SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Sistem Koordinat
Dalam Astronomi
Mariano N., S.Si..
Bahan Pembelajaran
1. Tata Koordinat Geografis
2. Bola Langit
3. Tata Koordinat Ekuator
4. Waktu Matahari dan Waktu Bintang
5. Panjang siang hari
6. Tata Koordinat Horizon
7. Tata Koordinat Ekliptika
8. Transformasi Koordinat
9. Presesi dan Nutasi
TATA KOORDINAT GEOGRAFIS (λ , φ)
Garis Bujur (λ) : -180o (BB) < λ < +1800 (BT) , Bujur 00  garis Meridian 0  Greenwich
Garis Lintang (φ) : - 900(LS) < φ < +900(LU), Lintang 00  Khatulistiwa
Periode gerak rotasi bumi adalah 23j 56m 4s  dari Barat ke Timur
φ
Kutub Utara
Kutub Selatan
TATA KOORDINAT GEOGRAFIS (λ , θ)
MERIDIAN
TATA KOORDINAT GEOGRAFIS (λ , θ)
Perputaran bumi pada porosnya (Kutub Utara-
Kutub Selatan) dari Barat ke Timur akan
berimplikasi pada :
Bujur berbeda (pada lintang yang sama) 
 Waktu akan berbeda
Bujur yang sama (pada lintang yang berbeda)
 Waktu akan sama
Perbedaan Bujur sebesar 3600 akan berbeda waktu
sebesar 24 jam !
Atau :
Setiap 10 akan memiliki perbedaan waktu 4 menit
Setiap 1 jam akan memiliki perbedaan 150
WAKTU STANDAR
Greenwhich ditetapkan sebagai tempat yang
dilalui meridian nol.
Waktu yang terukur di Greenwhich disebut GMT
(Greenwhich Mean Time)
Waktu yang terukur di tempat lain disebut LT
(Local Time)
Sebelah kanan (Timur) Greenwhich waktu positif
(bertambah)
Sebelah kiri (Barat) Greenwhich waktu negatif
(berkurang)
WAKTU STANDAR
Contoh :
Bandung terletak di 6053’ LS dan 107035’ BT
Tentukan perbedaan waktu Bandung dan
Greenwhich !
JAWAB :
107035’ / 150/jam = + 7,172 jam (artinya : waktu di
Bandung adalah GMT + 7,172 jam)
Hasil ini adalah perbedaan secara posisi lokal
(disebut Local Time – LT). Menurut kesepakatan
negara, ada istilah Waktu Indonesia Bagian Barat
(WIB) yang disepakati perbedaannya adalah + 7
jam dengan GMT (disebut Zone Time – ZT)
SELASA SENIN
GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL
0O
30OBT
30OBB 60O 90O
120O 150OBT 180O 150OBB 120O
90O 60O 30OBB
. . .
. . . .
. . . . .
.
GARIS
BATAS
TANGGAL
INTERNASIONAL
CONTOH APLIKASI GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL
0O
30OBT
30OBB 60O 90O
120O 150OBT 180O 150OBB 120O
90O 60O 30OBB
GARIS
BATAS
TANGGAL
INTERNASIONAL
12.00 WIB
09-07-06
105oT
05.00 UT
09-07-06
17.00
00.00
09-07-06
Minggu
09-07-06
Sabtu
08-07-06
BOLA LANGIT
Zenith
Nadir
Utara
Selatan
Timur
Barat Pengamat
Bola langit : Suatu ruang berbentuk bola dimana semua benda langit
tampak atau diproyeksikan pada bidang melengkung tersebut.
Bola langit bersifat egocentris = pengamat selalu menjadi titik
pusatnya
BOLA LANGIT
Sebagaimana Tata Koordinat Geografis, sistem
ini dapat digunakan untuk mencari letak suatu
benda langit pada bola langit.
Tata koordinat bola langit dapat dibedakan
menjadi ;
1.Tata Koordinat Horizon
2.Tata Koordinat Ekuator
3.Tata Koordinat Ekliptika
4.Tata Koordinat Galaktika
TATA KOORDINAT
TATA KOORDINAT HORIZON
• Elemen dasar bola langit
• Altitude (Tinggi Bintang - h)
Sudut (-900 – 900)
TATA KOORDINAT HORIZON
• Azimuth (A)  Sudut (0-3600)
TATA KOORDINAT HORIZON
HORISON
MERIDIAN LANGIT
(MERIDIAN PENGAMAT)
U
T
S
B
Z
N
K
A
LINGKARAN VERTIKAL
UTAMA
Bintang
h
KOORDINAT ( A , h )
SISTEM KOORDINAT HORISON
A
*
SISTEM KOORDINAT HORISON
Lingkaran dasar : Lingkaran Horison.
Koordinat : Azimuth (A) dan Tinggi (h)
Azimuth : Panjang busur yang dihitung dari
titik acuan Utara ke arah Timur
(searah jarum jam), sepanjang
lingkaran horison sampai ke titik
kaki (K). Rentang A : 0 0 s/d 360 0
Tinggi : Panjang busur yang dihitung dari
titik kaki (K) di horison sepanjang
busur ketinggian, ke arah Zenith
jika h positip, dan ke arah Nadir jika
berharga negatif.
Rentang h : 0 0 s/d 900 atau 00 s/d –900.
SISTEM KOORDINAT HORISON
Kelemahan Sistem Horison:
1. Tergantung tempat di muka bumi. Tempat
berbeda, horisonnyapun berbeda.
2. Tergantung waktu, terpengaruh oleh gerak
harian.
Keuntungannya:
Praktis, sederhana, langsung mudah
dibayangkan letak bendanya pada bola langit.
Catatan :
Letak titik Kardinal (UTSB) pada bola langit bebas,
asal arah SBUT atau UTSB searah jarum jam.
TATA KOORDINAT EKUATOR
• Bola Langit
DIURNAL CYCLE IN DIFFERENT ALTITUDE
PRINSIP DIURNAL  POROS PUTARAN = KUTUB LANGIT
LINGKARAN
HORISON
U
T
S
B
Z
N
a
g
KLS
KLU
S
d
*Bintang
LETAK BINTANG DI BELAHAN LANGIT SELATAN
DARI PENGAMAT DI BELAHAN BUMI SELATAN
TATA KOORDINAT EKUATOR (α,δ)
Transit  benda
langit berada di
Kulminasi Atas
(Pertemuan
lintasan Diurnal
dengan meridian
pengamat)
LINGKARAN
MERIDIAN PENGAMAT
φ
LINGKARAN
EKUATOR LANGIT
TATA KOORDINAT EKUATOR
Lingkaran Dasar : Lingkaran Ekuator Langit
Koordinat : Askensio Rekta (a) dan Deklinasi (d).
