1. D I S U S U N O L E H
I L M Y H A N I F Z U H U D
N M P 1 7 1 0 5 1 0 1 7
TRANSISTOR TIPE PNP
2. PENGERTIAN TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilitasasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam saklar ,
dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor
(E) dan Kolektor (C).
3. FUNGSI TRANSISTOR
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier
(penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil
(stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital,
transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.
4. Bias Junction Transistor (BJT)
Transistor yang akan dibahas adalah transistor jenis BJT (Bias Junction Transistor). Transistor BJT
pertama kali dibuat oleh William Bradford Schockley, John Bardeen dan Walter Houser Brattain pada
tahun 1951 atas penemuannya ini ketiga Ilmuan ini dianugrahi hadiah Nobel pada tahun 1956 dalam
bidang fisika.
Transistor BJT sering disebut transistor saja, transistor berdasarkan susunan semikonduktor
pembentuknya dapat dibagi menjadi 2 tipe transistor yaitu : tipe PNP (Positif – Negatif – Positif) dan
Tipe NPN (Negatif – Positif – Negatif ).
5. Kedua tipe transistor ini dapat disamakan dengan gabungan 2 buah dioda seperti
pada gambar 2 berikut ini
6. Transistor PNP
Transistor PNP memiliki dua Dioda Kristal. Sisi kiri sebagai Diode Emitor-Base dan sisi
kanan Dioda Kolektor-Base. Pada transistor PNP arus listrik akan mengalir dari emitor
menuju kolektor saat basis diberi arus negatif, Oleh karena itu pada transistor PNP
ditandai dengan tanda panah masuk kedalam pada kaki emitor.
Transistor PNP menyala ketika arus kecil mengalir melalui Basis. Arah arus Transistor
PNP dari Emitor ke Kolektor. Transistor PNP menggunakan Arus Basis Kecil dan
Tegangan Basis Negatif untuk mengendalikan Arus Emitor-Kolektor yang jauh lebih
besar. Dengan kata lain, Emitter lebih Positif terhadap Basis sehubungan dengan Kolektor.
7. Tegangan antara Base-Emitter (VBE), Negatif pada Base dan Positif pada
Emitter untuk transistor PNP, Terminal Base selalu Bias Negatif terhadap
Emitter. Juga Tegangan Suplai Emitor Positif sehubungan dengan Kolektor
(VCE). Jadi untuk transistor PNP untuk melakukan Emitter selalu lebih Positif
sehubungan dengan Basis-kolektor.
8. Emitter terhubung ke tegangan suplai VCC dengan Resistor Beban, RL yang
membatasi arus maksimum yang mengalir melalui perangkat yang terhubung ke
terminal Kolektor. Basis tegangan VB yang Bias Negatif terhadap Emitter dan
terhubung ke Resistor Basis RB, untuk membatasi Arus Basis Maksimum.
Untuk menyebabkan Arus Base mengalir dalam transistor PNP, Base harus lebih
Negatif daripada Emitter (Arus meninggalkan Basis) sekitar 0,7 volt (Silikon) atau 0,3
volt (Germanium). Rumus untuk menghitung Basis Resistor, Arus basis atau Arus
Kolektor sama dengan Transistor NPN yang setara.