2. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi
kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, dan estetika.
Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya
mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal
yang hendak dipermasalahkan.
Menurut Plato, filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan
tentang kebenaran yang asli karena kebenaran itu mutlak di tangan Tuhan
3. Perbedaan filsafat, falsafah, dan filosofi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut:
1. Filosofi artinya sama dengan filsafat
2. Filsafat artinya
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat
segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya;
teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan;
ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi;
3. Falsafah adalah anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar
yang dimiliki oleh orang atau masyarakat; pandangan hidup;
4. Falsafah IKFR
Falsafah Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi adalah meningkatkan kemampuan
fungsional seseorang sesuai dengan potensi yang dimiliki untuk
mempertahankan dan atau meningkatkan kualitas hidup dengan cara mencegah
atau mengurangi hendaya, disabilitas dan kecacatan semaksimal mungkin.
5. Pengertian Ilmu
Ilmu diambil dari bahasa Arab (ilma) yang artinya adalah pengetahuan yang
berasaskan kenyataan. Ilmu wajib mengandung tiga kategori, yaitu hipotesis,
teori, dan dalil hukum.
Dalam kamus KBBI pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala tertentu di bidang ( pengetahuan ) itu.
6. Pengertian pengetahuan
Menurut Ensiklopedia Filosofi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar.
Kamus filsafat pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan yang
diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri.
Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu (hasil dari
kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai)
Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran. Dengan demikian,
pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu.
Orang pragmatis, terutama John Dewey tidak membedakan pengetahuan
dengan kebenaran ,Jadi pengetahuan itu harus benar, kalau tidak benar adalah
kontradiksi.
7. Beda Ilmu & Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) yang dapat dikenali (identify),
dapat diterangkan (explain), dapat dilukiskan (describe),
dapat diperkirakan (predict), dapat dianalisis (diagnosis), dan
dapat diawasi (control) akan menjadi suatu ilmu (science) .
Dari pendapat diatas, maka setiap ilmu sudah pasti
pengetahuan, tetapi setiap pengetahuan belum tentu
sebagai ilmu.
Ilmu pengetahuan berasal dari kata bahasa Inggris yakni
science, yang kata kerja scire berarti mempelajari,
mengetahui.
8. Bagaimana posisi Spesialis Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi (Sp.KFR) dalam layanan kesehatan?
Setara dengan spesialis lainnya
sebagai percabangan dari Ilmu
Penyakit Dalam
(dipelopori oleh para ahli
ortopedi)
Kedokteran Keluarga dan
layanan holistik
promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif (bersifat
komprehensif dan interdisipliner)
Sebagai koordinator
patner dan koordinator dengan
para spesialis yang lain
konselor terhadap pasien
9. Apakah Sp.KFR sudah mendapatkan
pengakuan?
Surat Keputusan Dirjen DIKTI, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
16/DIKTI/Kep/1987 ditunjuk tiga pusat pendidikan, yaitu: Universitas Indonesia, Universitas Airlangga,
Universitas Diponegoro.
sejak Tahun 1978, saat itu diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan No. 134/Yan.Kes/SK/IV/1978
yang menyatakan bahwa semua rumah sakit kelas A, B, dan C harus mengembangkan Preventive
Rehabilitation Unit (PRU). PRU kemudia berubah menjadi Unit Rehabilitasi Medik.
10. Apa saja dasar-dasar hukum perlunya
Sp.KFR?
Undang-undang Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit
SK menkes no.134/Yan-kes/SK/IV/1978 : semua Rumah sakit kelas A, B
dan C harus mengembangkan PRU (Preventive Rehabilitation Unit).
Istilah PRU kemudian berubah menjadi Unit Rehabilitasi Medik (URM)
Undang-Undang no.8 tahun 2006 : penyandang
disabilitas (batasan, hak dan kewajiban pemerintah
terhadap penyandang disabilitas)
Permenkes no.378 tahun
2008 : pedoman
pelayanan rehabilitasi
medik
Undang-undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan
Permenkes no. 56 tahun 2014 : Klasifikasi
dan perizinan rumah sakit
11. Berada dimanakah posisi anda setelah
lulus menjadi seorang Sp.KFR?
Ditempatkan di daerah yang membutuhkan Sp.KFR
Sebagai Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit masing-masing yang dapat
menjadi koordinator tim rehabilitasi (dengan fisioterapis, terapis okupasi, terapis wicara,
psikolog, pekerja sosial) yang menjembatani komunikasi dan kerjasama antartim yang
harmonis serta konstruktif.
Mengutamakan keselamatan dan kesehatan pasien merupakan prioritas saya.
Berperan aktif dalam organisasi profesi PERDOSRI dalam memperjuangkan peran spesialis
KFR di Indonesia
12. Setelah anda lulus, apakah ada yang akan anda
perjuangkan? Jelaskan, bila ya, mengapa?
Perjuangkan kesetaraan Sp.KFR dengan Spesialis lainnya, -->
memperjuangkan hak-hak pasien, dan keselamatan pasien.
13. Dimanakah posisi anda bila nanti bekerja
di Rumah Sakit?
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor :
378/Menkes/SK/IV/2008, posisi spesialis KFR di RS adalah sebagai Kepala
SMF dan Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik.
14.
15. jelaskan mengapa anda cocok menjadi
seorang Sp.KFR?
Didasari kebutuhan di daerah, pengalaman bertemu pasien-
pasien disabilitas serta karakter internal yang mampu
bekerjasama, membangun komunikasi lintas sektoral serta
memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien melalui bidang KFR.
16. Biografi mengenai tokoh Sp.KFR idola
anda!
1. Prof. Dr. R. Soeharso (1912-1971)Prof Dr Soeharso lahir tanggal 13 Mei 1912 di
Desa Kembang Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali, anak ke 4 dari 8
bersaudara. Ayahnya bernama Raden Sastrosoeharso, pegawai kraton Surakarta
pada saat itu. Pernah juga menjadi lurah atau kepala desa.
Tahun 1919, Sekolah Dasar (HIS = Hollandsch Inlandsche School) di Salatiga
tahun 1926, SMP (MULO) di Solo
Tahun 1930, SMA Paspal (AMS = Algemeene Middelbare School Afdeeling B) di
Yogyakarta
Pendidikan ke Nederlandsch Indische Artsen School (sekolah dokter) di Surabaya
17. Tahun 1912, Soeharso
Pada tahun 1950 Inggris, mendalami ilmu prothese.
Diangkat menjadi Pemimpin Umum Usaha Prosthese Karier dan sumbangsih
1939 – Asisten di RSUP Surabaya
1939 – Dokter di Sambas, Kalimantan Barat
1942 – Dokter di RS Jebres, Kota Surakarta
1948 – Mendirikan bengkel pembuatan kaki dan tangan tiruan (prostesis) di RS Umum
Surakarta
1951 – Mendirikan Rehabilitasi Centrum Penderita Cacat Tubuh di Surakarta
1953 – Mendirikan Rumah Sakit Ortopedi dan Yayasan Pemeliharaan Anak-anak Cacat di
Surakarta (YPAC)
18. Karier dan sumbangsih
1939 – Asisten di RSUP Surabaya
1939 – Dokter di Sambas, Kalimantan Barat
1942 – Dokter di RS Jebres, Kota Surakarta
1948 – Mendirikan bengkel pembuatan kaki dan tangan tiruan
(prostesis) di RS Umum Surakarta
1951 – Mendirikan Rehabilitasi Centrum Penderita Cacat Tubuh di
Surakarta
1953 – Mendirikan Rumah Sakit Ortopedi dan Yayasan Pemeliharaan
Anak-anak Cacat di Surakarta (YPAC)
19. Penghargaan
Tahun 1954 : World Rehabilitation Prize oleh World Veteran Federation.
Tahun 1956 : Fellow of The International Colelge of Surgeons.
Tahun 1958 : Penghargaan IDI pada Muktamar VII.
Tahun 1961 : Bintang Satya Lencana Pembangunan.
Tahun 1961 : Bintang Satya Lencana Kebaktian Sosial.
Tahun 1968 : Bintang Mahaputra Kelas III.
Tahun 1969 : Albert Marry Lasker Award, Untuk Prof. Dr. R. Soeharso dan Nyoya.
Tahun 1969 : Warga Kehormatan daerah Provinsi Jawa Tengah.
Tahun 1969 : Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Kedokteran dari Universitas
Airlangga.
Tahun 1969 : University Of California, sebagai Qualified Instruktor Clinical.
Tahun 1970 : Penghargaan dari People To People Program Committee For
Handicapped, Amerika Serikat.
Tahun 1974 : Pahlawan Nasional.
20. jelaskan apa saja sikap yang baik dan
buruk dari suku anda
Kelebihan Kekurangan
Sunda Ramah, sopan,
murah senyum
Lambat
Jawa Ramah, lembut,
sopan
Lambat
Batak Berani Keras, kasar
Betawi Kesenian yang
beragam,
supel,ramah
Lebih suka
bergabung dengan
sesama suku.
Papua Daya tahan baik Kebersihan kurang
21. Sejarah rehabilitasi medik
1. masa PELITA II, diterbitkan Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan No.
134/Yan.Kes/SK/IV/1978 yang menyatakan bahwa semua rumah sakit kelas A, B,
dan C harus mengembangkan PRU. Istilah PRU kemudian berubah menjadi Unit
Rehabilitasi Medik (URM).
2. Tahun 1947, saat Prof. Dr. R. Soeharso mendirikan Pusat Rehabilitasi untuk
penyandang disabilitas.
3. Tahun 1973, Menteri Kesehatan mendirikan layanan rehabilitasi di RS Dr. Kariadi
Semarang sebagai pilot project yang disebut Preventive Rehabilitation Unit (PRU).
4. Menteri Kesehatan mulai mengirim dokter umum dari Indonesia untuk mengikuti
pendidikan menjadi dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di
Department of Physical Medicine and Rehabilitation, Universitas Santo Tomas di
Manila, Filipina. Beberapa dokter juga telah dikirim untuk mengikuti pendidikan di
Praha dan di Belanda.
22. 5. Tahun 1982 membentuk Ikatan Dokter Ahli Rehabilitasi Medik Indonesia (IDARI)
6. Tahun 1990 nama IDARI mengalami perubahan menjadi Perhimpunan Dokter
Spesialis Rehabilitasi Medik Indonesia (PERDOSRI).
7. Kongres Nasional IV diadakan pada tahun 1998 di Jakarta, Ketua PERDOSRI
terpilih (alm) Dr. Thamrinsyam, SpRM
8. Juli 2009, berdasarkan Surat No. 006/Kol.IKFRI/12/V/2009 gelar lulusan berubah
menjadi Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR).
hasil Muktamar IDI XXVIII tahun 2009 di Palembang, dalam Surat Nomor
1177/PB/B/09/2010 tanggal 2 September 2010
23. Sejarah IKFR di UNPAD
SK Rektor Universitas Padjadjaran Nomor: 1079/J06/KEP/KP/2001
1. Tahun 1978 - 1996 Unit Rehabilitasi Medik telah melaksanakan pendidikan perintis
dalam bidang rehabilitasi medik bersama dengan FK UNAIR/RSUD dr. Soetomo
dan FKUI/RS Dr. Cipto Mangunkusumo.
2. Tahun 1996 Universitas Indonesia (FKUI) menjadi Bapak angkat Program Studi
Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Instalasi/SMF Rehabilitasi Medik FKUP-
RSHS.
3. Program Pendidikan dilaksanakan tahun 1997 dalam bentuk pendidikan sistim
ampu (bapak angkat) bekerjasama dengan Universitas Indonesia sebagai
pengampu.
4. Bulan Januari 1998 Instalasi/SMF Rehabilitasi Medik FKUP-RSHS dengan Bapak
Angkat FKUI-RSCM menerima 2 (dua) orang PPDS-1 yang berlanjut dengan
penerimaan PPDS-1 tiap semester sehingga tahun 2010 terdapat 37 orang PPDS-
1, 7 berstatus mahasiswa UI dan 30 berstatus mahasiswa UNPAD, serta telah
berhasil meluluskan 20 orang dokter spesilis rehabilitasi medik.
24. Tahun 2001 Bagian Ilmu Kedokteran Fisik terpisah dari bagian Ilmu Bedah
Ortopedi.
Status hukum Direktorat Jendral Pelayanan medik Departemen kesehatan
Tahun 1992 yang direvisi terakhir pada tahun 2007.
Tahun 2007 Kolegium Ilmu Kedokteran Fisik dan rehabilitasi medik Indonesia
melaksanakan visitasi di SMF Rehabilitasi Medik FKUP- RSHS.
Sejak September 2008 Universitas Padjadjaran menerima mahasiswa PPDS-1
sebanyak 51 (lima puluh satu) orang dengan SK DIKTI 1623/D/T/200.
25. Luar Negri
Layanan terapi fisik dan rehabilitasi secara formal dimulai tahun 1899 di
Inggris dan tahun 1921 di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, para
spesialis ortopedi merupakan kelompok dokter pertama yang mengenali
kebutuhan baru dalam penatalaksanaan kondisi kecacatan, mulai dari
fraktur dan dislokasi sampai artritis dan paralisis.
Salah satu perintis spesialis IKFR adalah Frank H. Krusen, MD. Setelah
memulai program dalam terapi fisik pada Universitas Temple, dr. Krusen
pindah ke Mayo Clinic pada tahun 1936 dimana dia membentuk sebuah
departemen kesehatan fisik.
26. Pada 27 Februari 1947, organisasi "American Board of Physical Medicine
and Rehabilitation" terbentuk dan telah disetujui oleh ABMS "American
Board of Medical Specialties" dan AMA, dan dr. Krusen merupakan Ketua
pertamanya.
Ilmu kesehatan fisik dan rehabilitasi medik (IKFR) juga berkembang di
Eropa, "Council of Europe" pada tahun 1949, dan "European
Community"(Perjanjian Roma) pada tahun 1957.
27. Berdirilah tiga organisasi KFR Eropa
sebagai berikut:
Tahun 1963, "The European Federation of Physical Medicine and Rehabilitation;
Tahun 1969 “Académie Médicale Européenne de Médecine de Réadaptation" dan
Tahun 1971 Bagian IKFR dari "the European Union of Medical Specialists (UEMS)"
Tanggal lahirnya "Fédération Européenne de Médecine Physique et
Réadaptation" (EFPMR) yang tercatat adalah 25 April 1963 ,dipublikasikan dalam
"Official Journal of the Belgian Kingdom".
28. Tujuan utama dari federasi EFPMR :
Kolaborasi organisasi keilmuan dengan pandangan untuk mengembangkan IKFR
Harmonisasi negara-negara di sepanjang negara-negara eropa yang melatih
IKFR dan yang memenuhi kriteria rehabilitasi medik
Promosi untuk seluruh negara eropa sebagai kelompok nasional IKFR dan
organisasi teoritis untuk mempertahankan keuntungan umum spesialis IKFR
Harmonisasi untuk jenjang internasional dan tindakan yang dilakukan oleh
beberapa organisasi lain dan delegasi dari spesialis IKFR dari berbagai negara di
Eropa.
29. Tujuan ESPRM yaitu untuk menambah ilmu-ilmu dasar dan mengatur aktivitas,
partisipasi dan faktor kontekstual orang-orang dengan disabilitas serta
menambah dan menjaga hubungan yang kuat antara penelitian dan praktik klinis
IKFR.
melalui kolaborasi dua ahli , A. Van Gestel dan F. Isch, delegasi dari Belanda dan
Perancis, menghasilkan karya ilmiah yang penting dan dipublikasikan pada 1984
dengan judul " A coherent policy for the rehabilitaion of people with disabilities --
training of healthcare personnel involved in the field of rehabilitation: the current
situation in member states and proposal to improve this type of training".
30. Bagaimanakah hubungan etika dengan
norma?
Norma :
Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai
sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dan
berterima: setiap warga masyarakat harus menaati -- yang berlaku;
Aturan, ukuran, atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai atau
memperbandingkan sesuatu
agama
sosial
susila
31. Etika :
Etika berasal dari kata Yunan “ethos” yang berarti karakter, watak,
kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika berkaitan dengan konsep yang
dimiliki oleh indvidu ataupun kelompok untuk menilai apakah
tindakan yang telah dikerjakan salah atau benar, baik atau buruk.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,
baik, buruk, dan tanggung jawab, dengan pengertian masing –
masing. Benar, salah, baik, dan buruk sendiri terkait dengan aturan /
hukum dan nilai – nilai yang berlaku di masyarakat (norma) maka
jelaslah ada keterkaitan diantara etika dan norma.
32. Bagaimanakah etika seorang Fisiatris?
Di luar negeri, khususnya Amerika, AAPMR sebagai asosiasi IKFR
mengeluarkan code of conduct khusus untuk fisiatris terdiri dari:
Introduksi dan selayang pandang
Hubungan terkait pasien dan keluarganya
Hubungan dengan anggota tim rehabilitasi
Hubungan antar rekan sejawat
Hubungan dengan komunitas dan pemerintah
Aktivitas ilmiah dan penelitian
33. Di Indonesia, etika seorang fisiatris mengacu kepada Kodeki
(Kode Etik Kedokteran Indonesia) tahun 2002 yang terdiri dari:
Kewajiban umum: 9 pasal
Kewajiban terhadap pasien: 4 pasal
Kewajiban terhadap teman sejawat: 2 pasal
Kewajiban terhadap diri sendiri: 2 pasal
seorang fisiatris harus berlandasan etika dasar kedokteran sebagai
berikut yaitu berbuat baik (beneficence), tidak merugikan
(nonmaleficence), keadilan (justice), dan otonomi (Autonomy).