Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''Sutrisna Sandi
presentasi ini berisi sebagian informasi mengenai lingkungan khususnya di kepulauan indonesia. terdapat banyak sekali potensi yang dapat di hasilkan oleh kaum pribumi untuk keberlangsungan kehidupan dalam hal perekonomian warga sekitar, sekaligus membiasakan hidup dengan menghormati alam sekitar supaya tidak tercemar dan tetap terjaga.
Apabila dalam presentasi ini terdapat kekeliruan atau kesalahan informasi silahkan di koreksi dan mohon untuk di lengkapi.
Thanks,
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''Sutrisna Sandi
presentasi ini berisi sebagian informasi mengenai lingkungan khususnya di kepulauan indonesia. terdapat banyak sekali potensi yang dapat di hasilkan oleh kaum pribumi untuk keberlangsungan kehidupan dalam hal perekonomian warga sekitar, sekaligus membiasakan hidup dengan menghormati alam sekitar supaya tidak tercemar dan tetap terjaga.
Apabila dalam presentasi ini terdapat kekeliruan atau kesalahan informasi silahkan di koreksi dan mohon untuk di lengkapi.
Thanks,
power point sumber daya alam laut yang di buat oleh anak anak kreatif kelas al fatih ponpes bumi Shalawat..anak anak itu adalah Rifqi fahrudin,A.Shobrur ridlo,M.ali fikri alan s.,dan Jundu muhammad m.i
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. okasyawalarkan
Floating net cages (KJA) is one means of marine aquaculture (mariculture) are placed in water will act as FADs or fish aggregating devices (FAD) as a gathering place for various types of fish. Similarly to the artificial reef will serve as the breeding (nursery grounds) for various types of fish.
In general, the target fish belonging -Fish economically important fishes associated with artificial reefs and floating net which interact in the mornings and afternoons differ in amount and kind, this is because of differences in the nature and behavior based on the type of fish species. The target fish population changes from day to night fish in diurnal seen mostly during the day will take refuge in the reef and replaced by a nocturnal species that are not visible during the day. The fish-eating plankton are usually widely spread around the reefs during the day and hide or take refuge in the crevices of the reef at night, it is a cause of differences in the amount of the target fish species associated with artificial reefs and floating net. Thus the association structure of the target fish around the artificial reefs and floating net can be concluded that as a shelter and as a visitor species.
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. okasyawalarkan
Floating net cages (KJA) is one means of marine aquaculture (mariculture) are placed in water will act as FADs or fish aggregating devices (FAD) as a gathering place for various types of fish. Similarly to the artificial reef will serve as the breeding (nursery grounds) for various types of fish.
In general, the target fish belonging -Fish economically important fishes associated with artificial reefs and floating net which interact in the mornings and afternoons differ in amount and kind, this is because of differences in the nature and behavior based on the type of fish species. The target fish population changes from day to night fish in diurnal seen mostly during the day will take refuge in the reef and replaced by a nocturnal species that are not visible during the day. The fish-eating plankton are usually widely spread around the reefs during the day and hide or take refuge in the crevices of the reef at night, it is a cause of differences in the amount of the target fish species associated with artificial reefs and floating net. Thus the association structure of the target fish around the artificial reefs and floating net can be concluded that as a shelter and as a visitor species.
Restore Ubin Mangroves (R.U.M.) Initiative pamphlet (Malay)Ria Tan
A community project to restore mangroves in abandoned aquaculture ponds at Pulau Ubin. Why restore mangroves? Who are involved? What will we be doing? Where will we be working?
Also, what is Ecological Mangrove Restoration (EMR)?
More details on the RUM blog http://rum-initiative.blogspot.sg/
power point sumber daya alam laut yang di buat oleh anak anak kreatif kelas al fatih ponpes bumi Shalawat..anak anak itu adalah Rifqi fahrudin,A.Shobrur ridlo,M.ali fikri alan s.,dan Jundu muhammad m.i
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. okasyawalarkan
Floating net cages (KJA) is one means of marine aquaculture (mariculture) are placed in water will act as FADs or fish aggregating devices (FAD) as a gathering place for various types of fish. Similarly to the artificial reef will serve as the breeding (nursery grounds) for various types of fish.
In general, the target fish belonging -Fish economically important fishes associated with artificial reefs and floating net which interact in the mornings and afternoons differ in amount and kind, this is because of differences in the nature and behavior based on the type of fish species. The target fish population changes from day to night fish in diurnal seen mostly during the day will take refuge in the reef and replaced by a nocturnal species that are not visible during the day. The fish-eating plankton are usually widely spread around the reefs during the day and hide or take refuge in the crevices of the reef at night, it is a cause of differences in the amount of the target fish species associated with artificial reefs and floating net. Thus the association structure of the target fish around the artificial reefs and floating net can be concluded that as a shelter and as a visitor species.
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. okasyawalarkan
Floating net cages (KJA) is one means of marine aquaculture (mariculture) are placed in water will act as FADs or fish aggregating devices (FAD) as a gathering place for various types of fish. Similarly to the artificial reef will serve as the breeding (nursery grounds) for various types of fish.
