SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MODEL DISAIN PENGEMBANGAN KURIKULUM
DISAIN Menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum
sesuai dengan misi dan visi di sekolah
DISAIN KURIKULUM MENURUT AHLI :
Eisner dan Vallance, 1974 :
1. Model pengembangan proses kognitif
2. Kurikulum sebagai teknologi
3. Kurikulum sebagai aktualisasi diri
4. Kurikulum sebagai rekonstruksi sosial
5. Kurikulum sebagai rasionalisasi akademis
Alexander & Lewis, 1981 :
1.Kurikulum subjek matter disiplin
2. Kurikulum teknologi
3. Kurikulum sebagai proses
4. Kurikulum sebagai fungsi sosial
McNeil, 1977 :
1.Kurikulum humanistis
2. Kurikulum rekonstruksi sosial
3. Kurikulum teknologi
4. Kurikulum subjek akademis
5. Kurikulum berdasarkan minat individu
Brennan, 1985 :
1.Kurikulum yang berorientasi pada tujuan
2. Model proses
3. Kurikulum situasional
Ongstreet & Shane, 1993 :
1.Kurikulum berorientasi pada masyarakat
2. Kurikulum berorientasi pada anak
3. Kurikulum berorientasi pada pengetahuan
4. Kurikulum bersifat etika
PENGERTIAN DISAIN KURIKULUM :
A. DISAIN KURIKULUM DISIPLIN ILMU :
- Desain kurikulum ini merupakan desain yang berpusat kepada pengetahuan (the
knowledge centered design) Subjek akademis yang penekanannya diarahkan
untuk pengembangan intelektual siswa (kurikulum proses) Longstreet.
- Berfungsi untuk pengembangan proses kognitif (kemampuan intelektual, berpikir,
mengingat dan memecahkan masalah)
- Pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui (latihan, menggunakan
gagasan dan melakukan proses penelitian ilmiah) Mcneil.
Contoh Penerapan kurikulum ini dalam sekolah dasar;
MACOS (Man: a courses of Study) : tujuannya adalah perkembangan intelektual yaitu
membangkitkan penghargaan dan keyakinan akan kemampuan sendiri dengan memberikan
serangkaian cara kerja yang memungkinkan anak mampu menganalisis walaupun dengan
cara sederhana melalui kegiatan ilmiah.
Tujuan dan Implementasinya :
- Melatih proses berpikir siswa melalui proses penelitian ilmiah yang sistematis.
- Strategi Ekspositori; gagasan dan informasi disampaikan oleh guru secara langsung.
- Penguasaan materi disiplin ilmu dijadikan kriteria dan keberhasilan
BENTUK ORGANISASI PADA KURIKULUM DISIPLIN ILMU :
1. Subject Centered Curriculum : Isi kurikulum disusun dalam bentuk mata pelajaran yang
terpisah-pisah dan tidak berhubungan satu sama lain. Dan
setiap guru bertanggunjawab pada mata pelajaran yang
diberikannya didalam kelas.
2. Correlated Curriculum : Isi kurikulum disajikan tidak terpisah, tetapi pada mata
pelajaran yang berdekatan/sejenis dikelompokan sehingga
menjadi satu bidang studi (broadfield).
3. Integarted Curriculum : Isi kurikulum tidak lagi menampakan nama-nama mata
pelajaran. Proses belajar dilakukan dari suatu pokok
masalah yang harus dipecahkan (unit). Diarahkan tidak
saja pada intelektual namun seluruh aspek sikap, emosi
dan keterampilan.
B. DISAIN KURIKULUM BERORIENTASI PADA MASYARAKAT :
- Asumsi ini lebih kepada tujuan dari sekolah yakni untuk melayani kebutuhan
masyarakat
- Kurikulum sebagai sebuah disain kelompok sosial untuk dijadikan pengalaman
belajar untuk anak disekolah (Smith, Stanley & Shores, 1950).(Beacamp, 1981)
- Permasalahan yang dihadapi dibutuhkan oleh suatu kelompok sosial, dan harus
menjadi bahan kajian anak disekolah.
Tujuannya :
- Mempertemukan siswa dengan masalah-masalah yang dihadapi umat manusia, artinya
bahwa masalah-masalah tersebut bukan hanya dapat dipecahkan melalui “Bidang Studi”
tetapi oleh setiap disiplin ilmu didalamnya
Seperti : krisis masyarakat yang dijadikan bagian dari isi kurikulum
Perspektif rancangannya :
1. Perpektif Status Quo : Untuk melestarikan nilai-nilai budaya
2. Perspektif Pembaharuan (reformist) : Untuk lebih meningkatkan kualitas
3. Perspektif Masa Depan (Futurist) : Kurikulum rekonstruksi sosial yang menekankan
kepada proses hubungan antara kurikulum dan kehidupan sosial, politik dan ekonomi
masyarakat.
Kriteria :
1. Menuntut pembelajaran nyata (real);
2. Berdasarkan pada tindakan (action);
3. Mengandung nilai (values);
C. DISAIN KURIKULUM BERORIENTASI PADA SISWA :
- Asumsi ini didasari pada pendidikan diselenggarakan untuk membantu anak didik
- Kurikulum yang berorientasi pada siswa dan menekankan kepada siswa sebagai
sumber isi kurikulum (segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum tidak boleh terlepas dari
kehidupan siswa sebagai peserta didik)
- Kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan irama perkembangan siswa. (Crow &
Crow, 1950)
Perspektif rancangannya :
1. Perpektif kehidupan anak dimasyarakat (the child a society persprective); siswa
sebagai sumber kurikulum percaya bahwa hakikat belajar bagi siswa adalah apabila
siswa belajar secara riil dari kehidupan mereka dimasyarakat.
(Fancis Parker) ;kurikulum harus dimulai dari pengalaman dalam keluarga,
lingkungan fisik dan lingkungan sosial siswa; isi kurkulum harus memuat sisi
kehidupan siswa sebagai peserta didik.
