SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
IV. ALURPELAYARAN
Deskipsi
Menjelaskan Alur Pelayaran meliputi Alur
Pelayaran, Bagian-bagian alur pelayaran, arah
alur pelayaran, kedalaman alur pelayaran,
gerakan kapal karena gelombang, lebar dan
panjang alur pelayaran.
1. AlurPelayaran
digunakan untuk :
 mengarahkan kapal yang akan masuk dan
keluar pelabuhan.
 menjamin keselamatan kapal dalam
perjalanannya masuk ke pelabuhan melalui di
alur pelayaran sampai kemudian berhenti di
dermaga
 untuk mendapatkan navigasi yang aman
Perencanaan alur pelayaran dan kolam
pelabuhan ditentukan oleh :
kapal terbesar yang akan masuk ke pelabuhan
untuk itu perlu survey tipe dan jumlah kapal yang
keluar-masuk Pelabuhan,
kondisi meteorologi terutana arah dan
kecapatan angin, kondisi laut meliputi batimetri,
oseanografi terutama arah dan tinggi gelombang
2. Bagian – bagian alurpelayaran
 Kapal dalam perjalanan masuk ke kolam
pelabuhan melalui alur Pelayaran , akan
mengurangi kecepatannya sampai kemudian
berhenti di Dermaga.
 Alur ini ditandai oleh alat bantu pelayaran yang
berupa pelampung atau lampu-lampu.
Secara umum ada beberapa daerah yang
dilewati selama perjalanan tersebut yaitu :
 Derah tempat kapal melempar sauh  di luas
Pelabuhan
 Derah Pendekatan  di luar alur masuk
 Daerah Alur masuk  di luar pelabuhan yang
berada didalam daerah terlindung
 Daerah kolam putar
Lay out dan Penampang
AlurPelayayaran
Daerah pendekatan,
Daerah tempat kapal membuang sauh
Daerah alurmasuk
Daerah kolam pelabuhan
Kedalaman air tidak boleh kurang dari 1,15
dari draft maksimum kapal terbesar atau
tidak lebih dari 100 m
3. Arah alurpelayaran
Dalam perencanakan arah alur pelayaran yang
harus memperhatikan, yaitu :
Alur pelayaran harus dibuat selurus mungkin,
Arah alur pelayaran dibuat sedemikian rupa
sehingga searah dengan arah angin dan
gelombang dominan.
Pada alur pelayaran dekat alur masuk dibuat
bersudut tertentu ( 30o
– 60o
) terhadap arah angin
dan gelombang dominan,
 Disamping itu ababila keadaan
memungkinkan, alur masuk dibuat lurus
4. Lengkungan /Tikungan alurpelayaran
 Meskipun lebih baik mempunyai alur yang lurus,
pembuatan tikungan sering kali diperlukan dalam
perencanaan layout dermaga dan kebutuhan
untuk ketenangan kolam pelabuhan.
 Dalam pembuatan tikungan, sudut
persinggungan dari garis tengah alur harus tidak
boleh lebih dari 30o
atau radius lengkung sekitar
4 kali atau lebih dari panjang keseluruhan kapal
5. Kedalaman alurpelayaran
Kedalaman air di alur pelayaran yang ideal
harus :
cukup besar untuk memungkinkan pelayaran
pada muka air terendah (LWL) dengan kapal
bermuatan maksimum atau
memperhatikan jarak toleransi dari gerakan
kapal yang disebabkan oleh gelombang, angin
dan arus
Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat
ditentukan sbb :
Daerah
Pendekatan h = 0
H H
h
Daerah alur Masuk
0 < h < H
Perbandingan h/H = 0,4
H
Daerah saluran / kolam
H > H
Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat
ditentukan sbb :
H= d + G+ R+ P+ S + K
Dengan :
d = draft kapal
G = gerak vertikal kapal karena gelombang
R = ruang kebebasan unt. Kolam 7%-15% dari draft kapal unt. Alur 10%-15%
dari draft kapal
P = Ketelitian pengukuran
s = Pengendapan sedimen antara pengerukan
K = toleransi pengerukan
Draf kapal
Ruang kebebasan
brotto
Gerak vertikal
kapal
Ketelitian pengukuran
Sedimen ant. Dua pengerukan
Tolenransi pengerukan
Elevasi pengerukan alur
LWL
Elevasi dasar
Alur nominal
6. Gerakan kapal karena pengaruh gelombang
 Gerakan kapal relatif terhadap posisinya pada
saat tidak bergerak di air diam adalah paling
penting didalam perencanaan alur pelayaran
dan mulut pelabuhan.
 Gerakan vertikal kapal digunakan untuk
menentukan kedalaman alur,
 Gerakan horizontal kapal terhadap sumbu alur
untuk menentukan lebar alur
 Beberapa gerakan kapal karena pengaruh
gelombang, yaitu heaving (angkatan), pitching
(anggukan), rolling ( oleng), swaying
( goyangan), surging (sentakan) dan yawing
(oleng kesamping).
 Kenaikan draf kapal yang disebabkan oleh
gerakan tersebut kadang-kadang sangat
besar misalnya pada kapal-kapal yang besar,
pengaruh rolling sangat besar, terutama bila
frekwensi rolling kapal sama dengan frekwensi
gelombang
7. Lebaralur
Lebar alur tergantung pada beberapa faktor,
yaitu :
 Lebar, kecepatan dan gerakan kapal,
 Trafik kapal, apakah alur direncanakan untuk satu
atau dua jalur
 Kedalaman alur
 Stabilitas tebing alur
 Angin, gelombang, arus dan arus melintang dalam
alur
 Lebar alur dapat ditetapkan dengan
berdasarkan pada lebar kapal.
 Untuk lebar alur pelayaran satu jalur (tidak ada
persimpangan) adalah tiga sampai empat kali lebar
kapal, sedangkan untuk lebar alur dengan dua jalur
(ada persimpangan) adalah enam sampai tujuh kali
lebar kapal.
4.8 B
B
1.5B 1.5B1.8B
Lebarkeamanan
Lebarkeamanan
Jalurgerak
1.5B1.5B 1.8B2 B
Lebarkeamanan
Lebarkeamanan
Lebarkeamanan
Jalurgerak
Jalurgerak
 Cara lain untuk menentukan lebar alur ( OCDI,
1991), yaitu :
Panjang Alur Kondisi Pelayaran Lebar
Kapal sering bersimpangan 2 Loa
Kapal tidak sering bersimpangan 1.5 Loa
Kapal sering bersimpangan 1.5 Loa
Kapal tidak sering bersimpangan Loa
Relatif panjang
Selain dari alur
diatas
8. Panjang alurPelayaran
 Panjang alur pelayaran dari alur masuk sampai
dengan Kolam Pelabuhan atau tempat tambat
untuk jangkar, berdasarkan potensial setiap kapal.
 Kapal yang masuk Pelabuhan tanpa bimbingan
kapal penarik (kapal tandu) dengan kecepatan
relatif tinggi (6 knot), akan menempuh 4 kali
panjangnya sampai benar-benar berhenti.
 
