SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
KONSEP FISIKA DALAM
PERMAINAN BUMERANG
Oleh
Zannuraini
0805120829
Dosen Pembimbing : Fakhruddin, S.Si.,MT.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kejadian Dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan
dengan fisika, begitu pula pada olah raga yang
diadaptasi dari senjata suku Aborigin yaitu bumerang.
Ada dua jenis bumerang:
• Hunting boomerang (tidak dapat kembali)
• Returning boomerang (yang dapat kembali)
Jenis returning boomerang inilah yang telah diadaptasi
menjadi permainan dan olah raga, dan yang menarik
dari permainan ini adalah bumerang yang dapat
kembali kepada pelempar.
B. Batasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya pembahasan yang
menyimpang dan meluas, maka penulis
membatasi ruang lingkup pada Konsep Fisika
pada permainan Bumerang
C. Tujuan Penulisan
• Untuk mengetahui konsep fisika apa saja yang
terdapat pada permainan bumerang
• Untuk mengetahui anatomi bumerang
• Untuk mengetahui mengapa bumerang dapat
kembali ke pelempar
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini untuk menambah
pengetahuan dan wawasan penulis tentang
aplikasi prinsip fisika terutama pada
permainan bumerang dan sebagai syarat mata
kuliah seminar fisika.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Aliran Fluida
Aliran fluida secara umum dibedakan menjadi
dua macam, yakni aliran lurus atau laminar
dan aliran turbulen. Aliran lurus bisa disebut
sebagai aliran mulus, karena setiap partikel
fluida yang mengalir tidak saling berpotongan.
B. Prinsip Bernoulli
Pada suatu aliran fluida peningkatan pada
kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut dan
sebaliknya jika kecepatan aliran fluida rendah,
tekanannya menjadi tinggi. Prinsip ini
sebenarnya merupakan penyederhanaan dari
persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa
jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu
aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah
energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.
C. Gerak Rotasi
1. Perubahan sudut, kecepatan sudut dan
percepatan sudut
Hubungan besaran sudut dengan besaran linear
l : panjang linear
: perubahan sudut
r : jari-jari
v : kecepatan linear
ω : kecepatan sudut
a : percepatan linear
α: percepatan sudut
2. Torsi
Percepatan sudut berbanding lurus dengan
hasil kali gaya dengan lengan gaya. Hasil kali
ini disebut torsi atau momen gaya.
3. Momentum Sudut
Analogi dari momentum suatu partikel untuk
gerak rotasi adalah momentum sudut (angular
momentum)
D. Gaya yang bekerja pada airfoil di
udara
1. Gaya hambat udara (drag) merupakan gaya yang
disebabkan oleh aliran molekul-molekul dan
partikel-partikel di udara.
2. Gaya dorong (thrust), dihasilkan dari gaya yang
diberikan pelempar
3. Weight adalah gaya berat bumerang yang
menarik bumerang ke bawah karena gaya
gravitasi
4. Gaya angkat (lift), dihasilkan oleh efek dinamis
dari udara yang bereaksi di sayap
E. Hukum III Newton
Ketika suatu benda memberikan gaya pada
benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi
berlawanan arah terhadap benda yang
pertama
F. Presesi Giroskop
• Benda yang sedang berputar mengubah gaya vertikal
gravitasi menjadi gerakan horizontal, ini disebut presesi.