Ascensio Rekta : Adalah panjang busur, dihitung dari
titik Aries ( titik g, Titik Musim Semi,
(titik Hamal) pada lingkaran ekuator
langit sampai ke titik kaki (K) dengan
arah penelusuran ke arah timur.
Rentang AR: 0 s/d 24 jam atau 0 o s/d 360o
Deklinasi : Adalah panjang busur dari titik kaki (K)
pada lingkaran ekuator langit ke arah
kutub langit, sampai ke letak benda
pada bola langit. Deklinasi berharga
positif ke arah KLU, dan negatif ke
arah KLS.
Rentang d : 0 o s/d 90 o atau 0 o s/d –90o
TATA KOORDINAT EKUATOR
Catatan :
- Sudut Jam Bintang Lokal adalah panjang busur
dalam jam ( 1 jam = 15 0 busur), dihitung dari Titik
Kulminasi Atasnya pada meridian langit ke arah barat.
- Jam bintang adalah sudut jam bintang lokal titik
Aries.
- Sudut jam bintang lokal = Jam bintang – Askensio
Rekta.
- Koordinat ekuator bersifat universal, sangat
standar dipakai dalam astronomi karena tidak
terpengaruh oleh letak dan waktu pengamat di
permukaan bumi.
HUBUNGAN WAKTU MATAHARI DENGAN
WAKTU BINTANG
Waktu Matahari Menengah (WMM) = Sudut jam
Matahari + 12 jam
Jam 0 waktu matahari, letak Matahari menengah
berada di titik kulminasi bawah.
Satu hari matahari = 24 jam
Waktu Bintang (waktu sideris) = Sudut jam titik
Aries.
Jam 0 waktu bintang, letak titik Aries berada di titik
kulminasi atas.
Satu hari bintang = 23 jam 56 menit 4,0982 detik.
(selisih ~ 4 menit dengan hari matahari)
HUBUNGAN WAKTU MATAHARI DENGAN
WAKTU BINTANG
Letak-letak istimewa titik Aries terhadap Matahari :
1. Sekitar tanggal 21 Maret (TMS), Matahari berimpit dengan
titik Aries.
Jam 0 WMM = jam 12 waktu bintang.
2. Sekitar tanggal 22 Juni (TMP), saat Matahari di kulminasi
bawah, titik Aries berimpit dengan titik Timur.
Jam 0 WMM = jam 18 waktu bintang.
3. Sekitar tanggal 23 September (TMG), saat Matahari di
kulminasi bawah, titik Aries berada di titik kulminasi atas.
Jam 0 WMM = jam 0 waktu bintang.
4. Sekitar tanggal 22 Desember (TMD), saat Matahari di
kulminasi bawah, titik Aries berimpit dengan titik Barat.
Jam 0 WMM = jam 06 waktu bintang.
KLS
B
KLU
T
S
WAKTU BINTANG ( SUDUT JAM TITIK g ) PADA SAAT
JAM 0 WAKTU MATAHARI MENENGAH
* *
* Mth. 21/3 &
23/9 Jam 0
WMM
.
.
.
.
Mth. 22/12
Jam 0 WMM
Mth. 22/6
Jam 0 WMM
g
g
g
g22/12; Jam 6 Waktu Bintang
23/9; Jam 0 Waktu Bintang
22/6; Jam 18 Waktu Bintang
21/3; Jam 12 Waktu Bintang
PENENTUAN WAKTU BINTANG (WAKTU SIDERIS)
1. Tentukan selisih hari terhadap salah satu dari 4
tanggal patokan terdekat yakni:
21 Maret, 22 Juni, 23 September atau 22
Desember.
2. Tentukan perbedaan waktu titik Aries dengan
Matahari selama selisih waktu no.1 di atas dengan
mengalikan setiap beda 1 hari sebesar 4 menit.
PENENTUAN WAKTU BINTANG (WAKTU SIDERIS)
3. Tentukan jam 0 WMM waktu setempat yang bersesuaian dengan
waktu sideris pada tanggal yang bersangkutan dengan
menambahkan(jika melewati salah satu tanggal patokan di atas) atau
mengurangkan (jika mendahului) dengan selisih waktu no. 2 di atas
yang paling dekat dengan tanggal patokan terdekat yang dipakai.
Patokan tanggal hubungan Waktu Sideris (Siderial Time) dengan
Waktu Matahari Menengah(Mean Sun):
21 Maret Jam 0 WMM = Jam 12 Waktu Sideris
22 Juni Jam 0 WMM = Jam 18 Waktu Sideris
23 September Jam 0 WMM = Jam 0 Waktu Sideris
22 Desember Jam 0 WMM = Jam 6 Waktu Sideris
4. Tentukan waktu sideris jam yang diinginkan dengan menambahkan
dengan WMM pada jam yang ditentukan.
Contoh Soal
Tentukan letak titik Aries saat ini !
Gambarkan pada bola langit !
Letak Kota Bandung :
1070 32’ 38.91” Bujur Timur
60 55’ 19.94” Lintang Selatan
PENENTUAN WAKTU BINTANG (WAKTU SIDERIS)
Contoh:
Tentukan Waktu Sideris yang bersesuaian dengan Jam 10 tanggal 26
Maret 2005.
Jawab:
1. Selisih tanggal 26 Maret dengan 21 Maret adalah = 26 – 21 = 5 hari.
2. Perbedaan waktu Aries dengan Matahari selama 5 hari = 5 x 4 menit
= 20 menit.
3. Jam 0 WIB tanggal 26 Maret = Jam 12 + 20 menit = Jam 12.20
Waktu Sideris.
4. Jam 10 WIB tanggal 26 Maret = Jam 10 + 12.20 Waktu Sideris =
Jam 22.20 Waktu Sideris.
 WAKTU BINTANG = LETAK TITIK ARIES
 Untuk mengubah ke besaran sudut  1 jam = 150 atau
10 = 4 menit
Contoh soal aplikasi posisi benda langit:
Dimanakah posisi rasi Sagitarius( AR 19 jam, Dekl. -250 ) pada bola
langit jam 09.30 WITA tanggal 7 Desember 2011 ?
Pengamat di 300 Lintang Utara
Jawab:
Selisih tgl 14 Maret dengan 21 Maret= 7 hari
Beda Aries dengan Matahari = 7 x 4 menit = 28 menit
Jam 0 WIB tgl 14 Maret = Jam 12 – 28 menit = Jam 11. 32 WB.
Jam 12 WIB tgl. 14 Maret = 11.32 + 12 WIB = Jam 23.32 WB.
 Posisi (Sudut Jam) Titik Aries  diukur dari Σ ke Barat
Sudut Jam rasi Sagittarius saat itu = Waktu Sideris – AR Sagittarius
= 23.32 – 19 = 4 jam 32 menit.
Posisi Sagittarius saat itu : (4 32/60 x 150)= 680 di sebelah barat
