4. “Pertanian maritim” atau “agro maritim”:
4
Indonesia adalah negara kepulauan, bukan “Negara
Benua”
Pembangunan pertanian harus spesifik sesuai kondisi
wilayah (agroekologi zone).
Kita memiliki banyak pulau, tiap pulau memiliki kondisi
sumber daya alam dan iklim yang khas, serta kultur
masyarakat nya.
5. PERTANIAN KONTINENTAL versus PERTANIAN MARITIM
5
Pertanian kontinental Pertanian maritim
Basiskan daratan. Cirinya = pertanian dengan skala luas,
satu jenis komoditas. Menyemprot dengan helokopter
Pertanian berbasis kepulauan, menjadikan laut dan
kekhasan sumber daya pulau sebagai pertimbangan utama.
Daratan yang maha luas = karakter agroekologinya sama
dan sejenis
Karateristik keanekaragaman hayati antara pulau satu
dengan pulau lain berbeda.
Dapat dikembangkan secara luas, dengan satu manajemen. Tidak dapat dikembangkan secara luas, karena tidak ada
daratan yang terhampar rata. Harusl berbeda-beda
Cocok untuk negara benua, misalnya AS dan Autralia. Cocok untuk negara kepulauan seperti Indonesia.
Swasembada pangan bisa dengan komoditas sejenis. Swasembada butuh pangan yang beragam, karena apa yang
tumbuh bagus di tiap pulau berbeda-beda.
7. LOGICALFRAME PEMANFAATANVARIETASLOKALUNTUK MENDUKUNG INDONESIALUMBUNG PANGAN
TAHUN2045
PELESTARIAN
Varietas Lokal:
- Konservasi
- Perlindungan
- Plasma Nutfah
PENDAFTARAN
Varietas Lokal:
- Dokumentasi
- Pendataan
- Deskripsi
- Pendaftaran
INDONESIA
sebagai Lumbung
Pangan Dunia
2045
PENGEMBANGAN
Varietas Lokal untuk
Pangan Lokal:
-Produksi benih
- Penjualan benih
komersial
- Pengembangan
budidaya
-Peningkatan konsumsi
pangan lokal
Identifikasi dan mapping
budaya konsumsi
Pangan Lokal:
- identifikasi kultur kuliner
-preferensi terhadap
pangan lokal
-Tingkat p partisipasi
Peningkatan
preferensi terhadap
pangan lokal:
-Sosialisasi
-Gerakan komunitas
-Dukungan Pemda
8. Makna “lokal” =
• Menunjuk kepada wilayah atau areal tertentu.
• Dalam konteks “kearifan lokal” = pengetahuan maintream.
• Dalam arti politik = perjuangan kelokalan dalam makna mencapai
kemandirian.
• “Varietas lokal” = kuatnya preferensi masyarakat atas rasa beras tertentu
• “Pangan lokal” = lebih pada aspek politik dan ekologi
8
9. Varietas lokal:
• UU 29- 2000 tentang PVT, Pasal 7, varietas
lokal = “varietas yang telah ada dan
dibudidayakan secara turun temurun oleh
petani, serta menjadi milik masyarakat”.
• Permentan No 61 tahun 2011 tentang
Pengujian, Penilaian, Pelepasan Dan
Penarikan Varietas; Pasal 1 = “Varietas lokal
adalah varietas yang telah ada dan
dibudidayakan secara turun temurun oleh
petani, serta menjadi milik masyarakat dan
dikuasai oleh Negara”
• Pangan Lokal:
• UU 18 - 2012 tentang Pangan.
• Pasal 1, Pangan Lokal = “....makanan yang
dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai
dengan potensi dan kearifan lokal
• Kedaulatan Pangan = “ hak negara dan
bangsa yang secara mandiri menentukan
kebijakan Pangan yang menjamin hak atas
Pangan bagi rakyat dan yang memberikan
hak bagi masyarakat untuk menentukan
sistem Pangan yang sesuai dengan potensi
sumber dayalokal”.
9
10. “Local food”:
• Pangan lokal (local food) adalah “ ... produced within a short distance of where it is consumed, often
accompanied by a social structure and supply chain different from the large-s
• Alasan-alasan pengembangan pangan lokal:
• Motivasi mengkonsumsi pangan lokal (local food) mencakup pangan yang lebih sehat, keuntungan
lingkungan (environmental benefits), serta keuntungan ekonomi dan komunitas (community
benefits).
• Meningkatkan interaksi komunitas dengan peluang intensitas relasi antara yang tinggi antara
produsen (petani) dan konsumen
• Menciptakan pasar petani (farmers' markets) yang dapat menciptakan more sociable behavior, dan
peluang konsumen langsung mengunjungi petani di lahan.
• Dari sisi lingkungan (environmental), pangan lokal lebih ramah lingkungan karena akan menekan
penggunaan energi (less energy) untuk pergudangan dan transportasi, mereduski emisi gas rumah
kaca (greenhouse gas emissions).
• Dari sisi ekologi, pangan lokal berkaitan dengan aspek iklim, tanah, watershed, spesies, and
agroekosistem lokal (ecoregion).
• Dari sisi ekonomi, pangan lokal mengembangkan kesempatan kerja lokal mulai dari sortir,
pengepakan, pergudangan dan transportasi.
•
10
12. Kepmentan No 259/Kpts/Rc.020/M/05/2020 tentang RENTRAKementan
Tahun 2020-2024:
• Tidak ada frasa “varietas lokal”
• Untuk “pangan lokal”:
• Bab 3. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi Dan Kerangka Kelembagaan
• 3.1. Arah Kebijakan Dan Strategi Nasional
• 31.1. Agenda Pembangunan
• A. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan
• Pembangunan ekonomi dilaksanakan melalui dua pendekatan yaitu pengelolaan sumber daya ekonomi
dan peningkatan nilai tambah ekonomi
• Strategi:
• Peningkatan kinerja budidaya komoditas pertanian, pengembangan benih padi biofortifikasi dan produk
rekayasa genetik, fortifikasi produk beras, pengembangan nanoteknologi produk pangan,
pengembangan produk pangan lokal dan diversifikasi bahan pangan di tingkat masyarakat, serta
penyediaan dan perbaikan kualitas pangan untuk anak sekolah (hal 49).
• Hal 51 = “pengentasan rawan pangan dan penurunan masalah kekurangan gizi seperti stunting dan
wasting, pemerintah mengembangkan variasi bantuan pangan, tidak hanya terbatas pada bantuan
beras dan telur tetapi juga bahan pangan lokal ……”
13. Saran struktur dan materi roadmap:
Bab 1. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, metode, ruang lingkup)
Bab 2. Tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran
Bab 3. Bentuk kegiatan
• Penyusunan Data Base dan Pemetaan Pangan Lokal
• Penyusunan Indeks “Pengembangan Varietas Lokal”
• Membangun Literasi Masyarakat
• Media dan Wadah Bagi Promosi dan Apresiasi
• Gerakan Penggunaan Pangan Lokal
• Pendekatan Pengenalan Pangan Lokal
• Pertemuan Ilmiah
Bab 4. Time line dan anggaran
13