SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
1 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b
MANAJEMEN PENGAWASAN PENDIDIKAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen lembaga
PBA
Dosen Pengampu Yayan Andrian, S.Ag., M.ED.MGMT.
Disusun Oleh :
Yulianto Prabowo (163241022 )
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SURAKARTA
2018
2 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
John dan Hassan, (2005:372) dari segi bahasa manajemen berasal
dari bahasa Inggris yang akar katanya “manage” yang berarti mengurus,
mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan. Sedangkan
“management” diartikan sebagai pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata
pimpinan. Menurut Departemen Agama RI, (2007) pengawas pendidikan
merupakan profesi tenaga kependidikan yang membantu lembaga
pendidikan untuk memastikan pembelajaran berlangsung sesuai dengan
system pendidikan yang berlaku di Indonesia. Dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab XI
pasal 39 dijelaskan tentang pendidik dan tenaga kependidikan, yang
mencakup pimpinan satuan pendidikan, pengawas satuan pendidikan
formal, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, tenaga administrasi,
psikolog, tenaga kebersihan, tenaga kebersihan sekolah dan lain-lain.
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 merupakan landasan utama dalam
pengembanganprofesi pendidik dan tenaga kependidikan termasuk
pengawas pendidikan.
Kementrian Pendidikan Nasional, (2011) dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun
2010 dan Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor: 1/III/PB/2011 Nomor : 6 Tahun 2011
bahwa Pengawas Sekolah/Madrasah adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberitugas, tanggungjawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan pengawas anak ademik dan manajerial pada
satuan pendidikan prasekolah, dasar dan menengah.
B. Rumusan Masalah
3 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b
1. Bagaimana hakikat, tujuan, dan prinsip menejemen pengawasan
pendidikan?
2. Bagaimana hubungan antara menejemen dengan pengawasan
pendidikan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan hakikat, tujuan, dan prinsip menejemen pengawasan
pendidikan.
2. Menjelaskan hubungan antaea menejemen dengan pengawasan
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat, Tujuan, dan Prinsip Manajemen Pengawasan Pendidikan
1. Hakikat Manajemen Pengawasan Pendidikan
Menurut Nanang, (2004:1) dalam proses pelaksanaan manajemen
oleh pimpinan, hampir dapat dipastikan akan melibatkan beberapa
fungsi- fungsi pokok yaitu: Planning (Perencanaan), Organizing
(Pengorganisasian), Actuating (Menggerakkan) dan Controlling
(Pengawasan). Dalam hal ini manajemen dapat diartikan sebagai proses
4 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan,
serta mengawasi untuk tercapainya suatu tujuan dengan efektif dan
efisien. Hal tersebut sama halnya dengan apa yang dikemukakan
Ibrahim bahwa fungsi manajemen atau tugas kepemimpinan dalam
pelaksanaannya meliputi berbagai hal, yaitu: Perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (Mahdi, 1997:61).
Undang-undang, (1992:251) pada Bab VII Pasal 27 ayat 2 Undang
Undang Nomor 2 Tahun 1989 dinyatakan bahwa “ Tenaga Kependidikan
meliputi tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas,
peneliti, pengembang dibidang pendidikan, pustakawan, laboran, dan teknisi,
sumber belajar”. Dengan lahirnya undang-undang tersebut profesi pengawas
sudah mendapat tempat dalam sistem pendidikan nasional, hal ini memberi
gambaran bahwa keberadaan pengawas Pendidikan sangat diperlukan dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan yang mengarah pada lulusan yang
berkualitas. Selain peraturan perundang undangan diatas pemerintah juga
mengeluarkan kebijakan yang lebih operasional yang mengatur tentang
pengawas pendidikan.
a. Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 118/1996
tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya,
b. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala
Badan Administrasi.
Departemen Agama RI, (2003:3) kepegawaian Negara Nomor
0322/0/1996 dan Nomor 38 Tahun 1996 tentang petunjuk pelaksanaanjabatan
fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya. Dari regulasi yang
diterbitkan pemerintah yakni peraturan peraturan perundang-undangan yang
meliputi kebijakan umum dan petunjuk pelaksanaannya. keberadaan
pengawas belum memberi dampak yang signifikan terhadap perkembangan
mutu pendidikan karena kurangnya komitmen pemerintah menata dan
meningkatkan fungsi pengawasan dalam lembaga pendidikan formal.
Dinas Pendidikan Nasional, (2011) sekolah atau madrasah
memiliki posisi strategis dalam melakukan pengawasan pada satuan
pendidikan formal, dengan kewenangan penuh dalam pelaksanaan
tugas tugas kepengawasan lembaga pendidikan. Lahirnya peraturan
5 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b
tersebut disatu sisi dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam
kegiatan pengawasan lembaga pendidikan, dan disisi lain peraturan
tersebut menimbulkan kegundahan bagi pengawas yang hanya
berorientasi pada pengurangan beban kerja sebagai guru maupun
hanyaperpanjangan masa dinas sebagai pengawas pendidikan.
Dinas Pendidikan Nasional, (2011) kedudukan dan fungsi
pengawas sangat strategis dalam rangka peningkatan mutu pendidikan,
karena kewenanangan yang diberikan secara penuh, tentu tidak terlepas
dari kompetensi pengawas dalam pelaksanaan tugas tugas
kepengawasan. Konteks kekinian secara umum kompetensi pengawas
belum sesuai dengan harapan. Selain itu, motivasi dan komitmen
pelaksanaan tugas para pengawas cenderung masih sangat rendah,
sehingga peluang pengembangan profesi yang diberikan pemerintah
tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, serta pembinaan pengawas yang
tidak merata. Bahkan selain hal tersebut diatas masih nampak
kurangnya kordinasi antara pengawas dengan lembaga structural yang
menaunginya mengakibatkan hasil pengawasan yang dilakukan para
supervisor atau pengawas tidak berfungsi seperti yang diharapkan,
sehingga perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan tidak bisa
berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.
Dinas Pendidikan Nasional, (2011) sejauh ini ada kecenderungan
bahwa lembaga pendidikan secara umum kurang memfungsikan
keberadaan pengawas dalam peningkatan mutu dan kualitas
pendidikan. Kurangnya keinginan kepala madrasah/sekolah
memberdayakan keberadaan pengawas dalam membangun dan
meningkatkan mutu pendidikan pada lembaga yang dipimpinnya masih
menjadi hambatan maksimalisasi peningkatan mutu dengan
memberdayakan semua sumberdaya manusia yang bertugas di sekolah.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
pelaksanaan tugas kepengawasan akan berhasil apabila adanya
komitmen bersama antara pengawas dengan lembaga struktural yang
6 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b
menaunginya dalam hal pengembangan peningkatan, kemampuan
pengawasdan komitmen tugas para pengawas, serta lembaga
pendidikan yang diawasi.
Dinas Pendidikan Nasional, (2011) kepengawasan berasal dari
kata pengawas yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor
38 Tahun 1992 tentang Tenaga. Kependidikan maupun dalam Undang-
undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 1 ayat (5) dinyatakan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunja ng
penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan dalam Surat Keputusan
Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 118 Tahun
1996 yang diperbaharui dengan Surat KeputusanMenteri Negara
Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 091/KEP/MEN.PAN/10/ 2001
dinyatakan bahwa Pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat
yang berwewenang untuk melakukan pengawasan pendidikan pada
satuan pendidikan prasekolah, sekolah dasar, dan sekolah menengah.
Ngalim (2009:19) untuk mengawasi pelaksanaan program dan
proses pendidikan, pemerintah mengangkat tenaga khusus yang
fungsional disebut pengawas sekolah, atau supervisor. Dijelaskan oleh
Hawkins dan Shohet, bahwa: adanya seorang supervisor adalah
memberikan suatu peluang untuk meningkatkan pengembangan
keterampilan dalam membantu orang lain dan mengembangkan
pekerjaan para guru.12 Itu artinya, tugas kepengawasan pendidikan
dilaksanakan oleh pengawas atau supervisor untuk membantu
mengembangkan guru sehingga pembelajaran efektif dan
meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya lulusan yang dihasilkan
sekolah.
Menurut Departemen Agama RI, (2005:131) dalam perspektif
Alquran banyak disebutkan yang bermakna pengawasan, atau
mengawasi sebagaimana didalam QS an-Nisa’ ayat 1:
7 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b
‫رقيب‬ ‫عليكم‬ ‫كان‬ ‫اناهلل‬
Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi kamu sekalian.
Untuk ketercapaian tujuan dimaksud, maka seorang pengawas
diharapkan akan mampu berperan:
a. Sebagai nara sumber bagi para guru dalam merencanakan dan
melaksanakan tugas-tugasnya, serta dalam mendiagnosa
keberhasilan, sehingga guru dapat secara terus menerus
meningkatkan kinerjanya.
b. Sebagai fasilitator dan bahkan pembimbing yang membantu guru
dalam mengatasi hambatan yang dihadapi maupun dalam
mengatasi kekurangan yang dialami.
c. Sebagai motivator yang dengan berbagai cara selalu
mengupayakan agar mau bekerja lebih bersungguh-sungguh dan
bersemangat. Termasuk di sini memberikan tekanan (pressure) dan
dukungan (support) agar guru mencapai hasil pengajarannya.
d. Sebagai aparat pengendali mutu pengajaran (quality assurance
auditor) yang secara periodik dan sistematik mengecek,
menganalisis, mengevaluasi dan mengarahkan serta mengambil
tindakan agar ketiga strategi dalam peningkatan efektivitas
pengajaran di atas dapat terlaksana dengan baik dan berhasil.
e. Sebagai peran tambahan penyusun berpendapat bahwa sangatlah
tepat jika seorang pengawas akademik adalah juga seorang
“assessor” bagi kepen- tingan program akreditasi sekolah. Dengan
demikian, kegiatan akreditasi dapat memperoleh data yang akurat
mengenai proses pengajaran karena terdapat sumber informasi
untuk mengkonfirmasikan berbagai hal.
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengawasan diartikan sebagai proses/kegiatan monitoring
untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan organisasi terlaksana
seperti yang telah direncanakan sebelumnya dan sekaligus juga
merupakan kegiatan untuk mengoreksi dan memperbaiki bila
8 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b
ditemukan adanya penyimpangan yang dianggap akan dapat
mengganggu pencapaian tujuan. Pengawasan juga merupakan
fungsi manajemen yang diperlukan untuk mengevaluasi kinerja
organisasi atau unit-unit yang ada dalam suatu organisasi guna
menetapkan kemajuan sesuai dengan arah yang dikehendaki.
2. Tujuan Pengawasan Pendidikan Menurut Nana, (2006:15).
Tujuan pengawasan pendidikan dan pengajaran bukan saja
berkenaan dengan aspek kognitif atau psikomotorik saja, tetapi juga
berkenaan dengan aspek afektif dalam kepribadian seutuhnya. Adapun
tujuan dari pengawasan terdiriatas:
a. Peningkatan pengawasan yang berkualitas. Kegiatan ini dapat
dilakukan melalui kunjungan langsung ketika guru mengajar
dikelas, percakapan langsung maupun kepada teman sejawatnya
atau dengan sebagian murid- muridnya.
b. Pengembangan profesional. Dimana dalam hal ini pengawas dapat
membantu guru dalam memahami pengajaran, kehidupan kelas dan
mengembangkan keterampilan mengajarnya.
