SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KONSEP DASAR PENGELOLAAN
SARANA PRASARANA PENDIDIKAN
06/01/2014 AFID BURHANUDDIN 3 KOMENTAR
Sarana prasarana merupakan fasilitas pendukung yang dapat menunjang proses kegiatan dalam
organisasi apa saja termasuk di dalamnya adalah satuan pendidikan atau sekolah. Akan tetapi
yang lebih penting adalah proses pengelolaan atau manajemen dari sarana prasarana itu sendiri.
Proses pengelolaan tersebut dapat berpengaruh terhadap sukses tidaknya suatu proses
kegiatan. “Bagi sebuah organisasi, manajemen merupakan kunci sukses, karena sangat
menentukan kelancaran kinerja organisasi yang bersangkutan” (Arikunto 2008:2). Karena
proses pengelolaan sarana prasarana sangat penting dan berpengaruh, maka memahami tentang
konsep dasar pengelolaan sarana prasarana dengan baik akan membantu memperluas wawasan
tentang bagaimana berperan dalam merencanakan, menggunakan dan mengevaluasi sarana
prasarana yang ada sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mencapai tujuan dari
organisasi itu sendiri.
Pengertian dan Ruang Lingkup PENGELOLAAN Sarana PRASARANA Pendidikan
Sarana merupakan perlengkapan yang sifatnya dapat digunakan secara langsung. Dalam konsep
dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan, sarana berarti perlengkapan yang mendukung
dan berhubungan langsung dengan proses pembelajaran. Sementara prasarana adalah fasilitas
pokok yang sifatnya mempunyai masa pakai yang cukup lama yang mana dalam konsep dasar
pengelolaan sarana prasarana pendidikan, prasarana berarti fasilitas pokok yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Sarana prasarana pendidikan di sini dapat digambarkan seperti
sebuah ruang kelas, di dalamnya terdapat guru, siswa, papan tulis, meja, kursi, LCD/Projector,
dsb. Maka kelas, meja, dan kursi di sini adalah fasilitas pokok yang disebut prasarana pendidikan
yang diperlukan dalam mencapai tujuan pendidikan. Karena diperlukan maka prasarana
pendidikan harus ada sebelum suatu proses pembelajaran di mulai. Sementara papan tulis dan
LCD/Projector, merupakan perlengkapan atau sarana pendidikan yang mendukung proses
pembelajaran. Di sinilah guru dan siswa harus bekerjasama menjaga dan mengelola agar sarana
prasarana dapat berfungsi dengan baik sehingga memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Sarana prasarana yang dikelola dengan baik akan memudahkan guru dalam mengajar dan juga
menambah kenyamanan siswa dalam belajar. Manajemen sarana prasarana pendidikan
merupakan suatu proses pengelolaan sarana prasarana di sekolah supaya berfungsi dengan baik
sehingga antara guru dan siswa, keduanya dapat saling menjalankan tugasnya dengan baik pula
dan tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Sd/Mi),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Smp/Mts), Dan
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (Sma/Ma) pasal 2 BAB II, disebutkan bahwa
standard sarana dan prasarana ini mencakup:
1) kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta
perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah,
2) kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-
ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.
Juga disebutkan bahwa sebuah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki
prasarana sebagai berikut:
SD/MI SMP/MTS SMA/MA
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. laboratorium IPA,
4. ruang pimpinan,
5. ruang guru,
6. tempat beribadah,
7. ruang UKS,
8. jamban,
9. gudang,
10. ruang sirkulasi,
11. tempat
bermain/berolahraga.
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. ruang laboratorium
IPA,
4. ruang pimpinan,
5. ruang guru,
6. ruang tata usaha,
7. tempat beribadah,
8. ruang konseling,
9. ruang UKS,
10. ruang organisasi
kesiswaan,
11. jamban,
12. gudang,
13. ruang sirkulasi,
14. tempat
bermain/berolahraga.
1. ruang kelas,
2. ruang perpustakaan,
3. ruang laboratorium
biologi,
4. ruang laboratorium
fisika,
5. ruang laboratorium
kimia,
6. ruang laboratorium
komputer,
7. ruang laboratorium
bahasa,
8. ruang pimpinan,
9. ruang guru,
10. ruang tata usaha,
11. tempat beribadah,
12. ruang konseling,
13. ruang UKS,
14. ruang organisasi
kesiswaan,
15. jamban,
16. gudang,
17. ruang sirkulasi,
18. tempat
bermain/berolahraga.
Burhanuddin dalam slide sharenya menyebutkan bahwa ruang lingkup sarana prasarana
dapat ditinjau dari tiga sudut, yaitu:
a) Ditinjau dari habis tidaknya,
b) Ditinjau dari bergerak tidaknya serta,
c) Ditinjau dari hubungan dengan proses pembelajaran.
Berikut bagan yang menjelaskan tentang ruang lingkup sarana prasarana menurut Burhanuddin.
Bagan 1.2
Secara umum ketiga pengelompokan ini berfungsi untuk mempermudah inventarisasi. Secara
khusus pengelompokan berdasarkan habis tidaknya dipakai, berfungsi membantu dalam hal
pengadaan sarana prasarana. Sementara ditinjau dari hubungan dengan proses pembelajaran, ada
sarana yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran (misalnya alat pelajaran, alat
peraga dan media pendidikan) dan ada pula prasarana yang tidak berhubungan langsung dengan
proses pembelajaran (misalnya bangunan sekolah, meja guru, perabot kantor tata usaha, kamar
kecil, dan sebagainya). Pengelompokan berdasarkan hubungannya dengan proses pendidikan ini
digunakan untuk mempermudah dalam hal penggunaan serta pemeliharaan sarana prasarana.
Secara umum, tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah memberikan
pelayanan secara profesional di bidang sarana prasarana pendidikan dalam rangka
terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Agar program pendidikan bisa
tercapai dengan baik ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:
1. Prinsip pencapaian tujuan, yaitu bahwa sarana prasarana pendidikan di sekolah harus selalu
dalam kondisi siap pakai bilamana akan di dayagunakan untuk pencapaian tujuan proses
belajar mengajar.
2. Prinsip efisiensi, yaitu bahwa pengadaan sarana prasarana pendidikan di sekolah harus
dilakukan melalui perencanaan yang seksama dan pemakaiannya juga harus dengan hati-hati
sehingga mengurangi pemborosan.
3. Prinsip administratif, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
harus selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi dan petunjuk teknis yang
diberlakukan oleh yang berwenang.
4. Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu bahwa manajemen sarana prasarana pendidikan di
sekolah harus di serahkan kepada personel sekolah yang mampu bertanggungjawab. Apabila
melibatkan banyak personel sekolah dalam manajemennya maka perlu adanya konsep tugas
dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap personel sekolah.
5. Prinsip Kekohesifan, yaitu bahwa manajemen sarana prasarana pendidikan di sekolah harus
diwujudkan dalam bentuk proses kerja yang sangat kompak.
PENGADAAN SARANA PRASARANA
Dalam pengadaan sarana alat pelajaran yang perlu diperhatikan adalah waktu, yaitu kapan waktu
yang tepat untuk membeli alat pelajaran yang dibutuhkan. Waktu sangat berpengaruh terhadap
pengadaan alat. Hal ini berkaitan dengan manajemen pembiayaan. Dalam manajemen
pembiayaan diketahui bahwa prosedur pengajuan anggaran tidak dapat diajukan sewaktu-waktu
melainkan sudah ada ketentuan tersendiri yang mengatur oleh sebab itu perencanaan pengadaan
alat pelajaran haruslah terperinci dengan baik menyesuaikan peraturan dalam manajemen
pembiayaan.
Untuk mengadakan perencanaan kebutuhan alat pelajaran, berikut tahap-tahap yang terlebih
dahulu harus diperhatikan:
1. Guru-guru bidang studi mengadakan analisis terhadap materi pelajaran yang membutuhkan
media dalam penyampaiannya. Dari analisis ini dapat di daftar media apa saja yang
dibutuhkan.
2. Apabila kebutuhan yang diajukan oleh guru-guru ternyata melampaui daya beli atau daya
pembuatan, maka diadakan seleksi menurut skala prioritas terhadap alat-alat yang
pengadaannya mendesak. Kebutuhan lain dapat dipenuhi di lain kesempatan.
3. Mengadakan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada. Alat yang telah ada perlu
ditinjau kembali lalu di re-inventarisasi. Alat yang perlu diubah atau diperbaiki disendirikan
untuk diserahkan kepada orang yang akan memperbaiki.
4. Mengadakan seleksi terhadap alat pelajaran atau media yang masih dapat dimanfaatkan
dengan baik, baik yang memerlukan reparasi maupun yang tidak.
5. Mencari dana (bila belum ada). Kegiatan dalam tahap ini adalah mengadakan sebuah
perencanaan bagaimana caranya memperoleh dana, baik dari dana rutin maupun dana non
rutin. Jika suatu sekolah sudah mengajukan usul kepada pemerintah dan sko-nya sudah
keluar, maka prosedur ini tinggal menyelesaikan pengadaan macam alat atau media yang
sudah dibutuhkan sesuai dengan besarnya pembiayaan yang disetujui.
6. Menunjuk seseorang (bagian pembekalan) untuk melaksanakan pengadaan alat. Penunjukan
ini sebaiknya mngingat beberapa hal: keahlian, kelincahan berkomunikasi, kejujuran, dan
sebagainya dan tidak hanya satu orang.
Dalam perencanaan perlengkapan dan perabot sekolah. Depdiknas mengelompokannya menjadi
barang-barang yang habis dipakai barang-barang yang tak habis dipakai. Untuk perencanaannya
adalah sebagai berikut (Depdiknas,1980):
a) Barang yang habis dipakai, direncanakan dengan urutan sebagai berikut:
1. Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari rencana kegiatan
sekolah tiap bulan.
2. Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang tersebut tiap bulan.
3. Menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana triwulan dan kemudian
menjadi rencana tahunan.
b) Barang tak habis pakai, direncanakan dengan urutan sebagai berikut:
1. Menganalisis dan menyusun keperluan perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan sekolah
serta memperhatikan perlengkapan yang direncanakan dengan memperhatikan perlengkapan
yang masih ada dan masih dapat dipakai.
2. Memperkirakan biaya perlengkapan yang direncanakan dengan memperhatikan standar yang
telah dilakuakan
3. Menetapkan skala prioritas menurut dan yang tersedia, urgensi kebutuhan dan menyusun
rencana pengadaan tahunan.
INVENTARISASI, PENGGUNAAN, DAN PEMELIHARAAN SARANA
PRASARANA Bagan1.3
Bagan di atas merupakan bagan tentang cara inventarisasi sarana prasarana sekolah.
Inventarisasi, penggunaan, dan pemeliharaan sarana prasarana adalah tiga hal yang saling
berhubungan. Sebelum sarana prasarana digunakan telah dilakukan inventarisasi begitu pula
setelah penggunaan sarana prasarana juga dilakukan inventarisasi sebagai bahan laporan.
Laporan tersebut dapat dijadikan gambaran tentang apakah sarana prasarana tersebut terpelihara
dengan baik atau tidak. Inventarisasi bisa dilakukan dengan mengelompokkan fasilitas terlebih
dahulu ke dalam beberapa kelompok berdasarkan hubungannya dengan proses pembelajaran,
yaitu mana yang termasuk berhubungan langsung dengan proses pembelajaran, dan mana yang
tidak.
Berikut contoh kolom-kolom dalam buku inventaris
Tabel 2.1.
No Nama Alat Ukuran Jumlah
Jumlah
sekarang ket
1
2
Gelas ukuran
100 cc
10 cc
10 buah
25 buah
8 buah
15 buah
Pecah oleh siswa
Volume ppi
pet
Hilang pada
waktu pameran
Dan berikut salah satu contoh kartu inventarisasi untuk alat.
Nama alat : Gelas Ukuran
Ukuran : 100 cc
Harga satuan : Rp 1.750,-
Tabel 3.1.
Tanggal Jumlah Rusak Tambahan Keterangan
5-09-2005 6 buah – – Dibeli dari Toko Merah
9-09-2005 5 buah 1 buah –
Dipecahkan siswa kelas
II
16-09-2005 8 buah – 3 buah Sumbangan dari BP3
20-09-2005 10 buah – 2 buah
Sumbangan dari pabrik
“alco”
Inventarisasi yang dilakukan sebelum sarana digunakan, dilakukan beriringan dengan pemberian
identitas pada masing-masing fasilitas yaitu dengan menempelkan nomor kode inventaris
tertentu sesuai jenis fasilitas. Selain itu yang harus dan sangat perlu dilakukan setelah proses
inventarisasi dan pencatatan ke dalam buku daftar inventaris adalah proses pengadaan tempat
penyimpanan alat-alat atau media berupa ruangan, almari tertutup, almari terbuka serta sekat-
sekatnya. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan supaya fasilitas tersebut mempunyai tempat
permanen untuk berlindung, selain itu memudahkan proses berjalannya inventarisasi baik di awal
maupun di akhir.
Untuk pemeliharaan prasarana ruang, setiap ruang perlu ditempel hal-hal berikut:
1. Jadwal pemakaian lokal (jika diberlakukan kelas berjalan).
2. Daftar petugas piket.
3. Acara kegiatan, misalnya praktikum, demonstrasi dan lain-lain.
4. Peraturan yang berhubungan dengan penggunaan alat, misalnya:
a) Cara mengeluarkan alat dari rak
b) Aturan membersihkan setelah menggunakan
c) Membuang bekas bahan yang telah digunakan dan lain sebagainya.
1. Catatan khusus meliputi keterangan- keterangan yang perlu, misalnya:
1. Preparat di almari A digunakan kelompok A
2. Kipas angin kiri dan depan jangan dihidupkan karena sulit dimatikan, dan lain-lain
Siswa menghabiskan banyak waktunya di sekolah, karena itu lingkungan sekolah harus dapat
menimbulkan kecenderungan positif bagi siswa-siswanya. Secara fisik sarana prasarana harus
menjamin adanya kondisi yang higienis dan secara psikologis dapat menimbulkan minat belajar.
Oleh karena itu dalam penempelannya, papan-papan jadwal, daftar petugas piket dan lain
sebagainya harus memenuhi syarat keindahan, kebersihan, dan kejelasan sehingga tidak
menimbulkan pandangan buruk dari orang yang memandang terutama siswa, melainkan
menimbulkan minat belajar siswa. Pandangan yang buruk dapat menyebabkan suasana hati yang
buruk yang menghasilkan proses pembelajaran yang tidak optimal. Begitu pula sebaliknya,
pandangan yang baik dapat menarik perhatian siswa sehingga minat siswa dalam belajar akan
tumbuh seiring rasa bangga terhadap sekolahnya.
PENATAAN SARANA PRASARANA
Beberapa teknis yang berkenaan dengan bagaimana menata sarana prasarana pendidikan:
1. Dalam penataan ruang dan bangunan sekolah, ruang yang dibangun bagi suatu lembaga
pendidikan atau sekolah, hendaknya dipertimbangkan hubungan antara satu ruang dengan
ruang yang lainnya. Hubungan antara ruang-ruang yang dibutuhkan dengan pengaturan
letaknya tergantung kepada kurikulum yang berlaku dan hal ini akan memberikan pengaruh
terhadap penyusunan jadwal pelajaran.
2. Penataan perabot sekolah mencakup pengaturan barang-barang yang dipergunakan oleh
sekolah, sehingga menimbulkan kesan kontribusi yang baik pada kegiatan pendidikan. Dalam
mengatur perabot sekolah hendaknya diperhatikan macam dan bentuk perabot itu sendiri.
Apakah perabot tunggal atau ganda, individual atau klasikal, hal yang harus diperhatikan
dalam pengaturan perabot sekolah antara lain:
1. Perbandingan antara luas lantai dan ukuran perabot yang akan dipakai dalam ruangan
tersebut
2. Kelonggaran jarak dan dinding kiri-kanan
3. Jarak satu perabot dengan perabot lainnya
4. Jarak deret perabot (meja-kursi) terdepan dengan papan tulis
5. Jarak deret perabot (meja-kursi) paling belakang dengan tembok batas
6. Arah menghadapnya perabot
7. Kesesuaian dan keseimbangan
8. Penataan perlengkapan Sekolah
Penataan perlengkapan sekolah mencakup perlengkapan di ruang kepala sekolah, ruang tata
usaha, ruang guru, dan kelas, ruang BP, ruang perpustakaan dan sebagainya. Ruang-ruang
tersebut perlengkapannya perlu ditata sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan yang baik
kepada penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah dan menimbulkan perasaan
betah baik pada guru yang mengajar maupun pada siswa yang sedang belajar.
PENGHAPUSAN BARANG
Zaman semakin berkembang, dan sarana prasarana di sekolah turut terkena dampak dari
perkembangan tersebut. Sebagai contoh sarana yang berhubungan langsung dengan proses
pembelajaran, yaitu boardmarker. Saat ini boardmarkaer lebih banyak digunakan daripada kapur.
Hal ini karena boardmarker lebih nyaman digunakan dan lebih praktis. Selain itu bekas tulisan
boardmarker dapat dihapus dengan dengan mudah, bersih dan tanpa debu. Tulisan dapat dibaca
dan dipahami oleh siswa dengan mudah. Setelah dipertimbangkan sungguh-sungguh,
boardmarker memiliki keunggulan lebih dari kapur sehingga secara pelan-pelan kapur akan
semakin tidak digunakan atau terhapus. Di sini ada beberapa syarat barang-barang dapat dihapus
atau diganti dari daftar inventaris, yaitu:
1. Dalam keadaan rusak berat yang dipastikan sudah tidak dapat diperbaiki dan dipergunakan
lagi.
2. Kalau dapat diperbaiki, biaya yang dikeluarkan sangat besar atau hampir menyerupai
membeli barang baru yang menyebabkan pemborosan uang negara.
3. Penyusutan diluar kekuasaan pengurus barang misalnya biaya bahan kimia.
4. Tidak sesuai dengan kebutuhan masa kini, misalnya OHP dihanti dengan LCD/Projector.
5. Barang-barang yang jika disimpan lama akan rusak dan tidak dapat dipakai lagi.
6. Ada penurunan efektivitas kerja, misalnya dengan mesin tulis yang baru sebuah konsep dapat
diselesaikan dalam waktu 5 hari, sementara dengan mesin tulis yang lama dan hampir rusak
sebuah konsep harus diselesaikan dalam waktu 10 hari.
7. Dicuri, dibakar, diselewengkan, musnah akibat bencana alam dan lain sebagainya.
Begitu pula sarana prasarana yang tidak berhubungan langsung dengan proses pembelajaran,
yang berasal dari negara juga idak serta-merta dapat dihapus begitu saja melainkan ada tata cara
tertentu dalam melakukan penghapusan barang. Tahap-tahap penghapusan/penyingkiran barang
tersebut sebagai berikut:
a) Pemilihan barang yang akan dihapuskan dilakukan setiap tahun bersamaan dengan waktu
memperkirakan kebutuhan.
b) Memperhitungkan faktor-faktor penghapusan di tinjau dari segi nilai uang.
c) Membuat surat pemberitahuan kepada atasan.
d) Melaksanakan penghapusan dengan cara mengadakan lelangan, menghibahkan kepada
Badan Orang Lain, atau membakar dengan disaksikan oleh atasan.
e) Membuat berita acara pelaksanaan penghapusan.
PENUTUP
Manajemen sarana prasarana pendidikan merupakan suatu proses pengelolaan sarana prasarana
di sekolah supaya berfungsi dengan baik sehingga antara guru dan siswa, keduanya dapat saling
menjalankan tugasnya dengan baik pula dan tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.
Manajemen sarana prasarana merupakan suatu hal yang sangat penting karena berkaitan dengan
proses pembelajaran. Sukses tidaknya suatu pembelajaran tergantung bagaimana warga sekolah
memanajemen kekayaan yang dimiliki. Memahami tentang manajemen sarana prasarana dengan
baik dapat membantu menambah wawasan tentang bagaimana melakukan manajemen sarana
prasarana mulai dari merencanakan hingga mengevaluasi. Dalam pelaksanaan manajemen sarana
prasarana siswa seharusnya diajak berperan aktif dalam pendayagunaan sarana prasarana di
sekolah. Selain untuk mewujudkan pengelolaan sarana prasarana yang baik hal ini juga berfungsi
untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam kehidupan sekolah. Dengan adanya
kerajasama yang kompak antara kepala sekolah, guru dan juga siswa, manajemen sarana
prasarana dapat berjalan dengan baik, selain itu pemborosan dan hal-hal lain yang tidak
diharapkan misalnya, adanya sarana yang rusak sementara seharusnya masih memiliki masa
pakai yang lama, dapat dicegah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan.Yogyakarta: Aditya Media.
Burhanuddin, Afid. 2013. “Manajemen Sarana Prasarana
Pendidikan”, https://afidburhanuddin.wordpress.com/perkuliahan/manajemen-
pendidikan/. Diakses pada tanggal 23 Desember 2013.
___________________. 2013. “Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan”, https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/15/pengelolaan-sarana-dan-
prasarana-pendidikan. Diakses pada tanggal 5 Januari 2014.
Depdiknas. 2006. Peraturan Pemerintah Ri. No. 30 Tahun 1980: Peraturan Disiplin
Pns. Jakarta: Depdiknas
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Sd/Mi), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Smp/Mts), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah
(Sma/Ma), http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&ved=0CEg
QFjAE&url=http%3A%2F%2Fwww.pendidikan-
diy.go.id%2Ffile%2Fmendiknas%2F24.pdf&ei=f9PAUoeQFMmSrgfGp4DoAg&usg=AFQjCN
EecQiI6JmjrFkfW_m6TCk5k_KO8g&bvm=bv.58187178,d.bmk. Diakses pada tanggal 30
Desember 2013.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2007 Tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan
Nonformal, http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CD
gQFjAC&url=http%3A%2F%2Fwww.paudni.kemdikbud.go.id%2Fwp-
content%2Fuploads%2F2012%2F08%2FPermen-49-2007-ttg-standar-pengelolaan-pendidikan-
oleh-satuan-
PNF.pdf&ei=f9PAUoeQFMmSrgfGp4DoAg&usg=AFQjCNGG8LlVO4yQCGUVSH4q65fMVi
BGdA&bvm=bv.58187178,d.bmk. Diakses pada tanggal 30 Desember 2013.
Disusun oleh:
*) Santi Ika Rahayu, penulis adalah mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris kelas B. Makalah disusun guna
memenuhi sebagian tugas individu pada mata kuliah Manajemen Pendidikan tahun akade
mik 2013/2014 dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd.

More Related Content

What's hot

etnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasietnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasiarisantomico
 
Masalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinyaMasalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinyaMastudiar Daryus
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamErnalia Rosita
 
Aksiologi Filsafat Pendidikan Islam
Aksiologi Filsafat Pendidikan IslamAksiologi Filsafat Pendidikan Islam
Aksiologi Filsafat Pendidikan IslamIslamic Studies
 
Prota kelas xi kurikulum 2013
Prota  kelas xi kurikulum 2013Prota  kelas xi kurikulum 2013
Prota kelas xi kurikulum 2013Jeny Hardiah
 
Positivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam PendidikanPositivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam Pendidikanalvianica nanda
 
Sifat dan Perubahan Wujud Benda
Sifat dan Perubahan Wujud BendaSifat dan Perubahan Wujud Benda
Sifat dan Perubahan Wujud Bendaboim007
 
Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)Yuningsih Yuningsih
 
Jenis-jenis dan kriteria media pembelajaran
Jenis-jenis dan kriteria media pembelajaranJenis-jenis dan kriteria media pembelajaran
Jenis-jenis dan kriteria media pembelajaranyuniamdar
 
Prinsip pemanfaatan media pembelajaran
Prinsip pemanfaatan media pembelajaranPrinsip pemanfaatan media pembelajaran
Prinsip pemanfaatan media pembelajaranLaila Nur Safitri
 
Dasar dan tujuan pendidikan nasional
Dasar dan tujuan pendidikan nasionalDasar dan tujuan pendidikan nasional
Dasar dan tujuan pendidikan nasionalnur azis hidayatulloh
 
Penelitian pengembangan model plomp
Penelitian pengembangan model plomp Penelitian pengembangan model plomp
Penelitian pengembangan model plomp aseprosadi29
 
MODUL UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XII
MODUL UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XIIMODUL UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XII
MODUL UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XIIsyahriaabhar
 
PPT-EVALUASI PEMBELAJARAN Kel 3.pptx
PPT-EVALUASI  PEMBELAJARAN Kel 3.pptxPPT-EVALUASI  PEMBELAJARAN Kel 3.pptx
PPT-EVALUASI PEMBELAJARAN Kel 3.pptxJabalAhsan1
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Filsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan AgamaFilsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan AgamaNovi Suryani
 
Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004
Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004
Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004Teguh Arie Sandy
 
Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...
Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...
Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...Abdau Qur'ani
 

What's hot (20)

etnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasietnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasi
 
Masalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinyaMasalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinya
 
SAWIT - PPT
SAWIT - PPT SAWIT - PPT
SAWIT - PPT
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
 
Aksiologi Filsafat Pendidikan Islam
Aksiologi Filsafat Pendidikan IslamAksiologi Filsafat Pendidikan Islam
Aksiologi Filsafat Pendidikan Islam
 
Prota kelas xi kurikulum 2013
Prota  kelas xi kurikulum 2013Prota  kelas xi kurikulum 2013
Prota kelas xi kurikulum 2013
 
Positivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam PendidikanPositivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam Pendidikan
 
Jawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genapJawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genap
 
Sifat dan Perubahan Wujud Benda
Sifat dan Perubahan Wujud BendaSifat dan Perubahan Wujud Benda
Sifat dan Perubahan Wujud Benda
 
Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
Makalah DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
 
Jenis-jenis dan kriteria media pembelajaran
Jenis-jenis dan kriteria media pembelajaranJenis-jenis dan kriteria media pembelajaran
Jenis-jenis dan kriteria media pembelajaran
 
Prinsip pemanfaatan media pembelajaran
Prinsip pemanfaatan media pembelajaranPrinsip pemanfaatan media pembelajaran
Prinsip pemanfaatan media pembelajaran
 
Dasar dan tujuan pendidikan nasional
Dasar dan tujuan pendidikan nasionalDasar dan tujuan pendidikan nasional
Dasar dan tujuan pendidikan nasional
 
Penelitian pengembangan model plomp
Penelitian pengembangan model plomp Penelitian pengembangan model plomp
Penelitian pengembangan model plomp
 
MODUL UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XII
MODUL UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XIIMODUL UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XII
MODUL UJIAN PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XII
 
PPT-EVALUASI PEMBELAJARAN Kel 3.pptx
PPT-EVALUASI  PEMBELAJARAN Kel 3.pptxPPT-EVALUASI  PEMBELAJARAN Kel 3.pptx
PPT-EVALUASI PEMBELAJARAN Kel 3.pptx
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Filsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan AgamaFilsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan Agama
 
Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004
Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004
Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004
 
Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...
Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...
Upaya mengatasi pertikaian antar etnis/ras di Indonesia dalam perspektif ilmu...
 

Similar to Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan

Ppt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiksPpt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiksFITRI ASTUTI
 
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptxMenata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptxTawilTawil
 
Manajemen sarpras by Boy Firnando
Manajemen sarpras by Boy FirnandoManajemen sarpras by Boy Firnando
Manajemen sarpras by Boy Firnandoboy firnando
 
jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
 jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
jurnal Sarana dan Prasarana PendidikanManaf Abdul
 
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Sarana dan Prasarana
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Sarana dan PrasaranaAdministrasi Pendidikan Bidang Garapan Sarana dan Prasarana
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Sarana dan PrasaranaFika Megawati
 
Afi parnawi. sarana dan pra sarana pend. stai ibnu sina
Afi parnawi. sarana dan pra sarana pend. stai ibnu sinaAfi parnawi. sarana dan pra sarana pend. stai ibnu sina
Afi parnawi. sarana dan pra sarana pend. stai ibnu sinaDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Sarana prasarana administrasi pendidikan
Sarana prasarana administrasi pendidikanSarana prasarana administrasi pendidikan
Sarana prasarana administrasi pendidikanalfian ubd
 
Dasar manajemen sekolah: manajemen sarana pendidikan
Dasar manajemen sekolah:  manajemen sarana pendidikanDasar manajemen sekolah:  manajemen sarana pendidikan
Dasar manajemen sekolah: manajemen sarana pendidikanTiarahudha Mimosapudica
 
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Fattia Rakhmalianni
 
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolahKonsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolahYUNIZAR S.Pd.
 
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikanAdministrasi sarana dan prasarana pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikannuzul rahmawati
 
Menej sarana & lainnya
Menej sarana & lainnyaMenej sarana & lainnya
Menej sarana & lainnyafaizcol
 

Similar to Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan (20)

Ppt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiksPpt adm sarana dan prasarana fiks
Ppt adm sarana dan prasarana fiks
 
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptxMenata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
Menata Administrasi Sarana dan prasarana Sekolah (1).pptx
 
Manajemen sarpras by Boy Firnando
Manajemen sarpras by Boy FirnandoManajemen sarpras by Boy Firnando
Manajemen sarpras by Boy Firnando
 
jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
 jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Ppt Sarana dan Prasarana
Ppt Sarana dan PrasaranaPpt Sarana dan Prasarana
Ppt Sarana dan Prasarana
 
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Sarana dan Prasarana
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Sarana dan PrasaranaAdministrasi Pendidikan Bidang Garapan Sarana dan Prasarana
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Sarana dan Prasarana
 
Afi parnawi. sarana dan pra sarana pend. stai ibnu sina
Afi parnawi. sarana dan pra sarana pend. stai ibnu sinaAfi parnawi. sarana dan pra sarana pend. stai ibnu sina
Afi parnawi. sarana dan pra sarana pend. stai ibnu sina
 
7. mulyati ojl sarpra
7. mulyati ojl sarpra7. mulyati ojl sarpra
7. mulyati ojl sarpra
 
Sarpras 28 14
Sarpras 28 14Sarpras 28 14
Sarpras 28 14
 
Sarana prasarana administrasi pendidikan
Sarana prasarana administrasi pendidikanSarana prasarana administrasi pendidikan
Sarana prasarana administrasi pendidikan
 
Dasar manajemen sekolah: manajemen sarana pendidikan
Dasar manajemen sekolah:  manajemen sarana pendidikanDasar manajemen sekolah:  manajemen sarana pendidikan
Dasar manajemen sekolah: manajemen sarana pendidikan
 
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...Jurnal   Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
Jurnal Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Pendidikan di SMA Negeri 105 Jak...
 
Administrasi sarpras
Administrasi sarprasAdministrasi sarpras
Administrasi sarpras
 
Administrasi sarpras
Administrasi sarprasAdministrasi sarpras
Administrasi sarpras
 
Pusat sumber belajar
Pusat sumber belajarPusat sumber belajar
Pusat sumber belajar
 
Afi . sarana prasarana. stai ibsi
Afi . sarana prasarana. stai ibsiAfi . sarana prasarana. stai ibsi
Afi . sarana prasarana. stai ibsi
 
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolahKonsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah
 
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikanAdministrasi sarana dan prasarana pendidikan
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan
 
Menej sarana & lainnya
Menej sarana & lainnyaMenej sarana & lainnya
Menej sarana & lainnya
 

Recently uploaded

BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 

Recently uploaded (20)

BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 

Konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan

  • 1. KONSEP DASAR PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN 06/01/2014 AFID BURHANUDDIN 3 KOMENTAR Sarana prasarana merupakan fasilitas pendukung yang dapat menunjang proses kegiatan dalam organisasi apa saja termasuk di dalamnya adalah satuan pendidikan atau sekolah. Akan tetapi yang lebih penting adalah proses pengelolaan atau manajemen dari sarana prasarana itu sendiri. Proses pengelolaan tersebut dapat berpengaruh terhadap sukses tidaknya suatu proses kegiatan. “Bagi sebuah organisasi, manajemen merupakan kunci sukses, karena sangat menentukan kelancaran kinerja organisasi yang bersangkutan” (Arikunto 2008:2). Karena proses pengelolaan sarana prasarana sangat penting dan berpengaruh, maka memahami tentang konsep dasar pengelolaan sarana prasarana dengan baik akan membantu memperluas wawasan tentang bagaimana berperan dalam merencanakan, menggunakan dan mengevaluasi sarana prasarana yang ada sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mencapai tujuan dari organisasi itu sendiri. Pengertian dan Ruang Lingkup PENGELOLAAN Sarana PRASARANA Pendidikan Sarana merupakan perlengkapan yang sifatnya dapat digunakan secara langsung. Dalam konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan, sarana berarti perlengkapan yang mendukung dan berhubungan langsung dengan proses pembelajaran. Sementara prasarana adalah fasilitas pokok yang sifatnya mempunyai masa pakai yang cukup lama yang mana dalam konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan, prasarana berarti fasilitas pokok yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sarana prasarana pendidikan di sini dapat digambarkan seperti sebuah ruang kelas, di dalamnya terdapat guru, siswa, papan tulis, meja, kursi, LCD/Projector, dsb. Maka kelas, meja, dan kursi di sini adalah fasilitas pokok yang disebut prasarana pendidikan yang diperlukan dalam mencapai tujuan pendidikan. Karena diperlukan maka prasarana pendidikan harus ada sebelum suatu proses pembelajaran di mulai. Sementara papan tulis dan LCD/Projector, merupakan perlengkapan atau sarana pendidikan yang mendukung proses pembelajaran. Di sinilah guru dan siswa harus bekerjasama menjaga dan mengelola agar sarana prasarana dapat berfungsi dengan baik sehingga memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Sarana prasarana yang dikelola dengan baik akan memudahkan guru dalam mengajar dan juga menambah kenyamanan siswa dalam belajar. Manajemen sarana prasarana pendidikan merupakan suatu proses pengelolaan sarana prasarana di sekolah supaya berfungsi dengan baik sehingga antara guru dan siswa, keduanya dapat saling menjalankan tugasnya dengan baik pula dan tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Sd/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Smp/Mts), Dan
  • 2. Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (Sma/Ma) pasal 2 BAB II, disebutkan bahwa standard sarana dan prasarana ini mencakup: 1) kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah, 2) kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang- ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah. Juga disebutkan bahwa sebuah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut: SD/MI SMP/MTS SMA/MA 1. ruang kelas, 2. ruang perpustakaan, 3. laboratorium IPA, 4. ruang pimpinan, 5. ruang guru, 6. tempat beribadah, 7. ruang UKS, 8. jamban, 9. gudang, 10. ruang sirkulasi, 11. tempat bermain/berolahraga. 1. ruang kelas, 2. ruang perpustakaan, 3. ruang laboratorium IPA, 4. ruang pimpinan, 5. ruang guru, 6. ruang tata usaha, 7. tempat beribadah, 8. ruang konseling, 9. ruang UKS, 10. ruang organisasi kesiswaan, 11. jamban, 12. gudang, 13. ruang sirkulasi, 14. tempat bermain/berolahraga. 1. ruang kelas, 2. ruang perpustakaan, 3. ruang laboratorium biologi, 4. ruang laboratorium fisika, 5. ruang laboratorium kimia, 6. ruang laboratorium komputer, 7. ruang laboratorium bahasa, 8. ruang pimpinan, 9. ruang guru, 10. ruang tata usaha, 11. tempat beribadah, 12. ruang konseling, 13. ruang UKS, 14. ruang organisasi kesiswaan, 15. jamban, 16. gudang, 17. ruang sirkulasi, 18. tempat bermain/berolahraga. Burhanuddin dalam slide sharenya menyebutkan bahwa ruang lingkup sarana prasarana dapat ditinjau dari tiga sudut, yaitu: a) Ditinjau dari habis tidaknya,
  • 3. b) Ditinjau dari bergerak tidaknya serta, c) Ditinjau dari hubungan dengan proses pembelajaran. Berikut bagan yang menjelaskan tentang ruang lingkup sarana prasarana menurut Burhanuddin. Bagan 1.2 Secara umum ketiga pengelompokan ini berfungsi untuk mempermudah inventarisasi. Secara khusus pengelompokan berdasarkan habis tidaknya dipakai, berfungsi membantu dalam hal pengadaan sarana prasarana. Sementara ditinjau dari hubungan dengan proses pembelajaran, ada sarana yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran (misalnya alat pelajaran, alat peraga dan media pendidikan) dan ada pula prasarana yang tidak berhubungan langsung dengan proses pembelajaran (misalnya bangunan sekolah, meja guru, perabot kantor tata usaha, kamar kecil, dan sebagainya). Pengelompokan berdasarkan hubungannya dengan proses pendidikan ini digunakan untuk mempermudah dalam hal penggunaan serta pemeliharaan sarana prasarana. Secara umum, tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah memberikan pelayanan secara profesional di bidang sarana prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Agar program pendidikan bisa tercapai dengan baik ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola sarana dan prasarana pendidikan di sekolah. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah: 1. Prinsip pencapaian tujuan, yaitu bahwa sarana prasarana pendidikan di sekolah harus selalu dalam kondisi siap pakai bilamana akan di dayagunakan untuk pencapaian tujuan proses belajar mengajar. 2. Prinsip efisiensi, yaitu bahwa pengadaan sarana prasarana pendidikan di sekolah harus dilakukan melalui perencanaan yang seksama dan pemakaiannya juga harus dengan hati-hati sehingga mengurangi pemborosan. 3. Prinsip administratif, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi dan petunjuk teknis yang diberlakukan oleh yang berwenang. 4. Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu bahwa manajemen sarana prasarana pendidikan di sekolah harus di serahkan kepada personel sekolah yang mampu bertanggungjawab. Apabila
  • 4. melibatkan banyak personel sekolah dalam manajemennya maka perlu adanya konsep tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap personel sekolah. 5. Prinsip Kekohesifan, yaitu bahwa manajemen sarana prasarana pendidikan di sekolah harus diwujudkan dalam bentuk proses kerja yang sangat kompak. PENGADAAN SARANA PRASARANA Dalam pengadaan sarana alat pelajaran yang perlu diperhatikan adalah waktu, yaitu kapan waktu yang tepat untuk membeli alat pelajaran yang dibutuhkan. Waktu sangat berpengaruh terhadap pengadaan alat. Hal ini berkaitan dengan manajemen pembiayaan. Dalam manajemen pembiayaan diketahui bahwa prosedur pengajuan anggaran tidak dapat diajukan sewaktu-waktu melainkan sudah ada ketentuan tersendiri yang mengatur oleh sebab itu perencanaan pengadaan alat pelajaran haruslah terperinci dengan baik menyesuaikan peraturan dalam manajemen pembiayaan. Untuk mengadakan perencanaan kebutuhan alat pelajaran, berikut tahap-tahap yang terlebih dahulu harus diperhatikan: 1. Guru-guru bidang studi mengadakan analisis terhadap materi pelajaran yang membutuhkan media dalam penyampaiannya. Dari analisis ini dapat di daftar media apa saja yang dibutuhkan. 2. Apabila kebutuhan yang diajukan oleh guru-guru ternyata melampaui daya beli atau daya pembuatan, maka diadakan seleksi menurut skala prioritas terhadap alat-alat yang pengadaannya mendesak. Kebutuhan lain dapat dipenuhi di lain kesempatan. 3. Mengadakan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada. Alat yang telah ada perlu ditinjau kembali lalu di re-inventarisasi. Alat yang perlu diubah atau diperbaiki disendirikan untuk diserahkan kepada orang yang akan memperbaiki. 4. Mengadakan seleksi terhadap alat pelajaran atau media yang masih dapat dimanfaatkan dengan baik, baik yang memerlukan reparasi maupun yang tidak. 5. Mencari dana (bila belum ada). Kegiatan dalam tahap ini adalah mengadakan sebuah perencanaan bagaimana caranya memperoleh dana, baik dari dana rutin maupun dana non rutin. Jika suatu sekolah sudah mengajukan usul kepada pemerintah dan sko-nya sudah keluar, maka prosedur ini tinggal menyelesaikan pengadaan macam alat atau media yang sudah dibutuhkan sesuai dengan besarnya pembiayaan yang disetujui. 6. Menunjuk seseorang (bagian pembekalan) untuk melaksanakan pengadaan alat. Penunjukan ini sebaiknya mngingat beberapa hal: keahlian, kelincahan berkomunikasi, kejujuran, dan sebagainya dan tidak hanya satu orang. Dalam perencanaan perlengkapan dan perabot sekolah. Depdiknas mengelompokannya menjadi barang-barang yang habis dipakai barang-barang yang tak habis dipakai. Untuk perencanaannya adalah sebagai berikut (Depdiknas,1980): a) Barang yang habis dipakai, direncanakan dengan urutan sebagai berikut:
  • 5. 1. Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari rencana kegiatan sekolah tiap bulan. 2. Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang tersebut tiap bulan. 3. Menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana triwulan dan kemudian menjadi rencana tahunan. b) Barang tak habis pakai, direncanakan dengan urutan sebagai berikut: 1. Menganalisis dan menyusun keperluan perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan sekolah serta memperhatikan perlengkapan yang direncanakan dengan memperhatikan perlengkapan yang masih ada dan masih dapat dipakai. 2. Memperkirakan biaya perlengkapan yang direncanakan dengan memperhatikan standar yang telah dilakuakan 3. Menetapkan skala prioritas menurut dan yang tersedia, urgensi kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan tahunan. INVENTARISASI, PENGGUNAAN, DAN PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA Bagan1.3 Bagan di atas merupakan bagan tentang cara inventarisasi sarana prasarana sekolah. Inventarisasi, penggunaan, dan pemeliharaan sarana prasarana adalah tiga hal yang saling berhubungan. Sebelum sarana prasarana digunakan telah dilakukan inventarisasi begitu pula setelah penggunaan sarana prasarana juga dilakukan inventarisasi sebagai bahan laporan. Laporan tersebut dapat dijadikan gambaran tentang apakah sarana prasarana tersebut terpelihara dengan baik atau tidak. Inventarisasi bisa dilakukan dengan mengelompokkan fasilitas terlebih dahulu ke dalam beberapa kelompok berdasarkan hubungannya dengan proses pembelajaran, yaitu mana yang termasuk berhubungan langsung dengan proses pembelajaran, dan mana yang tidak. Berikut contoh kolom-kolom dalam buku inventaris Tabel 2.1. No Nama Alat Ukuran Jumlah Jumlah sekarang ket 1 2 Gelas ukuran 100 cc 10 cc 10 buah 25 buah 8 buah 15 buah Pecah oleh siswa
  • 6. Volume ppi pet Hilang pada waktu pameran Dan berikut salah satu contoh kartu inventarisasi untuk alat. Nama alat : Gelas Ukuran Ukuran : 100 cc Harga satuan : Rp 1.750,- Tabel 3.1. Tanggal Jumlah Rusak Tambahan Keterangan 5-09-2005 6 buah – – Dibeli dari Toko Merah 9-09-2005 5 buah 1 buah – Dipecahkan siswa kelas II 16-09-2005 8 buah – 3 buah Sumbangan dari BP3 20-09-2005 10 buah – 2 buah Sumbangan dari pabrik “alco” Inventarisasi yang dilakukan sebelum sarana digunakan, dilakukan beriringan dengan pemberian identitas pada masing-masing fasilitas yaitu dengan menempelkan nomor kode inventaris tertentu sesuai jenis fasilitas. Selain itu yang harus dan sangat perlu dilakukan setelah proses inventarisasi dan pencatatan ke dalam buku daftar inventaris adalah proses pengadaan tempat penyimpanan alat-alat atau media berupa ruangan, almari tertutup, almari terbuka serta sekat- sekatnya. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan supaya fasilitas tersebut mempunyai tempat permanen untuk berlindung, selain itu memudahkan proses berjalannya inventarisasi baik di awal maupun di akhir.
  • 7. Untuk pemeliharaan prasarana ruang, setiap ruang perlu ditempel hal-hal berikut: 1. Jadwal pemakaian lokal (jika diberlakukan kelas berjalan). 2. Daftar petugas piket. 3. Acara kegiatan, misalnya praktikum, demonstrasi dan lain-lain. 4. Peraturan yang berhubungan dengan penggunaan alat, misalnya: a) Cara mengeluarkan alat dari rak b) Aturan membersihkan setelah menggunakan c) Membuang bekas bahan yang telah digunakan dan lain sebagainya. 1. Catatan khusus meliputi keterangan- keterangan yang perlu, misalnya: 1. Preparat di almari A digunakan kelompok A 2. Kipas angin kiri dan depan jangan dihidupkan karena sulit dimatikan, dan lain-lain Siswa menghabiskan banyak waktunya di sekolah, karena itu lingkungan sekolah harus dapat menimbulkan kecenderungan positif bagi siswa-siswanya. Secara fisik sarana prasarana harus menjamin adanya kondisi yang higienis dan secara psikologis dapat menimbulkan minat belajar. Oleh karena itu dalam penempelannya, papan-papan jadwal, daftar petugas piket dan lain sebagainya harus memenuhi syarat keindahan, kebersihan, dan kejelasan sehingga tidak menimbulkan pandangan buruk dari orang yang memandang terutama siswa, melainkan menimbulkan minat belajar siswa. Pandangan yang buruk dapat menyebabkan suasana hati yang buruk yang menghasilkan proses pembelajaran yang tidak optimal. Begitu pula sebaliknya, pandangan yang baik dapat menarik perhatian siswa sehingga minat siswa dalam belajar akan tumbuh seiring rasa bangga terhadap sekolahnya. PENATAAN SARANA PRASARANA Beberapa teknis yang berkenaan dengan bagaimana menata sarana prasarana pendidikan: 1. Dalam penataan ruang dan bangunan sekolah, ruang yang dibangun bagi suatu lembaga pendidikan atau sekolah, hendaknya dipertimbangkan hubungan antara satu ruang dengan ruang yang lainnya. Hubungan antara ruang-ruang yang dibutuhkan dengan pengaturan letaknya tergantung kepada kurikulum yang berlaku dan hal ini akan memberikan pengaruh terhadap penyusunan jadwal pelajaran. 2. Penataan perabot sekolah mencakup pengaturan barang-barang yang dipergunakan oleh sekolah, sehingga menimbulkan kesan kontribusi yang baik pada kegiatan pendidikan. Dalam mengatur perabot sekolah hendaknya diperhatikan macam dan bentuk perabot itu sendiri. Apakah perabot tunggal atau ganda, individual atau klasikal, hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan perabot sekolah antara lain:
  • 8. 1. Perbandingan antara luas lantai dan ukuran perabot yang akan dipakai dalam ruangan tersebut 2. Kelonggaran jarak dan dinding kiri-kanan 3. Jarak satu perabot dengan perabot lainnya 4. Jarak deret perabot (meja-kursi) terdepan dengan papan tulis 5. Jarak deret perabot (meja-kursi) paling belakang dengan tembok batas 6. Arah menghadapnya perabot 7. Kesesuaian dan keseimbangan 8. Penataan perlengkapan Sekolah Penataan perlengkapan sekolah mencakup perlengkapan di ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, dan kelas, ruang BP, ruang perpustakaan dan sebagainya. Ruang-ruang tersebut perlengkapannya perlu ditata sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan yang baik kepada penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah dan menimbulkan perasaan betah baik pada guru yang mengajar maupun pada siswa yang sedang belajar. PENGHAPUSAN BARANG Zaman semakin berkembang, dan sarana prasarana di sekolah turut terkena dampak dari perkembangan tersebut. Sebagai contoh sarana yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran, yaitu boardmarker. Saat ini boardmarkaer lebih banyak digunakan daripada kapur. Hal ini karena boardmarker lebih nyaman digunakan dan lebih praktis. Selain itu bekas tulisan boardmarker dapat dihapus dengan dengan mudah, bersih dan tanpa debu. Tulisan dapat dibaca dan dipahami oleh siswa dengan mudah. Setelah dipertimbangkan sungguh-sungguh, boardmarker memiliki keunggulan lebih dari kapur sehingga secara pelan-pelan kapur akan semakin tidak digunakan atau terhapus. Di sini ada beberapa syarat barang-barang dapat dihapus atau diganti dari daftar inventaris, yaitu: 1. Dalam keadaan rusak berat yang dipastikan sudah tidak dapat diperbaiki dan dipergunakan lagi. 2. Kalau dapat diperbaiki, biaya yang dikeluarkan sangat besar atau hampir menyerupai membeli barang baru yang menyebabkan pemborosan uang negara. 3. Penyusutan diluar kekuasaan pengurus barang misalnya biaya bahan kimia. 4. Tidak sesuai dengan kebutuhan masa kini, misalnya OHP dihanti dengan LCD/Projector. 5. Barang-barang yang jika disimpan lama akan rusak dan tidak dapat dipakai lagi. 6. Ada penurunan efektivitas kerja, misalnya dengan mesin tulis yang baru sebuah konsep dapat diselesaikan dalam waktu 5 hari, sementara dengan mesin tulis yang lama dan hampir rusak sebuah konsep harus diselesaikan dalam waktu 10 hari. 7. Dicuri, dibakar, diselewengkan, musnah akibat bencana alam dan lain sebagainya. Begitu pula sarana prasarana yang tidak berhubungan langsung dengan proses pembelajaran, yang berasal dari negara juga idak serta-merta dapat dihapus begitu saja melainkan ada tata cara
  • 9. tertentu dalam melakukan penghapusan barang. Tahap-tahap penghapusan/penyingkiran barang tersebut sebagai berikut: a) Pemilihan barang yang akan dihapuskan dilakukan setiap tahun bersamaan dengan waktu memperkirakan kebutuhan. b) Memperhitungkan faktor-faktor penghapusan di tinjau dari segi nilai uang. c) Membuat surat pemberitahuan kepada atasan. d) Melaksanakan penghapusan dengan cara mengadakan lelangan, menghibahkan kepada Badan Orang Lain, atau membakar dengan disaksikan oleh atasan. e) Membuat berita acara pelaksanaan penghapusan. PENUTUP Manajemen sarana prasarana pendidikan merupakan suatu proses pengelolaan sarana prasarana di sekolah supaya berfungsi dengan baik sehingga antara guru dan siswa, keduanya dapat saling menjalankan tugasnya dengan baik pula dan tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. Manajemen sarana prasarana merupakan suatu hal yang sangat penting karena berkaitan dengan proses pembelajaran. Sukses tidaknya suatu pembelajaran tergantung bagaimana warga sekolah memanajemen kekayaan yang dimiliki. Memahami tentang manajemen sarana prasarana dengan baik dapat membantu menambah wawasan tentang bagaimana melakukan manajemen sarana prasarana mulai dari merencanakan hingga mengevaluasi. Dalam pelaksanaan manajemen sarana prasarana siswa seharusnya diajak berperan aktif dalam pendayagunaan sarana prasarana di sekolah. Selain untuk mewujudkan pengelolaan sarana prasarana yang baik hal ini juga berfungsi untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam kehidupan sekolah. Dengan adanya kerajasama yang kompak antara kepala sekolah, guru dan juga siswa, manajemen sarana prasarana dapat berjalan dengan baik, selain itu pemborosan dan hal-hal lain yang tidak diharapkan misalnya, adanya sarana yang rusak sementara seharusnya masih memiliki masa pakai yang lama, dapat dicegah. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan.Yogyakarta: Aditya Media.
  • 10. Burhanuddin, Afid. 2013. “Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan”, https://afidburhanuddin.wordpress.com/perkuliahan/manajemen- pendidikan/. Diakses pada tanggal 23 Desember 2013. ___________________. 2013. “Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan”, https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/15/pengelolaan-sarana-dan- prasarana-pendidikan. Diakses pada tanggal 5 Januari 2014. Depdiknas. 2006. Peraturan Pemerintah Ri. No. 30 Tahun 1980: Peraturan Disiplin Pns. Jakarta: Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Sd/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Smp/Mts), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (Sma/Ma), http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&ved=0CEg QFjAE&url=http%3A%2F%2Fwww.pendidikan- diy.go.id%2Ffile%2Fmendiknas%2F24.pdf&ei=f9PAUoeQFMmSrgfGp4DoAg&usg=AFQjCN EecQiI6JmjrFkfW_m6TCk5k_KO8g&bvm=bv.58187178,d.bmk. Diakses pada tanggal 30 Desember 2013. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Nonformal, http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CD gQFjAC&url=http%3A%2F%2Fwww.paudni.kemdikbud.go.id%2Fwp- content%2Fuploads%2F2012%2F08%2FPermen-49-2007-ttg-standar-pengelolaan-pendidikan- oleh-satuan- PNF.pdf&ei=f9PAUoeQFMmSrgfGp4DoAg&usg=AFQjCNGG8LlVO4yQCGUVSH4q65fMVi BGdA&bvm=bv.58187178,d.bmk. Diakses pada tanggal 30 Desember 2013. Disusun oleh:
  • 11. *) Santi Ika Rahayu, penulis adalah mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris kelas B. Makalah disusun guna memenuhi sebagian tugas individu pada mata kuliah Manajemen Pendidikan tahun akade mik 2013/2014 dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd.