Dokumen tersebut membahas tantangan dosen dalam pendidikan tinggi Indonesia di era Industri 4.0. Tantangan utama meliputi perubahan paradigma kehidupan, pelaksanaan pendidikan yang belum optimal, dan terjadinya disrupsi teknologi. Untuk mengatasinya diperlukan transformasi model pendidikan, penyelenggaraan pendidikan yang adaptif dan sistemik, serta pemmanfaatan teknologi.
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Tantangan Dosen di Era Industri 4.0
1. Tantangan Dosen dalam
Pendidikan Tinggi Indonesia di
Era Industri 4.0
Dr. KH. Ali Masykur Musa, S.H., M.Si, M.Hum,
CRGP.,CLA., CAH.
Pada acara : Stadium General dalam rangka Pembukaan
Perkuliahan STAI MAS
Sekolah Tinggi Agama Islam KH. Muhammad Ali Shodiq
Sabtu, 17-September-2022
Ketua Umum PP ISNU
2.
3. POKOK PERMASALAHAN
• PERUBAHAN PARADIGMA
KEHIDUPAN
• BELUM OPTIMALNYA
PELAKSANAAN PENDIDIKAN
• TERJADINYA DISTRUPSI
TEKNOLOGI
PENYELESAIAN
• TRANSFORMASI MODEL
PENDIDIKAN
• PENYELENGARAAN
PENDIDIKAN YANG ADAPTIF
DAN SISTEMIK
• PEMANFAATAN TEKNOLOGI
KONDISI YANG DIHARAPKAN
• MODEL PENDIDIKAN YANG
BAIK
• PELAKSANAAN PENDIDIKAN
YANG BAIK
• TERBENTUKNYA
PERADABAN MANUSIA
INDONESIA YANG
MAJU DAN
BERMARTABAT
PENGARUH INSTRUMENTAL
• KEBIJAKAN PENDIDIKAN
• TEORI PENDIDIKAN
• TEORI PERILAKU
DAYA SAING
BANGSA YANG
BELUM BAIK
DAYA SAING
BANGSA YANG
KOKOH
PENGARUH
LINGKUNGAN STRATEGIS
PELUANG
• GLOBAL
• NASIONAL
• REGIONAL
TANTANGAN
• GLOBAL
• NASIONAL
• REGIONAL
4. AKSES
• Populasi Indonesia: ± 258 juta orang (BPS 2016)
• APK nasional (2016): 31,61 %
• Disparitas Kualitas Pendidikan Tinggi:
- Dosen: 245.019 (~13% Doktor).
- Mahasiswa: ± 5,2 juta (Vokasi/Politeknik:
± 795 ribu mahasiswa). Beasiswa: 460.000.
- Capaian mutu PT:
* Prodi terakreditasi : A:10,2%, B: 39,1%, C: 26,2%, belum
terakreditasi*: 24.5 %
* 149 Prodi telah memiliki akreditasi internasional.
- World Rank (QS): 3 PT (Top 500: 277-401) :
UI, ITB, UGM
m
• FORLAP DIKTI, 31
Agustus2017, 09:30WIB
h
t
22
1.090
14
3.170
11
Su be
A
r:kademi
254
Akademi Komunitas
Universitas,Institut, Sekolah Tinggi
• t
p
Ps
:
/
o/
b
la
in
tp
et
.
o
kr
.
ni
d
i/
k
PTN-bh
4.539 PT
25.876 Prodi
*) belum terakreditasi antara lain : dalam proses penilaian akreditasi, dalam proses
pergantian nama prodi/merger, tidak aktif, dll
Untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi
diperlukan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Misi Kemristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang
berkualitas
5.
6.
7.
8.
