SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BEBERAPA TEORI BELAJAR
1. TEORI BEHAVIORISTIK (S-O-R)
• Mienurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan
respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu bila ia dapat
menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Misalnya seoranng anak telah
belajar dan berlatih giat belajar berhitung dengan gurunya, tetapi ia
belum bisa menyelesaikan soal-soal hitungan ketika dihadapkan
kepadanya, maka ia belum dianggap telah belajar. Seorang petani telah
belajar dan berlatih menggunakan pestisida, tetapi ia belum bisa
menunjukan cara menggunakan dengan baik dan tepat, maka ia belum
bisa dikatakan telah belajar. Strategi pembelajaran menurut teori ini
telah memunculkan proses belajar pengajar yang mekanistis. Tokoh-
tokoh aliran behavioristik ini al.Thrndike, Skiner dll.
• Pandangan behavioristik ini mengaku pentingnya masukan
(input) yang berupa stimulus dan keluaran (output) yang
berupa respon. Apa yang terjadi di antara stimulus dan respon
dianggap tidak penting karena tidak bisa diamati dan tidak bisa
diukur.
• Penguatan (reinforcement) dalam teori ini dianggap faktor
penting dalam belajar. Penguatan adalah apa saja yang dapat
memperkuat timbulnya respon.
• Aplikasi teori ini adalah bahwa kegiatan belajar ditekankan
sebagai aktivitas “memetic”, yang menuntut sipelajar untuk
mengungkapkan kembali pengetahuan dan keterampilan yang
sudah ia pelajari.
2. TEORI BELAJAR KOGNITIF
• Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar
daripada hasil belajarnya. Belajar tidak hanya sekedar
melibatkan hubungan stimulus dan respon. Model belajar
kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering
disebut sebagai model perseptual.. Model ini mengatakan
bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta
pemahaman seseorang tentang situasi yang berhubungan
dengan tujuan belajarnya. Belajar merupakan perubahan
persepsi dan pemahaman yg tidak selalu dapat dilihat sebagai
tingkah laku yang tampak.
• Teori ini berasumsi bahwa setiap orang telah memiliki
pengetahuan dan pengalaman yg telah tertata dalam bentuk
struktur kognitif yg dimilikinya. Proses belajar akan berjalan
dengan baik bila materi pelajaran atau informasi baru
beradaptasi dengan struktur kognitif yg telah dipunyai
seseorang.
• Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan proses
internal yg mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi,
emosi, dan aspek kejiwaan yg lainnya.
• Implikasinya: perlu keterlibatan si pelajar secara aktif dalam
pembelajaran; utk menarik minat dan meningkatkan retensi
dalam belajar perlu mengaitkan pengetahuan baru dengan
struktur kognitif yg telah dimiliki sepelajar; materi pelajaran
disusun dari yg sederhana hingga yg kompleks; dan perlu
memperhatikan perbedaan individual pelajar.
3. TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
• Proses belajar menurut teori konstruktivistik ini adalah usaha
pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui
proses asimilasi dan akomodasi yg menuju pada pembentukan
struktur kognitifnya.
• Belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan dan
pembentukan pengetahuan ini dilakukan oleh si pelajar sendiri. Ia
harus aktif melakukan kegiatan, berfikir, menyusun konsep, dan
memberi makna kepada hal2 yg sedang ia pelajari. Guru dalam hal
ini memfasilitasi dan mengambil prakarsa agar terjadi belajar bagi si
pelajar.
• Paradigma konstrutivistik memandang bahwa si pelajar telah
memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu.
Kemampuan awal ini menjadi dasar dalam mengkonstruksi
(membangun) pengetahuan yg baru.
• Guru/penyuluh dalam proses belajar bukan mentransfer
pengetahuan, melainkan membantu si pelajar untuk
membentuk pengetahuannya sendiri. Guru menumbuhkan
kemandirian si pelajar utk mengambil keputusan dan
bertindak.
• Kurikulum pada pembelajaran konstruktivistik lebih fleksibel,
si pelajar dipandang sebagai pemikir2 yg dapat memunculkan
teori2 tentang dirinya (behavioristik menganggap bhw siswa
sebagai “kertas kosong”).
• Menempatkan si pelajar sebagai kekuatan munculnya interes
atau minat dan menghargai potensi si pelajar.
4. Teori Belajar Humanistik
• Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan
ditujukan utk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Teori
ini sifatnya lebih abstrak dan mendekati kajian bidang filsafat.
• Teori ini lebih mementingkan isi yg dipelajari daripada proses
belajar itu sendiri. Teori ini lebih banyak berbicara tentang konsep2
penddk untuk membentuk manusia yg dicita-citakan atau manusia
yang ideal.
• Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar telah memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri dan atau si pelajar telah mampu
mencapai aktualisasi diri secara optimal. Teori ini bersifat eklektik,
artinya teori ini dpt memanfaatkan teori apa saja asal tujuannya
tercapai (pelajar dapat meng-aktualisasikan dirinya).
5. Teori Kecerdasan Ganda
• Kecerdasan adalah kemampuan utk memecahkan masalah atau
menghasilkan sesuatu yg dibutuhkan. Seseorang dikatakan cerdas
bila ia dapat memecahkan masalah yg dihadapinya dan mampu
menghasilkan sesuatu yg berguna bagi umat manusia.
• Hasil penelitian Howard Gardner mengemukakan bahwa tidak ada
satu kegiatan manusia yg hanya menggunakan satu macam
kecerdasan saja (ada 10 macam kecerdasan, misalnya;kecerdasan
verbal/bahasa, logika/matematik, kecerdasan visual/ruang, dsb).
Semua kecerdasan ini bekerjasama atau menyatu sebagai satu
kesatuan yg utuh dan terpadu. Komposisi keterpaduannya tentu
saja berbeda-beda pd masing2 orang. Namun secara keseluruhan
semua kecerdasan tsb dapat diubah dan ditingkatkan. Kecerdasan
yang paling menonjol akan mengontrol kecerdasan2 lainnya dalam
memecahkan masalah.
• Kecerdasan ganda (multiple intelligences) yg dikembangkan
oleh Gardner kemudian dikembangkan oleh pakar lainnya.
Tidak ada manusia yang sangat cerdas dan tidak cerdas utk
seluruh aspek kecerdasan tsb. Yang ada adalah ada orang yg
memiliki kecerdasan yg tinggi utk satu kecerdasan, sementara
kecerdasan yg lainnya rendah/sedang. Kecerdasan ini dapat
dikembangkan melalui pembelajaran.
• Kecerdasan 2 tsb dapat dikembangkan melalui kegiatan
misalnya, eksperimen, studi tour, studi literatur dsb. Di
sekolah, utk memberdayakan siswa sendiri berupa self-
monitoring dan konseling atau tutor sebaya akan sangat
efektif utk mengembangkan kecerdasan ganda. Melalui
kegiatan ini, akan menjadikan siswa mampu membuat
penilaian dan keputusan sendiri, tdk bergantung pd orang
lain, percaya diri, kreatif, dan mampu berkolaborasi.

