SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Ady Purnomo - 11301020003

Pengertian dan Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh
dunia,meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Mata kuliah tersebut sering
disebut sebagai civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut
sebagai democracy education. Mata kuliah ini memiliki peran yang strategis dalam
mempersiapkan warganegara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban. Berdasarkan
rumusan "Civic International” (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk
perturnbuhan

civic

culture,

untuk

keberhasilan

pengembangan

dan

pemeliharaan

pemerintahan demokrasi (Mansoer,2005).

2.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan Keputusan DIRJEN DIKTI No. 43/DIKTI/Kep/2006, tujuan pendidikan

Kewarganegaraan adalah dirumuskan dalam visi, misi dan kompetensi sebagai berikut.

Visi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan sumber nilai
dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan
mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan
pada suatu reafitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang
harus memiliki visi intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah air dan
bangsanya.

Misi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk membantu
mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilainilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan
bermoral.

Kewarganegaraan

Halaman 1
Ady Purnomo - 11301020003

Filsafat Pancasila
1. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah satu bidang ilmu yang senahtiasa ada dan menyertai kehidupan
manusia. Secara etimalogis istilah "filsafat" berasal dari bahasa Yunani "philein" yang
artinya "cinta" dan "sophos" yang artinya "hikmah" atau "kebijaksanaan" atau "wisdom"
(Nasution, 1973). Jadi secara harfiah istilah filsafat adalah mengandung makna cinta
kebijaksanaan. Hal ini nampaknya sesuai dengan sejarah timbulnya ilmu pengetahuan,
yang sebelumya di bawah naungan filsafat. Jadi manusia dalam kehidupan pasti memilih
apa pandangan dalam hidup yang dianggap paling benar, paling baik dan membawa
kesejahteraan dalam kehidupannya, dan pilihan manusia sebagai suatu pandangan dalam
hidupnya itulah yang disebut filsafat.

2. Pengertian Pancasila Sebagai Suatu Sistem
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan system filsafat. Yang
dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan,
saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh, sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1.

Suatu kesatuan bagian-bagian

2.

Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri

3.

Saling berhubungan, saling ketergantungan

4.

Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan
sistem)

5.

Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich,
1974:22).

Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila Pancasila setiap sila pada
hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri tujuan tertentu, yaitu
suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. lsi sila-sila Pancasila
pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Dasar filsafat Negara Indonesia terdiri atas
lima sila yang masing-masing merupakan suatu asas peradabab: Namun demikian silasila Pancasila itu bersama-sama merupakan suatu kesatuan dan keutuhan, setiap sila
menupakan suatu unsur (bagian yang mutlak) dari kesatuan Pancasila. Maka dasar
Kewarganegaraan

Halaman 2
Ady Purnomo - 11301020003

filsafat negara Pancasila adalah merupakan suatu kesatuan yang bersifat majemuk
tunggai (majemuk artinya jamak) (tunggal artinya satu). Konsekuensinya setiap sila tidak
dapat berdiri sendiri terpisah dari sila yang lainnya.
3. Kesatuan Nilai – Nilai Pancasila
a. Susunan Pancasila yang bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal
Susunan Pancasila adalah hierarkis dan mempunyai bentuk piramidal.
Pengertian matematika piramidal digunakan untuk menggambarkan hubungan
hierarkhi sila-sila dari Pancasila dalam urut-urutan luas (kwantitas) dan juga
dalam hal sifat-sifatnya (kwalitas).
b. Kesatuan Sila-sila Pancasila yang saling Mengisi dan Saling Mengkualifikasi
Sila-sila Pancasila sebagai

kesatuan dapat

dirumuskan pula dalam

hubungannya saling mengisi atau mengkualifikasi dalam rangka hubungan
hierarkhis piramidal tadi.
1. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Ketuhanan
yang

berkemanusiaan

yang

adi)

dan-beradab,

yang

berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin
oleh

hikmat

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
2. Sila kedua : kemanusiaan yang adil dan beradab adalah
kemanusiaan yang Berketuhan Yang Maha Esa, yang
berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin
oleh

hikmat

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
3. Sila ketiga : persatuan Indonesia adalah persatuan yang berkeTuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan
beradab, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan/perwakiIan,

yang

berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratanlpenwakilan, adalah
kerakyatan
Kewarganegaraan

yang

Berketuhanan

Yang

Maha

Esa,

Halaman 3
Ady Purnomo - 11301020003

berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan
Indonesia, yang berkeadilan sosiai bagi seluruh rakyat
Indonesia.
5. Sila kelima : keadiian sosial bagi seluluh rakyat Indonesia
adalah keadilan

yang Berketuhanan Yang Maha Esa,

berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berkerakyatan
yang

dipimpin

oleh

hikmat

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan/perwakilan. (Notonagoro, 1975:43,44).

