1. PENGUKURAN INDIKATOR
NASIONAL MUTU dan
INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN DI LABORATORIUM
dan UNIT TRANSFUSI
DARAH
Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan
Jakarta, Februari 2022
2. SURAT EDARAN MENTERI KESEHATAN
(DICABUT)
2
1 4
3
2
Kegiatan persiapan
dan survei akreditasi
untuk fasilitas
pelayanan kesehatan
dapat dilakukan
secara daring
(online) dan/atau
luring dengan
memperhatikan zona
risiko COVID-19 di
provinsi/kabupaten/
kota dan penerapan
protokol kesehatan.
SURAT EDARAN MENTERI KESEHATAN
AKREDITASI FASYANKES
Rumah sakit, puskesmas, klinik, dan laboratorium
kesehatan yang sertifikat akreditasinya
dinyatakan masih tetap berlaku dan/atau telah
memiliki pernyataan komitmen untuk menjaga
dan melakukan upaya peningkatan mutu
berdasarkan Surat Edaran Menteri Kesehatan
Nomor HK.02.01/MENKES/455/2020 tentang
Perizinan dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, dan Penetapan Rumah Sakit
Pendidikan Pada Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19), harus segera
melakukan persiapan dan survei akreditasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dengan mempertimbangkan
berakhirnya jangka waktu berlaku sertifikat
akreditasi dan pernyataan komitmen untuk
menjaga dan melakukan upaya peningkatan
mutu rumah sakit, puskesmas, klinik, dan
laboratorium kesehatan sesuai dengan ketentuan
Surat Edaran ini.
Sertifikat akreditasi dan pernyataan
komitmen untuk menjaga dan melakukan
upaya peningkatan mutu rumah sakit,
puskesmas, klinik, dan laboratorium
kesehatan yang berlaku berdasarkan Surat
Edaran Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.01/MENKES/455/2020 tentang
Perizinan dan Akreditasi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, dan Penetapan
Rumah Sakit Pendidikan Pada Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19), masih tetap berlaku dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun
sejak Surat Edaran ini ditetapkan.
Pernyataan komitmen
penyelenggaraan/operasional rumah
sakit, puskesmas, klinik,
laboratorium kesehatan, dan unit
transfusi darah sebagaimana
dimaksud dalam angka 3 dan
pernyataan komitmen untuk
menjaga dan melakukan upaya
peningkatan mutu rumah sakit,
puskesmas, klinik, dan laboratorium
kesehatan sebagaimana dimaksud
dalam angka 4, masih tetap dapat
digunakan sebagai: a. persyaratan
kerja sama dengan BPJS Kesehatan,
badan usaha, atau lembaga lain;
dan/atau b. persyaratan untuk
perpanjangan atau perubahan izin
usaha
3. Penyempurnaan Sistem Akreditasi
(Standar dan Instrumen Akreditasi, Sistem Informasi, Penyelenggaraan Survei)
Terlaksananya Pengukuran Mutu Pelayanan
Kesehatan Di Fasyankes
Terlaksananya Pelaporan Insiden Keselamatan
Pasien
Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan
Meningkatnya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Bagi masyarakat
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN
STRATEGI PENINGKATAN MUTU
TAHUN 2020 - 2024
6. RUANG
LINGKUP
SASARAN
INDIKATOR NASIONAL MUTU/
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
INM Rumah Sakit
INM Puskesmas
INM Laboratorium
INM UTD
INM TPMD
Puskesmas, TPMD, RS,
Laboratorium Kesehatan
dan Unit Transfusi Darah.
Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota
Dinas Kesehatan Provinsi
Kementerian Kesehatan
7. 7
INDIKATOR
NASIONAL MUTU
(INM)
PELAYANAN
KESEHATAN
DI LABORATORIUM
KESEHATAN
1
• Kepatuhan Kebersihan Tangan
2
• Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri
3
• Kepatuhan Identifikasi Pasien/Spesimen/Sampel
4
• Kepatuhan Pelaporan Hasil Kritis
5
• Kejadian Sampel/Spesimen Yang Hilang
6
• Pengulangan Hasil Pemeriksaan
7
• Kepuasan Pasien