More Related Content

Similar to TEORI BELAJAR

Macam macam teori belajar
Macam macam teori belajarMacam macam teori belajar
Macam macam teori belajarDei Al-faroby
 
TOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxTOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxnarul456
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajararuna227
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3ayu01
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaransundelubek1
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikaSulyatiSulyati
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasanwindarti aja
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarMono Manullang
 

Similar to TEORI BELAJAR (20)

Teori kognitif
Teori kognitif Teori kognitif
Teori kognitif
 
Prinsip
PrinsipPrinsip
Prinsip
 
Macam macam teori belajar
Macam macam teori belajarMacam macam teori belajar
Macam macam teori belajar
 
Teori kognitif
Teori kognitif  Teori kognitif
Teori kognitif
 
TOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxTOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptx
 
Lulinda riska
Lulinda riskaLulinda riska
Lulinda riska
 
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajarTeori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
Teori belajar kognitif dan penerapannya dalam belajar
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
teori belajar.pptx
teori belajar.pptxteori belajar.pptx
teori belajar.pptx
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
 
Artikel Belajar Pembelajaran
Artikel Belajar PembelajaranArtikel Belajar Pembelajaran
Artikel Belajar Pembelajaran
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisika
 
Tekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaranTekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaran
 
Tekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaranTekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaran
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasan
 
Rumpun Teori Belajar
Rumpun Teori BelajarRumpun Teori Belajar
Rumpun Teori Belajar
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
 

