SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Pengisian Baterai
Mengisi baterai merupakan mengalirkan energi
listrik dari luar sehingga terjadi reaksi pada
elektrolit dan sel-sel baterai. Pengisian baterai
dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu:
 Pengisian Normal
 Pengisian Cepat
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
Pengisian Normal
Pengisian normal adalah pengisian dengan
besar arus arus pengisian sebesar 10 % dari
kapasitas baterai. Contoh baterai 50 AH maka
besar arus pengisian 50 x 10/100 = 5 A. Lama
pengisian 10 jam atau tergantung hasil
pengukuran berat jenis elektrolit baterai saat
diukur, karena dari berat jenis dapat diketahui
berkurangnya kapasitas baterai.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
 Menentukan lama waktu pengisian
Contoh :
 Hasil pengukuran baterai dengan kapasitas 50 AH
menunjukan berat jenis 1,18 pada temperature 20 ºC.
 Dari data tersebut bila dibandingkan dengan grafik
hubungan berat jenis dengan kapasitas diketahui bahwa
pada saat itu energi yang hilang dan perlu perlu diisi
sebesar 40 %. atau sebesar: 40 % x 50 AH, yaitu
sebesar 20 AH.
 dengan demikian besar arus= 10 % x kapasitas = 10/100
x 50 = 5 Amper
 waktu pengisian =Kapasitas kekosongan : arus
pengisian = 20 : 5 = 4 jam.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai Grafik hubungan berat
jenis dengan kapasitas
Prosedur Pengisian
1) Sebelum mengisi kembali baterai terminal positif dan negatifnya
harus dilepas dari baterai .
2) Sebelum menghubungkan pengisi baterai anda harus berada
pada area yang ventilasinya baik, bebas dari kemungkinan
percikan api atau nyala terbuka.
3) Bila baterai memiliki lobang yang aman anda tak perlu
melepaskan sumbat lobang ketika mengisi.
Bila baterai tidak memiliki lobang yang aman, lepaskan sumbat
lobang untuk membiarkan gas hidrogen yang dihasilkan ketika
pengisian kembali untuk membakar gas hidrogen yang ada
dalam baterai.
4) Pengisi jangan dihidupkan ketika menghubungkan atau
memutuskan pengisi dari baterai, ini dapat menyebabkan
percikan api yang dapat membakar gas hidrogen yang ada
dalam baterai.
5) Hubungkan kepala pengisi. Kepala positif pengisi untuk terminal
positif baterai. Kepala negatif pengisi untuk terminal negatif
baterai. Pilihlah voltage/arus yang diinginkan untuk
menghidupkan pengisi.
6) Bila anda yakin segala sesuatu adalah benar hidupkan pengisi
baterai dan periksa pembacaan arus untuk melihat apakah
sudah betul.
7) Jagalah secara tetap baterai (dalam interval 30 menit), periksa
bahwa besar arus adalah benar dan periksa bahwa baterai tidak
sedang mendidih.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
Pengisian satu baterai
 Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah khusus
agar tidak tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan
untuk sirkulasi uap yang dihasilkan elektrolit saat pengisian,
dan menghindari tekanan pada sel baterai akibat gas yang
dihasilkan
 Hubungkan kabel positip baterai dengan klem positip battery
charger dan terminal negatip dengen klem negatip. Hati-hati
jangan sampai terbalik, bila terbalik akan timbul percikan
api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger
model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila
pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
 Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V
 Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12
V maka selector digerakan kearah 12 V.
 Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas
baterai, missal : baterai 50 AH pengisian normal sebesar 5A.
 Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging
yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai
proses pengisian
 Bila pengisian sudah selasai, maka matikan battery charger,
 Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal
negatip dahulu, klem jangan dilepas saat battery charge masih hidup,
sebab akan terjadi percikan api pada terminal sat dilepas dan
menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai terbakar. Uap
baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