9. CAPAIAN LABKES YG MEMENUHI PERSYARATAN
SURVEY AKREDITASI TAHUN 2021
57
114
171
228
66
132
0
50
100
150
200
250
TW I TW II TW III TW IV
TARGET DAN CAPAIAN PER TRIWULAN
TARGET CAPAIAN
233
18 22 26
15
5
46
86
7 8 2 3 3
0
20
40
60
80
100
J
a
n
u
a
r
i
F
e
b
r
u
a
r
i
M
a
r
e
t
A
p
r
i
l
M
e
i
J
u
n
i
J
u
l
i
A
g
u
s
t
u
s
S
e
p
t
O
k
t
N
o
v
D
e
s
Trend Penyampaian Komitmen Lab
Tahun 2021
241
Data : 20 Februari 2022
3
4
Jan Feb
Komitmen Lab 2022
10. PENGUKURAN INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM)
LABORATORIUM PERIODE 2021
Update 24 Januari /11 Februari 2022
Laboratorium yang
sudah melapor
223 (14%)
Laboratroium yang
belum melapor
1340 (86%)
JUMLAH PELAPORAN INM LABORATORIUM DARI JANUARI -
DESEMBER 2021
0
20
40
60
80
100
Kepatuhan
Identifikasi
Pasien
Kebersihan
Tangan
Penggunaan
APD
Pelaporan
HasilKritis
Kejadian
Sampel
Hilang
Pengulangan
Pemeriksaan
Kepuasan
Penguna
Layanan
Capaian Indikator Nasional Mutu Periode Januari – Desember
2021
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengukuran INM Lab :
• Menyampaikan surat pemberitahuan pengukuran INM
• Sosialisasi secara daring di 3 regional Indonesia sebanyak 2 kali yang dihadiri 1177 peserta
• Live streaming youtube sosialisasi INM untuk panduan pengisian INM
• Sosialisasi secara offline di ± 35 laboratorium
• Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi
Kendala yang dihadapi melakukan pengukuran INM Lab :
• Kurangnya SDM terampil yang dapat mengoperasionalkan aplikasi web INM
• Terdapat 221 lab terkendala kode username untuk login pada aplikasi web
• Keharusan untuk melakukan registrasi fasyankes terlebih dahulu untuk mendapatkan kode username
• Jaringan internet yang kurang memadai
• Aplikasi web INM yang masih sering berubah karena perbaikan sistem
• Pemahaman SDM yang masih kurang dalam melakukan pengukuran INM Lab
• Kurangnya peran serta aktif dari Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota
4 6 7
3
8 6 5 6
0
5 3
42
27
4
34
5
9
5 2 3 6 4 4 2 1 1
7 5
1 2 2 3 0 1
A
c
e
h
S
u
m
a
t
e
r
a
U
t
a
r
a
S
u
m
a
t
e
r
a
B
a
r
a
t
R
i
a
u
J
a
m
b
i
S
u
m
a
t
e
r
a
S
e
l
a
t
a
n
B
e
n
g
k
u
l
u
L
a
m
p
u
n
g
K
e
p
.
R
i
a
u
K
e
p
.
B
a
n
g
k
a
B
e
l
i
t
u
n
g
D
K
I
J
a
k
a
r
t
a
J
a
w
a
B
a
r
a
t
J
a
w
a
T
e
n
g
a
h
Y
o
g
y
a
k
a
r
t
a
J
a
w
a
T
i
m
u
r
B
a
n
t
e
n
B
a
l
i
N
T
B
N
T
T
K
a
l
i
m
a
n
t
a
n
B
a
r
a
t
K
a
l
i
m
a
n
t
a
n
T
e
n
g
a
h
K
a
l
i
m
a
n
t
a
n
S
e
l
a
t
a
n
K
a
l
i
m
a
n
t
a
n
T
i
m
u
r
K
a
l
i
m
a
n
t
a
n
U
t
a
r
a
S
u
l
a
w
e
s
i
U
t
a
r
a
S
u
l
a
w
e
s
i
T
e
n
g
a
h
S
u
l
a
w
e
s
i
S
e
l
a
t
a
n
S
u
l
a
w
e
s
i
T
e
n
g
g
a
r
a
S
u
l
a
w
e
s
i
B
a
r
a
t
G
o
r
o
n
t
a
l
o
M
a
l
u
k
u
M
a
l
u
k
u
U
t
a
r
a
P
a
p
u
a
B
a
r
a
t
P
a
p
u
a
JUMLAH PELAPORAN INM LABORATORIUM DARI JANUARI – DESEMBER 2021
BERDASARKAN SEBARAN PROVINSI
11. PENGUKURAN INDIKATOR NASIONAL MUTU (INM)
UNIT TRANSFUSI DARAH PERIODE 2021
Update 30 Januari/11 Februari 2022
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengukuran INM UTD :
• Menyampaikan surat pemberitahuan pengukuran INM
• Sosialisasi secara daring sebanyak 2 kali
• Live streaming youtube sosialisasi INM untuk panduan pengisian INM
• Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi
Kendala yang dihadapi melakukan pengukuran INM LUTD :
• Kurangnya SDM terampil yang dapat mengoperasikanraplikasi web INM
• Kendala kode username untuk login pada aplikasi web
• Jaringan internet yang kurang memadai
• Aplikasi web INM yang masih sering berubah karena perbaikan sistem
• Pemahaman SDM yang masih kurang dalam melakukan pengukuran INM UTD
• Kurangnya peran serta aktif dari Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota
UTD yang Sudah
Pernah
Melaporkan INM
dari Januari -
Desember 2021 ,
55 (25%)
UTD yang Belum
Pernah
Melaporkan INM
dari Januari -
Desember 2021 ,
166 (75%)
JUMLAH PELAPORAN INM UTD DARI JANUARI - DESEMBER 2021
N =
0
10
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
JUMLAH UTD YANG SUDAH MELAPORKAN INM PERBULAN
TAHUN 2021
PEMENUHANKEBUTUHAN DARAH OLEH UTD
DONASI DARI PENDONOR DARAH SUKARELA
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
HASIL PEMERIKSSAAN GOLONGANDARAH PENDONOR YANG BERBEDA DENGAN UJI KONFIRMASI GOLONGAN
DARAH
SUHUPENTIMPANAN PRODUK DARAH SESUAI STANDAR
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
J
A
N
U
A
R
I
F
E
B
R
U
A
R
I
M
A
R
E
T
A
P
R
I
L
M
E
I
J
U
N
I
J
U
L
I
A
G
U
S
T
U
S
S
E
P
T
E
M
B
E
R
O
K
T
O
B
E
R
N
O
V
E
M
V
E
R
D
E
S
E
M
B
E
R
Cakupan Indikator Nasional Mutu UTD Tahun 2021
12. LAPORAN IKP LABORATORIUM KESEHATAN
0 2
1225
SENTINEL KTD IKP NIHIL
LAPORAN KEJADIAN IKP LABKES
TAHUN 2021
Data : 19 Februari 2022
LAPORAN KEJADIAN IKP LABORATORIUM
KESEHATAN TAHUN 2022 à TIDAK ADA
103
95
88 92 91 96 97
108 106 108
137
4
0
20
40
60
80
100
120
140
160
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEPT OKT NOV DES
PELAPORAN IKP NIHIL TAHUN 2021
160
12
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
J
A
N
U
A
R
I
F
E
B
R
U
A
R
I
M
A
R
E
T
A
P
R
I
L
M
E
I
J
U
N
I
J
U
L
I
S
P
T
E
M
B
E
R
O
K
T
O
B
E
R
N
O
V
E
M
B
E
R
D
S
E
M
B
E
R
IKP NIHIL TAHUN 2022
Setelah Cleaning
6
13. LAPORAN LABORATORIUM READINESS
PADA LABORATORIUM PEMERIKSA COVID-19 SEMESTER 2 TA 2021
NO KOMPONEN CAPAIAN
1 Organisasi dan manajemen 85%
2 Dokumen 93%
3
Pengambilan, penatalaksanaan dan transportasi
spesimen 91%
4 Pengelolaan data dan informasi 94%
5 Pengelolaan bahan habis pakai dan reagen 94%
6 Pengelolaan peralatan 91%
7 Fasilitas 92%
8 Sumber daya manusia 88%
9 Manajemen biorisiko 92%
10 Fungsi kesehatan masyarakat 83%
11 Kapasitas dan kemampuan pemeriksaan covid-19 96%
Jumlah Lab Pemeriksa
Covid
Lab yang Sudah Melaporkan Instrumen
Lab Readiness (smst 1)
798 358
Jumlah Lab Pemeriksa
Covid
Lab yang Sudah Melaporkan Instrumen
Lab Readiness (smst 2)
906 304
96%
Kapasitas dan Kemampuan Lab Pemeriksa Covid
85%
93%
91%
94%
94%
91%
92%
88%
92%
83%
Organisasi dan Manajemen
Dokumen
Pengambilan, Penatalaksanaan dan Transortasi…
Pengelolaan Data dan Informasi
Pengelolaaan Bahan Habis Pakai dan Reagen
Pengelolaan Peralatan
Fasilitas
SDM
Manajemen Biorisiko
Fungsi Kesehatan Masyarakat
Lab Sudah
Upload,
304 ( 34%)
Lab Belum
Upload,
602 (66%)
LABORATORIUM DI INDONESIA SUDAH UPLOAD INSTRUMEN
S.D 26 DESEMBER 2021
N = 906
Data : 24 Januari/11 Februari 2022
16. 1. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
INDIKASI
ü Sebelum kontak dengan pasien
ü Sesudah kontak dengan pasien
ü Sebelum melakukan prosedur aseptik
ü Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
ü Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
Kebersihan tangan yang benar dilakukan
sesuai dengan 5 indikasi (Five moments)
dan 6 Langkah menurut WHO
Penilaian kepatuhan kebersihan tangan
adalah penilaian kepatuhan terhadap
petugas yang melakukan kebersihan
tangan dengan benar
Kebersihan tangan dilakukan dengan
mencuci tangan menggunakan sabun dan
air mengalir bila tangan kotor atau terkena
cairan tubuh, atau menggunakan alkohol
(alcohol-based handrubs) bila tangan tidak
tampak kotor
Periode pengamatan adalah kurun waktu
yang digunakan untuk mendapatkan
minimal 200 peluang dalam kebersihan
tangan dalam satu bulan
Jumlah pemberi pelayanan yang
diobservasi pada waktu observasi tidak
boleh lebih dari 3 orang agar dapat
mencatat semua indikasi kegiatan yang
dilakukan.
