1. `
MODULPERKULIAHAN
MANAJEMEN
KONSTRUKSI
Quality Management
Fakultas Program Studi e-learning Kode MK Disusun Oleh
FakultasTeknik
Perencanaan dan
Desain
Program Studi
Teknik Sipil
07
81004 Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM
Abstrak Kompetensi
Modul ini memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa mengenai pengertian dan fungsi
manajemen, pengertian proyek, manajemen
proyek, unsur-unsur yang terlibat serta
hubungan kerja diantaranya mereka
Mahasiswa mengetahui dan memahami
pengertian manajemen proyek, unsur-unsur
yang terlibat dan hubungan kerja diantara
mereka.
2. 2017
10 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
1. PENDAHULUAN
Kontrol kualitas dan keamanan merupakan perhatian yang semakin penting bagi
manajer proyek. Cacat atau kegagalan dalam sarana yang dibangun dapat menghasilkan
biaya yang sangat besar. Bahkan dengan cacat kecil, pembangunan kembali mungkin
diperlukan dan operasi fasilitas terganggu. Sehingga akan meningkatan biaya dan
keterlambatan durasi proyek
3. 2017
11 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
2. PENGENDALIAN KUALITAS
Project Quality Management merupakan proses yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa
proses dan hasil akhir proyek akan memberikan kepuasan mutu seperti yang telah ditetapkan.
Dalam Manajemen Kualitas Proyek ( Project Quality Management)
Kualitas adalah Segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan
pelanggan (meeting the needs of customers).
Pelanggan adalah Orang yg tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung
padanya
Mutu : merupakan hal yang paling penting selain waktu dan biaya dalam rangka
kesuksesan proyek. Tujuan utama adalah menghasilkan produk yang tepat guna dan
mencapai customer satisfaction. system mutu meliputi struktur organisasi,
pertanggungjawaban, prosedur, proses dan berbagai sumber daya untuk
mengimplementasikan manajemen mutu.
Tujuan Program sasaran mutu berdasar PMBOK:
Fitness of use (tepat guna)
hasil layanan/serahan harus memuaskan kebutuhan yang sebenarnya Jika satu produk
atau layanan mempunyai kapabilitas untuk dapat digunakan, artinya memenuhi
persyaratan dari harapan pelanggan secara ekonomi
Customer satisfaction (kepuasan pelanggan)
Produk /layanan sesuai dengan harapan pelanggan dan memberikan kepercayaan
bahwa produk atau jasa yang diberikan memiliki nilai secara ekonomi.
Conformance to the requirements (sesuai persyaratan)
Proyek harus menghasilkan apa yang dipersyaratkan dalam spesifikasi secaratepat/yang
pelanggan harapkan.
Pengendalian mutu dilakukan selama proses pembuatan produk. Verifikasi dilakukan apabila
dalam pengawasan dan pemeriksaan ditemukan penyimpangan terhadap prosedur. Produk
akhir yang telah memenuhi standar dan telah diverivikasi diserahkan kepada pelanggan.
Berdasarkan standar yang telah disepakati bersama, pelanggan akan melakukan penilaian
akhir dan memutuskan apakah produk akan diterima atau tidak. Salah satu ciri dari sisitem
pengendalian kualitas modern adalah bahwa didalamnya terdapat ativitas yang berorientasi
pada tindakan pencegahan kerusakan, dan bukan berfokus pada upaya untuk mendeteksi
kerusakan saja.
4. 2017
12 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
Dari Gambar diatas tampak bahwa sistem pengendalian proses dapat digambarkan
sebagai suatu sistem umpan balik (feedback system). Strategi peningkatan terus-menerus
membawasuatu proses berada di bawah pengendalian data karakteristik kualitas yang diukur
dan dianalisa serta diintrepetasikan dengan menggunakan metode analisa data yang relevan
termasuk teknik-tekinik statistika. Dengan demikian, pengendalian proses harus
menggunakan dat kualitas, yang secara terus-menerus dikumpulkan dan dianalisis agar
menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan
proses, sehingga proses itu memiliki kemampuan (kapabilitas) untuk memenuhi spesifikasi
produk yang diinginkan oleh pelanggan. Hubungan Kualitas, Harga dan Nilai dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dari gambar dapat dilihat bahwa nilai suatu barang / produk
dipengaruhi oleh kualitas dan harga. Kualitas akan memberikan
dampak positif terhadap nilai produk, jadi semakin baik
kualitasnya maka semakin tinggi pula nilai produk.
Sebaliknya harga akan berdampak negatif terhadap nilai
barang.
Suatu ukuran performa sistem total quality adalah adanya biaya yang berhubungan dengan
kualitas, dan analisa biaya berdasarkan fungsi waktu merupakan cara menuju sistem
pengendalian kualitas yang efektif. Kesadaran tentang manfaat dari sistem kualitas, yang
diukur dengan total quality cost, memerlukan waktu yang lama. Pengaruh adanya perubahan
tertentu pada proses biasanya akan dirasakan kemudian hari. Dapat dilihat dampak setelah
dilakukan quality management pada gambar berikut:
5. 2017
13 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
a) Quality & Cost Relationship (PMBOK) b) Cost of Quality Before and After Quality Initiative
American Society for Quality Control (1971) membagi biaya kualitas / quality cost menjadi 4
kelompok :
a. Prevention Cost
Prevention costs dikeluarkan pada saat perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan
sistem kualitas.
Biaya ini termasuk gaji dan biaya pengembangan untuk desain produk, proses dan
desain perlengkapan, teknik proses pengendalian (melalui suatu sarana seperti grafik
pengendalian), pemodelan sistem informasi dan semua biaya yang berhubungan
dengan pembuatan produk dengan segera untuk pertama kalinya. Selain itu, biaya
yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan dimasukkan dalam kategori ini. Biaya
yang berkaitan dengan pencarian dan pembuangan produk cacat, perubahan proses
dan biaya pemeriksaan kualitas termasuk prevention cost
b. Appraisal Cost
Appraisal costs berkaitan dengan pengukuran, pengevaluasian atau pemeriksaan
produk, komponen, atau material yang dibeli untuk menentukan tingkat pemenuhan
terhadap standar ketentuan.
Biaya yang termasuk di dalamnya seperti urusan inspeksi dan pengetesan material
yang datang sebagaimana inspeksi produk dan pengetesan pada berbagai tahap
dalam proses manufaktur dan pada penerimaan akhir Biaya lain yang termasuk
kategori ini adalah biaya untuk penyelesaian dan pemeliharaan alat ukur dan
perlengkapan dan biaya pemakaian material dan produk pada tes destruktif (tes
penghancuran) atau penghancuran dengan tes tahan uji.
Appraisal costs biasanya terjadi selama atau setelah produksi, tetapi sebelum produk
dikeluarkan bagi customer. Oleh sebab itu, biaya ini dikaitkan dengan pengelolaan
6. 2017
14 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
produk, sedangkan prevention costs berhubungan dengan pelaksanaan maksud atau
tujuan. Appraisal cost biasanya menurun seiring waktu dikarenakan ketidaksesuaian
dengan standar dicegah sebelum terjadi.
c. Internal Failure Cost
Internal Failure Cost dikeluarkan pada saat produk, komponen, material dan
pelayanan tidak dapat memenuhi persyaratan kualitas sebelum pengalihan
kepemilikan pada costumer. Biaya ini tidak akan ada apabila produk telah sesuai
ketentuan.
Internal failure cost termasuk biaya pembatalan dan rework material, tenaga kerja dan
overhed yang berkaitan dengan produksi, downgrading (selisih antara harga jual
normal dan harga yang dikurangi karena alasan kualitas), inspeksi ulang dan
pengujian ulang.
d. External Failure Cost
External failure cost dikeluarkan pada saat produk tidak memuaskan customer. Jika
semua produk sesuai, maka biaya ini tidak ada.
Biaya ini termasuk biaya yang dikeluarkan karena adanya komplain dari customer,
seperti biaya investigasi dan penyesuaian produk, dan biaya yang berkaitan dengan
penerimaan, penyelesaian, perbaikan, dan penggantian produk yang tidak sesuai.
Harga warranty (selama produk yang gagal dalam waktu warranty) dan biaya
kekurangan produk (biaya atau bonus sebagai masalah tanggungjawab terhadap
produk) juga masuk dalam kategori ini.
Penurunan external failure cost terjadi pada saat quality control system dilaksanakan
dengan baik. Quality system menyebabkan penurunan internal and external failure
costs, yang kemudian mengurangi total quality cost.
7. 2017
15 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
3. TAHAPAN SISTEM KUALITAS
Tahap Quality System (PMBOK)
a. INSPEKSI
Inspeksi merupakan kegiatan mengkaji karakteristik obyek dalam aspek mutu, dalam
hubungannya dengan suatu standar yang ditentukan.
b. QUALITY ASSURANCE
Aktivitas yang terencana dan sistematis yang dilakukan dalam suatu proses untuk
mencapai tingkat mutu yang telah diinginkkan.
Tujuan akhirnya adalah : untuk memberi keyakinan / memberi kepercayaan kepada
konsumen bahwa semua perencanaan, perancangan dan pelaksanaan yang dilakukan
sudah sesuai dengan standar-standar yang berlaku, serta syarat-syarat yang
dispesifikasikan dalam kontrak agar dapat meminimalkan Product inconsistency
sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Dalam suatu produk, maka QA dapat berupa Pemastian mutu ( Guarantee ) dari sudut
pandang Kontraktor Jaminan mutu ( Warranty ) dari sudut pandang Konsumen
c. QUALITY CONTROL
QC merupakan bagian atau unsur dari QA, yang dapat dilihat dari dua sisi :
- Dari sisi perancangan adalah merupakan tindakan pemeriksaan, pengujian dan
pengukuran untuk mengetahui atau membuktikan bahwa perancangan telah sesuai
dengan kriteria dan persyaratan yang telah digariskan
8. 2017
16 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
- Dari sisi pelaksanaan adalah merupakan tindakan pemeriksaan, pengujian dan
pengukuran untuk mengetahui dan membuktikan bahwa bahan, peralatan,
komponen, instalasi serta struktur yang dibuat, dibeli dan dibangun sesuai dengan
prosedur, gambar dan spesifikasi proyek.