• Bila roda berputar dengan momentum angular mula-mula
yang besar L sepanjang poros, perubahan momentum
angular dL adalah tegak lurus dan poros bergerak dalam
arah torsi. Gerakan ini dinamakan presesi
BAB III
PEMBAHASAN
A. Anatomi Bumerang
Bumerang terdiri dari dua sayap atau lebih yang
membentuk sudut antara 800 sampai 1200. Setiap
sayap berbentuk sebagai airfoil dengan permukaan
bagian atas cembung dan permukaan bawah bidang
datar atau sedikit cekung serta memiliki leading dan
trailing edge, leading edge merupakan sisi yang
pertama kali menghadapi serangan udara ketika
terbang. Airfoil bumerang sama seperti pesawat
terbang, tetapi sayap satu berlawanan dengan yang
lainnya.
Untuk mendapatkan aksi gaya
yang lebih besar dari beratnya,
dilakukan dengan membentuk
sayap sedemikian rupa sehingga
mengambil keuntungan dari
reaksi udara terhadap hukum
Bernaulli, yaitu: peningkatan
pada kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut dan
sebaliknya jika kecepatan aliran
fluida rendah tekanannya
menjadi tinggi, maka tekanan di
bagian atas airfoil lebih kecil
daripada tekanan bagian bawah,
ini menyebabkan adanya gaya
angkat.
B. Cara Melempar Bumerang
• Cara menggenggam bumerang adalah dengan sisi yang
depan (dihias) menghadap ke arah pelempar, ini penting
karena yang akan menghadapi aliran udara adalah leading
edge untuk mendapatkan lift.
• Posisi bumerang harus hampir vertikal atau berdiri
(overhand) ketika dilepaskan, tidak pernah horizontal atau
tidur (sidearm). Kebanyakan Boomerang harus dilempar
dengan sedikit sudut kemiringan dari posisi vertikal sebesar
10 sampai 30 derajat. sudut ini disebut sebagai "layover."
• Meningkatkan kemiringan sudut akan membuatnya terbang
lebih tinggi dan kembali mendarat lebih jauh lagi.
Menggenggam bumerang lebih vertikal akan membuatnya
terbang lebih rendah ke tanah dan mendarat lebih maju
lagi.
• Hal lain yang perlu diperhatikan ketika
melempar bumerang adalah arah angin,
melemparkan bumerang harus ke arah kanan
dengan sudut antara 450 sampai 900 dari arah
datangnya angin
C. Kembalinya Bumerang
• Pada bumerang tangan kanan jalur
penerbangan berlawanan arah jarum jam jika
dilihat dari atas.
• Sayap atas bergerak maju
sambil berputar, sedangkan
sayap bagian bawah
bergerak ke depan tetapi
perputarannya ke belakang,
sehingga sayap bagian atas
lebih cepat berpindah di
udara.
• Perbedaan kecepatan ini
menyebabkan timbulnya
perbedaan gaya angkat,
gaya angkat sayap atas
akan lebih besar daripada
sayap bawah.
• Selama bumerang berputar dalam satu sumbu
dan gaya angkat lebih besar pada putaran atas,
tenaga yang ditimbulkannya menyebabkan arah
pergerakan bumerang berubah ke arah kiri,
sehingga bumerang kembali.
• Putaran pulalah yang mencegah bumerang tidak
jatuh. Hal ini disebut sebagai gaya presesi
giroskop
• Presesi giroskop inilah yang menyebabkan
bumerang berbelok dan kembali pada pelempar.
• Gesekan udara menyebabkan kecepatan
bumerang berkurang dan gravitasi menarik
bumerang ke bumi, sehingga setelah
mencapai titik tertinggi, bumerang akan turun
dan posisinya berubah menjadi horizontal
secara perlahan-lahan, akhirnya bumerang
jatuh di dekat pelempar.
Presesi Giroskop
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Salah satu dari senjata-senjata paling tua dan
berbentuk paling aneh yang pernah
dikembangkan oleh manusia adalah bumerang.
2. Bumerang terdiri dari dua sayap atau lebih yang
membentuk sudut antara 800 sampai 1200.
Setiap sayap berbentuk sebagai airfoil dengan
permukaan bagian atas cembung dan
permukaan bawah bidang datar atau sedikit
cekung serta memiliki leading dan trailing edge
3. Konsep fisika pada bumerang:
• Prinsip Bernaulli, kecepatan fluida meningkat maka
tekanannya akan menurun dan sebaliknya.
• Gerak rotasi
• Gaya aerodinamika yang bekerja pada airfoil di udara,
yaitu gaya dorong (thrust) pada permainan ini berasal
dari kekuatan lemparan, gaya hambat udara (drag),
gaya berat (weight) dan gaya angkat (lift) yang tercipta
akibat reaksi bentuk airfoil dengan udara.
• Hukum Newton III, sebuah bentuk sayap yang
membuat aksi pada udara dan menekannya ke bawah
akan membuat reaksi yang sama dari udara, yang
menekan sayap ke atas
• Presesi, terjadi pada benda berpusar yang mengubah
gaya vertikal gravitasi menjadi gerakan horizontal
4. Gerakan bumerang di udara merupakan
gabungan gerak translasi dan rotasi. Berbeloknya
bumerang karena peristiwa yang disebut presesi.
Gesekan udara menyebabkan kecepatan
bumerang berkurang dan gravitasi menarik
bumerang ke bumi, sehingga setelah mencapai
titik tertinggi, bumerang akan turun dan posisinya
berubah menjadi horizontal secara perlahanlahan, akhirnya bumerang jatuh di dekat
pelempar.
5. Hal yang perlu diperhatikan agar bumerang
kembali ke pelemparnya adalah sudut kemiringan
dari posisi vertikal, posisi bumerang dan arah
angin.
Saran
• Masih banyak hal-hal yang belum diketahui
penyebabnya yang mungkin dapat dijelaskan
secara fisika. Penulis menyarankan kepada
pembaca yang lain untuk membahas konsep
fisika pada permainan dan olah raga lainnya.