 Pengisian lebih dari satu baterai
Pengisian baterai yang lebih dari satu buah
dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu :
 Merangkai secara Paralel
 Merangkai secara seri
Rangkaian Paralel 2 baterai
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
 Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah
khusus agar tidak tercecer. Pelepasan sumbat ini
dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang dihasilkan
elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan
pada sel baterai akibat gas yang dihasilkan
 Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal
positip baterai 2 kemudian hubungkan dengan klem
positip battery charger. Demikian pula untuk terminal
negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik
akan timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan
rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi
dengan indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan
muncul bunyi peringatan.
 Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V
 Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai,
misal baterai 12 V maka selector digerakan kearah 12 V.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
 Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai
dengan kapasitas baterai
 Besar arus merupakan jumlah arus yang dibutuhkan untuk
baterai 1 dan baterai 2. misalnya untuk mengisi dua baterai
50 AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x(2 x50)) =
10 A., mengisi baterai 50 AH dan 40 AH maka diperlukan
arus sebesar 10 % x (40+50) = 9 A.
 Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery
charging yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka
catat waktu mulai proses pengisian. Waktu yang diperlukan
sesuai dari hasil pengukuran berat jenis elektrolit masing-
masing baterai.
 Bila pengisian sudah selasai, maka mematikan battery
charger,
 Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan
terminal negatip dahulu, klem jangan dilepas saat battery
charge masi hidup, sebab akan terjadi percikan api pada
terminal sat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai
akibat uap baterai terbakar. Uap baterai adalah gas
hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
Rangkaian Seri 2 baterai
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
 Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah
kusus agar tidak tercecer. Pelepasan sumbat ini
dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang dihasilkan
elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan
pada sel baterai akibat gas yan dihasilkan
 Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal
positip baterai 2 kemudian hubungkan dengan klem
positip battery charger. Demikian pula untuk termianal
negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik
akan timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan
rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi
dengan indicator, dimana bila pemasangan terbalik
akan muncul bunyi peringatan.
 Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220
V
 Pilih selector tegangan sesuai dengan total tegangan
baterai, misal 2 baterai 12 V dirangkai seri maka
tegangan menjadi 24 V maka selector digerakan
kearah 24 V.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
 Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai
dengan kapasitas baterai yang paling kecil. Misalkan besar
untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus pengisian
sebesar 10% x 50 = 5 A., mengisi baterai 50 AH dan 40 AH
maka diperlukan arus sebesar yang digunakan 10 % x 40
AH = 4 A.
 Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery
charging yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka
catat waktu mulai proses pengisian. Waktu yang diperlukan
sesuai dari hasil pengukuran berat jenis elektrolit masing-
masing baterai.
 Bila pengisian sudah selasai, maka mematikan battery
charger,
 Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan
terminal negatip dahulu, klem jangan dilepas saat battery
charge masi hidup, sebab akan terjadi percikan api pada
