Tiga ayat Alquran tentang kontrol diri, berprasangka baik, dan persaudaraan menekankan pentingnya mengendalikan hawa nafsu, berpikir positif terhadap orang lain dan takdir Allah, serta menjalin persaudaraan antar umat beragama. Perilaku ini dapat menciptakan kehidupan yang tenang, damai, dan bermanfaat bagi sesama.
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
PAI SERI 2 Ayat Alquran Tentang Kontrol Diri
1. Pendidikan Agama Islam
(PAI) SERI 2
Ayat ALQUR’AN Tentang Kontrol Diri
(Mujahadah An Nafs) ,Berprasangka Baik
(Husnudzan), dan Persaudaraan (Ukhuwah)
Oleh :Ahmad Subekhan, SE
SMAN 1 WAY JEPARA
2019
2. Surah Al Anfal :72
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad
dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan
tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu
satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman,
tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu
melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka
meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka
kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada
perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan. (Q.S. Al-Anfal/ 8: 72)
3. Isi Kandungan Surah Al Anfal :72
1. Perintah Untuk Hijrah
Kata Hijrah berasal dari kata Hajaru, Asal katanya Hajara, yuhajiru, Hijratan yang artinya
meninggalkan, memutuskan, atau mengikatkan dengan kuat. Berhijrah pada ayat
tersebut adalah berpindah dari mekah ke madinah untuk menghindari kaum kafir
Quraisy dan sekaligus menyiarkan ajaran Islam.
2. Perintah Untuk Jihad.
Kata Jihad berasal dari bahasa arab Jahada, Yujahidu, Jihadan yang artinya Berjuang dengan
harta dan jiwa dijalan Allah.
Penerapan Perilaku Yang Mencerminkan kandungan Q.S. Al Anfal:72
a. Berhijrah, Yakni berpindah dari bodoh menjadi pintar dan cerdas misalnya belajar secara
bersungguh sungguh, membaca, menerjemahkan, dan memahami serta mengamalkan
Al Qur’an.
b. Mengubah nasib dengan cara bekerja keras agar hidup menjadi lebih baik.
c. Bejihad dengan cara
*Bekerja keras mencari ilmu agar menjadi orang yang bermanfaat untuk keluarga dan orang
lain.
*Memanfaatkan masa muda untuk melakukan hal hal yang positif
*Konsisten menjalankan syariat islam dengan cara menunaikan rukun islam
*Beramal sholeh dan dan berjuang di jalan Allah dengan hanya mengharap Ridha Allah
*Berjihad mengendalikan hawa nafsu agar senantiasa pada jalan yang lurus.
4. Kontrol Diri (Mujahadah An Nafs)
Pengertian
Kontrol diri (mujahadah al-nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh atau
jihad melawan ego atau nafsu pribadi. Perjuangan ini dilakukan karena
nafsu-diri memiliki kecenderungan untuk mencari pelbagai kesenangan,
masa bodoh terhadap hak-hak yang harus ditunaikan, serta mengabaikan
terhadap kewajiban-kewajiban. Siapa pun yang gemar menuruti apa saja
yang diinginkan oleh hawa nafsunya, maka sesungguhnya ia telah tertawan
dan diperbudak oleh nafsunya itu. Hal inilah yang menjadi salah satu alsan
mengapa Nabi Saw menegaskan bahwa jihad melawan nafsu lebih dahsyat
daripada jihad melawan musuh (qital)
Akibat Mengikuti Hawa Nafsu
Para pelaku tindak kriminal di sekitar kita, seperti para koruptor, pemakai narkoba,
pembunuh, misalnya, adalah orang-orang yang gagal dalam laku mujahadah diri.
Sebaliknya, mereka justru menuruti segala keinginan dan syahwat diri, sehingga
mereka tertawan dan diperbudak olehnya. Mereka tidak pernah menyadari tentang
buah kejahatan yang akan datang menjelang, cepat atau lambat. Yang mereka pikirkan
adalah bayangan semu tentang kenikmatan sesaat dan instan. Na’udzu billah, semoga
kita dihindarkan cara pandang sedemikian.
5. Manfaat dan Hikmah Kontrol Diri
Ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari
mujahadah an-nafs, yaitu:
Dapat meminimalisasi akibat negatif dari
perbuatan yang dilakukan, karena
dipertimbangkan dengan matang.
Berusaha berbuat yang baik dan terbaik, sebaik
perbuatan itu akan dipertanggungjawabkan di
hadapan Allah.
Tidak cepat bereaksi terhadap berbagai
permasalahan yang timbul.
6. Q.S Alhujarat:12 Tentang Berprasangka Baik(Husnudzhan)
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk
(kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” Q.S.
Al-Hujurat /49: 12)
7. Isi Kandungan Surah Alhujarat :12
1. Allah SWT memerintahkan kepada orang yang beriman agar tidak
berprasangka tidak baik kepada orang lain karena sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa.