More Related Content

What's hot

interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiDwi Karyani
 
ATP IPA 7,8,9.docx
ATP IPA 7,8,9.docxATP IPA 7,8,9.docx
ATP IPA 7,8,9.docxssuser8b60ec
 
Lkpd besaran dan satuan
Lkpd besaran dan satuanLkpd besaran dan satuan
Lkpd besaran dan satuanfisika09
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSshofia ranti
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Laporan titik berat fisika
Laporan titik berat fisikaLaporan titik berat fisika
Laporan titik berat fisikaM SONI SETIAWAN
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran DarahRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran DarahHarsidi Side
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelAnnisa Icha
 
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan HewanRPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewansajidintuban
 
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdfModul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdfFaqihUddin4
 
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa CembungLKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa CembungAmphie Yuurisman
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGsumiati25
 
Bab 4 unsur radio aktif
Bab 4  unsur radio aktifBab 4  unsur radio aktif
Bab 4 unsur radio aktif1habib
 
Bahan ajar fisika relativitas khusus
Bahan ajar fisika relativitas  khususBahan ajar fisika relativitas  khusus
Bahan ajar fisika relativitas khususeli priyatna laidan
 
01.muatan listrik dan hukum coulomb
01.muatan listrik dan hukum coulomb01.muatan listrik dan hukum coulomb
01.muatan listrik dan hukum coulombnovi hendriadi
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGAstari Sari
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 

What's hot (20)

interaksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materiinteraksi radiasi dengan materi
interaksi radiasi dengan materi
 
ATP IPA 7,8,9.docx
ATP IPA 7,8,9.docxATP IPA 7,8,9.docx
ATP IPA 7,8,9.docx
 
Lkpd besaran dan satuan
Lkpd besaran dan satuanLkpd besaran dan satuan
Lkpd besaran dan satuan
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Pembelajaran ipa-terpadu
Pembelajaran ipa-terpaduPembelajaran ipa-terpadu
Pembelajaran ipa-terpadu
 
Laporan titik berat fisika
Laporan titik berat fisikaLaporan titik berat fisika
Laporan titik berat fisika
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran DarahRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Sistem Peredaran Darah
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan HewanRPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
 
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdfModul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
 
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa CembungLKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
LKS Fisika : Praktikum Lensa Cembung
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
Bab 4 unsur radio aktif
Bab 4  unsur radio aktifBab 4  unsur radio aktif
Bab 4 unsur radio aktif
 
Bahan ajar fisika relativitas khusus
Bahan ajar fisika relativitas  khususBahan ajar fisika relativitas  khusus
Bahan ajar fisika relativitas khusus
 
