Kingdom fungi (jamur) merupakan kingdom yang anggotanya memiliki ciri umum yaitu eukariotik (memiliki membran inti sel), umumnya multiseluler, ada juga yang uniseluler (Saccaromyces cereviceae), bereproduksi dengan pembentukkan spora, tidak memiliki klorofil, memiliki dinding sel yang tersusun atas zat kitin, tubuh disusun oleh benang benang yang disebut hifa dan habitatnya di tempat yang lembab.
2. Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri
dan cara reproduksinya melalui pengamatan
secara teliti dan sistematis.
4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-
ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan
lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.
4. Ciri-Ciri Kingdom fungi
Eukariotik (memiliki membran inti sel)
Umumnya multiseluler, ada juga yang uniseluler
(Saccaromyces cereviceae)
Reproduksi dengan pembentukkan spora
Dinding sel tersusun atas zat kitin
Tubuh disusun oleh :
Benang benang yang disebut hifa.
Hifa – hifa bersatu membentuk miselium.
Ada pula yang miseliumnya berkembang
membentuk tubuh buah.
Habitat di tempat yang lembab.
9. Cara memperoleh nutrisi (makanan)
1. Saprofit. Memperoleh zat organik dr sisa-sisa organisme yg
sudah mati, misal daun-daun, kertas.
2. Parasit. Mengambil nutrisi dari makhluk yang masih
hidup.
Hidup bersama makhluk hidup lainnya.
Memperoleh zat organik dr orgnisme hidup yg lain
(inang) namun bersifat menguntungkan bagi inangnya
misal membantu di dalam proses pengambilan
mineral dr tanah
3. Simbiosis
Heterotrof
11. Klasifikasi kingdom fungi
1. Zygomycotina
2. Ascomycotina
3. Basidiomycotina
4. Deuteromycotina
Diklasifikasikan berdasarkan cara spora dihasilkan.
Ada 4 kelompok Fungi, yaitu :
12. Ciri Umum Zygomycotina:
Heterotrof saprofit
Tubuh disusun oleh hifa dan miselium
Hifa tidak bersekat
Spora dihasilkan oleh sporangium
Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui
2 cara :
1. Aseksual : Sporangium --> Sporangiospora
2. Seksual : Konjugasi --> Zigospora
Contohnya:
Rhizopus orizae (jamur tempe)
Mucor mucedo (hidup di kotoran hewan)
Mucor javanicus (untuk pembuatan tape)
Clamydomucor oryzae (pembuatan tempe).
13.
14.
15. Siklus hidup jamur zygomycotina
Rhizopus
REPRODUKSI
ASEKSUAL
Hifa
Penyebaran
Spora
MEIOSIS
KONJUGASI
Key
Haploid (n)
Heterokaryotic (n + n)
Zygosporangium
Dewasa
REPRODUCTION
SEKSUAL
Hifa (+)
Hifa ()
50 m
Sporangium
Melakukan Konjugasi
1
Hasil konjugasi menghasilkan Zigospora
2
Zigospora tumbuh menjadi
Zigospora dewasa
3
Sporangium
memancarkan
spora.
7
5
Tumbuh dan berkecambah
Membentuk sporangium seksual
Spora berkecambah
menjadi hifa
8
16. 02/20/15
Keterangan GAMBAR reproduksi zygomycota :
1. Diawali dengan 2 hifa yang berlainan jenis, hifa jantan (+) dan hifa betina
(-) yang saling berdekatan. keduanya bersifat haploid (n)
2. Hifa-hifa yang berdekatan tersebut membentuk cabang hifa tonjolan yang
disebut gametangium (jika jamak gametangia) masing masing mengandung
inti haploid
3. Kedua gametangia tersebut bertemu dan kemudian mengalami plasmogami
(penyatuan plasma)sehingga membentuk zigospora. Sel ini berbentuk suatu
lapisan berdinding kasar da tebal yang dapat menahan kondisi kering dan
lingkungan tidak menguntukan lainya selama 1 bulan.
4. Apabila kondisi lingkungan telah kembali seperti semualamaka akan terjadi
kariogami (penyatuan inti)
5. Sehingga inti diploid berpasangan menyatu
6. Proses ini secara cepat diikuti pembelahan meiosis.
7. Zigospora tersebut kemudian mengahiri dorminasinya dan berkecambah
menjadi sporangium pendek yang menghasilkan spora.