meridian dan 250 di selatan equator langit.
Latihan Soal:
1. Apakah bintang Polaris dapat teramati dari Jakarta ( 60 11’ 46” LS,
1060 50’ 19” BT)? Jelaskan jawabannya!
3. Adakah bintang sirkum polar di Jakarta? Jelaskan jawabannya!
4. Jam berapakah waktu sideris yang bertepatan dengan jam 20 WIB
di Bandung pada tanggal 1 Januari 2010 ?
5. Jam berapakah waktu sideris yang bertepatan dengan jam 10 WIB
di Beijing ( 39055’LU, 116055’ BT) pada tanggal 14 Maret 2010 ?
6. Dimanakah letak galaksi Andromeda ( AR= 0j 40m; Dekl.= + 410 )
pada jam 19.00 WIB hari ini dari pengamat di Bandung?
Letak Kota Bandung :
1070 32’ 38.91” Bujur Timur
60 55’ 19.94” Lintang Selatan
PENENTUAN PANJANG SIANG HARI
Panjang siang di suatu tempat di muka bumi pada tanggal
tertentu diberikan oleh
persamaan :
Cos H = - tg φ. tg δ
H = ½ Panjang siang hari
φ = Lintang tempat pengamat, + jika LU dan – jika LS
δ = Deklinasi Matahari, + di utara ekuator langit dan - di
selatan ekuator langit
Catatan: 1. Efek refraksi atmosfer dan semidiameter matahari
diabaikan.
2. Persamaan ini dapat diterapkan untuk waktu terbit
sampai terbenamnya bintang
3. Pergeseran deklinasi matahari dari ekuator
rata-rata sebesar 15’ 26,5’’ tiap hari atau sekitar ¼ 0/hari
Contoh :
Tentukan panjang siang dan malam hari di Jakarta ( 60 10’ S, 1060 49’ T )
tanggal 22 Juni 2010.
Jawab:
φ = - 60 10’ = -6,16670 (Negatif karena LS)
δ Matahari= +23,50 (positif karena berada di utara equator langit)
Cos H = - tg φ. tg δ
Cos H = - tg - 6,16670 . tg 23,50
Cos H = - ( - 0,1080 x 0,4348 )
= 0,0460
H = Arc Cos 0,0460
H = 87,36340
H = ( 87,36340/ 150 ) x 1 jam
H = 5,8242 x 1 jam = 5 jam 49 menit.
Panjang siang = 2 H = 2 x 5 jam 49 menit = 10 jam 98 menit
= 11 jam 38 menit.
Panjang malam = 24 jam - 11 jam 38 menit = 12 jam 22 menit.
Terbit dan Terbenam Matahari
Untuk objek membentang (seperti Matahari) diberlakukan koreksi refraksi
atmosfer dan semidiameter, yaitu:
koreksi refraksi: 34’
koreksi semidiameter: 16’
total koreksi= 50’
Dengan demikian, ketinggian Matahari ketika terbit/terbenam bukan 00
melainkan -00 50’. Karena atmosfer Bumi menyebarkan sinar Matahari,
suasana TIDAK langsung gelap gulita saat Matahari terbenam  SENJA.
Koreksi panjang hari sebenarnya akibat refraksi atmosfer bumi diberikan
oleh persamaan : (tidak memperhitungkan koreksi semidiameter)
Δ H = 51/15 (sec φ sec δ cosec H) menit
Panjang siang hari sebenarnya : 2 H’ = 2( H + DH )
Contoh soal:
Tentukan panjang siang dan malam hari sebenarnya di Jakarta
( 60 10’ S, 1060 49’ T ) tanggal 22 Juni 2010.
Jawab :
H = 87,36340 = 5 jam 49 menit.
Δ H = 51/15 ( sec φ sec δ cosec H )
= 51/15 ( 1/ cos φ . 1/cos δ . 1/sin H )
= 51/15 ( 1/ cos –6,16670 . 1/ cos 23,50 . 1/ sin 87,36340 )
= 3,4 ( 1,0058 x 1,0904 x 1,0011 )
= 3,7330 menit = 3 menit 44 detik.
H’ = 5 jam 49 menit + 3 menit 44 detik
= 5 jam 52 menit 44 detik
2 H’ = 10 jam 104 menit 88 detik = 11 jam 45 menit 28 detik.
Panjang siang = 11 jam 45 menit 28 detik.
Panjang malam = 24 jam - 11 jam 45 menit 28 detik.
= 12 jam 14 menit 32 detik.
SOAL LATIHAN
Hitung panjang siang dan panjang malam sebenarnya pada
hari ini dan 6 bulan kemudian, di kota :
1. Bandung ( 60 55’ 19.94” S, 1070 32’ 38.91” T )
2. Beijing ( 390 45’ U, 1160 25’ T ).
3. Kutub Selatan ( 90 S, 0).
Catatan : Pergeseran deklinasi matahari dari ekuator
rata-rata sebesar 15’ 26,5’’ tiap hari
(sekitar ¼ derajat/hari atau setengah diameter matahari)
KOORDINAT EKLIPTIKA
Lingkaran Dasar : Lingkaran Ekliptlka
Koordinat : Bujur Ekliptika (l) dan Lintang Ekliptika (b)
Bujur Ekliptika : Panjang busur yang diukur dari t itik
Aries ke arah timur sepanjang lingkaran
ekliptika sampai ke titik kaki (K).
Rentang l : 0 o s/d 360 o
Lintang Ekliptika : Panjang busur yang diukur dari titik
Kaki di lingkaran ekliptika ke arah
kutub ekliptika sampai ke letak benda
langit. Harga positif ke arah KEU atau
negatif ke arah KES.
Rentang b : 0 0 s/d 90 0 atau 0 0 s/d – 90 0
KOORDINAT EKLIPTIKA
Catatan :
- Lingkaran Ekliptika membuat sudut kemiringan 23 ½ 0
terhadap lingkaran Ekuator Langit.
- Titik perpotongan Ekliptika dengan Ekuator langit :
 titik Aries atau Titik Musim Semi ( TMS) , tiap 21/3
 Titik Libra atau Titik Musim Gugur (TMG), tiap 23/9
- Deklinasi maksimum matahari di langit utara = 23 ½0
Titik Musim Panas (TMP)  Titik Cancer, tiap 22 Juni.
- Deklinasi maksimum di langit selatan = - 23 ½
Titik Musim Dingin (TMD)  Titik Capricornus, tiap 22 Des
- Sistem Koordinat Ekliptika umumnya dipakai untuk posisi
matahari dan anggota tatasurya lainnya.
SISTEM KOORDINAT EKLIPTIKA
U=KLU S=KLS
S
T
B
KEU
KES
EKLIPTIKA
= g
l
K
*
Bintang
b
LETAK BENDA LANGIT DI BELAHAN LANGIT