TARGET ≥ 85%
17. 1.Kepatuhan Kebersihan Tangan
Numerator
Jumlah tindakan
kebersihan tangan
yang dilakukan
Denumerator
Jumlah total
peluang kebersihan
tangan yang
seharusnya
dilakukan dalam
periode pengamatan
Inklusi
Seluruh peluang
yang dimiliki oleh
petugas yang
terindikasi
melakukan
kebersihan tangan
Eksklusi
Tidak ada
Jumlah Tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam periode pengamatan
FORMULA X 100 %
18. CONTOH :
Observer 1:
analis A :
peluang cuci tangan : 4
cuci tangan dengan benar : 4
formula : 4/4
analis B :
peluang cuci tangan 2
cuci tangan dgn benar : 1
formula : 1/2
analis C :
peluang cuci tangan : 3
cuci tangan dgn benar : 1
formula : 1/3
Total peluang : 4 + 2 + 3 = 9
Jumlah cuci tangan dgn benar : 4 + 1 + 1 = 6
Jadi formula = 6/9
Observer 2 = 5/8
Observer 3 = 9/10
Total peluang = 9 + 8 + 10 = 27
Sebulan min 200 peluang
1 observer hanya boleh melakukan
pengamatan terhadap 3 orang
20. Alat pelindung diri (APD)
adalah perangkat alat
yang dirancang sebagai
penghalang terhadap
penetrasi zat, partikel
padat, cair, atau udara
untuk melindungi
pemakainya dari cedera
atau transmisi infeksi atau
penyakit.
Kepatuhan penggunaan APD adalah
kepatuhan petugas dalam
menggunakan APD dengan tepat
sesuai dengan indikasi ketika
melakukan tindakan yang
memungkinkan tubuh atau membran
mukosa terkena atau terpercik darah
atau cairan tubuh atau cairan infeksius
lainnya berdasarkan jenis risiko
transmisi (kontak, droplet dan airborne).
Penilaian kepatuhan
penggunaan APD adalah
penilaian terhadap petugas
dalam menggunakan APD
sesuai indikasi dengan tepat
saat memberikan pelayanan
kesehatan pada periode
observasi.
2. KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
21. 2.Kepatuhan Penggunaan APD
Numerator
Jumlah petugas yang
patuh menggunakan A
PD sesuai indikasi dala
m periode observasi
Denumerator
Jumlah seluruh petug
as yang terindikasi me
nggunakan APD dala
m periode observasi
Inklusi
Semua petugas yang
terindikasi
menggunakan APD
Eksklusi
Tidak ada
FORMULA
Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi
dalam periode observasi
Jumlah seluruh petugas yang terindikasi
menggunakan APD dalam periode observasi
X 100 %
23. RUMUS SLOVIN
Perhitungan besar sampel berdasarkan rumus Slovin :
Rumus Slovin digunakan apabila anggota populasi > 30 sehingga perlu dihitung jumlah sampel minimal
yang dapat mewakili populasi
𝒏 =
𝑵
𝟏 + 𝑵𝒆𝟐
n = jumlah sampel minimal
N = jumlah populasi
e = margin of error (biasanya ditetapkan sebesar 0,05)
Contoh :
Apabila populasi = 1.000 orang
Margin of error yang ditetapkan adalah 5% atau 0,05
𝑛 =
𝑁
1 + 𝑁𝑒!
sehingga :
𝑛 =
1000
1 + (1000 𝑥 0,05!)
𝑛 =
1000
1 + (1000 𝑥 0,0025)
𝑛 =
1000
1 + 2,5
𝑛 =
1000
3,5
n = 285,7143
Apabila dibulatkan maka besar sampel
minimal dari 1.000 populasi pada margin of
error 5% adalah sebesar 286.
24. 3. Kepatuhan Identifikasi Pasien
Identifikasi dapat dilakukan dengan memilih dua
di antara data pasien seperti nama lengkap,
tanggal lahir, NIK, nomor registrasi, sesuai
dengan regulasi yang ditetapkan laboratorium
kesehatan
Identifikasi pasien dianggap benar jika
pemberi pelayanan melakukan identifikasi
seluruh tindakan intervensi yang dilakukan
dengan benar.
Identifikasi dilakukan
dengan cara visual dan
atau verbal (lisan)
Pemberi pelayanan melakukan
identifikasi pasien secara benar pada
setiap keadaan terkait tindakan
intervensi pasien yaitu pengambilan
specimen dan penyerahan hasil
25. 3. Kepatuhan Identifikasi Pasien
Numerator
Jumlah pemberi pelayanan
yang melakukan identifikasi
pasien secara benar dalam
periode observasi
Denumerator
Jumlah pemberi pelaya
nan yang diobservasi d
alam periode observasi
Inklusi
Semua pemberi pelaya
nan yang memberikan
pelayanan kesehatan
Eksklusi
Tidak ada
FORMULA
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien secara
benar dalam periode observasi
Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam
periode observasi
X 100 %
27. 4. Kepatuhan Pelaporan Hasil Kritis
• Hasil kritis adalah hasil
pemeriksaan yang
termasuk kategori kritis
sesuai kebijakan
Laboratorium dan
rekomendasi organisasi
profesi dan memerlukan
penatalaksanaan segera.
• Hasil kritis harus
dilaporkan kepada
dokter/pihak pengirim.
Jika dokter tidak dapat
dihubungi, maka
petugas laboratorium
harus menghubungi
pasien/keluarga dan
menginformasikan
bahwa hasil
pemeriksaan telah
selesai dan harus segera
disampaikan kepada
dokter pengirim.
