SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sering merasa terganggu dengan tumbuhan yang tumbuh di
dinding rumah, tumbuhan kecil yang dengan senang hati mengotori dinding
rumah, membuat dinding rumah terlihat kotor dan tidak terawat. Dengan
arogannya mereka tumbuh bersemi indah memenuhi setiap sudut dinding.
Kita jadi berfikir betapa tidak tahu dirinya tumbuhan tersebut, menumpang
hidup tanpa permisi dan parahnya telah mengotori rumah yang dibangun
dengan jerih payah serta tenaga. Yah itulah si Lumut, tumbuhan yang mampu
hidup dimana saja, sehingga mereka mendapat gelar agung sebagai tumbuhan
perintis.
Tumbuhan lumut (Bryophyte) juga dikenal dengan istilah tumbuhan
Perintis. Tumbuhan perintis artinya tumbuhan yang bisa membuka lahan
hidup untuk organisme lain. Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan
tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta, dimana Thallophyta
adalah tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun.
Sedangkan Cormophyta adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara
akar, batang dan daun.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Bagaimana ciri-ciri lumut (Bryophyta)?
2. Bagaimana perkembangbiakan lumut (Bryophyta)?
3. Bagaimana klasifikasi dari lumut (Bryophyta)?
4. Apakah lumut dapat dimanfaakan dalam kehidupan sehari–hari?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan ini yaitu:
1. Mengetahui bagaimana ciri-ciri lumut (Bryophyta).
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 2
2. Mengetahui perkembangbiakan lumut (Bryophyta).
3. Mengetahui klasifikasi lumut (Bryophyta).
4. Mengetahui manfaat lumut dalam kehidupan sehari–hari.
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lumut merupakan kelompok tumbuhan kecil yang tumbuh menempel
pada berbagai jenis substrat. Substrat yang umum dapat di tumbuhi lumut adalah
pada pohon, kayu mati, kayu lapuk, serasah, tanah dan batuan dengan kondisi
lingkungan lembab dan penyinaran yang cukup. Kehidupan lumut dipengaruhi
oleh faktor lingkungan seperti, suhu, kelembaban dan cahaya. Lumut yang hidup
seperti pada pohon akan dipengaruhi oleh struktur permukaan kulit kayu atau
tempat tersebut harus lembab dengan intensitas cahaya yang cukup. Lumut
merupakan salah satu kelompok tumbuhan rendah dan bagian dari
keanekaragaman hayati yang belum banyak mendapat perhatian (Abdurahman,
2008).
Ada 24.000 spesies Bryophyta yang dikenal, dan semua tumbuhan lumut
membutuhkan kondisi lingkungan yang lembab yang masuk ke dalam siklus
kehidupan tumbuhan tersebut. Divisi Bryophyta dibagi menjadi tiga kelas, yaitu
lumut hati (Hepaticae), lumut tanduk (Anthocerotopsida) dan lumut daun
(Bryopsida) (Henny, 2009).
Bryophyta termasuk salah satu bagian kecil dari flora yang belum banyak
tergali juga merupakan salah satu penyokong keanekaragaman flora. Tumbuhan
lumut tersebar luas dan merupakan kelompok tumbuhan yang menarik. Mereka
hidup di atas tanah, batuan, kayu, dan kadang–kadang di dalam air. Lumut hati
dan lumut daun yang hidup menyendiri biasanya tidak menarik. Namun dapat
tampak bahkan menarik jika tumbuh berkelompok. Pada umumnya jenis
tumbuhan ini kurang beradaptasi pada kondisi kehidupan daratan, dan sebagian
besar merupakan tumbuhan yang hidup pada lingkungan lembab dan terlindung.
Meskipun demikian, lumut tertentu khususnya lumut sejati (Bryopsida), dapat
bertahan hidup pada musim kering. Pertumbuhannya mengalami peremajaan jika
air tersedia kembali (Susilowarno, 2008).
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 4
Secara ekologis lumut berperan penting di dalam fungsi ekosistem. Seperti
lahan gambut sangat tergantung pada lapisan atau tutupan lumut. Sehingga
keberadaan lumut sebagai penutup permukaan tanah juga mempengaruhi
produktifitas, dekomposisi serta pertumbuhan komunitas di hutan (Zakrinal,
2009).
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ciri-Ciri Lumut (Byophyta)
Ciri-ciri lumut (Bryophyta) yaitu :
1. Bryophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.
2. Belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (Thallophyta), namun
ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (Kormophyta).
Sehingga sering disebut sebagai tumbuhan peralihan antara Thallophyta
dan Kormophyta.
3. Belum memiliki akar sejati, dan struktur mirip akar pada Bryophyta
disebut rhizoid. Peranan Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh
jaringan. Rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan
nutrisi, sehingga Bryophyta sering disebut tumbahan non-tracheophyta.
4. Reproduksi/perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran
keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang
haploid (n).
5. Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat ditemukan di
berbagai tempat.
B. Perkembangbiakan Lumut (Byophyta)
Bryophyta bereproduksi secara aseksual dan secara seksual secara
bergantian (metagenesis). Struktur yang sering kita lihat berupa tumbuhan
lumut adalah fase gametofit yang haploid (n). Daur hidup lumut bermula dari
spora haploid yang jatuh pada tempat lembab dan tumbuh menjadi
protonema. Protonema akan tumbuh menjadi tumuhan lumut. Tumbuhan
lumut akan menghasilkan anteridium (penghasil spermatozoid) dan
arkegonium (penghasil sel telur). Fase ini disebut fase gametofit karena
terjadi pembentukan gamet pada lumut tersebut. Kemudian, penyatuan sel
telur dan sel spermatozoid akan membentuk zigot yang bersifat diploid. Ziot
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 6
akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan sporogonium. Melalui
meiosis dalam sporogonium, akan dihasilkan spora yang haploid. Fase ini
disebut fase sporofit karena dihasilkan spora. Spora yang jatuh di tempat yang
lembab akan tumbuh dan berkembang menjadi protonema. Begitu seterusnya
daur hidup terulang lagi.
C. Kalsifikasi Lumut (Byophyta)
Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok
(kelas), yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthoceropsida),
dan lumut daun (Bryopsida).
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 7
1. Lumut hati (Hepaticopsida)
Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Hepaticopsida dan
Hepaticae (lumut hati).
Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya
berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat
kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga
tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat alat
penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak mengakibatkan
lumut mati.
Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya
berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya,
memiliki semacam akar yang tumbuh dari permukaan bawah tumbuhan.
Hidup di tempat yang lembap, dan tidak terkena cahaya matahari.
Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu
buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang
mengandung minyak astri.
Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan
pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan
anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegoniumpenghasil
ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis).
Contoh : Marchantia polymorpha
Susunan takson :
Regnum : Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Marchantiopsida
Ordo : Marchantiales
Famili : Marchantiaceae
Genus : Marchantia
Spesies : Marchantia polymorpha
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 8
2. Lumut tanduk (Anthoceropsida)
Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Briopsida dan Musci
(lumut daun).
Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara
periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-
rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang
terdapat di dalam air.
Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk
protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof,
bercabang-cabang. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam
tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup
yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Alat kelamin Musci
terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun
paling atas. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak
di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Kolumela inilah
yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora
yang baru terbentuk. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora
disebut kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta
yang disebut vaginula.
Contoh : Anthoceros agrestis
Susunan takson :
Regnum : Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Anthocerotopsida
Ordo : Anthocerotales
Famili : Anthocerotaceae
Genus : Anthoceros
Spesies : Anthoceros agrestis
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 9
3. Lumut daun (Bryopsida)
Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Briopsida dan Musci
(lumut daun).
Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara
periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-
rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang
terdapat di dalam air.
Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk
protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof,
bercabang-cabang. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam
tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup
yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Alat kelamin Musci
terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun
paling atas. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak
di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Kolumela inilah
yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora
yang baru terbentuk. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora
disebut kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta
yang disebut vaginula.
Contoh : Polytrichum commune
Susunan takson :
Regnum : Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Polytrichopsida
Ordo : Polytrichotales
Famili : Polytrichoaceae
Genus : Polytrichum
Spesies : Polytrichum commune
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 10
D. Manfaat Lumut (Byophyta)
1. Sebagai media tanaman (pengganti ijuk).
2. Dapat mencegah erosi.
3. Sebagai obat penyakit hati.
4. Sebagai bahan pembalut, kapas dan sumber bahan bakar.
5. Penambat zat organik, sehingga menambah kesuburan tanah.
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan peralihan antara
Thallophyta dan Cormophyta, dimana Thallophyta adalah tumbuhan yang
belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan Cormophyta
adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok (kelas), yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk
(Anthoceropsida), dan lumut daun (Bryopsida). Lumut (Bryophyta)
mengalami pergigiliran keturunan (metagenesis).
B. Saran
Diharapkan bagi para pembaca agar mencari referensi lain untuk menambah
pengetahuan tentang Tumbuhan Lumut (Bryophyta).
Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 12
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Deden. 2008. Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan. Jakarta:
Grafindo
Firmansyah, Rikky. 2006. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta: Setia Purna
Kimball, John W. 1987. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Indah, Najmi. 2009. Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah. Jember: Institut
Keguruan Ilmu Pendidikan PGRI Jember.
Riandari, Henny. 2009. Theory and Application of Biology. Solo: Tiga Serangkai
Susilowarno, R. Gunawan. 2008. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Grasindo
Tjitrosoepomo, G. 2003. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Zakrinal dan Sinta Purnama S. 2009. Jago Biologi SMA. Jakarta: Media Pusindo
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_lumut
(Dikases pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 10.16 WITA)
http://id.wikipedia.org/wiki/Metagenesis
(Dikases pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 10.21 WITA)
http://id.wikipedia.org/wiki/Gametofit
(Dikases pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 10.29 WITA)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sporofit
(Dikases pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 10.42 WITA)
http://en.wikipedia.org/wiki/Marchantia_polymorpha
(Dikases pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 19.44 WITA)
http://en.wikipedia.org/wiki/Anthoceros_agrestis
(Dikases pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 19.57 WITA)
http://en.wikipedia.org/wiki/Polytrichum_commune
(Dikases pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 20.11 WITA)