terminal saat dilepas dan menimbulkan ledakan pada
baterai akibat uap baterai terbakar. Uap baterai adalah gas
hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
Kelebihan pengisian dengan parallel adalah:
 tegangan pengisian rendah yaitu 12 V, sehingga
rancangan trafo yang digunakan lebih
sederhana.
 Tetap aman meskipun kapasitas baterai tidak
sama
 Kelemahan:
 Tidak mampu menentukan dengan pasti berapa
besar arus yang mengalir ke tiap baterai,
sehingga sulit menentukan waktu pengisian
yang tepat
 Arus listrik yang dialirkan merupakan arus total
pengisian, sehingga arusnya yang mengalir
cukup besar sehingga kabel maupun klem
buaya untuk pengisian harus berukuran besar.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
 Kelebihan rangkaian seri:
 Mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang
mengalir ke tiap baterai, sehingga dapat menentukan waktu
pengisian dengan tepat
 Arus listrik yang dialirkan besarnya sama untuk semua baterai,
sehingga muda ditentukan waktu pengisiannya.
 Besar arus pengisian normal berdasarkan kapasitas baterai
yang paling kecil, sehingga arus pengisian kecil dan kabel
maupun klem buaya yang digunakan untuk pengisian dapat
dengan ukuran lebih kecil.
 Kelemahan:
 Tegangan pengisian merupakan total tegangan baterai yang
diisi, misal 4 baterai 12V, berarti tegangan pengisian sebesar
48V.
 Tidak tepat digunakan untuk baterai yang kapasitasnya
bervariasi, sebab harus mengikuti arus pengisian baterai yang
kapasitas kecil, sehingga untuk baterai yang kapasitasnya besar
waktu pengisian terlalu lama, dan bila mengikuti baterai
kapasitas besar maka pada baterai yang kapasitasnya kecil
akan mengalami over charging sehingga baterai cepat rusak.
Dengan demikian metode ini kurang tepat untuk baterai dengan
kapasitas yang jauh berbeda.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
Pengisian cepat
 Pengisian cepat adalah pengisian dengan arus yang besar.
Besar pengisian tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas
baterai, dengan demikian untuk baterai 50 AH, besar arus
pengisian tidak boleh melebihi 25 A.
 Prosedur pengisian cepat sebenarnya sama dengan
pengisian normal, yang berbedah adalah besar arus
pengisian yang diatur sangat besar. Selain itu juga factor
resiko yang jauh lebih besar, sehingga harus dilakukan
dengan ektra hati-hati. Contoh saat pengisian normal
sumbat baterai tidak dilepas tidak menimbulkan masalah
yang serius sebab temperature pengisian relative rendah
sehingga uap elektrolit sangat kecil, berbedah dengan
pengisian cepat dimana arus yang besar menyebabkan
temperature elektrolit sangat tinggi sehingga penguapan
sangat besar, bila sumbat tidak dilepas kotak baterai dapat
melengkung akibat tekanan gas dalam sel baterai yang tidak
mampu keluar akibat lubang ventilasi kurang.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
Pengisian cepat pada kendaran
 Pengisian cepat sering dilakukan untuk membantu
kendaraan yang mogok atau sedang dalam proses
perbaikan, sehingga baterai tidak diturunkan dari kendaraan.
Pada kasus pengisian cepat di atas kendaraan yang perlu
diingat adalah lepas kabel baterai negatip sebelum
melakukan pengisian, hal ini disebabkan saat pengisian
cepat tegangan dari battery charging lebih besar dari
pengisian normal, kondisi ini potensial merusak komponen
elektronik dan diode pada alternator.
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
Pastikan kedua baterai pada tegangan yang
sama
Pastikan sumbat pengisi dilepas dari kedua
baterai
Selalu menutup lubang baterai dengan kain
perca yang bersih
Pastikan kendaraan dalam netral atau berhenti
Pastikan rem tangan dalam keadaan bekerja
Jangan pakai cincin atau jam tangan
Selalu menghubungkan jump lead dengan
cara yang betul
Selalu melepas jumper lead dengan cara yang
betul
Jangan biarkan jumper lead jatuh masuk
kedalam kipas angin mesin
Fungsi Baterai
Macam-macam Baterai
Konstruksi Baterai
Komponen Baterai
Cara Kerja Baterai
Pemeriksaan Baterai
Pengisian Baterai
Pengujian Baterai
Peraturan keselamatan waktu
melakukan jumper baterai :