2. Diharamkan melakukan perbuatan intip Mengintip atau mencari cari
kesalahan orang lain , selalu usil atas apa yang dikerjakan orang lain.
3. Allah Swt. Memerintahkan kepada orang yang beriman agar tidak
turut bergunjing dan menebar fitnah.
Husnudz Dzan Pada Allah
Husnudzdzan kepada Allah artinya berprasangka baik terhadap semua
keputusan / takdir Allah. Allah adalah Dzat yang maha Kuasa dan
maha Mengetahui atas segala yang terbaik bagi makhluk-Nya. Allah
adalah rabbul alamin yaitu pengatur alam semesta ( QS Al Fatihah : 1 ).
Semua ciptaan-Nya telah diatur sedemikian rupa , sehingga tidak ada
yang sia-sia ( QS Ali Imran : 191 ). Boleh jadi yang terlihat jelek justru
kenyataannya sangat baik akibatnya bagi manusia. Sebaliknya sesuatu
yang terlihat baik, justru kenyataannya sangat jelek dan buruk
akibatnya bagi manusia ( QS Al Baqarah : 216
8. Contoh Perilaku Husnudz Dzan Pada Allah
Rela menerima semua takdir Allah yang diimbangi
dengan doa dan usaha
Berpikir positif bahwa semua keputusan dan
takdir Allah adalah terbaik bagi manusia
Mengembalikan semua Urusan Pada Allah
Memohon ampun atas segala kesalahan dan dosa
yang diperbuatnya kepada Allah
9. Hikmah dan Manfaat Husnudzdzan kepada Allah
Orang yang mempunyai sifat husnudz dzan kepada Allah akan melahirkan sikap-
sikap positif lainnya, di antaranya :
a. Kehidupan rohani yang tenang, tentram, tanpa dibayangi rasa takut, was-was
dan khawatir, sebab dia merasa Allah sangat dekat dengannya dan pasti akan
memberikan pertolongan kepadanya. Allah tidak akan menimpakan suatu
masalah diluar batas kemampuan manusia
b. Semua takdir dianggapnya selalu baik bagi dirinya, baik berupa musibah atau
pun nikmat. Setiap masalah yang dihadapi pasti mengandung hikmah demi
kebaikan diri pada masa berikutnya.
c. Menahan diri untuk memberikan reaksi terhadap masalah yang timbul dan
terjadi , baik pada diri sendiri maupun pada lingkungan di sekitarnya, sebab
diri manusia mempunyai daya analisa yang serba terbatas. Boleh jadi sesuatu
yang terlihat jelek, sebetulnya baik akibatnya baik bagi semuanya. Dan boleh
jadi sesuatu yang terlihat jelek, justru menimbulkan manfaat yang besar di
kemudian hari bagi semua pihak.
d. Rendah hati dan selalu evaluasi diri sekaligus menyadari bahwa diri manusia
banyak kesalahan. Ujung-ujungnya manusia akan terdorong untuk memohon
ampun kepada Allah dengan memperbanyak istighfar
10. Husnuz zan kepada Manusia
Husnudz dzan kepada orang lain berarti berprasangka baik terhadap
semua yang dilakukan oleh orang lain. Berprasangka baik artinya
menganggap bahwa apa yang dilakukan orang lain, baik yang terlihat
jahat ( kecuali jika jelas bahwa perbuatan tersebut melanggar syariat ),
apalagi yang terlihat baik adalah baik.
Contoh Husnuz zan terhadap manusia
Ada beberapa contoh perbuatan husnudz zhan kepada sesama, di
antaranya
a. Menjauhi sikap buruk sangka kepada orang lain.
b. Menjauhi sikap mencari kesalahan orang lain
c. Ikut membantu dan berbela sungkawa atas kejadian yang tidak
mengenakkan yang diterima orang lain
11. Husnuz zhan terhadap diri sendiri mengandung arti
bahwa segala yang melekat pada diri manusia, baik
disukai ataupun tidak, merupakan pemberian Allah
yang terbaik untuk manusia. Sikap husnuz zhan ini
akan melahirkan sikap berpikir positif terhadap diri
yang akan memotivasi seseorang untuk
mendayagunakan pemberian Allah pada jalan yang
telah ditentukan-Nya ( syariat ). .
1. Berinisiatif,
2. Gigih, yaitu usaha sekuat tenaga dan tidak berputus
asa untuk melaksanakan kebaikan
3. Rela berkorban, yaitu bersedia dengan ikhlas, senang
hati dan tidak mengharap imbalan.
4. Percaya diri
12. Hikmah Husnudz dzan
Ada beberapa hikmah husnudz dzan bagi kehidupan manusia, yaitu:
a. Optimis dalam menjalani hidup, sebab Allah pasti akan menolongnya
b. Hidup menjadi tenang dan damai
c. Terhindar dari sifat dengki, iri, riya, takabbur, bermusuhan dan tidak rela dengan
takdir Allah
d. Menumbuhkan sikap peduli, santun, tulus, pemaaf dan tidak emosional.
e. Banyak Teman
Penerapan Perilaku Yang Mencerminkan kandungan Q.S. Alhujarat:12
*Menjaga lidah dari perkataan yang menjurus kepada buruk sangka, menyebarkan aib dan
memfitnah.