In general, the target fish belonging -Fish economically important fishes associated with artificial reefs and floating net which interact in the mornings and afternoons differ in amount and kind, this is because of differences in the nature and behavior based on the type of fish species. The target fish population changes from day to night fish in diurnal seen mostly during the day will take refuge in the reef and replaced by a nocturnal species that are not visible during the day. The fish-eating plankton are usually widely spread around the reefs during the day and hide or take refuge in the crevices of the reef at night, it is a cause of differences in the amount of the target fish species associated with artificial reefs and floating net. Thus the association structure of the target fish around the artificial reefs and floating net can be concluded that as a shelter and as a visitor species.
Restore Ubin Mangroves (R.U.M.) Initiative pamphlet (Malay)Ria Tan
A community project to restore mangroves in abandoned aquaculture ponds at Pulau Ubin. Why restore mangroves? Who are involved? What will we be doing? Where will we be working?
Also, what is Ecological Mangrove Restoration (EMR)?
More details on the RUM blog http://rum-initiative.blogspot.sg/
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
A. PERIKANAN
Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi
ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak
mengurangi populasi ikan.
Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per
tahun.
luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, sekitar 5,8
juta kilometer persegi.
Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat ada perbedaan secara umum
antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur. Di Indonesia bagian barat rata-
rata kedalaman laut 75 meter. Jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan
pelagis kecil. Di kawasan Indonesia Timur rata-rata kedalaman laut 4.000 meter.
Jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis besar seperti cakalang dan
tuna.
3. POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
A. PERIKANAN
Selain ikan yang tersedia di lautan,
penduduk Indonesia juga melakukan budi
daya ikan terutama di daerah pesisir. Di
pantai utara Pulau Jawa, banyak
masyarakat mengembangkan usaha budi
daya ikan dengan tambak.
Jenis ikan yang dikembangbiakkan di
tambak adalah ikan bandeng dan udang.
Kekayaan alam Indonesia berupa ikan
banyak diambil nelayan dari negara lain,
berupa praktik pencurian ikan atau illegal
fishing. Ada beberapa wilayah perairan
Indonesia yang paling rawan dengan
praktik pencurian ikan, yaitu laut Arafuru,
Papua di perairan Indonesia timur.
4. POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
B. HUTAN MANGROVE
Salah satu potensi sumber daya maritim
Indonesia adalah hutan mangrove atau
hutan bakau. Hutan mangrove atau hutan
bakau adalah tipe hutan yang berada di
daerah pasang surut air laut. Saat air
pasang, hutan mangrove digenangi air
laut. Saat air laut surut, hutan mangrove
bebas dari genangan air laut. Umumnya,
hutan mangrove berkembang dengan
baik di pantai yang terlindung, muara
sungai atau laguna.
Indonesia memiliki hutan mangrove
terluas di dunia dengan total 3,2 juta
hektar yang merupakan 22,4 persen dari
total luas hutan mangrove dunia.
5. POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
B. HUTAN MANGROVE
Dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia
adalah fungsi ekologis dan ekonomis.
a. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah
- sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari
makan, dan berkembang biak.
- Hutan mangrove juga dapat menstabilkan garis pantai, mengurangi erosi
dari gelombang badai, arus, gelombang, dan pasang surut
- Hutan mangrove dapat menjaga kualitas air dan mengurangi polusi dengan
menyaring material tersuspensi dan mengasimilasi nutrisi terlarut
b. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa
- nilai ekonomis dari kayu dan pepohonan dan makhluk hidup yang ada
di dalamnya. Biasanya kegunaan kayu bakau untuk bahan kayu bakar,
bahan pembuat arang dan bahan pembuat kertas.
- Tempat rekreasi seperti hutan wisata mangrove
6. POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
TERUMBU KARANG ADALAH :
Terumbu ( batuan sedimen kapur di laut ) yang terbentuk dari kapur
yang sebagian besar dihasilkan dari koral ( binatang yang
menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya )
Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di
dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km persegi
atau setara dengan 18 % dari terumbu karang yang ada di seluruh
dunia
Kekayaan terumbu karang di Indonesia, bukan hanya dari luasnya
tetapi juga dari keanekaragaman hayati yang ada didalamnya.
Kanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya
laut di Indonesia juga tertinggi di dunia.
7. POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
Mengapa terumbu karang banyak
ditemukan di wilayah Indonesia ?
- Karena Indonesia berada di
daerah tropis dan suhu
perairannya hangat
Pertumbuhan terumbu karang juga
akan baik pada kondisi air yang jernih
dan dangkal.
Kedalaman air yang baik untuk
tumbuhnya terumbu karang tidak lebih
dari 18 meter.
Terumbu karang mensyaratkan salinitas
( kandungan garam air laut ) yang tinggi
8. POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
FUNGSI DAN MANFAAT
TERUMBU KARANG :
1. Pelindung Ekosistem Pantai
Terumbu karang akan menahan d
an memecah energi gelombang se
hingga mencegah terjadinya abrasi
dan kerusakan di sekitarnya.