Kewarganegaraan

Halaman 4
Ady Purnomo - 11301020003

Identitas Nasional
1. Pengertian Identitas Nasional
Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi sekarang ini mendapat tantangan yang
sangat kuat, terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger
dalam The Capitalis Revolution, era globalisasi sekarang ini ideology kapitalislah yang
akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu per satu dan
menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsabangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, sosial, politik dan kebudayaan.
Perubahan global ini menurut Fukuyama membawa perubahan suatu ideologi, yaitu dari
ideologi partikular ke arah ideologi universal dan dalam kondisi seperti ini
kapitalismelah yang akan menguasainya.
Istilah “Identitas Nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Berdasarkan pengertian yang demikian ini, maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki
identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa
tersebut. Demikian pula, hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa
tersebut terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian “Identitas Nasional”
sebagaimana dijelaskan di atas, maka identitas nasional suatu bangsa atau lebih populer
disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.
Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas, sebenarnya pertama kali muncul dari
para pakar psikologi. Manusia sebagai individu sulit dipahami manakala ia terlepas dari
manusia lainnya. Oleh karena itu, manusia dalam melakukan interaksi dengan individu
lainnya senantiasa memiliki suatu sifat kebiasaan, tingkah laku sertakarakter yang khas
yang membedakan manusia tersebut dengan manusia lainnya. Namun demikian, pada
umumnya pengertian atau istilah kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan
atau totalitas dari faktor-faktor biologis,psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah
laku individu. Tingkah laku tersebut terdiri atas kebiasaan, sikap, sifat-sifat serta karakter
yang berada pada seseorang sehingga seseorang tersebut berbeda dengan orang yang
lainnya. Oleh karena itu, kepribadian adalah tercermin pada keseluruhan tingkah laku
seseorang dalam hubungan dengan manusia lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian kepribadian sebagai suatu identitas
nasional suatu bangsa, adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individuKewarganegaraan

Halaman 5
Ady Purnomo - 11301020003

individu sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut. Oleh karena itu, pengertian
identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan pengertian “Peoples
Character”, “National Character”, atau “National Identity”.

2. Sejarah Budaya Bangsa Sebagai Akar Identitas Nasional
Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang.
Berdasarkan kenyataan objektif tersebut, maka untuk memahami jati diri bangsa
Indonesia serta identitas nasional Indonesia maka tidak dapat dilepaskan dengan akarakar budaya yang mendasari identitas nasional Indonesia.

3. Faktor Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan
sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran
identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas
nasional bangsa Indonesia, meliputi:
1. Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis, ekologis dan demografis,
2. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia.
Robert de Ventos mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu
bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu:
1. Faktor Primer, mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya.
Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama
wilayah, serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda
dengan kekhasan masing-masing. Unsur-unsur yang beraneka ragam yang
masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu
persekutuan hidup bersama, yaitu bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak
menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhinneka
Tunggal Ika.
2. Faktor Pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya
angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara.
Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta pembangunan negaradan bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional
Kewarganegaraan

Halaman 6
Ady Purnomo - 11301020003

yang bersifat dinamis. Oleh karena itu, bagi bangsa Indonesia proses pembentukan
identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan dan
prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan Negaranya. Dalam
hubungan ini sangat diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa, serta langkah yang
sama dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia.
3. Faktor Penarik, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,
tumbuhnnya birokrasi dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa
Indonesia unsur bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional,
sehingga bahasa Indonesia telah merupakan bahasa resmi Negara dan bangsa
Indonesia. Bahasa Melayu telah dipilih sebagai bahasa antar etnis yang ada di
Indonesia, meskipun masing-masing etnis atau daerah di Indonesia telah memiliki
bahasa daerah masing-masing.
4. Faktor Reaktif, meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif
melalui memori kolektif rakyat. Penderitaan dan kesengsaraan hidup serta
semangat bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang
sangat strategis dalam membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan,
pengorbanan,

menegakkan

kebenaran

dapat

merupakan

identitas

untuk

memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia.

