Dokumen tersebut membahas pendekatan dan model pengembangan kurikulum, mulai dari pendekatan berorientasi pada tujuan, subjek akademik, humanistik, teknologis, hingga rekonstruksionis dan model-model pengembangan kurikulum seperti model Tyler, administratif, grass roots, demonstrasi, Miller-Seller, Taba, dan Beauchamp.
4. 1. Pendekatan berorientasi pada bahan pelajaran
Kurikulum disusun dengan berorientasi pada bahan pelajaran dan tidak ada ketentuan
yang pasti dalam menentukan bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan.
2. Pendekatan berorientasi pada tujuan
Pendekatan pengembangan kurikulum dengan menempatkan rumusan atau penetapan
tujuan yang hendak dicapai dalam posisi sentral
(Tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar mengajar)
3. Pendekatan dengan Organisasi Bahan (Subject Matter Curriculum)
Pendekatan ini penekanannya pada mata pelajaran-mata pelajaran secara terpisah-
pisah, misalnya: Sejarah, Ilmu Bumi, Biologi, Berhitung.
(Mata pelajaran ini tidak berhubungan satu sama lain)
5. 4. Pendekatan dengan Pola Correlated Curriculum
Mengelompokkan beberapa mata pelajaran (bahan) yang seiring, yang bisa secara
dekat berhubungan.
5. Pendekatan Pola Integrated Curriculum
Menekankan pada keutuhan kebutuhan
(tidak hanya melalui mata pelajaran yang terpisah-pisah, namun harus dijalin suatu
keutuhan yang meniadakan batasan tertentu dari masing-masing bahan pelajaran)
6. Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Rancangan pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan berdasarkan persyaratan-
persyaratan berupa standar kompetensi yang berlaku di tempat kerja.
Contoh : kompetensi di SMK.
7. • Menggunakan bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum
• Mengutamakan penguasaan bahan dan proses dalam disiplin ilmu tertentu.
• Memperhatikan proses belajar yang dilakukan siswa
• Dilakukan dengan cara menetapkan terlebih dahulu mata pelajaran apa yang harus
dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk (persiapan) pengembangan disiplin
ilmu.
• Perkembangan kurikulum subjek akademik memiliki tiga pendekatan, yaitu :
1. Melanjutkan pendekatan struktur pengetahuan.
2. Studi bersifat integratif.
3. Pendekatan yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah fundamentalis.
1. Subjek Akademik
8. • Berpusat pada siswa (student centered)
• Mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian
integral dari proses belajar (prioritasnya adalah pengalaman belajar yang diarahkan
terhadap tanggapan minat, kebutuhan dan kemampuan anak)
• Guru diharapkan dapat membangun hubungan emosional yang baik dengan peserta
didiknya untuk perkembangan individu peserta, melalui :
1. Mendengar pandangan realitas peserta didik secara komprehensif,
2. Menghormati individu peserta didik,
3. Tampil alamiah, otentik, tidak dibuat-buat,
4. Menciptakan situasi yang mendorong peserta didik untuk mencari dan
mengembangkan pemecahan sendiri.
2. Humanistik
9. 3. Teknologis
Kurikulum sebagai rencana yang
sistematis merupakan penggunaan
berbagai perangkat dan media
Teknologi dalam model dan prosedur
untuk pengembangan konstruksi dan
evaluasi materi kurikulum dan
sistem pembelajaran
Teknologi yang diterapkan kurikulum
10. 4. Rekonstruksionisme
• Memperhatikan hubungan kurikulum dengan sosial masyarakat dan politik
perkembangan ekonomi
• Penyusunan dan pengembangan kurikulum harus bertitik tolak dari problem yang
dihadapi dalam masyarakat.
• Bertujuan untuk menghadapkan peserta didik pada berbagai permasalahan
manusia dan kemanusian.
11. Menghadapkan para peserta didik pada tantangan,
ancaman, hambatan-hambatan atau gangguan-
gangguan yang dihadapi manusia
Mencari keselarasan antara tujuan-tujuan nasional
dengan tujuan peserta didik.
Disusun seperti roda
Keterlibatan para peserta didik terutama dalam memilih,
menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan
12. 5. Accountability (The Accountability Approach)
• Pertanggungjawaban lembaga pendidikan tentang pelaksanaan tugasnya kepada
masyarakat
• Pertama kalinya diperkenalkan Frederick Taylor dalam bidang industri pada
permulaan abad ini. Pendekatannya, yang kelak dikenal sebagai “scientific
management” atau manajemen ilmiah
13. 6. Pendekatan Pembangunan Nasional
• Pendekatan ini mengandung tiga unsur :
Pendidikan
kewarganegaraan
Pendidikan sebagai alat
pembangunan nasional
Pendidikan
keterampilan praktis
bagi kehidupan sehari-
hari
15. a. Model Ralph Tyler
a. Model Ralph Tyler
Tujuan
Pendidikan
Proses
Pembelajaran
Organisasi
Pengalaman
Belajar
Evaluasi
Pembelajaran
1 2 3 4
16. Pengembangan kurikulum ini ide awal dan pelaksanaannya dimulai dari para pejabat
tingkat atas pembuat keputusan dan kebijakan berkaitan dengan pengembangan
kurikulum
b. Model Administratif
c. Model Grass Roots
• Pengembangan kurikulum model ini
kebalikan dari model administratif.
• Model Grass Roots merupakan model
pengembangan kurikulum yang dimulai dari
arus bawah
17. • Model pengembangan
kurikulum ini idenya datang
dari bawah (grass roots).
• Semula merupakan suatu upaya
inovasi kurikulum dalam skala
kecil yang selanjutnya
digunakan dalam skala yang
lebih luas, tetapi dalam
prosesnya sering mendapat
tantangan atau ketidaksetujuan
dari pihak-pihak tertentu.
d. Model Demonstrasi
18. Model pengembangan kurikulum Miller-Seller dilakukan dengan tahapan
pengembangan sebagai berikut:
Pengembangan Tujuan
Identifikasi Model Mengajar
Implementasi
e. Model Miller - Seller
Klarifikasi Orientasi Kurikulum
19. Model Taba merupakan modifikasi dari model Tyler. Modifikasi
tersebut penekanannya terutama pada pemusatan perhatian guru.
f. Model Taba