1. TUGAS HUKUM KESEHATAN
“SEJARAH FISIOTERAPI DI DUNIA & di
indonesia”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : TIFFANY ALVIODONNA KILIS
NIM : 11016
AKADEMI FISIOTERAPI ST. LUKAS
TOMOHON
2. A. Sejarah Fisioterapi di dunia
Praktek fisioterapi atau terapi fisik sudah dimulai sejak abad 2500 SM di
China berupa akupuntur dan berbagai teknik
manual
therapy.
Penggunaan
fisioterapi jugasudah tercatat dalam "Ayurveda" yang merupakan suatu sistem
kedokteran paling tua dan sampai sekarang masih dipraktekkan dan diakui oleh
India sebagai bagian dari sistem kesehatan negara. Pada kedokteran barat, tercatat
pada tahun 460 SM, Hippocrates sudah menggambarkan massage dan
Hydrotherapy sebagai alternatif penyembuhan berbagai penyakit. Pada era
modern,
fisioterapi mulai banyak dikembangkan pada tahun 1896 di London
yang pada mulanya bertujuan untuk meningkatkan mobilitas penderita yang
dirawat inap di rumah sakit untuk menjaga kekuatan dan fungsi otot. Ilmu
fisioterapi kemudian berkembang pesat dan mulai dilakukan standar disasi
layanan dan profesi fisioterapi yang terutama didasarkan pada ilmu kedokteran
modern. Pada tahun 1920 mulai dibentuk perkumpulan ahli fisioterapi di Inggris
yang kemudian diikuti oleh berbagai negara lain. Perkembangan ilmu
dan layanan fisioterapi juga dipengaruhi oleh perang dunia I dan II dimana pada
saat tersebut dan paska perang terdapat peningkatan kebutuhan perawatan dan
rehabilitasi korban perang.
Dokter seperti Hypocrates dan Hector dipercaya sebagai yang pertama
melakukan fisioterapi yang primitive, menyarankan pemijatan (Hipocrates) dan
Hydroterapi (Hector) pada masyarakat zaman 460 SM. Dokumentasi paling awal
mengenai praktek fisioterapi yang professional, bagaimanapun kembali ke tahun
1894 ketika empat perawat di Inggris membentuk Chartered Society of
Physioterapy. Negara- negara lain segera mengikukti dan memulai program
pelatihan formal, seperti Sekolah Physiotherapy di Universitas Otago di New
Zeeland di tahun 1913 , dan di Amerika tahun 1914 di Reed College, Portland,
Oregon. Penelitian mendukung tersebarnya fisioterapi. Penelitian pertama
Fisioterapi di publikasikan pada Maret 1921 dalam PT (Physiotherapy) review.
pada tahun yang sama Mary McMillan membentuk Physical Therapy association
(sekarang disebut American Physical Therapy Association-APTA) di tahun 1924 ,
Georgia Warm Springs Foundation mempromosikan fisioterapi sebagai perawatan
terhadap penyakit polio.
3. perawatan sampai tahun 1940 terutama semata terdiri dari latihan,pijatan, dan
traksi. Prosedur manipulatif pada tu;ang belakang dan sendi ekstremitas mulai
untuk dipraktekkan, terutama di negara-negara persemakmuran Inggris, pada awal
1950-an. Pada dekade berikutnya, fisioterapis memulai berherak ke praktik diluar
rumah sakit, ke pasien rawat jalan klinik bedah tulang, sekolah negeri, universitas,
pengaturan berkenaan dengan geriatri ( fasilitas keterampilan merawat), pusat
rehabilitasi, rumah sakit,dan pusat medis. Spesialisasi untuk fisioterapi di US
terjadi tahun 1974, pada bidang Orthopedic dari APTA untuk fisioterapis yang
mengkgususkan spesialisasi di Orthopedic. Di tahun yang sama , International
Federation of Orthopedic Manipulative Therapy dibentuk, yang telah memainkan
suatu peran penting di dalam mempercepat therapy manual yang diseluruh dunia
yang pernah ada, Sampai saat ini fisioterapi terbagi ke beberapa bidang
spesialisasi karena ilmunya yang luas spesialisasi itu meliputi cardiopulmonary,
geriatri,neurogical,ortopedik, pediatri, dan integrumen.
B. Sejarah Fisioterapi di Indonesia
Fisioterapi di Indonesia pada awalnya merupakan satu profesi (lebih
tepatnya satu vokasi) kesehatan. Dimulai dari didirikannya Sekolah Perawat
Physiotherapy di Solo tahun 1956 oleh Bapak Fisioterapi Indonesia Prof.dr.
Soeharso (Alm). Beliau juga merupakan pioneer dalam keahlian bidang orthopedi
melalui pendirian lembaga Orthopedi dan Prothese Solo. Lembaga ini merintis
penanganan awal dari upaya rehabilitasi medik penderita cacat tubuh terutama
pada cacat veteran korban revolusi fisik 1945 dan cacat anak akibat polio myelitis
yang pada saat itu banyak terjadi. Baik untuk pelayanan pra bedah dan pasca
bedah orthopedi jasa pelayanan fisioterapi sangat diperlukan.
4. Rehabilitasi Centrum (RC) pertama kali didirikan oleh Prof. DR. Soeharso
di Solo yang dilatar belakangi oleh banyaknya para penyandang cacat akibat peran
Dunia ke II yang tidak mendapat perlakuan yang semestinya sebagai bagian dari
mahluk ciptaan Tuhan , Pelayanan yang diberikan pada saat itu berupa Limb
Fitting dan Vocational Training. Pada tahun 1954 dibukalah sebuah klinik
Orthopedi untuk mengatasi peningkatan kebutuhan akan pelayanan medis
terhadap kecacatan fisik yang dialami, Pada tahun 1956 dibukalah kursus masage
dan exercise selama 6 bulan yang diikuti oleh utusan dari Rumah Sakit dan Orang
yang telah berpengalaman dalam bidan Keperawatan selama 2 tahun dan memiliki
ijazah SMP. Pada tahun 1970 di Solo di dirikan Akademi Fisioterapi Murni Non.
Keperawatan dan pada tahun 1984 Akfis Ujungpandang didirikan.
B.1 Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI)
Ikatan Fisioterapi Indonesia berdiri pada tanggal 10 Juni 1968, di
deklarasikan di Solo dengan nama IKATAN FISIOTERAPI INDONESIA
(IKAFI). Atas keinginan angota dan dorongan Prof. Dr. Soeharso (Supervisor RC
pada masa itu) untuk kemajuan profesi dan kesetaraan dengan profesi Fisioterapi
di dunia pengurus IKAFI pertama di bentuk ( 1968-1970) dengan ketua umum
Albert Siahaan , MNZP dengan DCAFI (cabang) untuk wilayah : Jakarta,
Bandung, Solo, Surabaya, Semarang. Pada periode ini IKAFI di terima sebagai
Temporary Member of WCPT yang merupakan wadah organisasi profesi
Fisioterapi
dunia
yang
bermarkas
di
London
Inggris.
Karena Kebutuhan masyarakat Indonesia pada waktu itu , Profesi Fisioterapi di
dorong untuk bekerja dalam pemulihan kesehatan pasien yang non infectious,
fractur, dislokasi dan degenerative deases yang dalam bekerja mendapatkan
ikatan dinas dan ditempatkan, sesuai dengan kebutuhan Departemen Kesehatan.
Kongress IKAFI pertama di selenggarakan di Jakarta pada tahun 1970 dan di buka
atas nama Menteri Kesehatan RI dengan menghasilkan Kepengurusan dan
program kerja sampai periode 1974. Ikatan Fisioterapi Indonesia ( IKAFI)
berubah namanya Menjadi IFI pada tahun 1996 berdasarkan ketetapan Kongres
VII Makasar pada 1996 Ketua Umum terpilih untuk masing- masing periode
antara
lain,
Albert
Siahaan
,
MNZP
,
Drs.
Suhardi,
SMPh,
Drs,
5. J.Hardjono,MARS,
Drs.
Soenardjo,
Drs.Heri
Priatna,
Drs.
Slamet
Soemarno,SMPh dan Ali Imron, M.Fis.Peran serta aktif organisasi Profesi dan
kerjasama pada perkembangan Fisioterapi dunia di mulai dengan keikutsertaan
delegasi pada congress WCPT di Amsterdam pada tahun 1970, di Montreal
kanada pada tahun 1974, Sampai pada Congress WCPT di London pada tahun
2011.Di wilayah regional Asia Pasific dan Asia Australia (ACPT & AWP) Ikatan
Fisioterapi Indonesia berperan aktif dalam pertemuan ilmiah secara berkala dan
sebagai penyelenggara ACPT Meeting pada tahun 2010.Fisioterapi Indonesia
proaktif dalam pengabdian masyarakat pada deteksi dini kecacatan anak, dan
terutama pada saat rehabilitasi pasien setelah bencana, seperti bencana Gempa
Yogyakarta
Tzunami
di
Aceh,
dan
Padang
-Sumatera.Sebagai
wujud
tanggungjawab profesi dan peran sertanya dalam mewujudkan Masyarakat Sehat
Yang Mandiri dan Berkeadilan
Ikatan Fisioterapi Indonesia sepanjang
perjalanannya bekerjasama dengan pemerintah dan berbagai pihak dalam
melakukan melakukan upaya pengembangan profesi
dengan peningkatan
kompetensi, melalui pendidikan, dan pengaturan yang di perlukan.
C. Pengertian dan Ruang Lingkup Fisioterapi
Fisioterapi merupakan bagian dari ilmu kedokteran yang berupa intervensi
fisik non-farmakologis dengan tujuan utama kuratif dan rehabilitatif gangguan
kesehatan.Fisioterapi atau Terapi Fisik secara bahasa merupakan teknik
pengobatan dengan modalitas fisik (fisika). Beberapa modalitas fisik yang
terdapat di pergunakan antaralain : listrik, suara, panas, dingin, magnet, tenaga
gerak dan air. Modalitas fisik inilahyang kemudian menjadi dasar aplikasi
fisioterapi. Sebagai contoh, suhu dapat dimodifikasi menjadi suhu dingin
(Coldtherapy) dan suhu panas (thermotherapy) yang digunakan pada keadaan
yang sesuai dengan indikasi terapi tersebut. Secara lengkap struktur
dasar
modalitas fisika dalam fisioterapi beserta aplikasinya dapat dilihat di bawah ini.
Modalitas Fisioterapi :
1. Suhu : Dingin (Cold Therapy dan Cryotherapy) & Panas (Thermotherapy)
2. Air : Hydrotherapy
6. 3. Listrik : Electrotherapy
4. Suara : Ultrasound therapy
5. Tekanan : Manual therapy
D. Falsafah Fisioterapi
Dalam melaksanakan fisioterapi, fisioterapis berkeyakinan bahwa:
1. Manusia adalah mahluk biospikososial kultural spiritual yang mempunyai
kapasitas kemampuan fungsional fisik sesuai dengan tumbuh kembangnya dan
memiliki kebutuhan untuk melakukan aktifitas hidupnya sesuai dengan peran
dan fungsinya. Kebutuhan ini selalu menjadi fokus perhatian intervensi
pelayanan fisioterapi.
2. Fisioterapi adalah upaya pelayanan kesehatan profesional yang bertanggung
jawab atas kapasitas fisik kemampuan fungsional bagi umat manusia,
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal agar dapat
menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan peran dan fungsinya di
masyarakat.
3. Dalam memberikan fisioterapi, fisioterapis selalu berorientasi pada masalah
dengan pendekatan sistem dan pemecahan masalah yang dikenal sebagai
proses fisioterapi.
4. Fisioterapis bertanggung jawab dan bertanggung gugat, memiliki wewenang
melakukan asuhan kefisioterapian secara utuh berdasarkan standar praktek
dan etika profesi.
5. Pendidikan fisioterapi berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus menerus
untuk pertumbuhan dan perkembangan individu fisioterapis.
D.1 Manfaat Standar Kompetensi Fisioterapi
Pada bidang industri dan masyarakat pengguna:
Identifikasi keterampilan yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan.
Membantu penilaian unjuk kerja.
Membantu rektruitmen tenaga kerja.
Dipakai untuk membuat uraian jabatan.
7. Membantu untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik.
Pada Institusi Pendidikan:
Memberikan informasi untuk pengembangan program dan kurikulum.
Sebagai bahan acuan dalam menyelenggarakan pelatihan, penilaian dan
sertifikasi.
D.2 Garis Besar Kode Etik Fisioterapi Indonesia
Menghargai hak dan martabat individu.
Tidak bersikap diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada siapapun
yang membutuhkan.
Memberikan pelayanan professional secara jujur, berkompeten dan
bertanggung jawab.
Mengakui batasan dan kewenangan profesi dan hanya memberikan pelayanan
dalam lingkup profesi fisioterapi.
Menghargai hubungan multidisipliner dengan profesi pelayanan kesehatan
lain dalam merawat pasien/klien.
Menjaga rahasia pasien/klien yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk
kepentingan hukum/pengadilan
Selalu memelihara standar kompetensi profesi fisioterapi dan selalu
meningkatkan pengetahuan/ketrampilan.
Memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan
untuk meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat.