Dokumen tersebut membahas jenis-jenis kurikulum dan kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia, termasuk kurikulum 1968, 1975, 1984, 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Bahan bacaan 1.1 rasional pengembangan dan pelaksanaan kurikulum
Nurhayanti jenis jenis kurikulum
1. JENIS-JENIS KURIKULUM
Pergantian kurikulum adalah hal biasa dan
keniscayaan dalam rangka merespon
perkembangan masyarakat yang begitu cepat.
Pendidikan harus mampu menyesuaikan
dinamika yang berkembang, karena kurikulum
peran utama dalam mencapai tujuan
pendidikan.
2. A. Jenis-Jenis Kurikulum
Jenis kurikulum dari sudut guru sebagai pembimbing
kurikulum:
1. Open curriculum (kurikulum terbuka)
2. Close curriculum (kurikulum tertutup)
3. Guide curriculum (kurikulum terbimbing)
3. Berdasarkan struktur mata pelajaran, ada tiga
jenis kurikulum sebagai berikut:
1. Separated subject curriculum, yaitu semua bahan
pelajaran terpisah.
2. Corelated curriculum, yaitu tiap-tiap mata
pelajaran mempunyai hubungan.
3. Integrated curriculum, yaitu beberapa mata
pelajaran dipadukan.
5. Kurikulum 1968 Kurikulum 1975
Tujuan pendidikan menurut Kurikulum ini ditetapkan
kurikulum 1968 adalah ketika menteri pendidikan
mempertinggi mental-moral Letjen TNI Dr. Syarif
budi pekerti dan memperkuat Thajeb (1973-1978).
keyakinan beragama, Kurikulum 1975 memiliki
mempertinggi kecerdasan
sifat integrated curriculum
dan keterampilan, serta
organization. Ketika belum
membina atau
mengembangkan fisik yang semua sekolah
kuat dan sehat. mengimplementasikan
Pada waktu diberlakukan Kurikulum 1975, dirasakan
Kurikulum 1968 yang kurikulum ini tidak bisa
menjabat menteri pendidikan mengejar kemajuan pesat
adalah Mashuri, S.H. masyarakat.
6. Kurikulum 1984 Kurikulum 1994
Kurikulum ini ditetapkan
Ditetapkan Prof. Dr. ketika menterui
Nugroho Notosusanto pendidikan oleh Prof. Dr.
seorang ahli sejarah Ing. Wardiman
Indonesia. Kurikulum 1984 Djojonegoro. Ketika
memiliki pedekatan cara reformasi bergulir 1998,
siswa belajar aktif. Dalam kurikulum 1994 mengalami
perjalananannya, penyesuaian dalam rangka
Kurikulum 1984 dianggap mengakomodasi tuntutan
oleh banyak kalangan sarat reformasi. Oleh karena itu,
beban sehingga diganti muncul Suplemen
dengan kurikulum 1994 Kurikulum 1994 yang lahir
yang lebih sederhana. pada tahun 1999.
7. Kurikulum Berbasis Kompetensi peserta didik diarahkan
untuk menguasai sejumlah kompetensi sesuai dengan
standar yang telah ditentukan. Kurikulum Berbasis
Kompetensi digagas ketika Menteri Pendidikan dijabat
oleh Prof. Abdul Malik Fadjar, M.Sc. Ujicoba KBK menuai
banyak kritik, baik para ahli pendidikan maupun para
praktisi pendidikan. Beberapa kritik pada kurikulum ini
yaitu:
8. a) Masih sarat dengan materi sehingga ketakutan
guru yang akan dikejar-kejar materi seperti
yang terjadi pada Kurikulum 1994 akan
terulang kembali.
b) Pemerintah pusat, dalam hal ini Departemen
Pendidikan Nasional masih terlalu intervensi
dalam kewenangan sekolah dan guru untuk
mengembangkan kurikulum tersebut.
c) Masih belum jelas (bias) pengertian
kompetensi sehingga ketika diterapkan pada
standar kompetensi kelulusan belum terlalau
aplikatif.
d) Sistem penilaian yang belum jelas terukur.
9. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan revisi
dari KBK. Dalam KTSP beban belajar siswa sedikit
berkurang dan tingkat satuan pendidikan (sekolah, guru,
dan komite sekolah) diberikan kewenangan untuk
mengembangkan kurikulum, seperti membuat indikator,
silabus, dan beberapa komponen lainnya. Penilaian
menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
pencapaian materi.
10. PENUTUP
Kurikulum memiliki dimensi jangka
panjang karena proses pendidikan
adalah mempersiapkan manusia untuk
dapat hidup layak dimasa depan, suatu
masa tidak mesti sama bahkan
cenderung berbeda dengan masa kini.
Oleh:
Nurhayanti Retnamasari