SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PANCASILA
(DALAM KONTEKS FILOSOFIS,
IDEOLOGI & IDENTITAS)
A. PANCASILA DALAM KONTEKS FILOSOFIS
 Dalam konteks filosofis, berarti melihat Pancasila dalam bangunan bangsa dan negara
Indonesia; “Pancasila sbg filsafat pd hakikatnya merupakan suatu nilai”. Sehingga harus
dipahami sila-sila yg membentuk Pancasila.
 Sila-sila Pancasila (Pembukaan UUD 1945 Alenia IV):
1. Ketuhanan Yang Maha Esa Nilai Ketuhanan
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab Nilai Kemanusiaan
3. Persatuan Indonesia Nilai Persatuan
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan Nilai Kerakyatan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Nilai Keadilan
NILAI
 Nilai : value (Inggris); valere (Latin), yang berarti kuat, baik, berharga. Nilai
berarti sesuatu yang berharga.
 Nilai scr istilah:
 Nilai adl sesuatu yg berharga, baik, dan berguna bagi manusia.
 Nilai adl suatu penetapan atau suatu kualitas yg menyangkut jenis dan minat.
 Nilai adl suatu penghargaan atau kualitas terhadap suatu hal yg dpt menjadi dasar
penentu tingkah laku manusia, karena suatu itu:
- Berguna (useful)
- Keyakinan (belief)
- Memuaskan (satisfying)
- Menarik (interesting)
- Menguntungkan (profitable)
- Menyenangkan (pleasant)
 Ciri-ciri Nilai:
Suatu realitas abstrak
Bersifat normatif
Sebagai motivator (daya dorong) manusia untuk
bertindak
 Macam-macam Nilai:
a. Menurut Prof Notonegoro:
1. Nilai Materiil : sesuatu yg berguna bagi jasmani manusia.
2. Nilai vital : seauatu yg berguna untuk manusia utk dpt melakukan
kegiatan.
3. Nilai kerohanian :
- nilai kebenaran yg bersumber pd akal pikir manusia
- nilai estetika (keindahan) bersumber pd rasa manusia
- nilai kebaikan/nilai moral pd kehendak hati manusia
- nilai religius (ketuhanan) bersifat mutlak bersumber pd keyakinan
manusia
a. Walter G Everet menggolongkan nilai-nilai manusiawi dalam
8 (delapan) kelompok:
1. nilai-nilai ekonomis 5. nilai-nilai watak
2. nilai-nilai kejasmanian 6. nilai-nilai estetis
3. nilai-nilai hiburan 7. nilai-nilai intelektual
4. nilai-nilai sosial 8. nilai-nilai keagamaan
c. Dalam ilmu filsafat, nilai dibedakan mjd 3 (tiga) jenis, yaitu:
1. Nilai logika : nilai ttg benar atau salah
2. Nilai etika: nilai ttg baik atau buruk
3. Nilai estetika: nilai ttg indah atau jelek
Pancasila dlm konteks filosofis dibagi mjd 3 (tiga) tingkatan nilai:
Nilai Praktis
Nilai Instrumental
Nilai Dasar
Nilai & Norma
■ Norma/kaidah adl aturan pedoman bagi manusia
dlm berperilaku sbg perwujudan dari nilai.
■ Nilai yang abstrak dijabarkan dlm wujud norma.
■ Tanpa dibuat norma, nilai tdk bisa praktis artinya
tdk mampu berfungsi konkret dlm kehidupan
Sehari-hari
Nilai
Norma
Norma
Norma
Moral/
etik
Norma
Hukum
Norma
Kesopanan
Norma
Agama
B. PANCASILA DALAM KONTEKS
IDEOLOGI NEGARA
 Pengertian Ideologi: “idea” berarti gagasan, konsep, cita-cita; “logos” berarti ilmu.
 Ideologi yaitu seperangkat prinsip yg dijadikan dasar untuk memberikan arah dan tujuan yg ingin
dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan kehidupan nasional suatu bangsa dan
negara.
 Arti penting ideologi bagi suatu negara:
1. Negara mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberi motivasi perjuangan untuk
mencapai apa yg dicita-citakan.