2. Perspektif Psikologi (the psycologycal curriculum perspective) ; kurikulum yang
bersifat humanistik, muncul sebagai reaksi terhadap proses pendidikan yang hanya
mengutamakan segi intelektual;
Tugas dan tanggungjawab pendidikan disekolah bukan hanya mengembangkan segi
intelektual tetapi mengembangkan siswa menjadi manusia yang utuh.
Implementasi :
1. Dengarkan secara menyeluruh berbagai ungkapan siswa;
2. Bersikaplah respek pada siswa;
3. Bersikaplah wajar dan alamiah dan jangan pura-pura;
Fungsi dan tujuannya :
- Fungsi kurikulum humanistik ini adalah menyediakan berbagai pengalaman belajar yang
menyenangkan untuk setiap siswa seingga dapat membantu mengembangkan siswa
secara utuh dan menyeluruh.
- Tujuannya adalah aktualisasi diri (manusia memiliki potensi, kemampuan dan kekuatan
untuk berkembang) sebagai orientasi dari tujuan pendidikan (proses perkembangan
pribadi secara dinamis; pertumbuhan ideal, integritasd an otonomi pribadi)
Organisasi :
- Kurikulum humanistik lebih menekankan kepada integrasi, yaitu kesatuan pribadi secara
utuh antara intelektual, emosional dan tindakan.
- Harus dapat memberikan pengalaman yang utuh dan menyeluruh (tidak terpenggal-
penggal)
- Sequences yang mencakup elemen-elemen tentang nilai, konsep, sikap dan masalah.
- Kriteria keberhasilan siswa ditentukan oeh perkembangan siswa supaya menjadi anak
yang terbuka dan berdiri sendiri.
D. DISAIN KURIKULUM TEKNOLOGIS
- Difokuskan pada efektivitas program, metode dan bahan-bahan yang dianggap dapat
mencapai tujuan (industri dan militer)
- Desain intruksional menekankan kepada pencapaian tujuan yang mudah diukur,
aktivitas dan tes serta pengembangan bahan-bahan ajar.
- Kurikulum dipengaruhi dua sisi; Penerapan hasil-hasil teknologi dan Penerapan teknologi
sebagai sumber suatu sistem.
Perspektif rancangannya :
1. Penerapan hasil-hasil teknologi; Perencanaan yang sistematis dengan menggunakan
media atau alat dalam kegiatan pembelajaran (efektivitas dan efisiensi pembelajaran).
Contohnya dengan (computer assisted instruction) kaset atau media lainnya.
2. Penerapan teknologi sebagai sumber suatu sistem; Menekankan kepada penyusunan
program pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem yang ditandai
dengan perumusan tujuan khusus sebagai tujuan tingkah laku yang harus dicapai;
proses pembelajaran diarahkan mencapai tujuan.
Penerapan teknologi sebagai suatu sistem tidak ditentukan oleh penerapan hasil-hasil
teknologi tetapi bagaimana merancang implementasi kurikulum dengan pendekatan
sistem.dan jelas dalam menetapkan suatu keberhasilan.
Karakteristik : (dipengaruhi oleh psikologi behavioristik)
1. Belajar dipandang sebagai proses respon-respon terhadap rancangannya
2. Belajar diatur berdasarkan langkah-langkah tertentu dengan sejumlah tugas yang
harus dipelajari.
3. Secara khusus siswa belajar secara individual, meskipun dalam hal-hal tertentu bisa
saja belajar secara berkelompok.
Tujuannya ;
Kurikulum teknologis lebih ditekankan kepada pencapaian perubahan tingkah laku yang
dapat diukur.
Organisasi ; Organisasi dalam kurikulum teknologis memiliki ciri-ciri :
1. Pengorganisasian materi kurikulum berpatokan pada rumusan tujuan
2. Materi kurikulum disusun secara berjenjang
3. Materi kurikulum disusun dari mulai yang sederhana menuju yang kompleks
PENDEKATAN DAN MODEL KURIKULUM
Cakupan Pengembangan Kurikulum ;
1. Pendekatan Top down
Muncul atas inisiatif para pejabat pendidikan atau para administrator atau dari pemegang
kebijakan pejabat pendidikan (garis komando); line staff model (digunakan oleh negara
sentralistik)
dilihat dari perkembangannya model ini menggunakan (Curriculum construction &
Curriculum improvement)
2. Pendekatan Grass roots
Inisiatif pengembangan kurikulum dimulai dari lapangan atau guru-guru sebagai
implementator, kemudian menyebar pada lingkungan yang lebih luas, pendekatan ini lebih
banyak digunakan untuk Curriculum improvement; (digunakan oleh negara desentralistik)
Sudut pandang dalam penyusunan kurikulum (sukmadinata,2000. I)
- Curriculum construction (kurkulum baru)
- Curriculum improvement (penyempurnaan kurikulum yang ada)
MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Model Tyler ;
Lebih bersifat bagaimana merancang suatu kurikulum, sesuai dengan tujuan dan misi suatu
institusi pendidikan :
dengan 4 hal yang dianggap fundamental untuk mencapai tujuan:
a. Menentukan tujuan
(langkah utama merumuskan tujuan untuk mencapai arah atau sasaran pendidikan), sangat
tergantung dari teori, filsafat dan model kurikulum yang dianut.
Sumber perumusan tujuan berasal dari siswa, studi kehidupan masa kini, disiplin ilmu, filosofis,
dan psikologi belajar (tyler)
b. Menetukan Pengalaman Belajar
Segala aktivitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan (dalam proses pembelajaran), tetapi
bukan pengalaman guru; namun merupakan apa yang akan dan telah diperbuat siswa.
Hal ini akan mempermudah bagi guru dalam mendisain lingkungan yang dapat mengaktifkan
siswa memperoleh pengalaman belajar, seperti : (mengembangkan kemampuan berpikir siswa,
membantu siswa dalam mengumpulkan informasi, membantu mengembangkan sikap sosial, dan
minat).
Ada beberapa prinsip dalam menetukan pengalaman belajar siswa :
1. Pengalaman siswa harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (akan menetukan
pengalaman pembelajaran)
2. Setiap pengalaman belajar siswa harus memuaskan siswa
3. Setiap rancangan pengalaman siswa harus belajar sebaiknya melibatkan siswa
4. Mungkin dalam saat pengalaman belajar dapat mencapai tujuan yang berbeda
c. Mengorganisasi Pengalaman Belajar
Merancang suatu kurikulum adalah mengorganisasikan pengalaman belajar baik dalam bentuk unit
mata pelajaran maupun dalam bentuk program. Pengorganisasian yang jelas akan memberikan
arah bagi pelaksanaan proses pembelajaran sehingga menjadi pengalaman belajar yang nyata bagi
siswa
Ada dua jenis pengorganisasian ;
1) Pengorganisasi secara vertikal (apabila menghubungkan pengalaman belajar dalam satu kajian
yang sama ditingkat yang berbeda); misal; geografi kelas lima dan enam
2) Pengorganisasi secara horisontal (apabila menghubungkan pengalaman belajar satu dan lainnya
saling mengisi dan memberikan penguatan), misal; geografi dan sejarah
Ada tiga jenis dalam mengorganisasi pengalaman, Tyler (1950:55)
1) Kontinuitas; (pengalaman harus berkesinamungan)
2) Urutan isi; (pengalaman harus memperhatikan tingkat perkembangan siswa)
3) Integrasi; (pengalaman harus menyeluruh setiap aspek; sikap, emosi atau keterampilan)
d. Evaluasi
penting dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan :
Ada dua fungsi evaluasi :
1) Fungsi Sumatif; digunakan untuk memperolah data tentang ketercapaian tujuan oleh peserta
didik; atau bagaimana tingkat pencapaian tujuan dan tingkat pencapaian isi kurikulum oleh setiap
siswa
2) Fungsi Formatif; untuk melihat efektivitas proses pembelajaran (sudah sempurna / perlu
perbaikan)
2. Model Taba ;
Bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu proses perbaikan dan
penyempurnaan; Ada lima langkah :
a. Menghasilkan unit-unit percobaan :
b. Menguji coba unit eksperimen
c. Merevisi dan mengkosolidasikan unit-unit eksperimen
d. Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum
e. Implementasi dan diseminasi kurikulum yang telah teruji
3. Model Oliva ;
Kurikulum harus bersifat simpel, komprehensif dan sistematik.
pada model Oliva tampak 12 komponen yang harus dikembangkan.
Rumusan
filsafat
Rumusan
Tujuan
Umum
Rumusan
tujuan
khusus
Rumusan
perencana
an
IMPLEM
ENTASI
EVALUA
SI
Model Oliva
Model yang dikembangkan ini dapat digunakan dalam beberapa dimensi :
1) Untuk penyempurnaan kurikulum sekolah dalam bidang-bidang khusus (studi tertentu)
2) Dapat digunakan untuk membuat keputusan dalam merancang suatu program kurikulum
3) Dapat digunakan dalam mengembangkan program pembeljaran secara khusus
4. Model Beucamp ;
Ada lima langkah :
a. Menetapkan wilayah/arena yang akan melakukan perubahan suatu kurikulum,
b. Menetapkan orang-orang yang akan terlibat dalam proses pengembangan kurikulum
c. Menetapkan prosedur yang akan ditempuh
d. Implementasi kurikulum
e. Melaksanakan evaluasi kurikulum
5. Model Wheeler;
Kurikulum merupakan suatu proses yang membentuk lingkaran. (proses yang terus
menerus)
pada model Wheeler menetapkan lima fase / tahapan yang merupakan pekerjaan yang
berlangsung secara sistematis / berurut.
1. Tujuan umum & khusus
2. Menetukan pengalaman
belajar
3. Menetukan isi materi
4. Mengorganisasikan pengalaman
dan bahan belajar
5. Evaluasi
Pengembangan kurikulum menurut Wheeler :
a. Menetukan tujuan umum dan khusus; merupakan tujuan yang bersifat normatif yang
mengandung tujuan filosofis (aim) atau tujuan pembelajaran umum yang bersifat praktis
(goal), sedangkan tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat spesifik dan observable
(objektive) tujuan yang mudah terukur ketercapaiannya.
b. Menentukan pengalaman belajar yang mungkin dapat dilakukan oleh sisa untuk mencapai
tujuan yang dirumuskan dalam langkah pertama
c. Menentukan isi / materi pembelajaran sesuai dengan pengalaman belajar
d. Mengorganisasi / menyatukan pengalaman belajar dengan isi/materi
e. Melakukan evaluasi setiap fase perkembangan dan pencapaian tujuan
6. Model Nicholis ;
model Pendekatan siklus
Ada lima pengembangan :
a. Analisis situasi
b. Menetukan tujuan khusus
c. Menentukan dan mengorganisasi isi
pelajaran
d. Menentukan dan mengorganisasi
metode
e. Evaluasi
Menentukan tujuan khusus
Menentukan dan
mengorganisasi metode
Menentukan dan
mengorganisasi isi
pelajaran
Evaluasi
7. Model Dynamic Skilbeck ;
Model pad level sekolah (School Nased Curriculum Development). Pengembangan kurikulum
sesuai kebutuhan sekolah
Ada lima langkah pengembangan :
a. Menganalisis situasi
b. Memformulasikan tujuan
c. Menyusun Program
d. Interpretasi dan Implementasi
e. Monitoring, feedback, penilaian dan rekonstruksi
Menganalisis situasi
Memformulasikan tujuan
Menyusun Program
Interpretasi dan Implementasi
Monitoring, feedback, penilaian dan rekonstruksi

More Related Content

What's hot

Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaPrincess Indry
 
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptKONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptMENDOTV
 
Pendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamPendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamThony Hermansyah
 
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan KurikulumLandasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan KurikulumDewi17
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptRahmah Salsabila
 
Pembelajaran efektif
Pembelajaran efektifPembelajaran efektif
Pembelajaran efektifJULIO_MARKOTO
 
PPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptx
PPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptxPPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptx
PPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptxArrasyid9
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptJendelaIPA
 
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxMembedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxKaista Glow
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
PPT-EVALUASI PEMBELAJARAN Kel 3.pptx
PPT-EVALUASI  PEMBELAJARAN Kel 3.pptxPPT-EVALUASI  PEMBELAJARAN Kel 3.pptx
PPT-EVALUASI PEMBELAJARAN Kel 3.pptxJabalAhsan1
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumSifa Siti Mukrimah
 

What's hot (20)

Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-taba
 
Sumber belajar
Sumber belajarSumber belajar
Sumber belajar
 
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptKONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
 
Pendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamPendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islam
 
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan KurikulumLandasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan Kurikulum
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
 
Pembelajaran efektif
Pembelajaran efektifPembelajaran efektif
Pembelajaran efektif
 
PPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptx
PPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptxPPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptx
PPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptx
 
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.pptPEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
PEMBELAJARAN-SAINS-IPA-SD-MI.ppt
 
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxMembedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
PPT KELOMPOK 2 MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
PPT KELOMPOK 2 MEDIA PEMBELAJARAN.pptxPPT KELOMPOK 2 MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
PPT KELOMPOK 2 MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
desain instruksional
desain instruksionaldesain instruksional
desain instruksional
 
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis KompetensiKurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi
 
PPT-EVALUASI PEMBELAJARAN Kel 3.pptx
PPT-EVALUASI  PEMBELAJARAN Kel 3.pptxPPT-EVALUASI  PEMBELAJARAN Kel 3.pptx
PPT-EVALUASI PEMBELAJARAN Kel 3.pptx
 
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulumPrinsip prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip prinsip pengembangan kurikulum
 
UbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptxUbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptx
 
