Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian penting dalam sebuah kapal seperti haluan, buritan, geladak, anjungan, kemudi, jangkar, dan stabilitas kapal. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi khusus dalam menunjang operasi dan keselamatan kapal.
2. Awak tidak memperhatikan bangunan dan
stabilitas kapal
Kecelakaan kapal di laut atau dermaga
bahaya dalam pelayaran
merugikan harta benda, kapal, nyawa manusia
bahkan dirinya sendiri.
4. Pengertian Kapal
Kapal :
kendaraan pengangkut penumpang dan barang
di perairan. Selain itu, kapal juga mempunyai
fungsi lain seperti untuk menangkap ikan,
untuk berperang, dsb.
6. Kapal Penangkap Ikan
Salah satu jenis dari kapal, oleh karena itu sifat dan
syarat-syarat yang diperlukan oleh suatu kapal akan
diperlukan juga oleh kapal penangkap ikan.
Fungsi :
untuk menangkap dan mencari ikan di laut, dengan
mengikuti gerombolan ikan dan mengangkut hasil
tangkapan ke pelabuhan dalam keadaan masih segar.
7. Perlu kecepatan yang besar & kemampuan yang baik
sangat memerlukan suatu konstruksi yang sangat kuat,
dibuat dengan perencanaan yang baik dan
diperlakukan dengan baik pula
Dalam pengoperasiannya banyak berhadapan dengan
berbagai peristiwa alam di lautan,
misal : angin, badai dan gelombang
kapal selalu layak untuk melaut
8. pengelola kapal harus mengetahui dan memahami
fungsi dan nama dari bagian-bagian kapal.
tahap awal Untuk dapat mengelola, menjaga dan
memperlakukan kapal dengan baik
jika ada kelainan fungsi dan perubahan bentuk
konstruksi kapal, pengelola dapat segera
melakukan perbaikan
9. Bagian-bagian Kapal (secara umum)
• 1: Smokestack atau Cerobong;
• 2: Buritan;
• 3: Propeler dan Kemudi;
• 4: Portside (sebelah kanan dikenal dengan nama starboard);
• 5: Jangkar;
• 6: Bulbous bow;
• 7: Haluan;
• 8: Geladak;
• 9: Anjungan
10. • Buritan :
bagian belakang dari kapal. Di bagian buritan
terdapat instrumen pengendali (rudder dan lain
sebagainya).
• Bentuk buritan :
– Buritan berbentuk sendok
– Buritan berbentuk miring
– Buritan berbentuk siku
• Cerobong :
saluran untuk mengeluarkan asap mesin
kapal.
11. Kemudi
• perangkat untuk mengubah arah kapal dengan mengubah arah arus
cairan yang mengakibatkan perubahan arah kapal.
• Ditempatkan diujung belakang lambung kapal/buritan di belakang
baling-baling , biasanya di belakang propeler, sehingga arus yang
ditimbulkan propeler dapat dimanfaatkan oleh kemudi untuk
mengubah gaya yang bekerja pada kapal dengan lebih baik
• Digerakkan secara mekanis atau hidrolik dari anjungan dengan
menggerakkan roda kemudi.
• Ukuran kemudi tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil, bila
terlalu besar mengakibatkan hambatan tetapi kalau terlalu kecil
mengakibatkan kapal kehilangan kendali khususnya pada kecepatan
rendah.
• Besarnya disesuaikan dengan ukuran kapal, kecepatan kapal,
bentuk lambung kapal serta penempatan kemudi.
13. Jangkar
• Perangkat penambat kapal ke dasar
perairan, di laut, sungai ataupun
danau sehingga tidak berpindah
tempat karena hembusan angin, arus
ataupun gelombang.
• Dihubungkan dengan rantai besi (pd
kapal) atau dengan tali (pada
perahu).
•Didesain Untuk dapat tersangkut di
dasar perairan.
• Biasanya dibuat dari bahan besi
cor.
• Merupakan simbol dari hampir
semua kegiatan yang terkait dengan
kepelautan ataupun maritim.
Jankar menggigit dasar laut
J. Kapal nelayan J fluke-style
14. Bulbous bow
• Merupakan bagian kapal yang terletak dibagian haluan.