More Related Content

What's hot

Identifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhanIdentifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhan
denotsudiana
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daun
Aulliya silfiana
 

What's hot (20)

Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Identifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhanIdentifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhan
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
Ppt kelompok 6 (batang)
Ppt kelompok 6 (batang)Ppt kelompok 6 (batang)
Ppt kelompok 6 (batang)
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Makalah Nemathelminthes
Makalah NemathelminthesMakalah Nemathelminthes
Makalah Nemathelminthes
 
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan AvesSistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
Sistem Ekskresi Pada Reptil dan Aves
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksis
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daun
 
Laporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek umLaporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek um
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
Mind Map Tentang Respirasi
Mind Map Tentang RespirasiMind Map Tentang Respirasi
Mind Map Tentang Respirasi
 
Subclass Dialypetalae
Subclass DialypetalaeSubclass Dialypetalae
Subclass Dialypetalae
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 

Similar to Bryophyta (Lumut) (20)

Bryophyta Presentasi Kel 1.pptx
Bryophyta Presentasi Kel 1.pptxBryophyta Presentasi Kel 1.pptx
Bryophyta Presentasi Kel 1.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bryophyta
Bryophyta Bryophyta
Bryophyta
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
 
Bryophyta
BryophytaBryophyta
Bryophyta
 
alga, lumut dan paku
alga, lumut dan pakualga, lumut dan paku
alga, lumut dan paku
 
Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)
 
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
 
Makalah btr
Makalah btrMakalah btr
Makalah btr
 
E Magazine Klasifikasi Tumbuhan
E Magazine Klasifikasi TumbuhanE Magazine Klasifikasi Tumbuhan
E Magazine Klasifikasi Tumbuhan
 