2. memberikan arah dan tujuan yg jelas menuju kehidupan yg dicita-citakan.
3. Mempersatukan orang-orang dalam suatu negara dari berbagai macam agama, suku, ras, dan adat.
4. Mengatasi konflik atau ketegangan social.
5. Tidak mudah terpengaruh oleh ideology lain, serta menjadi pedoman/pegangan yg kuat.
 Sbg ideologi, Pancasila dituntut untuk tetap pd jati dirinya ke dalam
(instrinsik) dan ke luar (ekstrinsik)
 Ke dalam (instrinsik) berarti, Pancasila harus: 1) Konsisten; 2)
Koheren; 3) Koresponden.
 Ke luar (ekstrinsik) berarti, Pancasila harus mjd: Penyalur dan
penyaring kepentingan; horizontal maupun vertikal.
 Fungsi ideologi Pancasila:
 Ideologi memainkan peranan penting dlm proses dan memelihara integrasi
nasional. Peranan itu antara lain dg melihat 3 (tiga) dimensi, yaitu:
kemampuan mencerminkan realita yg hidup dlm masyarakat, idealisme yg
terkandung di dalamnya, dan fleksibilitas terhadap perubahan-perubahan yg
terjadi.
 Sehingga dpt mengukur ideologi sbg titik keseimbangan, tempat bertemunya
konsesus antara berbagai kelompok atau golongan.
 Bhs Latin “consistere” berarti “berdiri bersama”, artinya
sesuai, harmoni, atau hubungan logis.
 Satu sila harus merupakan kesatuan yg terpadu.
 Misalnya: sila ke-1 (Ketuhanan Yang Maha Esa) mempunyai
hubungan yg logis dg Pasal 29 (Agama) UUD 1945; sila ke-2
(Kemanusiaan yg adil dan beradab) dengan kemerdekaan;
sila ke-3 (Persatuan Indonesia) dengan Pasal 18
Pemerintahan Daerah; dll.
KONSISTEN
 Bhs Latin “cohaerere” berarti “lekat satu dengan yang lain”,
artinya satu sila harus terkait dengan sila yang lain.
 Misalnya: sila Kemanusiaan tidak boleh lepas dari sila
Ketuhanan; sila Persatuan Indonesia tidak boleh lepas dari
sila Kemanusiaan, dst.
 Apabila salah satu sila meninggalkan sila yang lain, maka
dapat dikatakan inkoherensi.
KOHEREN
 Bhs Latin “com” berarti “bersama”, “respondere “menjawab”.
Artinya kecocokan praktik dengan teori, kenyataan dengan
ideology.
 Misalnya: seorang Pancasialis tidak bisa menjadi seorang
pembunuh, karena pembunuhan itu tidak sesuai dengan
kemanusiaan.
 Inkorespondensi terbesar terjadi pada pra-1965, ketika
menyetujui PKI yang nyata-nyata anti Tuhan.
 Korespondensi menuntut supaya kenyataan politik ditata
kembali, sehingga ada persesuain antara kenyataan dengan
ideologi
KORESPONDE
N
Ideologi Terbuka Ideologi Tertutup
a. Merupakan kekayaan rohani, budaya,
dan masyarakat.
b. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi
digali dari budaya masyarakat.
c. Isinya tidak instan/operasional
sehingga tiap generasi boleh
menafsirkan.
d. Menginspirasi masyarakat untuk
bertanggung jawab.
a. cita-cita sebuah kelompok, bukan yg
hidup dlm masyarakat.
b. Bersifat totaliter, menguasai semua
bidang kehidupan masyarakat.
c. Tidak ada keanekaragaman, baik
pandangan maupun budaya.
d. Isi ideology mutlak, konkret, nyata,
keras, dan total
Pancasila
sebagai
Ideologi
Terbuka
1. Pancasila digali dari budaya masyarakat Indonesia.
2. Pancasila senantiasa berinteraksi secara dinamis
dengan nilai-nilai dasar yg tidak berubah dan dalam
pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan
tantangan nyata yg dihadapi dalam setiap kurun
waktu.
3. Pancasila dapat membuka nilai-nilai dari luar tanpa
mengubah nilai dasar Pancasila.
4. Pancasila mengembangkan secara kreatif dan
dinamis untuk menjawab kebutuhan jaman tanpa
