Dokumen tersebut merupakan tabel rencana zonasi kawasan pesisir yang membagi zonasi kawasan pesisir menjadi beberapa zona berdasarkan klasifikasi dan peruntukannya. Zona tersebut antara lain suaka alam laut yang bertujuan melindungi ekosistem terumbu karang, hutan mangrove yang bertujuan melindungi ekosistem mangrove, serta kawasan perlindungan setempat di pantai yang bertujuan melindungi wilayah pesisir.
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Didi Sadili
CBD tahun 2006 di Rio Brazil mencanangkan tiap Negara memiliki luas Kawasan Konservasi Perairan sebanyak 10% dari luas perairan Laut Yuridiksi Negara ybs
Indonesia telah mencanangkan target luasan Kawasan Konservasi Perairan sebanyak 10 juta Ha pada tahun 2010 dan 20 juta Ha pada tahun 2019.
bagaimana strategi Indonesia untuk mencapai target luasan tersebut?
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Didi Sadili
pengelompokkan pulau-pulau kecil berdasarkan letak geografis dan status peruntukannya menjadi hal yang penting, agar pengelolaannya seperti perencanaanya, pemanfaatannya, dan pengawasannya menjadi lebih baik dan terarah
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Didi Sadili
CBD tahun 2006 di Rio Brazil mencanangkan tiap Negara memiliki luas Kawasan Konservasi Perairan sebanyak 10% dari luas perairan Laut Yuridiksi Negara ybs
Indonesia telah mencanangkan target luasan Kawasan Konservasi Perairan sebanyak 10 juta Ha pada tahun 2010 dan 20 juta Ha pada tahun 2019.
bagaimana strategi Indonesia untuk mencapai target luasan tersebut?
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Didi Sadili
pengelompokkan pulau-pulau kecil berdasarkan letak geografis dan status peruntukannya menjadi hal yang penting, agar pengelolaannya seperti perencanaanya, pemanfaatannya, dan pengawasannya menjadi lebih baik dan terarah
Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut pada Tataran Konvensi IDidi Sadili
Keanekaragaman diantara makhluk hidup dari daratan, lautan, dan ekosistem akuatik, serta kompleksitas ekologinya yang merupakan bagian dari keanekaraman.
Keanekaragaman hayati mencakup : keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman genetika
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Mujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairanDidi Sadili
kawasan konservasi perairan dapat dimanfaatkan sumber daya ikannya di zona perikanan berkelanjutan oleh masyarakat di dalam atau di sekitar KKP tsb. sekarang bagaimana caranya memberikan akses kepada masyarakat tersebut
Habitat dugong adalah padang lamun dimana lamun merupakan makanannya. Lamun yang dimakan oleh dugong tidak hanya pucuk daunnya saja tetapi juga sampai ke akar akarnya dengan cara di’buldozer’. Keberadaan luasan lamun di indonesia semakin menyempit baik disebabkan oleh adanya degradasi lingkungan maupun karena alih fungsi dari ekosistem perairannya. Semakin menyempitnya luasan ekosistem lamun berakibat langsung terhadap keberadaan populasi dugong. Selain itu, tekanan terhadap dugong itu sendiri juga semakin meningkat terutama melalui pemanfaatan / penangkapan untuk diambil daging, gigi taring, tulang, dan air matanya.
Semua bagian dari tubuh dugong bernilai ekonomi tinggi, seperti dagingnya untuk dikonsumsi, gigi taringnya untuk pipa rokok, dan air matanya untuk parfum. Menurut Kiswara (2016); sebelum tahun 1990, populasi dugong di perairan Indonesia ada 10.000 ekor, pada tahun 1990 tinggal 1000 ekor, dan kini mungkin tersisa sedikit sekali.
Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut pada Tataran Konvensi IDidi Sadili
Keanekaragaman diantara makhluk hidup dari daratan, lautan, dan ekosistem akuatik, serta kompleksitas ekologinya yang merupakan bagian dari keanekaraman.
Keanekaragaman hayati mencakup : keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman genetika
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Mujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Pengantar pedoman umum RBFM di kawasan konservasi perairanDidi Sadili
kawasan konservasi perairan dapat dimanfaatkan sumber daya ikannya di zona perikanan berkelanjutan oleh masyarakat di dalam atau di sekitar KKP tsb. sekarang bagaimana caranya memberikan akses kepada masyarakat tersebut
Habitat dugong adalah padang lamun dimana lamun merupakan makanannya. Lamun yang dimakan oleh dugong tidak hanya pucuk daunnya saja tetapi juga sampai ke akar akarnya dengan cara di’buldozer’. Keberadaan luasan lamun di indonesia semakin menyempit baik disebabkan oleh adanya degradasi lingkungan maupun karena alih fungsi dari ekosistem perairannya. Semakin menyempitnya luasan ekosistem lamun berakibat langsung terhadap keberadaan populasi dugong. Selain itu, tekanan terhadap dugong itu sendiri juga semakin meningkat terutama melalui pemanfaatan / penangkapan untuk diambil daging, gigi taring, tulang, dan air matanya.