More Related Content

Similar to BATTERYCHARGING

Memeriksa dan menguji baterai
Memeriksa dan menguji bateraiMemeriksa dan menguji baterai
Memeriksa dan menguji bateraiaryakamandanuji
 
Merawat dan mengisi baterai
Merawat dan mengisi bateraiMerawat dan mengisi baterai
Merawat dan mengisi bateraiaryakamandanuji
 
Power point baterai
Power point bateraiPower point baterai
Power point bateraiAhmad Faozi
 
power point baterai.pptx
power point baterai.pptxpower point baterai.pptx
power point baterai.pptxpkppk
 
Kk08 memelihara baterai
Kk08 memelihara bateraiKk08 memelihara baterai
Kk08 memelihara bateraiEko Supriyadi
 
Mengganti baterai dan bantuan starter
Mengganti baterai dan bantuan starterMengganti baterai dan bantuan starter
Mengganti baterai dan bantuan starteraryakamandanuji
 
BAHAN_PRESENTASI_MATERI_BATERAI.ppt
BAHAN_PRESENTASI_MATERI_BATERAI.pptBAHAN_PRESENTASI_MATERI_BATERAI.ppt
BAHAN_PRESENTASI_MATERI_BATERAI.pptRahmandanHafid
 
Arif wicaksono ttl 2015 (ser)
Arif wicaksono ttl 2015 (ser)Arif wicaksono ttl 2015 (ser)
Arif wicaksono ttl 2015 (ser)arifw77
 
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docxpemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docxUzumakiKonohagakure
 
Sandi setya w tugas teknik tenaga listrik
Sandi setya w tugas teknik tenaga listrikSandi setya w tugas teknik tenaga listrik
Sandi setya w tugas teknik tenaga listrikSetyasandi
 
Ade_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga Listrik
Ade_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga ListrikAde_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga Listrik
Ade_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga Listrikyusupade
 
Baterai (Accumulator)
Baterai (Accumulator)Baterai (Accumulator)
Baterai (Accumulator)purnamabgp
 

Similar to BATTERYCHARGING (20)

baterai.ppt
baterai.pptbaterai.ppt
baterai.ppt
 
Memeriksa dan menguji baterai
Memeriksa dan menguji bateraiMemeriksa dan menguji baterai
Memeriksa dan menguji baterai
 
Merawat dan mengisi baterai
Merawat dan mengisi bateraiMerawat dan mengisi baterai
Merawat dan mengisi baterai
 
Power point baterai
Power point bateraiPower point baterai
Power point baterai
 
power point baterai.pptx
power point baterai.pptxpower point baterai.pptx
power point baterai.pptx
 
Kk08 memelihara baterai
Kk08 memelihara bateraiKk08 memelihara baterai
Kk08 memelihara baterai
 
13 3
13 313 3
13 3
 
13 3
13 313 3
13 3
 
Pengisian baterai
Pengisian bateraiPengisian baterai
Pengisian baterai
 
Baterai a'lim abror c2
 Baterai a'lim abror  c2 Baterai a'lim abror  c2
Baterai a'lim abror c2
 
Mengganti baterai dan bantuan starter
Mengganti baterai dan bantuan starterMengganti baterai dan bantuan starter
Mengganti baterai dan bantuan starter
 
Baterai jadi
Baterai jadiBaterai jadi
Baterai jadi
 
BAHAN_PRESENTASI_MATERI_BATERAI.ppt
BAHAN_PRESENTASI_MATERI_BATERAI.pptBAHAN_PRESENTASI_MATERI_BATERAI.ppt
BAHAN_PRESENTASI_MATERI_BATERAI.ppt
 
Arif wicaksono ttl 2015 (ser)
Arif wicaksono ttl 2015 (ser)Arif wicaksono ttl 2015 (ser)
Arif wicaksono ttl 2015 (ser)
 
Sistem baterai
Sistem bateraiSistem baterai
Sistem baterai
 
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docxpemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
 
Sandi setya w tugas teknik tenaga listrik
Sandi setya w tugas teknik tenaga listrikSandi setya w tugas teknik tenaga listrik
Sandi setya w tugas teknik tenaga listrik
 
Ade_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga Listrik
Ade_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga ListrikAde_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga Listrik
Ade_Yusup_Budiono_Tugas Teknik Tenaga Listrik
 
Baterai (Accumulator)
Baterai (Accumulator)Baterai (Accumulator)
Baterai (Accumulator)
 
Tune up
Tune upTune up
Tune up
 

More from zainal968005

Contoh_P5_alur.pptx
Contoh_P5_alur.pptxContoh_P5_alur.pptx
Contoh_P5_alur.pptxzainal968005
 
bilangan KOMPLEKS.pptx
bilangan KOMPLEKS.pptxbilangan KOMPLEKS.pptx
bilangan KOMPLEKS.pptxzainal968005
 
01_bilangankomplek.ppt
01_bilangankomplek.ppt01_bilangankomplek.ppt
01_bilangankomplek.pptzainal968005
 