8. Spora berkecambah tumbuh menjadi miselia baru
9. Reproduksi aseksual : menggunakan spora vegetatif. Beberapa hifa akan
tumbuh ke atas dengan ujung menggembung membentuk sporangium
(penghasil spora begetatif). Sporangium yang sudah masak berwarna hitam
kemudian pecah dan tersebar di temapat yang cocok. spora kan tumbuh
menjadi miselium baru.
19. Ciri Umum Ascomycotina
Heterotrof saprofit, parasit dan simbiosis (bersimbiosis
dengan alga biru membentuk Lichenes
Ada yang uniseluler (mis : Saccharomyces) dan
multiseluler.
Tubuh disusun oleh hifa dan miselium, dan ada yang
memiliki tubuh buah.
Hifa bersekat.
Spora dihasilkan oleh konidiospora bila secara aseksual
dan sel askus bila spora dihasilkan secara seksual.
Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2
cara :
1. Aseksual : Konidia --> Konidiospora
2. Seksual : Konjugasi --> Askospora
20. Contoh:
Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga
roti dapat mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada
pembuatan tape).
Penicilium
Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
Penicillium notatum, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
Aspergilus
Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco
Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah
Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang menyebabkan
kanker hati (hepatitis)
Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada aves
Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika,
karena daur hidup seksualnya hanya sebentar.
Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina
21.
22. 02/20/15
Reproduksi Aseksual Ascomycotina
a. Reproduksi aseksual pada ascomycota
uniseluler: dengan membentuk tunas.
Pembentukan tunas (blastosphora) diawali
dengan dinding sel menonjol keluar
membentuk tunas kecil. Nukleus didalam sel
induk membelah dan salah satu nukleu
bergerak ke dalam sel tunas. Sel tunas
kemudian memisahkan diri dari sel induk
untuk memebentuk individu baru. Kadang
tunas hanya melekat pada induk
memebentuk rantai hifa semu (pseudohifa)
b. aseksual pada ascomycota multiseluler:
dengan fragmentasi miselium dan
membentuk konidia (spora pada ujung
konidifor)
25. 02/20/15
Reproduksi seksual
1. Pembentukan askospora didalam askus. dari 2 hifa berlainan jenis saling
berdekatan. Salah satu hifa membentuk alat kelamin jantan (anteridium)
dan hifa lainnya membentuk alat kelamin betina (askogonium). Setiap
jenis kelamin punya inti haploid. Pada askogonium tumbuh trikogin
(menghubungkan arkegonium dan anteridium)
2. plasma pindah dari anteridium ke askogonium (plasmogami). Kedua inti
haploid nya berpasangan
3. askogonium membentuk hifa. kumpulan hifa askogonium dikariotik
membentuk askokarp. ujung hifapada askokarp membentuk askus dengan 2
inti haploid berpasangan.
4. kedua inti mengalami kariogami (penyatuan inti) sehingga terbentuk
diploid.
5. diploid mengalami meiosis membentuk 4 inti haploid.
6. Masing masing membelah secara mitosis
7. didalam askus terdapat 8 inti haploid
8. Kedelapan inti dikelilingi dinding sel membentuk askosphora.
9. Askosphora masak akan pecah keluar jatuh di tempat yang cocok akan
berkecambah membentuk hifa haploid baru (miselia)
26. Heterotrof saprofit
Multiseluler.
Tubuh disusun oleh hifa dan miselium dan
tubuh buah.
Hifa bersekat.
Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui
reproduksi secara seksual.
Reproduksi menghasilkan spora dilakukan
melalui 2 cara :
1. Aseksual : konidia --> konidiospora
2. Seksual : konjugasi --> basiodiospora
31. 02/20/15
Reproduksi Seksual
1. Perkawinan antara 2 hifa berbeda jenis , hifa (+) dan hifa (-)
2. Mula-mula ujung hifa bersinggungan akan terjadi plasmogami.
inti salah satu berpindah ke hifa lain sehingga terbentuk hifa
haploid dikariotik. hifa-hifa ini membentuk miselinium yang
dikariotik
3. miselinium yang dikariotik menjadi basidiosphora.
4. Pada ujung hifa basidiokarp, kedua inti haploid membentuk
basidium berinti diploid.
5. Inti diploid mengalami pembelahan meiosis membentuk 4 inti
haploid.
6. Keempat inti haploid berkembang menjadi basidiospora.
7. Apabila basidiospora jatuh di tempat yang cocok akan
berkecambah tumbuh menjadi hifa bersekat dengan inti haploid
(monokariotik)
35. 02/20/15
Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup
saprofit pada sampah
Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual
belum diketahui.
Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan
penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan
tanaman budidaya
Yaitu kelompok jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya.
36. 02/20/15
Contoh Deuteromycota
Epidermophyton floocosum, menyebabkan
kutu air.
Epidermophyton, Microsporum, penyebab
penyakit kurap.
Melazasia sp. penyebab panu.
Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
Trychophyton tonsurans, menimbulkan
ketombe di kepala
38. 02/20/15
Simbiosis Fungi dengan Algae (Lichen)
Fungi jenis tertentu dapat bersimbiosis
dengan algae uniseluler membentuk
lichen (lumut kerak).
Simbiosis ini bersifat menguntungkan.
1. Bagi algae : mendapatkan suplai air dan
mineral.
2. Bagi Fungi : mendapatkan hasil
fotosintesis berupa nutrisi.
39. 02/20/15
Lichenes
Lichenes juga disebut dengan lumut kerak.
Lichenes merupakan simbiosis mutualisme antara Algae dengan
Fungi.
Fungi yang bersimbiosis biasanya dari golongan Ascomycotina,
Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.
Adapun organisme fotosintetik yang terlibat dalam fotosintesis
yaitu Cyanobacteria atau Algae hijau uniseluler.
Struktur tubuh Lichenes berbentuk talus, bagian luar merupakan
miselium, dan bagian dalam tersusun atas hifa. Di antara
miselium dan hifa jamur terdapat sel-sel Algae.
1) Bagian dari Algae disebut phicobiont yaitu dari divisi
Cyanophyta dan Chlorophyta.
2) Bagian Fungi disebut mycobiont yaitu dari divisi Ascomycotina
dan Basidiomycotina.
42. 02/20/15
1) Krustosa (seperti kerak) yang tumbuh melekat pada substrat.
Contoh: Physeia.
2) Foliosa (seperti daun) yang tumbuh sangat rapat pada substrat atau
bahkan di dalam permukaannya. Contoh: Parmelia.
3) Fruktikosa/ Fruktitos (seperti rumpun) yang berbentuk rumpun tegak
dan dapat mencapai ketinggian 10 cm. Contoh: Usnea (lumut janggut).
4) Squamulose memiliki ukuran kecil dan berdaun dan berdaun longgar
sebagai lampiran untuk substrat.
43. 02/20/15
Mikoriza merupakan simbiosis
antara fungi dengan akar
tanaman.
Simbiosis ini menguntungkan
bagi keduanya.
1. Bagi tanaman : meningkatkan
penyerapan air dan mineral.
2. Bagi fungi : mendapatkan
nutrisi dari tanaman.
Simbiosis Fungi dengan Akar Tanaman (Mikoriza)
44. 02/20/15
Mikoriza adalah jamur yang bersimbiosis dengan
akar tumbuh-tumbuhan.
Simbiosis tersebut bersifat saling
menguntungkan, yaitu jamur memperoleh zat
organik dan akar tumbuh-tumbuhan memperoleh
air dan unsur hara.
Beberapa jamur Zygomycotina, Ascomycotina,
dan Basidiomycotina dapat bersimbiosis dengan
akar tumbuhan pinus atau belinjo.
Berdasarkan kedalaman jaringan tumbuhan yang
digunakan, mikoriza digolongkan menjadi dua
yaitu ektomikoriza dan endomikoriza
1. Ektomikoriza, hifa jamurnya hanya hidup pada
jaringan epidermis akar tumbuhan, misal
mikoriza yang hidup di akar pinus.
2. Endomikoriza, hifa jamurnya menembus sampai
jaringan korteks akar, misal mikoriza yang hidup
di akar anggrek.