Kewarganegaraan

Halaman 7

More Related Content

What's hot

7. pancasila sebagai ideologi negara
7. pancasila sebagai ideologi negara7. pancasila sebagai ideologi negara
7. pancasila sebagai ideologi negaraYuhuu Febriani Fitria
 
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaKewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaPuja Lestari
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatMuhammad Yuswani
 
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraMuadz Nuruzzaman
 
Pkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilaiPkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilaiAnang Sarbaini
 
Pancasila sebagai ideologi negara
Pancasila sebagai ideologi negaraPancasila sebagai ideologi negara
Pancasila sebagai ideologi negarainasalsa
 
filsafat
filsafatfilsafat
filsafatrosny23
 
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamP kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamAnang Sarbaini
 
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudPancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudFajar Jabrik
 
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)Muhd Hasrul
 
Identitas Nasional dan Masyarakat Madani
Identitas Nasional dan Masyarakat MadaniIdentitas Nasional dan Masyarakat Madani
Identitas Nasional dan Masyarakat MadaniUniversitas Lampung
 
Pancasila Sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan Negara
Pancasila Sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan NegaraPancasila Sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan Negara
Pancasila Sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan NegaraElita Anggraini Setyobudi
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 

What's hot (20)

7. pancasila sebagai ideologi negara
7. pancasila sebagai ideologi negara7. pancasila sebagai ideologi negara
7. pancasila sebagai ideologi negara
 
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaKewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas Bangsa
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
Pkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilaiPkn perspektif pendidikan nilai
Pkn perspektif pendidikan nilai
 
Pancasila sebagai ideologi negara
Pancasila sebagai ideologi negaraPancasila sebagai ideologi negara
Pancasila sebagai ideologi negara
 
filsafat
filsafatfilsafat
filsafat
 
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamP kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
 
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudPancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
 
Makna sila sila pancasila
Makna sila sila pancasilaMakna sila sila pancasila
Makna sila sila pancasila
 
IDEOLOGI
IDEOLOGIIDEOLOGI
IDEOLOGI
 
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)
Nota lengkap budaya dan masyarakat(ansos)
 
BMP MKDU4112
BMP MKDU4112BMP MKDU4112
BMP MKDU4112
 
Identitas Nasional dan Masyarakat Madani
Identitas Nasional dan Masyarakat MadaniIdentitas Nasional dan Masyarakat Madani
Identitas Nasional dan Masyarakat Madani
 
Makalah pancasila retna
Makalah pancasila retnaMakalah pancasila retna
Makalah pancasila retna
 
Pancasila Sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan Negara
Pancasila Sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan NegaraPancasila Sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan Negara
Pancasila Sebagai Nilai Dasar Kehidupan Bangsa dan Negara
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 

Viewers also liked

Pentingnya pengembangan kepribadian- personality development
Pentingnya pengembangan kepribadian- personality developmentPentingnya pengembangan kepribadian- personality development
Pentingnya pengembangan kepribadian- personality developmentstate univ of surabaya
 
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB I
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB IMAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB I
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB Isarinahongland
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianRisdawati Hutabarat
 
Воронка продаж Web 3.0
Воронка продаж Web 3.0Воронка продаж Web 3.0
Воронка продаж Web 3.0Viktor Kharchevskyi
 
A study of studies suzanne gibbons
A study of studies   suzanne gibbonsA study of studies   suzanne gibbons
A study of studies suzanne gibbonssgibbon1
 
Introducing Euclid Network2
Introducing Euclid Network2Introducing Euclid Network2
Introducing Euclid Network2EuclidNetwork
 
Conversion Presentation
Conversion PresentationConversion Presentation
Conversion PresentationMoreNiche
 
Introducing Euclid Network
Introducing Euclid NetworkIntroducing Euclid Network
Introducing Euclid NetworkEuclidNetwork
 