 Dengan adanya penambahan panjang kapal dan
jarak berhenti maka panjang alur dari alur masuk
sampai dengan kolam atau tempat tambat
memerlukan lebih
9. Tes Formatif
1. Jelaskan tentang prinsip umum perencanaan
Alur Pelayaran.
2. Sebutkan bagian-bagian dari alur pelayaran
disertai gambar.
3. Bagaimana menentukan arah dan
lengkungan alur pelayaran, Jelaskan !
4. Faktor – faktor apa saja yang diperhitungkan
dalam perencanaan kedalaman, lebar dan
panjang alur pelayaran. Jelaskan !

More Related Content

What's hot

DRAINASE JEMBATAN.pptx
DRAINASE JEMBATAN.pptxDRAINASE JEMBATAN.pptx
DRAINASE JEMBATAN.pptxHafidzMhdk
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanIrenem16
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Imas_weri
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
 
7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambatOkiDwipriyatno
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teoripooja khan
 
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)eniwijayanti
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanFaisal Purnawarman
 
Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalJuleha Usmad
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMOSES HADUN
 
Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpileBustang Jalil
 
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Dokter Kota
 

What's hot (20)

pelabuhan
pelabuhanpelabuhan
pelabuhan
 
DRAINASE JEMBATAN.pptx
DRAINASE JEMBATAN.pptxDRAINASE JEMBATAN.pptx
DRAINASE JEMBATAN.pptx
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawan
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
 
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
 
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
 
Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010
 
Konsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminalKonsep dasar perencanaan terminal
Konsep dasar perencanaan terminal
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 
Persimpangan
PersimpanganPersimpangan
Persimpangan
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Perhitungan shetpile
Perhitungan shetpilePerhitungan shetpile
Perhitungan shetpile
 
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
Tingkat Pelayanan Jalan (Level of Service)
 
Data teknis
Data teknisData teknis
Data teknis
 

Similar to Alur Pelayaran

Ukuran utama makalah
Ukuran utama makalahUkuran utama makalah
Ukuran utama makalahSurya Wardana
 
desain kapal
desain kapaldesain kapal
desain kapalichon .
 
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptxPelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptxSabrina348148
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerYuris Mahendra
 
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docxMAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docxIppang4
 
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxTugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxAndreaManalu
 
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptxBAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptxDhaffaAlfiansyah1
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship constructionDafid Umam
 
DEFINISI PELABUHAN.ppt
DEFINISI PELABUHAN.pptDEFINISI PELABUHAN.ppt
DEFINISI PELABUHAN.pptabrar57533
 
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhanYuniKartika34
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalantanalialayubi
 
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATAndreanJerrico
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaFazrin Heros
 

Similar to Alur Pelayaran (20)

PERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.pptPERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.ppt
 
Ukuran utama makalah
Ukuran utama makalahUkuran utama makalah
Ukuran utama makalah
 
desain kapal
desain kapaldesain kapal
desain kapal
 
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptxPelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper Dredger
 
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docxMAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
 
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxTugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
 
Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)
 
Pelabuhan ke 2
Pelabuhan ke 2Pelabuhan ke 2
Pelabuhan ke 2
 
kapal.ppt
kapal.pptkapal.ppt
kapal.ppt
 
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptxBAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
 
SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
 
DEFINISI PELABUHAN.ppt
DEFINISI PELABUHAN.pptDEFINISI PELABUHAN.ppt
DEFINISI PELABUHAN.ppt
 
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
 
7fenderpenambat
7fenderpenambat7fenderpenambat
7fenderpenambat
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
 