Bagian ini merupakan bagian yang terintegrasi dengan
lambung kapal.
• Fungsi utamanya mengurangi hambatan kapal pada saat
ekspplotasi atau operasi sebuah kapal.
• Prinsip kerjanya dengan membangkitkan gelombang atau
menginterferensi gelombang kapal yang datang dari haluan,
sehingga gelombang yang datang akan kehilangan tenaga
karena interferensi gelombang dari bulbous bow tadi.
15. Haluan
• Adalah bagian depan dari badan kapal.
• Dirancang untuk mengurangi tahanan ketika haluan kapal memecah air
dan harus cukup tinggi untuk mencegah air masuk kedalam kapal akibat
ombak atau belahan air saat kapal berlayar.
• Kapal berkecepatan tinggi biasanya dibuat lancip sehingga gesekan antara
air dengan haluan bisa dikurangi sekecil mungkin seperti pada kapal
perang, sedangkan kapal berkecepatan rendah seperti kapal tanker tidak
diperlukan haluan yang lancip sekali.
• Bentuk haluan :
– Miring
– Tegak
– Siku
– Memancang
– Sendok
– Lurus
– Menonjol bagian bawah
16. Haluan yang
menonjol
pada bagian
bawah dari
sebuah
kapal.
Haluan
Cruise ship
Spirit of
Endeavour
Keterangan :
a.1. Linggi tegak (Vertical Stem)
a.2. Linggi condong (Racked Stem)
a.3. Linggi bulba (Bulb Stem)
a.4. Linggi Maier (Maier Stem)
a.5. Linggi Gunting (Clipper Stem)
a.6. Linggi Pemecah Es (Ice
Breaker Stem)
17. Geladak (deck) adalah lantai kapal
• Nama geladak tergantung dari banyaknya geladak yang ada
dikapal tersebut.
• Umumnya geladak yang berada dibawah sendiri dinamakan
geladak dasar serta geladak yang diatas dinamakan geladak atas
atau geladak utama (main deck) Bila antara geladak dasar dan
geladak atas terdapat geladak lagi , maka geladak tersebut
dinamakan geladak antara.
• Lajur Geladak
• Syarat :
– Cukup keras, tahan lama, dan daya serap air harus sekecilnya.
– Dalam perubahan suhu, perubahan kembang dan menyusut harus
sekecilnya.
– Tidak mengandung bahan kimia yang merusak baja.
– Harus cukup kering, Harus bersih dari serat serat licin
18. Anjungan (bridge)
• adalah ruang komando kapal dimana ditempatkan roda
kemudi kapal, peralatan navigasi untuk menentukan posisi
kapal dan biasanya terdapat kamar nahkoda dan kamar radio.
• Anjungan biasanya ditempatkan pada posisi yang mempunyai
jarak pandang yang baik kesegala arah.
• Perlengkapan anjungan. :
– Roda kemudi,
– Radar
– Global Positioning Satelite (GPS),
– Radio komuniasi
– Perangkat komando ruang mesin
– Kompas
– Teropong
19. Stabilitas Kapal
• Sebuah kapal dapat
mengoleng disebabkan
karena kapal mempunyai
kemampuan untuk
menegak kembali
sewaktu kapal menyenget
yang dikarenakan oleh
adanya pengaruh luar
yang bekerja pada kapal
20. 1. Pembagian muatan secara tegak Secara umum dapat
dikatakan menempatkan muatan berat dibagian bawah
dan yang ringan dibagian atas terkait stabilitas melintang,
penempatan atau pembagian muatan secara tegak /
vertikal yang berpengaruh pada Stabilitas Kapal
21. GM kecil, langsar ( Kapal oleng terlalu lamban )
GM besar, stif / kaku ( Kapal oleng cepat dan menyentak )
GM cukup, baik ( Kapal oleng dengan enak )
GM cukup baik melihat jenis kapalnya ( 5% dari lebar kapal )
STAB
ILITA
S
MELI
NTA
NG
22. 1. Titik Berat Kapal ( G )
2. Titik Tekan = Titik Apung ( B )
3. Titik Metasentrum ( M )