-
d. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
merupakan peningkatan secara terus menerus yang dilakukan oleh setiap orang dalam
organisasi untuk memahami, memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan .
Konsep P-D-C-A (Plan-Do-Check-Action) merupakan langkah-langkah yang sering
dugunakan dalam analisis dan solusi masalah kualitas
Plan, terlebih dahulu rencanakan segala sesuatu berdasarkan:
- Guide Line dan tujuan
- Cara untuk dapat mencapai tujuan agar sepraktis mungkin
Do, untuk mulai pelaksanaan, perhatikan beberapa syarat :
- Cara pelaksanaan harus terperinci dan dapat dimengerti, untuk itu perlu suatu
latihan maupun pendidikan terlebih dahulu
- Pelaksanaan disesuaikan menurut apa yang telah direncanakan
Check, setelah mengerjakan apa yang direncanakan, adakan pemeriksaan :
- Apakah cara sesuai dengan rencana
- Apakah hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan
- Jika hasil tidak baik, cari apa penyebabnya
Action, ambil tindakan setelah dilakukan pemeriksaan. Hasil yang jelek harus diperbaiki
memperbaiki cara kerjanya.
9. 2017
17 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
Quality Team pada sebuah proyek terdiri dari senior management, project manager, project
staff, client, vendor and supplier, subcontractor and regulatory authorities
Quality Team pada sebuah proyek
Pengukuran Kualitas
Beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran kualitas adalah sebagai berikut:
Six Sigma Concepts
Semakin tinggi target sigma yang dicapai, maka kinerja sistem industri akan semakin
baik. Six Sigma Concepts sebagai berikut : apabila produk (barang/jasa) diproses pada
tingkat kualitas six sigma (6-sigma), maka diharapkan adanya 3,4 kegagalan per sejuta
kesempatan (DPMO-Defect per million opportunity) atau 99,99966% dari apa yang
diharapkan pelanggan akan ada pada produk itu.
Tujuan six sigma : Meningkatkan kepuasan pelanggan, Mengurangi waktu siklus,
Mengurangi defect
Quality Function Deployment
QFD didefinisikan sebagai alat perencanaan yang ditujukan untuk mengetahui
kebutuhan/harapan pelanggan. Inti QFD terletak pada kepentingan dan kebutuhan
pelanggan yang mengacu pada suara pelanggan. Keinginan pelanggan digunakan untuk
pengembangan produk. QFD membentuk matriks House of Quality yang menyatakan
keinginan dan harapan, dipertemukan dengan respon teknis perusahaan
Fishbone Diagram / Cause and Effect Diagram
Diagram ini bertujuan untuk identifikasi penyebab dari suatu permasalahan (akar
permasalahan). Dari akar permasalahan (root cause) tersebut dapat diinvestigasi dan
dilakukan perbaikan
Flow chart
Bagan yang menunjukkan sequencing (urutan proses) dari kegiatan yang akan berjalan
10. 2017
18 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
Check sheet
Form yang digunakan untuk menjelaskan “to do list” dan memonitor aktivitas yang telah
berjalan
Histograms
Diagram yang digunakan untuk mengetahui bentuk penyebaran dan frekuensinya
Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi
terbesar sampaidengan yang terkecil. Histogram juga menunjukkan kemampuan proses,
dan apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan spesifikasi
proses dan angka‑angka nominal, misalnya rata‑rata. Dalam histogram, garis vertikal
menunjukkan banyaknya observasi tiap‑tiap kelas
Pareto Diagram
Diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi kategori yang paling menonjol, misal :
aktivitas yang berbiaya terbesar
Scatter diagram
Diagram yang menunjukkan hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel
Control chart
Diagram yang digunakan untuk memonitor proses yang sedang berjalan dan mendeteksi
perubahan-perubahan yang terjadi pada output
11. 2017
19 Manajemen Konstruksi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
1. Ervianto,W.I., Teori Aplikasi Manajemen Konstruksi, Yogyakarta : Andi Offset.
2. H. N. Ahuja, S. M. AbouRizk dan D. S.P.1994,Project Management: Techniques in Planning and
Controlling Construction Projects, NewBYork: John Wiley and. Sons.
3. I. Soeharto, 1995, Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional, Jakarta: Erlangga.
4. A Guide to The Project Management Body of Knowledge, fifth edition, Project Management
Institute Inc, 2013