Menjauhi perbuatan intp mengintip atau mencari cari kesalahan orang lain, selalu ingin
tahu urusan orang lain.
*Menghindari bergunjing atau mencari cari kesalahan orang lain, serta curiga yang
berlebihan kepad
orang lain.
13. Persaudaraan (Ukhuwah)
ْ
صَأَف ٌةَوْخ
ِ
إ َونُنِمْؤُمْلإ اَمَّن
ِ
إ
ْ ُ
كْيََوخَأ َ ْ
ْيَب إوُحِل
ََّ
إَّلل إوُقَّتإَو ۚ
َونُ َ
َحْرُت ْ ُ
كَّلَعَل
Artinya: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-
Hujurat /49: 10)
14. Isi Kandungan Surah Alhujarat:10
*Semua kaum mukmin adalah saudara bagi yang lainnya.
Mereka harus saling menyayangi dan saling membantu.
*Jika terjadi pertikaian(selisih paham) diantara mereka maka
harus ada upaya untuk mendamaikannya. Mereka adalah
satu satu keyakinana dalam beragama sehingga lebih
kokoh daripada persaudaraan karena keturunan atau
kelompok.
* Menjaga persaudaraan diantara umat seagama dan umat
beragama lain agar terjalin persatuan dan kesatuan.
Definisi Ukhuwah
Kata ukhuwah menurut bahasa berasal dari “akhun” artinya
berserikat atau persaudaraan. Jika kata ini dirangkai
dengan Islamiyyah maka pengertian ukhuwah Islamiyah
adalah
persaudaraan yang bersifat Islami atau yang diajarkan
oleh Islam
15. Bentuk-Bentuk Ukhuwah
Ada 4 macam ukhuwah yang
dijelaskan dalam kitab suci Al- Qur’an, yaitu:
1. Ukhuwwah Ubudiyyah adalah persaudaraan karena
sesama makhluk yang tunduk kepada Allah SWT.
2. Ukhuwah Insaniyyah ( basyariyyah )
dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara,
karena mereka
semua berasal dari seorang ayah dan ibu.
3. Ukhuwwah Wathaniyyah wa an- nasab,
yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan.
4. Ukhuwwah fi din Al- Islam,
Persaudaraan antarsesama muslim
16. Cara menciptakan ukhuwah islamiyyah (persaudaraan antar sesama
muslim)
1. Menegakkan shalat berjamaah di masjid.
2. Menebarkan salam dan tidak saling acuh
3. Membantu meringankan beban yang sedang menghimpit saudaranya.
4. Saling memaafkan.
5. Menjauhi perbuatan maksiat, seperti minum khamr dan judi.
6. Saling mendo’akan dengan kebaikan.
Penerapan Perilaku Yang Mencerminkan Kandungan Q.S. Ahujarat:10
• Hormat menghormati dan saling menasehati.
• Merasakan apa yang dirasakan saudara sehingga dapat membantu dan
menolongnya.
• Mendamaikan jika ada saudara yang berselisih atau bertengkar.
• Senantiasa menutupi aib saudara.
* Senantiasa bertakwa kepada Allah Swt.
17. Hikmah Ukhuwah
Ada beberapa hikmah ukhuwah diantaranya:
1. Ukhuwah menciptakan wihdah (persatuan)
Sebagai contoh dapat kita lihat dalam kisah heroik perjuangan para pahlawan
bangsa negeri yang bisa dijadikan landasan betapa ukhuwah benar-benar
mampu mempersatukan para pejuang pada waktu itu. Tidak ada rasa sungkan
untuk berjuang bersama, tidak terlihat lagi perbedaan suku, ras dan golongan,
yang ada hanyalah keinginan bersama untuk merdeka dan kemerdekaan
hanya bisa dicapai dengan persatuan.
2. Ukhuwah menciptakan quwwah (kekuatan)
Adanya perasaan ukhuwah dapat menciptakan kekuatan (quwwah) karena
rasa persaudaraan atau ikatan keimanan yang sudah ditanamkan dapat
menentramkan dan menenangkan hati yang awalnya gentar menjadi tegar
sehingga ukhuwah yang telah terjalin dapat menimbulkan kekuatan yang
maha dahsyat.
3. Ukhuwah menciptakan mahabbah (cinta dan kasih sayang)
Sebuah kerelaan yang lahir dari rasa ukhuwah yang telah terpatri dengan baik
pada akhirnya memunculkan rasa kasih sayang antar sesama saudara se-iman.
Yang dulunya belum kenal sama sekali namun setelah dipersaudarakan
semuanya dirasakan bersama. Inilah puncak tertinggi dari ukhuwah yang
terjalin antar sesama umat islam.