SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
PERSENTASI KELOMPOK 6
SUSANTO – M. FADILAH – MUTTAMIAH – RIZA
FITRIAWATI
Tentang
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODUL
6
KEGIATAN BELAJAR 1
Hakikat Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Dalam Kegiatan Belajar 1 ini, Kita akan mengkaji hakikat
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan yang
mencakup pengertian, rasional, variasi pengorganisasian, dan hal-
hal yang perlu diperhatikan
Perorangan
Kelompok Kecil
PENGERTIAN
Mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah bentuk mengajar yang memungkinkan guru
dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok kecil dan siswa-siswa yang bekerja
secara perseorangan. Setiap kelompok dan perseorangan mempunyai kesempatan untuk
bertatap muka dengan guru.
Perlu Kita simak bahwa pengajaran kelompok kecil dan perseorangan
ditandai oleh hal-hal berikut.
1. Adanya hubungan antarpribadi yang sehat antara guru dan siswa
serta antara siswa dengan siswa
2. Siswa mendapat kesempatan untuk belajar sesuai dengan minat,
cara dan kecepatannya sendiri
3. Siswa mendapat bantuan dari guru jika ia memerlukannya
4. Dalam batas-batas tertentu, siswa dapat dilibatkan dalam penentuan
cara belajar, alat yang akan digunakan, dan tujuan yang ingin
dicapai.
RASIONAL
Sebagai seorang guru yang merangkap kelas seyogianya menguasai
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan sehingga waktu
kegiatan akademik (WKA) dapat ditingkatkan.
Alasan lain pentingnya kemampuan mengajar kelompok kecil dan perseorangan
bagi guru PKR adalah hakikat atau prinsip PKR, yaitu (1) keserempakan
kegiatan belajar mengajar, (2) kadar tinggi WKA, (3) kontak psikologis guru -
siswa secara berkelanjutan dan (4) pemanfaatan sumber belajar secara efisien;
tampaknya dapat diwujudkan melalui penguasaan yang mantap terhadap
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.
VARIASI PENGORGANISASIAN
Dari gambaran pengajaran kelompok kecil dan perseorangan yang
telah kita pelajari, kita tentu sudah dapat menggambarkan
pelaksanaannya. Namun, perlu kita ingat bahwa ilustrasi di atas
hanya merupakan salah satu bentuk pengorganisasian. Masih ada
bentuk pengorganisasian lain yang dapat kita terapkan. Seperti
contoh-contoh pada Modul halaman 6.9 dan 6.10.
1. Tidak semua topik dapat diajarkan melalui kelompok kecil dan perseorangan.
2. Dalam pembelajaran kelompok, langkah pertama yang harus dikerjakan guru adalah
mengorganisasikan siswa, sumber, materi, ruangan, serta waktu yang diperlukan.
3. Kegiatan kelompok kecil yang efektif harus diakhiri dengan kulminasi (puncak kegiatan), yang
dapat berupa laporan, rangkuman, pajangan, pemantapan atau sejenisnya, yang
memungkinkan siswa saling belajar.
4. Dalam pembelajaran perseorangan, guru perlu mengenal siswa secara pribadi hingga kondisi
belajar dapat diatur dengan cepat.
5. Kegiatan dalam pembelajaran perseorangan dapat berupa bekerja bebas dengan bahan atau
petunjuk yang telah disiapkan guru dan belajar mandiri sesuai dengan jadwal kegiatan.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Dalam menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan,
perlu kita perhatikan rambu-rambu berikut.
KEGIATAN BELAJAR 2
Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok
Kecil dan Perseorangan
Dalam kegiatan belajar ini, kita akan mendapat
kesempatan untuk mencermati dan berlatih
mengidentifikasi komponen-komponen keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perseorangan yang dibagi
menjadi 4 komponen yaitu :
1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.
2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan.
3. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar.
4. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
KETERAMPILAN MENGADAKAN PENDEKATAN SECARA
PRIBADI
Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan
mempersyaratkan terjadinya hubungan yang akrab dan
sehat antara guru dan siswa, serta antara siswa dan siswa.
Kemampuan menumbuhkan dan memelihara hubungan yang akrab dan sehat tersebut dapat
ditunjukkan dengan perilaku berikut :
1. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku siswa sehingga
siswa merasa bahwa guru selalu berada bersama mereka.
2. Mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan siswa.
3. Memberikan respons positif terhadap buah pikiran siswa.
4. Membangun hubungan saling mempercayai.
5. Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan untuk mendominasi
ataupun mengambil alih tugas siswa.
