SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PROYEKSI
AKTIVITAS GERAK
OLAHRAGA
PROYEKSI
Objek akan diproyeksikan melalui lintasan dan jarak
dengan cara objek dilempar, dipukul, ditendang.
Sedangkan badan seseorang menjadi objek itu sendiri
pada gerak melompat, melangkah. Ulasan proyeksi ini
akan membahas kekuatan yang mempengaruhi, sudut
dorongan terhadap objek, benturan/pantulan, yang
terkait juga dengan perputaran objek.
Kekuatan yang Mempengaruhi
Penerbangan Suatu Benda
Kekuatan dorongan
Gravitasi
Tahanan udara
Apabila titik dimulai dan diahirinya
pergerakan objek adalah pada level yang
sama, sudut proyeksi yang akan dapat
memberikan jarak maksimum adalah 45⁰.
Objek sering kali berada di atas level
pendaratannya, maka sudut
penerbangannya biasanya diperkecil
sedikit dari 45⁰.
Bila sudut lebih kecil akan terjadi
penerbangan yang lebih cepat karena
pengaruh gravitasi yang segera
menariknya, sedangkan bila sudut lebih
besar dari 45⁰ maka akan terjadi
penghamburan tenaga kepada dorongan
vertical daripada kearah horizontal.
SEBAGAI CONTOH
bola sepak ditendang,
karena objek dimulai
dan diakhiri pada
permukaan lapangan
pada level yang sama,
maka untuk
memperoleh jarak
maksimal tendangan
dilakukan dengan
sudut 45⁰ dari
permukaan lapangan.
lompat jauh, karena objek dimulai
memiliki level titik berat badan lebih
tinggi dari pada level titik berat badan
pada saat gerakan berakhir, maka sudut
tolakan sebaiknya dikurangi (lebih kecil
dari 45⁰). Demikian pula pada tolak
peluru dan lempar cakram.
pukulan bola golf bila sasaran berada
pada dataran yang lebih tinggi, maka
kadang diperlukan pukulan dengan
sudut yang lebih besar dari 45⁰.
sebagai contoh seorang pelempar bola soft ball
harus melempar bola ke penjaga dengan
secepatnya agar dapat mematikan lawan.
Tidak semua kejadian proyeksi pada gerak olahraga harus
pada penyudutan 45⁰, tetapi tentu saja disesuaikan dengan
kebutuhan penerbangan objeknya.
Tidak selalu objek dipindahkan membutuhkan pencapaian
jarak terjauh, tapi kadang dibutuhkan kecepatan
penerbangan yang lebih pendek, sebagai contoh seorang
pelempar bola soft ball harus melempar bola ke penjaga
dengan secepatnya agar dapat mematikan lawan.
PENYEBAB PANTULAN
1
Bertemunya sebuah objek dengan objek yang lain akan
menghasilkan benturan yang akan menghasilkan pantulan.
sebagai contoh pada dribble bola
basket atau bola tangan,
Objek bergerak, sedangkan permukaan tidak
bergerak/ diam
TIGA JENIS PENYEBABNYA
2 Objek tidak bergerak/ diam sedangkan
permukaan alat bergerak
sebagai contoh dalam pukulan pada
bola golf
3 baik objek maupun permukaan kedua
duanya bergerak
sebagai contoh pada pukulan bola
tenis atau pada pukulan bola soft
ball.
Sudut pantul dari objek yang berbenturan secara
teoritis akan dapat diramalkan bila permukan
pantulan normal, maka sudut datang sama dengan
sudut pantul.
Pengecualian terjadi bila
(1) permukaan benturan tidak teratur,
(2) kekuatan yang dihasilkan dari elastisitas objek,
(3) terjadinya perputaran objek (spin) baik selama
maupun sesudah benturan terjadi.
Berbagai bentuk putaran (spin) dapat terjadi disebabkan
karena perbedaan penerapan dorongan pada daerah sekitar
pusat titik berat objek.
Spin kearah depan (top spin) dihasilkan jika penerapan
kekuatan dorongan berada di atas titik berat benda.
Spin kearah belakang (back spin) terjadi jika penerapan
tenaga dorongan berada di bawah titik berat benda.
Spin kearah searah jarum jam, terjadi bila penerapan
kekuatan dorongan pada sebelah kiri dari titik berat benda.
Spin kearah berlawanan jarum jam, terjadi bila penerapan
kekuatan dorongan pada sebelah kanan dari titik berat benda.
Top spin akan menghasilkan Spin kebelakang menghasilkan
Pantulan dengan sudut mengecil Pantulan denga sudut
membesar
Spin berlawanan arah jarum jam Spin searah jarum jam Pantulan
kearah kiri pantulan kearah kanan
Pantulan bola pada bidang tegak dengan berbagai putaran bola
arah bola dari samping kanan dan kiri
Pantulan bola pada bidang tegak dengan berbagai putaran bola
arah bola dari atas dan bawah
PANTULAN BOLA
Bola back spint dari arah atas
akan memantul dengan sudut
mengecil
Bola top spin dari arah
atas akan memantul
dengan sudut yang
membesar
Bola top spin dari arah bawah
akan memantul dengan sudut
mengecil
Bola back spin dari arah bawah
akan memantul dengan sudut
membesar
Pada beberapa permainan menggunakan bola membutuhkan kemampuan menganalisis
pantulan sekaligus cara penanggulangannya, agar dapat terus memainkan bola dan
mensiasatinya untuk keunggulan pertandingan yang dilakukan
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Sogol gerak melingkar
Sogol gerak melingkarSogol gerak melingkar
Sogol gerak melingkarEko Supriyadi
 