9. COMPETENCES MINDSET AND TALENT
• CRITICAL THINKING
• CREATIVITY
• COMMUNICATION
• COLLABORATION
• CURIOSITY
• INITIATIVE
• PERSISTENCE
• EMPATHY
• ADAPTABILITY
DOMAIN KNOWLEDGE
AREA OF SPESIALISATION
EXPERTISE
CORE LITERACIES:
READING & WRITING, NUMERACY, SCIENTIFIC LITERACY,ICT FLUENCY (TECHNOLOGY
SKILLS), LANGUAGE SKILLS, CIVIC & CULTURAL AWARENESS, LOGICAL THINKING
(LIBERAL ARTS)
HUMANITIES
GLOBAL
COMPETITIVENESS
INDEX
WORLD ECONOMIC FORUM
2017-2018
36
FROM 37 COUNTRIES
COMPETITIVE HUMAN RESOURCES
10. • HASIL SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA YANG DIHASILKAN PERGURUAN TINGGI BELUM RELEVAN
DENGAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAN INDUSTRI
CONTOH:
• PRODUKSI LPTK PER TAHUN LEBIH DARI 250.000, YANG TERSERAP MENJADI GURU PROFESSIONAL
kurang dari 20%
• SARJANA TEKNIK YANG BEKERJA DI BIDANG KE-INSINYURAN KURANG DARI 50%
• 800.000 BIDAN TELAH DIHASILKAN DARI 400 PROGRA,M STUDI KEBIDANAN, TETAPI ANGKA KEMATIAN
IBU HAMIL MENINGKAT.
• KUALITAS, KOMPETENSI DAN SKILLS LULUSAN PERGURUAN TINGGI KURANG MEMENUHI KEBUTUHAN
PEMBANGUNAN DAN INDUSTRI.
• DATA BPS (AGUSTUS 2017) MENYATAKAN BAHWA TERDAPAT 618 RIBU SARJANA YANG MENGANGGUR. TOTAL
TERDAPAT 7 JUTA PENGANGGURAN DARI 128 ANGKATAN KERJA.
SMK:
11.41%
DIPLOMA:
6.8%
PT:
5.18%
RELEVANSI
11. Keterbatasan
Kapasitas/ Daya
Tampung PT
APK < 30%
• Sebaran PT
• Biaya Kuliah +
Akomodasi
Terbatasnya Sumberdaya
Pendidikan Berkualitas
PT Bermutu Baik
terkonsentrasi di
P. Jawa
Belum setara dalam
memberikan layanan
pendidikan bermutu
Belum dapat menjamin
pemenuhan semua permintaan
pendidikan tinggi bermutu
Kesetaraan
Keterjaminan
Ketersediaan Keterjangkauan Kualitas
4.497 Perguruan Tinggi (Forlap DIKTI, Nov 2016), melaksanakan 24.473 prodi
jumlah Mahasiswa ~ 7 juta, jumlah Dosen ~258.861 (S3: 29.945)
MUTU
17. 26
Rencana Induk Pengembangan
Sumber Daya
analisis kebutuhan, ketersediaan, dan kesenjangan guru untuk
berbagai jenjang pendidikan dan mata pelajaran, strategi
pemenuhan kebutuhan guru melalui Pendidikan Profesi Guru,
serta analisis kualitas guru yang didasarkan pada hasil capaian
nilai ujian nasional siswa dan nilai uji kompetensi guru.
analisis kebutuhan sumber daya manusia untuk
seluruh sektor infrastruktur, ketersediaan lulusan
sarjana teknik dan diploma untuk sektor
infrstruktur.
analisis kebutuhan, ketersediaan, dan
kesenjangan tenaga kesehatan, serta strategi
pemenuhan kebutuhan dengan mengacu
pada standar nasional maupun internasional.
SEKTO
R
Babak baru dalam
perencanaan berbasis
demand yang selaras
dengan prioritas
pembangunan
PENDIDIKAN
INFR
ASTRU
KTUR
PANGAN
DAN
PERT
ANIAN
MAJU &
ENERGI
INDU
STRI
STRA
TEGIS
26
HANKAM
MARITIM
RISET
DAN
PENGEM
BANGAN
KESEHATAN
19. DOSEN 4.0
• EDUCATIONAL COMPETENCE
• COMPETENCE IN RESEARCH
• COMPETENCE FOR DIGITAL BUSINESS
• COMPETENCE IN GLOBALIZATION
• COMPETENCE IN FUTURE STRATEGIES
PERAN:
• TELADAN KARAKTER (INTEGRITAS) DAN DAPAT
MENGEMBANGKAN SIFAT HUMANITIES
• MEMILIKI PENGELAMAN RIIL
• TEMAN BAGI MAHASISWA.