c. Meningkatkan motivasi guru untuk mengembangkan kemampuan
sendiri dan memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap
tugas dan tanggung jawabnya.
3. Prinsip-prinsip Kepengawasan Menurut Nana, (2006:15).
a. Pertama, supervisi pengajaran harus mampumenciptakan
hubungan kemanusiaan yang harmonis.
b. Kedua, supervisi pengajaran harus dilakukan secara
berkesinambungan.
c. Ketiga, supervisi pengajaran harus demokratis.
d. Keempat, program supervisi pengajaran harus integral dengan
program pendidikan.
e. Kelima, supervisi pengajaran harus komprehensif (mencakup
seluruh aspek pengembangan pengajaran).
f. Keenam, supervisi pengajaran harus konstruktif.
9 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b
g. Ketujuh, supervisi pengajaran harus obyektif.
Dari berbagai paparan yang dijelaskan tersebut, kesemuanya
memberikan gambaran yang semakin jelas bahwa antara manajemen
pendidikan yang berupaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal
tidak akan dapat terlepas dari sebuah proses kepengawasan yang
dilakukan oleh seorang pengawas pendidikan. Dengan kata lain antara
manajemen pendidikan dan pengawas pendidikan adalah bagian yang
tak mungkin terpisahkan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
B. Hubungan antara Manajemen dan Pengawas Pendidikan
Menurut Mujamil, (2007:10) indikator dari sebuah keberhasilan
pendidikan atau peningkatan mutu pendidikan di sekolah dilihat pada setiap
komponen pendidikan. Unsur- unsur pendidikan sebagai sistem yang
mempengaruhi mutu pendidikan terdiri dari antara lain: mutu lulusan
(output), kualitas guru, kepala sekolah, staf sekolah (Tenaga Administrasi,
Laboran dan Teknisi, Tenaga Perpustakaan), proses pembelajaran, sarana
dan prasarana, pengelolaan sekolah, implementasi kurikulum, sistem
penilaian dan komponen lainnya. Yang kesemuanya melalui proses
pengawasan harus dapat dilihat dampak positifnya terhadap kinerja sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikannya. Itulah sebabnya kehadiran
pengawas sekolah harus menjadi bagian integral dalam peningkatan mutu
pendidikan, agar bersama guru, kepala sekolah dan staf sekolah lainnya
dapat bekerja sama secara bekesinambungan dalam upaya membina dan
mengembangkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan seoptimal
mungkin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Menurut Mujamil, (2007:10) dalam proses pelaksanaan pendidikan
pengawasan merupakan bagian tidak mungkin untuk dipisahkan dalam
upaya peningkatan prestasi belajar dan mengajarserta peningkatan mutu
sekolah, karena pengawasan pendidikan tidak lain adalah usaha untuk
memberikan layanan atau bantuan kepada Stakeholder pendidikan, terutama
10 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b
kepada guru-guru, baik secara individu maupun secara kelompok dalam
usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Bantuan yang diberikan kepada guru harus berdasarkan penelitian
atau pengamatan yang cermat dan penilaian yang objektif serta mendalam
dengan acuan perencanan program pembelajaran yang telah dibuat. Proses
bantuan yang diorientasikan pada upaya peningkatan kualitas proses dan
hasil belajar itu penting, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar tepat
sasaran. Jadi bantuan yang diberikan itu harus mampu memperbaiki dan
mengembangkan situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik.Karenaitu,
perlubantuan professional bagi guru untuk menciptakan iklim pembelajaran
yang kondusif dalam mencapai mutu pendidikan yang diharapkan
(Mujamil, 2007:10).
BAB III
PENUTUP
11 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b
Simpulan
1. Hakikat menejemen pengawasan pendidikan untuk mengawasi pelaksanaan
program dan proses pendidikan, pemerintah mengangkat tenaga khusus yang
fungsional disebut pengawas sekolah, atau supervisor. Tujuan pengawasan
pendidikan dan pengajaran bukan saja berkenaan dengan aspek kognitif atau
psikomotorik saja, tetapi juga berkenaan dengan aspek afektif dalam
kepribadian seutuhnya. Prinsip antara manajemen pendidikan dan pengawas
pendidikan adalah bagian yang tak mungkin terpisahkan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
2. Hubungan antara manajemen dan pengawasan pendidikan yaitu dapat bekerja
sama secara berkesinambungan dalam upaya membina dan mengembangkan
mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan seoptimal mungkin sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
Daftar Pustaka
12 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b
Departemen Agama RI. 2003. Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam,
Profesioanlisme Pengawas Pendais. Jakarta: Dirjen kelembagaan Agama
Islam.
Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan terjemahannya. Jakarta: CV. Kathoda
Departemen Agama RI. 2007. Kumpulan Undang Undang dan Peraturan Tentang
Pendidikan. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam.
Dinas Pendidikan Nasional. 2011. Buku Kerja Pengawas Sekolah, Pusat
Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan PSDM dan PMP
Kemendiknas. Jakarta: Kemendiknas.
John M. Echols dan Hassan Shadily. 2005. Kamus Inggris Indonesia An English-
Indonesian Dictionary.Jakarta: Gramedia.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Jakarta:
Kemendiknas.
Mahdi Bin Ibrahim. 1997. Amanah Dalam Manajemen. Jakarta: Pustaka Al
Kautsar.
Mujamil Qomar. 2007. Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Pengelolaan
Lembaga Pendidikan Islam. Malang: Erlangga.
Nanang Fattah. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nana Sudjana, dkk. 2006. Standar Mutu Pengawas. Jakarta: Depdiknas.
Ngalim, Purwanto. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang. 2004. Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pelaksanaannya. Jakarta: Sinar Grafika.

More Related Content

What's hot

Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanHasmul Tafit
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanLhya Baha
 
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana rahayumega yuliana
 
Administrasi Kelas
Administrasi KelasAdministrasi Kelas
Administrasi KelasPak Din
 
PENGELOLAAN KURIKULUM
PENGELOLAAN KURIKULUM PENGELOLAAN KURIKULUM
PENGELOLAAN KURIKULUM Wiwin Utami
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanEko Nur Wibowo
 
Contoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikanContoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikanTerminal Purba
 
Fungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikanFungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikanUlfah Nur Azizah
 
Satuan acara perkuliahan pengelolaan pendidikan
Satuan acara perkuliahan pengelolaan pendidikanSatuan acara perkuliahan pengelolaan pendidikan
Satuan acara perkuliahan pengelolaan pendidikanMumun Mulyana
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanAndicha OYN
 
Peran guru dalam supervisi pendidikan
Peran guru dalam supervisi pendidikanPeran guru dalam supervisi pendidikan
Peran guru dalam supervisi pendidikanIndah Lestari
 
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruanMakalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruanMara Sutan Siregar
 
Peranan guru dalam administrasi pendidikan
Peranan guru dalam administrasi pendidikanPeranan guru dalam administrasi pendidikan
Peranan guru dalam administrasi pendidikanSiti Sya'anah
 
Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulumManajemen kurikulum
Manajemen kurikulumAmsori Saari
 
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPeran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPuspawijaya Putra
 

What's hot (20)

Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikan
 
Administrasi ptk
Administrasi ptkAdministrasi ptk
Administrasi ptk
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Pengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikanPengelolaan tenaga kependidikan
Pengelolaan tenaga kependidikan
 
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
 
Administrasi Kelas
Administrasi KelasAdministrasi Kelas
Administrasi Kelas
 
PENGELOLAAN KURIKULUM
PENGELOLAAN KURIKULUM PENGELOLAAN KURIKULUM
PENGELOLAAN KURIKULUM
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikan
 
Contoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikanContoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikan
 
Fungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikanFungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikan
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Satuan acara perkuliahan pengelolaan pendidikan
Satuan acara perkuliahan pengelolaan pendidikanSatuan acara perkuliahan pengelolaan pendidikan
Satuan acara perkuliahan pengelolaan pendidikan
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
Peran guru dalam supervisi pendidikan
Peran guru dalam supervisi pendidikanPeran guru dalam supervisi pendidikan
Peran guru dalam supervisi pendidikan
 
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruanMakalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
 
Peranan guru dalam administrasi pendidikan
Peranan guru dalam administrasi pendidikanPeranan guru dalam administrasi pendidikan
Peranan guru dalam administrasi pendidikan
 
Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulumManajemen kurikulum
Manajemen kurikulum
 
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahPeran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah
 

Similar to Manajemen pengawasan

artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfartikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfDAVIDFITRIANTO2
 
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalamVivii Charmeiliaa
 
Makalah_Pengawasan_TehArsya
Makalah_Pengawasan_TehArsyaMakalah_Pengawasan_TehArsya
Makalah_Pengawasan_TehArsyaarsyazahra
 
pdfcoffee.com_analisis-jabatan-pengawas-sekolah-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_analisis-jabatan-pengawas-sekolah-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_analisis-jabatan-pengawas-sekolah-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_analisis-jabatan-pengawas-sekolah-pdf-free.pdfAbdurrahman Musaba
 
JURNAL TESIS_SUAIDAH.docx
JURNAL TESIS_SUAIDAH.docxJURNAL TESIS_SUAIDAH.docx
JURNAL TESIS_SUAIDAH.docxaidasuaidah
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMARTINADIAN1
 
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisiProfesure Rezky Jihanudin
 
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolahWawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolahIg Fandy Jayanto
 
Proposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docx
Proposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docxProposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docx
Proposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docxGsbwBondowoso
 
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3iskawia
 
Makalah
MakalahMakalah
MakalahAyybee
 
Konsep Dasar Manajemen Pendidikan.pdf
Konsep Dasar Manajemen Pendidikan.pdfKonsep Dasar Manajemen Pendidikan.pdf
Konsep Dasar Manajemen Pendidikan.pdfunedo1
 
Riview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukron
Riview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukronRiview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukron
Riview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukronzarkonitanjung
 
Ya Allah
Ya AllahYa Allah
Ya Allahsumesek
 
Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083
Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083
Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083Fauzi Pozi
 

Similar to Manajemen pengawasan (20)

artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdfartikel_DAVID FITRIANTO.pdf
artikel_DAVID FITRIANTO.pdf
 
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
83105 id-implementasi-supervisi-pendidikan-dalam
 
Makalah_Pengawasan_TehArsya
Makalah_Pengawasan_TehArsyaMakalah_Pengawasan_TehArsya
Makalah_Pengawasan_TehArsya
 
pdfcoffee.com_analisis-jabatan-pengawas-sekolah-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_analisis-jabatan-pengawas-sekolah-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_analisis-jabatan-pengawas-sekolah-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_analisis-jabatan-pengawas-sekolah-pdf-free.pdf
 
JURNAL TESIS_SUAIDAH.docx
JURNAL TESIS_SUAIDAH.docxJURNAL TESIS_SUAIDAH.docx
JURNAL TESIS_SUAIDAH.docx
 
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikanMakalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
Makalah fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
 
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
106458025 pengertian-tujuan-ruang-lingkup-fungsi-dan-jenis-supervisi
 
Bab i a4
Bab i a4Bab i a4
Bab i a4
 
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolahWawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
Wawasan supervisi pendidikan dan kepengawasan sekolah
 
Proposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docx
Proposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docxProposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docx
Proposal Pengaruh kepemimpinan.docx (1).docx
 
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Konsep Dasar Manajemen Pendidikan.pdf
Konsep Dasar Manajemen Pendidikan.pdfKonsep Dasar Manajemen Pendidikan.pdf
Konsep Dasar Manajemen Pendidikan.pdf
 
Riview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukron
Riview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukronRiview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukron
Riview Jurnal Prof Maisah epi Hardita dan syukron
 
Makalah sdm
Makalah sdmMakalah sdm
Makalah sdm
 
Manajemen Pendidikan
Manajemen PendidikanManajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan
 
Ya Allah
Ya AllahYa Allah
Ya Allah
 
SUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKANSUPERVISI PENDIDIKAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
 
Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083
Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083
Hubungan kepemimpinan kepala sekolah edu 3083
 