EKLIPTIKA UTARA DARI EKUATOR BUMI
SOAL-SOAL LATIHAN SISTEM KOORDINAT
A. KOORDINAT HORISON
1. Lukis letak sebuah benda langit dalam
koordinat horison, jika diketahui Azi-
muthnya 135 0 dan ketinggiannya – 60 0.
2. Lukis letak sebuah benda langit dalam
koordinat horison baru, jika diketahui
Azimuthnya 60 0 dan ketinggiannya 75 0.
B. KOORDINAT EKUATOR
1. Lukis letak sebuah benda langit yang memiliki
Askensio Rekta 15 jam dan Deklinasi – 30 0 dari
pengamat di Jakarta, pada Jam 9 waktu bintang.
2. Lukis letak sebuah benda langit yang memiliki
Askensio Rekta 6 jam dan Deklinasi 30 0 dari pengamat
di Pontianak, pada Jam 6 tanggal 21 Maret.
3. A. Di daerah manakah di permukaan bumi tidak
teramati adanya bintang sirkum polar, jelaskan !
B. Dimanakah letak titik kardinal Timur dan Barat di
kedua kutub bumi? Bagaimana arah gerak harian benda
langit di kedua kutub tersebut?
SOAL-SOAL LATIHAN SISTEM KOORDINAT
C. KOORDINAT EKLIPTIKA
1. Lukis letak dan pergerakan matahari pada
tanggal 22 Juni dari Kutub Utara.
2. Lukis letak sebuah planet yang memiliki
bujur ekliptika 120 0 dan lintang ekliptika45 0
dari suatu tempat di Ekuator bumi.
3. Lukiskan lingkaran pergeseran matahari
untuk tempat-tempat pada lingkaran kutub
selatan pada tanggal: 21 Maret, 22 Juni, 23
September dan 22 desember. Lingkaran
KutubSelatan = 66 ½ o LS.
SOAL-SOAL LATIHAN SISTEM KOORDINAT
TRANSFORMASI KOORDINAT
1. HORISON DARI EQUATOR
Cotg A = - Cos f tg d Cosec t + sin f Cotg t
Cos h = (Cos d Sin t)/ Sin A
A = Azimuth; f = lintang tempat;
d = deklinasi; t = sudut waktu(sudut jam),
h = tinggi
2. EQUATOR DARI HORISON
Sin d = Sin f Sin h + Cos f Cos h Cos A
Cotg t = - Cos f tg h Cosec A + Sin f Cotg A
TRANSFORMASI KOORDINAT
3. EKLIPTIKA DARI EQUATOR
Sin b = Sin d Cos e - Cos d Sin a Sin e
Cos b Cos l = Cos d Cos a
Cos b Sin l = Sin d Sin e + Cos d Cos e Sin a
a = Asensiorekta; d = deklinasi; l = bujur ekliptika;
b = Lintang ekliptika.
e = Kemiringan ekliptika terhadap ekuator, besarnya 23,50
4. EQUATOR DARI EKLIPTIKA
Sin d = Sin b Cos e + Cos b Sin e Sin l
Cos d Cos a = Cos b Cos l
Cos d Sin a = - Sin b Sin e + Cos b Cos e Sin a
Presesi & Nutasi
• Gaya gravitasi Matahari & Bulan pada “equatorial
bulge” Bumi berusaha menarik sumbu rotasi untuk
tegak lurus ekliptika. Namun karena Bumi berotasi 
sumbu rotasi berpresesi.
 Sekitar 2000 tahun lalu, Matahari berada di arah
rasi Aries saat musim semi (vernal equinox), di
arah rasi Cancer saat musim panas (summer
solstice), di arah rasi Libra saat musim gugur
(autumn equinox), dan di arah rasi Capricornus
saat musim dingin (winter solstice). Akibat presesi
berarti semuanya berubah.
 Kedua equinox ber-
presesi dalam arah
barat di sepanjang
ekliptika dengan laju
50,35” per tahun
(sekitar 26.000 tahun
untuk me-nyelesaikan
satu putaran!)
Latihan
Presesi 1
• Sekarang musim semi (Vernal Equinox)
terjadi ketika Matahari berada di arah rasi
Pisces. Bila saat ini titik Aries berada
sejauh 280 di daerah rasi Pisces, berapa
tahun kita harus mundur ke belakang
untuk menemukan Matahari kembali
berada di arah rasi Aries pada saat musim
semi (Vernal Equinox)?
 Akibat presesi, koordinat asensio rekta &
deklinasi senantiasa berubah.
Konsekuensi-nya, kita perlu senantiasa
menyatakan ekuator langit & equinox
sistem koordinat terhadap sembarang
posisi acuan. Waktu tertentu yang
digunakan (semisal 1950.0, 2000.0)
disebut sebagai standard epochs, dan
digunakan di dalam katalog bintang.
 “Kapan diperlukan koreksi presesi ini?”
Ketika kita mengarahkan teleskop ke
suatu objek langit pada saat yang berbeda
dengan standard epoch yang digunakan
dalam katalog bintang yang bersangkutan.
 Koreksi terhadap asensio rekta &
deklinasi yang dimaksud adalah:
Δα = m + n sin(α) tan(δ)
Δδ = n cos(α)
dengan m & n merupakan kuantitas
yang memiliki nilai hampir konstan.
Untuk standard epoch 2000:
m = 3,075 detik per tahun
n = 1,336 detik per tahun
= 20,043” per tahun
 Jadi: αsekarang = αkatalog + Δα
δsekarang = δkatalog + Δδ
Latihan
Presesi 2
• Koordinat kutub utara galaksi Bima Sakti
menurut ekuator langit dan equinox
1950.0 adalah α = 12jam49menit0detik & δ =
+27° 24’ 0”. (a) Berapakah koreksi yang
diperlukan menurut standard epoch
2000.0? (b) Berapa koordinat kutub utara
Bima Sakti sekarang?
• Orbit Bulan membentuk sudut sekitar 5°
terhadap ekliptika. Akibat pengaruh
gravitasi Matahari & Bumi, orbit Bulan
berpresesi pula dengan cepat; garis
simpul (perpotongan ekliptika dengan
orbit Bulan) memerlukan waktu hanya
18,6 tahun untuk menyelesaikan satu
putaran.
• Hal di atas berkontribusi pada
munculnya gangguan kecil berupa
“goyangan” gerakan presesi kutub utara
langit. Gangguan ini disebut nutasi.

More Related Content

What's hot (20)

Takor horison
Takor horisonTakor horison
Takor horison
 
Takor ekliptika
Takor ekliptikaTakor ekliptika
Takor ekliptika
 
Astronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalenderAstronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalender
 
Fotometri bintang1
Fotometri bintang1Fotometri bintang1
Fotometri bintang1
 
Tata koordinat
Tata koordinatTata koordinat
Tata koordinat
 
59511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-201059511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-2010
 
Bola langit
Bola langitBola langit
Bola langit
 
Materi astronomi
Materi astronomiMateri astronomi
Materi astronomi
 
Menghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomiMenghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomi
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasi
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
 
Astronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab viAstronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab vi
 
Ilmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datarIlmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datar
 
Astronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab iAstronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab i
 
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s391343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
 
Takor equator
Takor equatorTakor equator
Takor equator
 
Gaya pasang surut
Gaya pasang surutGaya pasang surut
Gaya pasang surut
 
Fisika (teropong)
Fisika (teropong)Fisika (teropong)
Fisika (teropong)
 
Bola langit dan tata koordinat
Bola langit dan tata koordinatBola langit dan tata koordinat
Bola langit dan tata koordinat
 
siklus-batuan
siklus-batuansiklus-batuan
siklus-batuan
 

Similar to Sistem koordinat benda langit.pptx

212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulanfadlygaulan
 
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptxEPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptxIsna83
 
konsep waktu itb.pdf
konsep waktu itb.pdfkonsep waktu itb.pdf
konsep waktu itb.pdfcyndimaulina
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdrgahendra
 
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIwanPermanaSuwarna1
 
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaAstronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaDwiiRamadhanii1
 
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnyaBeberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnyakipanji
 
1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptxSabarNurohman2
 
Bumi dan koordinatnya
Bumi dan koordinatnyaBumi dan koordinatnya
Bumi dan koordinatnyaAbu Raihan
 
Pengantar astronomi
Pengantar astronomiPengantar astronomi
Pengantar astronomimaarif sains
 
SISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptx
SISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptxSISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptx
SISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptxRiskaSriHidayanti1
 

Similar to Sistem koordinat benda langit.pptx (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
 
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptxEPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
 
konsep waktu itb.pdf
konsep waktu itb.pdfkonsep waktu itb.pdf
konsep waktu itb.pdf
 
A2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18desA2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18des
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdr
 
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
 
Asbol.pptx
Asbol.pptxAsbol.pptx
Asbol.pptx
 
Gerhana d
Gerhana dGerhana d
Gerhana d
 
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaAstronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
 
Astro benda langit
Astro benda langitAstro benda langit
Astro benda langit
 
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnyaBeberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
 
1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx
 
Waktu shalat.ppt
Waktu shalat.pptWaktu shalat.ppt
Waktu shalat.ppt
 
Media tiruan bumi
Media tiruan bumiMedia tiruan bumi
Media tiruan bumi
 
Tatakoordinat
TatakoordinatTatakoordinat
Tatakoordinat
 
Waktu sholat
Waktu sholatWaktu sholat
Waktu sholat
 
Bumi dan koordinatnya
Bumi dan koordinatnyaBumi dan koordinatnya
Bumi dan koordinatnya
 
Pengantar astronomi
Pengantar astronomiPengantar astronomi
Pengantar astronomi
 
SISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptx
SISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptxSISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptx
SISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptx
 