• KOMITMEN TERHADAP PILAR KEBANGSAAN
• MAMPU MENGINSPIRASI MAHASISWA
• MEMILIKI PASSION SEBAGAI DOSEN
KUALIFIKASI DENGAN KOMPETENSI INTI KEILMUAN (CORE
COMPETENCIES) YANG KUAT
SOFT SKILLS (4C):
• CRITICAL THINKING
• CREATIVE
• COMMUNICATION
• COLLABORATION
SCIENCE COMMUNICATION:
• SCIENCE FOR SCIENCE
COMMUNITY
• SCIENCE FOR PUBLIC
• SCIENCE FOR POLICY
MAKERS
20. KOMPETENSI
DOSEN
① Educational Competence, Kompetensi berbasis Internet of Thing
sebagai basic skill di era ini. Magic book, augmented reality,
Artificial Intelligence
② Competence in Research, Kompetensi berjejaring untuk
penumbuhan ilmu, arah riset dan terampil mendapatkan grant
internasionall. Memiliki kemampuan manajemen dan analisis big
data di era 4.0 di dunia yang serba superconnected, share-facility
③ Competence for Technological Commercialization, punya
kompetensi membawa grup dan mahasiswa pada komersialisasi
dengan teknologi atas hasil inovasi dan penelitian.
④ Competence in Globalization, dunia tanpa sekat, tidak gagap
terhadap berbagai budaya, kompetensi hybrid , yaitu global
competence dan keunggulan memecahkan national problem
⑤ Competence in Future Strategies, dunia mudah berubah dan berjalan
cepat, sehingga punya kompetensi dengan tepaymemprediksi dengan
tepat yang akan terjadi di masa depan dan strateginya termasuk dengan
cara joint-lecture, joint-research, joint-publication, joint-lab, staff
mobility dan rotasi, faham arah SDG’s and industry dll.
21. 18345 6036
43096 20157
46347 32420
41951 47888
14569
9557
8.7%
22.6%
28.1%
32.0%
8.6%
Digital Native
(generasi millenial)
Digital immigrant
(Generasi Baby
Boomersdan generasi x)
USIA DOSEN DENGAN KEBUTUHAN KOMPETENSI 4.0
23. NON DEGREE PRORAMS
Programs Tahun 2017
LN DN
1. Tailor made course 130
2. Off the shelf course 5
3. Individual immersion 7
4. Visiting scholars 8
Total 150 0
2013 2014 2015 2016 2017
Kategori 2013 2014 2015 2016 2017 JUMLA
H
Dalam
Negeri
15 25 54 155 1 250
Luar
Negeri
96 221 197 721 142 1.377
Total 111 246 251 876 143 1.627
34
24. 35
SKEMA PENGEMBANGAN KARIR DOSEN
1
ASISTEN
AHLI
Kum: 100-150
2
LEKTOR
Kum: 200-300
3
LEKTOR
KEPALA
Kum: 400-550-
700
4
PROFE-
SOR
Kum: 850-1050
PENGEMBANGAN KARIR
SERTIFIKASI PENDIDIK/DOSEN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
PROFESIONAL/STUDI LANJUT
KENAIKAN JABATAN AKADEMIK/PANGKAT
PENGEMBANGAN KARYA
ILMIAH/PENELITIAN/PUBLIKASI ILMIAH
0
REKRUTMEN
25. Strategi
Mendorong
Keberhasilan
PAK Dosen
• Perguruan tinggi melakukan pembinaan untuk
meningkatkan partisipasi dosen dalam rangka
peningkatan karier dosen.
• Perguruan tinggi lebih selektif dalam pengajuan
berkas yang akan dinilai di pusat dan mencegah
plagiasi.
• Kemristekdikti melakukan sosialisasi/seminar
tentang karier dosen, khususnya tentang bagaimana
menjadi profesor yang berkualitas, kreatif dan
produktif.
• Kemristekdikti melaksanakan PAK secara reguler
(setiap bulan).
