SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
TAX AMNESTY
1. Jurnal Internasional
Terindeks
On the contrary, negative psychology that tax amnesty creates in justice perceptions of
honest taxpayers may interrupt voluntary compliance process in the future or long term. Because
there is no guarantee that new amnesty practices are not promulgated by the governments and
there is also a considerable amount of taxpayers who made a habit of tax amnesty expectation.
(Nar, 2015)
The programs are generally a “win win” for tax payers and tax administrators alike. A
number of benefits may derive from tax amnesty programmes. In general, amnesty programs are
intended to improve overall compliance with tax laws by eliminating underreporting. A number of
important considerations such as the following, should be addressed before signing on to any
amnesty programme. (Agbonika, 2015)
Tidak terindeks
Governments have enacted an amnesty primarily to generate an immediate, short run
increase in compliance. However, the long run effect of an amnesty on tax compliance is of
perhaps more importance, and this impact is far from clear. Proponents of amnesties argue that
compliance may actually increase after an amnesty if the amnesty is followed by greater
enforcement efforts and better taxpayer services and if the amnesty is able to get individuals who
previously did not file tax returns on the tax rolls. (Alm & Beck, 1993)
Obviously, the granting of a tax amnesty is not an action that is simple to defend, given
the interaction of numerous factors that exercise an unknown influence over its possible effects.
Its apparent advantages, such as the relatively rapid recovery of tax liabilities and the inclusion of
new taxpayers in the tax authorities’ records, have to be weighed against the harmful effects that
such measures might have on normally honest individuals. Despite the frequent use that
governments have made of tax amnesties, the literature on this topic is still in a relatively early
stage of development. Thus, theoretical works that analyse the economic impact of regularisation
programmes have been presented as an extension of the conventional modelling of the individual
decision to evade income tax, introduced by Allingham and Sandmo (1972) and which is based on
expected utility maximisation schemes. Participation in a tax amnesty can be analysed under this
type of approach if the view is taken that the individual who regularises his position is only
seeking to correct his initial decision to evade. Individuals regularise their tax situations because,
Nama : STEPHANIE
No. Reg : 8335161973
Kelas : S1 Akuntansi A
quite apart from the phenomenon of tax amnesty, there might also have been simultaneous
changes in the tax environment. (Laborda & Rodrigo, 2003)
2. Jurnal Nasional
Terakreditasi Dikti
Pengampunan pajak (tax amnesty) merupakan kebijakan pemerintah di bidang perpajakan
yang memberikan penghapusan pajak terutang dengan membayar tebusan dalam jumlah tertentu.
(Pramushinta & Siregar, 2011)
Meskipun kebijakan tax amnesty (sunset policy) memiliki aspek positif, seperti negara
dapat memperoleh tambahan penerimaan dari uang tebusan dan pembukuan perusahaan dapat
dimulai dari angka-angka baru yang bersih dari praktik penggelapan pajak, akan tetapi melekat
juga aspek negatifnya. Aspek negatifnya, yakni mereka yang menggelapkan pajak justru
memperoleh fasilitas dan perlakuan khusus yang dirasakan tidak adil bagi mereka yang membayar
pajak secara benar dan jujur. Keadaan ini dapat mendorong pembayar pajak yang jujur, akan
melakukan praktik penggelapan pajak, karena mereka berpikir pemerintah pada suatu saat tentu
akan memberikan fasilitas pengampunan pajak lagi. Fenomena tersebut nampaknya telah menjadi
perdebatan umum seperti disinyalir oleh Alm, James dan Beck (1993), bahwasanya pengampunan
pajak (tax amnesty) sering berhadapan dengan kepatuhan pajak (tax compliance). Meskipun
dalam waktu singkat, tax amnesty mampu menghasilkan penerimaan negara seperti contoh di
Italia yang mampu mengumpulkan penerimaan sebesar 1.4 miliar euro di akhir program ini dan
mengurangi biaya administrasi serta memecahkan pengindaran pajak untuk kembali ke jalan
kejujuran, tetapi dalam jangka panjang seringkali justru akan menurunkan tingkat kepatuhan pajak
(tax compliance). Para pembayar pajak yang jujur mungkin merasa terganggu melalui
pengampunan ini dan cenderung menggambarkan bahwa pengampunan sebagai sesuatu yang
tidak adil dan rasa kurang dimotivasi untuk tunduk atau patuh ke depannya. (Wardiyanto, 2007)
Tidak terakreditasi Dikti
Tax amnesty adalah suatu kesempatan waktu yang terbatas pada kelompok pembayar
pajak tertentu untuk membayar sejumlah tertentu dan dalam waktu tertentu berupa pengampunan
kewajiban pajak termasuk bunga dan denda yang berkaitan dengan masa pajak sebelumnya atau
periode tertentu tanpa takut hukuman pidana. (Ngadiman & Huslin, 2015)
Tax amnesty merupakan suatu kebijakan yang sudah pernah dilakukan oleh beberapa
negera di dunia, memang tentunya ada yang berhasil dan ada juga yang gagal. Semuanya kembali
kepada keseriusan dari pemerintah negara tersebut untuk meluncurkan program kebijakan tax
