SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Teknik Sepeda Motor
Nur Hamid, S.Pd.
Pengisian Baterai
 Mengisi baterai merupakan mengalirkan
energi listrik dari luar sehingga terjadi
reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai.
Pengisian baterai dapat dikelompokan
menjadi dua kelompok yaitu:
1. Pengisian Normal
2. Pengisian Cepat
 Pengisian Normal
Pengisian normal adalah pengisian
dengan besar arus yang normal, besar
arus pengisian normal sebesar 10 % dari
kapasitas baterai. Contoh baterai 50 AH
maka besar arus pengisian 50 x 10/100 =
5 A. Lama pengisian tergantung hasil
pengukuran berat jenis elektrolit baterai
saat diukur, karena dari berat jenis dapat
diketahui berkurangnya kapasitas baterai.
 Pengisian Cepat
Pengisian cepat adalah pengisian dengan
arus yang sangat besar. Besar pengisian
tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas
baterai, dengan demikian untuk baterai 100
AH, besar arus pengisian tidak boleh melebihi
50 A. Prosedur pengisian cepat sebenarnya
sama dengan pengisian normal, yang
berbeda adalah besar arus pengisian yang
diatur sangat besar. Selain itu juga faktor
resiko yang jauh lebih besar, sehingga harus
dilakukan dengan ektra hati-hati.
Metode pengisian Pengisian
lambat (5 A)
Pengisian cepat
(20 A)Berat jenis
elektrolit
Kurang dari 1,100 14 jam 4 jam
1.100 –1,130 12 jam 3 jam
1,130 – 1,160 10 jam 2,5 jam
1,160 – 1,190 8 jam 2,0 jam
1,190 – 1,220 6 jam 1,5 jam
Diatas 1,220 4 jam 1,0 jam
Di bawah ini tabel besar arus dan lama pengisian baterai
pada beberapa hasil pengukuran elektrolit baterai pada
baterai.
Pengisian dengan satu baterai
Pengisian Lebih dari Satu Baterai
 Pengisian baterai yang lebih dari satu
buah dapat dilakukan dengan dua
metode, yaitu merangkai secara Paralel
dan Merangkai secara seri.
Pengisian Secara Paralel
 Kelebihan utama pengisian dengan parallel
adalah:
a) Tegangan pengisian rendah yaitu 12 V, sehingga
rancangan trafo yang digunakan lebih sederhana.
b) Tetap aman meskipun kapasitas baterai tidak
sama.
 Kelemahan:
a) Tidak mampu menentukan dengan pasti berapa
besar arus yang mengalir ke tiap baterai,
sehingga sulit menentukan waktu pengisian yang
tepat.
b) Arus listrik yang dialirkan merupakan arus total
pengisian, sehingga arusnya yang mengalir
cukup besar sehingga kabel maupun klem
‘buaya’ untuk pengisian harus berukuran besar.
Pengisian Baterai Secara Seri
 Kelebihan rangkaian seri:
a) Mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang
mengalir ke tiap baterai, sehingga dapat menentukan waktu
pengisian dengan tepat.
b) Arus listrik yang dialirkan besarnya sama untuk semua baterai,
sehingga muda ditentukan waktu pengisiannya.
c) Besar arus pengisian normal berdasarkan kapasitas baterai yang
paling kecil, sehingga arus pengisian kecil dan kabel maupun klem
buaya yang digunakan untuk pengisian dapat dengan ukuran lebih
kecil.
 Kelemahan:
a) Tegangan pengisian merupakan total tegangan baterai yang diisi,
misal 4 baterai 12V, berarti tegangan pengisian sebesar 48 V.
b) Tidak tepat digunakan untuk baterai yang kapasitasnya bervariasi,
sebab harus mengikuti arus pengisian baterai yangkapasitas kecil,
sehingga untuk baterai yang kapasitasnya besar waktu pengisian
terlalu lama, dan bila mengikuti baterai kapasitas besar maka
pada baterai yang kapasitasnya kecil akan mengalami over
charging sehingga baterai cepat rusak. Dengan demikian metode
ini kurang tepat untuk baterai dengan kapasitas yang jauh
berbeda.