• Kemristekdikti meningkatkan sistem on-line dalam
melayani usulan PAK Dosen.
26. REKAYASA: LEVERAGE
SYSTEM
Regulasi Pemerintah
Peningkatan
infrastruktur
Peningkat
an Akses
Pertumbuhan publikasi
“tidur”
Jumlah doktor < 10%
Jumlah PT yang mempunyai
publikasi di Jurnal Internasional
bereputasi rendah
Pertumbuhan publikasi
eksponensial “bangun”
Jumlah doktor menigkat signifikan
Produktivitas saintifik profesor
meningkat
Jumlah PT yang mempunyai
publikasi di Jurnal
Internasional bereputasi dan
paten meningkat
9
3
Peningkatan
Kapasitas
Peneliti
Indonesian University/higher eduction will play a very vital role in determining Indonesian
competiveness ... Excellence univesity:high research quality per staff, high publication and patent per
staff, high citation per staff member, number of professor, professor productivity in publication
MENINGKATKAN PUBLIKASI ILMIAH
30. 30
Demografi Global
Urbanisasi Dunia
ranan Emerging Economies
erdagangan Internasional
Keuangan Internasional Perubahan Geopolitik
Perubahan Iklim
Teknologi
Persaingan Sumber Daya Alam
Kelas Menengah
Penduduk dunia menjadi 9,45 miliar
(Asia 55%). Tren demografi global
mendorong urbanisasi, migrasi, dan
penduduk usia lanjut.
Penduduk dunia yang tinggal di
perkotaan mencapai 65-95%
Output negara berkembang 71%
dari total output dunia dengan Asia
sebagai pendorong utama (54%).
Perdagangan global tumbuh 3,4%
per tahun. Negara berkembang
menjadi poros perdagangan dan
investasi dunia dengan
pertumbuhan 6% per tahun.
Dominasi mata uang dunia bergeser dari dolar AS
menjadi multi currencies. Aset keuangan emerging
economies diperkirakan melebihi negara maju.
Megatren
Dunia
Middle dan upper income class lebih
dari 84 persen (8,1 miliar) yang
didominasi oleh Asia dan Amerika
Latin.
Peningkatan peranan ekonomi Asia
dan penduduk di Afrika mendorong
perebutan SDA. Kemajuan teknologi
meningkatkan efisiensi pemanfaatan
SDA.
Tren perubahan teknologi
didominasi oleh TIK, bioteknologi
dan rekayasa genetik, wearable
devices, energi terbarukan,
otomatisasi, dan AI.
Pemanasan global semakin besar
(kejadian ekstrim dan perubahan
iklim jangka panjang). Suhu global
meningkat 3-3,5⁰C tanpa usaha
menurunkan emisi.
Peningkatan peranan Cina, kerentanan di
kawasan Timur Tengah, serta kelas baru
dan kelompok penentu
31. Indonesia needs to
improve the quality
of workforce skills
with digital
technology and
innovative.
(Parray, ILO, 2017)
GLOBAL
EMPLOYEES SHIFT
PROFESSIONS
75–375 Million
Challenge
INDUSTRIALREVOLUTION 4.0
& Digital Economy
Technology disruption era is the
combination of physical, digital and
biological domain
(Schwab, 2017)
Internet of
Things
Artificial
Intelligence New Materials
Big Data Robotics
Augmented
Reality
Cloud
Computing
Additive
Manufacturing
3D Printing
Nanotech &
Biotech
Genetic Editing E-learning
32. Disrupsi Teknologi
Tergantikannya manusia oleh automasi dan digitalisasi
Berkurangnya interaksi sosial dan kepedulian
Kencenderungan menjadi individualis, hedonis, budaya
kekerasan, dan hilang rasa empati
Lahirnya model komunikasi yang tidak sehat
Akulturasi budaya yang tidak sesuai dengan norma dan
nilai luhur bangsa
33. spada
SISTEM PEMBELAJARAN DARING INDONESIA
1.268 MODULES 51 PT
IdRen
Indonesia Research and Education Network
1.268 MODULES 80 PT
CYBER
INSTITUTE
OF
INDONESIA
35. DISRUPTION:
(Uncertain, Unpredictable
Future; Constant Change)
BE THE CHAMPION:
(Disruptor instead of
disrupted, taking benefit from
unpredictable future; Drive
the future with empathy)
INDUSTRIAL
REVOLUTION 4.0
(Digitization, Computing
Power, Data Analytics)
Technology:
• Cyber-physical
• Internet of
Things
• Biology
The Deep Shift:
• Physical Virtual
• Human
Automation &
Robotics
• Intermediary
Disintermediary
Rese: Visionary
Contribution:
• Empathy
• Collaboration
accros disciipline &
Proffesion
• High end products
The Paradox:
• Voice vs
Surveillance
• Empowerment vs
Agglomeration
• Jobs Lost vs Jobs
Gained
• Abundance Scarcity
Application:
• Agricultural
• Logistics
• Manufacturing
• Etc
Educ: Powerful
Agile Learner:
• Empathy
• Curiosity &
Creativity
• Complex Problem
Solving
• Determination
Content
Content
MultiInterTrans-Disciplinary
Character
Enriched Courses & Ecosystem
New Ecosystem:
• Collaboration
• Talent Pooling
• Goals oriented
• Collaboration & Sharing
Science & Tech Fac
SocHum
SciTech Fac
Soci & Humanity Fac
11
36. Fintech
3.5
• Menurut paper Douglas Arner dkk
• 1. Fintech 1.0 mulai tahun 1860 an dengan analogi
teknologi finansial pertama seperti Kabel
telegraf
• 2. Muai tahun 1960 pertama kali teknologi
digital dan globalisasi pelayanan finansial
dan institusi tradisional
• Faintech 3.0 Mulai krisis finansial 2008, ditandai
dg penggunaan digital ICT yang massif dalam
pelayanan keuangan dan tantangan bagi institusi
keuangan tradisional oleh Start-up yg didorong
37. Top 10 Future-Proof Skills . . . .
3
Sumber: WEF, Future of Jobs,
4
=Social Skills
38. Konsep pengembangan masyarakat yang berpusat pada manusia dengan menjaga
keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan penyelesaian masalah sosial
kemasyarakatan melalui sistem yang mengintegrasikan ruang maya dan fisik
41. 41
Pilar Pembangunan Indonesia 2045
Reformasi
Ketenagakerjaan
Komitmen terhadap
Lingkungan Hidup
Ketahanan Energi
danAir
Pertahanan dan
Keamanan
PEMBANGUNAN
MANUSIA DAN
PENGUASAAN IPTEK
PEMBANGUNAN
EKONOMI
BERKELANJUTAN
PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
PEMANTAPAN KETAHANAN
NASIONAL DAN TATA
KELOLA KEPEMERINTAHAN
Taraf dan Kualitas
Pendidikan Rakyat
Indonesia
Sumbangan Ilmu
Pengetahuan dan
Teknologi dalam
Pembangunan
Kesehatan dan Kualitas
Hidup Rakyat
Peran Kebudayaan
dalam Pembangunan
Demokrasi Substantif
Reformasi
Kelembagaan dan
Birokrasi
Hukum danAntikorupsi
Politik Luar Negeri
Bebas Aktif
Pembangunan dan
Pemerataan
Infrastruktur
Investasi dan
Perdagangan Luar
Negeri
Industri dan
Pariwisata
Ekonomi Maritim
Ketahanan Pangan
dan Kesejahteraan
Petani
Pengentasan
Kemiskinan
Kesempatan Usaha
dan Pemerataan
Pendapatan
Pemerataan
Pembangunan
Wilayah
Manusia Indonesia unggul,
berbudaya, dan menguasai
iptek
Ekonomi maju dan
berkelanjutan
Pembangunan merata
dan inklusif
Negara demokratis,
kuat, dan bersih
42. Standar kesejahteraan yang tinggi
Rendahnya tingkat kesenjangan ekonomi
Tingginya penguasaan dan pemanfaatan
teknologi
Etika, kesantunan, derajat sosial, dan
kehormatan tinggi
Nasionalis dan patriotik