Euclid Network's guide to the EC's work programme
Euclid Network's guide to the EC's work programmeEuclid Network's guide to the EC's work programme
Euclid Network's guide to the EC's work programmeEuclidNetwork
 
Website Clinic & More Niche Developments
Website Clinic & More Niche DevelopmentsWebsite Clinic & More Niche Developments
Website Clinic & More Niche DevelopmentsMoreNiche
 
4. removing risk from affiliate marketing
4. removing risk from affiliate marketing4. removing risk from affiliate marketing
4. removing risk from affiliate marketingMoreNiche
 
Lembar asistensi laporan pengukuran besaran listrik
Lembar asistensi laporan pengukuran besaran listrikLembar asistensi laporan pengukuran besaran listrik
Lembar asistensi laporan pengukuran besaran listrikAdy Purnomo
 

Viewers also liked (16)

Pembuatan Vanillin Sintetik Dari Daun Cengkeh
Pembuatan Vanillin Sintetik Dari Daun CengkehPembuatan Vanillin Sintetik Dari Daun Cengkeh
Pembuatan Vanillin Sintetik Dari Daun Cengkeh
 
Pentingnya pengembangan kepribadian- personality development
Pentingnya pengembangan kepribadian- personality developmentPentingnya pengembangan kepribadian- personality development
Pentingnya pengembangan kepribadian- personality development
 
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB I
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB IMAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB I
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB I
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
 
Воронка продаж Web 3.0
Воронка продаж Web 3.0Воронка продаж Web 3.0
Воронка продаж Web 3.0
 
A study of studies suzanne gibbons
A study of studies   suzanne gibbonsA study of studies   suzanne gibbons
A study of studies suzanne gibbons
 
Introducing Euclid Network2
Introducing Euclid Network2Introducing Euclid Network2
Introducing Euclid Network2
 
Flamenco
FlamencoFlamenco
Flamenco
 
Adventure Friends
Adventure FriendsAdventure Friends
Adventure Friends
 
Conversion Presentation
Conversion PresentationConversion Presentation
Conversion Presentation
 
Introducing Euclid Network
Introducing Euclid NetworkIntroducing Euclid Network
Introducing Euclid Network
 
Euclid Network's guide to the EC's work programme
Euclid Network's guide to the EC's work programmeEuclid Network's guide to the EC's work programme
Euclid Network's guide to the EC's work programme
 
Website Clinic & More Niche Developments
Website Clinic & More Niche DevelopmentsWebsite Clinic & More Niche Developments
Website Clinic & More Niche Developments
 
4. removing risk from affiliate marketing
4. removing risk from affiliate marketing4. removing risk from affiliate marketing
4. removing risk from affiliate marketing
 
Lembar asistensi laporan pengukuran besaran listrik
Lembar asistensi laporan pengukuran besaran listrikLembar asistensi laporan pengukuran besaran listrik
Lembar asistensi laporan pengukuran besaran listrik
 
Mahagun
MahagunMahagun
Mahagun
 

Similar to IDENTITAS NASIONAL

Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaSeptian Muna Barakati
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarAndreboyke6
 
Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx
Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptxPancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx
Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptxHerningHambarrukmi1
 
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunanPancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunandita wahyu
 
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negaraPancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negarajulyaneria
 
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Julyan Eria
 
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanPengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanKhairunnisaIcha9
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanFahmy Metala
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologidea merisa
 

Similar to IDENTITAS NASIONAL (20)

Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Pembangunan karakter bangsa
Pembangunan karakter bangsaPembangunan karakter bangsa
Pembangunan karakter bangsa
 
Bedah Buku KWN
Bedah Buku KWNBedah Buku KWN
Bedah Buku KWN
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx
Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptxPancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx
Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx
 
Makalah desi
Makalah desiMakalah desi
Makalah desi
 
Paradigma Pancasila
Paradigma PancasilaParadigma Pancasila
Paradigma Pancasila
 
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunanPancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
 
Bab i pkn di pt
Bab i pkn di ptBab i pkn di pt
Bab i pkn di pt
 
Tuesday
TuesdayTuesday
Tuesday
 
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negaraPancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
 
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
 
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanPengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
 
Tugas ideologi
Tugas ideologiTugas ideologi
Tugas ideologi
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 

More from Ady Purnomo

Keuntungan dan kerugian dalam kewirausahaan
Keuntungan dan kerugian dalam kewirausahaanKeuntungan dan kerugian dalam kewirausahaan
Keuntungan dan kerugian dalam kewirausahaanAdy Purnomo
 
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik diodaDioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik diodaAdy Purnomo
 
Rangkaian pembanding rangkaian komparator Comparator
Rangkaian pembanding rangkaian komparator ComparatorRangkaian pembanding rangkaian komparator Comparator
Rangkaian pembanding rangkaian komparator ComparatorAdy Purnomo
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanAdy Purnomo
 
Makalah arsitektur sistem komputer processor
Makalah arsitektur sistem komputer processorMakalah arsitektur sistem komputer processor
Makalah arsitektur sistem komputer processorAdy Purnomo
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikAdy Purnomo
 
Ilmu bahan listrik ady purnomo - 11301020003
Ilmu bahan listrik   ady purnomo - 11301020003Ilmu bahan listrik   ady purnomo - 11301020003
Ilmu bahan listrik ady purnomo - 11301020003Ady Purnomo
 
Makalah bahasa manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Makalah bahasa   manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...Makalah bahasa   manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Makalah bahasa manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...Ady Purnomo
 
Tugas Transmisi Daya Listrik
Tugas Transmisi Daya ListrikTugas Transmisi Daya Listrik
Tugas Transmisi Daya ListrikAdy Purnomo
 
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depanLaporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depanAdy Purnomo
 
Judul laporan pengukuran besaran listrik
Judul laporan pengukuran besaran listrikJudul laporan pengukuran besaran listrik
Judul laporan pengukuran besaran listrikAdy Purnomo
 
Daftar pustaka laporan pengukuran besaran listrik
Daftar pustaka laporan pengukuran besaran listrikDaftar pustaka laporan pengukuran besaran listrik
Daftar pustaka laporan pengukuran besaran listrikAdy Purnomo
 
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrikPendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrikAdy Purnomo
 
Tugas manajemen industri
Tugas manajemen industriTugas manajemen industri
Tugas manajemen industriAdy Purnomo
 
Judul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika ady
Judul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika   adyJudul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika   ady
Judul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika adyAdy Purnomo
 
Isi modul dasar elektro ady
Isi modul dasar elektro   adyIsi modul dasar elektro   ady
Isi modul dasar elektro adyAdy Purnomo
 
Lembar asistensi pbl
Lembar asistensi pblLembar asistensi pbl
Lembar asistensi pblAdy Purnomo
 
Judul makalah pbl
Judul makalah pblJudul makalah pbl
Judul makalah pblAdy Purnomo
 
Daftar pustaka pbl
Daftar pustaka pblDaftar pustaka pbl
Daftar pustaka pblAdy Purnomo
 

More from Ady Purnomo (20)

Keuntungan dan kerugian dalam kewirausahaan
Keuntungan dan kerugian dalam kewirausahaanKeuntungan dan kerugian dalam kewirausahaan
Keuntungan dan kerugian dalam kewirausahaan
 
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik diodaDioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
 
Rangkaian pembanding rangkaian komparator Comparator
Rangkaian pembanding rangkaian komparator ComparatorRangkaian pembanding rangkaian komparator Comparator
Rangkaian pembanding rangkaian komparator Comparator
 
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplanJenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
Jenis jenis turbin turbin pelton turbin francis dan turbin kaplan
 
Makalah arsitektur sistem komputer processor
Makalah arsitektur sistem komputer processorMakalah arsitektur sistem komputer processor
Makalah arsitektur sistem komputer processor
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
 
Ilmu bahan listrik ady purnomo - 11301020003
Ilmu bahan listrik   ady purnomo - 11301020003Ilmu bahan listrik   ady purnomo - 11301020003
Ilmu bahan listrik ady purnomo - 11301020003
 
Makalah bahasa manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Makalah bahasa   manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...Makalah bahasa   manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Makalah bahasa manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
 
Tugas Transmisi Daya Listrik
Tugas Transmisi Daya ListrikTugas Transmisi Daya Listrik
Tugas Transmisi Daya Listrik
 
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depanLaporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
 
Judul laporan pengukuran besaran listrik
Judul laporan pengukuran besaran listrikJudul laporan pengukuran besaran listrik
Judul laporan pengukuran besaran listrik
 