More from yuzi9

Pengendalian hama tikus; kisah sukses petani
Pengendalian hama tikus; kisah sukses petaniPengendalian hama tikus; kisah sukses petani
Pengendalian hama tikus; kisah sukses petaniyuzi9
 
bahan kuliah metodologi penelitian sosial
bahan kuliah metodologi penelitian sosialbahan kuliah metodologi penelitian sosial
bahan kuliah metodologi penelitian sosialyuzi9
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN JAGUNG DI KABUPATEN TANAH DATAR.pptx
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN JAGUNG DI KABUPATEN TANAH DATAR.pptxKEBIJAKAN PENGEMBANGAN JAGUNG DI KABUPATEN TANAH DATAR.pptx
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN JAGUNG DI KABUPATEN TANAH DATAR.pptxyuzi9
 
bahan_kadis_untk_pkk_aceh_ok_(wecompress_com).pptx
bahan_kadis_untk_pkk_aceh_ok_(wecompress_com).pptxbahan_kadis_untk_pkk_aceh_ok_(wecompress_com).pptx
bahan_kadis_untk_pkk_aceh_ok_(wecompress_com).pptxyuzi9
 
september.docx
september.docxseptember.docx
september.docxyuzi9
 
template_laporan_penyuluh .pdf
template_laporan_penyuluh .pdftemplate_laporan_penyuluh .pdf
template_laporan_penyuluh .pdfyuzi9
 

More from yuzi9 (6)

Pengendalian hama tikus; kisah sukses petani
Pengendalian hama tikus; kisah sukses petaniPengendalian hama tikus; kisah sukses petani
Pengendalian hama tikus; kisah sukses petani
 
bahan kuliah metodologi penelitian sosial
bahan kuliah metodologi penelitian sosialbahan kuliah metodologi penelitian sosial
bahan kuliah metodologi penelitian sosial
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN JAGUNG DI KABUPATEN TANAH DATAR.pptx
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN JAGUNG DI KABUPATEN TANAH DATAR.pptxKEBIJAKAN PENGEMBANGAN JAGUNG DI KABUPATEN TANAH DATAR.pptx
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN JAGUNG DI KABUPATEN TANAH DATAR.pptx
 
bahan_kadis_untk_pkk_aceh_ok_(wecompress_com).pptx
bahan_kadis_untk_pkk_aceh_ok_(wecompress_com).pptxbahan_kadis_untk_pkk_aceh_ok_(wecompress_com).pptx
bahan_kadis_untk_pkk_aceh_ok_(wecompress_com).pptx
 
september.docx
september.docxseptember.docx
september.docx
 
template_laporan_penyuluh .pdf
template_laporan_penyuluh .pdftemplate_laporan_penyuluh .pdf
template_laporan_penyuluh .pdf
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