Biology : Kingdom plantae
Biology : Kingdom plantaeBiology : Kingdom plantae
Biology : Kingdom plantae
 
BIOLOGI LUMUT.pptx
BIOLOGI LUMUT.pptxBIOLOGI LUMUT.pptx
BIOLOGI LUMUT.pptx
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Pterodphyta
Pterodphyta Pterodphyta
Pterodphyta
 
Bryopsida (BIOLOGI KLS 10)
Bryopsida (BIOLOGI KLS 10)Bryopsida (BIOLOGI KLS 10)
Bryopsida (BIOLOGI KLS 10)
 
Tugas 7 biologi umum Amelia anatasya(21036135).pptx
Tugas 7 biologi umum Amelia anatasya(21036135).pptxTugas 7 biologi umum Amelia anatasya(21036135).pptx
Tugas 7 biologi umum Amelia anatasya(21036135).pptx
 
1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Lumut bryophyta
Lumut bryophytaLumut bryophyta
Lumut bryophyta
 

More from yuliartiramli

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran FaunaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
yuliartiramli
 
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
yuliartiramli
 

More from yuliartiramli (20)

Telaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMATelaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMA
 
Pengantar Bioteknologi
Pengantar BioteknologiPengantar Bioteknologi
Pengantar Bioteknologi
 
Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Ekologi Hewan
Ekologi HewanEkologi Hewan
Ekologi Hewan
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
 
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik FermentasiDasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
 
Biologi Sel
Biologi SelBiologi Sel
Biologi Sel
 
Anatomi Fisiologi Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia Anatomi Fisiologi Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia
 
Zoologi Vertebrata
Zoologi VertebrataZoologi Vertebrata
Zoologi Vertebrata
 
Perilaku Hewan
Perilaku HewanPerilaku Hewan
Perilaku Hewan
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran FaunaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
 
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
 
Alga Hijau Biru
Alga Hijau BiruAlga Hijau Biru
Alga Hijau Biru
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Mineral Unsur Mikro
Mineral Unsur MikroMineral Unsur Mikro
Mineral Unsur Mikro
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
SyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
karamitha
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
ANTARASATU
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
magfira271100
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
laila16682
 

Recently uploaded (9)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 

Bryophyta (Lumut)