Hasil kritis sudah
diterima oleh
dokter/pihak pengirim
paling lama 30 menit
sejak petugas
mengetahui adanya
hasil pemeriksaan
yang tergolong kritis.
28. 4. Kepatuhan Pelaporan Hasil Kritis
Numerator
Jumlah hasil kritis labor
atorium yang dilaporkan
≤ 30 menit
Denumerator
Jumlah hasil kritis lab
oratorium yang diobs
ervasi
Inklusi
Seluruh laporan hasil
pemeriksaan dengan
hasil kritis
Eksklusi
Tidak ada
FORMULA
Jumlah hasil kritis laboratorium yang diobservasi
X 100%
Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan ≤ 30 menit
30. 5. Kejadian Sampel/Spesimen Hilang
Definisi Operasional
Kejadian sampel/spesimen
hilang adalah tidak
tersedianya sampel/spesimen
yang telah diterima pada saat
akan dilakukan pemeriksaan
oleh petugas
31. 5. Kejadian Sampel/Spesimen Hilang
Numerator
Jumlah sampel/
spesimen yang
hilang
Denumerator
Jumlah seluruh
sampel yang
diperiksa
Inklusi
Seluruh
sampel/spesimen
Eksklusi
Tidak ada
FORMULA
Jumlah sampel/spesimen yang hilang
Jumlah seluruh sampel yang diperiksa
x 100 %
33. 1. Pengulangan hasil pemeriksaan adalah
proses mengulang kembali pemeriksaan
laboratorium karena tidak memenuhi
syarat baik dari segi jenis, jumlah,
kondisi serta metode yang tidak sesuai
2. Pemeriksaan ulang karena kesalahan/
kelalaian petugas
Definisi Operasional
6. Pengulangan Hasil Pemeriksaan
34. Numerator
Jumlah pemeriksaan
yang diulang
Denumerator
Jumlah seluruh
pemeriksaan
Inklusi
Semua pemeriksaan
laboratorium
Eksklusi
Duplo atau pemeriksaan
ulang yang harus
dilakukan bukan
termasuk kesalahan/
kelalaian petugas
FORMULA
6. Pengulangan Hasil Pemeriksaan
Jumlah pemeriksaan yang diulang
Jumlah seluruh pemeriksaan
X 100 %
36. Kepuasan pasien adalah pernyataan tentang persepsi pasien
terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
laboratorium kesehatan
Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan tabel
sampel dari Krejcie and Morgan
Unsur Survei Kepuasan Masyarakat adalah unsur-unsur
yang menjadi indikator pengukuran kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik, meliput:
(PERMENPAN RB NO 14/2017) :
a. Persyaratan
b. Sistem, mekanisme dan prosedur
c. Waktu penyelesaian
d. Biaya/tarif
e. Produk spesifikasi jenis pelayanan
f. Kompetensi pelaksana
g. Perilaku pelaksa
h. Penanganan pengaduan, saran dan masukan
i. Sarana dan prasarana
7. Kepuasan Pasien
37. Numerator
Total nilai persepsi
seluruh responden
Denumerator
Total unsur yang
terisi dari seluruh
responden
Inklusi
Seluruh pasien
Eksklusi
-
FORMULA
7. Kepuasan Pasien
Total nilai persepsi seluruh responden
Total unsur yang terisi dari seluruh
responden
X 25
39. TABEL SAMPEL MORGAN DAN KREJCIE (PERMENPAN RB NO 14/2017)
7. Kepuasan Pasien
40. Indeks Kepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan:
A (Sangat Baik) : 88,31 – 100,00
B (Baik) : 76,61 – 88,30
C (Kurang Baik) : 65,00 – 76,60
D (Tidak Baik) : 25,00 – 64,99
7. Kepuasan Pasien
41. INM UNIT TRANSFUSI DARAH
5. Hasil Pemeriksaan Gol.
Darah Pendonor yang
Berbeda Dengan Uji
Konfirmasi Gol. Darah
2. Kepatuhan
Penggunaan Alat
Pelindung Diri
3. Pemenuhan
Kebutuhan
Darah oleh UTD
.
1. Kepatuhan
Kebersihan
Tangan
.
6. Suhu Penyimpanan
Produk Darah
Sesuai Standar
7. Kepuasan
Pengguna Layanan
4. Donasi dari
Pendonor Darah
Sukarela
42. 1. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
INDIKASI
ü Sebelum kontak dengan pasien
ü Sesudah kontak dengan pasien
ü Sebelum melakukan prosedur aseptik
ü Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
ü Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
Kebersihan tangan yang benar dilakukan
sesuai dengan 5 indikasi (Five moments)
dan 6 Langkah menurut WHO
Penilaian kepatuhan kebersihan tangan
adalah penilaian kepatuhan terhadap
petugas yang melakukan kebersihan
tangan dengan benar
Kebersihan tangan dilakukan dengan
mencuci tangan menggunakan sabun dan
air mengalir bila tangan kotor atau terkena
cairan tubuh, atau menggunakan alkohol
(alcohol-based handrubs) bila tangan tidak
tampak kotor
Periode pengamatan adalah kurun waktu
yang digunakan untuk mendapatkan
minimal 200 peluang dalam kebersihan
tangan dalam satu bulan
Jumlah pemberi pelayanan yang
diobservasi pada waktu observasi tidak
boleh lebih dari 3 orang agar dapat
mencatat semua indikasi kegiatan yang
dilakukan.
