Lumut (Bryophyta) adalah tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta yang membahas ciri, perkembangbiakan, dan klasifikasi lumut menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk tubuhnya serta manfaat lumut dalam kehidupan.
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Bryophyta (Lumut)
1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sering merasa terganggu dengan tumbuhan yang tumbuh di
dinding rumah, tumbuhan kecil yang dengan senang hati mengotori dinding
rumah, membuat dinding rumah terlihat kotor dan tidak terawat. Dengan
arogannya mereka tumbuh bersemi indah memenuhi setiap sudut dinding.
Kita jadi berfikir betapa tidak tahu dirinya tumbuhan tersebut, menumpang
hidup tanpa permisi dan parahnya telah mengotori rumah yang dibangun
dengan jerih payah serta tenaga. Yah itulah si Lumut, tumbuhan yang mampu
hidup dimana saja, sehingga mereka mendapat gelar agung sebagai tumbuhan
perintis.
Tumbuhan lumut (Bryophyte) juga dikenal dengan istilah tumbuhan
Perintis. Tumbuhan perintis artinya tumbuhan yang bisa membuka lahan
hidup untuk organisme lain. Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan
tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta, dimana Thallophyta
adalah tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun.
Sedangkan Cormophyta adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara
akar, batang dan daun.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Bagaimana ciri-ciri lumut (Bryophyta)?
2. Bagaimana perkembangbiakan lumut (Bryophyta)?
3. Bagaimana klasifikasi dari lumut (Bryophyta)?
4. Apakah lumut dapat dimanfaakan dalam kehidupan sehari–hari?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan ini yaitu:
1. Mengetahui bagaimana ciri-ciri lumut (Bryophyta).
2. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 2
2. Mengetahui perkembangbiakan lumut (Bryophyta).
3. Mengetahui klasifikasi lumut (Bryophyta).
4. Mengetahui manfaat lumut dalam kehidupan sehari–hari.
3. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lumut merupakan kelompok tumbuhan kecil yang tumbuh menempel
pada berbagai jenis substrat. Substrat yang umum dapat di tumbuhi lumut adalah
pada pohon, kayu mati, kayu lapuk, serasah, tanah dan batuan dengan kondisi
lingkungan lembab dan penyinaran yang cukup. Kehidupan lumut dipengaruhi
oleh faktor lingkungan seperti, suhu, kelembaban dan cahaya. Lumut yang hidup
seperti pada pohon akan dipengaruhi oleh struktur permukaan kulit kayu atau
tempat tersebut harus lembab dengan intensitas cahaya yang cukup. Lumut
merupakan salah satu kelompok tumbuhan rendah dan bagian dari
keanekaragaman hayati yang belum banyak mendapat perhatian (Abdurahman,
2008).
Ada 24.000 spesies Bryophyta yang dikenal, dan semua tumbuhan lumut
membutuhkan kondisi lingkungan yang lembab yang masuk ke dalam siklus
kehidupan tumbuhan tersebut. Divisi Bryophyta dibagi menjadi tiga kelas, yaitu
lumut hati (Hepaticae), lumut tanduk (Anthocerotopsida) dan lumut daun
(Bryopsida) (Henny, 2009).
Bryophyta termasuk salah satu bagian kecil dari flora yang belum banyak
tergali juga merupakan salah satu penyokong keanekaragaman flora. Tumbuhan
lumut tersebar luas dan merupakan kelompok tumbuhan yang menarik. Mereka
hidup di atas tanah, batuan, kayu, dan kadang–kadang di dalam air. Lumut hati
dan lumut daun yang hidup menyendiri biasanya tidak menarik. Namun dapat
tampak bahkan menarik jika tumbuh berkelompok. Pada umumnya jenis
tumbuhan ini kurang beradaptasi pada kondisi kehidupan daratan, dan sebagian
besar merupakan tumbuhan yang hidup pada lingkungan lembab dan terlindung.
Meskipun demikian, lumut tertentu khususnya lumut sejati (Bryopsida), dapat
bertahan hidup pada musim kering. Pertumbuhannya mengalami peremajaan jika
air tersedia kembali (Susilowarno, 2008).
4. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 4
Secara ekologis lumut berperan penting di dalam fungsi ekosistem. Seperti
lahan gambut sangat tergantung pada lapisan atau tutupan lumut. Sehingga
keberadaan lumut sebagai penutup permukaan tanah juga mempengaruhi
produktifitas, dekomposisi serta pertumbuhan komunitas di hutan (Zakrinal,
2009).
5. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ciri-Ciri Lumut (Byophyta)
Ciri-ciri lumut (Bryophyta) yaitu :
1. Bryophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik.
2. Belum memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (Thallophyta), namun
ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (Kormophyta).
Sehingga sering disebut sebagai tumbuhan peralihan antara Thallophyta
dan Kormophyta.
3. Belum memiliki akar sejati, dan struktur mirip akar pada Bryophyta
disebut rhizoid. Peranan Rhizoid membawa air dan nutrisi ke seluruh
jaringan. Rhizoid tidak memiliki pembuluh untuk mendistribusikan air dan
nutrisi, sehingga Bryophyta sering disebut tumbahan non-tracheophyta.
4. Reproduksi/perkembangbiakan secara metagenesis, yaitu terjadi pergiliran
keturunan antara fase sporofit yang diploid (2n) dan fase gametofit yang
haploid (n).
5. Beberapa jenis lumut dapat bersifat kosmopolit karena dapat ditemukan di
berbagai tempat.