Daftar pustaka laporan pengukuran besaran listrik
Daftar pustaka laporan pengukuran besaran listrikDaftar pustaka laporan pengukuran besaran listrik
Daftar pustaka laporan pengukuran besaran listrik
 
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrikPendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
 
Tugas manajemen industri
Tugas manajemen industriTugas manajemen industri
Tugas manajemen industri
 
Judul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika ady
Judul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika   adyJudul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika   ady
Judul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika ady
 
Isi modul dasar elektro ady
Isi modul dasar elektro   adyIsi modul dasar elektro   ady
Isi modul dasar elektro ady
 
Pendahuluan pbl
Pendahuluan pblPendahuluan pbl
Pendahuluan pbl
 
Lembar asistensi pbl
Lembar asistensi pblLembar asistensi pbl
Lembar asistensi pbl
 
Judul makalah pbl
Judul makalah pblJudul makalah pbl
Judul makalah pbl
 
Daftar pustaka pbl
Daftar pustaka pblDaftar pustaka pbl
Daftar pustaka pbl
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

IDENTITAS NASIONAL

  • 1. Ady Purnomo - 11301020003 Pengertian dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia,meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Mata kuliah tersebut sering disebut sebagai civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut sebagai democracy education. Mata kuliah ini memiliki peran yang strategis dalam mempersiapkan warganegara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban. Berdasarkan rumusan "Civic International” (1995), disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk perturnbuhan civic culture, untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan pemerintahan demokrasi (Mansoer,2005). 2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan Keputusan DIRJEN DIKTI No. 43/DIKTI/Kep/2006, tujuan pendidikan Kewarganegaraan adalah dirumuskan dalam visi, misi dan kompetensi sebagai berikut. Visi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan pada suatu reafitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memiliki visi intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah air dan bangsanya. Misi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilainilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral. Kewarganegaraan Halaman 1
  • 2. Ady Purnomo - 11301020003 Filsafat Pancasila 1. Pengertian Filsafat Filsafat adalah satu bidang ilmu yang senahtiasa ada dan menyertai kehidupan manusia. Secara etimalogis istilah "filsafat" berasal dari bahasa Yunani "philein" yang artinya "cinta" dan "sophos" yang artinya "hikmah" atau "kebijaksanaan" atau "wisdom" (Nasution, 1973). Jadi secara harfiah istilah filsafat adalah mengandung makna cinta kebijaksanaan. Hal ini nampaknya sesuai dengan sejarah timbulnya ilmu pengetahuan, yang sebelumya di bawah naungan filsafat. Jadi manusia dalam kehidupan pasti memilih apa pandangan dalam hidup yang dianggap paling benar, paling baik dan membawa kesejahteraan dalam kehidupannya, dan pilihan manusia sebagai suatu pandangan dalam hidupnya itulah yang disebut filsafat. 2. Pengertian Pancasila Sebagai Suatu Sistem Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan system filsafat. Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh, sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Suatu kesatuan bagian-bagian 2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri 3. Saling berhubungan, saling ketergantungan 4. Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama (tujuan sistem) 5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich, 1974:22). Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila Pancasila setiap sila pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri tujuan tertentu, yaitu suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. lsi sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Dasar filsafat Negara Indonesia terdiri atas lima sila yang masing-masing merupakan suatu asas peradabab: Namun demikian silasila Pancasila itu bersama-sama merupakan suatu kesatuan dan keutuhan, setiap sila menupakan suatu unsur (bagian yang mutlak) dari kesatuan Pancasila. Maka dasar Kewarganegaraan Halaman 2
  • 3. Ady Purnomo - 11301020003 filsafat negara Pancasila adalah merupakan suatu kesatuan yang bersifat majemuk tunggai (majemuk artinya jamak) (tunggal artinya satu). Konsekuensinya setiap sila tidak dapat berdiri sendiri terpisah dari sila yang lainnya. 3. Kesatuan Nilai – Nilai Pancasila a. Susunan Pancasila yang bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal Susunan Pancasila adalah hierarkis dan mempunyai bentuk piramidal. Pengertian matematika piramidal digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarkhi sila-sila dari Pancasila dalam urut-urutan luas (kwantitas) dan juga dalam hal sifat-sifatnya (kwalitas). b. Kesatuan Sila-sila Pancasila yang saling Mengisi dan Saling Mengkualifikasi Sila-sila Pancasila sebagai kesatuan dapat dirumuskan pula dalam hubungannya saling mengisi atau mengkualifikasi dalam rangka hubungan hierarkhis piramidal tadi. 1. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan yang adi) dan-beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 2. Sila kedua : kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang Berketuhan Yang Maha Esa, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 3. Sila ketiga : persatuan Indonesia adalah persatuan yang berkeTuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakiIan, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 4. Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanlpenwakilan, adalah kerakyatan Kewarganegaraan yang Berketuhanan Yang Maha Esa, Halaman 3
