus primer terputus dengan cepat, maka : - Medan magnit menghilang - Terjadi arus induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder - Terjadi lompatan api diantara elektroda busi. Bagian kontak pemutus (platina) Fungsi : Untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir kekumparan primer agar terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder. 1 Cam distributor 2 Kontak tetap 3 Kontak lepas 4 Pegas 5 Lengan kontak pemutus 6 Sekrup pengikat 7 Ebonit 8 Kabel 9 Alur penyetel Sudut pengapian Yaitu : Sudut putar cam distributor dan saat platina mulai membuka (1), sampai platina mulai membuka pada tonjolan cam berikutnya (2) Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 14 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 15. Contoh sudut pengapian 2 1 Mesin 2 silinder Sudut pengapian = 360°/2 Mesin 4 silinder Sudut pengapian = 360°/4 Sudut dwell Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 15 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98 Sudut buka platina A – B Sudut tutup platina B – C Kesimpulan : C B A Sudut dwell adalah sudut cam distributor pada saat platina mulai menutup (B) sampai platina mulai membuka kembali (C). Sudut dwell = 60% x Sudut pengapian = 60% x 360/2 Toleransi = ± 2° Contoh : Mencari sudut dwell mesin 4 silinder dan 6 silinder Mesin 4 silinder Sudut pengapian = 360°/4. = 90° Sudut dwell =. 60% x 90° = 54° Toleransi = ± 2° Sudut dwell = 52° - 56°
  • 16. Mesin 6 silinder Sudut pengapian = 360°/6 = 60° Sudut dwell = 60% x 60° = 36° Toleransi = ± 2° Sudut dwell = 34° - 38° Pengaruh sudut dwell Sudut dwell besar 1 Celah platina kecil 2 Arus yang mengalir ke primer coil terlalu lama 3 Kemagnetan jenuh 4 Platina panas Sudut dwell kecil 1 Celah platina lebar 2 Arus yang mengalir ke primer coil terlalu singkat 3 Kemagnetan tidak tercapai maksimum 4 Tegangan induksi kumparan sekunder kurang Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 16 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 17. CONDENSER Fungsi : Menghilangkan atau mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada permukaan platina. Tegangan induksi yang dihasilkan kumparan sekunder akan semakin besar, jika menghilangnya kemagnetan (self induksi) kumparan primer berlangsung singkat. Condensor akan mempercepat menghilangnya tegangan induksi kumparan primer dengan cara menyerap arus induksi tersebut. Dengan cara itu maka tegangan tinggi kumparan sekunder dapat dihasilkan. Kemampuan dari suatu kondensor dinyatakan dengan besarnya kapasitas. Untuk Daihatsu besar kapasitas kondenser dapat ditentukan melalui warna kabel yang digunakan. Warna kabel Kapasitas kondenser Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 17 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98 Hijau 0,18 Uf Kuning 0,22 Uf Biru 0,25 Uf Putih 0,27 Uf
  • 18. Bagian pemaju saat pengapian Governor advancer Funfsi : Memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya putaran mesin. 1 Cam 2 Spring support pin 3 Guide pin 4 Screw 5 Governor spring 6 Cam plate 7 Fly weight 8 Weight support pin 9 Distributor shaft Cara kerja Sebelum bekerja - Fly weight (pemberat) belum mengembang - Cam plate belum ditekan - Advance belum bekerja - Salah satu pegas pembalik masih longgar Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 18 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 19. Saat bekerja - Fly weight centrifugal mulai mengembang sampai maksimum - Cam plate mulai ditekan - Advance centrifugal mulai bekerja sampai maksimum - Kedua pegas pengembali bekerja Vacuum advancer Fungsi : Memajukan saat pengapian sesuai dengan besarnya beban mesin Saat beban rendah atau menengah, kecepatan pembakaran rendah karena atomisasi campuran sedikit, campuran kurus. Oleh sebab itu pembakaran menjadi lama. Agar mendapatkan tekanan pembakaran maksimum tetap terjadi sesudah TMA, saat pengapian harus dimajukan 1 Plat dudukan platina 2 Rod (tuas) 3 Diafraghma 4 Pegas 5 Selang untuk vacuum 6 Langkah 7 Advance port 8 Throttle valve Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 19 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 20. Cara kerja Vacuum advance belum bekerja Kevacuman pada intake manifold masih rendah, sehingga diafraghma belum bekerja Vacuum advance sedang bekerja Kevacuman pada intake manifold tinggi, sehingga diafraghma terhisap dan rod (tuas) tertarik, akibatnya dudukan platina ikut bergerak, dan pembukaan platina dipercepat Dobel vacuum advancer Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 20 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 21. 