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)Wardhani_Endah
 
Gaya gerak & energi by hana vi cairo sdit mentari indonesia
Gaya gerak & energi by hana vi cairo sdit mentari indonesiaGaya gerak & energi by hana vi cairo sdit mentari indonesia
Gaya gerak & energi by hana vi cairo sdit mentari indonesiaRachmah Safitri
 
peta konsep lengkaptentang benda tegar
peta konsep lengkaptentang  benda tegarpeta konsep lengkaptentang  benda tegar
peta konsep lengkaptentang benda tegarSiti Khoirunika
 
1 biomekanika bagian 2
1 biomekanika bagian 21 biomekanika bagian 2
1 biomekanika bagian 2Dwi Ayu
 
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaMakalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaOperator Warnet Vast Raha
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeYunan Malifah
 
Makalah fisika pesawat
Makalah fisika pesawatMakalah fisika pesawat
Makalah fisika pesawathaqiemisme
 
Gaya dan tekanan
Gaya dan tekananGaya dan tekanan
Gaya dan tekananwidiunsiq
 
Hukum newton 1
Hukum  newton 1Hukum  newton 1
Hukum newton 1Bud Seven
 
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...Dian Malasari
 
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of FreedomSIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of FreedomFahreza Azhar
 
Gyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasingGyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasingGunawan Manalu
 

What's hot (20)

Sogol gerak melingkar
Sogol gerak melingkarSogol gerak melingkar
Sogol gerak melingkar
 
Biomekanika
BiomekanikaBiomekanika
Biomekanika
 
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
 
Gaya gerak & energi by hana vi cairo sdit mentari indonesia
Gaya gerak & energi by hana vi cairo sdit mentari indonesiaGaya gerak & energi by hana vi cairo sdit mentari indonesia
Gaya gerak & energi by hana vi cairo sdit mentari indonesia
 
Gyroscope Instrumen
Gyroscope InstrumenGyroscope Instrumen
Gyroscope Instrumen
 
peta konsep lengkaptentang benda tegar
peta konsep lengkaptentang  benda tegarpeta konsep lengkaptentang  benda tegar
peta konsep lengkaptentang benda tegar
 
03 biomekanika
03 biomekanika03 biomekanika
03 biomekanika
 
1 biomekanika bagian 2
1 biomekanika bagian 21 biomekanika bagian 2
1 biomekanika bagian 2
 
Gyrocompass
GyrocompassGyrocompass
Gyrocompass
 
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaMakalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
 
Makalah fisika pesawat
Makalah fisika pesawatMakalah fisika pesawat
Makalah fisika pesawat
 
Gaya dan tekanan
Gaya dan tekananGaya dan tekanan
Gaya dan tekanan
 
Biomekanika
BiomekanikaBiomekanika
Biomekanika
 
Simple machine
Simple machineSimple machine
Simple machine
 
Gerak dan gaya file 1
Gerak dan gaya file 1Gerak dan gaya file 1
Gerak dan gaya file 1
 
Hukum newton 1
Hukum  newton 1Hukum  newton 1
Hukum newton 1
 
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
 
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of FreedomSIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
SIMULASI BANGUNAN DENGAN OSCILLATOR (SDOF) Single Degree Of Freedom
 
Gyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasingGyro compass - kompas gasing
Gyro compass - kompas gasing
 

Similar to Proyeksi gerak olahraga

Gaya & gerak xii av 1
Gaya & gerak xii av 1Gaya & gerak xii av 1
Gaya & gerak xii av 1Adhy Anpilie
 
Dinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya iDinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya iDicky Permana
 
Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)
Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)
Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)Trisni Wulansari
 
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARNesha Mutiara
 
Fisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika GayaFisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika GayaTopan Buwono
 
FISIKA(4)edit.pptx
FISIKA(4)edit.pptxFISIKA(4)edit.pptx
FISIKA(4)edit.pptxAjiNugrahaa
 
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptxIPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptxMyco Hersandi
 
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptxIPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptxMyco Hersandi
 
424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx
424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx
424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptxUbaydillahRafli
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR-
 
Unit1konsepdaya 121211130701-phpapp01
Unit1konsepdaya 121211130701-phpapp01Unit1konsepdaya 121211130701-phpapp01
Unit1konsepdaya 121211130701-phpapp01amaliza
 
Gaya dan Gerak Rotasi (1).pptx
Gaya dan Gerak Rotasi (1).pptxGaya dan Gerak Rotasi (1).pptx
Gaya dan Gerak Rotasi (1).pptxNazmamaarif
 
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lpGerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lpMila Sariyanti
 

Similar to Proyeksi gerak olahraga (20)

Gaya & gerak xii av 1
Gaya & gerak xii av 1Gaya & gerak xii av 1
Gaya & gerak xii av 1
 
Dinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya iDinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya i
 
Dinamika gerak
Dinamika gerakDinamika gerak
Dinamika gerak
 
Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)
Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)
Remidi sistem non linear trisni wulansari(1410501026)
 
GAYA DAN HUKUM NEWTON
GAYA DAN HUKUM NEWTONGAYA DAN HUKUM NEWTON
GAYA DAN HUKUM NEWTON
 
Gaya Dan Gerak.docx
Gaya Dan Gerak.docxGaya Dan Gerak.docx
Gaya Dan Gerak.docx
 
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
 
Fisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika GayaFisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika Gaya
 
FISIKA(4)edit.pptx
FISIKA(4)edit.pptxFISIKA(4)edit.pptx
FISIKA(4)edit.pptx
 
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptxIPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
 
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptxIPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
 
Gaya dan gerak
Gaya dan gerakGaya dan gerak
Gaya dan gerak
 
424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx
424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx
424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
 
Unit1konsepdaya 121211130701-phpapp01
Unit1konsepdaya 121211130701-phpapp01Unit1konsepdaya 121211130701-phpapp01
Unit1konsepdaya 121211130701-phpapp01
 
2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx
 
2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx
 
Gaya dan Gerak Rotasi (1).pptx
Gaya dan Gerak Rotasi (1).pptxGaya dan Gerak Rotasi (1).pptx
Gaya dan Gerak Rotasi (1).pptx
 
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lpGerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
Gerak parabola dan gerak melingkar lengkap lp
 
Parabola Ppt
Parabola PptParabola Ppt
Parabola Ppt
 

More from yandikafefrian1 (11)

Analisis Gerak
Analisis GerakAnalisis Gerak
Analisis Gerak
 
Hukum Newton
Hukum NewtonHukum Newton
Hukum Newton
 
Keseimbangan
KeseimbanganKeseimbangan
Keseimbangan
 
Pengontrolan Syaraf Gerak
Pengontrolan Syaraf GerakPengontrolan Syaraf Gerak
Pengontrolan Syaraf Gerak
 
Taksonomi Gerak
Taksonomi GerakTaksonomi Gerak
Taksonomi Gerak
 
Sendi manusia
Sendi manusiaSendi manusia
Sendi manusia
 
Kontraksi Otot
Kontraksi OtotKontraksi Otot
Kontraksi Otot
 
Otot Rangaka
Otot RangakaOtot Rangaka
Otot Rangaka
 
Sistem Otot
Sistem OtotSistem Otot
Sistem Otot
 
Kerangka Manusia
Kerangka ManusiaKerangka Manusia
Kerangka Manusia
 
Pertemuan 1 (take)
Pertemuan 1 (take)Pertemuan 1 (take)
Pertemuan 1 (take)
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Proyeksi gerak olahraga