TARGET ≥ 85%
43. 1.Kepatuhan Kebersihan Tangan
Numerator
Jumlah tindakan
kebersihan tangan ya
ng dilakukan
Denumerator
Jumlah total
peluang kebersihan
tangan yang
seharusnya
dilakukan dalam
periode pengamatan
Inklusi
Seluruh peluang yang
dimiliki oleh petugas
yang terindikasi
melakukan kebersihan
tangan
Eksklusi
Tidak ada
Jumlah Tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam periode pengamatan
FORMULA X 100 %
44. CONTOH :
Observer 1:
petugas A :
peluang cuci tangan : 4
cuci tangan dengan benar : 4
formula : 4/4
petugas B :
peluang cuci tangan 2
cuci tangan dgn benar : 1
formula : 1/2
petugas C :
peluang cuci tangan : 3
cuci tangan dgn benar : 1
formula : 1/3
Total peluang : 4 + 2 + 3 = 9
Jumlah cuci tangan dgn benar : 4 + 1 + 1 = 6
Jadi formula = 6/9
Observer 2 = 5/8
Observer 3 = 9/10
Total peluang = 9 + 8 + 10 = 27
Sebulan min 200 peluang
1 observer hanya boleh melakukan
pengamatan terhadap 3 orang
46. Alat pelindung diri (APD)
adalah perangkat alat
yang dirancang sebagai
penghalang terhadap
penetrasi zat, partikel
padat, cair, atau udara
untuk melindungi
pemakainya dari cedera
atau transmisi infeksi atau
penyakit.
Kepatuhan penggunaan APD adalah
kepatuhan petugas dalam menggunakan
APD dengan tepat sesuai dengan indikasi
ketika melakukan tindakan yang
memungkinkan tubuh atau membran
mukosa terkena atau terpercik darah atau
cairan tubuh atau cairan infeksius lainnya
berdasarkan jenis risiko transmisi (kontak,
droplet dan airborne).
Penilaian kepatuhan penggunaan
APD adalah penilaian terhadap
petugas dalam menggunakan APD
sesuai indikasi dengan tepat saat
memberikan pelayanan kesehatan
pada periode observasi.
2. KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
47. 2.Kepatuhan Penggunaan APD
Numerator
Jumlah petugas yang pat
uh menggunakan APD se
suai indikasi dalam perio
de observasi
Denumerator
Jumlah seluruh petugas
yang terindikasi menggu
nakan APD dalam period
e observasi
Inklusi
Semua petugas yang
terindikasi
menggunakan APD
Eksklusi
Tidak ada
FORMULA
Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi
dalam periode observasi
Jumlah seluruh petugas yang terindikasi
menggunakan APD dalam periode observasi
X 100 %
49. RUMUS SLOVIN
Perhitungan besar sampel berdasarkan rumus Slovin :
Rumus Slovin digunakan apabila anggota populasi > 30 sehingga perlu dihitung jumlah sampel minimal
yang dapat mewakili populasi
𝒏 =
𝑵
𝟏 + 𝑵𝒆𝟐
n = jumlah sampel minimal
N = jumlah populasi
e = margin of error (biasanya ditetapkan sebesar 0,05)
Contoh :
Apabila populasi = 1.000 orang
Margin of error yang ditetapkan adalah 5% atau 0,05
𝑛 =
𝑁
1 + 𝑁𝑒!
sehingga :
𝑛 =
1000
1 + (1000 𝑥 0,05!)
𝑛 =
1000
1 + (1000 𝑥 0,0025)
𝑛 =
1000
1 + 2,5
𝑛 =
1000
3,5
n = 285,7143
Apabila dibulatkan maka besar sampel
minimal dari 1.000 populasi pada margin of
error 5% adalah sebesar 286.
50. 3. Pemenuhan Kebutuhan Darah Oleh UTD
q Pemenuhan kebutuhan darah oleh UTD
adalah persentase pemenuhan darah
sesuai dengan permintaan dalam 24 jam
q Permintaan darah adalah jumlah kantong
darah yang diminta oleh RS/bangsal.
DEFINISI
OPERASIONAL
51. NUMERATOR
Jumlah permintaan darah yang terpenuhi
dalam 24 jam (kantong).
DENUMERATOR
INKLUSI
EKSKLUSI
Jumlah permintaan darah dalam 24 jam
(kantong).
Seluruh permintaan darah
Gol. darah langka (misalnya: Rhesus negative, O Bombay) dan
komponen darah yang spesifik (Komponen darah apheresis,
leukodepleted, washed erithrocyte, pediatric bag, darah dengan
uji saring NAT, darah inkompatibel).
