Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas latar belakang dan perkembangan kurikulum di Indonesia mulai dari tahun 1968 hingga 2013.
2) Beberapa kurikulum yang dijelaskan antara lain kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004 (KBK), 2006 (KTSP), dan 2013.
3) Pembaharuan kurikulum memerlukan perubahan pada beberapa aspek seperti tenaga kependidikan, isi kurikulum, proses
2. Hengki Afrianto (18086044) Afrina Suci (18086001)
Danang Widianto(18086098) Kelvin Pratama (18086151)
OLEH
KELOMPOK 1
KURIKULUM DAN PERENCANAAN
PEMBELAJARAN PJOK
3.
4. A.
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pendidikan, Dengan perkembangan ilmu pengetahuan
tersebut, maka kurikulum pun harus mengalami perkembangan
kearah yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman supaya
pendidikan dinegara Indonesia tidak mengalami ketertinggalan
dengan negara lain.
Jadi, pembaharuan kurikulum adalah suatu
gagasan/praktek kurikulum baru dengan menggunakan
bagian-bagian yang potensial, dari kurikulum tersebut dengan
tujuan untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan
5. B. LATAR BELAKANG PEMBAHARUAN KURIKULUM
Pembaharuan Kurikulum Dilakukan Dengan Maksud Untuk
Mencari Suatu Model Kurikulum Yang Tepat Untuk Mememuhi
Kebutuhan Dan Tuntutan Masyarakat Yang Senatiasa Terus Berubah
Dan Terus Berkembang. Dalam Melaksanakan Pembaharuan Itu
Menyangkut Berbagai Faktor, Apakah Faktor Orang-orang Yang
Terlibat Dalam Pendidikan Seperti Guru, Kepala Sekolah, Pengawas
Dan Supervisor Sekolah. Peserta Didik, Orang Tua Peserta Didik, Staf
Administrasi Pendidikan (Sekolah) Dan Pihak-pihak Lain Yang
Terlibat.
6. No TAHUN FOKUS ORIENTASI
1 1968 Lebih Bersifat Teoristis
2 1975 Terminal Objectives (Tiu, Tik)
3 1984 Keterampilan Proses (CBSA Project)
4 1994 Munculnya Pembagian Kamar Antara Kurikulum
Nasional Dengan Kurikulum Muatan Local
5 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
6 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
7 2013 Peningkatan pada aspek afektif, kognitif dan
Psikomotorik
7. 1. Kurikulum 1968
Pada masa ini siswa hanya berperan sebagai pribadi yang masif, dengan hanya menghapal
teori-teori yang ada, tanpa ada pengaplikasian dari teori tersebut
2. Kurikulum Periode 1975
Pada kurikulum ini peran guru menjadi lebih penting, karena setiap guru wajib untuk
rincian tujuan yang ingin dicapai selama proses belajar-mengajar berlangsung. Tiap guru harus
detail dalam perencanaan pelaksanaan program belajar mengajar. Kurikulum ini banyak
kritikan, dikarenakan guru terlalu disibukkan menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap
kegiatan pembelajaran.
3. Kurikulum 1984, Kurikulum 1975 yang Disempurnakan
Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan,
mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Model
CBSA ini sayang nya banyak sekolah yang kurang mampu menafsirkan, sehingga Guru tidak
bisa Mengendalikan Kelas.
8. 4. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
Kurikulum ini mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan
maksud sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga
tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima
materi pelajaran cukup banyak, Dengan kata Lain kurikulum ini ingin
mengkombinasikan antara Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984.
5. Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
KBK mempunyai ciri-ciri, menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa
baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan
keberagaman. Kegiatan belajar menggunakan pendekatan dan metode
bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya
yang memenuhi unsur edukatif.
9. 6. Kurikulum Periode KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran) 2006
Kurikulum ini hampir mirip dengan Kurikulum 2004. Perbedaan
menonjol terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu
mengacu pada jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan Indonesia.
Kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Guru dituntut mampu mengembangkan sendiri
dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan daerahnya.
7. Kurikulum Periode 2013
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan, modivikasi dan
pemutakhiran dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 lebih
menitikberatkan pembentukan sikap atau afektif serta aspek kognitif
psikomotorik
10. A.Tenaga kependidikan
Mereka harus berubah perilaku jika ada pembaharuan kurikulum sehingga
pembaharuan itu dapat berhasil dengan baik.
B. . Isi dan Struktur Mata Pelajaran
Isi/bahan mata pelajaran akan mengalami penyesuaian baik penambahan
atau perubahan, hal ini menuntut untuk disedikannya buku-buku pedoman,
buku-buku pelajaran yang sesuai dengan isi dan struktur mata pelajaran
tersebut untuk menunjang pelaksanaan pembaharuan kurikulum.
11. C. Belajar Mengajar
Hubungan guru dan peserta didik dapat berubah, pada kurikulum
yang berpola separated subject matter yang l;ebih menekankan pada
penguasaan pengetahuan, anak kurang aktif dalam proses belajar
mengajar, tetapi gurulah yang paling banyak berperan.
D. Sarana dan Prasana Pendidikan
Perubahan kurikulum juga menuntut
disediakannya sarana dan prasana yang
menunjang pelaksanaan pembaharuan tersebut
seperti alat-alat pelajaran : globe, OHP, film
radio, ruang kesenian/praktek, perpustakaan
dan laboraturium. Dalam penyediaan ini
tentunya memerlukan biaya yang cukup besar
dan waktu
E.Sistem Evaluasi
Dalam hal akan terjadi perubahan
sistem evaluasi baik terhadap
evaluasi keberhasilan pelaksanaan
kurikulum secara keseluruhan
maupun sistem penilaian
keberhasilan pembelajaran di
sekolah atau dikelas