Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan karakter berbasis soft skill di perguruan tinggi, meliputi definisi karakter dan soft skill, jenis-jenis soft skill seperti intrapersonal dan interpersonal, serta implementasi pengembangan soft skill di perguruan tinggi melalui proses pembelajaran dan kegiatan mahasiswa."
4. Definisi Karakter
Menurut Poerwadarminta
Menurut John Maxwell
Mengemukakan pendapat bahwa karakter adalah
watak, sifat kejiwaan, akhlak dan tabiat atau budi
pekerti seseorang yang membedakan orang
tersebut dengan orang lainnya.
Karakter lebih baik dibandingkan sekedar dari
perkataan. Lebih lanjut Maxwell kemudian
menerangkan bahwa karakter merupakan suatu
pilihan yang akan menentukan tingkat
kesuksesan dari seorang individu.
Secara Umum
Pengertian karakter adalah seperangkat sifat yang selalu
dikagumi sebagai suatu tanda dari kebajikan, kebaikan
serta kematangan moral yang dimiliki oleh seseorang.
5. Menurut
George Herbert Mead
Kepribadian merupakan bentuk tingkah
laku manusia yang selalu berkembang
seiring waktu. Perkembangan
kepribadian dalam seseorang biasanya
akan berlangsung seumur hidup secara
bertahap melalui interaksinya dengan
masyarakat
Kepribadian adalah keseluruhan cara
seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain.[1]
Disamping itu kepribadian sering
diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol
pada diri individu, seperti kepada orang
yang pemalu dikenakan atribut
“berkepribadian pemalu
Definisi Kepribadian
Secara Umum
6. Definisi Soft Skill
Dilansir dari The Balance
Careers Menurut Putra dan Pratiwi
Soft skill adalah kemampuan komunikasi,
karakteristik seseorang, kecerdasan sosial yang
melekat, serta kemampuan beradaptasi dengan
baik di dalam kehidupan maupun dunia kerja.
Soft skill sebagai kemampuan-kemampuan yang
tidak dapat terlihat dan harus dimiliki atau
diperlukan untuk mencapai kesuksesan
Secara Umum
Soft skill adalah kemampuan yang dimiliki oleh
individu secara alami yang mencakup kecerdasan,
baik emosional maupun sosial, komunikasi atau
berinteraksi dengan individu lain, dan
semacamnya. Dalam hal ini, soft skill adalah
karakter bawaan individu.
8. Kemampuan
Intrapersonal dan Interpersonal
Keterampilan interpersonal merupakan
komunikasi yang dilakukan dalam suatu
hubungan antara dua orang atau lebih, baik
secara verbal maupun nonverbal, dengan tujuan
untuk mencapai kesamaan bersama
Kemampuan Intrapersonal Kemampuan Interpersonal
Keterampilan intrapersonal merupakan sebuah
proses pertukaran dan transformasi pesan yang
sangat unik karena dilakukan dari, untuk,
dan oleh diri sendiri.
9. Bentuk Kemampuan
Intrapersonal
1. Percaya diri adalah kemampuan individu untuk dapat memahami dan meyakini seluruh
potensinya agar dapat dipergunakan dalam menghadapi penyesuaian diri dengan
lingkungan hidupnya. Orang yang percaya diribiasanya mempunyai inisiatif, kreatif, dan
optimis terhadap masa depan, mampu menyadari kelemahan dan kelebihan diri sendiri,
berpikir positif, menganggap semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya.
2. Penilaian diri adalah kemampuan individu untuk menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya.
Jika seorang individu dapat menilai dirinya sendiri, maka otomatis ia akan selalu
berintrospeksi sehingga dirinya akan terus berkembang untuk lebih baik.
10. Bentuk Kemampuan
Intrapersonal
3. Kesadaran emosi adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan sewaktu
perasaan itu terjadi. Jika seorang mampu untuk mengendalikan emosinya maka segala
urusan dan pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik.
4. Proaktif adalah kemampuan individu untuk bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.
Segala perbuatan dan tingkah laku yang kita lakukan berasal dari inisiatif kita sendiri. Jadi jika
kita selalu berusaha menghasilkan sesuatu yang produktif, maka apa saja yang kita kerjakan
akan memiliki dampak yang baik.
11. Bentuk Kemampuan
Interpersonal
1. Memanfaatkan keragaman adalah kemampuan seorang individu untuk dapat menghargai
orang – orang yang memiliki perbedaan dengannya. Dunia ini terdiri dari berbagai macam orang
yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Tentu di tempat kerja kita akan bertemu dan
bekerja sama tidak hanya dengan golongan kita sendiri. Sebagai manusia yang baik maka
seharusnya kita dapat menerima dan menyatukan keberagaman tersebut.
2. Kepemimpinan adalah kemampuan seorang individu untuk mengendalikan sifat, kebiasaan,
temperamen, watak dan kepribadiannya dalam mempengaruhi kelompoknya dengan maksud
mencapai tujuan yang diinginkan. Jika kita memiliki jiwa kepemimpinan yang besar dan
berkualitas, semakin besar juga kemungkinan kita untuk menjadi pemimpin dan membina
kelompok kita merealisasikan objek yang sudah ditargetkan.
12. Bentuk Kemampuan
Intrapersonal
3. Komunikasi efektif adalah kemampuan untuk saling bertukar informasi, ide, kepercayaan,
perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
Komunikasi merupakan kunci utama dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Cara
berkomunikasi dengan efektif antara lain dengan menggunakan bahasa yang ringkas dan
mudah dipahami, tujuannya jelas, disampaikan dengan mimik dan gerak tubuh yang baik.
Selain itu, kita juga harus menjadi pendengar yang baik.
4. Sinergi adalah kemampuan individu untuk dapat bekerja sama dengan semua orang dan
mengutamakan kepentingan bersama, bukan hanya kepentingan pribadi atau golongan.
Supaya sinergi dapat berjalan dengan mulus, kita harus dapat menghargai setiap anggota
dan pendapat yang ada. Setiap keputusan harus dibuat secara bersama – sama dengan cara
musyawarah dan adil.
14. Implementasi di Perguruan
Tinggi
Keputusan Mendiknas N 0. 045/U /MENDIKNAS/2002 menyatakan bahwa setiap
kurikulum harus memiliki 5 elemen kompetensi, yaitu (1) landasan
berkepribadian; (2) penguasaan ilmu dan ketrampilan; (3) kemampuan berkarya;
(4) sikap dan prilaku dalam berkarya; serta (5) pemahaman kaidah berkehidupan
bermasyarakat. Maksud yang terkandung di dalam Keputusan Men-diknas ini
adalah Kurikulum Perguruan Tinggi harus mampu menjamin adanya
pengembangan kepribadian dan soft skills lulusan hingga lulus. Proses
pendidikannya tidak hanya dilakukan sesaat di dalam kelas, namun terintegrasi di
dalam kese-luruhan kurikulum. Artinya, tidak harus tertuang di dalam satu atau
dua mata kuliah, namun selalu terkandung sebsgai muatan di seluruh mata
kuliah.
15. Implementasi di Perguruan
Tinggi
Pengembangan soft skills di perguruan tinggi dapat dilakukan melalui kegiatan proses pembelajaran dan
juga kegiatan kemahasiswaan dalam kegiatan ekstra kurikuler atau ko-kurikuler. Yang terpenting, soft skills
ini bukan bahan hafalan melainkan dipraktekkan oleh individu yang belajar atau yang ingin
mengembangkannya. Pada saat mahasiswa ingin mengembangkan minat dan bakatnya di dalam bidang
olah raga umpamanya, acapkali pembimbing kegiatan olah raga hanya berpusat pada teknik bagaimana
memenangkan pertandingan yang akan dilakukan oleh mahasiswanya. Tidak sedikit yang tidak
mengindahkan, bahwa pada saat dosen menjadi pembina olah raga, maka soft skills yang perlu
dikembangkan adalah sportifitas, keberanian untuk kalah, keberanian untuk menang dan semangat juang
yang membara. Pengembangan soft skills dalam proses pembelajaran dapat dilakukan melalui kegiatan
belajar melalui tatap muka di dalam kelas maupun praktek di laboratorium atau lapangan. Hal ini
memerlukan keikhlasan dan kreatifitas dosen yang mengampu mata ajaran dan kompetensi yang
diharapkan dari pembelajaran mata kuliah yang diampu tersebut.
16. Implementasi di Perguruan
Tinggi
Mengingat pentingya soft skill dalam upaya membentuk karakter mahasiswa, maka
strategi pembelajaran yang bisa dikembangkan adalah dengan mengoptimalkan
interaksi antara dosen dengan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa, dosen
dengan mahasiswa dan lingkungan, serta interaksi banyak arah. Di samping itu perlu
juga kreativitas dosen untuk mampu memancing mahasiswa untuk terlibat secara
aktif, baik fisik, mental, social dan emosional. Dengan demikian bila hal itu sudah
terbiasa dilakukan oleh mahasiswa maka akan terbawa nantinya bila mereka terjun di
dunia kerja dan di masyarakat