Persamaan_Differensial_Orde_Satu.pptx
Persamaan_Differensial_Orde_Satu.pptxPersamaan_Differensial_Orde_Satu.pptx
Persamaan_Differensial_Orde_Satu.pptxzainal968005
 
pertemuan 9 matek2.pptx
pertemuan 9 matek2.pptxpertemuan 9 matek2.pptx
pertemuan 9 matek2.pptxzainal968005
 
ELEKTRONIKA_KOMUNIKASI_and_GELOMBANG_MIK (2).pptx
ELEKTRONIKA_KOMUNIKASI_and_GELOMBANG_MIK (2).pptxELEKTRONIKA_KOMUNIKASI_and_GELOMBANG_MIK (2).pptx
ELEKTRONIKA_KOMUNIKASI_and_GELOMBANG_MIK (2).pptxzainal968005
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxzainal968005
 
1-transformator-1fasa.ppt
1-transformator-1fasa.ppt1-transformator-1fasa.ppt
1-transformator-1fasa.pptzainal968005
 
7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt
7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt
7_BESARAN_DAN_SATUAN.pptzainal968005
 

More from zainal968005 (11)

Contoh_P5_alur.pptx
Contoh_P5_alur.pptxContoh_P5_alur.pptx
Contoh_P5_alur.pptx
 
bilangan KOMPLEKS.pptx
bilangan KOMPLEKS.pptxbilangan KOMPLEKS.pptx
bilangan KOMPLEKS.pptx
 
HUMAS.pptx
HUMAS.pptxHUMAS.pptx
HUMAS.pptx
 
01_bilangankomplek.ppt
01_bilangankomplek.ppt01_bilangankomplek.ppt
01_bilangankomplek.ppt
 
Persamaan_Differensial_Orde_Satu.pptx
Persamaan_Differensial_Orde_Satu.pptxPersamaan_Differensial_Orde_Satu.pptx
Persamaan_Differensial_Orde_Satu.pptx
 
pertemuan 9 matek2.pptx
pertemuan 9 matek2.pptxpertemuan 9 matek2.pptx
pertemuan 9 matek2.pptx
 
ELEKTRONIKA_KOMUNIKASI_and_GELOMBANG_MIK (2).pptx
ELEKTRONIKA_KOMUNIKASI_and_GELOMBANG_MIK (2).pptxELEKTRONIKA_KOMUNIKASI_and_GELOMBANG_MIK (2).pptx
ELEKTRONIKA_KOMUNIKASI_and_GELOMBANG_MIK (2).pptx
 
7.Aruslistrik.ppt
7.Aruslistrik.ppt7.Aruslistrik.ppt
7.Aruslistrik.ppt
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
1-transformator-1fasa.ppt
1-transformator-1fasa.ppt1-transformator-1fasa.ppt
1-transformator-1fasa.ppt
 
7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt
7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt
7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

