Dokumen tersebut membahas tentang virus, termasuk debat apakah virus termasuk makhluk hidup atau benda mati, sejarah penemuan virus, ciri-ciri virus seperti ukuran, struktur, dan reproduksi melalui siklus litik dan lisogenik, serta peranan virus yang dapat merugikan dengan menyebabkan penyakit atau menguntungkan dengan membuat antitoksin dan vaksin.
2. Pertanyaannya apakah virus termasuk
mahkluk hidup atau benda mati ?
Sebagai
mahkluk hidup :
Dapat
berkembang
biak
Sebagai benda
mati :
Dapat
dikristalkan
Kesimpulannya:
Virus dapat
dikatakan
sebagai benda
mati maupun
mahkluk hidup
3. Sejarah penemuan virus
Adolf Mayer (1882), ilmuwan Jerman menemukan adanya
penyakit yang menimbulkan bintik kekuningan pada daun
tembakau yang disebabkan oleh bakteri.
Dmitri Ivanovski (1892),
ilmuwan Rusia menyaring getah tanaman tembakau yang
sakit dengan penyaring bakteri tetapi partikel yang
menyerang tembakau tersebut lolos dari penyaring bakteri
Martinus W. Beijeinck (1897), berpendapat bahwa ada
agen yang menginfeksi tanaman tembakau, meskipun ia
sendiri belum mengetahui hal itu. Beijerinck menyebut agen
penginfeksi itu sebagai virus lolos saring (filterable virus).
Wendell Stanley (1935), berhasil mengkristalkan partikel
yang menyerang tanaman tembakau. Partikel mikroskopis
tersebut dinamakan TMV (Tobacco Mozaic Virus).
4. Ciri-Ciri Virus
1. SifatVirus
Tubuh virus, terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau
RNA.
Proses reproduksi virus, hanya memerlukan asam nukleat.
Virus berukuran sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron.
Virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri
di luar sel-sel hidup. Pendapat lain mengatakan bahwa virus
bukanlah makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk
hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup untuk
memperbanyak diri.
Multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes.
Virus dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan
dapat dicairkan kembali.
6. Bagian tubuh
Virus
1. Kepala
Kepala berisi DNA /kapsid
(selubung protein). kapsid:
melindungi struktur dalam
dari virus terhadap
pengaruh luar. Satu unit
protein yang menyusun
kapsid disebut kapsomer.
Asam nukleat dengan
selubung kapsid disebut
nukleokapsid
2. Benang Ekor
3. Sarung ekor
4. Lempengan ekor
7. Ukuran Virus
Virus berukuran sangat kecil dan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron. Ukuran virus sekitar 20 – 300
milimikron, jauh lebih kecil dari ukuran bakteri,
yaitu 10 mikron. Untuk membuktikannya
Iwanovski dan M. Beijerinck melakukan
eksperimen dengan penyaringan.Ternyata virus
tetap lolos dari saringan keramik, serangkan
bakteri tersaring karena ukurannya lebih besar
daripada virus.
8. Reproduksi Virus
1. Daur litik
fase adsorbsi
Menggunakan ujung ekornya, fag
melekat atau menginfeksi bagian
tertentu dari dinding sel bakteri, daerah
itu disebut daerah reseptor. Virus
penyerang bakteri tidak memiliki
enzim-enzim untuk metabolisme, tetapi
rnemiliki enzim lisozim yang berfungsi
merusak atau melubangi dinding sel
bakteri. Sesudah dinding sei bakteri
terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka
seluruh isi fag masuk ke dalam hospes
(sel bakteri). Fag kemudian merusak
dan mengendalikan DNA bakteri.
9. Fase Replikasi (fase
sintesis)
DNA fag mengadakan
pembentukan DNA
(replikasi) menggunakan
DNA bakteri sebagai
bahan, serta membentuk
selubung protein. Maka
terbentuklah beratus-
ratus molekul DNA baru
virus yang lengkap dengan
selubungnya.
Fase Pembebasan virus
fag - fag baru / fase lisis
Sesudah fag baru
terbentuk, sel bakteri
akan pecah (lisis),
sehingga keluarlah fag
yang baru. Jumlah virus
baru ini dapat mencapai
sekitar 200.
Pembentukan partikel
bakteriofag memerlukan
waktu sekitar 20 menit.
10. Infeksi secara lisogenik
Fase adsorpsi dan
infeksi
Fag menempel pada
tempat yang spesifik.
Virus melakukan
penetrasi pada bakteri
kemudian
mengeluarkan
DNAnya ke dalam
tubuh bakteri.
Fase penggabungan
DNA virus bersatu dengan
DNA bakteri membentuk
profag. Dalam bentuk
profag, sebagian besar gen
berada dalam fase tidak
aktif, tetapi sedikitnya acla
satu gen yang selalu aktif.
Gen aktif berfungsi untuk
mengkode protein reseptor
yang berfungsi menjaga agar
sebagian gen profag tidak
aktif.
11. Fase pembelahan
Apabila bakteri membelah
diri, profag ikut membelah
sehingga dua sel anakan
bakteri juga mengandung
profag di dalam selnya. Hal
ini akan berlangsung terus-
menerus selama sel bakteri
yang mengandung profag
membelah. Jadi jelaslah
bahwa pada virus tidak
terjadi pembelahan sel,
tetapi terjadi penyusunan
bahan virus (fag) baru yang
berasal dari bahan yang
telah ada dalam sel bakteri
yang diserang.