mengubah nilai dasar.
Implementasi Pancasila sbg Ideologi Nasional
 Pancasila sbg ideologi bangsa berarti nilai-nilai yg terkandung di dalam
Pancasila menjadi cita-cita normatif penyelenggara bernegara. Secara luas
dpt diartikan bahwa visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa
dan bernegara Indonesia adl terwujudnya kehidupan yg berketuhanan,
berkemanusiaan, persatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan.
 Pancasila sbg ideologi Nasional merupakan titik temu, rujukan bersama,
common platform, dan nilai integratif bagi bangsa Indonesia. Kesepakatan
bersama bahwa Pancasila adl Ideologi Nasional inilah yg harus terus
dipertahankan dan tumbuh kembangkan dlm kehidupan bangsa yg plural. Shg
Pancasila disebut sbg social ethics dlm masyarakat yg heterogen.
 Masyarakat membutuhkan nilai bersama yg mjd acuan untuk mengatasi
konflik. Pertentangan dan perbedaan dpt didamaikan dg menyetujui nilai
bersama. Sehingga intergrasi dlm masyarakat dpt dibangun kembali.
 Pancasila berfungsi sbg pembuatan prosedur penyelesaian konflik, acuan
normatif bersama.
C. PANCASILA DALAM KONTEKS
IDENTITAS
 Identitas berasal dari bhs Inggris “Identity” yg dapat diartikan sbg ciri-ciri , tanda-tanda
atau jati diri.
 Identitas atau jati diri dapat memiliki dua arti:
 Identitas/jati diri yg menunjuk pada ciri-ciri yg melekat pada diriseseorang atau sebuah
benda.
 Identitas/jati diri dapat menjelaskan pribadi seseorang/riwayat seseorang.
 Menurut Hank Johnston, Enrique Larana, dan Joseph R. Gusfield, identitas terbagi
dalam beberapa bagian, yaitu: identitas individu dan identitas kolektif.
 Identitas individu: identitas atau jati diri yg dimiliki oleh seseorang yg ia dapat sejak ia lahir
maupun dari proses interaksi dengan yg lain. (bisa lebih dari satu jenis identitas, jmlh
identitas yg dimiliki oleh setiap orang berbeda jumlah dan jenisnya)
 Identitas kolektif: identitas yg dimiliki oleh anggota-anggota kelompok yg mereka bangun
melalui interaksi, sesame anggotanya dan untuk kepentingan bersama atau untuk
kepentinga kelompok.
 Identitas kolektif/kelompok muncul ketika dalam pengalaman
berkelompok untuk menghayati norma-norma, memiliki nilai-nilai,
tujuan, perasaan, dan banyak hal yang membedakan dengan
kelompok lainnya.
 Identitas/jati diri muncul tidak terlepas dari adanya interaksi.
 “Atribut-atribut” menjadi unsur identitas untuk menjadi acuan bagi
ciri-ciri seseorang/kolektif berasal dari ciri-ciri fisik, kebudayaan
material, benda-benda kebudayaan, bahasa dan ungkapan-
ungkapannya, mimic muka, gerakan tubuh, dan nilai-nilai budaya.
Sehingga melihat atribut-atribut tsb bisa menunjukan asal/suku
bangsa.
 Identitas/jati diri/kepribadian nasional diadopsi dari nilai-nilai budaya
dan nilai-nilai agama yang diakui kebenarannya.
 Identitas nasional terbentuk karena kita (bangsa Indonesia)
mempunyai pengalaman bersama, sejarah yg sama, dan
penderitaan yg sama. Pengalaman penjajahan membuat
bangsa Indonesia yg terdiri dari berbagai kelompok yg
berbeda, suku yg berbeda, budaya yg berbeda, dan agama
yg berbeda mewujudkan suatu keinginan bersama kemudian
membentuk identitas nasional.
 Pancasila merupakan identitas/jati diri/kepribadian bangsa
Indonesia sebagai pemersatu berbagai jenis perbedaan atau
keragaman yg dimiliki bangsa Indonesia.