2. Sebagai penghasil oksigen
Terumbu karang mempunyai
kemampuan untuk memproduksi
oksigen sama seperti fungsi hutan di
daratan, sehingga menjadi habitat
yang nyaman bagi biota laut
3. Rumah Bagi Banyak Jenis
Mahluk Hidup
Terumbu karang menjadi tempat bagi hewan
dan tanaman yang
berkumpul untuk mencari makan,
berkembang biak, membesarkan anaknya,
dan berlindung.
4. Sumber Obat-Obatan
Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-
bahan kimia yang diperkirakan bis amenjadi
obat bagi manusia
5. Objek Wisata
Terumbu karang yang bagus akan menarik
minat wisatawan pada kegiatan diving, ka
rena
variasi terumbu karang yang berwarna-
warni dan bentuk yang memikat merupaka
n atraksi
tersendiri bagi wisatawan baik asing maup
un domestik.
9. POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
6. Daerah Penelitian
Penelitian akan menghasilkan
informasi penting dan akurat
sebagai dasar pengelolaan yang
lebih baik. Selain itu, masih
banyak jenis ikan dan organisme
laut serta zat-zat yang terdapat di
kawasan terumbu karang yang
belum pernah diketahui manusia
sehingga perlu penelitian yang
lebih intensif untuk
mengetahuinya.
10. POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
Penyebab Kerusakan Terumbu Karang
A. Kerusakan akibat manusia :
- Penambangan dan pengambilan karang.
- Penangkapan ikan dengan alat dan bahan yang merusak.
- Pencemaran dan sedimentasi.
- Pembangunan di kawasan pesisir
- Pembangunan di darat selain pembangunan pantai, pembangunan di
darat secara tidak langsung memberikan kontribusi sebagai penyebab
kerusakan terumbu karang.
- Aktivitas kegiatan industri di lepas pantai.
- Permintaan jenis ikan hias/ karang meningkat.
11. POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
Penyebab Kerusakan Terumbu Karang
A. Kerusakan akibat Alam :
- Torn of CrownSea Star (Acanthaster Plancii). Bintang laut berduri
merupakan hewan pemangsa karang yang cukup ganas.
- El-Nino. Kerusakan karang akibat gejala alam ini bersifat global, dan
diduga akibat terjadi perubahan suhu yang cukup tinggi, sehingga
menyebabkan karang mati dan menjadi putih yang dikenal dengan
proses “Bleeching”. Kerusakan karang yang cukup luas
akibat bleeching di perairan Indonesia terjadi pada tahun
1997, namun gejala ini tidak terlihat di perairan Maluku.
12. POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
Cara Mengatasi Kerusakan Terumbu Karang
Cara untuk bisa membantu mengkonservasi terumbu karang dengan
sederhana:
1. Terapkan prinsip 3 R (reduce-reuse-recycle) dan hemat energi. Terumbu
karang adalah ekosistem yang sangat peka terhadap perubahan iklim.
Kenaikan suhu sedikit saja dapat memicu pemutihan karang (coral
bleaching). Mass coral bleaching dapat diikuti oleh kematian massal
terumbu karang, seperti yang terjadi di hampir seluruh kawasan tropis
97-98, di Australia, 2002, dan di Karibia, 2006. Jadi apapun yang dapat
kita lakukan untuk mengurangi dampak global warming, akan sangat
membantu terumbu karang.
2. Buang sampah pada tempatnya. Hewan laut sering terkait pada
sampah-sampah sehingga mengganggu gerakannya. Sampah plastik
yang transparan banyak dibuktikan termakan oleh penyu karena tampak
seperti ubur-ubur. Sampah plastik ini akan mengganggu pencernaanya.
13. POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
Cara Mengatasi Kerusakan Terumbu Karang
. Dibanyak lokasi terumbu juga dijumpai karang dan biota laut lainnya
yang bersifat bentik, sessile (tidak dapat berpindah) yang mati
akibat tertutup lembaran-lembaran plastik.
3. Apabila berlibur, pilih dan pastikan operator/agen/tour menerapkan
prinsip ramah lingkungan.Bergabung dengan jejaring informasi , milist-
milist lingkungan, berbagi ilmu, informasi, pendapat, dan saling
berdiskusi, ajak orang lain untuk terlibat, membangun trend dan
gerakan, gaya hidup yang ramah lingkungan.
4. Bergabung dengan gerakan-gerakan sukarelawan, atau terlibat aktif dalam kegiatan
pelestarian lingkungan. Ada berbagai kegiatan yang bisa rekan-rekan ikuti, seperti jaringan
sukarelawan survei terumbu karang (JKRI), trip-trip penelitian, reboisasi, magang di
lembaga pelestarian lingkungan dan lain-lainnya.
Sumber - https://www.dosenpendidikan.co.id/terumbu-karang/