FORMULA
3. Pemenuhan Kebutuhan Darah oleh UTD
53. 4. Donasi dari Pendonor Darah Sukarela
Donasi dari pendonor darah sukarela
adalah penyumbangan darah dari
pendonor yang memberikan darah,
plasma atau komponen darah lainnya atas
kehendaknya dan tidak menerima
pembayaran, baik dalam bentuk tunai
atau hal lainnya sebagai pengganti uang.
54. NUMERATOR Jumlah donasi dari pendonor sukarela
DENUMERATOR
INKLUSI
EKSKLUSI
Jumlah donasi dari seluruh pendonor
Seluruh donasi
Tidak ada
FORMULA
4. Donasi dari Pendonor Darah Sukarela
56. 5. Hasil Pemeriksaan Gol Darah Pendonor yang Berbeda dengan Uji
Konfirmasi Golongan Darah
Hasil pemeriksaan golongan darah pendonor yang berbeda dengan uji
konfirmasi golongan darah adalah perbedaan hasil pemeriksaan golongan
darah sebelum donasi dengan hasil pemeriksaan konfirmasi (menggunakan
sampel dari selang kantong).
Uji konfirmasi golongan darah adalah pemeriksaan golongan
darah menggunakan sampel dari selang kantong dengan
metode yang sama atau metode lain yang lebih akurat.
Darah yang didistribusikan hanya darah yang
telah ditetapkan golongan darahnya melalui uji
konfirmasi
57. NUMERATOR
Jumlah hasil pemeriksaan golongan darah
pendonor yang berbeda dengan Uji Konfirmasi
Golongan Darah
DENUMERATOR
INKLUSI
EKSKLUSI
Jumlah seluruh pemeriksaan konfirmasi
golongan darah
Seluruh pemeriksaan konfirmasi golongan
darah
Tidak ada
FORMULA
5. Hasil Pemeriksaan Golongan Darah Pendonor
Yang Berbeda Dengan Uji Konfirmasi Golongan Darah
Jumlah hasil pemeriksaan golongan darah pendonor
yang berbeda dengan Uji Konfirmasi Golongan Darah
Jumlah seluruh pemeriksaan
konfirmasi golongan darah
x 100 %
59. 6. Suhu Penyimpanan Produk Darah Sesuai Standar
AB
B
O
A
DEFINISI OPERASIONAL
• Suhu penyimpanan produk darah harus diukur
minimal 2 kali per shift (setiap 4 jam)
• Suhu penyimpanan produk darah harus sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan berdasarkan
jenis komponen masing-masing.
60. NUMERATOR
Jumlah pencatatan suhu penyimpanan produk
darah yang sesuai standar.
DENUMERATOR
INKLUSI
EKSKLUSI
Jumlah pencatatan suhu penyimpanan
produk darah yang seharusnya dilakukan.
Seluruh alat penyimpanan produk darah
Tidak ada
FORMULA
6. Suhu Penyimpanan Produk Darah Sesuai Standar
Jumlah pencatatan suhu penyimpanan produk
darah yang sesuai standar
Jumlah pencatatan suhu penyimpanan produk darah
yang seharusnya dilakukan
X 100 %
62. • Kepuasan pasien adalah pernyataan tentang persepsi
pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh UTD
• Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan tabel
sampel dari Krejcie and Morgan
Unsur Survei Kepuasan Masyarakat adalah unsur-unsur
yang menjadi indikator pengukuran kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik, meliput:
(PERMENPAN RB NO 14/2017) :
a. Persyaratan
b. Sistem, mekanisme dan prosedur
c. Waktu penyelesaian
d. Biaya/tarif
e. Produk spesifikasi jenis pelayanan
f. Kompetensi pelaksana
g. Perilaku pelaksana
h. Penanganan pengaduan, saran dan masukan
i. Sarana dan prasarana
7. Kepuasan Pasien
63. Numerator
Total nilai persepsi
seluruh responden
Denumerator
Total unsur yang
terisi dari seluruh
responden
Inklusi
Seluruh pasien
Eksklusi
-
FORMULA
7. Kepuasan Pasien
Total nilai persepsi seluruh responden
Total unsur yang terisi dari seluruh
responden
X 25
69. Validasi data adalah penilaian keakuratan dan
kebenaran data yang dikumpulkan
Dilaksanakan oleh komite/ tim mutu yang
ditunjuk oleh pimpinan fasyankes
Bertujuan agar data yang diberikan
valid/shahih
Ada indikator mutu
baru
VALIDASI
Data akan
dipublikasikan
Tdp perubahan
system
pengumpulan data
Capaian data
berubah
Sumber data
berubah
Subjek
pengumpulan data
berubah
70. UJI VALIDASI DATA
Petugas Pengumpul Data Petugas Validasi Data
Populasi Sampel Populasi Sampel
≥ 640 128 sampel ≥ 480 48 sampel
320 – 639 20% dari total
populasi
161 – 480 48 sampel
64 – 319 64 sampel 17 – 160 Minimal 16 atau
10% populasi
< 64 100% populasi 1 - 16 100% populasi
1. Pengumpulan data
• Dilakukan oleh Petugas Pengumpul Data
• Mengumpulkan data dari Populasi atau
Sampel dari sumber data, dengan panduan
Profil Indikator dan menggunakan Formulir
Pengumpulan data yang telah disiapkan.