TEORI BELAJAR

  • 1. BEBERAPA TEORI BELAJAR 1. TEORI BEHAVIORISTIK (S-O-R) • Mienurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu bila ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Misalnya seoranng anak telah belajar dan berlatih giat belajar berhitung dengan gurunya, tetapi ia belum bisa menyelesaikan soal-soal hitungan ketika dihadapkan kepadanya, maka ia belum dianggap telah belajar. Seorang petani telah belajar dan berlatih menggunakan pestisida, tetapi ia belum bisa menunjukan cara menggunakan dengan baik dan tepat, maka ia belum bisa dikatakan telah belajar. Strategi pembelajaran menurut teori ini telah memunculkan proses belajar pengajar yang mekanistis. Tokoh- tokoh aliran behavioristik ini al.Thrndike, Skiner dll.
  • 2. • Pandangan behavioristik ini mengaku pentingnya masukan (input) yang berupa stimulus dan keluaran (output) yang berupa respon. Apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak penting karena tidak bisa diamati dan tidak bisa diukur. • Penguatan (reinforcement) dalam teori ini dianggap faktor penting dalam belajar. Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. • Aplikasi teori ini adalah bahwa kegiatan belajar ditekankan sebagai aktivitas “memetic”, yang menuntut sipelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan dan keterampilan yang sudah ia pelajari.
  • 3. 2. TEORI BELAJAR KOGNITIF • Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajarnya. Belajar tidak hanya sekedar melibatkan hubungan stimulus dan respon. Model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perseptual.. Model ini mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahaman seseorang tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yg tidak selalu dapat dilihat sebagai tingkah laku yang tampak.
  • 4. • Teori ini berasumsi bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yg telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yg dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik bila materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yg telah dipunyai seseorang. • Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan proses internal yg mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek kejiwaan yg lainnya. • Implikasinya: perlu keterlibatan si pelajar secara aktif dalam pembelajaran; utk menarik minat dan meningkatkan retensi dalam belajar perlu mengaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yg telah dimiliki sepelajar; materi pelajaran disusun dari yg sederhana hingga yg kompleks; dan perlu memperhatikan perbedaan individual pelajar.
  • 5. 3. TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK • Proses belajar menurut teori konstruktivistik ini adalah usaha pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi yg menuju pada pembentukan struktur kognitifnya. • Belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan dan pembentukan pengetahuan ini dilakukan oleh si pelajar sendiri. Ia harus aktif melakukan kegiatan, berfikir, menyusun konsep, dan memberi makna kepada hal2 yg sedang ia pelajari. Guru dalam hal ini memfasilitasi dan mengambil prakarsa agar terjadi belajar bagi si pelajar. • Paradigma konstrutivistik memandang bahwa si pelajar telah memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu. Kemampuan awal ini menjadi dasar dalam mengkonstruksi (membangun) pengetahuan yg baru.
  • 6. • Guru/penyuluh dalam proses belajar bukan mentransfer pengetahuan, melainkan membantu si pelajar untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru menumbuhkan kemandirian si pelajar utk mengambil keputusan dan bertindak. • Kurikulum pada pembelajaran konstruktivistik lebih fleksibel, si pelajar dipandang sebagai pemikir2 yg dapat memunculkan teori2 tentang dirinya (behavioristik menganggap bhw siswa sebagai “kertas kosong”). • Menempatkan si pelajar sebagai kekuatan munculnya interes atau minat dan menghargai potensi si pelajar.
  • 7. 4. Teori Belajar Humanistik • Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan utk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Teori ini sifatnya lebih abstrak dan mendekati kajian bidang filsafat. • Teori ini lebih mementingkan isi yg dipelajari daripada proses belajar itu sendiri. Teori ini lebih banyak berbicara tentang konsep2 penddk untuk membentuk manusia yg dicita-citakan atau manusia yang ideal. • Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri dan atau si pelajar telah mampu mencapai aktualisasi diri secara optimal. Teori ini bersifat eklektik, artinya teori ini dpt memanfaatkan teori apa saja asal tujuannya tercapai (pelajar dapat meng-aktualisasikan dirinya).
  • 8. 5. Teori Kecerdasan Ganda • Kecerdasan adalah kemampuan utk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yg dibutuhkan. Seseorang dikatakan cerdas bila ia dapat memecahkan masalah yg dihadapinya dan mampu menghasilkan sesuatu yg berguna bagi umat manusia. • Hasil penelitian Howard Gardner mengemukakan bahwa tidak ada satu kegiatan manusia yg hanya menggunakan satu macam kecerdasan saja (ada 10 macam kecerdasan, misalnya;kecerdasan verbal/bahasa, logika/matematik, kecerdasan visual/ruang, dsb). Semua kecerdasan ini bekerjasama atau menyatu sebagai satu kesatuan yg utuh dan terpadu. Komposisi keterpaduannya tentu saja berbeda-beda pd masing2 orang. Namun secara keseluruhan semua kecerdasan tsb dapat diubah dan ditingkatkan. Kecerdasan yang paling menonjol akan mengontrol kecerdasan2 lainnya dalam memecahkan masalah.
  • 9. • Kecerdasan ganda (multiple intelligences) yg dikembangkan oleh Gardner kemudian dikembangkan oleh pakar lainnya. Tidak ada manusia yang sangat cerdas dan tidak cerdas utk seluruh aspek kecerdasan tsb. Yang ada adalah ada orang yg memiliki kecerdasan yg tinggi utk satu kecerdasan, sementara kecerdasan yg lainnya rendah/sedang. Kecerdasan ini dapat dikembangkan melalui pembelajaran. • Kecerdasan 2 tsb dapat dikembangkan melalui kegiatan misalnya, eksperimen, studi tour, studi literatur dsb. Di sekolah, utk memberdayakan siswa sendiri berupa self- monitoring dan konseling atau tutor sebaya akan sangat efektif utk mengembangkan kecerdasan ganda. Melalui kegiatan ini, akan menjadikan siswa mampu membuat penilaian dan keputusan sendiri, tdk bergantung pd orang lain, percaya diri, kreatif, dan mampu berkolaborasi.