B. Perkembangbiakan Lumut (Byophyta)
Bryophyta bereproduksi secara aseksual dan secara seksual secara
bergantian (metagenesis). Struktur yang sering kita lihat berupa tumbuhan
lumut adalah fase gametofit yang haploid (n). Daur hidup lumut bermula dari
spora haploid yang jatuh pada tempat lembab dan tumbuh menjadi
protonema. Protonema akan tumbuh menjadi tumuhan lumut. Tumbuhan
lumut akan menghasilkan anteridium (penghasil spermatozoid) dan
arkegonium (penghasil sel telur). Fase ini disebut fase gametofit karena
terjadi pembentukan gamet pada lumut tersebut. Kemudian, penyatuan sel
telur dan sel spermatozoid akan membentuk zigot yang bersifat diploid. Ziot
6. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 6
akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan sporogonium. Melalui
meiosis dalam sporogonium, akan dihasilkan spora yang haploid. Fase ini
disebut fase sporofit karena dihasilkan spora. Spora yang jatuh di tempat yang
lembab akan tumbuh dan berkembang menjadi protonema. Begitu seterusnya
daur hidup terulang lagi.
C. Kalsifikasi Lumut (Byophyta)
Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok
(kelas), yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthoceropsida),
dan lumut daun (Bryopsida).
7. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 7
1. Lumut hati (Hepaticopsida)
Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Hepaticopsida dan
Hepaticae (lumut hati).
Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya
berstruktur higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat
kering, seperti di kulit pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga
tubuhnya berstruktur xeromorf. Di dalam tubuh lumut terdapat alat
penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan tidak mengakibatkan
lumut mati.
Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya
berbentuk lembaran-lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya,
memiliki semacam akar yang tumbuh dari permukaan bawah tumbuhan.
Hidup di tempat yang lembap, dan tidak terkena cahaya matahari.
Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu
buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang
mengandung minyak astri.
Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan
pembentukan kuncup atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan
anteridium penghasil sperma dan pembentukan arkegoniumpenghasil
ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis).
Contoh : Marchantia polymorpha
Susunan takson :
Regnum : Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Marchantiopsida
Ordo : Marchantiales
Famili : Marchantiaceae
Genus : Marchantia
Spesies : Marchantia polymorpha
8. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 8
2. Lumut tanduk (Anthoceropsida)
Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Briopsida dan Musci
(lumut daun).
Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara
periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-
rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang
terdapat di dalam air.
Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk
protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof,
bercabang-cabang. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam
tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup
yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Alat kelamin Musci
terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun
paling atas. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak
di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Kolumela inilah
yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora
yang baru terbentuk. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora
disebut kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta
yang disebut vaginula.
Contoh : Anthoceros agrestis
Susunan takson :
Regnum : Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Anthocerotopsida
Ordo : Anthocerotales
Famili : Anthocerotaceae
Genus : Anthoceros
Spesies : Anthoceros agrestis
9. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 9
3. Lumut daun (Bryopsida)
Beberapa istilah tentang lumut hati antara lain Briopsida dan Musci
(lumut daun).
Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara
periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-
rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang
terdapat di dalam air.
Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk
protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof,
bercabang-cabang. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam
tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup
yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Alat kelamin Musci
terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun
paling atas. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak
di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Kolumela inilah
yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora
yang baru terbentuk. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora
disebut kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta
yang disebut vaginula.
Contoh : Polytrichum commune
Susunan takson :
Regnum : Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Polytrichopsida
Ordo : Polytrichotales
Famili : Polytrichoaceae
Genus : Polytrichum
Spesies : Polytrichum commune
10. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 10
D. Manfaat Lumut (Byophyta)
1. Sebagai media tanaman (pengganti ijuk).
2. Dapat mencegah erosi.
3. Sebagai obat penyakit hati.
4. Sebagai bahan pembalut, kapas dan sumber bahan bakar.
5. Penambat zat organik, sehingga menambah kesuburan tanah.
11. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan peralihan antara
Thallophyta dan Cormophyta, dimana Thallophyta adalah tumbuhan yang
belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan Cormophyta
adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok (kelas), yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk
(Anthoceropsida), dan lumut daun (Bryopsida). Lumut (Bryophyta)
mengalami pergigiliran keturunan (metagenesis).
B. Saran
Diharapkan bagi para pembaca agar mencari referensi lain untuk menambah
pengetahuan tentang Tumbuhan Lumut (Bryophyta).
12. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 12
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Deden. 2008. Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan. Jakarta:
Grafindo
Firmansyah, Rikky. 2006. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta: Setia Purna
Kimball, John W. 1987. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Indah, Najmi. 2009. Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah. Jember: Institut
Keguruan Ilmu Pendidikan PGRI Jember.
Riandari, Henny. 2009. Theory and Application of Biology. Solo: Tiga Serangkai
Susilowarno, R. Gunawan. 2008. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Grasindo
Tjitrosoepomo, G. 2003. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Zakrinal dan Sinta Purnama S. 2009. Jago Biologi SMA. Jakarta: Media Pusindo
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_lumut
(Dikases pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 10.16 WITA)
http://id.wikipedia.org/wiki/Metagenesis
(Dikases pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 10.21 WITA)
http://id.wikipedia.org/wiki/Gametofit
(Dikases pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 10.29 WITA)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sporofit
(Dikases pada tanggal 26 Desember 2014, pukul 10.42 WITA)
http://en.wikipedia.org/wiki/Marchantia_polymorpha
(Dikases pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 19.44 WITA)
http://en.wikipedia.org/wiki/Anthoceros_agrestis
(Dikases pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 19.57 WITA)
http://en.wikipedia.org/wiki/Polytrichum_commune
(Dikases pada tanggal 27 Desember 2014, pukul 20.11 WITA)