2. Metode Pengadaan Sarana dan Prasarana
Untuk melakukan pengadaan sarana dan prasarana, ada
beberapa metode atau alternatif yang bisa dilakukan dalam
pengadaan sarana dan prasarana tersebut. Di bawah ini akan
dijelaskan beberapa metode yang dapat dilakukan dalam hal
pengadaan sarana dan prasarana.
3. 1. Pembuatan Sendiri
Metode sarana dan prasarana ini merupakan cara atau metode
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana yang dilakukan
dengan membuat bahan atau barang sendiri yang dilakukan oleh
seluruh anggota yang ada di dalamnya, baik pegawai, staf, dan lain
sebagainya.
Metode pembuatan sendiri ini harus meningkatkan tingkat
efektivitas dan efisiensinya apabila dibandingkan dengan berbagai
cara pengadaan sarana dan prasarana yang lainnya. Sehingga,
metode pembuatan sendiri itu biasanya dilakukan terhadap sarana
dan prasarana yang bersifat sederhana dan juga murah.
Biasanya, metode pembuatan sendiri dalam sarana dan prasarana
misalnya menggunakan alat-alat peraga.
4. 2. Pembelian
Selain itu, metode pembelian dalam pengadaan sarana dan
prasarana merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan sarana
dan prasarana dengan cara membayar sejumlah uang tertentu
kepada penjual untuk mendapatkan berbagai sarana dan
prasarana yang dibutuhkan sesuai dengan kesepakatan kedua
belah pihak.
Selain itu, metode pembelian dalam pengadaan sarana dan
prasarana juga dilakukan jika anggarannya tersedia. Misalnya
seperti pembelian kertas, meja, kursi, kabel, dan lain sebagainya
yang mana hal ini hanya bisa dibeli. Sehingga, metode pembelian
dalam pengadaan sarana dan prasarana ini lebih dominan
dilakukan
5. 3. Peminjaman
Metode pengadaan sarana dan prasarana selanjutnya adalah
peminjaman. Metode peminjaman ini digunakan secara
cuma-cuma untuk sementara waktu dari pihak lain yang
bermaksud untuk kepentingan suatu instansi, sekolah, atau
organisasi dan perusahaan tersebut berdasarkan perjanjian
pinjam meminjam.
Selain itu, pengadaan sarana dan prasarana ini juga
hendaknya dilakukan apabila kebutuhan sarana dan
prasarana yang sifatnya sementara dan juga temporer tetapi
tetap harus mempertimbangkan citra baik dari instansi yang
bersangkutan
6. 4. Penyewaan
Pengadaan sarana dan prasarana selanjutnya yaitu adalah
penyewaan yang dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan
sarana dan prasarana organisasi dan instansi dengan jalan
pemanfaatan sementara barang milik pihak lain untuk
kepentingan instansi tersebut dengan cara membayar
berdasarkan perjanjian sewa-menyewa.
Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana melalui metode
ini harus dilakukan apabila kebutuhan sarana dan prasarana
bersifat temporer atau sederhana.
7. 5. Penerimaan Hibah atau Bantuan
Pengadaan sarana dan prasarana juga bisa dilakukan dengan
menerima hibah atau bantuan. Metode ini merupakan cara
memenuhi sarana dan prasarana secara cuma-cuma dari pihak
lain. Biasanya, metode ini bisa dilakukan dengan adanya
kesepakatan dengan membuat berita acara.
8. 6. Pendaurulangan
Metode selanjutnya dalam pengadaan sarana dan prasarana
adalah metode pendaurulangan. Metode ini dilakukan dengan
cara memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai menjadi
barang yang berfungsi dan juga berguna untuk kepentingan
sekolah tersebut.
Biasanya metode ini dilakukan dengan biaya yang minimal atau
bahkan tak mengeluarkan biaya sama sekali karena
memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah ada dan didaur
ulang dengan lebih baik agar bermanfaat.
9. 7. Perbaikan dan Rekondisi
Terakhir adalah metode pengadaan sarana dan prasarana yaitu perbaikan atau
rekondisi. Metode ini dilakukan sebagai cara memenuhi kebutuhan sarana dan
prasarana dengan cara melakukan perbaikan sarana dan prasarana yang sudah
mengalami kerusakan. Perbaikan tersebut harus dilakukan sesuai dengan
metode yang berlaku.
Artinya, misalnya dilakukan oleh salah satu unit perkantoran, maka
administrasinya harus jelas, barang mana yang diperbaiki, kapan dilakukan
perbaikan, dan berapa biaya perbaikannya, sehingga keluar masuknya barang
jelas. Metode perbaikan atau rekondisi ini juga harus disesuaikan dengan
berbagai instrumen yang baik sehingga dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
Prinsip metode perbaikan ini juga harus dilakukan agar berbagai instrumen
yang telah diperbaiki dapat disatukan dalam satu unit atau beberapa unit yang
pada akhirnya satu atau beberapa unit sarana dan prasarana tersebut dapat
dioperasikan dan berfungsi dengan sangat baik
10. Cara Melakukan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Setelah mengetahui berbagai metode yang bisa dilakukan
dalam proses pengadaan sarana dan prasarana, maka
dibutuhkan cara melakukan pengadaan sarana dan prasarana
yang tepat. Berikut ini adalah cara melakukan pengadaan
sarana dan prasarana yang tepat.
11. 1. Proses Perencanaan
Proses atau tahap pertama yang harus dilakukan dalam
pengadaan sarana dan prasarana yaitu adalah proses
perencanaan yang meliputi analisis kebutuhan dan fungsi,
bagaimana penentuan skala prioritas kebutuhan, kemudian
menyusun proposal pengadaan sarana dan prasarana, serta
membuat draf anggaran dan biaya yang harus dikeluarkan.
Tentu saja biaya yang dikeluarkan harus sesuai dengan
ketersediaan anggaran dan dana untuk melakukan proses
pengadaan sarana dan prasarana tertentu.
12. 2. Proses Pengadaan
Setelah melakukan perencanaan, hal yang harus dilakukan
dalam proses pengadaan sarana dan prasarana selanjutnya
adalah proses pengadaan. Proses pengadaan ini meliputi
berbagai proses penentuan cara memperoleh sarana dan
prasarana.
Proses pengadaan tersebut meliputi berbagai hal misalnya
pembuatan sendiri, pembelian, peminjaman, penyewaan,
penerimaan hibah atau bantuan, penukaran,
pendaurulangan, serta perbaikan dan rekondisi.
Pengadaan sarana dan prasarana ini harus dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dan juga menyesuaikan anggaran yang
ada, sehingga pengadaannya sesuai dan juga tepat guna serta
tidak berlebihan.
13. Apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat
perencanaan sarana dan prasarana di sekolah?
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam menyusun perencanaan sarana dan prasarana,
antara lain:
a. Gunakan prosedur pengelolaan sarana dan
prasarana.
b. Tentukan jenis, kuantitas, dan kualitas sarana dan
prasarana yang dibutuhkan.
c. Sesuaikan antara kebutuhan sarana dan
prasarana dengan biaya yang tersedia
14. Pengadaan sarana dan prasarana di sekolah
umumnya melalui prosedur berikut:
1. Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
2. Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3. Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang
ditujukan kepada pemerintah bagi sekolah negeri dan pihak
yayasan bagi sekolah swasta.
4. Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk
mendapat persetujuan dari pihak yang dituju.
5. Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan
dikirim ke sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan
sarana dan prasarana tersebut.
15. Standar minimal prasarana setiap jenjang pada
satuan pendidikan antara lain adalah:
Sebuah SD sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai
berikut:
1. Ruang Kelas,
2. Ruang Perpustakaan,
3. Laboratorium Komputer,
4. Ruang Pimpinan,
5. Ruang Guru,
6. Tempat beribadah,
7. Ruang UKS
8. jamban,
9. Gudang,
10. Ruang sirkulasi,
11. tempat bermain/berolahraga.
16. Sebuah SMP sekurang-kurangnya memiliki prasarana
sebagai berikut:
1. Ruang Kelas,
2. Ruang Perpustakaan,
3. Ruang laboratorium IPA,
4. Ruang pimpinan,
5. Ruang Guru,
6. Ruang tata usaha,
7. Tempat beribadah,
8. Ruang konseling,
9. Ruang UKS,
10. Ruang organisasi kesiswaan,
11. jamban,
12. Gudang,
13. Ruang sirkulasi,
14. tempat bermain/berolahraga.
17. Sebuah PAUD sekurang-kurangnya memiliki prasarana
sebagai berikut:
1. Toilet (Jamban)
2. Ruang Guru dan Kepala Sekolah,
3. Ruang Kelas,
4. Ruang UKS,
5. Area Bermain beserta Alat Permainan Edukatif (APE) Luar Ruang,
18. 1. Toilet (jamban) beserta Sanitasi
a. Luas bangunan Jamban berikut selasar = 6 x 4 m;
b. Lahan Tersedia 8 x 6 m
19. 2. Ruang Guru dan Kepala Sekolah
a. Luas bangunan Ruang Guru berikut selasar = 4 x 8 m;
b. Lahan Tersedia 6 x 10 m
20. 3. Ruang Kelas Baru
a. Luas bangunan Ruang Guru berikut selasar = 8 x 8 m;
b. Lahan Tersedia 10 x 10 m
21. 4. Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
a. Luas bangunan Ruang Guru berikut selasar = 4 x 8 m;
b. Lahan Tersedia 6 x 10 m
22. 5. Area Bermain beserta Alat Permainan Edukatif (APE) Luar Ruang
a. luas lahan untuk area bermain di luar ruang minimal adalah 150 m2;
b. lokasi area bermain masih terjangkau dari pengamatan pendidik/masih
terlihat dari ruang kelas/ruang guru;
c. lokasi area bermain aman, jauh dari: (i) area pembuangan sampah; (ii)
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET);
23. PRASARANA JENJANG SD
1.Rehabilitasi dengan ketentuan tingkat kerusakan sebagai berikut:
a. rehabilitasi rusak sedang adalah rehabilitasi terhadap bangunan dengan
tingkat kerusakan lebih besar dari 30% sampai dengan 45%;
b.rehabilitasi rusak berat adalah rehabilitasi terhadap bangunan dengan
tingkat kerusakan lebih besar dari 45% sampai dengan 65%; dan
c.perhitungan tingkat kerusakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai pembangunan bangunan gedung negara.
2. Pembangunan RKB dengan ketentuan sebagai berikut:
a. luas bangunan ruang kelas baru berikut selasar = (8 x 7 m) + (8 x 2 m)
b. lahan siap bangun minimal luas 10 x 11 m
25. 4. Pembangunan Ruang UKS
a. Luas bangunan ruang UKS berikut selasar = 3 x 9 m;
b. Lahan Tersedia 5 x 11 m
c. Tersedia perabot ruang UKS yang terdiri atas:
1) 1 set tempat tidur;
2 )1 lemari penyimpanan;
3) 1 meja ½ biro; dan
4) 2 kursi.
26. 5. Pembangunan ruang perpustakaan
a. Luas bangunan ruang pepustakaan berikut selasar = 8 x 9 m;
b. Lahan Tersedia 10 x 11 m
c. Tersedia perabot ruang perpustakaan yang terdiri atas:
1) 12 Rak Buku;
2) 12 meja baca siswa
3) 1 meja ½ biro; dan
4) 1 kursi Kerja.
5) 2 Karpet uk, 3,5 X 2 m
27. 6. Pembangunan Ruang Guru
a. Luas bangunan Ruang Guru berikut selasar = 8 x 9 m;
b. Lahan Tersedia 10 x 11 m
c. Tersedia perabot ruang guru yang terdiri atas:
1) 6 Lemari;
2) 6 meja ½ biro;
3) 6 kursi Kerja.
4) 1 papan pengumuman
5) 1 Papan statistik
6) 1 Kursi tamu
7) 1 Meja Tamu
28. 7. Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer
a. Luas bangunan ruang Lab. Komputer berikut selasar = 8 x 9 m;
b. Lahan Tersedia 10 x 11 m
c. Tersedia perabot ruang perpustakaan yang terdiri atas:
1) 28 set meja dan kursi siswa;
2) 1 set meja dan kursi guru;
3) 1 meja proyektor
4) 2 lemari besi
5) tersedia Aliran Listrik
Saklar dan Stop Kontak
6) setiap jendela terpasang teralis besi
29. 8. Pembangunan rumah dinas guru
a. Luas bangunan rumah dinas guru = 6 x 6 m;
b. Lahan Tersedia 8 x 8 m
c. Tersedia perabot ruang perpustakaan yang terdiri atas:
1) 2 Lemari Pakaian
2) 2 Divan dan Kasur Spring Bed
3) 4 Kursi Makan
4) 1 Meja Makan
5) 1 Kursi tamu/sofa set
6) 1 Meja tamu
30. PRASARANA JENJANG SMP
1. Pembangunan RKB dengan ketentuan sebagai berikut:
a. luas bangunan ruang kelas baru berikut selasar = (9 x 7 m) + (9 x 2 m)
b. lahan siap bangun minimal luas 11 x 11 m
c. Tersedia perabot ruang perpustakaan yang terdiri atas:
1) 32 set Kursi dan meja siswa;
2) 1 set meja dan kursi guru
3) 1 Lemari
4) 1 papan tulis.
31. 2. Pembangunan ruang perpustakaan
a. Luas bangunan ruang pepustakaan berikut selasar = 15 x 9 m;
b. Lahan Tersedia 17 x 11 m
c. Tersedia perabot ruang perpustakaan yang terdiri atas:
1) 1 Rak Buku;
2) 1 Rak Majalah
3) 1 Rak Surat kabar
4) 15 Set Meja dan Kursi Baca
5) 1 meja dan kursi kerja
6) 1 Lemari
7) 1 Lemari Katalog
32. 3. Ruang laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
a. Luas bangunan ruang Lab. IPA berikut selasar = 15 x 10 m;
b. Lahan Tersedia 17 x 12 m
c. Tersedia perabot ruang lab. ipa yang terdiri atas:
1) 7 Kursi Peserta didik;
2) 1 Meja Peserta didik
3) 1 meja demonstrasi
4) 1 Meja Persiapan
5) 1 Lemari Alat
6) 1 Lemari bahan
7) 4 Bak Cuci
33. 4. Bangunan toilet (jamban)
a. Luas bangunan ruang pepustakaan berikut selasar = 6 x 4,25 m;
b. Lahan Tersedia 8 x 6,25 m
c. Bangunan toilet (jamban) harus dilengkapi sanitasi yang memfungsikan
sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil.
34. 5. Ruang laboratorium komputer
a. Luas bangunan ruang Lab. Komputer berikut selasar = 12 x 10 m;
b. Lahan Tersedia 14 x 12 m
c. Tersedia perabot ruang lab. komputer yang terdiri atas:
1) 32 set meja dan kursi siswa;
2) 1 set meja dan kursi guru;
3) 1 meja proyektor
4) 2 lemari besi
5) tersedia Aliran Listrik
Saklar dan Stop Kontak
6) setiap jendela
terpasang teralis besi
35. 6. Ruang Tata Usaha (TU)
a. Luas bangunan ruang tata usaha berikut selasar = 9 x 9 m;
b. Lahan Tersedia 11 x 11 m
c. Tersedia perabot ruang tata usaha yang terdiri atas:
1) 10 meja dan kursi guru;
2) 4 lemari besi
3) 1 papan Statistik
36. 7. Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
a. Luas bangunan ruang tata usaha berikut selasar = 6 x 10 m;
b. Lahan Tersedia 8 x 12 m
c. Tersedia perabot ruang tata usaha yang terdiri atas:
1) 3 tempat tidur;
2) 4 lemari besi
3) 2 Meja Kerja
4) 6 Kursi Kerja
37. 8. Pembangunan rumah dinas guru
a. Luas bangunan rumah dinas guru = 6 x 6 m;
b. Lahan Tersedia 8 x 8 m
c. Tersedia perabot ruang perpustakaan yang terdiri atas:
1) 2 Lemari Pakaian
2) 2 Divan dan Kasur Spring Bed
3) 4 Kursi Makan
4) 1 Meja Makan
5) 1 Kursi tamu/sofa set
6) 1 Meja tamu
38. Arti kata Sarana Prasarana Sekolah adalah:
Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.
Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah.
Perabot adalah sarana pengisi ruang
Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan
untuk pembelajaran.
Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk
membantu komunikasi dalam pembelajaran.
Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar.
Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan
peserta didik dan guru untuk setiap mata pelajaran.
Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta
didik dan guru.
Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data
tertentu.
39. Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain
buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan
compact disk.
Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu
relatif singkat.
Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan
yang digunakan untuk mendukung fungsi sekolah.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras
dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan
komunikasi.
Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana
sekolah meliputi bangunan, lahan praktik, lahan untuk prasarana penunjang,
dan lahan pertamanan.
Bangunan adalah gedung yang digunakan untuk menjalankan fungsi
sekolah.
Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak
memerlukan peralatan khusus.
40. Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh
informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.
Ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktik
yang memerlukan peralatan khusus.
Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan
pengelolaan sekolah.
Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat, dan
menerima tamu
Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi sekolah.
Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan
konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir.
Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami
gangguan kesehatan dini dan ringan di sekolah.
Tempat beribadah adalah tempat warga sekolah melakukan ibadah yang
diwajibkan oleh agama masingmasing pada waktu sekolah.
41. Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakukan kegiatan
kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik.
Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.
Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas,
peralatan sekolah yang tidak/belum berfungsi, dan arsip sekolah.
Ruang Sirkulasi adalah ruang penghubung antar bagian bangunan sekolah.
Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi
dengan sarana untuk melakukan pendidikan jasmani dan olah raga.
Tempat bermain adalah ruang terbuka atau tertutup untuk peserta didik
dapat melakukan kegiatan bebas.
Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada
satu satuan kelas.