audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
5. Stunting adalah Kondisi Kekurangan Gizi Kronis
Secara fisik anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar
pertumbuhan anak normal seusianya (WHO)*
6
6. Penilaian dilakukan secara antropometri berdasarkan indeks nilai z-skor tinggi badan menurut
umur (TB/U) (Kemenkes 2010): < -3 SD (sangat pendek) -3 SD s/d < -2 SD (pendek) -2 SD
s/d 2 SD (normal) > 2 SD (tinggi)
Cara Penilaian Status Stunting
7
7. HUBUNGAN STUNTING DAN PERKEMBANGAN
OTAK
8
Perkembangan otak anak yang sehat dan bergizi baik lebih baik dibandingkan anak
yang stunting
8. Praktek pengasuhan yg tdk baik
Kurang pengetahuan ttg
kesehatan & gizi sebelum &
pd masa kehamilan
55% anak usia 0-6 bln tidak
mendpt ASI eksklusif
(Susenas, 2015)
1 dari 3 anak usia 6-23 bln
tdk menerima MP-ASI tepat
(SDKI,2012)
Kurangnya akses ke
bahan makanan
bergizi
1 dari 3 ibu hamil anemia
Bahan makanan mahal
Terbatasnya layanan kesehatan
termasuk layanan ANC, PNC, &
pembelajaran dini berkualitas
1 dari 3 anak usia 3-6 thn
tidak terdaftara di PAUD
2 dari 3 bumil belum
mengkonsumsi
suplemen besi yg memadai
Menurunnya tingkat kehadiran
anak di Posyandu (dr 79% di
2007 menjadi 64% di 2013)
Tdk mendpt akses yg
memadai ke layanan
imunisasi
Kurangnya akses ke air
bersih dan sanitasi
9
1 dari 5 rumah tangga masih
BAB di ruang terbuka
1 dari 3 rumah tangga belum
memiliki akses ke air minum
bersih
Penyebab stunting di Indonesia Multi-
dimensional
9. Akibat Stunting
Kematian
Jangka Pendek:
• Gangguan
perkembangan otak
• Gangguan
pertumbuhan fisik
• Gangguan
perkembangan
motorik pada bayi
Jangka Panjang:
• Tingkat kecerdasan
rendah
• Prestasi belajar tidak baik
• Prestasi kerja tidak baik
(produktivitas rendah).
• Kalah bersaing dalam
mencari kerja.
• Cenderung gemuk diusia
tua sehingga menderiita
penyakit degeneratif
(hipertensi, jantung,
diabetes, dll)
Dampak jangka panjang:
Kerugian negara karena generasi penerus
mengalami kondisi yang tidak sehat dan
tidak produktif
10
11. 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang Optimal
Gizi tepat + Pencegahan Penyakit = Mencegah Stunting = Tumbuh Kembang Optimal
12
12. PROGRAM PENANGANANSTUNTING
Komitmen
dan
Visi
Pimpinan
Tertinggi
Negara
Kampanye
Nasional Berfokus
pada
pemahaman,
perubahan
perilaku,
komitmen politik
dan akuntabilitas
Konvergensi,
Koordinasi, dan
Konsolidasi
Program
Nasional,
Daerah, dan
Masyarakat
Mendorong
Kebijakan
“Nutritional
Food Security”
Pemantauan
dan Evaluasi
INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF
TUMBUH KEMBANG ANAK YANG MAKSIMAL
(dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik siap untuk
belajar, berinovasi dan berkompetisi)
MENINGKATKAN DAYA SAING
MENGURANGI
KESENJANGAN/INEQUALITY
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5
13
13. Intervensi gizi
Spesifik
(Bila cakupan 90%,
berkontribusi
20-30%)
Intervensi yang ditujukan kepada
anak dalam 1.000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK). Kegiatan ini
umumnya dilakukan oleh sektor
kesehatan. Intervensi spesifik
bersifat jangka pendek, hasilnya
dapat dicatat dalam waktu relatif
pendek.
Intervensi yang ditujukan melalui
berbagai kegiatan pembangunan
diluar sektor kesehatan.
Sasarannya adalah masyarakat
umum, tidak khusus untuk 1.000
HPK.
Intervensi gizi
2 Sensitif
(berkontribusi 70-
80%)
1
14
Kerangka Penanganan Stunting
14. Intervensi Percepatan Perbaikan Gizi Multisektor
Intervensi Gizi Spesifik (Kesehatan) Intervensi Gizi Sensitif (Non-Kesehatan)
Ibu Hamil
15
Suplementasi besi folat
Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi
Kronik (KEK)
Penanggulangan kecacingan
Suplementasi kalsium
Pemberian kelambu dan pengobatan bagi ibu hamil yang positif
malaria
Ibu Menyusui
Promosi menyusui
Komunikasi perubahan perilaku untuk memperbaiki
pemberian makanan pendamping ASI
Bayi 0-23 Bulan
Suplementasi zink
Zink untuk manajemen diare
Suplemen vitamin A
Pemberian garam iodium
Pencegahan kurang gizi akut
Pemberian obat cacing
Fortifikasi besi dan kegiatan
suplementasi
• Penyediaan air bersih
dan sanitasi
• Ketahanan pangan
dan gizi
• Budidaya
sumber
pangan lokal
• Memperkua
t
program
KRPL
• Keluarga Berencana
• Pelatihan dan
penguatan
PLKB
• Mengembangka
n kurikulum
kursus calon
pengantin
• Meningkatkan
kualitas dan fasilitas
• air bersih dan
sanitasi serta
integrasi dengan
lokus masalah gizi
Jaminan Kesehatan
Masyarakat
• Meningkatkan
coverage atau
jumlah
• Jaminan Persalinan
Dasar
• Meningkatkan
kualitas layanan
• Fortifikasi Pangan
• Perluasan
pengawasan
garam beryodium
dan implementasi
tindak lanjut hasil
pengawas
an
• Pendidikan Gizi
Masyarakat
• Memperkuat strategi
KIE dan perubahan
perilaku serta
pelaksanaan PAUD-
HI
• Intervensi untuk
Remaja Perempuan
• Pendidikan
kesehatan
reproduksi
• Pengentasan
Kemiskinan
• PKH dan bantuan
pangan non-tunai
16. Contoh Pencegahan Stunting
No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF
1 Kesehatan Ibu dan Anak • Pemeriksaan kehamilan (6x)
• Pemberiaan Pil Fe
• Pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan
• Pemeriksaan masa nifas ( 3 x)
• IMD (Inisiasi Menyusu Dini) :
Colostrum, ASI Eklusif, MP-ASI.
• Imunisasi lengkap
• Pemberian obat cacing dan obat
malaria
• Pengolahan gizi seimbang
keluarga.
• Pemantauan minum pil Fe.
• Menerapkan ASI-Ekslusif.
• Menerapkan MP-ASI
• Konsumsi garam beryodium
• Pencegahan malaria
• Pencegahan kecacingan
2 Konseling gizi terpadu • Penanganan KEK (kekurangan
energi kronis)
• Penyuluhan gizi dan pengolahan
makanan
• PMBA (pemberian makanan bayi
dan anak)
• Peningkatan ekonomi keluarga
• Pemanfaatan pekarangan
rumah/ kebun gizi
• Promosi PHBS
17
17. No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF
3 Perlindungan Sosial
• Menyiapkan
form keterangan
proses kelahiran
• Penerbitan akte kelahiran, KTP, KK
• Pemberian Kartu Jaminan Sosial
• BPJS
• Program subsidi keluarga miskin:
• KIS
• KIP
• PKH
• Beras miskin
4 Sanitasi dan air bersih
• Penyuluhan
PHBS dan
Sanitasi
• Penyediaan sarana air minum
• Penyediaan jamban (keluarga/umum)
• Pengolahan limbah keluarga (sampah dan
limbah cair)
5 Layanan PAUD
• Kegiatan Bina Keluarga Balita
• Latihan pengasuhan anak (kelas parenting).
• Menerapkan pola asuh anak.
Contoh Pencegahan Stunting
18