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
 

Alur Pelayaran

  • 1. IV. ALURPELAYARAN Deskipsi Menjelaskan Alur Pelayaran meliputi Alur Pelayaran, Bagian-bagian alur pelayaran, arah alur pelayaran, kedalaman alur pelayaran, gerakan kapal karena gelombang, lebar dan panjang alur pelayaran.
  • 2. 1. AlurPelayaran digunakan untuk :  mengarahkan kapal yang akan masuk dan keluar pelabuhan.  menjamin keselamatan kapal dalam perjalanannya masuk ke pelabuhan melalui di alur pelayaran sampai kemudian berhenti di dermaga  untuk mendapatkan navigasi yang aman
  • 3. Perencanaan alur pelayaran dan kolam pelabuhan ditentukan oleh : kapal terbesar yang akan masuk ke pelabuhan untuk itu perlu survey tipe dan jumlah kapal yang keluar-masuk Pelabuhan, kondisi meteorologi terutana arah dan kecapatan angin, kondisi laut meliputi batimetri, oseanografi terutama arah dan tinggi gelombang
  • 4. 2. Bagian – bagian alurpelayaran  Kapal dalam perjalanan masuk ke kolam pelabuhan melalui alur Pelayaran , akan mengurangi kecepatannya sampai kemudian berhenti di Dermaga.  Alur ini ditandai oleh alat bantu pelayaran yang berupa pelampung atau lampu-lampu.
  • 5. Secara umum ada beberapa daerah yang dilewati selama perjalanan tersebut yaitu :  Derah tempat kapal melempar sauh  di luas Pelabuhan  Derah Pendekatan  di luar alur masuk  Daerah Alur masuk  di luar pelabuhan yang berada didalam daerah terlindung  Daerah kolam putar
  • 6. Lay out dan Penampang AlurPelayayaran Daerah pendekatan, Daerah tempat kapal membuang sauh Daerah alurmasuk Daerah kolam pelabuhan Kedalaman air tidak boleh kurang dari 1,15 dari draft maksimum kapal terbesar atau tidak lebih dari 100 m
  • 7. 3. Arah alurpelayaran Dalam perencanakan arah alur pelayaran yang harus memperhatikan, yaitu : Alur pelayaran harus dibuat selurus mungkin, Arah alur pelayaran dibuat sedemikian rupa sehingga searah dengan arah angin dan gelombang dominan. Pada alur pelayaran dekat alur masuk dibuat bersudut tertentu ( 30o – 60o ) terhadap arah angin dan gelombang dominan,
  • 8.  Disamping itu ababila keadaan memungkinkan, alur masuk dibuat lurus
  • 9. 4. Lengkungan /Tikungan alurpelayaran  Meskipun lebih baik mempunyai alur yang lurus, pembuatan tikungan sering kali diperlukan dalam perencanaan layout dermaga dan kebutuhan untuk ketenangan kolam pelabuhan.  Dalam pembuatan tikungan, sudut persinggungan dari garis tengah alur harus tidak boleh lebih dari 30o atau radius lengkung sekitar 4 kali atau lebih dari panjang keseluruhan kapal
  • 10. 5. Kedalaman alurpelayaran Kedalaman air di alur pelayaran yang ideal harus : cukup besar untuk memungkinkan pelayaran pada muka air terendah (LWL) dengan kapal bermuatan maksimum atau memperhatikan jarak toleransi dari gerakan kapal yang disebabkan oleh gelombang, angin dan arus
  • 11. Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan sbb : Daerah Pendekatan h = 0 H H h Daerah alur Masuk 0 < h < H Perbandingan h/H = 0,4 H Daerah saluran / kolam H > H
  • 12. Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan sbb : H= d + G+ R+ P+ S + K Dengan : d = draft kapal G = gerak vertikal kapal karena gelombang R = ruang kebebasan unt. Kolam 7%-15% dari draft kapal unt. Alur 10%-15% dari draft kapal P = Ketelitian pengukuran s = Pengendapan sedimen antara pengerukan K = toleransi pengerukan Draf kapal Ruang kebebasan brotto Gerak vertikal kapal Ketelitian pengukuran Sedimen ant. Dua pengerukan Tolenransi pengerukan Elevasi pengerukan alur LWL Elevasi dasar Alur nominal
  • 13. 6. Gerakan kapal karena pengaruh gelombang  Gerakan kapal relatif terhadap posisinya pada saat tidak bergerak di air diam adalah paling penting didalam perencanaan alur pelayaran dan mulut pelabuhan.  Gerakan vertikal kapal digunakan untuk menentukan kedalaman alur,  Gerakan horizontal kapal terhadap sumbu alur untuk menentukan lebar alur
  • 14.  Beberapa gerakan kapal karena pengaruh gelombang, yaitu heaving (angkatan), pitching (anggukan), rolling ( oleng), swaying ( goyangan), surging (sentakan) dan yawing (oleng kesamping).  Kenaikan draf kapal yang disebabkan oleh gerakan tersebut kadang-kadang sangat besar misalnya pada kapal-kapal yang besar, pengaruh rolling sangat besar, terutama bila frekwensi rolling kapal sama dengan frekwensi gelombang
  • 15.
  • 16. 7. Lebaralur Lebar alur tergantung pada beberapa faktor, yaitu :  Lebar, kecepatan dan gerakan kapal,  Trafik kapal, apakah alur direncanakan untuk satu atau dua jalur  Kedalaman alur  Stabilitas tebing alur  Angin, gelombang, arus dan arus melintang dalam alur  Lebar alur dapat ditetapkan dengan berdasarkan pada lebar kapal.
  • 17.  Untuk lebar alur pelayaran satu jalur (tidak ada persimpangan) adalah tiga sampai empat kali lebar kapal, sedangkan untuk lebar alur dengan dua jalur (ada persimpangan) adalah enam sampai tujuh kali lebar kapal. 4.8 B B 1.5B 1.5B1.8B Lebarkeamanan Lebarkeamanan Jalurgerak 1.5B1.5B 1.8B2 B Lebarkeamanan Lebarkeamanan Lebarkeamanan Jalurgerak Jalurgerak
  • 18.  Cara lain untuk menentukan lebar alur ( OCDI, 1991), yaitu : Panjang Alur Kondisi Pelayaran Lebar Kapal sering bersimpangan 2 Loa Kapal tidak sering bersimpangan 1.5 Loa Kapal sering bersimpangan 1.5 Loa Kapal tidak sering bersimpangan Loa Relatif panjang Selain dari alur diatas
  • 19. 8. Panjang alurPelayaran  Panjang alur pelayaran dari alur masuk sampai dengan Kolam Pelabuhan atau tempat tambat untuk jangkar, berdasarkan potensial setiap kapal.  Kapal yang masuk Pelabuhan tanpa bimbingan kapal penarik (kapal tandu) dengan kecepatan relatif tinggi (6 knot), akan menempuh 4 kali panjangnya sampai benar-benar berhenti.    Dengan adanya penambahan panjang kapal dan jarak berhenti maka panjang alur dari alur masuk sampai dengan kolam atau tempat tambat memerlukan lebih
  • 20. 9. Tes Formatif 1. Jelaskan tentang prinsip umum perencanaan Alur Pelayaran. 2. Sebutkan bagian-bagian dari alur pelayaran disertai gambar. 3. Bagaimana menentukan arah dan lengkungan alur pelayaran, Jelaskan ! 4. Faktor – faktor apa saja yang diperhitungkan dalam perencanaan kedalaman, lebar dan panjang alur pelayaran. Jelaskan !