Semua bagian dari tubuh dugong bernilai ekonomi tinggi, seperti dagingnya untuk dikonsumsi, gigi taringnya untuk pipa rokok, dan air matanya untuk parfum. Menurut Kiswara (2016); sebelum tahun 1990, populasi dugong di perairan Indonesia ada 10.000 ekor, pada tahun 1990 tinggal 1000 ekor, dan kini mungkin tersisa sedikit sekali.
sebuah dokumen dummy yang berisikan mengenai profil dan karakteristik dari 18 pulau terluar di provinsi Maluku,
meliputi Pulau Asutubun, Pulau Batarkusu, Pulau Larat dan Pulau Selaru di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Pulau Wetar, Pulau Kisar, Pulau Meaitimirang, Pulau Liran, di Kabupaten Maluku Barat Daya. Serta Pulau Batu Goyang, Pulau Enu dan Pulau Enu Karang untuk wilayah Kabupaten Kepulauan Aru
Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...Fathur Fathur
Laporan hasil PKL mahasiswa Agrobisnis Perikanan, Universitas Brawijaya, sebagai wawasan, pengetahuan dan terapan hasil dari bangku kuliah pada keadaan lapang
s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairans e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di s
Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan juga suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses pembangunan dengan memperhatikan potensi wilayah tersebut.
Materi ini disampaikan oleh El Kail atau Lembaga Kajian Advokasi & Informasi Lingkungan Hidup dalam acara Amprokan Blogger Bekasi 2011, tanggal 17 September 2011
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Mujiyanto -
Perikanan dan usaha dalam bidang ekonomi telah dilaksanakan dan terintegrasi pada sumber daya pantai dan laut. Usaha-usaha seperti itu dapat berakibat pada kondisi kehidupan masyarakat pantai, keanekaragaman hayati, dan beberapa fungsi ekosistem di laut. Strategi konservasi terhadap sumber daya di dalam laut saat ini sedang dibutuhkan. Salah satu strategi yang ditawarkan adalah menetapkan Marine Coastal Protected Areas (MCPAs). MCPAs dapat dibentuk dengan mengikuti beberapa pertimbangan, sebagai contoh: persetujuan dari masyarakat dan para pemanfaat sumberdaya lain (stakeholders), yang secara langsung atau secara tidak langsung menggunakan wilayah pantai, kondisi dan kepekaan beberapa jenis terhadap adanya perubahan-perubahan lingkungan, dan yang paling penting adalah usaha untuk memonitor dan mengevaluasi perlindungan laut, melaksanakan program secara terus menerus. Strategi melalui manajemen MCPAs diharapkan bisa untuk menyelamatkan dan melindungi ketersediaan sumber daya pantai dan laut, khususnya pada sektor perikanan, dengan memerhatikan rendahnya ekonomi nelayan tradisional di Indonesia.
2. Kode
Zona
Zona
Kode
Klasif
ikasi
Zona
Peruntukan
Maksud dan Tujuan
Zona
Pernyataan Zonasi
Kegiatan yang Diijinkan,
Dilarang dan Bersyarat
Pedoman Pengelolaan
1 2 3 4 5 6 7 8
A1 Kawasan
Suaka
Alam
Laut dan
Perairan
A1.1 Suaka Alam
Laut
(Terumbu
Karang)
Maksud :
Untuk melindungi
ekosisitem terumbu
Tujuan :
Melindungi ekosistem
terumbu karang dari
berbagai intervensi
dengan membiarkan
ekosistem tersebut
tumbuh dan
berkembang secara
alami, guna menjamin
ketersediaan plasma
nutfah ke perairan
sekitarnya
A1.2. Hutan
Mangrove
Maksud:
Untuk melindungi
ekosistem mangrove
Tujuan :
1.Menetapkan kawasan
hutan mangrove
sebagai kawasan
konservasi. Lindung
2. Memberikan fungsi
perlindungan pada
kawasan pantai dan
lautan
3. Melestarikan hutan
mangrove
4.Meningkatkan
pengawasan dan
pengendalian
terhadap hutan
mangrove
A2 Kawasan
Perlindun
gan
Setempat
(KPS)
A2.1 Kawasan
Sempadan
Pantai
Maksud :
Kawasan Perlindungan
Setempat
diperuntukkan bagi
perlindungan pantai