amnesty mereka. Penelitian Togler & Schaltegger (2001) menyatakan bahwa negara yang berhasil
melakukan kebijakan tax amnesty adalah Italia, India, dan Afrika Selatan. Dalam InsideTax
Magazine - 37 (2016) mengulas mengenai kebijakan tax amnesty yang merupakan awal dari
reformasi perpajakan di Indonesia. Reformasi yang dilakukan di Argentina dan Filipina termasuk
kategori tidak berhasil karena WP mengharapkan adanya program yang sama dikemudian hari.
Sehingga WP bersifat menunggu, hal ini merupakan salah satu kelemahan kebijakan tax amnesty
jika terlalu sering dilakukan yang mengakibatkan WP berharap dosanya akan diampuni pada
kebijakan tax amnesty berikutnya. (Bagiada & Darmayasa, 2016)
3. Buku Internasional
Tax amnesties were enacted in Austria in 1921, 1926, 1933, and 1949. The Tax Amnesty law
of 1983 included a waiver of taxes due for the past and of sanctions. Circumstances relating to pre-
1979 tax years would no longer be taken into consideration if they were either known to the tax
administration prior to 1 January 1983 or were disclosed by a tax return between 31 December 1982
and 30 June 1983.(Malherbe, 2011)
Tax amnesties are increasingly used by governments around the world. For example, in
November 2001, Italian finance minister Giulio Tremonti declared a six-month tax amnesty, the 'scudo
fiscale'. During the amnesty, some €56 billion of exiled money was returned to the fold, and generated
€1.4 billion additional tax revenues about 0.4 per cent of the total tax revenue. (Torgler, 2007)
Amnesties have been used repeatedly over time and accross countries, regardless of their
degree of economic development. Developed countries such as Australia, Austria (1982,1993),
Belgium (1984), Finland (1982,1984), France (1982, 1986), Greece, Ireland (1988, 1993), Italy (1982,
1984, 2002), New Zealand (1988), Portugal (1981, 1982, 1986, 1988), Spain (1977), and Switzerland
have all introduced amnesties at some point. (Borgne & Baer, 2008)
4. Buku Nasional
Pada akhir Juni 2016 di Indonesia Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui pelaksanaan
program amnesti pajak. Melalui insentif pajak program ini (yang berjalan dari bulan Juli 2016 sampai
maret 2017) menarik penghindar (mantan) pajak untuk menyatakan aset lepas pantai mereka dan - jika
ingin - memulangkan ini ke Indonesia. Walaupun estimasi bervarias, bisa membawa pulang sekitar
Rp. 1000 triliun dana (approx. USD $ 76000000000). Analis, termasuk berbasis di New York Morgan
Stanley, berharap bahwa sebagian dana akan mengalir ke sektor properti di Indonesia. Jika ini
memang terjadi maka harus secara signifikan meningkatkan permintaan properti dan proyek-proyek
pembangunan properti. (Setianto, 2016a)
Kembali dana asing masuk ke Indonesia diyakini permanen dengan dikeluarkan undang-
undang Tax Amnesty yang membawa capital kembali ke Indonesia dan sebagian menggunakan media
pasar modal. Pemerintah telah menetapkan tujuh bank konvensional dan dua bank syariah untuk
menampung dana repatriasi yang berasal dari Tax Amnesty. Dalam kalkulasi pemerintah, dana
repatriasi yang masuk setelah UU Tax Amnesty diberlakukan pada 18 Juli 2016, masing-masing
mencapai IDR 4.000 triliun dan IDR 1.000 triliun. Dari tujuh bank konvensional yang disebutkan,
empat merupakan perbankan milik negara dan tiga lainnya perbankan milik swasta. (Setianto, 2016b)
5. Koran
Dengan demikian, esensi amnesti pajak adalah bentuk pilihan yang ditawarkan pemerintah
dengan konsekuensi yang melekat di dalamnya. Semua level masyarakat diberi hak yang sama untuk
mengikuti program ini. Bagi yang seharusnya wajib mengikuti tetapi tidak melakukannya, sudah
sepantasnya diberi timbal balik yang setimpal berupa denda tinggi. Sebaliknya, bagi yang tidak wajib
dan memilih untuk tidak menggunakan haknya, tentunya diperbolehkan. Namun, dapat juga pihak
yang tidak wajib tetapi memilih menggunakan haknya untuk mengikuti amnesti pajak, tidak ada satu
pasal pun yang melarang. Dengan demikian, sebenarnya keadilan dalam amnesti pajak
dimanifestasikan dari bentuk kontribusi sesuai dengan kemampuan masing-masing. (Budi, 2016)
Saat ini, Indonesia butuh uang untuk menambal defisit anggaran dan juga butuh lebih banyak
wajib pajak. Sebab hanya 30 juta wajib pajak yang teregister dibandingkan 255 juta WNI. (Ika, 2016)
Program tax amnesty adalah hak bagi wajib pajak untuk mengikutinya. Jika tidak mengikuti
dan masih menyembunyikan hartanya, maka wajib pajak akan menanggung konsekuensi terkena
sanksi denda 200 persen setelah program TA ini berakhir pada Maret 2017. Besaran denda tersebut
jauh lebih besar dari tarif tebusan terendah 2 persen yang berlaku pada periode pertama dan tertinggi
10 persen pada periode ketiga (Januari-Maret 2017). Selain menghimpun uang tebusan untuk
menambah penerimaan negara, tujuan utama program tax amnesty adalah menarik dana warga negara
Indonesia (WNI) yang disimpan di luar negeri. Dana tersebut bisa masuk ke berbagai instrumen
investasi dan dimanfaatkan untuk pembiayaan berbagai proyek pembangunan. (Gayani, 2016)
6. Majalah
Indonesia dapat mempertimbangkan untuk melakukan tax amnesty dalam berbagai bentuknya
untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Tax Amnesty ini juga dapat dipandang sebagai
rekonsiliasi nasional untuk menghapus masa lalu Wajib pajak yang tidak patuh dan perilaku otoritas
pajak yang melanggar aturan. Tax Amnesty akan berhasil jika terdapat justifikasi yang kuat kenapa
perlu adanya tax amnesty. Tax Amnesty harus dipublikasikan secara masif dengan pesan agar para
penggelap pajak untuk ikut karena setelah Tax Amnesty akan diberlakukan sanksi tegas bagi mereka
yang tidak patuh. Untuk itu, diperlukan juga reformasi kelembagaan Ditjen Pajak secara bersamaan
untuk dapat mendeteksi kecurangan Wajib Pajak pasca tax amnesty. Disamping itu, untuk membangun
kepatuhan sukarela untuk membayar pajak pasca tax amnesty diharuskan adanya transparansi
penggunaan uang pajak (anggaran) serta alokasinya yang tepat sasaran dan berkeadilan. (Darussalam,
2014)
7. Publikasi Departemen
Tax amnesty adalah suatu kesempatan waktu yang terbatas pada kelompok pembayar pajak
tertentu untuk membayar sejumlah tertentu dan dalam waktu tertentu berupa pengampunan kewajiban
pajak (termasuk bunga dan denda) yang berkaitan dengan masa pajak sebelumnya atau periode
tertentu tanpa takut hukuman pidana. Ini biasanya berakhir ketika otoritas yang dimulai penyelidikan
pajak pajak masa lalu. Dalam beberapa kasus, undang-undang amnesti yang memperpanjang juga
membebankan hukuman yang lebih berat pada mereka yang memenuhi syarat untuk amnesti tetapi
tidak mengambilnya. (Ragimun, 2015)
Kebijakan tax amnesty seyogyanya dapat dilihat dengan perspektif yang luas. Pengampunan
pajak bukan semata persoalan penerimaan negara, tetapi juga potensi untuk mendorong roda ekonomi.
Di tengah kondisi global yang masih lesu, setiap tambahan penerimaan merupakan sumber penggerak
perekonomian yang ditunggu. Pada jangka yang lebih panjang, perluasan basis data Wajib Pajak tentu
bisa mendukung terwujudnya postur APBN yang lebih sustainable. Ujungnya, penerimaan pajak yang
lebih tinggi bisa meningkatkan kapasitas belanja pemerintah, bukan hanya untuk pembangunan
infrastruktur, melainkan juga menjalankan program-program kesejahteraan masyarakat lainnya.(Ardhi,
2016)
Total dana Amnesti Pajak yang telah diterima Pemerintah dari bulan Juli hingga Desember
adalah Rp 3.980 T. Yang diperoleh dari Tebusan Badan Non UMKM dengan total 10.554,68 M,
Tebusan Badan UMKM dengan total Rp 248, 02 M, Tebusan OP Non UMKM dengan total 80.677,02
M, Tebusan OP UMKM dengan total 3.894,55 M, Deklarasi Harta Bersih Repatriasi dengan total
143.396,17 M, Deklarasi Harta Bersih LN dengan total Rp 986.547,26 M dan Deklarasi Harta Bersih
DN dengan total Rp 2.850.306,54M. (Pajak, 2016)
Sumber: http://www.pajak.go.id/statistik-amnesti
Agbonika, D. J. A. A. ( 2015). Tax Amnesty For Delinquent Taxpayers: A Cliche In Nigeria. Global
Journal of Politics and Law Research, Vol. 3 (3), pp. 117.
Alm, J., & Beck, W. (1993). Tax Amnesties and Compliance In The Long Run: A Time Series
Analysis. National Tax Journal, Vol. 46, no.1, pp. 53.
Ardhi, D. (2016). Melihat Amnesti dari Berbagai Sisi. Kemenkeu.go.id: Jakarta.
Bagiada, I. M., & Darmayasa, I. N. (2016). Tax Amnesty Upaya Membangun Kepatuhan Sukarela.
Simposium Nasional Akuntansi, Vol. 5, Hal. 5.
Borgne, E. L., & Baer, K. (2008). Tax Amnesties: Theory, Trends, and Some Alternatives.
Washington, DC: International Monetary Fund: 20.
Budi, C. (2016). Keadilan dalam Amnesti Pajak, Tempo.co. Jakarta.
Darussalam, D. (2014). Tax Amnesty Dalam Rangka Rekonsiliasi Nasional. InsideTax, Edisi 26, Hal.
19.
Gayani, D. (2016). Sukses "Tax Amnesty", Beritasatu.com. Jakarta.
Ika, A. (2016). Terbelahnya Pendapat Akibat "Tax Amnesty", Kompas.com. Jakarta.
Laborda, J. L., & Rodrigo, F. (2003). Tax Amnesties and Income Tax Compliance: The Case of Spain
Fiscal Studies, Vol. 24(1), pp. 74.
Malherbe, J. (2011). Tax Amnesties. The Netherlands: Kluwer Law International: 76.
Nar, M. (2015). The Effects of Behavioral Economics on Tax Amnesty. International Journal of
Economics and Financial Issues, Vol. 5(2), pp. 584.
Ngadiman, & Huslin. (2015). Pengaruh Sunset Policy, Tax Amnesty, Dan Sanksi Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi, Vol. XIX, No. 02, Hal. 232.
Pajak, D. J. (2016). Statistik Amnesti Pajak. Jakarta: Retrieved from http://www.pajak.go.id/statistik-
amnesti.
Pramushinta, & Siregar, B. (2011). Pengaruh Layanan Fiskus dan Pelaksanaan Sunset Policy Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Upaya Peningkatan Pajak. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 5,
No. 2 Hal. 176.
Ragimun. (2015). ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAMPUNAN PAJAK (TAX AMNESTY) DI
INDONESIA kemenkeu.go.id: Jakarta.
Setianto, B. (2016a). Prospek Investasi Saham Sentul City Tbk. per Laporan Keuangan Q3 2016.
Jakarta: BSK Capital: 52.
Setianto, B. (2016b). Saham-Saham Industri Consumer Goods di BEI per Laporan Keuangan Q2
2016. Jakarta: BSK Capital: 8.
Torgler, B. (2007). Tax Compliance and Tax Morale: A Theoretical and Empirical Analysis. UK:
Edward Elgar Publishing: 264.
Wardiyanto, B. (2007). Kebijakan Pengampunan Pajak. Jurnal Masyarakat Kebudayaan Dan Politik,
Vol. 21, No. 4, Hal. 330.
TAX AMNESTI MENINGKATKAN KEPATUHAN