Recently uploaded

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

Sistem koordinat benda langit.pptx

  • 2. Bahan Pembelajaran 1. Tata Koordinat Geografis 2. Bola Langit 3. Tata Koordinat Ekuator 4. Waktu Matahari dan Waktu Bintang 5. Panjang siang hari 6. Tata Koordinat Horizon 7. Tata Koordinat Ekliptika 8. Transformasi Koordinat 9. Presesi dan Nutasi
  • 3. TATA KOORDINAT GEOGRAFIS (λ , φ) Garis Bujur (λ) : -180o (BB) < λ < +1800 (BT) , Bujur 00  garis Meridian 0  Greenwich Garis Lintang (φ) : - 900(LS) < φ < +900(LU), Lintang 00  Khatulistiwa Periode gerak rotasi bumi adalah 23j 56m 4s  dari Barat ke Timur φ
  • 4. Kutub Utara Kutub Selatan TATA KOORDINAT GEOGRAFIS (λ , θ) MERIDIAN
  • 5. TATA KOORDINAT GEOGRAFIS (λ , θ) Perputaran bumi pada porosnya (Kutub Utara- Kutub Selatan) dari Barat ke Timur akan berimplikasi pada : Bujur berbeda (pada lintang yang sama)   Waktu akan berbeda Bujur yang sama (pada lintang yang berbeda)  Waktu akan sama Perbedaan Bujur sebesar 3600 akan berbeda waktu sebesar 24 jam ! Atau : Setiap 10 akan memiliki perbedaan waktu 4 menit Setiap 1 jam akan memiliki perbedaan 150
  • 6. WAKTU STANDAR Greenwhich ditetapkan sebagai tempat yang dilalui meridian nol. Waktu yang terukur di Greenwhich disebut GMT (Greenwhich Mean Time) Waktu yang terukur di tempat lain disebut LT (Local Time) Sebelah kanan (Timur) Greenwhich waktu positif (bertambah) Sebelah kiri (Barat) Greenwhich waktu negatif (berkurang)
  • 7. WAKTU STANDAR Contoh : Bandung terletak di 6053’ LS dan 107035’ BT Tentukan perbedaan waktu Bandung dan Greenwhich ! JAWAB : 107035’ / 150/jam = + 7,172 jam (artinya : waktu di Bandung adalah GMT + 7,172 jam) Hasil ini adalah perbedaan secara posisi lokal (disebut Local Time – LT). Menurut kesepakatan negara, ada istilah Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) yang disepakati perbedaannya adalah + 7 jam dengan GMT (disebut Zone Time – ZT)
  • 8. SELASA SENIN GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL 0O 30OBT 30OBB 60O 90O 120O 150OBT 180O 150OBB 120O 90O 60O 30OBB . . . . . . . . . . . . . GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL
  • 9. CONTOH APLIKASI GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL 0O 30OBT 30OBB 60O 90O 120O 150OBT 180O 150OBB 120O 90O 60O 30OBB GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL 12.00 WIB 09-07-06 105oT 05.00 UT 09-07-06 17.00 00.00 09-07-06 Minggu 09-07-06 Sabtu 08-07-06
  • 10.
  • 12. Zenith Nadir Utara Selatan Timur Barat Pengamat Bola langit : Suatu ruang berbentuk bola dimana semua benda langit tampak atau diproyeksikan pada bidang melengkung tersebut. Bola langit bersifat egocentris = pengamat selalu menjadi titik pusatnya BOLA LANGIT
  • 13. Sebagaimana Tata Koordinat Geografis, sistem ini dapat digunakan untuk mencari letak suatu benda langit pada bola langit. Tata koordinat bola langit dapat dibedakan menjadi ; 1.Tata Koordinat Horizon 2.Tata Koordinat Ekuator 3.Tata Koordinat Ekliptika 4.Tata Koordinat Galaktika TATA KOORDINAT
  • 14. TATA KOORDINAT HORIZON • Elemen dasar bola langit
  • 15. • Altitude (Tinggi Bintang - h) Sudut (-900 – 900) TATA KOORDINAT HORIZON
  • 16. • Azimuth (A)  Sudut (0-3600) TATA KOORDINAT HORIZON
  • 17. HORISON MERIDIAN LANGIT (MERIDIAN PENGAMAT) U T S B Z N K A LINGKARAN VERTIKAL UTAMA Bintang h KOORDINAT ( A , h ) SISTEM KOORDINAT HORISON A *
  • 18.
  • 19. SISTEM KOORDINAT HORISON Lingkaran dasar : Lingkaran Horison. Koordinat : Azimuth (A) dan Tinggi (h) Azimuth : Panjang busur yang dihitung dari titik acuan Utara ke arah Timur (searah jarum jam), sepanjang lingkaran horison sampai ke titik kaki (K). Rentang A : 0 0 s/d 360 0 Tinggi : Panjang busur yang dihitung dari titik kaki (K) di horison sepanjang busur ketinggian, ke arah Zenith jika h positip, dan ke arah Nadir jika berharga negatif. Rentang h : 0 0 s/d 900 atau 00 s/d –900.
  • 20. SISTEM KOORDINAT HORISON Kelemahan Sistem Horison: 1. Tergantung tempat di muka bumi. Tempat berbeda, horisonnyapun berbeda. 2. Tergantung waktu, terpengaruh oleh gerak harian. Keuntungannya: Praktis, sederhana, langsung mudah dibayangkan letak bendanya pada bola langit. Catatan : Letak titik Kardinal (UTSB) pada bola langit bebas, asal arah SBUT atau UTSB searah jarum jam.
  • 22. DIURNAL CYCLE IN DIFFERENT ALTITUDE PRINSIP DIURNAL  POROS PUTARAN = KUTUB LANGIT
  • 23. LINGKARAN HORISON U T S B Z N a g KLS KLU S d *Bintang LETAK BINTANG DI BELAHAN LANGIT SELATAN DARI PENGAMAT DI BELAHAN BUMI SELATAN TATA KOORDINAT EKUATOR (α,δ) Transit  benda langit berada di Kulminasi Atas (Pertemuan lintasan Diurnal dengan meridian pengamat) LINGKARAN MERIDIAN PENGAMAT φ LINGKARAN EKUATOR LANGIT
  • 24. TATA KOORDINAT EKUATOR Lingkaran Dasar : Lingkaran Ekuator Langit Koordinat : Askensio Rekta (a) dan Deklinasi (d). Ascensio Rekta : Adalah panjang busur, dihitung dari titik Aries ( titik g, Titik Musim Semi, (titik Hamal) pada lingkaran ekuator langit sampai ke titik kaki (K) dengan arah penelusuran ke arah timur. Rentang AR: 0 s/d 24 jam atau 0 o s/d 360o Deklinasi : Adalah panjang busur dari titik kaki (K) pada lingkaran ekuator langit ke arah kutub langit, sampai ke letak benda pada bola langit. Deklinasi berharga positif ke arah KLU, dan negatif ke arah KLS. Rentang d : 0 o s/d 90 o atau 0 o s/d –90o
  • 25. TATA KOORDINAT EKUATOR Catatan : - Sudut Jam Bintang Lokal adalah panjang busur dalam jam ( 1 jam = 15 0 busur), dihitung dari Titik Kulminasi Atasnya pada meridian langit ke arah barat. - Jam bintang adalah sudut jam bintang lokal titik Aries. - Sudut jam bintang lokal = Jam bintang – Askensio Rekta. - Koordinat ekuator bersifat universal, sangat standar dipakai dalam astronomi karena tidak terpengaruh oleh letak dan waktu pengamat di permukaan bumi.
  • 26. HUBUNGAN WAKTU MATAHARI DENGAN WAKTU BINTANG Waktu Matahari Menengah (WMM) = Sudut jam Matahari + 12 jam Jam 0 waktu matahari, letak Matahari menengah berada di titik kulminasi bawah. Satu hari matahari = 24 jam Waktu Bintang (waktu sideris) = Sudut jam titik Aries. Jam 0 waktu bintang, letak titik Aries berada di titik kulminasi atas. Satu hari bintang = 23 jam 56 menit 4,0982 detik. (selisih ~ 4 menit dengan hari matahari)
