2. Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum
• Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang sedang
berjalan
• Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik
• Kurang sosialisasi
• Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan
global (Bahasa Inggris dan TIK)
• Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat RPP dan
silabus
• Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik
• Berkembangnya stigma negatif terhadap guru
• Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum
• Anggaran sangat besar , khawatir seperti kasus hambalang
• Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dan DPR
• Implementasi bakal terhambat karena anggaran belum disetujui
2
3. Landasan Pengembangan Kurikulum
3
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
• Perubahan metodologi pembelajaran
• Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010
• Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional:
Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya
saing dan karakter bangsa
Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
4. Kronologi Pengembangan Kurikulum 2013
DASAR HUKUM:
Amanah RPJMN 2010-2014 mengarahkan untuk memantapkan pelaksanaan sistem
pendidikan nasional, melalui penyediaan sistem pembelajaran, penyempurnaan kurikulum
pendidikan dasar dan menengah serta pembelajaran.
Sasaran : Penyempurnaan kurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang
diterapkan di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014.
KRONOLOGI:
31 Juli 2012
Rapat Sidang Terbatas
Arahan Presiden RI
“Penguatan Kurikulum
dengan penekanan
memasukkan pendidikan
karakter”
4 Agustus 2012
Komite Pendidikan
Laporan awal :
Penataan dan Penyempurnaan
(Pengembangan) Kurikulum
Komite Pendidikan Menyetujui
19 September 2012
Rapat Koordinasi Menghadapi Panja
Belanja Pemerintah Pusat Banggar DPR RI
Usulan Kriteria Pemanfaatan Optimalisasi
Anggaran Pendidikan :
“Program telah dibahas dan disetujui
oleh Komite Pendidikan Nasional”
22 November 2012
Raker Komisi X DPR RI:
“sepakat pembahasan
pengembangan kurikulum dalam
panja Kurikulum”
14 Desember 2012
Raker Komisi X DPR RI:
“menyetujui anggaran
Kurikulum untuk Satker
Dikdas dan Dikmen”
4
18 Februari 2013
Sidkab Paripurna
Arahan Presiden:
“kurikulum 2013 lebih
disosialisasikan secara
masif untuk
pelaksanaannya mulai
TA 2013/2014”
RPJMN 2010-
2014
INPRES 1/2010
4
5. Alasan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC,
CAFTA
• Masalah lingkungan hidup
• Kemajuan teknologi informasi
• Konvergensi ilmu dan teknologi
• Ekonomi berbasis pengetahuan
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
• Pengaruh dan imbas teknosains
• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan
• Hasil TIMSS dan PISA
Kompetensi Masa Depan
• Kemampuan berkomunikasi
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan
• Kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggungjawab
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Memiliki minat luas dalam kehidupan
• Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Fenomena Negatif yang Mengemuka
Perkelahian pelajar
Narkoba
Korupsi
Plagiarisme
Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
5
7. Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi
Lulusan
• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan
mata pelajaran
(ISI)
• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi
matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan
(ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
• Tematik
Integratif dalam
semua mata
pelajaran
• Mata
pelajaran
• Mata pelajaran
wajib dan
pilihan
• Mata
Pelajaran
wajib,
pilihan, dan
vokasi
7
8. Elemen Perubahan
Elemen
Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Struktur
Kurikulum
(Mata
pelajaran
dan
alokasi
waktu)
(ISI)
• Holistik dan
integratif berfokus
pada alam, sosial,
dan budaya)
• Pembelajaran
dilaksanakan
dengan
pendekatan sains
• Jumlah
matapelajaran
dari 10 menjadi 6
• Jumlah jam
bertambah 4
JP/minggu akibat
perubahan
pendekatan
pembelajaran
• TIK menjadi
media semua
matapelajaran
• Pengembangan
diri terintegrasi
pada setiap
matapelajaran
dan
ekstrakurikuler
• Jumlah
matapelajaran
dari 12 menjadi
10
• Jumlah jam
bertambah 6
JP/minggu akibat
perubahan
pendekatan
pembelajaran
• Perubahan
sistem: ada
matapelajara
n wajib dan
ada
matapelajara
n pilihan
• Terjadi
pengurangan
matapelajara
n yang harus
diikuti siswa
• Jumlah jam
bertambah 2
JP/minggu
akibat
perubahan
pendekatan
pembelajaran
• Penyesuaian jenis
keahlian
berdasarkan
spektrum
kebutuhan saat ini
• Penyeragaman
mata pelajaran
dasar umum
• Produktif
disesuaikan
dengan tren
perkembangan
Industri
• Pengelompokkan
mata pelajarn
produktif sehingga
tidak terlau rinci
pembagiannya
8
8
9. Elemen Perubahan
Elemen
Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Proses
pembelajaran
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah
dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
• Tematik dan
terpadu
• IPA dan IPS
masing-
masing
diajarkan
secara
terpadu
• Adanya mata
pelajaran wajib
dan pilihan
sesuai dengan
bakat dan
minatnya
• Kompetensi
keterampilan yang
sesuai dengan standar
industri
9
10. Informasi
(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih
berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Model PembelajaranCiri Abad 21
10
11. Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training
Pemahaman Lama Pemahaman Baru
Terbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaran
Murni bakat Keterampilan yang dapat
dipelajari
Originalitas Originalitas dan nilai (asas
manfaat)
Tidak perlu pengetahuan
pendukung
Pengetahuan lapangan sangat
diperlukan
Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi
dalam pengembangan)
Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan
discovery
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan
dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif
11
12. Pengertian Kreativitas %
Setuju
Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98
Berlaku untuk tiap mata pelajaran 96
Tidak terbatas pada seni 86
Tiap orang dapat menjadi kreatif 88
Bakat bawaan lahir 21
Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di
sekolah
95
Dapat diajarkan 70
Dapat dinilai 50
R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe.
JRC Scientific & Technical Reports.
Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas
12
(tidak mudah menilai kreativitas tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihin
13. 13
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamat]
- Questioning [menanya]
- Experimenting [mencoba]
- Associating [menalar]
- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan
pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba
[observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu,
dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
13
Pembelajaran berbasis
kecerdasan tidak akan
memberikan hasil siginifikan
(hanya peningkatan 50%)
dibandingkan yang berbasis
kreativitas (sampai 200%)
14. Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sikap
Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
14
15. Pembelajaran
Peran Kurikulum sebagai Integrator
Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Sistem
Nilai
Kompetensi:
-Sikap
-keterampilan
-Pengetahuan
Aktualisasi
(Action)
Internalisasi
(Reflection)
Watak/
Perilaku
Individu
Kurikulum
PTK dan dukungan lain:
SarPras,...
-Produktif
-Inovatif
-Peduli
-...
Watak/Perilaku Kolektif
15
16. Peran Pendidikan dan KebudayaanPendidikan
BangsayangCerdas
Intelektual
Spiritual
Sosial
Kinestesis
Produktif
Inovatif
Bangsayang
Kolaboratif-Kompetitif
BangsaBerpengetahuandanBerbudaya
BangsayangBeradab
Kebudayaan
Kultural Afektif
16
Kreatif
17. Kurikulum yang dapat
menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan
Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi
Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif
17
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)
23. Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan
58 cm)
58 cm
38 cm
83 cm
92 cm
86 cm
Lengan Kiri Lengan KananMuka KananMuka Kiri Belakang
saku
kerah
Pola Pikir Kurikulum 2013
23
24. Apa pembelajaran tematik itu?
• Pembelajaran tematik merupakan salah satu
pendekatan pembelajaran terpadu
(integrated learning) dari Fogarty
• Pembelajaran yang memadukan beberapa
konsep mata pelajaran dengan menggunakan
tema sebagai pemersatu.
25. Mengapa pembelajaran tematik?
PSIKOLOGI ANAK SD
• Siswa kelas awal berpikir dengan cara
HOLISTIK (menyeluruh/satu kesatuan)
• Tidak paham konsep abstrak
• Kontekstual (contextual teaching and
learning)
26. GAYA BELAJAR
Kenali tiga gaya belajar siswa:
• AUDITORI
Lebih mudah belajar dengan cara
mendengarkan
• VISUAL
Suka membaca, mengamati, melihat
contoh/gambar
• KINESTETIK
Suka bergerak dan menyentuh
27. Ciri-Ciri Pembelajaran Tematik
1. Berpusat pada anak
2. Memberikan pengalaman langsung
3. Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak
4. Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran
dalam satu PBM
5. Bersifat luwes
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dg
minat dan kebutuhan anak
29. Langkah Penyusunan Perangkat Tematik
1. Memilih & Menetapkan tema
2. Melakukan analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, dan
membuat indikator,
3. Melakukan pemetaan hubungan KD, Indikator dg
tema satu tahun
4. Membuat jaringan KD, indikator
5. Melakukan penyusunan silabus tematik
6. Menyusun RPP tematik
30. TEMA KELAS 1
1. DIRIKU
2. KEGEMARANKU
3. KEGIATANKU
4. KELUARGAKU
5. PENGALAMANKU
6. LINGKUNGAN BERSIH,
SEHAT DAN ASRI
7. BENDA BINATANG DAN
TANAMAN DI SEKITARKU
8. PERISTIWA ALAM
31. TEMA KELAS 4
1. INDAHNYA KEBERSAMAAN
2. SELALU BERHEMAT ENERGI
3. PEDULI TERHADAP MAKHLUK
HIDUP
4. BERBAGAI PEKERJAAN
5. MENGHARGAI JASA PAHLAWAN
6. INDAHNYA NEGERIKU
7. CITA-CITAKU
8. DAERAH TEMPAT
TINGGALKU
9. MAKANAN SEHAT
DAN BERGIZI
32. Prosentase Penyajian
• Alokasi waktu yang tersedia dimaksudkan agar guru
tidak terfokus pada salah satu mata pelajaran
• Diperhatikan alokasi waktu per minggu komulatif.
• Setiap hari dirasionalkan selalu memadukan
berbagai mata pelajaran dengan tema sebagai
pemersatu
33. Kekuatan Pembelajaran Tematik
1. Memberikan pengalaman dan KBM yg relevan
dg tingkat perkembangan dan kebutuhan anak
2. Menyenangkan, karena bertolak dari minat
dan kebutuhan anak
3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih
berkesan dan bermakna
4. Mengembangkan keterampilan berpikir anak
sesuai dengan permasalahan yg dihadapi
34. CONTOH JADWAL KELAS 4
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU
07.00-07.35 UPACARA TEMA TEMA TEMA AGAMA PJOK
07.35-08.10 TEMA TEMA TEMA TEMA AGAMA PJOK
08.10-08.45 TEMA TEMA TEMA TEMA AGAMA PJOK
08.45-09.00 - - - - - -
09.00-09.35 TEMA TEMA TEMA TEMA AGAMA PJOK
09.35-10.10 TEMA TEMA TEMA TEMA TEMA TEMA
10.10-10.25 - - TEMA TEMA - -
10.25-11.00 TEMA TEMA