Ameng
AmengAmeng
Ameng
 

Manajemen pengawasan

  • 1. 1 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b MANAJEMEN PENGAWASAN PENDIDIKAN Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen lembaga PBA Dosen Pengampu Yayan Andrian, S.Ag., M.ED.MGMT. Disusun Oleh : Yulianto Prabowo (163241022 ) PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SURAKARTA 2018
  • 2. 2 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang John dan Hassan, (2005:372) dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang akar katanya “manage” yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan. Sedangkan “management” diartikan sebagai pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Menurut Departemen Agama RI, (2007) pengawas pendidikan merupakan profesi tenaga kependidikan yang membantu lembaga pendidikan untuk memastikan pembelajaran berlangsung sesuai dengan system pendidikan yang berlaku di Indonesia. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab XI pasal 39 dijelaskan tentang pendidik dan tenaga kependidikan, yang mencakup pimpinan satuan pendidikan, pengawas satuan pendidikan formal, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, tenaga administrasi, psikolog, tenaga kebersihan, tenaga kebersihan sekolah dan lain-lain. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 merupakan landasan utama dalam pengembanganprofesi pendidik dan tenaga kependidikan termasuk pengawas pendidikan. Kementrian Pendidikan Nasional, (2011) dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 dan Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor: 1/III/PB/2011 Nomor : 6 Tahun 2011 bahwa Pengawas Sekolah/Madrasah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberitugas, tanggungjawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawas anak ademik dan manajerial pada satuan pendidikan prasekolah, dasar dan menengah. B. Rumusan Masalah
  • 3. 3 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b 1. Bagaimana hakikat, tujuan, dan prinsip menejemen pengawasan pendidikan? 2. Bagaimana hubungan antara menejemen dengan pengawasan pendidikan? C. Tujuan 1. Menjelaskan hakikat, tujuan, dan prinsip menejemen pengawasan pendidikan. 2. Menjelaskan hubungan antaea menejemen dengan pengawasan pendidikan. BAB II PEMBAHASAN A. Hakikat, Tujuan, dan Prinsip Manajemen Pengawasan Pendidikan 1. Hakikat Manajemen Pengawasan Pendidikan Menurut Nanang, (2004:1) dalam proses pelaksanaan manajemen oleh pimpinan, hampir dapat dipastikan akan melibatkan beberapa fungsi- fungsi pokok yaitu: Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Menggerakkan) dan Controlling (Pengawasan). Dalam hal ini manajemen dapat diartikan sebagai proses
  • 4. 4 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan, serta mengawasi untuk tercapainya suatu tujuan dengan efektif dan efisien. Hal tersebut sama halnya dengan apa yang dikemukakan Ibrahim bahwa fungsi manajemen atau tugas kepemimpinan dalam pelaksanaannya meliputi berbagai hal, yaitu: Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (Mahdi, 1997:61). Undang-undang, (1992:251) pada Bab VII Pasal 27 ayat 2 Undang Undang Nomor 2 Tahun 1989 dinyatakan bahwa “ Tenaga Kependidikan meliputi tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, pengembang dibidang pendidikan, pustakawan, laboran, dan teknisi, sumber belajar”. Dengan lahirnya undang-undang tersebut profesi pengawas sudah mendapat tempat dalam sistem pendidikan nasional, hal ini memberi gambaran bahwa keberadaan pengawas Pendidikan sangat diperlukan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang mengarah pada lulusan yang berkualitas. Selain peraturan perundang undangan diatas pemerintah juga mengeluarkan kebijakan yang lebih operasional yang mengatur tentang pengawas pendidikan. a. Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 118/1996 tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya, b. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi. Departemen Agama RI, (2003:3) kepegawaian Negara Nomor 0322/0/1996 dan Nomor 38 Tahun 1996 tentang petunjuk pelaksanaanjabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya. Dari regulasi yang diterbitkan pemerintah yakni peraturan peraturan perundang-undangan yang meliputi kebijakan umum dan petunjuk pelaksanaannya. keberadaan pengawas belum memberi dampak yang signifikan terhadap perkembangan mutu pendidikan karena kurangnya komitmen pemerintah menata dan meningkatkan fungsi pengawasan dalam lembaga pendidikan formal. Dinas Pendidikan Nasional, (2011) sekolah atau madrasah memiliki posisi strategis dalam melakukan pengawasan pada satuan pendidikan formal, dengan kewenangan penuh dalam pelaksanaan tugas tugas kepengawasan lembaga pendidikan. Lahirnya peraturan
  • 5. 5 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b tersebut disatu sisi dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam kegiatan pengawasan lembaga pendidikan, dan disisi lain peraturan tersebut menimbulkan kegundahan bagi pengawas yang hanya berorientasi pada pengurangan beban kerja sebagai guru maupun hanyaperpanjangan masa dinas sebagai pengawas pendidikan. Dinas Pendidikan Nasional, (2011) kedudukan dan fungsi pengawas sangat strategis dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, karena kewenanangan yang diberikan secara penuh, tentu tidak terlepas dari kompetensi pengawas dalam pelaksanaan tugas tugas kepengawasan. Konteks kekinian secara umum kompetensi pengawas belum sesuai dengan harapan. Selain itu, motivasi dan komitmen pelaksanaan tugas para pengawas cenderung masih sangat rendah, sehingga peluang pengembangan profesi yang diberikan pemerintah tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, serta pembinaan pengawas yang tidak merata. Bahkan selain hal tersebut diatas masih nampak kurangnya kordinasi antara pengawas dengan lembaga structural yang menaunginya mengakibatkan hasil pengawasan yang dilakukan para supervisor atau pengawas tidak berfungsi seperti yang diharapkan, sehingga perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan tidak bisa berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Dinas Pendidikan Nasional, (2011) sejauh ini ada kecenderungan bahwa lembaga pendidikan secara umum kurang memfungsikan keberadaan pengawas dalam peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. Kurangnya keinginan kepala madrasah/sekolah memberdayakan keberadaan pengawas dalam membangun dan meningkatkan mutu pendidikan pada lembaga yang dipimpinnya masih menjadi hambatan maksimalisasi peningkatan mutu dengan memberdayakan semua sumberdaya manusia yang bertugas di sekolah. Dari beberapa penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan tugas kepengawasan akan berhasil apabila adanya komitmen bersama antara pengawas dengan lembaga struktural yang
  • 6. 6 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b menaunginya dalam hal pengembangan peningkatan, kemampuan pengawasdan komitmen tugas para pengawas, serta lembaga pendidikan yang diawasi. Dinas Pendidikan Nasional, (2011) kepengawasan berasal dari kata pengawas yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga. Kependidikan maupun dalam Undang- undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (5) dinyatakan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunja ng penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan dalam Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 118 Tahun 1996 yang diperbaharui dengan Surat KeputusanMenteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 091/KEP/MEN.PAN/10/ 2001 dinyatakan bahwa Pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melakukan pengawasan pendidikan pada satuan pendidikan prasekolah, sekolah dasar, dan sekolah menengah. Ngalim (2009:19) untuk mengawasi pelaksanaan program dan proses pendidikan, pemerintah mengangkat tenaga khusus yang fungsional disebut pengawas sekolah, atau supervisor. Dijelaskan oleh Hawkins dan Shohet, bahwa: adanya seorang supervisor adalah memberikan suatu peluang untuk meningkatkan pengembangan keterampilan dalam membantu orang lain dan mengembangkan pekerjaan para guru.12 Itu artinya, tugas kepengawasan pendidikan dilaksanakan oleh pengawas atau supervisor untuk membantu mengembangkan guru sehingga pembelajaran efektif dan meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya lulusan yang dihasilkan sekolah. Menurut Departemen Agama RI, (2005:131) dalam perspektif Alquran banyak disebutkan yang bermakna pengawasan, atau mengawasi sebagaimana didalam QS an-Nisa’ ayat 1:
  • 7. 7 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b ‫رقيب‬ ‫عليكم‬ ‫كان‬ ‫اناهلل‬ Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi kamu sekalian. Untuk ketercapaian tujuan dimaksud, maka seorang pengawas diharapkan akan mampu berperan: a. Sebagai nara sumber bagi para guru dalam merencanakan dan melaksanakan tugas-tugasnya, serta dalam mendiagnosa keberhasilan, sehingga guru dapat secara terus menerus meningkatkan kinerjanya. b. Sebagai fasilitator dan bahkan pembimbing yang membantu guru dalam mengatasi hambatan yang dihadapi maupun dalam mengatasi kekurangan yang dialami. c. Sebagai motivator yang dengan berbagai cara selalu mengupayakan agar mau bekerja lebih bersungguh-sungguh dan bersemangat. Termasuk di sini memberikan tekanan (pressure) dan dukungan (support) agar guru mencapai hasil pengajarannya. d. Sebagai aparat pengendali mutu pengajaran (quality assurance auditor) yang secara periodik dan sistematik mengecek, menganalisis, mengevaluasi dan mengarahkan serta mengambil tindakan agar ketiga strategi dalam peningkatan efektivitas pengajaran di atas dapat terlaksana dengan baik dan berhasil. e. Sebagai peran tambahan penyusun berpendapat bahwa sangatlah tepat jika seorang pengawas akademik adalah juga seorang “assessor” bagi kepen- tingan program akreditasi sekolah. Dengan demikian, kegiatan akreditasi dapat memperoleh data yang akurat mengenai proses pengajaran karena terdapat sumber informasi untuk mengkonfirmasikan berbagai hal. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan diartikan sebagai proses/kegiatan monitoring untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan organisasi terlaksana seperti yang telah direncanakan sebelumnya dan sekaligus juga merupakan kegiatan untuk mengoreksi dan memperbaiki bila
  • 8. 8 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b ditemukan adanya penyimpangan yang dianggap akan dapat mengganggu pencapaian tujuan. Pengawasan juga merupakan fungsi manajemen yang diperlukan untuk mengevaluasi kinerja organisasi atau unit-unit yang ada dalam suatu organisasi guna menetapkan kemajuan sesuai dengan arah yang dikehendaki. 2. Tujuan Pengawasan Pendidikan Menurut Nana, (2006:15). Tujuan pengawasan pendidikan dan pengajaran bukan saja berkenaan dengan aspek kognitif atau psikomotorik saja, tetapi juga berkenaan dengan aspek afektif dalam kepribadian seutuhnya. Adapun tujuan dari pengawasan terdiriatas: a. Peningkatan pengawasan yang berkualitas. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui kunjungan langsung ketika guru mengajar dikelas, percakapan langsung maupun kepada teman sejawatnya atau dengan sebagian murid- muridnya. b. Pengembangan profesional. Dimana dalam hal ini pengawas dapat membantu guru dalam memahami pengajaran, kehidupan kelas dan mengembangkan keterampilan mengajarnya. c. Meningkatkan motivasi guru untuk mengembangkan kemampuan sendiri dan memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung jawabnya. 3. Prinsip-prinsip Kepengawasan Menurut Nana, (2006:15). a. Pertama, supervisi pengajaran harus mampumenciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis. b. Kedua, supervisi pengajaran harus dilakukan secara berkesinambungan. c. Ketiga, supervisi pengajaran harus demokratis. d. Keempat, program supervisi pengajaran harus integral dengan program pendidikan. e. Kelima, supervisi pengajaran harus komprehensif (mencakup seluruh aspek pengembangan pengajaran). f. Keenam, supervisi pengajaran harus konstruktif.
  • 9. 9 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b g. Ketujuh, supervisi pengajaran harus obyektif. Dari berbagai paparan yang dijelaskan tersebut, kesemuanya memberikan gambaran yang semakin jelas bahwa antara manajemen pendidikan yang berupaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal tidak akan dapat terlepas dari sebuah proses kepengawasan yang dilakukan oleh seorang pengawas pendidikan. Dengan kata lain antara manajemen pendidikan dan pengawas pendidikan adalah bagian yang tak mungkin terpisahkan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. B. Hubungan antara Manajemen dan Pengawas Pendidikan Menurut Mujamil, (2007:10) indikator dari sebuah keberhasilan pendidikan atau peningkatan mutu pendidikan di sekolah dilihat pada setiap komponen pendidikan. Unsur- unsur pendidikan sebagai sistem yang mempengaruhi mutu pendidikan terdiri dari antara lain: mutu lulusan (output), kualitas guru, kepala sekolah, staf sekolah (Tenaga Administrasi, Laboran dan Teknisi, Tenaga Perpustakaan), proses pembelajaran, sarana dan prasarana, pengelolaan sekolah, implementasi kurikulum, sistem penilaian dan komponen lainnya. Yang kesemuanya melalui proses pengawasan harus dapat dilihat dampak positifnya terhadap kinerja sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikannya. Itulah sebabnya kehadiran pengawas sekolah harus menjadi bagian integral dalam peningkatan mutu pendidikan, agar bersama guru, kepala sekolah dan staf sekolah lainnya dapat bekerja sama secara bekesinambungan dalam upaya membina dan mengembangkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan seoptimal mungkin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Menurut Mujamil, (2007:10) dalam proses pelaksanaan pendidikan pengawasan merupakan bagian tidak mungkin untuk dipisahkan dalam upaya peningkatan prestasi belajar dan mengajarserta peningkatan mutu sekolah, karena pengawasan pendidikan tidak lain adalah usaha untuk memberikan layanan atau bantuan kepada Stakeholder pendidikan, terutama
  • 10. 10 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b kepada guru-guru, baik secara individu maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran. Bantuan yang diberikan kepada guru harus berdasarkan penelitian atau pengamatan yang cermat dan penilaian yang objektif serta mendalam dengan acuan perencanan program pembelajaran yang telah dibuat. Proses bantuan yang diorientasikan pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil belajar itu penting, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran. Jadi bantuan yang diberikan itu harus mampu memperbaiki dan mengembangkan situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik.Karenaitu, perlubantuan professional bagi guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dalam mencapai mutu pendidikan yang diharapkan (Mujamil, 2007:10). BAB III PENUTUP
  • 11. 11 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b Simpulan 1. Hakikat menejemen pengawasan pendidikan untuk mengawasi pelaksanaan program dan proses pendidikan, pemerintah mengangkat tenaga khusus yang fungsional disebut pengawas sekolah, atau supervisor. Tujuan pengawasan pendidikan dan pengajaran bukan saja berkenaan dengan aspek kognitif atau psikomotorik saja, tetapi juga berkenaan dengan aspek afektif dalam kepribadian seutuhnya. Prinsip antara manajemen pendidikan dan pengawas pendidikan adalah bagian yang tak mungkin terpisahkan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. 2. Hubungan antara manajemen dan pengawasan pendidikan yaitu dapat bekerja sama secara berkesinambungan dalam upaya membina dan mengembangkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan seoptimal mungkin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Daftar Pustaka
  • 12. 12 | B a h a s a D a n S a s t r a A r a b Departemen Agama RI. 2003. Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Profesioanlisme Pengawas Pendais. Jakarta: Dirjen kelembagaan Agama Islam. Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan terjemahannya. Jakarta: CV. Kathoda Departemen Agama RI. 2007. Kumpulan Undang Undang dan Peraturan Tentang Pendidikan. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam. Dinas Pendidikan Nasional. 2011. Buku Kerja Pengawas Sekolah, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan PSDM dan PMP Kemendiknas. Jakarta: Kemendiknas. John M. Echols dan Hassan Shadily. 2005. Kamus Inggris Indonesia An English- Indonesian Dictionary.Jakarta: Gramedia. Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Jakarta: Kemendiknas. Mahdi Bin Ibrahim. 1997. Amanah Dalam Manajemen. Jakarta: Pustaka Al Kautsar. Mujamil Qomar. 2007. Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Malang: Erlangga. Nanang Fattah. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana, dkk. 2006. Standar Mutu Pengawas. Jakarta: Depdiknas. Ngalim, Purwanto. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Undang-Undang. 2004. Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta: Sinar Grafika.