2. Latar Belakang
John dan Hassan, (2005:372) dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa
Inggris yang akar katanya “manage” yang berarti mengurus, mengatur,
melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan
Menurut Departemen Agama RI, (2007) pengawas pendidikan merupakan
profesi tenaga kependidikan yang membantu lembaga pendidikan untuk
memastikan pembelajaran berlangsung sesuai dengan system pendidikan yang
berlaku di Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada Bab XI pasal 39 dijelaskan tentang pendidik
dan tenaga kependidikan, yang mencakup pimpinan satuan pendidikan,
pengawas satuan pendidikan formal, tenaga perpustakaan, tenaga
laboratorium, tenaga administrasi, psikolog, tenaga kebersihan, tenaga
kebersihan sekolah dan lain-lain.
3. Rumusan Masalah
Bagaimana hakikat, tujuan, dan prinsip menejemen pengawasan pendidikan?
Bagaimana hubungan antara menejemen dengan pengawasan pendidikan?
Tujuan
Menjelaskan hakikat, tujuan, dan prinsip menejemen pengawasan pendidikan.
Menjelaskan hubungan antaea menejemen dengan pengawasan pendidikan.
4. PEMBAHASAN
1. Hakikat Manajemen Pengawasan Pendidikan
Menurut Nanang, (2004:1) dalam proses pelaksanaan manajemen oleh pimpinan,
hampir dapat dipastikan akan melibatkan beberapa fungsi- fungsi pokok yaitu:
Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating
(Menggerakkan) dan Controlling (Pengawasan).
Undang-undang, (1992:251) pada Bab VII Pasal 27 ayat 2 Undang Undang Nomor 2
Tahun 1989 dinyatakan bahwa “ Tenaga Kependidikan meliputi tenaga pendidik,
pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, pengembang dibidang
pendidikan, pustakawan, laboran, dan teknisi, sumber belajar”.
Dinas Pendidikan Nasional, (2011) kedudukan dan fungsi pengawas sangat
strategis dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, karena kewenanangan
yang diberikan secara penuh, tentu tidak terlepas dari kompetensi pengawas
dalam pelaksanaan tugas tugas kepengawasan.
5. Tujuan Pengawasan Pendidikan Menurut Nana, (2006:15).
Tujuan pengawasan pendidikan dan pengajaran bukan saja berkenaan dengan
aspek kognitif atau psikomotorik saja, tetapi juga berkenaan dengan aspek
afektif dalam kepribadian seutuhnya.
Prinsip-prinsip Kepengawasan Menurut Nana, (2006:15).
Pertama, supervisi pengajaran harus mampumenciptakan hubungan
kemanusiaan yang harmonis.
Kedua, supervisi pengajaran harus dilakukan secara berkesinambungan.
Ketiga, supervisi pengajaran harus demokratis.
Keempat, program supervisi pengajaran harus integral dengan program
pendidikan.
Kelima, supervisi pengajaran harus komprehensif (mencakup seluruh aspek
pengembangan pengajaran).
6. Hubungan antara Manajemen dan Pengawas
Pendidikan
Menurut Mujamil, (2007:10) indikator dari sebuah keberhasilan pendidikan atau
peningkatan mutu pendidikan di sekolah dilihat pada setiap komponen
pendidikan. Unsur- unsur pendidikan sebagai sistem yang mempengaruhi mutu
pendidikan terdiri dari antara lain: mutu lulusan (output), kualitas guru, kepala
sekolah, staf sekolah (Tenaga Administrasi, Laboran dan Teknisi, Tenaga
Perpustakaan), proses pembelajaran, sarana dan prasarana, pengelolaan sekolah,
implementasi kurikulum, sistem penilaian dan komponen lainnya.
7. Simpulan
Hakikat menejemen pengawasan pendidikan untuk mengawasi pelaksanaan
program dan proses pendidikan, pemerintah mengangkat tenaga khusus yang
fungsional disebut pengawas sekolah, atau supervisor. Tujuan pengawasan
pendidikan dan pengajaran bukan saja berkenaan dengan aspek kognitif atau
psikomotorik saja, tetapi juga berkenaan dengan aspek afektif dalam
kepribadian seutuhnya. Prinsip antara manajemen pendidikan dan pengawas
pendidikan adalah bagian yang tak mungkin terpisahkan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
Hubungan antara manajemen dan pengawasan pendidikan yaitu dapat bekerja
sama secara berkesinambungan dalam upaya membina dan mengembangkan
mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan seoptimal mungkin sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.