More Related Content

What's hot

Keberadaan kesadaran perpajakan ditinjau dari paaradigma keadilan sosial
Keberadaan kesadaran perpajakan ditinjau dari paaradigma keadilan sosialKeberadaan kesadaran perpajakan ditinjau dari paaradigma keadilan sosial
Keberadaan kesadaran perpajakan ditinjau dari paaradigma keadilan sosialSoffanAkbar2
 
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAKTugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAKNur An'nisa
 
Sistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiaSistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiasprtmnyd
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianMulyana Natsir
 
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...EkaAdiputra
 
Sistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaSistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaPutri Shafira
 
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukmaDewi13
 
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di IndonesiaDampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesiabennyagussetiono
 
Sejarah, tujuan dan fungsi, asas serta analisis kasus pajak
Sejarah, tujuan dan fungsi, asas serta analisis kasus pajakSejarah, tujuan dan fungsi, asas serta analisis kasus pajak
Sejarah, tujuan dan fungsi, asas serta analisis kasus pajakYanels Garsione
 
Pengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum PajakPengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum PajakRizki Alyusra
 
Tantangan dalam pemungutan pajak
Tantangan dalam pemungutan pajakTantangan dalam pemungutan pajak
Tantangan dalam pemungutan pajakAriguna Manurung
 

What's hot (17)

Keberadaan kesadaran perpajakan ditinjau dari paaradigma keadilan sosial
Keberadaan kesadaran perpajakan ditinjau dari paaradigma keadilan sosialKeberadaan kesadaran perpajakan ditinjau dari paaradigma keadilan sosial
Keberadaan kesadaran perpajakan ditinjau dari paaradigma keadilan sosial
 
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAKTugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
Tugas ekonomi xi mia 5 PAJAK
 
Sistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesiaSistem perpajakan indonesia
Sistem perpajakan indonesia
 
Hukum pajak slide
Hukum pajak slideHukum pajak slide
Hukum pajak slide
 
Sejarah pajak
Sejarah pajakSejarah pajak
Sejarah pajak
 
Makalah Hukum Pajak
Makalah Hukum PajakMakalah Hukum Pajak
Makalah Hukum Pajak
 
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomianPajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
Pajak & pengaruhnya terhadap perekonomian
 
Transparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITI
Transparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITITransparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITI
Transparansi Beneficial Ownership, Penerimaan Negara, dan EITI
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...
Analisis penerimaan p ph orang pribadi sebelum dan setelah reformasi perpajak...
 
Sistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaSistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan Indonesia
 
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPNSukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
Sukma dewi oktavianti Artikel Mata Kuliah Aplikasi Perpajakan tentang PPN
 
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di IndonesiaDampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
Dampak Tax Amnesty Terhadap Pembangunan di Indonesia
 
perpajakan
perpajakanperpajakan
perpajakan
 
Sejarah, tujuan dan fungsi, asas serta analisis kasus pajak
Sejarah, tujuan dan fungsi, asas serta analisis kasus pajakSejarah, tujuan dan fungsi, asas serta analisis kasus pajak
Sejarah, tujuan dan fungsi, asas serta analisis kasus pajak
 
Pengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum PajakPengantar Hukum Pajak
Pengantar Hukum Pajak
 
Tantangan dalam pemungutan pajak
Tantangan dalam pemungutan pajakTantangan dalam pemungutan pajak
Tantangan dalam pemungutan pajak
 

Similar to TAX AMNESTI MENINGKATKAN KEPATUHAN

223733648 210-411-1-sm
223733648 210-411-1-sm223733648 210-411-1-sm
223733648 210-411-1-smhomeworkping10
 
Reformasi_Perpajakan_dan_Tax_Amnesty.pptx
Reformasi_Perpajakan_dan_Tax_Amnesty.pptxReformasi_Perpajakan_dan_Tax_Amnesty.pptx
Reformasi_Perpajakan_dan_Tax_Amnesty.pptxINDIRAARUNDINASARISA
 
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...stephaniejessey
 
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Jiantari Marthen
 
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Jiantari Marthen
 
Etika dalam akuntansi perpajakan
Etika dalam akuntansi perpajakanEtika dalam akuntansi perpajakan
Etika dalam akuntansi perpajakanDutaArisMunandar
 
42913234 reform-pajak
42913234 reform-pajak42913234 reform-pajak
42913234 reform-pajakMarcelus Moi
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajakJogo Hera
 
Tinjauan Pustaka Penelitian
Tinjauan Pustaka PenelitianTinjauan Pustaka Penelitian
Tinjauan Pustaka PenelitianOpissen Yudisyus
 
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfModul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfLili Fajri Dailimi
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Annez Fathia
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Rahma Naulita
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Nanda Dwi Ferbiana
 
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptxDampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptxSaumiZulviana
 
3, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethics of Con...
3, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethics of Con...3, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethics of Con...
3, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethics of Con...NovitaHerlissha
 
Program Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk Warga
Program Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk WargaProgram Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk Warga
Program Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk Wargayenifrconsultant
 
Program Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk Warga
Program Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk WargaProgram Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk Warga
Program Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk WargaFR Consultant Indonesia
 

Similar to TAX AMNESTI MENINGKATKAN KEPATUHAN (20)

223733648 210-411-1-sm
223733648 210-411-1-sm223733648 210-411-1-sm
223733648 210-411-1-sm
 
Reformasi_Perpajakan_dan_Tax_Amnesty.pptx
Reformasi_Perpajakan_dan_Tax_Amnesty.pptxReformasi_Perpajakan_dan_Tax_Amnesty.pptx
Reformasi_Perpajakan_dan_Tax_Amnesty.pptx
 
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi ...
 
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
 
HUKUM PAJAK
HUKUM PAJAKHUKUM PAJAK
HUKUM PAJAK
 
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
 
Etika dalam akuntansi perpajakan
Etika dalam akuntansi perpajakanEtika dalam akuntansi perpajakan
Etika dalam akuntansi perpajakan
 
42913234 reform-pajak
42913234 reform-pajak42913234 reform-pajak
42913234 reform-pajak
 
Dasar dasar perpajakan 1
Dasar dasar perpajakan 1Dasar dasar perpajakan 1
Dasar dasar perpajakan 1
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajak
 
Tinjauan Pustaka Penelitian
Tinjauan Pustaka PenelitianTinjauan Pustaka Penelitian
Tinjauan Pustaka Penelitian
 
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfModul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
 
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptxDampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
 
3, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethics of Con...
3, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethics of Con...3, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethics of Con...
3, BE & GG, Novita Herlissha, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethics of Con...
 
