6. Tiga yang pertama disebut sebagai organ
seksual karena mutlak diperlukan dalam
reproduksi seksual.
7. Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang
termasuk dalamBryophytina (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ
penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum
memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum
memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya
adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat
berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor,
yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu
tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi
membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan
tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain
dan tumbuhan yang lainnya.
8. Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada
beberapa divisio. Klasifikasi lama pun menggabungkan
pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta,
sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut
hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan dalam
taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan
ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut
hati dan lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia
terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk
lumut hati).
11. Struktur sporofit (sporogonium) tubuh
lumut terdiri atas:
• 1. Vaginula , kaki yang diselubungi sisa dinding
arkegonium.
• 2. Seta atau tangki
• 3. Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar
yang merupakan peralihan antara seta dan kotak
spora
• 4. Kaliptra atau tudung berasal dari dinding
arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak
spora.
• 5. Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil
bagian dalam pembentukan spora
12. Reproduksi
• Reproduksi lumut bergantian antara seksual dengan aseksualnya,
reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam
sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk
gamet – gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang
dibentuk dalam gametofit.
• Ada 2 macam gametangium , yaitu sebagai berikut:
• I. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya
seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian yang
sempit disebut leher.
• II. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk
bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel sel
yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk
spermatozoid.
• Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian
melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis.
13.
14. Pengertian bryophyta
Lumut sejati atau disebut juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama lainnya
yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan
berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta.
Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan
kecil yang memiliki bagian akar (rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan
kelompok lumut terbanyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu
species. [3] Kurang lebih terdapat 12.000 jenis lumut daun yang ada
di alam ini. [4] Lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang mempunyai batang
semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat pada substratnya, tetapi
mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bentuk daunnya berupa
lembaran yang tersusun spiral. Contoh species lumut daun yang terkenal adalah
lumut gambut atau Sphagnum sp. [3] menutup paling tidak 30% permukaan
daratan di bumi, dengan kerapatan tertinggi terdapat di kutub utara. Gambut pada
lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik dan
mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan
konsentrasi karbondioksida diatmosfer bumi, sehingga mengurangi dampak efek
rumah kaca.[5]
15. Habitat bryophyta
umut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami
kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas,
batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air. Kebanyakan
lumut ini tumbuh di rawa-rawa yang membentuk rumpun atau bantalan yang dari
tiap-tiap tahun tampak bertambah luas sedangkan bagian bawah yang ada dalam air
mati berubah menjadi gambut yang membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini
bermanfaat untuk menggemburkan medium pada tanaman pot dan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Karena habitatnya sangat luas, maka tubuhnya
pun mempunyai struktur yang bermacam-macam.
Di daerah kering, badan lumut ini dapat berbentuk seperti bantalan, sedangkan
yang hidup di tanah hutan dapat berbentuk seperti lapisan permadani. Lumut di
daerah lahan gambut dapat menutupi tanah sampai beribu kilometer.
Lumut ini hampir tidak pernah mengisap air dari dalam tanah, tetapi justru banyak
melindungi tanah dari penguapan air yang terlalu besar. Lumut daun merupakan
tumbuhan yang berdiri tegak, kecil, dan letak daunnya tersusun teratur mengelilingi
tangkainya seperti spiral.
16. Susunan tubuh
Tumbuhan tersusun dari sumbu (batang), daun,
dan rizoid multiseluler. Daun tersusun dalam 3
sampai 8 baris. Daun mempunyai rusuk (simetri
radial). Sumbu batang pada lumut daun biasanya
menunjukkan diferensiasi menjadi epidermis
korteks, dan silinder pusat.
Alat kelamin tubuh pada bagian ujung batang,
sporogonium terdiri dari kaki, tangkai dan kapsul.
Gigi peristoma terdapat satu atau dua deret
melingkari lubang diujung kapsul.
17. Reproduksi
ada lumut daun, alat-alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang
atau ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang
letaknya paling atas. Alat-alat kelamin terkumpul pada ujung batang
atau pada ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun
yang letaknya paling atas. Daun-daun itu kadang-kadang mempunyai
bentuk dan susunan yang khusus seperti pada jungermaniales juga
dinamakan periantum.
Alat-alat kelamin itu dikatakn bersifat banci atau berumah satu, jika
dalam kelompok itu terdapat baik arkogenium dan dinamakn berumah
dua jika kumpulan arkegonium dan anteredium terpisah tempatnya.
Diantara alat-alat kelamin dalam kelompok itu biasanya terdapat
sejumlah rambut-rambut yang terdiri dari banyak sel dan dapat
mengeluarkan suatu cairan. Seperti pada tubuh buah fungi rambut-
rambut steril itu dinamakan parafisis.
18. Lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Dalam
proses metagenesis ini, lumut mengalami dua fase kehidupan,
yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid).
Lumut memiliki dua alat perkembangbiakan (gametangium),
yaitu arkegonium sebagai sel gamet betina, dan anteridium
sebagai sel gamet jantan. Berikut adalah bagan tahapan
metagenesis yang terjadi pada tumbuhan lumut.
20. ♦ Ukurannya kecil,paling besar berukuran 1 meter.
♦ Memiliki struktur mirip akar,batang,daun
♦ Hidup di daerah lembab dan terlindung,hidup mulai
dari daerah tropis sampai padang tundra.
♦ Dapat hidup mandiri maupun epifit.
♦ Dapat beradaptasi dengan lingkungan darat.
♦ Tubuhnya di lapisi lilin untuk menguragi penguapan
air
♦ Berkembang secara seksual maupun aseksual dalam
suatu siklus yang berkelanjutan (metagenesis).
♦ Secara seksual melalui arkegonium dan anteredium
♦ Aseksual memlalui stolon maupun geragih.
21. Klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Lumut (Bryophyta) adalah tumbuhan peralihan
antara Thallophyta (tumbuhan yang belum dapat
dibedakan antara akar, batang, dan daun)
dan Cormophyta (tumbuhan yang sudah sudah dapat
dibedakan antara akar, batang, dan daun).
Tumbuhan lumut adalah tumbuhan perintis yang
dapat hidup di mana saja. Lumut dapat hidup di
tempat lembap, basah, berair, dan biasanya bersifat
epifit atau menempel.
22.
23. Penjelasan dan Klasifikasi Tumbuhan Lumut
(Bryophyta Kelas Hepaticae dan Kelas Musci)
Tumbuhan lumut terdiri atas dua kelas, yaitu kelas Hepaticae
(lumut hati) dan kelas Musci (lumut daun). Keduanya berbeda
bentuk susunan tubuh dan perkembangan gametangium
(lumut hati) serta sporogoniumnya.
1. Kelas Hepaticae
Talusnya pipih dorsiventral, berwarna
hijau, agak berdaging, bercabang
menggarpu, bagian ventral terdapat
rizoid, dan sisik-sisik ventral. Hidup di
tanah lembab, bebatuan dan batang
pohon. Kelas ini mencakup tiga ordo,
yaitu Anthocerotales, Marchantiales dan
Jungermaniales.
24. a. Ordo Anthocerotales (lumut tanduk)
Terdiri satu familia saja, yakni familia Anthocerotaceae. Gametofit memiliki talus
berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada tanah dengan
rizoid.
Lumut ini memiliki talus sederhana, sel-selnya memiliki satu kloroplas seperti pada
alga. Di sisi bawah talus terdapat stoma yang hampir selalu terisi lendir. Anteridium
terkumpul dalam suatu lekukan di sisi atas talus, demikian pula arkegoniumnya.
Sporangium tidak bertangkai, berbentuk seperti tanduk dengan panjang 10 sampai
15 cm.
Contoh spesies :
Anthoceros laevis
Anthoceros fusiformis
25. b. Ordo Marchantiales
Talus berbentuk pita, berdaging, berwarna hijau, lebar sekitar 2 cm,
bercabang menggarpu dengan rusuk tengah yang tidak begitu jelas. Di sisi
bawah talus terdapat rizoid dan sel-sel yang menyerupai daun yang
dinamakan sisik ventral. Di sisi atas talus terdapat kuncup, sebagai alat
pembiak vegetatif. Gametangium didukung oleh tangkai yang tumbuh
tegak, berumah dua, jadi arkegonium dan anteridium terdapat pada talus
terpisah.
Tangkai pendukung arkegonium dinamakan arkegoniofor dan tangkai
pendukung anteridium dinamakan anteridiofor. Arkegonium menghasilkan
sel telur, sedangkan anteridium menghasilkan spermatozoid. Dengan
perantara air spermatozoid membuahi ovum membentuk zigot. Jadi
pembuahan lumut kebanyakan terjadi saat musim penghujan. Ordo
Marchantiales terbagi menjadi 2 famili, yaitu:
– Famili : Marchantiaceae
Contoh Spesies :
Marchantia polymorpha
Marchantia geminata
– Familia : Ricciaceae
Contoh Spesies :
Riccia fluitans
Riccia nutans
26. c. Ordo Jungermaniales
Umumnya talusnya kecil, berbentuk pita kecil dengan percabangan
menggarpu menyerupai Marchantia. Hidup di atas tanah, menempel
(epifit) pada batang pohon atau pada daun pohon-pohon di hutan.
Kebanyakan telah memiliki bagian seperti batang dengan dua baris
semacam daun-daun kecil yang letaknya agak miring. Ordo
Jungermaniales terbagi menjadi 2 famili, yaitu:
– Familia : Acroynaceae
Contoh Spesies :
Plagiochila
asplenoides spesies ini
tumbuh di daerah tropis
– Famili : Anacrogynaceae
Contoh Spesies :
Pnellia epiphylla
Blasic pusilla
27. 2. Kelas Musci (Lumut Daun)
Musci lebih maju dibandingkan Hepaticae
karena telah memiliki batang dan daun
sederhana, meski akarnya masih berupa
rizoid.Tumbuh di atas tanah yang lembab,
batu cadas, batang pohon, dan air. Alat
kelamin terkumpul pada ujung batang atau
pada ujung cabang. Ada yang berumah satu
(monoesis), di mana arkegonium dan
anteridium dihasilkan dalam satu individu,
ada yang berumah dua (diesis).
Talus lumut jantan biasanya berukuran kecil,
setelah membentuk beberapa daun segera
menghasilkan anteridium.Talus lumut betina
mempunyai banyak daun dan menghasilkan
arkegonium. Spora yang dihasilkan lumut
jantan biasanya lebih kecil daripada spora
lumut betina. Jadi, pada Musci mulai tampak
gejala heterospori, seperti pada golongan
tumbuhan paku tertentu. Di daerah gambut
lumut dapat menutupi areal yang sangat
luas. Kelas Musci meliputi 3 ordo, yaitu
Andreales, Sphagnales dan Bryales.
28. a. Ordo Andreales
Ordo Andreales hanya terdiri satu famili,yakni
familia Andreaceae, dengan satu marga
Andreaea. Protonema berbentuk seperti pita
bercabang-cabang. Kapsul spora mula-mula
diselubungi kaliptra berbentuk seperti tutup
kepala bayi. Kolumela diselubungi jaringan
sporogen.
Contoh Spesies :
Andreaea petrophila
Andreaea rupestris
29. b. Ordo Sphagnales
Ordo Sphagnales hanya terdiri satu famili, yakni famili Sphagnaceae
dengan satu marga Sphagnum. Kebanyakan hidup di rawa-rawa
membentuk rumpun atau bantalan. Lumut yang telah mati akan
membentuk tanah gambut. Protonema berbentuk seperti daun kecil,
tepinya bertoreh, terdiri atas selapis sel.
Contoh Spesies :
Sphagnum fumbriatum (lumut gambut)
Sphagnum spuarrosum
Sphagnum acutifolium
30. c. Ordo Bryales
Ordo Bryales sebagian besar berupa lumut daun. Kapsul spora telah
mengalami diferensiasi yang maju. Sporangium bertangkai yang
dinamakan seta di mana pangkalnya tertanam dalam jaringan
tumbuhan gametofitnya.
Bagian atas seta dinamakan apofisis. Di dalam kapsul spora terdapat
ruang-ruang spora yang dipisahkan oleh jaringan kolumela. Bagian atas
dinding kapsul spora terdapat tutup (operculum), yang tepinya terdapat
lingkaran sempit disebut cincin. Sel-sel cincin ini mengandung lendir
sehingga dapat mengembang dan menyebabkan terbukanya operculum.
Di bawah operculum terdapat gigi-gigi peristom. Ordo Bryales meliputi
beberapa famili, di antaranya famili Polytritrichaceae.
Contoh spesies :
Polytrichum communae
Pogonatum cirrhatum
Shpagnum squarrosum
31. 3.lumut hati atau hepaticeae atau hepaticopsida
Lumut hati sellau berumah dua yaitu
dalam satu lumut hanya ada salah satu
alat reproduksi,tidak ada dua alat
reproduksi dalam satu lumut hati
Lumut hati memiliki tahap perkembangan
matagenesis yang sedikit berbeda dengan
lumut daun di mana fase gametofitnya
lebih singkat karena ikut mati setelah fase
sporofit mati
Lumut hati di talusnya terdapat mangkuk
(gemma)
Dari gemma akan muncul anteredium atau
arkegonium di mana bentuknya akan lebih
terbuka
Lumut daun memiliki siklus yang sedikit
berbeda di banding lumut daun siklusnya
bisa di tuliskan menjadi
Pertama tama spora yang ada di
sporangium matang dan pecah akibat
elaten di dalam sporagium membengkak
(matang) dan membuat calypthon
terlepas.
32. Akibat dari pecahnya dari sporagium maka spora
terbang terbawa angin hal ini terjadi karena struktur
spora yang memiliki rambut rambut kecil di
sekelilingnya sehingga dapat terbawa angin
Setelah terbawa angin jauh dan spora itu jatuh ke
tanah jika sporan itu jatuh di tempat yang tepat maka
spora itu akan berkembang mejadi protonema iya
berkembang setelah terjadi proses mitosis dan
differensiasi sel sehingga mejadi protonema
Protonema terus membesar di mana di protonema ini
akan ada gemma dan di gemma ini nanti terbentuk
anteredium atau arkegonium.
33. Anteredium menghasilkan sel sperma dan arkogonium menghasilkan sel ovum
Arkegonium terletak di bawah lembaran daun lumut hati tidak seperti lumut daun yang terletak di
atas
Sel sperma masuk ke arkegonium dan terjadi pembuahan (fertilisasi)
Akibat dari pembuahan ini maka terbentuklah zigot dan zigot itu tumbuh berdiferensisasi terus
menjadi spora di dalam arkegonium tersebut,arkegonium terus membesar ke segala arah dan mulai
membentuk benjolan di bawah lembaran lumut hati.
Di sporangium (a.k.a arkegonium) spora terbentuk,di mana di antara satu spora dengan satu spora
lainnya ada sebuah selaput yang di sebut elaten di mana akan berfungsi saat sporagium matang
Sporangium matang saat sporanya sudah matang dan elaten sudah membengkak berisi air sehingga
menekan sporagium untuk pecah (terjadi gerak higroskopis)
Lalu spora terbang kebawah karena letak arkegonium (sporagium) yang terbalik terhadap
permukaan lembaran lumut hati.
Spora terbang
Setelah spora terbang maka fase sporofitnya akan mati karena fase sporofit ini terjadi di daun lumut
hati yang terletak di fase gametofit maka fase gametofitnya akan mati juga sehingga setelah fase
sporofit maka individu ini mati tetapi untuk “akar” nya individu ini masih hidup dan bisa
melanjutkan berkembangan dengan vegetatif
34. ciri ciri khusus:
• Bentuk lumutnya belum sempurna masih
berbentuk seperti lembaran lembaran tak
berbetuk
• Fase gametofitnya cendrung lebih pendek di
banding dengan fase gametofit di lumut daun
• Semua lumut hati berumah dua
35. • Lumut Epifit
Lumut epifit adalah sebutan untuk komunitas
lumut yang hidup pada pepohonan. Lumut-lumut
tersebut hidup menempel pada kulit pohon yang
hidup maupun gelondongan kayu yang sudah
lapuk. Di hutan, terutama hutan lumut,
lumut epifit melingkupi hampir semua bagian
hutan, mulai dari pangkal pohon di
dekat permukaan tanah sampai permukaan kanopi
pohon. Komunitas ini memiliki peran penting
terutama dalam siklus hidrologi karena
mempunyai kemampuan mengikat dan menahan
air yang tinggi.