More Related Content

What's hot

modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdfmodul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdfsriagunggb
 
Pneumatik & Hidrolik
Pneumatik & HidrolikPneumatik & Hidrolik
Pneumatik & HidroliklombkTBK
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanCharis Muhammad
 
Motor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor DieselMotor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor DieselCharis Muhammad
 
Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan
Laporan Tentang Rangkaian Sistem KelistrikanLaporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan
Laporan Tentang Rangkaian Sistem KelistrikanDian Arifin
 
Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105
Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105
Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105Eko Supriyadi
 
Pengapian guru 1030 0102
Pengapian guru 1030 0102Pengapian guru 1030 0102
Pengapian guru 1030 0102Zainal Abidin
 
Katup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikKatup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikToro Jr.
 
Keselamatan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif
Keselamatan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif Keselamatan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif
Keselamatan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif Senju VII
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikRicky Bahar Syah
 
Sistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSyahrul Saleh
 
sistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptsistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptAchmadSafii4
 
12. sistem pengisian
12. sistem pengisian12. sistem pengisian
12. sistem pengisianMUGI YONO
 
Materi sistem bahan bakar konvensinal
Materi sistem bahan bakar konvensinalMateri sistem bahan bakar konvensinal
Materi sistem bahan bakar konvensinalIzakRobinsonKoroh
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterCharis Muhammad
 
Peralatan bengkel atau workshop perawatan alat berat
Peralatan bengkel atau workshop perawatan alat beratPeralatan bengkel atau workshop perawatan alat berat
Peralatan bengkel atau workshop perawatan alat beratsutjiharso suwargo
 

What's hot (20)

modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdfmodul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
 
Makalah kopling
Makalah koplingMakalah kopling
Makalah kopling
 
Gardan ppt
Gardan pptGardan ppt
Gardan ppt
 
Pneumatik & Hidrolik
Pneumatik & HidrolikPneumatik & Hidrolik
Pneumatik & Hidrolik
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
 
Motor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor DieselMotor Bensin dan Motor Diesel
Motor Bensin dan Motor Diesel
 
Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan
Laporan Tentang Rangkaian Sistem KelistrikanLaporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan
Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan
 
Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105
Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105
Jobsheet otomotif bahan bakar & pelumas guru 1010 0105
 
Pengapian guru 1030 0102
Pengapian guru 1030 0102Pengapian guru 1030 0102
Pengapian guru 1030 0102
 
Katup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada PneumatikKatup-katup Pada Pneumatik
Katup-katup Pada Pneumatik
 
Keselamatan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif
Keselamatan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif Keselamatan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif
Keselamatan Kesehatan Kerja Bengkel Otomotif
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
 
Sistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi ElektrikSistem Propulsi Elektrik
Sistem Propulsi Elektrik
 
laporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakarlaporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakar
 
sistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptsistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.ppt
 
12. sistem pengisian
12. sistem pengisian12. sistem pengisian
12. sistem pengisian
 
Materi sistem bahan bakar konvensinal
Materi sistem bahan bakar konvensinalMateri sistem bahan bakar konvensinal
Materi sistem bahan bakar konvensinal
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
 
Peralatan bengkel atau workshop perawatan alat berat
Peralatan bengkel atau workshop perawatan alat beratPeralatan bengkel atau workshop perawatan alat berat
Peralatan bengkel atau workshop perawatan alat berat
 
Fuel oil system
Fuel oil systemFuel oil system
Fuel oil system
 

Similar to Pengisian baterai

12. battery charging and testing is20
12. battery charging and testing is2012. battery charging and testing is20
12. battery charging and testing is20Md Hafizi Mohamad
 