  • 27. HUBUNGAN WAKTU MATAHARI DENGAN WAKTU BINTANG Letak-letak istimewa titik Aries terhadap Matahari : 1. Sekitar tanggal 21 Maret (TMS), Matahari berimpit dengan titik Aries. Jam 0 WMM = jam 12 waktu bintang. 2. Sekitar tanggal 22 Juni (TMP), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries berimpit dengan titik Timur. Jam 0 WMM = jam 18 waktu bintang. 3. Sekitar tanggal 23 September (TMG), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries berada di titik kulminasi atas. Jam 0 WMM = jam 0 waktu bintang. 4. Sekitar tanggal 22 Desember (TMD), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries berimpit dengan titik Barat. Jam 0 WMM = jam 06 waktu bintang.
  • 28. KLS B KLU T S WAKTU BINTANG ( SUDUT JAM TITIK g ) PADA SAAT JAM 0 WAKTU MATAHARI MENENGAH * * * Mth. 21/3 & 23/9 Jam 0 WMM . . . . Mth. 22/12 Jam 0 WMM Mth. 22/6 Jam 0 WMM g g g g22/12; Jam 6 Waktu Bintang 23/9; Jam 0 Waktu Bintang 22/6; Jam 18 Waktu Bintang 21/3; Jam 12 Waktu Bintang
  • 29. PENENTUAN WAKTU BINTANG (WAKTU SIDERIS) 1. Tentukan selisih hari terhadap salah satu dari 4 tanggal patokan terdekat yakni: 21 Maret, 22 Juni, 23 September atau 22 Desember. 2. Tentukan perbedaan waktu titik Aries dengan Matahari selama selisih waktu no.1 di atas dengan mengalikan setiap beda 1 hari sebesar 4 menit.
  • 30. PENENTUAN WAKTU BINTANG (WAKTU SIDERIS) 3. Tentukan jam 0 WMM waktu setempat yang bersesuaian dengan waktu sideris pada tanggal yang bersangkutan dengan menambahkan(jika melewati salah satu tanggal patokan di atas) atau mengurangkan (jika mendahului) dengan selisih waktu no. 2 di atas yang paling dekat dengan tanggal patokan terdekat yang dipakai. Patokan tanggal hubungan Waktu Sideris (Siderial Time) dengan Waktu Matahari Menengah(Mean Sun): 21 Maret Jam 0 WMM = Jam 12 Waktu Sideris 22 Juni Jam 0 WMM = Jam 18 Waktu Sideris 23 September Jam 0 WMM = Jam 0 Waktu Sideris 22 Desember Jam 0 WMM = Jam 6 Waktu Sideris 4. Tentukan waktu sideris jam yang diinginkan dengan menambahkan dengan WMM pada jam yang ditentukan.
  • 31. Contoh Soal Tentukan letak titik Aries saat ini ! Gambarkan pada bola langit ! Letak Kota Bandung : 1070 32’ 38.91” Bujur Timur 60 55’ 19.94” Lintang Selatan
  • 32. PENENTUAN WAKTU BINTANG (WAKTU SIDERIS) Contoh: Tentukan Waktu Sideris yang bersesuaian dengan Jam 10 tanggal 26 Maret 2005. Jawab: 1. Selisih tanggal 26 Maret dengan 21 Maret adalah = 26 – 21 = 5 hari. 2. Perbedaan waktu Aries dengan Matahari selama 5 hari = 5 x 4 menit = 20 menit. 3. Jam 0 WIB tanggal 26 Maret = Jam 12 + 20 menit = Jam 12.20 Waktu Sideris. 4. Jam 10 WIB tanggal 26 Maret = Jam 10 + 12.20 Waktu Sideris = Jam 22.20 Waktu Sideris.  WAKTU BINTANG = LETAK TITIK ARIES  Untuk mengubah ke besaran sudut  1 jam = 150 atau 10 = 4 menit
  • 33. Contoh soal aplikasi posisi benda langit: Dimanakah posisi rasi Sagitarius( AR 19 jam, Dekl. -250 ) pada bola langit jam 09.30 WITA tanggal 7 Desember 2011 ? Pengamat di 300 Lintang Utara Jawab: Selisih tgl 14 Maret dengan 21 Maret= 7 hari Beda Aries dengan Matahari = 7 x 4 menit = 28 menit Jam 0 WIB tgl 14 Maret = Jam 12 – 28 menit = Jam 11. 32 WB. Jam 12 WIB tgl. 14 Maret = 11.32 + 12 WIB = Jam 23.32 WB.  Posisi (Sudut Jam) Titik Aries  diukur dari Σ ke Barat Sudut Jam rasi Sagittarius saat itu = Waktu Sideris – AR Sagittarius = 23.32 – 19 = 4 jam 32 menit. Posisi Sagittarius saat itu : (4 32/60 x 150)= 680 di sebelah barat meridian dan 250 di selatan equator langit.
  • 34. Latihan Soal: 1. Apakah bintang Polaris dapat teramati dari Jakarta ( 60 11’ 46” LS, 1060 50’ 19” BT)? Jelaskan jawabannya! 3. Adakah bintang sirkum polar di Jakarta? Jelaskan jawabannya! 4. Jam berapakah waktu sideris yang bertepatan dengan jam 20 WIB di Bandung pada tanggal 1 Januari 2010 ? 5. Jam berapakah waktu sideris yang bertepatan dengan jam 10 WIB di Beijing ( 39055’LU, 116055’ BT) pada tanggal 14 Maret 2010 ? 6. Dimanakah letak galaksi Andromeda ( AR= 0j 40m; Dekl.= + 410 ) pada jam 19.00 WIB hari ini dari pengamat di Bandung? Letak Kota Bandung : 1070 32’ 38.91” Bujur Timur 60 55’ 19.94” Lintang Selatan
  • 35. PENENTUAN PANJANG SIANG HARI Panjang siang di suatu tempat di muka bumi pada tanggal tertentu diberikan oleh persamaan : Cos H = - tg φ. tg δ H = ½ Panjang siang hari φ = Lintang tempat pengamat, + jika LU dan – jika LS δ = Deklinasi Matahari, + di utara ekuator langit dan - di selatan ekuator langit Catatan: 1. Efek refraksi atmosfer dan semidiameter matahari diabaikan. 2. Persamaan ini dapat diterapkan untuk waktu terbit sampai terbenamnya bintang 3. Pergeseran deklinasi matahari dari ekuator rata-rata sebesar 15’ 26,5’’ tiap hari atau sekitar ¼ 0/hari
  • 36. Contoh : Tentukan panjang siang dan malam hari di Jakarta ( 60 10’ S, 1060 49’ T ) tanggal 22 Juni 2010. Jawab: φ = - 60 10’ = -6,16670 (Negatif karena LS) δ Matahari= +23,50 (positif karena berada di utara equator langit) Cos H = - tg φ. tg δ Cos H = - tg - 6,16670 . tg 23,50 Cos H = - ( - 0,1080 x 0,4348 ) = 0,0460 H = Arc Cos 0,0460 H = 87,36340 H = ( 87,36340/ 150 ) x 1 jam H = 5,8242 x 1 jam = 5 jam 49 menit. Panjang siang = 2 H = 2 x 5 jam 49 menit = 10 jam 98 menit = 11 jam 38 menit. Panjang malam = 24 jam - 11 jam 38 menit = 12 jam 22 menit.
  • 37. Terbit dan Terbenam Matahari Untuk objek membentang (seperti Matahari) diberlakukan koreksi refraksi atmosfer dan semidiameter, yaitu: koreksi refraksi: 34’ koreksi semidiameter: 16’ total koreksi= 50’ Dengan demikian, ketinggian Matahari ketika terbit/terbenam bukan 00 melainkan -00 50’. Karena atmosfer Bumi menyebarkan sinar Matahari, suasana TIDAK langsung gelap gulita saat Matahari terbenam  SENJA. Koreksi panjang hari sebenarnya akibat refraksi atmosfer bumi diberikan oleh persamaan : (tidak memperhitungkan koreksi semidiameter) Δ H = 51/15 (sec φ sec δ cosec H) menit Panjang siang hari sebenarnya : 2 H’ = 2( H + DH )
  • 38. Contoh soal: Tentukan panjang siang dan malam hari sebenarnya di Jakarta ( 60 10’ S, 1060 49’ T ) tanggal 22 Juni 2010. Jawab : H = 87,36340 = 5 jam 49 menit. Δ H = 51/15 ( sec φ sec δ cosec H ) = 51/15 ( 1/ cos φ . 1/cos δ . 1/sin H ) = 51/15 ( 1/ cos –6,16670 . 1/ cos 23,50 . 1/ sin 87,36340 ) = 3,4 ( 1,0058 x 1,0904 x 1,0011 ) = 3,7330 menit = 3 menit 44 detik. H’ = 5 jam 49 menit + 3 menit 44 detik = 5 jam 52 menit 44 detik 2 H’ = 10 jam 104 menit 88 detik = 11 jam 45 menit 28 detik. Panjang siang = 11 jam 45 menit 28 detik. Panjang malam = 24 jam - 11 jam 45 menit 28 detik. = 12 jam 14 menit 32 detik.
  • 39. SOAL LATIHAN Hitung panjang siang dan panjang malam sebenarnya pada hari ini dan 6 bulan kemudian, di kota : 1. Bandung ( 60 55’ 19.94” S, 1070 32’ 38.91” T ) 2. Beijing ( 390 45’ U, 1160 25’ T ). 3. Kutub Selatan ( 90 S, 0). Catatan : Pergeseran deklinasi matahari dari ekuator rata-rata sebesar 15’ 26,5’’ tiap hari (sekitar ¼ derajat/hari atau setengah diameter matahari)
  • 40. KOORDINAT EKLIPTIKA Lingkaran Dasar : Lingkaran Ekliptlka Koordinat : Bujur Ekliptika (l) dan Lintang Ekliptika (b) Bujur Ekliptika : Panjang busur yang diukur dari t itik Aries ke arah timur sepanjang lingkaran ekliptika sampai ke titik kaki (K). Rentang l : 0 o s/d 360 o Lintang Ekliptika : Panjang busur yang diukur dari titik Kaki di lingkaran ekliptika ke arah kutub ekliptika sampai ke letak benda langit. Harga positif ke arah KEU atau negatif ke arah KES. Rentang b : 0 0 s/d 90 0 atau 0 0 s/d – 90 0
  • 41. KOORDINAT EKLIPTIKA Catatan : - Lingkaran Ekliptika membuat sudut kemiringan 23 ½ 0 terhadap lingkaran Ekuator Langit. - Titik perpotongan Ekliptika dengan Ekuator langit :  titik Aries atau Titik Musim Semi ( TMS) , tiap 21/3  Titik Libra atau Titik Musim Gugur (TMG), tiap 23/9 - Deklinasi maksimum matahari di langit utara = 23 ½0 Titik Musim Panas (TMP)  Titik Cancer, tiap 22 Juni. - Deklinasi maksimum di langit selatan = - 23 ½ Titik Musim Dingin (TMD)  Titik Capricornus, tiap 22 Des - Sistem Koordinat Ekliptika umumnya dipakai untuk posisi matahari dan anggota tatasurya lainnya.
  • 42. SISTEM KOORDINAT EKLIPTIKA U=KLU S=KLS S T B KEU KES EKLIPTIKA = g l K * Bintang b LETAK BENDA LANGIT DI BELAHAN LANGIT EKLIPTIKA UTARA DARI EKUATOR BUMI
  • 43. SOAL-SOAL LATIHAN SISTEM KOORDINAT A. KOORDINAT HORISON 1. Lukis letak sebuah benda langit dalam koordinat horison, jika diketahui Azi- muthnya 135 0 dan ketinggiannya – 60 0. 2. Lukis letak sebuah benda langit dalam koordinat horison baru, jika diketahui Azimuthnya 60 0 dan ketinggiannya 75 0.
  • 44. B. KOORDINAT EKUATOR 1. Lukis letak sebuah benda langit yang memiliki Askensio Rekta 15 jam dan Deklinasi – 30 0 dari pengamat di Jakarta, pada Jam 9 waktu bintang. 2. Lukis letak sebuah benda langit yang memiliki Askensio Rekta 6 jam dan Deklinasi 30 0 dari pengamat di Pontianak, pada Jam 6 tanggal 21 Maret. 3. A. Di daerah manakah di permukaan bumi tidak teramati adanya bintang sirkum polar, jelaskan ! B. Dimanakah letak titik kardinal Timur dan Barat di kedua kutub bumi? Bagaimana arah gerak harian benda langit di kedua kutub tersebut? SOAL-SOAL LATIHAN SISTEM KOORDINAT
  • 45. C. KOORDINAT EKLIPTIKA 1. Lukis letak dan pergerakan matahari pada tanggal 22 Juni dari Kutub Utara. 2. Lukis letak sebuah planet yang memiliki bujur ekliptika 120 0 dan lintang ekliptika45 0 dari suatu tempat di Ekuator bumi. 3. Lukiskan lingkaran pergeseran matahari untuk tempat-tempat pada lingkaran kutub selatan pada tanggal: 21 Maret, 22 Juni, 23 September dan 22 desember. Lingkaran KutubSelatan = 66 ½ o LS. SOAL-SOAL LATIHAN SISTEM KOORDINAT
  • 46. TRANSFORMASI KOORDINAT 1. HORISON DARI EQUATOR Cotg A = - Cos f tg d Cosec t + sin f Cotg t Cos h = (Cos d Sin t)/ Sin A A = Azimuth; f = lintang tempat; d = deklinasi; t = sudut waktu(sudut jam), h = tinggi 2. EQUATOR DARI HORISON Sin d = Sin f Sin h + Cos f Cos h Cos A Cotg t = - Cos f tg h Cosec A + Sin f Cotg A
  • 47. TRANSFORMASI KOORDINAT 3. EKLIPTIKA DARI EQUATOR Sin b = Sin d Cos e - Cos d Sin a Sin e Cos b Cos l = Cos d Cos a Cos b Sin l = Sin d Sin e + Cos d Cos e Sin a a = Asensiorekta; d = deklinasi; l = bujur ekliptika; b = Lintang ekliptika. e = Kemiringan ekliptika terhadap ekuator, besarnya 23,50 4. EQUATOR DARI EKLIPTIKA Sin d = Sin b Cos e + Cos b Sin e Sin l Cos d Cos a = Cos b Cos l Cos d Sin a = - Sin b Sin e + Cos b Cos e Sin a
  • 48. Presesi & Nutasi • Gaya gravitasi Matahari & Bulan pada “equatorial bulge” Bumi berusaha menarik sumbu rotasi untuk tegak lurus ekliptika. Namun karena Bumi berotasi  sumbu rotasi berpresesi.
  • 49.  Sekitar 2000 tahun lalu, Matahari berada di arah rasi Aries saat musim semi (vernal equinox), di arah rasi Cancer saat musim panas (summer solstice), di arah rasi Libra saat musim gugur (autumn equinox), dan di arah rasi Capricornus saat musim dingin (winter solstice). Akibat presesi berarti semuanya berubah.  Kedua equinox ber- presesi dalam arah barat di sepanjang ekliptika dengan laju 50,35” per tahun (sekitar 26.000 tahun untuk me-nyelesaikan satu putaran!)
  • 50. Latihan Presesi 1 • Sekarang musim semi (Vernal Equinox) terjadi ketika Matahari berada di arah rasi Pisces. Bila saat ini titik Aries berada sejauh 280 di daerah rasi Pisces, berapa tahun kita harus mundur ke belakang untuk menemukan Matahari kembali berada di arah rasi Aries pada saat musim semi (Vernal Equinox)?
  • 51.  Akibat presesi, koordinat asensio rekta & deklinasi senantiasa berubah. Konsekuensi-nya, kita perlu senantiasa menyatakan ekuator langit & equinox sistem koordinat terhadap sembarang posisi acuan. Waktu tertentu yang digunakan (semisal 1950.0, 2000.0) disebut sebagai standard epochs, dan digunakan di dalam katalog bintang.  “Kapan diperlukan koreksi presesi ini?” Ketika kita mengarahkan teleskop ke suatu objek langit pada saat yang berbeda dengan standard epoch yang digunakan dalam katalog bintang yang bersangkutan.
  • 52.  Koreksi terhadap asensio rekta & deklinasi yang dimaksud adalah: Δα = m + n sin(α) tan(δ) Δδ = n cos(α) dengan m & n merupakan kuantitas yang memiliki nilai hampir konstan. Untuk standard epoch 2000: m = 3,075 detik per tahun n = 1,336 detik per tahun = 20,043” per tahun  Jadi: αsekarang = αkatalog + Δα δsekarang = δkatalog + Δδ
  • 53. Latihan Presesi 2 • Koordinat kutub utara galaksi Bima Sakti menurut ekuator langit dan equinox 1950.0 adalah α = 12jam49menit0detik & δ = +27° 24’ 0”. (a) Berapakah koreksi yang diperlukan menurut standard epoch 2000.0? (b) Berapa koordinat kutub utara Bima Sakti sekarang?
  • 54. • Orbit Bulan membentuk sudut sekitar 5° terhadap ekliptika. Akibat pengaruh gravitasi Matahari & Bumi, orbit Bulan berpresesi pula dengan cepat; garis simpul (perpotongan ekliptika dengan orbit Bulan) memerlukan waktu hanya 18,6 tahun untuk menyelesaikan satu putaran. • Hal di atas berkontribusi pada munculnya gangguan kecil berupa “goyangan” gerakan presesi kutub utara langit. Gangguan ini disebut nutasi.