36. • Lumut Kerak (Lichenes)
• Sebenarnya lumut kerak ini merupakan gabungan miselium jamur yang di
dalamnya terjalin sel-sel alga dan keduanya saling bersimbiosis mutualisme.
Jamurnya adalah golongan Ascomycota atau Basidiomycota dengan alga
hijau/Chlorophyta atau alga biru/Cyanophyta yang uniseluler.
• Ada sekitar 18.000 species Lichenes yang sudah diidentifikasi. Lichenes ini
mampu hidup pada lingkungan yang kurang baik, dapat ditemukan di
bebatuan. Bagaimana hubungan kedua organisme tersebut sehingga dapat
tumbuh menjadi Lichenes? Coba ingat kembali materi tentang alga! Alga
mempunyai klorofil sehingga dia mampu melakukan fotosintesis yang akan
menghasilkan makanan. Selanjutnya, makanan tersebut digunakan oleh
jamur untuk hidup dan tumbuh. Jamur melalui hifa-hifanya dapat menyerap
dan menyimpan air dan mineral yang
juga akan digunakan oleh alga. Jadi, keduanya saling membutuhkan.
• Meskipun keduanya hidup sendiri-sendiri, tetapi dengan hidup pada lumut
kerak lebih menguntungkan bagi keduanya, karena mereka mampu hidup
pada substrat atau tempat yang organisme lain tidak dapat hidup, misalnya
batu. Karena mampu hidup pada batu-batuan, Lichenes ini dikatakan
sebagai organisme perintis yang mampu hidup di atas batu. Lichenes
tersebut memulai pembentukan tanah dengan melapukkan permukaan
batuan dan menambahkan kandungan zat-zat yang dimiliknya.
37. • Lichenes dapat juga digunakan sebagai indikator pencemaran udara,
karena dia tidak mampu hidup pada udara yang sudah tercemar. Jadi,
apabila di suatu daerah tidak ada Lichenes, ini menunjukkan bahwa udara
di daerah tersebut sudah tercemar. Selain itu, Lichenes dapat
dimanfaatkan pula sebagai obat, digunakan sebagai penambah rasa dan
aroma, serta pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup
untuk menentukan indikator pH.
• Lumut
kerak yang talusnya seperti kerak dan melekat erat substratnya dinamakan
krustosa, misalnya Physcia. Jika talusnya berbentuk seperti daun
dinamakan
foliosa, misalnya Parmelia. Jika bentuk talusnya tegak seperti semak atau
mengantung seperti pita/jumbai dinamakan fruktikosa, misalnya Usnea
(lumut janggut) yang melekat pada pucuk pohon di daerah pegunungan.
Sejak dahulu, Usnea dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena
mengandung
asam usnin, yang merupakan bahan antibiotik.
38. • Lumut
kerak yang talusnya seperti kerak dan melekat erat substratnya dinamakan
krustosa, misalnya Physcia. Jika talusnya berbentuk seperti daun
dinamakan
foliosa, misalnya Parmelia. Jika bentuk talusnya tegak seperti semak atau
mengantung seperti pita/jumbai dinamakan fruktikosa, misalnya Usnea
(lumut janggut) yang melekat pada pucuk pohon di daerah pegunungan.
Sejak dahulu, Usnea dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena
mengandung
asam usnin, yang merupakan bahan antibiotik.
• Lichenes dapat juga digunakan sebagai indikator pencemaran udara,
karena dia tidak mampu hidup pada udara yang sudah tercemar. Jadi,
apabila di suatu daerah tidak ada Lichenes, ini menunjukkan bahwa udara
di daerah tersebut sudah tercemar. Selain itu, Lichenes dapat
dimanfaatkan pula sebagai obat, digunakan sebagai penambah rasa dan
aroma, serta pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup
untuk menentukan indikator pH.