6. Menerima perasaan siswa dengan penuh keterbukaan dan pengertian.
7. Berusahalah mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman, penuh pemahaman, merasa
dibantu, serta merasa menemukan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi.
KETERAMPILAN MENGORGANISASIKAN KEGIATAN
Selama kegiatan kelompok dan perseorangan berlangsung, guru berperan sebagai Organisator,
yang mengatur dan memonitor kegiatan dari awal sampai akhir.
Untuk melakukan hal ini, guru perlu menguasai keterampilan berikut :
1. Memberi orientasi umum tentang tujuan, tugas, cara kerja, waktu,
tempat kerja, dan sebagainya sebelum kegiatan kelompok atau
perseorangan dimulai.
2. Memvariasikan kegiatan, misalnya berupa observasi, diskusi hasil
observasi, memecahkan masalah, membuat kerajinan tangan
bersama atau belajar sendiri dari buku.
3. Membentuk kelompok yang tepat.
4. Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan siswa
dari awal sampai akhir kegiatan.
5. Membagi-bagi perhatian pada tugas dan kebutuhan siswa.
6. Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi.
KETERAMPILAN MEMBIMBING DAN
MEMUDAHKAN BELAJAR
Membimbing dan memudahkan siswa belajar
dapat dilakukan jika guru menguasai
keterampilan berikut.
1. Memberikan penguatan secara tepat
sehingga siswa terdorong untuk belajar
lebih baik
2. Melakukan supervisi proses awal.
3. Melakukan supervisi proses lanjut.
4. Mengadakan supervisi pemaduan, yang
bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan
kegiatan serta menyiagakan siswa untuk
mengikuti kegiatan akhir.
Kemampuan merencanakan dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran mencakup berbagai
keterampilan berikut :
1. Membantu siswa menetapkan tujuan belajar, yang
dapat dilakukan dengan diskusi atau menyediakan
bahan-bahan yang menarik, yang mampu
mendorong siswa untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Merencanakan kegiatan pembelajaran, bila perlu
bersama siswa.
3. Bertindak atau berperan sebagai penasihat bagi
siswa, jika diperlukan.
4. Membantu siswa menilai pencapaian atau
kemajuannya.
KETERAMPILAN MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan tugas utama guru, baik
guru yang mengajar hanya satu kelas, maupun guru yang harus merangkap kelas.
Penerapan Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perseorangan dalam Pembelajaran Kelas Rangkap
Pada kegiatan belajar ini, kita akan dihadapkan pada sebuah contoh penerapan
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan, kemudian ditugaskan
untuk mengidentifikasi komponen-komponen keterampilan yang muncul serta
menganalisis kekuatan dan kelemahan contoh tersebut.
Pada Pembelajaran ini kita diharapkan mampu menerapkan keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perseorangan dalam PKR. Secara lebih rinci, seperti:
1. Mengidentifikasi kemunculan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan dalam penerapan PKR yang dicontohkan;
2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan contoh PKR yang menerapkan
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan; serta
3. Menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan dalam
PKR.
KEGIATAN BELAJAR 3
CONTOH PENERAPAN KETERAMPILAN MENGAJAR
KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN DALAM PKR
Satu peristiwa yang menggambarkan pembelajaran kelas
rangkap yang dikelola oleh Pak Gutara, yang berupaya
menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan yang sudah dipelajarinya. Yang dapat kita lihat
pada modul halaman 6.29 s/d 6.31 serta dapat kita pelajari
juga Peta Kegiatan Pembelajaran pada Tabel 6.2
MENGIDENTIFIKASI KEMUNCULAN KOMPONEN-
KOMPONEN KETRAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK
KECIL DAN PERSEORANGAN
Setelah kita membaca dengan cermat contoh Pembelajaran
Kelas Rangkap, Sekarang kita mencoba menemukan
komponen-komponen keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perseorangan yang muncul dalam pembelajaran tersebut.
Kita dapat melakukan tugas ini secara individual, dapat pula
secara kelompok. Kita menggunakan format Identifikasi
Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perseorangan seperti pada Tabel 6.3, Modul halaman 6.32
ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN CONTOH PKR
Untuk melakukan analisis ini, aspek yang kita jadikan pegangan adalah
prinsip-prinsip PKR yang sudah kita kaji dalam Modul 1 seperti :
1. Keserempakan berlangsungnya pembelajaran.
2. Kadar tinggi waktu keaktifan akademik (WKA)
3. Kontak psikologis guru-murid secara berkelanjutan.
4. Pemanfaatan sumber secara efisien
PPT PKR MODUL 6.pptx

