1. Proses transpor membran pada usus halus melibatkan transpor aktif yang menggunakan pompa membran Na/K dan membutuhkan energi.
2. Glukosa dipompa ke sel usus halus melalui transpor aktif simport yang melibatkan Na+ dan glukosa menggunakan transporter.
3. Terdapat berbagai jenis protein pembawa transpor seperti uniport, simport, dan antiport yang memfasilitasi masuk dan keluar zat melalui membran.
1. RANGKUMAN MEMBRAN SEL
TRANSPOR AKTIF
DWIPRAYOGO WIBOWO (G2L1 115 003)
UNIVERSITAS HALU OLEO
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI KIMIA
2. Pada proses pencernaan makanan baik protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin
masuk ke dalam sistem pencernaan manusia mengalami proses hidrolisis (penguraian dengan
molekul air) hal ini bertujuan untuk menguraikan molekul-molekul besar menjadi monomer-
monomernya. Selain itu juga, ketika makanan masuk dalam pencernaan terjadi kontak dengan
berbagai macam enzim (enzim yang sesuai dengan jenis molekulnya : Karbohidrat = amilase; protein
= protease; lemak = lipase, dsb) (Gambar 1a).
(a) (b)
Gambar 1. (a) Proses Pencernaan Manusia ; (b) Proses Penyerapan Makanan dalam Usus
Sampai dengan usus halus diharapkan proses penguraian yang terjadi telah sempurna
(menjadi monomer-monomernya) selanjutnya terjadi proses transpor membran pada usus halus
(contoh senyawa glukosa Gambar 1b). Di usus halus terjadi proses transpor aktif, dimana transpor
aktif melibatkan kegiatan pompa membran (Na/K) karena terjadi perpindahan subtansi (zat)
melawan gradien konsentrasi (dari konsentrasi rendah ke tinggi) dan membutuhkan energi,
biasanya melibatkan molekul-molekul besar. Proses berlangsungnya pada usus halus merupakan
proses transpor dengan sistem transelular pada sel epitel usus karena adanya perbedaan konsentrasi
yang menuju pada cairan ekstraseluler (intestinal epitelium) yang kemudian diteruskan masuk ke
dalam darah.
Contoh glukosa dipompa ke sel melalui domain aptikal membran oleh Na+
dan glukosa
menggunakan sistem transporter simport (transpor aktif). Tipe protein pembawa dari transpor
aktif (transpor aktif sekunder) ada yang dinamakan transport simport dan antiport (Gambar
2).
Transpor simport merupakan dua zat terlarut masuk melewati protein transporter
(protein terfasilitasi) dengan arah yang sama,
Transpor Antiport merupakan dua zat terlarut melewati protein transporter (protein
terfasilitasi) dengan berbeda arah (ada yang masuk dan keluar)
Gambar 2. Tipe Protein Pembawa (a) Uniport (b) Cotransport (Symport & Antiport)
3. Glukosa dalam intertisinal epitelium pada usus keluar dari sel (konsentrasi menurun) dengan
gerakan pasif (transpor pasif) menggunakan transporter uniporter, transpor uniporter adalah
masuknya suatu zat melalui membran secara satu arah, sedangkan untuk gradien Na+
terjadi
pertukaran ion K+
untuk keseimbangan ion (Gambar 3).
Gambar 3. Proses Transfer ion Na/K pada Transpor aktif
Biasanya perpindahan subtansi dapat berlangsung masuk ke dalam sel menggunakan
transpor aktif sekunder yang memanfaatkan proses perpindahan ion (Na/K) atau H+
(transpor
aktif primer) yang menggunakan energi untuk memindahkan ion H+
untuk mendorong masuk
subtansi (sukrosa) menggunakan sistem symport karena perbedaan muatan antara diluar sel dengan
di dalam sel, seperti diilustrasikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Pemindahan subtansi dengan memanfaatkan transpor aktif primer karena adanya
perbedaan muatan sehingga ion H+
dapat berdifusi masuk dalam sel membawa molekul sukrosa
sehingga transpor ini dikatakan sebagai transpor aktif sekunder
Transpor Aktif Primer Transpor Aktif Sekunder
4. Gambar 5. Perbedaan antara proses endositosis dan eksositosis
Selain itu juga, di dalam sel terjadi pemindahan suatu subtansi yang melewati membran sel yang
dapat dibedakan berdasarkan pemindahan vesikel, yaitu:
1. Endositosis (Masuk dalam sel)
Proses endositosis merupakan proses pemindahan suatu material kedalam sel dengan
menggunakan sistem membungkus pada membran. Partikel ditelan dan menutup pada
sekeliling sel membran plasma dan menghasilkan vesikel yang terisi dan dibawa kedalam sel.
Berdasarkan material pembawanya terbagi atas 2, yaitu Phagositosis (partikel padatan yang
masuk ke dalam sel) dan Pinositosis (larutan yang masuk ke dalam sel) (Gambar 6)
Gambar 6. Endositosis pada sel (a) pinositosis dan (b) Phagositosis
2. Eksositosis (keluar sel)
Perpindahan material keluar dari sel Eksositosis dapat diartikan, keluarnya zat dari dalam sel.
Vesikel dari dalam sel berisi senyawa atau sisa metabolisme. Bersama aliran plasma, vesikel
tersebut akhirnya sampai pada membran dan terjadilah perlekatan. Daerah perlekatan akan
mengalami lisis dan isi vesikel keluar.
Gambar 7. Proses pemindahan material sisa ekstresi oleh sel dengan proses eksositosis
5. Gambar 8. Berbagai macam proses pemindahan transpor yang dimediasi oleh protein pembawa
Berdasarkan hasil ini, berbagai macam bentuk transpor yang digunakan untuk memasuki membran
sel dengan subtansi yang berbeda-beda, sehingga transfer/pemindahan partikel tergantung pada
proses transfer pada membran (transpor aktif dan pasif), perbedaan konsentrasi pada lingkungan
membran dan besar molekul yang masuk melewati membran sel.
Transpor Aktif Sekunder
Transpor Aktif Primer
Difusi terfasilitasi
(transpor pasif
Pembawa muatan
(terfasilitasi)
(transpor pasif)