More Related Content

What's hot

Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendekKas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendekNickthereal
 
Makalah kerajaan gowa tallo
Makalah kerajaan gowa talloMakalah kerajaan gowa tallo
Makalah kerajaan gowa talloIko Ikoo
 
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptKonsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptRisda Hamsuri
 
Negara negara asean filipina
Negara negara asean filipinaNegara negara asean filipina
Negara negara asean filipinahermansalawasna
 
Proses islamisasi di bali
Proses islamisasi di baliProses islamisasi di bali
Proses islamisasi di baliAnggi Perdanii
 
Pertemuan 9 - Tata rias karakter
Pertemuan 9 - Tata rias karakter Pertemuan 9 - Tata rias karakter
Pertemuan 9 - Tata rias karakter Iwan Ridwan
 
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan Belanja NegaraAnggaran Pendapatan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan Belanja Negararaniasma
 
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi SyariahKelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi SyariahPristiyanto SS
 
Perjanjian perpajakan intl
Perjanjian perpajakan intlPerjanjian perpajakan intl
Perjanjian perpajakan intlayuayawh
 
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdf
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdfSAK Entitas Privat 8 Sept.pdf
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdfAquHaddi
 
Kerajaan samudera pasai
Kerajaan samudera pasaiKerajaan samudera pasai
Kerajaan samudera pasaiNabil Basthomy
 
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi SyariahMakalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi SyariahRatna Kusuma Wardhany
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
 
Pertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contoh
Pertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contohPertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contoh
Pertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contohIwan Ridwan
 

What's hot (20)

Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendekKas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
 
Misi ajaran islam
Misi ajaran islamMisi ajaran islam
Misi ajaran islam
 
Makalah kerajaan gowa tallo
Makalah kerajaan gowa talloMakalah kerajaan gowa tallo
Makalah kerajaan gowa tallo
 
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pptKonsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
Konsep dasar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ppt
 
Negara negara asean filipina
Negara negara asean filipinaNegara negara asean filipina
Negara negara asean filipina
 
Proses islamisasi di bali
Proses islamisasi di baliProses islamisasi di bali
Proses islamisasi di bali
 
Pertemuan 9 - Tata rias karakter
Pertemuan 9 - Tata rias karakter Pertemuan 9 - Tata rias karakter
Pertemuan 9 - Tata rias karakter
 
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan Belanja NegaraAnggaran Pendapatan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
 
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi SyariahKelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
 
Perjanjian perpajakan intl
Perjanjian perpajakan intlPerjanjian perpajakan intl
Perjanjian perpajakan intl
 
Majas pertentangan
Majas pertentanganMajas pertentangan
Majas pertentangan
 
Optimalisasi Peran Zakat Dalam Pemberdayaan Ummat
Optimalisasi Peran Zakat Dalam Pemberdayaan UmmatOptimalisasi Peran Zakat Dalam Pemberdayaan Ummat
Optimalisasi Peran Zakat Dalam Pemberdayaan Ummat
 
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)
 
Karya tulis smp 1 new
Karya tulis smp 1 newKarya tulis smp 1 new
Karya tulis smp 1 new
 
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdf
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdfSAK Entitas Privat 8 Sept.pdf
SAK Entitas Privat 8 Sept.pdf
 
Kerajaan samudera pasai
Kerajaan samudera pasaiKerajaan samudera pasai
Kerajaan samudera pasai
 
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi SyariahMakalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
Makalah Teori dan Analisis Produksi dalam Ekonomi Syariah
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
Pertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contoh
Pertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contohPertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contoh
Pertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contoh
 
Soal latihan kasus myob
Soal latihan kasus myobSoal latihan kasus myob
Soal latihan kasus myob
 

Similar to Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx

Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologidea merisa
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanFahmy Metala
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaSeptian Muna Barakati
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Irvan Berutu
 
Fp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompokFp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompokPia Rohdina
 
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negaraPancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negarajulyaneria
 
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Julyan Eria
 
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanPengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanAdy Purnomo
 
2. pancasila sebagai filsafat
2. pancasila sebagai filsafat2. pancasila sebagai filsafat
2. pancasila sebagai filsafatyahya57
 
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2Hakman Hamdani
 
Pancasila sebagai ideologi nasional
Pancasila sebagai ideologi nasionalPancasila sebagai ideologi nasional
Pancasila sebagai ideologi nasionalYanuar Hadi Saputro
 
Bab 5 fungsi dan kedudukan pancasila
Bab 5 fungsi dan kedudukan pancasilaBab 5 fungsi dan kedudukan pancasila
Bab 5 fungsi dan kedudukan pancasilamuliajayaabadi
 
Bab5fungsidankedudukanpancasila 131125011953-phpapp01
Bab5fungsidankedudukanpancasila 131125011953-phpapp01Bab5fungsidankedudukanpancasila 131125011953-phpapp01
Bab5fungsidankedudukanpancasila 131125011953-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasilaHakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasilaAgus S. Hidayat, S.Pd
 

Similar to Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx (20)

Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Utang dulu kune
Utang dulu kuneUtang dulu kune
Utang dulu kune
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Pkn pancaila sebagai ideologi yangterbuka
Pkn pancaila sebagai ideologi yangterbukaPkn pancaila sebagai ideologi yangterbuka
Pkn pancaila sebagai ideologi yangterbuka
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Fp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompokFp filsafat pancasila kelompok
Fp filsafat pancasila kelompok
 
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negaraPancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
Pancasila sebagai filsafat dan ideologi negara
 
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
Persentasi Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi Negara
 
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanPengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
 
2. pancasila sebagai filsafat
2. pancasila sebagai filsafat2. pancasila sebagai filsafat
2. pancasila sebagai filsafat
 
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
 
Pancasila sebagai ideologi nasional
Pancasila sebagai ideologi nasionalPancasila sebagai ideologi nasional
Pancasila sebagai ideologi nasional
 
Bab 5 fungsi dan kedudukan pancasila
Bab 5 fungsi dan kedudukan pancasilaBab 5 fungsi dan kedudukan pancasila
Bab 5 fungsi dan kedudukan pancasila
 
Bab5fungsidankedudukanpancasila 131125011953-phpapp01
Bab5fungsidankedudukanpancasila 131125011953-phpapp01Bab5fungsidankedudukanpancasila 131125011953-phpapp01
Bab5fungsidankedudukanpancasila 131125011953-phpapp01
 
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasilaHakikat fungsi dan kedudukan pancasila
Hakikat fungsi dan kedudukan pancasila
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Pancasila konteks filosofis, ideologi dan identitas.pptx