01.muatan listrik dan hukum coulomb
01.muatan listrik dan hukum coulomb01.muatan listrik dan hukum coulomb
01.muatan listrik dan hukum coulomb
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
 
Karakteristik STEM
Karakteristik STEMKarakteristik STEM
Karakteristik STEM
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 

Similar to Konsep fisika dalam permainan bumerang

Makalah mekanika fluida_animasi_streamli
Makalah mekanika fluida_animasi_streamliMakalah mekanika fluida_animasi_streamli
Makalah mekanika fluida_animasi_streamlinikmatus yusrilia
 
Kelompok 8 (Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang)
Kelompok 8 (Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang)Kelompok 8 (Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang)
Kelompok 8 (Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang)Fanny Fayu Laksono
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR-
 
PPT fisika pesawat
PPT fisika pesawatPPT fisika pesawat
PPT fisika pesawathaqiemisme
 
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptxFISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptxPusatStudi
 
Gaya angkat pesawat dan bernaulli
Gaya angkat pesawat dan bernaulliGaya angkat pesawat dan bernaulli
Gaya angkat pesawat dan bernaulliSagita Bagoes
 
Forces in structures and machines
Forces in structures and machinesForces in structures and machines
Forces in structures and machinesLana Ika Indriani
 
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)Wardhani_Endah
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginLaporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginFerli Dian SAputra
 

Similar to Konsep fisika dalam permainan bumerang (15)

Aerodinamika
AerodinamikaAerodinamika
Aerodinamika
 
Makalah mekanika fluida_animasi_streamli
Makalah mekanika fluida_animasi_streamliMakalah mekanika fluida_animasi_streamli
Makalah mekanika fluida_animasi_streamli
 
Kelompok 8 (Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang)
Kelompok 8 (Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang)Kelompok 8 (Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang)
Kelompok 8 (Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang)
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
 
Aplikasi Hukum Bernouli
Aplikasi Hukum BernouliAplikasi Hukum Bernouli
Aplikasi Hukum Bernouli
 
PPT fisika pesawat
PPT fisika pesawatPPT fisika pesawat
PPT fisika pesawat
 
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptxFISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
FISIKA_DASAR_I_BAB_4_GAYA.pptx
 
Proyeksi
ProyeksiProyeksi
Proyeksi
 
Modul aerodynamics Raka
Modul aerodynamics RakaModul aerodynamics Raka
Modul aerodynamics Raka
 
Gaya angkat pesawat dan bernaulli
Gaya angkat pesawat dan bernaulliGaya angkat pesawat dan bernaulli
Gaya angkat pesawat dan bernaulli
 
Forces in structures and machines
Forces in structures and machinesForces in structures and machines
Forces in structures and machines
 
Group3 aero 100%
Group3 aero 100%Group3 aero 100%
Group3 aero 100%
 
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
Fisika Fluida (Mekanisme Sayap Pesawat Terbang Terkait Fluida)
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginLaporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi angin
 
Gerak parabola
Gerak parabolaGerak parabola
Gerak parabola
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Konsep fisika dalam permainan bumerang

  • 1. KONSEP FISIKA DALAM PERMAINAN BUMERANG Oleh Zannuraini 0805120829 Dosen Pembimbing : Fakhruddin, S.Si.,MT.
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kejadian Dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan fisika, begitu pula pada olah raga yang diadaptasi dari senjata suku Aborigin yaitu bumerang. Ada dua jenis bumerang: • Hunting boomerang (tidak dapat kembali) • Returning boomerang (yang dapat kembali) Jenis returning boomerang inilah yang telah diadaptasi menjadi permainan dan olah raga, dan yang menarik dari permainan ini adalah bumerang yang dapat kembali kepada pelempar.
  • 3. B. Batasan Masalah Untuk menghindari terjadinya pembahasan yang menyimpang dan meluas, maka penulis membatasi ruang lingkup pada Konsep Fisika pada permainan Bumerang
  • 4. C. Tujuan Penulisan • Untuk mengetahui konsep fisika apa saja yang terdapat pada permainan bumerang • Untuk mengetahui anatomi bumerang • Untuk mengetahui mengapa bumerang dapat kembali ke pelempar
  • 5. D. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang aplikasi prinsip fisika terutama pada permainan bumerang dan sebagai syarat mata kuliah seminar fisika.
  • 6. BAB II LANDASAN TEORITIS A. Aliran Fluida Aliran fluida secara umum dibedakan menjadi dua macam, yakni aliran lurus atau laminar dan aliran turbulen. Aliran lurus bisa disebut sebagai aliran mulus, karena setiap partikel fluida yang mengalir tidak saling berpotongan.
  • 7. B. Prinsip Bernoulli Pada suatu aliran fluida peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut dan sebaliknya jika kecepatan aliran fluida rendah, tekanannya menjadi tinggi. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.
  • 8. C. Gerak Rotasi 1. Perubahan sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut Hubungan besaran sudut dengan besaran linear l : panjang linear : perubahan sudut r : jari-jari v : kecepatan linear ω : kecepatan sudut a : percepatan linear α: percepatan sudut
  • 9. 2. Torsi Percepatan sudut berbanding lurus dengan hasil kali gaya dengan lengan gaya. Hasil kali ini disebut torsi atau momen gaya. 3. Momentum Sudut Analogi dari momentum suatu partikel untuk gerak rotasi adalah momentum sudut (angular momentum)
  • 10. D. Gaya yang bekerja pada airfoil di udara 1. Gaya hambat udara (drag) merupakan gaya yang disebabkan oleh aliran molekul-molekul dan partikel-partikel di udara. 2. Gaya dorong (thrust), dihasilkan dari gaya yang diberikan pelempar 3. Weight adalah gaya berat bumerang yang menarik bumerang ke bawah karena gaya gravitasi 4. Gaya angkat (lift), dihasilkan oleh efek dinamis dari udara yang bereaksi di sayap
  • 11. E. Hukum III Newton Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama
  • 12. F. Presesi Giroskop • Benda yang sedang berputar mengubah gaya vertikal gravitasi menjadi gerakan horizontal, ini disebut presesi. • Bila roda berputar dengan momentum angular mula-mula yang besar L sepanjang poros, perubahan momentum angular dL adalah tegak lurus dan poros bergerak dalam arah torsi. Gerakan ini dinamakan presesi
  • 13. BAB III PEMBAHASAN A. Anatomi Bumerang Bumerang terdiri dari dua sayap atau lebih yang membentuk sudut antara 800 sampai 1200. Setiap sayap berbentuk sebagai airfoil dengan permukaan bagian atas cembung dan permukaan bawah bidang datar atau sedikit cekung serta memiliki leading dan trailing edge, leading edge merupakan sisi yang pertama kali menghadapi serangan udara ketika terbang. Airfoil bumerang sama seperti pesawat terbang, tetapi sayap satu berlawanan dengan yang lainnya.
  • 14. Untuk mendapatkan aksi gaya yang lebih besar dari beratnya, dilakukan dengan membentuk sayap sedemikian rupa sehingga mengambil keuntungan dari reaksi udara terhadap hukum Bernaulli, yaitu: peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut dan sebaliknya jika kecepatan aliran fluida rendah tekanannya menjadi tinggi, maka tekanan di bagian atas airfoil lebih kecil daripada tekanan bagian bawah, ini menyebabkan adanya gaya angkat.
  • 15. B. Cara Melempar Bumerang • Cara menggenggam bumerang adalah dengan sisi yang depan (dihias) menghadap ke arah pelempar, ini penting karena yang akan menghadapi aliran udara adalah leading edge untuk mendapatkan lift. • Posisi bumerang harus hampir vertikal atau berdiri (overhand) ketika dilepaskan, tidak pernah horizontal atau tidur (sidearm). Kebanyakan Boomerang harus dilempar dengan sedikit sudut kemiringan dari posisi vertikal sebesar 10 sampai 30 derajat. sudut ini disebut sebagai "layover." • Meningkatkan kemiringan sudut akan membuatnya terbang lebih tinggi dan kembali mendarat lebih jauh lagi. Menggenggam bumerang lebih vertikal akan membuatnya terbang lebih rendah ke tanah dan mendarat lebih maju lagi.
  • 16. • Hal lain yang perlu diperhatikan ketika melempar bumerang adalah arah angin, melemparkan bumerang harus ke arah kanan dengan sudut antara 450 sampai 900 dari arah datangnya angin
  • 17. C. Kembalinya Bumerang • Pada bumerang tangan kanan jalur penerbangan berlawanan arah jarum jam jika dilihat dari atas.
  • 18. • Sayap atas bergerak maju sambil berputar, sedangkan sayap bagian bawah bergerak ke depan tetapi perputarannya ke belakang, sehingga sayap bagian atas lebih cepat berpindah di udara. • Perbedaan kecepatan ini menyebabkan timbulnya perbedaan gaya angkat, gaya angkat sayap atas akan lebih besar daripada sayap bawah.
  • 19. • Selama bumerang berputar dalam satu sumbu dan gaya angkat lebih besar pada putaran atas, tenaga yang ditimbulkannya menyebabkan arah pergerakan bumerang berubah ke arah kiri, sehingga bumerang kembali. • Putaran pulalah yang mencegah bumerang tidak jatuh. Hal ini disebut sebagai gaya presesi giroskop • Presesi giroskop inilah yang menyebabkan bumerang berbelok dan kembali pada pelempar.
  • 20. • Gesekan udara menyebabkan kecepatan bumerang berkurang dan gravitasi menarik bumerang ke bumi, sehingga setelah mencapai titik tertinggi, bumerang akan turun dan posisinya berubah menjadi horizontal secara perlahan-lahan, akhirnya bumerang jatuh di dekat pelempar.
  • 22. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Salah satu dari senjata-senjata paling tua dan berbentuk paling aneh yang pernah dikembangkan oleh manusia adalah bumerang. 2. Bumerang terdiri dari dua sayap atau lebih yang membentuk sudut antara 800 sampai 1200. Setiap sayap berbentuk sebagai airfoil dengan permukaan bagian atas cembung dan permukaan bawah bidang datar atau sedikit cekung serta memiliki leading dan trailing edge
  • 23. 3. Konsep fisika pada bumerang: • Prinsip Bernaulli, kecepatan fluida meningkat maka tekanannya akan menurun dan sebaliknya. • Gerak rotasi • Gaya aerodinamika yang bekerja pada airfoil di udara, yaitu gaya dorong (thrust) pada permainan ini berasal dari kekuatan lemparan, gaya hambat udara (drag), gaya berat (weight) dan gaya angkat (lift) yang tercipta akibat reaksi bentuk airfoil dengan udara. • Hukum Newton III, sebuah bentuk sayap yang membuat aksi pada udara dan menekannya ke bawah akan membuat reaksi yang sama dari udara, yang menekan sayap ke atas • Presesi, terjadi pada benda berpusar yang mengubah gaya vertikal gravitasi menjadi gerakan horizontal
  • 24. 4. Gerakan bumerang di udara merupakan gabungan gerak translasi dan rotasi. Berbeloknya bumerang karena peristiwa yang disebut presesi. Gesekan udara menyebabkan kecepatan bumerang berkurang dan gravitasi menarik bumerang ke bumi, sehingga setelah mencapai titik tertinggi, bumerang akan turun dan posisinya berubah menjadi horizontal secara perlahanlahan, akhirnya bumerang jatuh di dekat pelempar. 5. Hal yang perlu diperhatikan agar bumerang kembali ke pelemparnya adalah sudut kemiringan dari posisi vertikal, posisi bumerang dan arah angin.
  • 25. Saran • Masih banyak hal-hal yang belum diketahui penyebabnya yang mungkin dapat dijelaskan secara fisika. Penulis menyarankan kepada pembaca yang lain untuk membahas konsep fisika pada permainan dan olah raga lainnya.