Accu kelompok 10
Accu kelompok 10Accu kelompok 10
Accu kelompok 10yusa id
 
Arif wicaksono ttl 2015 (ser)
Arif wicaksono ttl 2015 (ser)Arif wicaksono ttl 2015 (ser)
Arif wicaksono ttl 2015 (ser)arifw77
 
Baterai (Accumulator)
Baterai (Accumulator)Baterai (Accumulator)
Baterai (Accumulator)purnamabgp
 
Memeriksa dan menguji baterai
Memeriksa dan menguji bateraiMemeriksa dan menguji baterai
Memeriksa dan menguji bateraiaryakamandanuji
 
power point baterai.pptx
power point baterai.pptxpower point baterai.pptx
power point baterai.pptxpkppk
 
Komponen2 kelistrikan bst daihatsu training center
Komponen2 kelistrikan bst daihatsu training centerKomponen2 kelistrikan bst daihatsu training center
Komponen2 kelistrikan bst daihatsu training centerEko Supriyadi
 
Merawat dan mengisi baterai
Merawat dan mengisi bateraiMerawat dan mengisi baterai
Merawat dan mengisi bateraiaryakamandanuji
 
BATERAI MOBIL ( Accumulator ).pptx
BATERAI MOBIL ( Accumulator ).pptxBATERAI MOBIL ( Accumulator ).pptx
BATERAI MOBIL ( Accumulator ).pptxyuki612680
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapaltanalialayubi
 
Rachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik
Rachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrikRachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik
Rachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrikRachman Satya Pamungkas
 
Kk08 memelihara baterai
Kk08 memelihara bateraiKk08 memelihara baterai
Kk08 memelihara bateraiEko Supriyadi
 
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docxpemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docxUzumakiKonohagakure
 
Arif wicaksono ttl 2015
Arif wicaksono ttl 2015Arif wicaksono ttl 2015
Arif wicaksono ttl 2015arifw77
 

Similar to Pengisian baterai (20)

12. battery charging and testing is20
12. battery charging and testing is2012. battery charging and testing is20
12. battery charging and testing is20
 
baterai.pptx
baterai.pptxbaterai.pptx
baterai.pptx
 
Accu kelompok 10
Accu kelompok 10Accu kelompok 10
Accu kelompok 10
 
Materi baterai
Materi bateraiMateri baterai
Materi baterai
 
Konstruksi baterai
Konstruksi bateraiKonstruksi baterai
Konstruksi baterai
 
Arif wicaksono ttl 2015 (ser)
Arif wicaksono ttl 2015 (ser)Arif wicaksono ttl 2015 (ser)
Arif wicaksono ttl 2015 (ser)
 
Baterai (Accumulator)
Baterai (Accumulator)Baterai (Accumulator)
Baterai (Accumulator)
 
Menguji baterai
Menguji bateraiMenguji baterai
Menguji baterai
 
Memeriksa dan menguji baterai
Memeriksa dan menguji bateraiMemeriksa dan menguji baterai
Memeriksa dan menguji baterai
 
power point baterai.pptx
power point baterai.pptxpower point baterai.pptx
power point baterai.pptx
 
Komponen2 kelistrikan bst daihatsu training center
Komponen2 kelistrikan bst daihatsu training centerKomponen2 kelistrikan bst daihatsu training center
Komponen2 kelistrikan bst daihatsu training center
 
Merawat dan mengisi baterai
Merawat dan mengisi bateraiMerawat dan mengisi baterai
Merawat dan mengisi baterai
 
13 3
13 313 3
13 3
 
BATERAI MOBIL ( Accumulator ).pptx
BATERAI MOBIL ( Accumulator ).pptxBATERAI MOBIL ( Accumulator ).pptx
BATERAI MOBIL ( Accumulator ).pptx
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
 
Rachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik
Rachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrikRachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik
Rachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik
 
Kk08 memelihara baterai
Kk08 memelihara bateraiKk08 memelihara baterai
Kk08 memelihara baterai
 
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docxpemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
pemeriksaan dan pemeliharaan Baterai.docx
 
Arif wicaksono ttl 2015
Arif wicaksono ttl 2015Arif wicaksono ttl 2015
Arif wicaksono ttl 2015
 
Sistem baterai
Sistem bateraiSistem baterai
Sistem baterai
 

Pengisian baterai

  • 1. Teknik Sepeda Motor Nur Hamid, S.Pd.
  • 2. Pengisian Baterai  Mengisi baterai merupakan mengalirkan energi listrik dari luar sehingga terjadi reaksi pada elektrolit dan sel-sel baterai. Pengisian baterai dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu: 1. Pengisian Normal 2. Pengisian Cepat
  • 3.  Pengisian Normal Pengisian normal adalah pengisian dengan besar arus yang normal, besar arus pengisian normal sebesar 10 % dari kapasitas baterai. Contoh baterai 50 AH maka besar arus pengisian 50 x 10/100 = 5 A. Lama pengisian tergantung hasil pengukuran berat jenis elektrolit baterai saat diukur, karena dari berat jenis dapat diketahui berkurangnya kapasitas baterai.
  • 4.  Pengisian Cepat Pengisian cepat adalah pengisian dengan arus yang sangat besar. Besar pengisian tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas baterai, dengan demikian untuk baterai 100 AH, besar arus pengisian tidak boleh melebihi 50 A. Prosedur pengisian cepat sebenarnya sama dengan pengisian normal, yang berbeda adalah besar arus pengisian yang diatur sangat besar. Selain itu juga faktor resiko yang jauh lebih besar, sehingga harus dilakukan dengan ektra hati-hati.
  • 5. Metode pengisian Pengisian lambat (5 A) Pengisian cepat (20 A)Berat jenis elektrolit Kurang dari 1,100 14 jam 4 jam 1.100 –1,130 12 jam 3 jam 1,130 – 1,160 10 jam 2,5 jam 1,160 – 1,190 8 jam 2,0 jam 1,190 – 1,220 6 jam 1,5 jam Diatas 1,220 4 jam 1,0 jam Di bawah ini tabel besar arus dan lama pengisian baterai pada beberapa hasil pengukuran elektrolit baterai pada baterai.
  • 7. Pengisian Lebih dari Satu Baterai  Pengisian baterai yang lebih dari satu buah dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu merangkai secara Paralel dan Merangkai secara seri.
  • 9.  Kelebihan utama pengisian dengan parallel adalah: a) Tegangan pengisian rendah yaitu 12 V, sehingga rancangan trafo yang digunakan lebih sederhana. b) Tetap aman meskipun kapasitas baterai tidak sama.  Kelemahan: a) Tidak mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga sulit menentukan waktu pengisian yang tepat. b) Arus listrik yang dialirkan merupakan arus total pengisian, sehingga arusnya yang mengalir cukup besar sehingga kabel maupun klem ‘buaya’ untuk pengisian harus berukuran besar.
  • 11.  Kelebihan rangkaian seri: a) Mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga dapat menentukan waktu pengisian dengan tepat. b) Arus listrik yang dialirkan besarnya sama untuk semua baterai, sehingga muda ditentukan waktu pengisiannya. c) Besar arus pengisian normal berdasarkan kapasitas baterai yang paling kecil, sehingga arus pengisian kecil dan kabel maupun klem buaya yang digunakan untuk pengisian dapat dengan ukuran lebih kecil.  Kelemahan: a) Tegangan pengisian merupakan total tegangan baterai yang diisi, misal 4 baterai 12V, berarti tegangan pengisian sebesar 48 V. b) Tidak tepat digunakan untuk baterai yang kapasitasnya bervariasi, sebab harus mengikuti arus pengisian baterai yangkapasitas kecil, sehingga untuk baterai yang kapasitasnya besar waktu pengisian terlalu lama, dan bila mengikuti baterai kapasitas besar maka pada baterai yang kapasitasnya kecil akan mengalami over charging sehingga baterai cepat rusak. Dengan demikian metode ini kurang tepat untuk baterai dengan kapasitas yang jauh berbeda.