Pesawat sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia, dapat berdiri sendiri atau digabungkan menjadi pesawat yang lebih rumit. Sistem tuas memanfaatkan kekuatan dan tahanan untuk memindahkan beban, ada tiga kelas tuas tergantung posisi sumbu, beban, dan kekuatan. Sistem tuas diterapkan pada gerakan tubuh manusia seperti lengan dan kaki.
2. Pesawat sederhana adalah peralatan yang dapat dipakai
memudahkan usaha atau kerja. Semua jenis alat yang digunakan
untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat.
Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-alat
tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana. Gabungan
beberapa pesawat sederhana dapat membentuk pesawat rumit,
contohnya mesin cuci, sepeda, mesin, mobil, dan lain-lain.
Alat apapun yang termasuk ke dalam pesawat sederhana. Selain
bertujuan untuk memudahkan pekerjaan, pesawat sederhana juga
dapat membuat pekerjaan menjadi lebih cepat diselesaikan
Pesawat Sederhana
3. 01
03 04
02
Bidang Miring Roda Gigi (Gear)
Tuas (Pengungkit) Katrol
Prinsip Kerja Pesawat Sederhana
Peralatan teknologi ada yang sederhana, ada yang modern dan canggih. Pada
umumnya peralatan berteknologi modern dan canggih memiliki konstruksi relative
lebih rumit dan sudah menggunakan energy listrik.
Tetapi betapapun canggihnya mesin berteknologi modern, bagian-bagian dasarnya
yang bergerak tetap menggunakan gabungan dari mesin-mesin sederhana atau
pesawat sederhana
4. Sistem Tuas dalam
Tubuh Manusia
Tuas (leverage) adalah sebuah palang kaku yang berputar sekitar
titik tertentu sebagai sumbu (a = axis), dengan kekuatan (f = force)
untuk menggerakkannya, dan tahanan (r = resistance)
untuk ditanggulanginya.
Ketiga komponen itu tersusun secara variatif dalam penerapannya,
sehingga akan membentuk suatu rangkaian kerja, dengan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Variasi yang dapat terbentuk
akan menunjukkan macam kelas tuas yang terjadi.
5. Kelas-kelas dari tuas ada 3 macam (kelas)
Tuas Kelas 1 Tuas Kelas 2 Tuas Kelas 3
Sistem Tuas dalam Tubuh Manusia
Contoh penerapan tuas
(a) tuas kelas I
(b) (b) tuas kelas II
(c) (c) tuas kelas III
6. Sistem Tuas dalam Tubuh Manusia
Contoh penerapan tuas pada gerak sendi
(a) tuas kelas I (b) tuas kelas II (c) tuas kelas III
7. Sistem Tuas dalam Tubuh Manusia
Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik sumbu (axis) terletak di antara
beban (resistance) dan tenaga (force). Contoh tuas golongan pertama ini di
antaranya adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku.
Sedangkan contoh penerapan pada gerak tubuh manusia adalah saat lengan
melakukan ekstensi, tangan yang menggenggam benda sebagai beban
(resistance), sendi sikut sebagai as (axis), dan otot trisep sebagai kekuatan (force).
Dengan melihat contoh penerapan tuas golongan pertama berupa gerakan
ekstensi, dimana otot trisep memiliki peran utama, maka dapat diambil sebagai
pedoman berupa pemahaman bahwa gerakan olah raga yang berorientasi pada
gerak ekstensi harus ditopang oleh kekuatan otot trisep.
Oleh karena itu gerakan-gerakan seperti memukul, menolak, melempar dan
lainnya yang dominan gerakan ekstensi, memerlukan kesiapan otot trisep yang
memadahi. Untuk itu dibutuhkan latihan-latihan yang lebih menitik beratkan pada
pembangunan kekuatan dan daya ledak pada otot trisep.
8. Sistem Tuas dalam Tubuh Manusia
Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban (resistance) terletak di antara
titik tumpu/as (axis) dan kekuatan (force). Contoh tuas golongan kedua ini di
antaranya adalah gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat
pemecah kemiri, pembuka tutup botol.
Sedangkan contoh penerapan pada gerak tubuh manusia adalah saat tungkai
melakukan gerakan jinjit, beratnya tubuh sebagai beban (resistance), ujung
jemari kaki sebagai as (axis), dan otot soleos sebagai kekuatan (force).
Dengan melihat contoh penerapan tuas golongan kedua berupa gerakan jinjit,
dimana otot soleos memiliki peran utama, maka dapat diambil sebagai
pedoman berupa pemahaman bahwa gerakan olah raga yang berorientasi pada
gerak jinjit seperti melakukan loncatan harus ditopang oleh kekuatan otot
soleos. Oleh karena itu gerakan-gerakan seperti melompat, meloncat dan
lainnya yang dominan gerakan jinjit, memerlukan kesiapan otot soleus yang
memadahi. Untuk itu dibutuhkan latihan-latihan yang lebih menitik beratkan
pada pembangunan kekuatan dan daya ledak pada otot solius
9. Sistem Tuas dalam Tubuh Manusia
Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kekuatan (force) terletak di antara titik
tumpu/as (axis) dan beban (resistance). Contoh tuas golongan ketiga ini adalah
sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir, bila melakukannya
mengangkat tengah skop dalam memindahkan pasir.
Sedangkan contoh penerapan pada gerak tubuh manusia adalah saat lengan
melakukan fleksi, otot bisep sebagai kekuatan (force), berada di antara tangan
yang menggenggam benda sebagai beban (resistance), dengan sendi sikut
sebagai as (axis).
Dengan melihat contoh penerapan tuas golongan ketiga berupa gerakan fleksi,
dimana otot bisep memiliki peran utama, maka dapat diambil sebagai pedoman
berupa pemahaman bahwa gerakan olah raga yang berorientasi pada gerak
fleksi harus ditopang oleh kekuatan otot bisep. Oleh karena itu gerakan-
gerakan seperti menarik dan lainnya yang dominan gerakan fleksi, memerlukan
kesiapan otot bisep yang memadahi. Untuk itu dibutuhkan latihan-latihan yang
lebih menitik beratkan pada pembangunan kekuatan dan daya ledak pada otot
bisep