2. Validasi Data
• Dilakukan oleh Petugas Validasi Data
• Mengumpulkan data secara acak/random
sampel yang akan diukur dari seluruh populasi
atau sampel sumber data yang sama yang
digunakan oleh pengumpul data, dengan
panduan kamus, dan formulir pengumpulan
data yang sama dengan yang digunakan oleh
pengumpul data. Petugas validasi data tidak
perlu mengumpulkan semua data yang
dikumpulkan pengumpul data.
Jenis validasi yang rekomendasikan adalah
metode reproducibility yaitu diulangnya
pengukuran oleh orang yang berbeda,
menggunakan formulir/checklist/alat yang
sama dan dilakukan kondisi yang sama dan
pada populasi/sampel yang sama
Langkah uji validasi data dengan menggunakan
metode kesesuaian hasil pengukuran (Measure Result
Agreement)
3. Hitung kesesuaian, Valid jika min 90%
71. ANALISIS DATA
v Suatu proses atau upaya untuk
menggabungkan dan mengubah data
menjadi informasi yang dapat
dipahami dan berguna dalam
membuat kesimpulan atau membuat
keputusan.
v Unit yang bertanggung jawab, dapat
dibantu oleh komite/tim mutu untuk
melakukan analisis data tersebut.
v Disajikan dalam bentuk yang mudah
dibaca dan dimengerti, untuk
memudahkan interpretasi
Disajikan dalam bentuk :
Narasi, Tabel, Diagram
1. Pencapaian dibandingkan dari waktu
ke waktu
2. Pencapaian dibandingkan dengan
target
3. Pencapaian dibandingkan dengan
pencapaian fasyankes sejenis lainnya
4. Pencapaian dibandingkan dengan
standar atau referensi best practice
72. PELAPORAN INM MELALUI
APLIKASI MUTU FASYANKES
mutufasyankes.kemkes.go.id
APLIKASI INM
FORM IKP
UPLOAD DOKUMEN
KOMITMEN MUTU
UPLOAD LAB
READINESS
73. LANGKAH AWAL
MASUK KE
ALAMAT WEB
MASUKKAN
USER
MASUKKAN
PASSWORD
mutufasyankes.kemkes.go.id
KODE REGISTRASI
LABORATORIUM
1234
(boleh diganti)
76. TAHAPAN PENGUKURAN INDIKATOR MUTU
VALIDASI
DATA
02
KOMUNIKASI
DAN
PELAPORAN
04
ANALISA
DATA
03
PENGUMPULAN
DATA
01
77. ASPEK YURIDIS PENGUKURAN INM
1. RPMK AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT, KLINIK, LABORATORIUM
KESEHATAN DAN UNIT TRANSFUSI DARAH
2. RPMK INDIKATOR NASIONAL MUTU PELAYANAN KESEHATAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT ,
RUMAH SAKIT, LABORATORIUM KESEHATAN DAN UNIT TRANSFUSI DARAH
78. 78
1. Sejalan dengan Program Prioritas Nasional
2. Besaran Dampak
3. Berbasis Bukti
4. Defensibility (Dapat dipertanggungjawabkan)
5. Feasibilitas (Dapat di akses)
6. Akurasi
7. Actionability (Perubahan Perilaku dapat memperbaiki
Pencapaian
8. Dapat diperbandingkan
9. Kredibel
10. Jelas
KRITERIA
PEMILIHAN
INDIKATOR
79. Kejelasan terminologi/definisi operasional yang
digunakan
Kapan pengumpulan data (kapan indikator harus
di update), kapan harus dianalisis, cara analisis,
dan interpertasinya
Numerator dan denominator
Dari mana data diperoleh (sistem informasi
untuk mendukung perolehan data)
Target
Ada kejelasan tujuan dan latar belakang dari
tiap-tiap indikator, mengapa indikator tersebut
penting dan dapat menunjukkan tingkat kinerja
organisasi/bagian/unit kerja
Cara Menyusun Indikator
80. PROFIL INDIKATOR
Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa
menyebutkan satuan pengukuran.
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data,
analisis situasi.
Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi keselamatan
pasien (safe), efektif (effective), efisien (efficient), berorientasi kepada pasien
(people-centred), tepat-waktu (timely), adil (Equitable) dan terintegrasi
(Integrated)
Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu
Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran
indikator untuk menghindari kerancuan
Tipe Indikator Input, Proses, Output, Outcome
Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan
Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang
memiliki karakteristik tertentu
Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
81. PROFIL INDIKATOR
Kriteria Inklusi, Eksklusi
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
Desain Pengumpulan Data Retrospektif, Concurrent (Survei harian)
Sumber Data Asal data yang diukur (Data Primer, Data Sekunder)
Instrumen Pengambilan Data Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi refresentatif.
Menyesuaikan kaidah statistik
Frekuensi Pengumpulan Data Kekerapan pengumpulan data
Periode Pelaporan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melaporkan data
Periode Analisa Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis data
Penyajian Data Cara menampilkan data
Penanggung Jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengakomodir upaya pencapaian
target yang ditetapkan.