More Related Content

Similar to PPT PKR MODUL 6.pptx

Jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptx
Jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptxJurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptx
Jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptxSunardiSunardi71
 
1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3.pdf
1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3.pdf1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3.pdf
1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3.pdfBASUKI ERYANTO
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikansuryo1
 
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarHafidzotul Millah
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1nina
 
Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi Hamdani
 
Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranPENJAGA HATI
 
Pendekatan Inovatif Active Learning 1
Pendekatan Inovatif Active Learning 1Pendekatan Inovatif Active Learning 1
Pendekatan Inovatif Active Learning 1tbpck
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuMel Noizz
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarWahyuniMappa
 
model-model-pembelajaran-inovatif1.ppt
model-model-pembelajaran-inovatif1.pptmodel-model-pembelajaran-inovatif1.ppt
model-model-pembelajaran-inovatif1.pptNurindahIhsanNizar
 
Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061
Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061
Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061hilda28
 
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)Anggi Saputra
 
Menyusun Modul Ajar.pptx
Menyusun Modul Ajar.pptxMenyusun Modul Ajar.pptx
Menyusun Modul Ajar.pptxSartanaSartana
 
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copyTugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copysatunahponanda
 

Similar to PPT PKR MODUL 6.pptx (20)

Jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptx
Jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptxJurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptx
Jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-2.1 Sunardi.pdf.pptx
 
1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3.pdf
1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3.pdf1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3.pdf
1.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3.pdf
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
Jurnal Belajar
Jurnal BelajarJurnal Belajar
Jurnal Belajar
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpik
 
Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaran
 
Pendekatan Inovatif Active Learning 1
Pendekatan Inovatif Active Learning 1Pendekatan Inovatif Active Learning 1
Pendekatan Inovatif Active Learning 1
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi Buku
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya Mengajar
 
model-model-pembelajaran-inovatif1.ppt
model-model-pembelajaran-inovatif1.pptmodel-model-pembelajaran-inovatif1.ppt
model-model-pembelajaran-inovatif1.ppt
 
Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061
Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061
Hilda sugiarti ii a pend.ekonomi 2011031061
 
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
 
Menyusun Modul Ajar.pptx
Menyusun Modul Ajar.pptxMenyusun Modul Ajar.pptx
Menyusun Modul Ajar.pptx
 
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copyTugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
 

Recently uploaded

Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptxPert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptxkrisddaparchitect
 
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptssuserd13850
 
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingalisudrajat22
 
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...ayinaini27
 
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfimad362574
 
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptxPPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptxsrirahayu566632
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"bayuputra151203
 
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptxPeran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptxJeckyReyhanAditya
 

Recently uploaded (8)

Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptxPert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
 
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
 
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
 
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
 
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
 
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptxPPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptxPeran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
 