Proses penciptaan tari
Proses penciptaan tariProses penciptaan tari
Proses penciptaan tari
 

Similar to MODEL DISAIN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Model dan desain kurikulum
Model dan desain kurikulumModel dan desain kurikulum
Model dan desain kurikulumidhessara
 
PENDEKATAN_DAN_MODEL_PENGEMBANGAN_KURIKU.pptx
PENDEKATAN_DAN_MODEL_PENGEMBANGAN_KURIKU.pptxPENDEKATAN_DAN_MODEL_PENGEMBANGAN_KURIKU.pptx
PENDEKATAN_DAN_MODEL_PENGEMBANGAN_KURIKU.pptxLaili55
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumsadirun
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumsadirun
 
Resume manaj. kurikulum dan program pend
Resume manaj. kurikulum dan program pendResume manaj. kurikulum dan program pend
Resume manaj. kurikulum dan program pendSylvester Saragih
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulumendang zr
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaranKadek Kariasa
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikanFreddy Indra
 
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulumRuny Chaerunnyza
 

Similar to MODEL DISAIN PENGEMBANGAN KURIKULUM (20)

Model dan desain kurikulum
Model dan desain kurikulumModel dan desain kurikulum
Model dan desain kurikulum
 
Desain kurikulum
Desain kurikulumDesain kurikulum
Desain kurikulum
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
PENDEKATAN_DAN_MODEL_PENGEMBANGAN_KURIKU.pptx
PENDEKATAN_DAN_MODEL_PENGEMBANGAN_KURIKU.pptxPENDEKATAN_DAN_MODEL_PENGEMBANGAN_KURIKU.pptx
PENDEKATAN_DAN_MODEL_PENGEMBANGAN_KURIKU.pptx
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum
 
Pendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulumPendekatan pengembangan kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum
 
Dikiii
DikiiiDikiii
Dikiii
 
Dikiii
DikiiiDikiii
Dikiii
 
Resume manaj. kurikulum dan program pend
Resume manaj. kurikulum dan program pendResume manaj. kurikulum dan program pend
Resume manaj. kurikulum dan program pend
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulum
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1   kurikulum dan pembelajaranTugas 1   kurikulum dan pembelajaran
Tugas 1 kurikulum dan pembelajaran
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum
07 materi inti 3 proses pengembangan kurikulum
 
2. kurikulum 2
2. kurikulum 22. kurikulum 2
2. kurikulum 2
 
Desain kurikulum
Desain kurikulumDesain kurikulum
Desain kurikulum
 
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
28655207 makalah-pengembangan-kurikulum
 
Andi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkbAndi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkb
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

MODEL DISAIN PENGEMBANGAN KURIKULUM

  • 1. MODEL DISAIN PENGEMBANGAN KURIKULUM DISAIN Menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai dengan misi dan visi di sekolah DISAIN KURIKULUM MENURUT AHLI : Eisner dan Vallance, 1974 : 1. Model pengembangan proses kognitif 2. Kurikulum sebagai teknologi 3. Kurikulum sebagai aktualisasi diri 4. Kurikulum sebagai rekonstruksi sosial 5. Kurikulum sebagai rasionalisasi akademis Alexander & Lewis, 1981 : 1.Kurikulum subjek matter disiplin 2. Kurikulum teknologi 3. Kurikulum sebagai proses 4. Kurikulum sebagai fungsi sosial McNeil, 1977 : 1.Kurikulum humanistis 2. Kurikulum rekonstruksi sosial 3. Kurikulum teknologi 4. Kurikulum subjek akademis 5. Kurikulum berdasarkan minat individu Brennan, 1985 : 1.Kurikulum yang berorientasi pada tujuan 2. Model proses 3. Kurikulum situasional Ongstreet & Shane, 1993 : 1.Kurikulum berorientasi pada masyarakat 2. Kurikulum berorientasi pada anak 3. Kurikulum berorientasi pada pengetahuan 4. Kurikulum bersifat etika
  • 2. PENGERTIAN DISAIN KURIKULUM : A. DISAIN KURIKULUM DISIPLIN ILMU : - Desain kurikulum ini merupakan desain yang berpusat kepada pengetahuan (the knowledge centered design) Subjek akademis yang penekanannya diarahkan untuk pengembangan intelektual siswa (kurikulum proses) Longstreet. - Berfungsi untuk pengembangan proses kognitif (kemampuan intelektual, berpikir, mengingat dan memecahkan masalah) - Pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui (latihan, menggunakan gagasan dan melakukan proses penelitian ilmiah) Mcneil. Contoh Penerapan kurikulum ini dalam sekolah dasar; MACOS (Man: a courses of Study) : tujuannya adalah perkembangan intelektual yaitu membangkitkan penghargaan dan keyakinan akan kemampuan sendiri dengan memberikan serangkaian cara kerja yang memungkinkan anak mampu menganalisis walaupun dengan cara sederhana melalui kegiatan ilmiah. Tujuan dan Implementasinya : - Melatih proses berpikir siswa melalui proses penelitian ilmiah yang sistematis. - Strategi Ekspositori; gagasan dan informasi disampaikan oleh guru secara langsung. - Penguasaan materi disiplin ilmu dijadikan kriteria dan keberhasilan
  • 3. BENTUK ORGANISASI PADA KURIKULUM DISIPLIN ILMU : 1. Subject Centered Curriculum : Isi kurikulum disusun dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah dan tidak berhubungan satu sama lain. Dan setiap guru bertanggunjawab pada mata pelajaran yang diberikannya didalam kelas. 2. Correlated Curriculum : Isi kurikulum disajikan tidak terpisah, tetapi pada mata pelajaran yang berdekatan/sejenis dikelompokan sehingga menjadi satu bidang studi (broadfield). 3. Integarted Curriculum : Isi kurikulum tidak lagi menampakan nama-nama mata pelajaran. Proses belajar dilakukan dari suatu pokok masalah yang harus dipecahkan (unit). Diarahkan tidak saja pada intelektual namun seluruh aspek sikap, emosi dan keterampilan.
  • 4. B. DISAIN KURIKULUM BERORIENTASI PADA MASYARAKAT : - Asumsi ini lebih kepada tujuan dari sekolah yakni untuk melayani kebutuhan masyarakat - Kurikulum sebagai sebuah disain kelompok sosial untuk dijadikan pengalaman belajar untuk anak disekolah (Smith, Stanley & Shores, 1950).(Beacamp, 1981) - Permasalahan yang dihadapi dibutuhkan oleh suatu kelompok sosial, dan harus menjadi bahan kajian anak disekolah. Tujuannya : - Mempertemukan siswa dengan masalah-masalah yang dihadapi umat manusia, artinya bahwa masalah-masalah tersebut bukan hanya dapat dipecahkan melalui “Bidang Studi” tetapi oleh setiap disiplin ilmu didalamnya Seperti : krisis masyarakat yang dijadikan bagian dari isi kurikulum Perspektif rancangannya : 1. Perpektif Status Quo : Untuk melestarikan nilai-nilai budaya 2. Perspektif Pembaharuan (reformist) : Untuk lebih meningkatkan kualitas 3. Perspektif Masa Depan (Futurist) : Kurikulum rekonstruksi sosial yang menekankan kepada proses hubungan antara kurikulum dan kehidupan sosial, politik dan ekonomi masyarakat. Kriteria : 1. Menuntut pembelajaran nyata (real); 2. Berdasarkan pada tindakan (action); 3. Mengandung nilai (values);
  • 5. C. DISAIN KURIKULUM BERORIENTASI PADA SISWA : - Asumsi ini didasari pada pendidikan diselenggarakan untuk membantu anak didik - Kurikulum yang berorientasi pada siswa dan menekankan kepada siswa sebagai sumber isi kurikulum (segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum tidak boleh terlepas dari kehidupan siswa sebagai peserta didik) - Kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan irama perkembangan siswa. (Crow & Crow, 1950) Perspektif rancangannya : 1. Perpektif kehidupan anak dimasyarakat (the child a society persprective); siswa sebagai sumber kurikulum percaya bahwa hakikat belajar bagi siswa adalah apabila siswa belajar secara riil dari kehidupan mereka dimasyarakat. (Fancis Parker) ;kurikulum harus dimulai dari pengalaman dalam keluarga, lingkungan fisik dan lingkungan sosial siswa; isi kurkulum harus memuat sisi kehidupan siswa sebagai peserta didik. 2. Perspektif Psikologi (the psycologycal curriculum perspective) ; kurikulum yang bersifat humanistik, muncul sebagai reaksi terhadap proses pendidikan yang hanya mengutamakan segi intelektual; Tugas dan tanggungjawab pendidikan disekolah bukan hanya mengembangkan segi intelektual tetapi mengembangkan siswa menjadi manusia yang utuh.
  • 6. Implementasi : 1. Dengarkan secara menyeluruh berbagai ungkapan siswa; 2. Bersikaplah respek pada siswa; 3. Bersikaplah wajar dan alamiah dan jangan pura-pura; Fungsi dan tujuannya : - Fungsi kurikulum humanistik ini adalah menyediakan berbagai pengalaman belajar yang menyenangkan untuk setiap siswa seingga dapat membantu mengembangkan siswa secara utuh dan menyeluruh. - Tujuannya adalah aktualisasi diri (manusia memiliki potensi, kemampuan dan kekuatan untuk berkembang) sebagai orientasi dari tujuan pendidikan (proses perkembangan pribadi secara dinamis; pertumbuhan ideal, integritasd an otonomi pribadi) Organisasi : - Kurikulum humanistik lebih menekankan kepada integrasi, yaitu kesatuan pribadi secara utuh antara intelektual, emosional dan tindakan. - Harus dapat memberikan pengalaman yang utuh dan menyeluruh (tidak terpenggal- penggal) - Sequences yang mencakup elemen-elemen tentang nilai, konsep, sikap dan masalah. - Kriteria keberhasilan siswa ditentukan oeh perkembangan siswa supaya menjadi anak yang terbuka dan berdiri sendiri.
  • 7. D. DISAIN KURIKULUM TEKNOLOGIS - Difokuskan pada efektivitas program, metode dan bahan-bahan yang dianggap dapat mencapai tujuan (industri dan militer) - Desain intruksional menekankan kepada pencapaian tujuan yang mudah diukur, aktivitas dan tes serta pengembangan bahan-bahan ajar. - Kurikulum dipengaruhi dua sisi; Penerapan hasil-hasil teknologi dan Penerapan teknologi sebagai sumber suatu sistem. Perspektif rancangannya : 1. Penerapan hasil-hasil teknologi; Perencanaan yang sistematis dengan menggunakan media atau alat dalam kegiatan pembelajaran (efektivitas dan efisiensi pembelajaran). Contohnya dengan (computer assisted instruction) kaset atau media lainnya. 2. Penerapan teknologi sebagai sumber suatu sistem; Menekankan kepada penyusunan program pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem yang ditandai dengan perumusan tujuan khusus sebagai tujuan tingkah laku yang harus dicapai; proses pembelajaran diarahkan mencapai tujuan. Penerapan teknologi sebagai suatu sistem tidak ditentukan oleh penerapan hasil-hasil teknologi tetapi bagaimana merancang implementasi kurikulum dengan pendekatan sistem.dan jelas dalam menetapkan suatu keberhasilan.
  • 8. Karakteristik : (dipengaruhi oleh psikologi behavioristik) 1. Belajar dipandang sebagai proses respon-respon terhadap rancangannya 2. Belajar diatur berdasarkan langkah-langkah tertentu dengan sejumlah tugas yang harus dipelajari. 3. Secara khusus siswa belajar secara individual, meskipun dalam hal-hal tertentu bisa saja belajar secara berkelompok. Tujuannya ; Kurikulum teknologis lebih ditekankan kepada pencapaian perubahan tingkah laku yang dapat diukur. Organisasi ; Organisasi dalam kurikulum teknologis memiliki ciri-ciri : 1. Pengorganisasian materi kurikulum berpatokan pada rumusan tujuan 2. Materi kurikulum disusun secara berjenjang 3. Materi kurikulum disusun dari mulai yang sederhana menuju yang kompleks
  • 9. PENDEKATAN DAN MODEL KURIKULUM Cakupan Pengembangan Kurikulum ; 1. Pendekatan Top down Muncul atas inisiatif para pejabat pendidikan atau para administrator atau dari pemegang kebijakan pejabat pendidikan (garis komando); line staff model (digunakan oleh negara sentralistik) dilihat dari perkembangannya model ini menggunakan (Curriculum construction & Curriculum improvement) 2. Pendekatan Grass roots Inisiatif pengembangan kurikulum dimulai dari lapangan atau guru-guru sebagai implementator, kemudian menyebar pada lingkungan yang lebih luas, pendekatan ini lebih banyak digunakan untuk Curriculum improvement; (digunakan oleh negara desentralistik) Sudut pandang dalam penyusunan kurikulum (sukmadinata,2000. I) - Curriculum construction (kurkulum baru) - Curriculum improvement (penyempurnaan kurikulum yang ada)
  • 10. MODEL-MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Model Tyler ; Lebih bersifat bagaimana merancang suatu kurikulum, sesuai dengan tujuan dan misi suatu institusi pendidikan : dengan 4 hal yang dianggap fundamental untuk mencapai tujuan: a. Menentukan tujuan (langkah utama merumuskan tujuan untuk mencapai arah atau sasaran pendidikan), sangat tergantung dari teori, filsafat dan model kurikulum yang dianut. Sumber perumusan tujuan berasal dari siswa, studi kehidupan masa kini, disiplin ilmu, filosofis, dan psikologi belajar (tyler) b. Menetukan Pengalaman Belajar Segala aktivitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan (dalam proses pembelajaran), tetapi bukan pengalaman guru; namun merupakan apa yang akan dan telah diperbuat siswa. Hal ini akan mempermudah bagi guru dalam mendisain lingkungan yang dapat mengaktifkan siswa memperoleh pengalaman belajar, seperti : (mengembangkan kemampuan berpikir siswa, membantu siswa dalam mengumpulkan informasi, membantu mengembangkan sikap sosial, dan minat). Ada beberapa prinsip dalam menetukan pengalaman belajar siswa : 1. Pengalaman siswa harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (akan menetukan pengalaman pembelajaran) 2. Setiap pengalaman belajar siswa harus memuaskan siswa 3. Setiap rancangan pengalaman siswa harus belajar sebaiknya melibatkan siswa 4. Mungkin dalam saat pengalaman belajar dapat mencapai tujuan yang berbeda