  • 2. PROYEKSI Objek akan diproyeksikan melalui lintasan dan jarak dengan cara objek dilempar, dipukul, ditendang. Sedangkan badan seseorang menjadi objek itu sendiri pada gerak melompat, melangkah. Ulasan proyeksi ini akan membahas kekuatan yang mempengaruhi, sudut dorongan terhadap objek, benturan/pantulan, yang terkait juga dengan perputaran objek.
  • 3. Kekuatan yang Mempengaruhi Penerbangan Suatu Benda Kekuatan dorongan Gravitasi Tahanan udara Apabila titik dimulai dan diahirinya pergerakan objek adalah pada level yang sama, sudut proyeksi yang akan dapat memberikan jarak maksimum adalah 45⁰. Objek sering kali berada di atas level pendaratannya, maka sudut penerbangannya biasanya diperkecil sedikit dari 45⁰. Bila sudut lebih kecil akan terjadi penerbangan yang lebih cepat karena pengaruh gravitasi yang segera menariknya, sedangkan bila sudut lebih besar dari 45⁰ maka akan terjadi penghamburan tenaga kepada dorongan vertical daripada kearah horizontal.
  • 4. SEBAGAI CONTOH bola sepak ditendang, karena objek dimulai dan diakhiri pada permukaan lapangan pada level yang sama, maka untuk memperoleh jarak maksimal tendangan dilakukan dengan sudut 45⁰ dari permukaan lapangan. lompat jauh, karena objek dimulai memiliki level titik berat badan lebih tinggi dari pada level titik berat badan pada saat gerakan berakhir, maka sudut tolakan sebaiknya dikurangi (lebih kecil dari 45⁰). Demikian pula pada tolak peluru dan lempar cakram. pukulan bola golf bila sasaran berada pada dataran yang lebih tinggi, maka kadang diperlukan pukulan dengan sudut yang lebih besar dari 45⁰.
  • 5. sebagai contoh seorang pelempar bola soft ball harus melempar bola ke penjaga dengan secepatnya agar dapat mematikan lawan. Tidak semua kejadian proyeksi pada gerak olahraga harus pada penyudutan 45⁰, tetapi tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan penerbangan objeknya. Tidak selalu objek dipindahkan membutuhkan pencapaian jarak terjauh, tapi kadang dibutuhkan kecepatan penerbangan yang lebih pendek, sebagai contoh seorang pelempar bola soft ball harus melempar bola ke penjaga dengan secepatnya agar dapat mematikan lawan.
  • 6. PENYEBAB PANTULAN 1 Bertemunya sebuah objek dengan objek yang lain akan menghasilkan benturan yang akan menghasilkan pantulan. sebagai contoh pada dribble bola basket atau bola tangan, Objek bergerak, sedangkan permukaan tidak bergerak/ diam TIGA JENIS PENYEBABNYA 2 Objek tidak bergerak/ diam sedangkan permukaan alat bergerak sebagai contoh dalam pukulan pada bola golf 3 baik objek maupun permukaan kedua duanya bergerak sebagai contoh pada pukulan bola tenis atau pada pukulan bola soft ball.
  • 7. Sudut pantul dari objek yang berbenturan secara teoritis akan dapat diramalkan bila permukan pantulan normal, maka sudut datang sama dengan sudut pantul. Pengecualian terjadi bila (1) permukaan benturan tidak teratur, (2) kekuatan yang dihasilkan dari elastisitas objek, (3) terjadinya perputaran objek (spin) baik selama maupun sesudah benturan terjadi.
  • 8. Berbagai bentuk putaran (spin) dapat terjadi disebabkan karena perbedaan penerapan dorongan pada daerah sekitar pusat titik berat objek. Spin kearah depan (top spin) dihasilkan jika penerapan kekuatan dorongan berada di atas titik berat benda. Spin kearah belakang (back spin) terjadi jika penerapan tenaga dorongan berada di bawah titik berat benda. Spin kearah searah jarum jam, terjadi bila penerapan kekuatan dorongan pada sebelah kiri dari titik berat benda. Spin kearah berlawanan jarum jam, terjadi bila penerapan kekuatan dorongan pada sebelah kanan dari titik berat benda.
  • 9. Top spin akan menghasilkan Spin kebelakang menghasilkan Pantulan dengan sudut mengecil Pantulan denga sudut membesar Spin berlawanan arah jarum jam Spin searah jarum jam Pantulan kearah kiri pantulan kearah kanan Pantulan bola pada bidang tegak dengan berbagai putaran bola arah bola dari samping kanan dan kiri Pantulan bola pada bidang tegak dengan berbagai putaran bola arah bola dari atas dan bawah
  • 10. PANTULAN BOLA Bola back spint dari arah atas akan memantul dengan sudut mengecil Bola top spin dari arah atas akan memantul dengan sudut yang membesar Bola top spin dari arah bawah akan memantul dengan sudut mengecil Bola back spin dari arah bawah akan memantul dengan sudut membesar Pada beberapa permainan menggunakan bola membutuhkan kemampuan menganalisis pantulan sekaligus cara penanggulangannya, agar dapat terus memainkan bola dan mensiasatinya untuk keunggulan pertandingan yang dilakukan