PPT PKR MODUL 6.pptx

  • 1. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh PERSENTASI KELOMPOK 6 SUSANTO – M. FADILAH – MUTTAMIAH – RIZA FITRIAWATI Tentang PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODUL 6
  • 2. KEGIATAN BELAJAR 1 Hakikat Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan Dalam Kegiatan Belajar 1 ini, Kita akan mengkaji hakikat keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan yang mencakup pengertian, rasional, variasi pengorganisasian, dan hal- hal yang perlu diperhatikan Perorangan Kelompok Kecil
  • 3. PENGERTIAN Mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah bentuk mengajar yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok kecil dan siswa-siswa yang bekerja secara perseorangan. Setiap kelompok dan perseorangan mempunyai kesempatan untuk bertatap muka dengan guru. Perlu Kita simak bahwa pengajaran kelompok kecil dan perseorangan ditandai oleh hal-hal berikut. 1. Adanya hubungan antarpribadi yang sehat antara guru dan siswa serta antara siswa dengan siswa 2. Siswa mendapat kesempatan untuk belajar sesuai dengan minat, cara dan kecepatannya sendiri 3. Siswa mendapat bantuan dari guru jika ia memerlukannya 4. Dalam batas-batas tertentu, siswa dapat dilibatkan dalam penentuan cara belajar, alat yang akan digunakan, dan tujuan yang ingin dicapai.
  • 4. RASIONAL Sebagai seorang guru yang merangkap kelas seyogianya menguasai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan sehingga waktu kegiatan akademik (WKA) dapat ditingkatkan. Alasan lain pentingnya kemampuan mengajar kelompok kecil dan perseorangan bagi guru PKR adalah hakikat atau prinsip PKR, yaitu (1) keserempakan kegiatan belajar mengajar, (2) kadar tinggi WKA, (3) kontak psikologis guru - siswa secara berkelanjutan dan (4) pemanfaatan sumber belajar secara efisien; tampaknya dapat diwujudkan melalui penguasaan yang mantap terhadap keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.
  • 5. VARIASI PENGORGANISASIAN Dari gambaran pengajaran kelompok kecil dan perseorangan yang telah kita pelajari, kita tentu sudah dapat menggambarkan pelaksanaannya. Namun, perlu kita ingat bahwa ilustrasi di atas hanya merupakan salah satu bentuk pengorganisasian. Masih ada bentuk pengorganisasian lain yang dapat kita terapkan. Seperti contoh-contoh pada Modul halaman 6.9 dan 6.10.
  • 6. 1. Tidak semua topik dapat diajarkan melalui kelompok kecil dan perseorangan. 2. Dalam pembelajaran kelompok, langkah pertama yang harus dikerjakan guru adalah mengorganisasikan siswa, sumber, materi, ruangan, serta waktu yang diperlukan. 3. Kegiatan kelompok kecil yang efektif harus diakhiri dengan kulminasi (puncak kegiatan), yang dapat berupa laporan, rangkuman, pajangan, pemantapan atau sejenisnya, yang memungkinkan siswa saling belajar. 4. Dalam pembelajaran perseorangan, guru perlu mengenal siswa secara pribadi hingga kondisi belajar dapat diatur dengan cepat. 5. Kegiatan dalam pembelajaran perseorangan dapat berupa bekerja bebas dengan bahan atau petunjuk yang telah disiapkan guru dan belajar mandiri sesuai dengan jadwal kegiatan. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN Dalam menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan, perlu kita perhatikan rambu-rambu berikut.
  • 7. KEGIATAN BELAJAR 2 Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan Dalam kegiatan belajar ini, kita akan mendapat kesempatan untuk mencermati dan berlatih mengidentifikasi komponen-komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan yang dibagi menjadi 4 komponen yaitu : 1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi. 2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan. 3. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar. 4. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
  • 8. KETERAMPILAN MENGADAKAN PENDEKATAN SECARA PRIBADI Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan mempersyaratkan terjadinya hubungan yang akrab dan sehat antara guru dan siswa, serta antara siswa dan siswa. Kemampuan menumbuhkan dan memelihara hubungan yang akrab dan sehat tersebut dapat ditunjukkan dengan perilaku berikut : 1. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku siswa sehingga siswa merasa bahwa guru selalu berada bersama mereka. 2. Mendengarkan secara simpatik ide-ide yang dikemukakan siswa. 3. Memberikan respons positif terhadap buah pikiran siswa. 4. Membangun hubungan saling mempercayai. 5. Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan untuk mendominasi ataupun mengambil alih tugas siswa. 6. Menerima perasaan siswa dengan penuh keterbukaan dan pengertian. 7. Berusahalah mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman, penuh pemahaman, merasa dibantu, serta merasa menemukan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi.
  • 9. KETERAMPILAN MENGORGANISASIKAN KEGIATAN Selama kegiatan kelompok dan perseorangan berlangsung, guru berperan sebagai Organisator, yang mengatur dan memonitor kegiatan dari awal sampai akhir. Untuk melakukan hal ini, guru perlu menguasai keterampilan berikut : 1. Memberi orientasi umum tentang tujuan, tugas, cara kerja, waktu, tempat kerja, dan sebagainya sebelum kegiatan kelompok atau perseorangan dimulai. 2. Memvariasikan kegiatan, misalnya berupa observasi, diskusi hasil observasi, memecahkan masalah, membuat kerajinan tangan bersama atau belajar sendiri dari buku. 3. Membentuk kelompok yang tepat. 4. Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan siswa dari awal sampai akhir kegiatan. 5. Membagi-bagi perhatian pada tugas dan kebutuhan siswa. 6. Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi.
  • 10. KETERAMPILAN MEMBIMBING DAN MEMUDAHKAN BELAJAR Membimbing dan memudahkan siswa belajar dapat dilakukan jika guru menguasai keterampilan berikut. 1. Memberikan penguatan secara tepat sehingga siswa terdorong untuk belajar lebih baik 2. Melakukan supervisi proses awal. 3. Melakukan supervisi proses lanjut. 4. Mengadakan supervisi pemaduan, yang bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan kegiatan serta menyiagakan siswa untuk mengikuti kegiatan akhir.
  • 11. Kemampuan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran mencakup berbagai keterampilan berikut : 1. Membantu siswa menetapkan tujuan belajar, yang dapat dilakukan dengan diskusi atau menyediakan bahan-bahan yang menarik, yang mampu mendorong siswa untuk mencapai tujuan tersebut. 2. Merencanakan kegiatan pembelajaran, bila perlu bersama siswa. 3. Bertindak atau berperan sebagai penasihat bagi siswa, jika diperlukan. 4. Membantu siswa menilai pencapaian atau kemajuannya. KETERAMPILAN MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan tugas utama guru, baik guru yang mengajar hanya satu kelas, maupun guru yang harus merangkap kelas.
  • 12. Penerapan Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan dalam Pembelajaran Kelas Rangkap Pada kegiatan belajar ini, kita akan dihadapkan pada sebuah contoh penerapan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan, kemudian ditugaskan untuk mengidentifikasi komponen-komponen keterampilan yang muncul serta menganalisis kekuatan dan kelemahan contoh tersebut. Pada Pembelajaran ini kita diharapkan mampu menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan dalam PKR. Secara lebih rinci, seperti: 1. Mengidentifikasi kemunculan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan dalam penerapan PKR yang dicontohkan; 2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan contoh PKR yang menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan; serta 3. Menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan dalam PKR. KEGIATAN BELAJAR 3
  • 13. CONTOH PENERAPAN KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN DALAM PKR Satu peristiwa yang menggambarkan pembelajaran kelas rangkap yang dikelola oleh Pak Gutara, yang berupaya menerapkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan yang sudah dipelajarinya. Yang dapat kita lihat pada modul halaman 6.29 s/d 6.31 serta dapat kita pelajari juga Peta Kegiatan Pembelajaran pada Tabel 6.2
  • 14. MENGIDENTIFIKASI KEMUNCULAN KOMPONEN- KOMPONEN KETRAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN Setelah kita membaca dengan cermat contoh Pembelajaran Kelas Rangkap, Sekarang kita mencoba menemukan komponen-komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan yang muncul dalam pembelajaran tersebut. Kita dapat melakukan tugas ini secara individual, dapat pula secara kelompok. Kita menggunakan format Identifikasi Komponen Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan seperti pada Tabel 6.3, Modul halaman 6.32
  • 15. ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN CONTOH PKR Untuk melakukan analisis ini, aspek yang kita jadikan pegangan adalah prinsip-prinsip PKR yang sudah kita kaji dalam Modul 1 seperti : 1. Keserempakan berlangsungnya pembelajaran. 2. Kadar tinggi waktu keaktifan akademik (WKA) 3. Kontak psikologis guru-murid secara berkelanjutan. 4. Pemanfaatan sumber secara efisien