  • 11. c. Mengorganisasi Pengalaman Belajar Merancang suatu kurikulum adalah mengorganisasikan pengalaman belajar baik dalam bentuk unit mata pelajaran maupun dalam bentuk program. Pengorganisasian yang jelas akan memberikan arah bagi pelaksanaan proses pembelajaran sehingga menjadi pengalaman belajar yang nyata bagi siswa Ada dua jenis pengorganisasian ; 1) Pengorganisasi secara vertikal (apabila menghubungkan pengalaman belajar dalam satu kajian yang sama ditingkat yang berbeda); misal; geografi kelas lima dan enam 2) Pengorganisasi secara horisontal (apabila menghubungkan pengalaman belajar satu dan lainnya saling mengisi dan memberikan penguatan), misal; geografi dan sejarah Ada tiga jenis dalam mengorganisasi pengalaman, Tyler (1950:55) 1) Kontinuitas; (pengalaman harus berkesinamungan) 2) Urutan isi; (pengalaman harus memperhatikan tingkat perkembangan siswa) 3) Integrasi; (pengalaman harus menyeluruh setiap aspek; sikap, emosi atau keterampilan) d. Evaluasi penting dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan : Ada dua fungsi evaluasi : 1) Fungsi Sumatif; digunakan untuk memperolah data tentang ketercapaian tujuan oleh peserta didik; atau bagaimana tingkat pencapaian tujuan dan tingkat pencapaian isi kurikulum oleh setiap siswa 2) Fungsi Formatif; untuk melihat efektivitas proses pembelajaran (sudah sempurna / perlu perbaikan)
  • 12. 2. Model Taba ; Bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu proses perbaikan dan penyempurnaan; Ada lima langkah : a. Menghasilkan unit-unit percobaan : b. Menguji coba unit eksperimen c. Merevisi dan mengkosolidasikan unit-unit eksperimen d. Mengembangkan keseluruhan kerangka kurikulum e. Implementasi dan diseminasi kurikulum yang telah teruji 3. Model Oliva ; Kurikulum harus bersifat simpel, komprehensif dan sistematik. pada model Oliva tampak 12 komponen yang harus dikembangkan. Rumusan filsafat Rumusan Tujuan Umum Rumusan tujuan khusus Rumusan perencana an IMPLEM ENTASI EVALUA SI Model Oliva Model yang dikembangkan ini dapat digunakan dalam beberapa dimensi : 1) Untuk penyempurnaan kurikulum sekolah dalam bidang-bidang khusus (studi tertentu) 2) Dapat digunakan untuk membuat keputusan dalam merancang suatu program kurikulum 3) Dapat digunakan dalam mengembangkan program pembeljaran secara khusus
  • 13. 4. Model Beucamp ; Ada lima langkah : a. Menetapkan wilayah/arena yang akan melakukan perubahan suatu kurikulum, b. Menetapkan orang-orang yang akan terlibat dalam proses pengembangan kurikulum c. Menetapkan prosedur yang akan ditempuh d. Implementasi kurikulum e. Melaksanakan evaluasi kurikulum 5. Model Wheeler; Kurikulum merupakan suatu proses yang membentuk lingkaran. (proses yang terus menerus) pada model Wheeler menetapkan lima fase / tahapan yang merupakan pekerjaan yang berlangsung secara sistematis / berurut. 1. Tujuan umum & khusus 2. Menetukan pengalaman belajar 3. Menetukan isi materi 4. Mengorganisasikan pengalaman dan bahan belajar 5. Evaluasi
  • 14. Pengembangan kurikulum menurut Wheeler : a. Menetukan tujuan umum dan khusus; merupakan tujuan yang bersifat normatif yang mengandung tujuan filosofis (aim) atau tujuan pembelajaran umum yang bersifat praktis (goal), sedangkan tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat spesifik dan observable (objektive) tujuan yang mudah terukur ketercapaiannya. b. Menentukan pengalaman belajar yang mungkin dapat dilakukan oleh sisa untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam langkah pertama c. Menentukan isi / materi pembelajaran sesuai dengan pengalaman belajar d. Mengorganisasi / menyatukan pengalaman belajar dengan isi/materi e. Melakukan evaluasi setiap fase perkembangan dan pencapaian tujuan 6. Model Nicholis ; model Pendekatan siklus Ada lima pengembangan : a. Analisis situasi b. Menetukan tujuan khusus c. Menentukan dan mengorganisasi isi pelajaran d. Menentukan dan mengorganisasi metode e. Evaluasi Menentukan tujuan khusus Menentukan dan mengorganisasi metode Menentukan dan mengorganisasi isi pelajaran Evaluasi
  • 15. 7. Model Dynamic Skilbeck ; Model pad level sekolah (School Nased Curriculum Development). Pengembangan kurikulum sesuai kebutuhan sekolah Ada lima langkah pengembangan : a. Menganalisis situasi b. Memformulasikan tujuan c. Menyusun Program d. Interpretasi dan Implementasi e. Monitoring, feedback, penilaian dan rekonstruksi Menganalisis situasi Memformulasikan tujuan Menyusun Program Interpretasi dan Implementasi Monitoring, feedback, penilaian dan rekonstruksi