7 BUSI Fungsi : Meloncatkan bunga api listrik melalui elektrodanya 1 Insulator 2 Insulator 3 Cincin perapat 4 Cincin perapat 5 Penghantar 6 Rongga pemanas 7 Terminal 8 Baut sambungan 9 Rumah busi 10 Elektroda pusat (+) 11 Celah elektroda 12 Elektroda massa (-) Nilai panas Nilai panas busi adalah : Suatu index yang menunjukan jumlah panas yang dapat dipindahkan busi Kemampuan busi menyerap dan memindahkan panas tergantung pada bentuk kaki insulator Nilai panas busi harus sesuai dengan kondisi operasi mesin Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 21 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 22. Busi panas - Luas permukaan insulator lebih besar - Banyak menyerap panas - Lintasan pemindah panas panjang, akibatnya pemindahan panas sedikit Busi dingin - Luas permukaan isolator kecil - Sedikit menyerap panas - Lintasan pemindah panas pendek Permukaan muka busi Normal Isolator berwarna kuning atau coklat muda Puncak isolator bersih, permukaan rumah isolator kotor berwarna coklat muda atau abu-abu - Kondisi kerja mesin baik - Pemakaian busi dengan nilai panas yang tepat Terbakar Elektroda terbakar. Pada permukaan kaki isolator ada partikel-partikel kecil mengkilap yang menempel Isolator berwarna putih atau kuning Penyebab : - Nilai oktan bensin terlalu rendah - Campuran terlalu kurus - Knoking (detonasi) - Saat pengapian terlalu awal - Type busi yang terlalu panas Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 22 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 23. Berkerak karena oli Kaki isolator, elektroda-elektroda sangat kotor Warna kotoran coklat/oli mesin Penyebab : - Ring piston aus - Penghantar katup aus - Penghisapan oli melalui sistim ventilasi karter Berkerak karbon Kaki isolator, elektroda-elektroda, rumah busi berkerak jelaga Penyebab : - Campuran terlalu kaya - Type busi yang terlalu dingin Isolator retak Penyebab : - Jatuh - Kelemahan bahan Bunga api dapat meloncat dari isolator yang retak Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 23 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 24. SAAT PENGAPIAN Pengapian terjadi setelah piston melewati TMA Pengapian lambat Pengapian terjadi sebelum piston mencapai TMA Pengapian awal Saat pengapian adalah saat busi meloncatkan bunga api untuk memulai pembakaran Saat pengapian diukur dalam derajat poros engkol, sebelum atau sesudah TMA Persyaratan saat pengapian Mulai dari saat pengapian sampai proses pembakaran berakhir dibutuhkan waktu tertentu Waktu rata-rata pembakaran ± 2 mili detik Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 24 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 25. Grafik pembakaran motor bensin 3 2 1 1 Saat pengapian 2 Tekanan pembakaran maksimum 3 Akhir pembakaran Kesimpulan: .a Untuk mendapatkan langkah kerja yang efektip tekanan pembakaran maksimum terjadi beberapa derajat setelah TMA .b Agar tekanan pembakaran maksimum terjadi setelah TMA, maka saat pengapian harus di set sebelum TMA Saat pengapian dan kemampuan mesin Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 25 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98
  • 26. Nama : 10 30 01 02 Penyusun : Tanggal : 26 of 26 TRAINING CENTRE ASTRA MOBIL Perusahaan : Fir/Hut Peb’98 .a Saat pengapian terlalu awal Mengakibatkan detonasi/knocking, daya mesin berkurang, mesin menjadi panas dan menimbulkan kerusakan pada piston, bearing, busi .b Saat pengapian tepat Menghasilkan langkah kerja yang ekonomis, daya mesin maksimum .c Saat pengapian terlalu lambat Menghasilkan langkah kerja kurang ekonomis/tekanan pembakaran maksimum jauh setelah TMA, daya maksimum kurang, boros bahan bakar Catatan : Stel saat pengapian yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik