Menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan dan model-model pembelajaran seperti discovery learning, project-based learning, problem-based learning, dan inquiry learning.
Masalah: gap of knowledge and/or skill – pengetahuan dan/atau keterampilan yang belum dimiliki oleh peserta didik.
CONTOH:
Bahasa Inggris: makna kosakata, tatabahasa, struktur teks, fungsi sosial teks
Matematika: cara menghitung luas segitiga
Kimia: mengapa larutan X menghantarkan listrik
Fisika: mengapa lampu X lebih hemat dibandingkan Y
IPS: apa penyebab banyaknya begal
…
Pengetahuan yang belum dimiliki dapat mencakup pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
Peserta didik:
menggunakan pengetahuan untuk menginovasi, mencipta, mendesain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.
2. TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, pendidik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran menurut
Permendikbud No.103/2014
2. Menjelaskan konsep pembelajaran dengan
pendekatan saintifik
3. Menerapkan langkah-langkah pembelajaran dengan
pendekatan saintifik
4. Menjelaskan model-model pembelajaran lain yang
relevan.
3. CAKUPAN MATERI
Materi sesi ini mencakup:
1. Prinsip-prinsip pembelajaran menurut
Permendikbud No.103/2014
2. Konsep pembelajaran dengan pendekatan saintifik
3. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan
saintifik
4. Model-model pembelajaran yang relevan
4. AKTIVITAS PENDAMPINGAN
Untuk mencapai tujuan(-tujuan) sesi ini, peserta akan:
1. mendengarkan ceramah dan mencatat butir-butir
penting mengenai pembelajaran dengan
pendekatan saintifik;
2. mengajukan pertanyaan untuk memperoleh
kejelasan/informasi lebih lanjut, mengklarifikasi
pemahaman, dan mengajukan pendapat; dan
3. megidentifikasi, menemukan, atau menambah
contoh-contoh kegiatan pada setiap langkah
pembelajaran (sintaks).
5. LATAR BELAKANG
Kurikulum 2013 memandang bahwa:
Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan
untuk secara aktif mencari, mengolah, mengonstruksi, dan
menggunakan pengetahuan.
Pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang
diberikan kepada peserta didik untuk mengonstruksi
pengetahuan dalam proses kognitifnya.
6. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
PADA KURIKULUM 2013
(Permendikbud No. 103 Tahun 2014)
1. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
2. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
3. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
4. pembelajaran berbasis kompetensi;
5. pembelajaran terpadu;
6. pembelajaran yang menekankan pada jawaban
divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;
7. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
8. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;
7. PRINSIP-PRINSIP (Lanjutan)
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang
hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan
(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat;
12. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
13. pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang
budaya peserta didik; dan
14. suasana belajar menyenangkan dan menantang.
8. PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 :
Menggunakan modus pembelajaran langsung dan tidak
langsung.
Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan (KD-KD
pada KI 3 dan KI 4) melalui interaksi langsung dengan
sumber belajar yang dirancang.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-
1 dan KI-2
9. PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013:
Menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan
berbasis proses keilmuan dan model-model pembelajaran
seperti discovery learning, project-based learning, problem-
based learning, dan inquiry learning.
11. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi/mencoba
4. Menalar/mengasosiasi
5. Mengomunikasikan
6. Mencipta
*) Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing
mata pelajaran.
12. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Mengamati
Peserta didik:
mengamati fenomena
dengan panca inderanya
(mendengarkan, melihat,
membau, meraba,
mengecap) dengan atau
tanpa alat (untuk
menemukan masalah).
Pendidik:
menemukan fenomena
yang diamati;
memberikan pengantar
yang menarik;
membantu peserta didik
mendaftar segala
sesuatu yang belum
diketahui (gap of
knowledge).
13. Contoh Fenomena:
IPA: lampu menyala, orbit bulan, benda jatuh, gerak
pendulum
IPS: keramaian lalu lintas, transmigrasi, tawuran pelajar,
pasar
Bahasa Inggris: teks lisan memberi dan merespon salam
Bahasa Indonesia: teks laporan hasil pandangan mata
Prakarya: minuman segar
PJOK: …?
Seni Budaya:…?
Matematika: …?
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
14. Hasil mengamati:
Serangkaian (daftar) pengetahuan dan/atau ketrampilan
yang belum diketahui oleh peserta didik (gap of
knowledge).
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
15. Masalah: gap of knowledge and/or skill – pengetahuan
dan/atau keterampilan yang belum dimiliki oleh peserta
didik.
CONTOH:
Bahasa Inggris: makna kosakata, tatabahasa, struktur teks,
fungsi sosial teks
Matematika: cara menghitung luas segitiga
Kimia: mengapa larutan X menghantarkan listrik
Fisika: mengapa lampu X lebih hemat dibandingkan Y
IPS: apa penyebab banyaknya begal
…
Pengetahuan yang belum dimiliki dapat mencakup
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif.
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
16. 2. MENANYA
Peserta didik:
merumuskan
pertanyaan berangkat
dari masalah yang
diperoleh dari
pengamatan.
Pendidik:
membantu peserta didik
merumuskan pertanyaan
berdasarkan daftar hal-hal
yang perlu/ingin diketahui
agar dapat
melakukan/menciptakan
sesuatu
Hasil kegiatan ini adalah serangkaian pertanyaan
peserta didik terutama yang mengarah ke atau
relevan dengan indikator-indikator KD yang sudah
dirumuskan.
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
17. CONTOH:
Bahasa Inggris: Apa makna kata-kata yang dicetak
tebal pada bacaan?
IPS/PPKn: Mengapa saat ini banyak begal motor?
Kimia: Larutan apa saja yang dapat menghantarkan
listrik?
PPKn: Bagaimana mengamandemen UUD?
Pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan jawabannya
akan berupa pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan/atau metakognitif – yang merupakan
indikator pencapaian kompetensi.
18. 3. Mengumpulkan informasi/mencoba
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Peserta didik:
mengumpulkan
informasi/data dengan
(berbagai) teknik yang
sesuai, misalnya
eksperimen,
pengamatan,
wawancara, survei, dan
membaca dokumen-
dokumen
Pendidik:
menjelaskan berbagai
teknik pengumpulan
informasi;
menyediakan LK;
menyediakan sumber-
sumber belajar lanjutan
untuk memperoleh
informasi
19. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
CONTOH
IPS/PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber
Kimia: eksperimen
PPKn: wawancara, membaca sumber-sumber
PJOK: observasi, mencoba
…
Hasil kegiatan ini adalah serangkaian data atau
informasi yang relevan dengan serangkaian KD.
20. PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
4. Mengasosiasi/Menalar:
Peserta didik:
mengolah atau menganalisis
informasi/data yang sudah
dikumpulkan untuk menjawab
pertanyaan dan menarik
kesimpulan dengan cara
memecah-mecah, memilah
informasi menjadi beberapa
bagian yang lebih kecil,
menghubungkan masing-
masing , dan menarik
simpulan
Pendidik:
membimbing peserta
didik mengolah/
menganalisis
data/informasi dan
menarik simpulan
21. Hasil:
Hasil akhir dari tahap ini adalah simpulan-simpulan
yang merupakan jawaban atas pertanyaan yang
dirumuskan yang siap untuk dipresentasikan.
Simpulan bisa dikemas secara lisan, tertulis, dalam
bentuk tabel, grafik, bagan, chart, dan sebagainya.
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
22. 5. Mengomunikasikan
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Peserta didik:
menyampaikan laporan
yang berisi simpulan
hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau
melalui media lain.
Peserta didik dapat
juga memajang/
memamerkan hasilnya
di ruang kelas
Pendidik:
memberi waktu yang
cukup kepada peserta
didik untuk mempre-
sentasikan simpulannya.
Guru dapat bertindak
sebagai moderator,
pemberi umpan balik,
pemberi penjelasan
tambahan, dsb.
23. Hasil:
Hasil akhir dari tahap mengomunikasikan adalah bahwa
peserta didik memperoleh pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural serta pemerolehan sikap dan
keterampilan (kemampuan) belajar.
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
24. 6. Mencipta
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Peserta didik:
menggunakan
pengetahuan untuk
menginovasi, mencipta,
mendesain model,
rancangan, produk
(karya) berdasarkan
pengetahuan yang
dipelajari.
Guru:
menuntun, memotivasi,
memberi inspirasi
kepada peserta didik
agar dapat melakukan/
menciptakan sesuatu
(berwujud benda maupun
tidak berwujud – misalnya
dalam bentuk gagasan)
25. Hasil:
Hasil akhir yang diharapkan dari tahap mencipta adalah
sebuah produk baik yang berwujud (produk, teks) maupun
tidak berwujud (misalnya gagasan, cara, atau proses).
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
26. Kelima atau keenam langkah pembelajaran di atas TIDAK
HARUS tercakup dalam setiap atau satu pertemuan.
CONTOH:
Pertemuan 1: mengamati, menanya, mengumpulkan
data/informasi/mencoba
Pertemuan 2: menalar/mengasosiasi data/informasi dan
mengomunikasikan
Pertemuan 3: mencipta
PROSES PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
27. 1. Bertindak sebagai narasumber/fasilitator.
2. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar.
3. Memberi umpan balik.
4. Memberikan penjelasan.
5. ...
GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN PESERTA DIDIK
MEMPEROLEH/MENGKONSTRUK PENGETAHUAN
SENDIRI.
GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG
DIPERLUKAN OLEH PESERTA DIDIK.
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
29. 2. Menanya
(Dengan bantuan guru) peserta didik merumuskan pertanyaan tentang hal-hal yang ingin/perlu
diketahui.
a. Pertanyaan 1 (apa)
b. Pertanyaan 2 (siapa)
c. Pertanyaan 3 (mengapa) Pertanyaan sekurang-kurangnya mencakup
d. Pertanyaan 4 (bagaimana) semua indikator pencapaian kompetensi.
e. ...
3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 1 dan 2
4. Menalar/mengasosiasi melalui satu atau dua kegiatan
5. Mengomuniksikan (jawaban/kesimpulan) Pembelajaran.
3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 3 dan 4
4. Menalar/mengasosiasi melalui satu atau dua kegiatan
5. Mengomuniksikan (jawaban/kesimpulan) Pembelajaran.
6. Mencipta
1. Mengamati
(Dengan bantuan guru) peserta didik mengamati fenomenon untuk menemukan hal-hal yang
ingin/perlu diketahui.
a. Butir 1 (apa)
b. Butir 2 (siapa) Butir-butir ekurang-kurangnya mencakup
c. Butir 3 (mengapa) semua indikator pencapaian kompetensi.
d. Butir 4 (bagaimana)
e. ...
30. 1. Mengamati dan
2. Menanya
(Dengan bantuan guru) peserta didik mengamati fenomenon untuk menemukan hal-hal yang
ingin/perlu diketahui dan merumuskan pertanyaan.
a. Pertanyaan 1 (apa)
b. Pertanyaan 2 (siapa)
c. Pertanyaan 3 (kapan) Pertanyaan sekurang-kurangnya mencakup
d. Pertanyaan 4 (mengapa)semua indikator pencapaian kompetensi.
e. Pertanyaan 5 (bagaimana)
f. ..
3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 1 dan 2
4. Menalar/mengasosiasi melalui satu atau dua kegiatan
5. Mengomuniksikan (jawaban/kesimpulan) Pembelajaran.
3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 3 dan 4
4. Menalar/mengasosiasi melalui satu atau dua kegiatan
5. Mengomuniksikan (jawaban/kesimpulan) Pembelajaran.
3. Mengumpulkan informasi (misalnya) untuk pertanyaan 5 dan 6
4. Menalar/mengasosiasi melalui satu atau dua kegiatan
5. Mengomuniksikan (jawaban/kesimpulan) Pembelajaran.
6. Mencipta
31. • Pembelajaran Langsung=Direct Instruction (DI)
• Pembelajaran Kooperatif =Cooperative Learning (CL)
• Pembelajaran Berbasis Masalah =Problem-Based
Learning (PBL)
MODEL- MODEL PEMBELAJARAN
32. MODEL PEMBELAJARAN
Direct Instruction
(DI)
Cooperative Learning
(CL)
Problem Based
Instruction (PBI)
Empat Fitur Utama
Landasan
Teoretik
Tujuan
Hasil
Belajar Siswa
Lingkungan
Belajar dan
Sistem Pengelolaan
Tingkah Laku
Mengajar
(Sintaks)
33. PEMBELAJARAN LANGSUNG (DI)
CTL Modeling
Landasan
teoretik Teori Belajar Sosial
Pemodelan
Tingkah Laku
Sintaks
Hasil Belajar
Siswa
Strategi – strategi
belajar
Lihat tabel 1
Pengetahuan Deklaratif sederhana
Lima Langkah
utama
Albert Bandura
Pengetahuan Prosedural
Mengembangkan
Keterampilan belajar
Berpusat pada guru
Perlu perencanaan
dan pelaksanaan dari guru
Lingkungan belajar dan
Sistem Pengelolaan
34. Tabel: 1 “SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG”
Langkah – Langkah KEGIATAN GURU
Langkah 1
Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa
Siswa
Langkah 2
Mendemonstrasikan pengetahuan atau
keterampilan
Langkah 3
Membimbing pelatihan
Langkah 4
Mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik
Langkah 5
Memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan penerapan
• Menjelaskan TPK, informasi latar
belakang pelajaran, pentingnya
pelajaran, mempersiapkan siswa
untuk belajar
• Mendemonstrasikan keterampilan
yang benar, atau menyajikan
informasi Langkah demi Langkah
• Merencanakan dan memberi
bimbingan pelatihan awal
• Mengecek apakah siswa telah
berhasil melakukan tugas dengan
baik, memberi umpan
• Mempersiapkan kesempatan
melakukan pelatihan lanjutan,
dengan perhatian khusus pada
penerapan kepada situasi lebih
kompleks dlm kehidupan sehari - hari
35. PEMBELAJARAN KOOPERATIF (CL)
CTL
Learning
Community
Landasan
teoretik
Teori Belajar
Konstruktivis
Hakekat
Sosiokultural
Sintaks
Hasil Belajar
Siswa
Keterampilan
Kooperatif
Lihat tabel 2
Enam Langkah
utama
Vygotsky
Hasil belajar
Akademik
Keterampilan
Sosial
Berpusat pada siswa
Proses demokrasi dan
Peran aktif siswa
Lingkungan belajar dan
Sistem Pengelolaan
Konsep – konsep
sulit
Siswa bel dlm klp. Kecil
Dg tkt mampu beda
36. Tabel : 2“ SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF (CL)”
Langkah – Langkah PERILAKU GURU
Langkah 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi
Siswa
Langkah 2
Menyajikan informasi
Langkah 3
Mengorganisasikan siswa kedalam
kelompok – kelompik belajar
Langkah 4
Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
Langkah 5
Evaluasi
Langkah 6
Memberikan penghargaan
Menyampaikan semua tujuan yang
ingin dicapai selama pembelajaran
dan memotivasi siswa belajar
Menyajikan informasi kepada siswa
dg jalan demonstrasi atau lewat
bahan bacaan
Menjelaskan kpd siswa bgm cara
membentuk klp bel dan membantu
setiap klp agar melakukan transisi
secara efisien
Membimbing kelompok belajar pada
saat mereka mengerjakan tugas
mereka
Mengevaluasi hasil bel ttg materi yg
tlh dipelajari/meminta klp presentasi
hsl kerja
Menghargai baik upaya maupun hsl
37. PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
(PBI)
CTL Inquiry
Landasan
teoretik
Teori Belajar
Konstruktivis
Belajar penemuan
Sintaks
Hasil Belajar
Siswa
Lihat tabel 3
Menjadi pembelajar
Yang otonom,mandiri
Lima Langkah
utama
Bruner
Pemecahan
masalah (autentik)
Norma inquiry terbuka
Bebas kemukakan dpt
Terbuka, proses demokrasi,
peran aktif siswa
Lingkungan belajar dan
Sistem Pengelolaan
38. FASE - FASE PERILAKU GURU
Fase 1
Orientasi siswa kepada masalah
Fase 2
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu dan klp
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
• Menjelaskan tujuan,logistik yg dibutuhkan
• Memotivasi siswa terlibat aktif pemecahan
masalah yg dipilih
• Membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas bel yg berhub
dg Masalah tersebut
• Mendorong siswa utk mengumpulkan
informasi yg sesuai, melaksanakan
eksperimen utk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah
• Membantu siswa dal merencanakan dan
menyiapkan karya yg sesuai spt laporan,
model dan berbagi tugas dengan teman
• Mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yg tlh dipelajari /meminta klp presentasi
hasil kerja