Program Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk Warga
Program Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk WargaProgram Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk Warga
Program Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk Warga
 
Program Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk Warga
Program Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk WargaProgram Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk Warga
Program Pengungkapan Sukarela Pajak, Program dari Warga untuk Warga
 

More from stephaniejessey

Perkembangan bisnis di indonesia tugas awal pengbis - STEPHANIE AKUN A UNJ 2016
Perkembangan bisnis di indonesia tugas awal pengbis - STEPHANIE AKUN A UNJ 2016Perkembangan bisnis di indonesia tugas awal pengbis - STEPHANIE AKUN A UNJ 2016
Perkembangan bisnis di indonesia tugas awal pengbis - STEPHANIE AKUN A UNJ 2016stephaniejessey
 
Pertemuan ke iv - elastisitas a udah
Pertemuan ke iv  - elastisitas a udahPertemuan ke iv  - elastisitas a udah
Pertemuan ke iv - elastisitas a udahstephaniejessey
 
Pertemuan ke iii ---analisis deman suppply
Pertemuan ke iii  ---analisis deman suppplyPertemuan ke iii  ---analisis deman suppply
Pertemuan ke iii ---analisis deman suppplystephaniejessey
 
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii   iii ht w n d s ePertemuan ke ii   iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii iii ht w n d s estephaniejessey
 
Pertemuan ke i introduction
Pertemuan ke i introductionPertemuan ke i introduction
Pertemuan ke i introductionstephaniejessey
 
Pertemuan ii mankiw krugman
Pertemuan ii mankiw krugmanPertemuan ii mankiw krugman
Pertemuan ii mankiw krugmanstephaniejessey
 
Pertemuan ii bagaimana bekerjanya pasar
Pertemuan ii bagaimana bekerjanya pasarPertemuan ii bagaimana bekerjanya pasar
Pertemuan ii bagaimana bekerjanya pasarstephaniejessey
 
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKPengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKstephaniejessey
 
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)stephaniejessey
 
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
 
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
 
Bab 9 daftar isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 daftar isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 daftar isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 daftar isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
 
Bab 9 cover memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9  cover memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9  cover memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 cover memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016stephaniejessey
 
OUOUTEDE online shop murah jakarta free ongkir mulai dari idr 35 ribu rupiah
OUOUTEDE online shop murah jakarta free ongkir mulai dari idr 35 ribu rupiah OUOUTEDE online shop murah jakarta free ongkir mulai dari idr 35 ribu rupiah
OUOUTEDE online shop murah jakarta free ongkir mulai dari idr 35 ribu rupiah stephaniejessey
 
Tatap muka 9 pergaulan muda-i
Tatap muka 9 pergaulan muda-iTatap muka 9 pergaulan muda-i
Tatap muka 9 pergaulan muda-istephaniejessey
 
Tatap muka 6 3 allah tri tunggal
Tatap muka 6 3 allah tri tunggal Tatap muka 6 3 allah tri tunggal
Tatap muka 6 3 allah tri tunggal stephaniejessey
 
Tatap muka 5 aplikasi ke hidup praktis
Tatap muka 5 aplikasi ke hidup praktisTatap muka 5 aplikasi ke hidup praktis
Tatap muka 5 aplikasi ke hidup praktisstephaniejessey
 

More from stephaniejessey (20)

Perkembangan bisnis di indonesia tugas awal pengbis - STEPHANIE AKUN A UNJ 2016
Perkembangan bisnis di indonesia tugas awal pengbis - STEPHANIE AKUN A UNJ 2016Perkembangan bisnis di indonesia tugas awal pengbis - STEPHANIE AKUN A UNJ 2016
Perkembangan bisnis di indonesia tugas awal pengbis - STEPHANIE AKUN A UNJ 2016
 
Pertemuan ke iv - elastisitas a udah
Pertemuan ke iv  - elastisitas a udahPertemuan ke iv  - elastisitas a udah
Pertemuan ke iv - elastisitas a udah
 
Pertemuan ke iii ---analisis deman suppply
Pertemuan ke iii  ---analisis deman suppplyPertemuan ke iii  ---analisis deman suppply
Pertemuan ke iii ---analisis deman suppply
 
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii   iii ht w n d s ePertemuan ke ii   iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
 
Pertemuan ke i introduction
Pertemuan ke i introductionPertemuan ke i introduction
Pertemuan ke i introduction
 
Pertemuan ii mankiw krugman
Pertemuan ii mankiw krugmanPertemuan ii mankiw krugman
Pertemuan ii mankiw krugman
 
Pertemuan ii bagaimana bekerjanya pasar
Pertemuan ii bagaimana bekerjanya pasarPertemuan ii bagaimana bekerjanya pasar
Pertemuan ii bagaimana bekerjanya pasar
 
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKPengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
 
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
 
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 ppt memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 ppt memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
 
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
 
Bab 9 daftar isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 daftar isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9 daftar isi memotivasi karyawan -  stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 daftar isi memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
 
Bab 9 cover memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9  cover memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016Bab 9  cover memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
Bab 9 cover memotivasi karyawan - stephanie akuntansi A UNJ 2016
 
OUOUTEDE online shop murah jakarta free ongkir mulai dari idr 35 ribu rupiah
OUOUTEDE online shop murah jakarta free ongkir mulai dari idr 35 ribu rupiah OUOUTEDE online shop murah jakarta free ongkir mulai dari idr 35 ribu rupiah
OUOUTEDE online shop murah jakarta free ongkir mulai dari idr 35 ribu rupiah
 