  • 4. Ady Purnomo - 11301020003 berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkeadilan sosiai bagi seluruh rakyat Indonesia. 5. Sila kelima : keadiian sosial bagi seluluh rakyat Indonesia adalah keadilan yang Berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. (Notonagoro, 1975:43,44). Kewarganegaraan Halaman 4
  • 5. Ady Purnomo - 11301020003 Identitas Nasional 1. Pengertian Identitas Nasional Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi sekarang ini mendapat tantangan yang sangat kuat, terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger dalam The Capitalis Revolution, era globalisasi sekarang ini ideology kapitalislah yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu per satu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsabangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, sosial, politik dan kebudayaan. Perubahan global ini menurut Fukuyama membawa perubahan suatu ideologi, yaitu dari ideologi partikular ke arah ideologi universal dan dalam kondisi seperti ini kapitalismelah yang akan menguasainya. Istilah “Identitas Nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini, maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Demikian pula, hal ini juga sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian “Identitas Nasional” sebagaimana dijelaskan di atas, maka identitas nasional suatu bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa. Pengertian kepribadian sebagai suatu identitas, sebenarnya pertama kali muncul dari para pakar psikologi. Manusia sebagai individu sulit dipahami manakala ia terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena itu, manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa memiliki suatu sifat kebiasaan, tingkah laku sertakarakter yang khas yang membedakan manusia tersebut dengan manusia lainnya. Namun demikian, pada umumnya pengertian atau istilah kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitas dari faktor-faktor biologis,psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdiri atas kebiasaan, sikap, sifat-sifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang tersebut berbeda dengan orang yang lainnya. Oleh karena itu, kepribadian adalah tercermin pada keseluruhan tingkah laku seseorang dalam hubungan dengan manusia lain. Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian kepribadian sebagai suatu identitas nasional suatu bangsa, adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individuKewarganegaraan Halaman 5
  • 6. Ady Purnomo - 11301020003 individu sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut. Oleh karena itu, pengertian identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan pengertian “Peoples Character”, “National Character”, atau “National Identity”. 2. Sejarah Budaya Bangsa Sebagai Akar Identitas Nasional Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang. Berdasarkan kenyataan objektif tersebut, maka untuk memahami jati diri bangsa Indonesia serta identitas nasional Indonesia maka tidak dapat dilepaskan dengan akarakar budaya yang mendasari identitas nasional Indonesia. 3. Faktor Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional Kelahiran identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia, meliputi: 1. Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis, ekologis dan demografis, 2. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Robert de Ventos mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu: 1. Faktor Primer, mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah, serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. Unsur-unsur yang beraneka ragam yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri-sendiri menyatukan diri dalam suatu persekutuan hidup bersama, yaitu bangsa Indonesia. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika. 2. Faktor Pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negaradan bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional Kewarganegaraan Halaman 6
  • 7. Ady Purnomo - 11301020003 yang bersifat dinamis. Oleh karena itu, bagi bangsa Indonesia proses pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan Negaranya. Dalam hubungan ini sangat diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa, serta langkah yang sama dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia. 3. Faktor Penarik, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnnya birokrasi dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah merupakan bahasa resmi Negara dan bangsa Indonesia. Bahasa Melayu telah dipilih sebagai bahasa antar etnis yang ada di Indonesia, meskipun masing-masing etnis atau daerah di Indonesia telah memiliki bahasa daerah masing-masing. 4. Faktor Reaktif, meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat. Penderitaan dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat merupakan identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia. Kewarganegaraan Halaman 7