39. • Lichenes memperbanyak diri secara aseksual dan seksual. Secara
aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi, yaitu dengan potongan
lumut kerak, maka induk akan terlepas. Apabila jatuh di tempat
yang cocok akan tumbuh menjadi individu baru. Dapat juga
dilakukan dengan membuat struktur khusus yang disebut soredia,
yaitu sel-sel alga yang terbungkus oleh hifa, terdapat pada
permukaan talus Lichenes, warnanya putih seperti tepung.
• Sel-sel alga ini dapat terlepas, jika jatuh pada tempat yang cocok,
maka akan tumbuh menjadi Lichenes baru. Adapun
perkembangbiakan jamur dan alga secara seksual dilakukan sendiri-
sendiri. Jamur dapat membentuk askokarp atau basidiokarp yang
mengandung spora. Jika sporanya masak akan pecah dan terlepas
kemudian dibawa angin. Jika jatuh di tempat yang cocok dan
bertemu dengan alga, maka akan terbentuk Lichenes.
40.
41. Ciri Umum Karakteristik Bryophyta (Lumut)
Ciri Umum Karakteristik Bryophyta (Lumut)-
Tumbuhan yang termasuk dalam divisi
Bryophyta mempunyai beberapa ciri-ciri,
antara lain, telah mempunyai lapisan
pelindung (kutikula dan gametangia), Ciri-ciri
Bryophyta lainnya yaitu struktur tubuh
mempunyai generasi gametofit. Berikutnya
ciri-ciri lumut adalah pada sperma diproduksi
oleh anteridium dan ovum diproduksi oleh
arkegonium. Lumut biasa hidup di tempat-
tempat yang lembap dan tidak terkena
cahaya matahari, seperti dinding bata basah,
tebing, atau di kulit kayu yang lembap. Ciri-
ciri lumut lain yang mudah diamati adalah
tumbuhan lumut belum mempunyai batang,
daun dan akar yang sebenarnya, tetapi sudah
memiliki buluh-buluh halus semacam akar
yang disebut rizoid. Selain itu, lumut juga
sudah memiliki klorofil.
42. Ciri-ciri lumut secara umum adalah sebagai berikut :
• Berwarna hijau, karena sel-selnya memiliki kloroplas (plastida).
• Struktur tubuhnya masih sederhana, belum memiliki jaringan pengangkut.
• Proses pengangkutan air dan zat mineral di dalam tubuh berlangsung secara difusi
dan dibantu oleh aliran sitoplasma.
• Hidup di rawa-rawa atau tempat yang lembab.
• Ukuran tinggi tubuh ± 20 cm.
• Dinding sel tersusun atas sellulose.
• Gametangium terdiri atas anteredium dan archegoniom.
• Daun lumut tersusun atas selapis sel berukuran kecil mengandung kloroplas seperti
jala, kecuali pada ibu tulang daunnya.
• Hanya mengalami pertumbuhan primer dengan sebuah sel pemula berbentuk
tetrader.
• Belum memiliki akar sejati, sehingga menyerap air dan mineral dalam tanah
menggunakan rhizoid.
• Rhizoid terdiri atas beberapa lapis deretan sel parenkim.
• Sporofit terdiri atas kapsul dan seta.
• Sporofit yang ada pada ujung gametofit berwarna hijau dan memiliki klorofil,
sehingga bisa melakukan fotosintesis.
43.
44. Tumbuhan lumut hampir dapat ditemui di semua daerah di
dunia. Lumut dapat tumbuh di atas tanah yang lembab,
batang pohon maupun di bebatuan. Tumbuhan lumut
tergolong tumbuhan yang tidak berpembuluh, yang
mengambil air langsung dari dasar tempat tumbuhnya atau
dari udara dan bukan melalui struktur tubuhnya.
Tumbuhan lumut ada yang berukuran sangat kecil hingga
ada yang sampai 30 cm (tingginya). Rata-rata tinggi
tumbuhan lumut antara 1,2 - 5 cm dan umumnya bervariasi
dari hijau ke hitam bahkan ada yang tidak berwarna.
Struktur yang analog dengan akar pada lumut adalah rizoid.
45.
46. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN LUMUT
Tumbuhan lumut berkembang biak secara
aseksual dan seksual (vegetatif dan
generatif). Pada umumnya, lumut
berkembang biak secara seksual. Sel gamet
berkembang dalam struktur yang disebut
gametangia, Gametangia jantan
disebut anteridium yang menghasilkan
sperma berflagela. Gametangia betina
disebut arkegonium yang menghasilkan sel
telur (ovum). Sperma berflagela
memerlukan air untuk berenang dari
anteridium ke arkegonium untuk
membuahi sel telur.
47. Dalam siklus hidupnya, tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan.
Selama siklus ini, tumbuhan lumut mengalami pergantian generasi, yaitu
dari generasi sporofit (diploid) ke generasi gametofit (haploid). Pada
tumbuhan lumut generasi yang dominan adalah gametofit. Sementara itu,
sporofit berukuran lebih kecil dan hidup lebih singkat daripada gametofit.
Setelah sperma berenang ke arkegonium dan membuahi sel telur, hasil
zigot membelah dengan cara mitosis dan berkembang menjadi sporofit
embrionik di dalam arkegonium. Pada perkembangan selanjutnya, sporofit
menjadi suatu tangkai panjang yang dasarnya (pangkalnya) melekat pada
arkegonium. Setelah dewasa, suatu sporangium akan terbentuk di ujung
tangkai dan spora haploid berkembang terhambur. Spora-spora tersebut
berkecambah melalui pembelahan mitosis dan membentuk struktur yang
dikenal dengan nama protonema. Protonema akan menghasilkan tunas-
tunas yang akhirnya berkembang menjadi gametofit dewasa yang
melengkapi siklus hidup tumbuhan lumut.
48. Meskipun ukuran pohonnya kecil, tumbuhan
lumut merupakan anggota ekosistem yang
sangat penting. Tumbuhan lumut merupakan
tumbuhan printis untuk pertumbuhan
tumbuhan lain dan dapat mencegah erosi. Di
lain pihak, lumutlah yang memperkaya hutan
kita yang merupakan hutan hujan sehingga
mengurangi kesan gersang dan melembutkan
permukaan bumi bagaikan sebuah karpet.
Karpet lembut yang mengagumkan ini pada
kenyataannya mampu melapukkan batuan
yang merupakan tempat tumbuhnya. Hasil
pelapukan batuan ini akan menghasilkan
tanah subur untuk tempat tumbuhnya tanaman
lain. Inilah fungsi lumut sebagai tumbuhan
perintis. Lumut juga dapat menahan butiran
tanah sehingga dapat mencegah terjadinya
tanah longsor.
49. Peranan lumut terhadap kehidupan
manusia
• Dapat mengubah batu menjadi tanah melalui
pelapukan biologis
• Mencegah banjir melalui ekosistem hutan
• Dapat sebagai atap rumah
• Menjaga tanah dari erosi,kekeringan di musim
kemarau
• Dapat di gunakan sebagai obat
• Dapat di gunakan sebagai tanaman hias
• Dapat sebagai bahan sayuran
• Dapat sebagai pupuk
50. • Kemampuan adaptasi lumut lebih baik
dibandingkan tumbuhan berpembuluh. Lumut
dapat tumbuh pada dinding batu atau celah-
celah karang. Tumbuhan tersebut dapat
mengubah struktur batu atau karang menjadi
lapisan tanah sebagai tempat tumbuh calon
makhluk hidup lain. Itulah sebabnya, lumut
disebut juga sebagai tumbuhan perintis.
51. • Di hutan, lumut sangat berperan dalam
menyerap dan menahan air hujan. Tumbuhan
ini dapat mencegah terjadinya banjir pada
musim hujan dan mampu menyediakan air
pada musim kemarau.
52. Beberapa jenis lumut memiliki nilai komersial,
misalnya :
• Sphagnum, memiliki kemampuan menyerap air
dalam jumlah yang besar sehingga sering
digunakan di kebun untuk memperbaiki
kemampuan tanah dalam menyerap air.
• Sphagnum yang telah di bersihkan dapat diolah
menjadi bahan pengganti kapas.
• Marchantia polymorpha dijadikan sebagai obat
hepatitis (radang hati)