Tabel akun1
Tabel akun1Tabel akun1
Tabel akun1
 
T account3
T account3T account3
T account3
 
Tabel akun2
Tabel akun2Tabel akun2
Tabel akun2
 
Tatap muka 9 pergaulan muda-i
Tatap muka 9 pergaulan muda-iTatap muka 9 pergaulan muda-i
Tatap muka 9 pergaulan muda-i
 
Tatap muka 6 3 allah tri tunggal
Tatap muka 6 3 allah tri tunggal Tatap muka 6 3 allah tri tunggal
Tatap muka 6 3 allah tri tunggal
 
Tatap muka 5 aplikasi ke hidup praktis
Tatap muka 5 aplikasi ke hidup praktisTatap muka 5 aplikasi ke hidup praktis
Tatap muka 5 aplikasi ke hidup praktis
 

Recently uploaded

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 

Recently uploaded (20)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 

TAX AMNESTI MENINGKATKAN KEPATUHAN

  • 1. TAX AMNESTY 1. Jurnal Internasional Terindeks On the contrary, negative psychology that tax amnesty creates in justice perceptions of honest taxpayers may interrupt voluntary compliance process in the future or long term. Because there is no guarantee that new amnesty practices are not promulgated by the governments and there is also a considerable amount of taxpayers who made a habit of tax amnesty expectation. (Nar, 2015) The programs are generally a “win win” for tax payers and tax administrators alike. A number of benefits may derive from tax amnesty programmes. In general, amnesty programs are intended to improve overall compliance with tax laws by eliminating underreporting. A number of important considerations such as the following, should be addressed before signing on to any amnesty programme. (Agbonika, 2015) Tidak terindeks Governments have enacted an amnesty primarily to generate an immediate, short run increase in compliance. However, the long run effect of an amnesty on tax compliance is of perhaps more importance, and this impact is far from clear. Proponents of amnesties argue that compliance may actually increase after an amnesty if the amnesty is followed by greater enforcement efforts and better taxpayer services and if the amnesty is able to get individuals who previously did not file tax returns on the tax rolls. (Alm & Beck, 1993) Obviously, the granting of a tax amnesty is not an action that is simple to defend, given the interaction of numerous factors that exercise an unknown influence over its possible effects. Its apparent advantages, such as the relatively rapid recovery of tax liabilities and the inclusion of new taxpayers in the tax authorities’ records, have to be weighed against the harmful effects that such measures might have on normally honest individuals. Despite the frequent use that governments have made of tax amnesties, the literature on this topic is still in a relatively early stage of development. Thus, theoretical works that analyse the economic impact of regularisation programmes have been presented as an extension of the conventional modelling of the individual decision to evade income tax, introduced by Allingham and Sandmo (1972) and which is based on expected utility maximisation schemes. Participation in a tax amnesty can be analysed under this type of approach if the view is taken that the individual who regularises his position is only seeking to correct his initial decision to evade. Individuals regularise their tax situations because, Nama : STEPHANIE No. Reg : 8335161973 Kelas : S1 Akuntansi A
  • 2. quite apart from the phenomenon of tax amnesty, there might also have been simultaneous changes in the tax environment. (Laborda & Rodrigo, 2003) 2. Jurnal Nasional Terakreditasi Dikti Pengampunan pajak (tax amnesty) merupakan kebijakan pemerintah di bidang perpajakan yang memberikan penghapusan pajak terutang dengan membayar tebusan dalam jumlah tertentu. (Pramushinta & Siregar, 2011) Meskipun kebijakan tax amnesty (sunset policy) memiliki aspek positif, seperti negara dapat memperoleh tambahan penerimaan dari uang tebusan dan pembukuan perusahaan dapat dimulai dari angka-angka baru yang bersih dari praktik penggelapan pajak, akan tetapi melekat juga aspek negatifnya. Aspek negatifnya, yakni mereka yang menggelapkan pajak justru memperoleh fasilitas dan perlakuan khusus yang dirasakan tidak adil bagi mereka yang membayar pajak secara benar dan jujur. Keadaan ini dapat mendorong pembayar pajak yang jujur, akan melakukan praktik penggelapan pajak, karena mereka berpikir pemerintah pada suatu saat tentu akan memberikan fasilitas pengampunan pajak lagi. Fenomena tersebut nampaknya telah menjadi perdebatan umum seperti disinyalir oleh Alm, James dan Beck (1993), bahwasanya pengampunan pajak (tax amnesty) sering berhadapan dengan kepatuhan pajak (tax compliance). Meskipun dalam waktu singkat, tax amnesty mampu menghasilkan penerimaan negara seperti contoh di Italia yang mampu mengumpulkan penerimaan sebesar 1.4 miliar euro di akhir program ini dan mengurangi biaya administrasi serta memecahkan pengindaran pajak untuk kembali ke jalan kejujuran, tetapi dalam jangka panjang seringkali justru akan menurunkan tingkat kepatuhan pajak (tax compliance). Para pembayar pajak yang jujur mungkin merasa terganggu melalui pengampunan ini dan cenderung menggambarkan bahwa pengampunan sebagai sesuatu yang tidak adil dan rasa kurang dimotivasi untuk tunduk atau patuh ke depannya. (Wardiyanto, 2007) Tidak terakreditasi Dikti Tax amnesty adalah suatu kesempatan waktu yang terbatas pada kelompok pembayar pajak tertentu untuk membayar sejumlah tertentu dan dalam waktu tertentu berupa pengampunan kewajiban pajak termasuk bunga dan denda yang berkaitan dengan masa pajak sebelumnya atau periode tertentu tanpa takut hukuman pidana. (Ngadiman & Huslin, 2015) Tax amnesty merupakan suatu kebijakan yang sudah pernah dilakukan oleh beberapa negera di dunia, memang tentunya ada yang berhasil dan ada juga yang gagal. Semuanya kembali kepada keseriusan dari pemerintah negara tersebut untuk meluncurkan program kebijakan tax amnesty mereka. Penelitian Togler & Schaltegger (2001) menyatakan bahwa negara yang berhasil melakukan kebijakan tax amnesty adalah Italia, India, dan Afrika Selatan. Dalam InsideTax Magazine - 37 (2016) mengulas mengenai kebijakan tax amnesty yang merupakan awal dari reformasi perpajakan di Indonesia. Reformasi yang dilakukan di Argentina dan Filipina termasuk kategori tidak berhasil karena WP mengharapkan adanya program yang sama dikemudian hari. Sehingga WP bersifat menunggu, hal ini merupakan salah satu kelemahan kebijakan tax amnesty jika terlalu sering dilakukan yang mengakibatkan WP berharap dosanya akan diampuni pada kebijakan tax amnesty berikutnya. (Bagiada & Darmayasa, 2016)
  • 3. 3. Buku Internasional Tax amnesties were enacted in Austria in 1921, 1926, 1933, and 1949. The Tax Amnesty law of 1983 included a waiver of taxes due for the past and of sanctions. Circumstances relating to pre- 1979 tax years would no longer be taken into consideration if they were either known to the tax administration prior to 1 January 1983 or were disclosed by a tax return between 31 December 1982 and 30 June 1983.(Malherbe, 2011) Tax amnesties are increasingly used by governments around the world. For example, in November 2001, Italian finance minister Giulio Tremonti declared a six-month tax amnesty, the 'scudo fiscale'. During the amnesty, some €56 billion of exiled money was returned to the fold, and generated €1.4 billion additional tax revenues about 0.4 per cent of the total tax revenue. (Torgler, 2007) Amnesties have been used repeatedly over time and accross countries, regardless of their degree of economic development. Developed countries such as Australia, Austria (1982,1993), Belgium (1984), Finland (1982,1984), France (1982, 1986), Greece, Ireland (1988, 1993), Italy (1982, 1984, 2002), New Zealand (1988), Portugal (1981, 1982, 1986, 1988), Spain (1977), and Switzerland have all introduced amnesties at some point. (Borgne & Baer, 2008) 4. Buku Nasional Pada akhir Juni 2016 di Indonesia Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui pelaksanaan program amnesti pajak. Melalui insentif pajak program ini (yang berjalan dari bulan Juli 2016 sampai maret 2017) menarik penghindar (mantan) pajak untuk menyatakan aset lepas pantai mereka dan - jika ingin - memulangkan ini ke Indonesia. Walaupun estimasi bervarias, bisa membawa pulang sekitar Rp. 1000 triliun dana (approx. USD $ 76000000000). Analis, termasuk berbasis di New York Morgan Stanley, berharap bahwa sebagian dana akan mengalir ke sektor properti di Indonesia. Jika ini memang terjadi maka harus secara signifikan meningkatkan permintaan properti dan proyek-proyek pembangunan properti. (Setianto, 2016a) Kembali dana asing masuk ke Indonesia diyakini permanen dengan dikeluarkan undang- undang Tax Amnesty yang membawa capital kembali ke Indonesia dan sebagian menggunakan media pasar modal. Pemerintah telah menetapkan tujuh bank konvensional dan dua bank syariah untuk menampung dana repatriasi yang berasal dari Tax Amnesty. Dalam kalkulasi pemerintah, dana repatriasi yang masuk setelah UU Tax Amnesty diberlakukan pada 18 Juli 2016, masing-masing mencapai IDR 4.000 triliun dan IDR 1.000 triliun. Dari tujuh bank konvensional yang disebutkan, empat merupakan perbankan milik negara dan tiga lainnya perbankan milik swasta. (Setianto, 2016b) 5. Koran Dengan demikian, esensi amnesti pajak adalah bentuk pilihan yang ditawarkan pemerintah dengan konsekuensi yang melekat di dalamnya. Semua level masyarakat diberi hak yang sama untuk mengikuti program ini. Bagi yang seharusnya wajib mengikuti tetapi tidak melakukannya, sudah sepantasnya diberi timbal balik yang setimpal berupa denda tinggi. Sebaliknya, bagi yang tidak wajib dan memilih untuk tidak menggunakan haknya, tentunya diperbolehkan. Namun, dapat juga pihak yang tidak wajib tetapi memilih menggunakan haknya untuk mengikuti amnesti pajak, tidak ada satu pasal pun yang melarang. Dengan demikian, sebenarnya keadilan dalam amnesti pajak dimanifestasikan dari bentuk kontribusi sesuai dengan kemampuan masing-masing. (Budi, 2016)
  • 4. Saat ini, Indonesia butuh uang untuk menambal defisit anggaran dan juga butuh lebih banyak wajib pajak. Sebab hanya 30 juta wajib pajak yang teregister dibandingkan 255 juta WNI. (Ika, 2016) Program tax amnesty adalah hak bagi wajib pajak untuk mengikutinya. Jika tidak mengikuti dan masih menyembunyikan hartanya, maka wajib pajak akan menanggung konsekuensi terkena sanksi denda 200 persen setelah program TA ini berakhir pada Maret 2017. Besaran denda tersebut jauh lebih besar dari tarif tebusan terendah 2 persen yang berlaku pada periode pertama dan tertinggi 10 persen pada periode ketiga (Januari-Maret 2017). Selain menghimpun uang tebusan untuk menambah penerimaan negara, tujuan utama program tax amnesty adalah menarik dana warga negara Indonesia (WNI) yang disimpan di luar negeri. Dana tersebut bisa masuk ke berbagai instrumen investasi dan dimanfaatkan untuk pembiayaan berbagai proyek pembangunan. (Gayani, 2016) 6. Majalah Indonesia dapat mempertimbangkan untuk melakukan tax amnesty dalam berbagai bentuknya untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Tax Amnesty ini juga dapat dipandang sebagai rekonsiliasi nasional untuk menghapus masa lalu Wajib pajak yang tidak patuh dan perilaku otoritas pajak yang melanggar aturan. Tax Amnesty akan berhasil jika terdapat justifikasi yang kuat kenapa perlu adanya tax amnesty. Tax Amnesty harus dipublikasikan secara masif dengan pesan agar para penggelap pajak untuk ikut karena setelah Tax Amnesty akan diberlakukan sanksi tegas bagi mereka yang tidak patuh. Untuk itu, diperlukan juga reformasi kelembagaan Ditjen Pajak secara bersamaan untuk dapat mendeteksi kecurangan Wajib Pajak pasca tax amnesty. Disamping itu, untuk membangun kepatuhan sukarela untuk membayar pajak pasca tax amnesty diharuskan adanya transparansi penggunaan uang pajak (anggaran) serta alokasinya yang tepat sasaran dan berkeadilan. (Darussalam, 2014) 7. Publikasi Departemen Tax amnesty adalah suatu kesempatan waktu yang terbatas pada kelompok pembayar pajak tertentu untuk membayar sejumlah tertentu dan dalam waktu tertentu berupa pengampunan kewajiban pajak (termasuk bunga dan denda) yang berkaitan dengan masa pajak sebelumnya atau periode tertentu tanpa takut hukuman pidana. Ini biasanya berakhir ketika otoritas yang dimulai penyelidikan pajak pajak masa lalu. Dalam beberapa kasus, undang-undang amnesti yang memperpanjang juga membebankan hukuman yang lebih berat pada mereka yang memenuhi syarat untuk amnesti tetapi tidak mengambilnya. (Ragimun, 2015) Kebijakan tax amnesty seyogyanya dapat dilihat dengan perspektif yang luas. Pengampunan pajak bukan semata persoalan penerimaan negara, tetapi juga potensi untuk mendorong roda ekonomi. Di tengah kondisi global yang masih lesu, setiap tambahan penerimaan merupakan sumber penggerak perekonomian yang ditunggu. Pada jangka yang lebih panjang, perluasan basis data Wajib Pajak tentu bisa mendukung terwujudnya postur APBN yang lebih sustainable. Ujungnya, penerimaan pajak yang lebih tinggi bisa meningkatkan kapasitas belanja pemerintah, bukan hanya untuk pembangunan infrastruktur, melainkan juga menjalankan program-program kesejahteraan masyarakat lainnya.(Ardhi, 2016) Total dana Amnesti Pajak yang telah diterima Pemerintah dari bulan Juli hingga Desember adalah Rp 3.980 T. Yang diperoleh dari Tebusan Badan Non UMKM dengan total 10.554,68 M, Tebusan Badan UMKM dengan total Rp 248, 02 M, Tebusan OP Non UMKM dengan total 80.677,02
  • 5. M, Tebusan OP UMKM dengan total 3.894,55 M, Deklarasi Harta Bersih Repatriasi dengan total 143.396,17 M, Deklarasi Harta Bersih LN dengan total Rp 986.547,26 M dan Deklarasi Harta Bersih DN dengan total Rp 2.850.306,54M. (Pajak, 2016) Sumber: http://www.pajak.go.id/statistik-amnesti
  • 6. Agbonika, D. J. A. A. ( 2015). Tax Amnesty For Delinquent Taxpayers: A Cliche In Nigeria. Global Journal of Politics and Law Research, Vol. 3 (3), pp. 117. Alm, J., & Beck, W. (1993). Tax Amnesties and Compliance In The Long Run: A Time Series Analysis. National Tax Journal, Vol. 46, no.1, pp. 53. Ardhi, D. (2016). Melihat Amnesti dari Berbagai Sisi. Kemenkeu.go.id: Jakarta. Bagiada, I. M., & Darmayasa, I. N. (2016). Tax Amnesty Upaya Membangun Kepatuhan Sukarela. Simposium Nasional Akuntansi, Vol. 5, Hal. 5. Borgne, E. L., & Baer, K. (2008). Tax Amnesties: Theory, Trends, and Some Alternatives. Washington, DC: International Monetary Fund: 20. Budi, C. (2016). Keadilan dalam Amnesti Pajak, Tempo.co. Jakarta. Darussalam, D. (2014). Tax Amnesty Dalam Rangka Rekonsiliasi Nasional. InsideTax, Edisi 26, Hal. 19. Gayani, D. (2016). Sukses "Tax Amnesty", Beritasatu.com. Jakarta. Ika, A. (2016). Terbelahnya Pendapat Akibat "Tax Amnesty", Kompas.com. Jakarta. Laborda, J. L., & Rodrigo, F. (2003). Tax Amnesties and Income Tax Compliance: The Case of Spain Fiscal Studies, Vol. 24(1), pp. 74. Malherbe, J. (2011). Tax Amnesties. The Netherlands: Kluwer Law International: 76. Nar, M. (2015). The Effects of Behavioral Economics on Tax Amnesty. International Journal of Economics and Financial Issues, Vol. 5(2), pp. 584. Ngadiman, & Huslin. (2015). Pengaruh Sunset Policy, Tax Amnesty, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi, Vol. XIX, No. 02, Hal. 232. Pajak, D. J. (2016). Statistik Amnesti Pajak. Jakarta: Retrieved from http://www.pajak.go.id/statistik- amnesti. Pramushinta, & Siregar, B. (2011). Pengaruh Layanan Fiskus dan Pelaksanaan Sunset Policy Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Upaya Peningkatan Pajak. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 5, No. 2 Hal. 176. Ragimun. (2015). ANALISIS IMPLEMENTASI PENGAMPUNAN PAJAK (TAX AMNESTY) DI INDONESIA kemenkeu.go.id: Jakarta. Setianto, B. (2016a). Prospek Investasi Saham Sentul City Tbk. per Laporan Keuangan Q3 2016. Jakarta: BSK Capital: 52. Setianto, B. (2016b). Saham-Saham Industri Consumer Goods di BEI per Laporan Keuangan Q2 2016. Jakarta: BSK Capital: 8. Torgler, B. (2007). Tax Compliance and Tax Morale: A Theoretical and Empirical Analysis. UK: Edward Elgar Publishing: 264. Wardiyanto, B. (2007). Kebijakan Pengampunan Pajak. Jurnal Masyarakat Kebudayaan Dan Politik, Vol. 21, No. 4, Hal. 330.