BATTERYCHARGING

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. Pengisian Baterai Mengisi baterai merupakan mengalirkan energi listrik dari luar sehingga terjadi reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai. Pengisian baterai dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu:  Pengisian Normal  Pengisian Cepat Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 24. Pengisian Normal Pengisian normal adalah pengisian dengan besar arus arus pengisian sebesar 10 % dari kapasitas baterai. Contoh baterai 50 AH maka besar arus pengisian 50 x 10/100 = 5 A. Lama pengisian 10 jam atau tergantung hasil pengukuran berat jenis elektrolit baterai saat diukur, karena dari berat jenis dapat diketahui berkurangnya kapasitas baterai. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 25.  Menentukan lama waktu pengisian Contoh :  Hasil pengukuran baterai dengan kapasitas 50 AH menunjukan berat jenis 1,18 pada temperature 20 ºC.  Dari data tersebut bila dibandingkan dengan grafik hubungan berat jenis dengan kapasitas diketahui bahwa pada saat itu energi yang hilang dan perlu perlu diisi sebesar 40 %. atau sebesar: 40 % x 50 AH, yaitu sebesar 20 AH.  dengan demikian besar arus= 10 % x kapasitas = 10/100 x 50 = 5 Amper  waktu pengisian =Kapasitas kekosongan : arus pengisian = 20 : 5 = 4 jam. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai Grafik hubungan berat jenis dengan kapasitas
  • 26. Prosedur Pengisian 1) Sebelum mengisi kembali baterai terminal positif dan negatifnya harus dilepas dari baterai . 2) Sebelum menghubungkan pengisi baterai anda harus berada pada area yang ventilasinya baik, bebas dari kemungkinan percikan api atau nyala terbuka. 3) Bila baterai memiliki lobang yang aman anda tak perlu melepaskan sumbat lobang ketika mengisi. Bila baterai tidak memiliki lobang yang aman, lepaskan sumbat lobang untuk membiarkan gas hidrogen yang dihasilkan ketika pengisian kembali untuk membakar gas hidrogen yang ada dalam baterai. 4) Pengisi jangan dihidupkan ketika menghubungkan atau memutuskan pengisi dari baterai, ini dapat menyebabkan percikan api yang dapat membakar gas hidrogen yang ada dalam baterai. 5) Hubungkan kepala pengisi. Kepala positif pengisi untuk terminal positif baterai. Kepala negatif pengisi untuk terminal negatif baterai. Pilihlah voltage/arus yang diinginkan untuk menghidupkan pengisi. 6) Bila anda yakin segala sesuatu adalah benar hidupkan pengisi baterai dan periksa pembacaan arus untuk melihat apakah sudah betul. 7) Jagalah secara tetap baterai (dalam interval 30 menit), periksa bahwa besar arus adalah benar dan periksa bahwa baterai tidak sedang mendidih. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 27. Pengisian satu baterai  Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah khusus agar tidak tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindari tekanan pada sel baterai akibat gas yang dihasilkan  Hubungkan kabel positip baterai dengan klem positip battery charger dan terminal negatip dengen klem negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 28.  Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V  Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 V maka selector digerakan kearah 12 V.  Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai, missal : baterai 50 AH pengisian normal sebesar 5A.  Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian  Bila pengisian sudah selasai, maka matikan battery charger,  Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip dahulu, klem jangan dilepas saat battery charge masih hidup, sebab akan terjadi percikan api pada terminal sat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 29.  Pengisian lebih dari satu baterai Pengisian baterai yang lebih dari satu buah dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu :  Merangkai secara Paralel  Merangkai secara seri Rangkaian Paralel 2 baterai Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 30.  Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah khusus agar tidak tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan pada sel baterai akibat gas yang dihasilkan  Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal positip baterai 2 kemudian hubungkan dengan klem positip battery charger. Demikian pula untuk terminal negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan.  Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V  Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 V maka selector digerakan kearah 12 V. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 31.  Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai  Besar arus merupakan jumlah arus yang dibutuhkan untuk baterai 1 dan baterai 2. misalnya untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x(2 x50)) = 10 A., mengisi baterai 50 AH dan 40 AH maka diperlukan arus sebesar 10 % x (40+50) = 9 A.  Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian. Waktu yang diperlukan sesuai dari hasil pengukuran berat jenis elektrolit masing- masing baterai.  Bila pengisian sudah selasai, maka mematikan battery charger,  Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip dahulu, klem jangan dilepas saat battery charge masi hidup, sebab akan terjadi percikan api pada terminal sat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 32. Rangkaian Seri 2 baterai Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 33.  Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah kusus agar tidak tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan pada sel baterai akibat gas yan dihasilkan  Hubungkan kabel positip baterai 1 dengan terminal positip baterai 2 kemudian hubungkan dengan klem positip battery charger. Demikian pula untuk termianal negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan timbul percikan api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan.  Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V  Pilih selector tegangan sesuai dengan total tegangan baterai, misal 2 baterai 12 V dirangkai seri maka tegangan menjadi 24 V maka selector digerakan kearah 24 V. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 34.  Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai yang paling kecil. Misalkan besar untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x 50 = 5 A., mengisi baterai 50 AH dan 40 AH maka diperlukan arus sebesar yang digunakan 10 % x 40 AH = 4 A.  Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian. Waktu yang diperlukan sesuai dari hasil pengukuran berat jenis elektrolit masing- masing baterai.  Bila pengisian sudah selasai, maka mematikan battery charger,  Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip dahulu, klem jangan dilepas saat battery charge masi hidup, sebab akan terjadi percikan api pada terminal saat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 35. Kelebihan pengisian dengan parallel adalah:  tegangan pengisian rendah yaitu 12 V, sehingga rancangan trafo yang digunakan lebih sederhana.  Tetap aman meskipun kapasitas baterai tidak sama  Kelemahan:  Tidak mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga sulit menentukan waktu pengisian yang tepat  Arus listrik yang dialirkan merupakan arus total pengisian, sehingga arusnya yang mengalir cukup besar sehingga kabel maupun klem buaya untuk pengisian harus berukuran besar. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 36.  Kelebihan rangkaian seri:  Mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga dapat menentukan waktu pengisian dengan tepat  Arus listrik yang dialirkan besarnya sama untuk semua baterai, sehingga muda ditentukan waktu pengisiannya.  Besar arus pengisian normal berdasarkan kapasitas baterai yang paling kecil, sehingga arus pengisian kecil dan kabel maupun klem buaya yang digunakan untuk pengisian dapat dengan ukuran lebih kecil.  Kelemahan:  Tegangan pengisian merupakan total tegangan baterai yang diisi, misal 4 baterai 12V, berarti tegangan pengisian sebesar 48V.  Tidak tepat digunakan untuk baterai yang kapasitasnya bervariasi, sebab harus mengikuti arus pengisian baterai yang kapasitas kecil, sehingga untuk baterai yang kapasitasnya besar waktu pengisian terlalu lama, dan bila mengikuti baterai kapasitas besar maka pada baterai yang kapasitasnya kecil akan mengalami over charging sehingga baterai cepat rusak. Dengan demikian metode ini kurang tepat untuk baterai dengan kapasitas yang jauh berbeda. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 37. Pengisian cepat  Pengisian cepat adalah pengisian dengan arus yang besar. Besar pengisian tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas baterai, dengan demikian untuk baterai 50 AH, besar arus pengisian tidak boleh melebihi 25 A.  Prosedur pengisian cepat sebenarnya sama dengan pengisian normal, yang berbedah adalah besar arus pengisian yang diatur sangat besar. Selain itu juga factor resiko yang jauh lebih besar, sehingga harus dilakukan dengan ektra hati-hati. Contoh saat pengisian normal sumbat baterai tidak dilepas tidak menimbulkan masalah yang serius sebab temperature pengisian relative rendah sehingga uap elektrolit sangat kecil, berbedah dengan pengisian cepat dimana arus yang besar menyebabkan temperature elektrolit sangat tinggi sehingga penguapan sangat besar, bila sumbat tidak dilepas kotak baterai dapat melengkung akibat tekanan gas dalam sel baterai yang tidak mampu keluar akibat lubang ventilasi kurang. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 38. Pengisian cepat pada kendaran  Pengisian cepat sering dilakukan untuk membantu kendaraan yang mogok atau sedang dalam proses perbaikan, sehingga baterai tidak diturunkan dari kendaraan. Pada kasus pengisian cepat di atas kendaraan yang perlu diingat adalah lepas kabel baterai negatip sebelum melakukan pengisian, hal ini disebabkan saat pengisian cepat tegangan dari battery charging lebih besar dari pengisian normal, kondisi ini potensial merusak komponen elektronik dan diode pada alternator. Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai
  • 39. Pastikan kedua baterai pada tegangan yang sama Pastikan sumbat pengisi dilepas dari kedua baterai Selalu menutup lubang baterai dengan kain perca yang bersih Pastikan kendaraan dalam netral atau berhenti Pastikan rem tangan dalam keadaan bekerja Jangan pakai cincin atau jam tangan Selalu menghubungkan jump lead dengan cara yang betul Selalu melepas jumper lead dengan cara yang betul Jangan biarkan jumper lead jatuh masuk kedalam kipas angin mesin Fungsi Baterai Macam-macam Baterai Konstruksi Baterai Komponen Baterai Cara Kerja Baterai Pemeriksaan Baterai Pengisian Baterai Pengujian Baterai Peraturan keselamatan waktu melakukan jumper baterai :