  • 1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita sering merasa terganggu dengan tumbuhan yang tumbuh di dinding rumah, tumbuhan kecil yang dengan senang hati mengotori dinding rumah, membuat dinding rumah terlihat kotor dan tidak terawat. Dengan arogannya mereka tumbuh bersemi indah memenuhi setiap sudut dinding. Kita jadi berfikir betapa tidak tahu dirinya tumbuhan tersebut, menumpang hidup tanpa permisi dan parahnya telah mengotori rumah yang dibangun dengan jerih payah serta tenaga. Yah itulah si Lumut, tumbuhan yang mampu hidup dimana saja, sehingga mereka mendapat gelar agung sebagai tumbuhan perintis. Tumbuhan lumut (Bryophyte) juga dikenal dengan istilah tumbuhan Perintis. Tumbuhan perintis artinya tumbuhan yang bisa membuka lahan hidup untuk organisme lain. Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta, dimana Thallophyta adalah tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan Cormophyta adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu: 1. Bagaimana ciri-ciri lumut (Bryophyta)? 2. Bagaimana perkembangbiakan lumut (Bryophyta)? 3. Bagaimana klasifikasi dari lumut (Bryophyta)? 4. Apakah lumut dapat dimanfaakan dalam kehidupan sehari–hari? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan ini yaitu: 1. Mengetahui bagaimana ciri-ciri lumut (Bryophyta).
  • 2. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 2 2. Mengetahui perkembangbiakan lumut (Bryophyta). 3. Mengetahui klasifikasi lumut (Bryophyta). 4. Mengetahui manfaat lumut dalam kehidupan sehari–hari.
  • 3. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Lumut merupakan kelompok tumbuhan kecil yang tumbuh menempel pada berbagai jenis substrat. Substrat yang umum dapat di tumbuhi lumut adalah pada pohon, kayu mati, kayu lapuk, serasah, tanah dan batuan dengan kondisi lingkungan lembab dan penyinaran yang cukup. Kehidupan lumut dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti, suhu, kelembaban dan cahaya. Lumut yang hidup seperti pada pohon akan dipengaruhi oleh struktur permukaan kulit kayu atau tempat tersebut harus lembab dengan intensitas cahaya yang cukup. Lumut merupakan salah satu kelompok tumbuhan rendah dan bagian dari keanekaragaman hayati yang belum banyak mendapat perhatian (Abdurahman, 2008). Ada 24.000 spesies Bryophyta yang dikenal, dan semua tumbuhan lumut membutuhkan kondisi lingkungan yang lembab yang masuk ke dalam siklus kehidupan tumbuhan tersebut. Divisi Bryophyta dibagi menjadi tiga kelas, yaitu lumut hati (Hepaticae), lumut tanduk (Anthocerotopsida) dan lumut daun (Bryopsida) (Henny, 2009). Bryophyta termasuk salah satu bagian kecil dari flora yang belum banyak tergali juga merupakan salah satu penyokong keanekaragaman flora. Tumbuhan lumut tersebar luas dan merupakan kelompok tumbuhan yang menarik. Mereka hidup di atas tanah, batuan, kayu, dan kadang–kadang di dalam air. Lumut hati dan lumut daun yang hidup menyendiri biasanya tidak menarik. Namun dapat tampak bahkan menarik jika tumbuh berkelompok. Pada umumnya jenis tumbuhan ini kurang beradaptasi pada kondisi kehidupan daratan, dan sebagian besar merupakan tumbuhan yang hidup pada lingkungan lembab dan terlindung. Meskipun demikian, lumut tertentu khususnya lumut sejati (Bryopsida), dapat bertahan hidup pada musim kering. Pertumbuhannya mengalami peremajaan jika air tersedia kembali (Susilowarno, 2008).
  • 4. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 4 Secara ekologis lumut berperan penting di dalam fungsi ekosistem. Seperti lahan gambut sangat tergantung pada lapisan atau tutupan lumut. Sehingga keberadaan lumut sebagai penutup permukaan tanah juga mempengaruhi produktifitas, dekomposisi serta pertumbuhan komunitas di hutan (Zakrinal, 2009).
  • 5. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 5 BAB III PEMBAHASAN A. Ciri-Ciri Lumut (Byophyta) Ciri-ciri lumut (Bryophyta) yaitu : 1. Bryophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik. 2. Belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (Thallophyta), namun ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (Kormophyta). Sehingga sering disebut sebagai tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Kormophyta. 3. Belum memiliki akar sejati, dan struktur mirip akar pada Bryophyta disebut rhizoid. Peranan Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh jaringan. Rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan nutrisi, sehingga Bryophyta sering disebut tumbahan non-tracheophyta. 4. Reproduksi/perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang haploid (n). 5. Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat ditemukan di berbagai tempat. B. Perkembangbiakan Lumut (Byophyta) Bryophyta bereproduksi secara aseksual dan secara seksual secara bergantian (metagenesis). Struktur yang sering kita lihat berupa tumbuhan lumut adalah fase gametofit yang haploid (n). Daur hidup lumut bermula dari spora haploid yang jatuh pada tempat lembab dan tumbuh menjadi protonema. Protonema akan tumbuh menjadi tumuhan lumut. Tumbuhan lumut akan menghasilkan anteridium (penghasil spermatozoid) dan arkegonium (penghasil sel telur). Fase ini disebut fase gametofit karena terjadi pembentukan gamet pada lumut tersebut. Kemudian, penyatuan sel telur dan sel spermatozoid akan membentuk zigot yang bersifat diploid. Ziot