  • 2. A. PANCASILA DALAM KONTEKS FILOSOFIS  Dalam konteks filosofis, berarti melihat Pancasila dalam bangunan bangsa dan negara Indonesia; “Pancasila sbg filsafat pd hakikatnya merupakan suatu nilai”. Sehingga harus dipahami sila-sila yg membentuk Pancasila.  Sila-sila Pancasila (Pembukaan UUD 1945 Alenia IV): 1. Ketuhanan Yang Maha Esa Nilai Ketuhanan 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab Nilai Kemanusiaan 3. Persatuan Indonesia Nilai Persatuan 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Nilai Kerakyatan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Nilai Keadilan
  • 3. NILAI  Nilai : value (Inggris); valere (Latin), yang berarti kuat, baik, berharga. Nilai berarti sesuatu yang berharga.  Nilai scr istilah:  Nilai adl sesuatu yg berharga, baik, dan berguna bagi manusia.  Nilai adl suatu penetapan atau suatu kualitas yg menyangkut jenis dan minat.  Nilai adl suatu penghargaan atau kualitas terhadap suatu hal yg dpt menjadi dasar penentu tingkah laku manusia, karena suatu itu: - Berguna (useful) - Keyakinan (belief) - Memuaskan (satisfying) - Menarik (interesting) - Menguntungkan (profitable) - Menyenangkan (pleasant)
  • 4.  Ciri-ciri Nilai: Suatu realitas abstrak Bersifat normatif Sebagai motivator (daya dorong) manusia untuk bertindak
  • 5.  Macam-macam Nilai: a. Menurut Prof Notonegoro: 1. Nilai Materiil : sesuatu yg berguna bagi jasmani manusia. 2. Nilai vital : seauatu yg berguna untuk manusia utk dpt melakukan kegiatan. 3. Nilai kerohanian : - nilai kebenaran yg bersumber pd akal pikir manusia - nilai estetika (keindahan) bersumber pd rasa manusia - nilai kebaikan/nilai moral pd kehendak hati manusia - nilai religius (ketuhanan) bersifat mutlak bersumber pd keyakinan manusia
  • 6. a. Walter G Everet menggolongkan nilai-nilai manusiawi dalam 8 (delapan) kelompok: 1. nilai-nilai ekonomis 5. nilai-nilai watak 2. nilai-nilai kejasmanian 6. nilai-nilai estetis 3. nilai-nilai hiburan 7. nilai-nilai intelektual 4. nilai-nilai sosial 8. nilai-nilai keagamaan
  • 7. c. Dalam ilmu filsafat, nilai dibedakan mjd 3 (tiga) jenis, yaitu: 1. Nilai logika : nilai ttg benar atau salah 2. Nilai etika: nilai ttg baik atau buruk 3. Nilai estetika: nilai ttg indah atau jelek Pancasila dlm konteks filosofis dibagi mjd 3 (tiga) tingkatan nilai: Nilai Praktis Nilai Instrumental Nilai Dasar
  • 8. Nilai & Norma ■ Norma/kaidah adl aturan pedoman bagi manusia dlm berperilaku sbg perwujudan dari nilai. ■ Nilai yang abstrak dijabarkan dlm wujud norma. ■ Tanpa dibuat norma, nilai tdk bisa praktis artinya tdk mampu berfungsi konkret dlm kehidupan Sehari-hari Nilai Norma
  • 10. B. PANCASILA DALAM KONTEKS IDEOLOGI NEGARA  Pengertian Ideologi: “idea” berarti gagasan, konsep, cita-cita; “logos” berarti ilmu.  Ideologi yaitu seperangkat prinsip yg dijadikan dasar untuk memberikan arah dan tujuan yg ingin dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.  Arti penting ideologi bagi suatu negara: 1. Negara mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberi motivasi perjuangan untuk mencapai apa yg dicita-citakan. 2. memberikan arah dan tujuan yg jelas menuju kehidupan yg dicita-citakan. 3. Mempersatukan orang-orang dalam suatu negara dari berbagai macam agama, suku, ras, dan adat. 4. Mengatasi konflik atau ketegangan social. 5. Tidak mudah terpengaruh oleh ideology lain, serta menjadi pedoman/pegangan yg kuat.
  • 11.  Sbg ideologi, Pancasila dituntut untuk tetap pd jati dirinya ke dalam (instrinsik) dan ke luar (ekstrinsik)  Ke dalam (instrinsik) berarti, Pancasila harus: 1) Konsisten; 2) Koheren; 3) Koresponden.  Ke luar (ekstrinsik) berarti, Pancasila harus mjd: Penyalur dan penyaring kepentingan; horizontal maupun vertikal.  Fungsi ideologi Pancasila:  Ideologi memainkan peranan penting dlm proses dan memelihara integrasi nasional. Peranan itu antara lain dg melihat 3 (tiga) dimensi, yaitu: kemampuan mencerminkan realita yg hidup dlm masyarakat, idealisme yg terkandung di dalamnya, dan fleksibilitas terhadap perubahan-perubahan yg terjadi.  Sehingga dpt mengukur ideologi sbg titik keseimbangan, tempat bertemunya konsesus antara berbagai kelompok atau golongan.
  • 12.  Bhs Latin “consistere” berarti “berdiri bersama”, artinya sesuai, harmoni, atau hubungan logis.  Satu sila harus merupakan kesatuan yg terpadu.  Misalnya: sila ke-1 (Ketuhanan Yang Maha Esa) mempunyai hubungan yg logis dg Pasal 29 (Agama) UUD 1945; sila ke-2 (Kemanusiaan yg adil dan beradab) dengan kemerdekaan; sila ke-3 (Persatuan Indonesia) dengan Pasal 18 Pemerintahan Daerah; dll. KONSISTEN
  • 13.  Bhs Latin “cohaerere” berarti “lekat satu dengan yang lain”, artinya satu sila harus terkait dengan sila yang lain.  Misalnya: sila Kemanusiaan tidak boleh lepas dari sila Ketuhanan; sila Persatuan Indonesia tidak boleh lepas dari sila Kemanusiaan, dst.  Apabila salah satu sila meninggalkan sila yang lain, maka dapat dikatakan inkoherensi. KOHEREN
  • 14.  Bhs Latin “com” berarti “bersama”, “respondere “menjawab”. Artinya kecocokan praktik dengan teori, kenyataan dengan ideology.  Misalnya: seorang Pancasialis tidak bisa menjadi seorang pembunuh, karena pembunuhan itu tidak sesuai dengan kemanusiaan.  Inkorespondensi terbesar terjadi pada pra-1965, ketika menyetujui PKI yang nyata-nyata anti Tuhan.  Korespondensi menuntut supaya kenyataan politik ditata kembali, sehingga ada persesuain antara kenyataan dengan ideologi KORESPONDE N
  • 15. Ideologi Terbuka Ideologi Tertutup a. Merupakan kekayaan rohani, budaya, dan masyarakat. b. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi digali dari budaya masyarakat. c. Isinya tidak instan/operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkan. d. Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab. a. cita-cita sebuah kelompok, bukan yg hidup dlm masyarakat. b. Bersifat totaliter, menguasai semua bidang kehidupan masyarakat. c. Tidak ada keanekaragaman, baik pandangan maupun budaya. d. Isi ideology mutlak, konkret, nyata, keras, dan total
  • 16. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka 1. Pancasila digali dari budaya masyarakat Indonesia. 2. Pancasila senantiasa berinteraksi secara dinamis dengan nilai-nilai dasar yg tidak berubah dan dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yg dihadapi dalam setiap kurun waktu. 3. Pancasila dapat membuka nilai-nilai dari luar tanpa mengubah nilai dasar Pancasila. 4. Pancasila mengembangkan secara kreatif dan dinamis untuk menjawab kebutuhan jaman tanpa mengubah nilai dasar.
  • 17. Implementasi Pancasila sbg Ideologi Nasional  Pancasila sbg ideologi bangsa berarti nilai-nilai yg terkandung di dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif penyelenggara bernegara. Secara luas dpt diartikan bahwa visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adl terwujudnya kehidupan yg berketuhanan, berkemanusiaan, persatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan.  Pancasila sbg ideologi Nasional merupakan titik temu, rujukan bersama, common platform, dan nilai integratif bagi bangsa Indonesia. Kesepakatan bersama bahwa Pancasila adl Ideologi Nasional inilah yg harus terus dipertahankan dan tumbuh kembangkan dlm kehidupan bangsa yg plural. Shg Pancasila disebut sbg social ethics dlm masyarakat yg heterogen.  Masyarakat membutuhkan nilai bersama yg mjd acuan untuk mengatasi konflik. Pertentangan dan perbedaan dpt didamaikan dg menyetujui nilai bersama. Sehingga intergrasi dlm masyarakat dpt dibangun kembali.  Pancasila berfungsi sbg pembuatan prosedur penyelesaian konflik, acuan normatif bersama.
  • 18. C. PANCASILA DALAM KONTEKS IDENTITAS  Identitas berasal dari bhs Inggris “Identity” yg dapat diartikan sbg ciri-ciri , tanda-tanda atau jati diri.  Identitas atau jati diri dapat memiliki dua arti:  Identitas/jati diri yg menunjuk pada ciri-ciri yg melekat pada diriseseorang atau sebuah benda.  Identitas/jati diri dapat menjelaskan pribadi seseorang/riwayat seseorang.  Menurut Hank Johnston, Enrique Larana, dan Joseph R. Gusfield, identitas terbagi dalam beberapa bagian, yaitu: identitas individu dan identitas kolektif.  Identitas individu: identitas atau jati diri yg dimiliki oleh seseorang yg ia dapat sejak ia lahir maupun dari proses interaksi dengan yg lain. (bisa lebih dari satu jenis identitas, jmlh identitas yg dimiliki oleh setiap orang berbeda jumlah dan jenisnya)  Identitas kolektif: identitas yg dimiliki oleh anggota-anggota kelompok yg mereka bangun melalui interaksi, sesame anggotanya dan untuk kepentingan bersama atau untuk kepentinga kelompok.
  • 19.  Identitas kolektif/kelompok muncul ketika dalam pengalaman berkelompok untuk menghayati norma-norma, memiliki nilai-nilai, tujuan, perasaan, dan banyak hal yang membedakan dengan kelompok lainnya.  Identitas/jati diri muncul tidak terlepas dari adanya interaksi.  “Atribut-atribut” menjadi unsur identitas untuk menjadi acuan bagi ciri-ciri seseorang/kolektif berasal dari ciri-ciri fisik, kebudayaan material, benda-benda kebudayaan, bahasa dan ungkapan- ungkapannya, mimic muka, gerakan tubuh, dan nilai-nilai budaya. Sehingga melihat atribut-atribut tsb bisa menunjukan asal/suku bangsa.  Identitas/jati diri/kepribadian nasional diadopsi dari nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama yang diakui kebenarannya.
  • 20.  Identitas nasional terbentuk karena kita (bangsa Indonesia) mempunyai pengalaman bersama, sejarah yg sama, dan penderitaan yg sama. Pengalaman penjajahan membuat bangsa Indonesia yg terdiri dari berbagai kelompok yg berbeda, suku yg berbeda, budaya yg berbeda, dan agama yg berbeda mewujudkan suatu keinginan bersama kemudian membentuk identitas nasional.  Pancasila merupakan identitas/jati diri/kepribadian bangsa Indonesia sebagai pemersatu berbagai jenis perbedaan atau keragaman yg dimiliki bangsa Indonesia.