  • 6. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 6 akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan sporogonium. Melalui meiosis dalam sporogonium, akan dihasilkan spora yang haploid. Fase ini disebut fase sporofit karena dihasilkan spora. Spora yang jatuh di tempat yang lembab akan tumbuh dan berkembang menjadi protonema. Begitu seterusnya daur hidup terulang lagi. C. Kalsifikasi Lumut (Byophyta) Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok (kelas), yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthoceropsida), dan lumut daun (Bryopsida).
  • 7. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 7 1. Lumut hati (Hepaticopsida) Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Hepaticopsida dan Hepaticae (lumut hati). Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak mengakibatkan lumut mati. Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya, memiliki semacam akar yang tumbuh dari permukaan bawah tumbuhan. Hidup di tempat yang lembap, dan tidak terkena cahaya matahari. Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang mengandung minyak astri. Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegoniumpenghasil ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Contoh : Marchantia polymorpha Susunan takson : Regnum : Plantae Divisi : Bryophyta Class : Marchantiopsida Ordo : Marchantiales Famili : Marchantiaceae Genus : Marchantia Spesies : Marchantia polymorpha
  • 8. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 8 2. Lumut tanduk (Anthoceropsida) Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Briopsida dan Musci (lumut daun). Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput- rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air. Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Alat kelamin Musci terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun paling atas. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora yang baru terbentuk. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora disebut kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang disebut vaginula. Contoh : Anthoceros agrestis Susunan takson : Regnum : Plantae Divisi : Bryophyta Class : Anthocerotopsida Ordo : Anthocerotales Famili : Anthocerotaceae Genus : Anthoceros Spesies : Anthoceros agrestis
  • 9. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 9 3. Lumut daun (Bryopsida) Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Briopsida dan Musci (lumut daun). Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput- rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air. Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Alat kelamin Musci terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun paling atas. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora yang baru terbentuk. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora disebut kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang disebut vaginula. Contoh : Polytrichum commune Susunan takson : Regnum : Plantae Divisi : Bryophyta Class : Polytrichopsida Ordo : Polytrichotales Famili : Polytrichoaceae Genus : Polytrichum Spesies : Polytrichum commune
  • 10. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 10 D. Manfaat Lumut (Byophyta) 1. Sebagai media tanaman (pengganti ijuk). 2. Dapat mencegah erosi. 3. Sebagai obat penyakit hati. 4. Sebagai bahan pembalut, kapas dan sumber bahan bakar. 5. Penambat zat organik, sehingga menambah kesuburan tanah.
  • 11. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 11 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta, dimana Thallophyta adalah tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan Cormophyta adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok (kelas), yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthoceropsida), dan lumut daun (Bryopsida). Lumut (Bryophyta) mengalami pergigiliran keturunan (metagenesis). B. Saran Diharapkan bagi para pembaca agar mencari referensi lain untuk menambah pengetahuan tentang Tumbuhan Lumut (Bryophyta).
  • 12. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 12 DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Deden. 2008. Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan. Jakarta: Grafindo Firmansyah, Rikky. 2006. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta: Setia Purna Kimball, John W. 1987. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga. Indah, Najmi. 2009. Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah. Jember: Institut Keguruan Ilmu Pendidikan PGRI Jember. Riandari, Henny. 2009. Theory and Application of Biology. Solo: Tiga Serangkai Susilowarno, R. Gunawan. 2008. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grasindo Tjitrosoepomo, G. 2003. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Zakrinal dan Sinta Purnama S. 2009. Jago Biologi SMA. Jakarta: Media Pusindo http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_lumut (Dikases pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 10.16 WITA) http://id.wikipedia.org/wiki/Metagenesis (Dikases pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 10.21 WITA) http://id.wikipedia.org/wiki/Gametofit (Dikases pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 10.29 WITA) http://id.wikipedia.org/wiki/Sporofit (Dikases pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 10.42 WITA) http://en.wikipedia.org/wiki/Marchantia_polymorpha (Dikases pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 19.44 WITA) http://en.wikipedia.org/wiki/Anthoceros_agrestis (Dikases pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 19.57 WITA) http://en.wikipedia.org/wiki/Polytrichum_commune (Dikases pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 20.11 WITA)