Virus hanya dapat bereproduksi di dalam sel hidup dengan cara menginvasi sel dan memanfaatkan material genetik sel untuk bereproduksi. Penelitian awal mengenai virus dimulai dari penyakit virus pada tanaman tembakau pada abad ke-19. Virus memiliki ukuran sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
2. Virus adalah parasit berukuran
mikroskopik yang menginfeksi
sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di
dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup karena virus
tidak memiliki perlengkapan
selular untuk bereproduksi
sendiri.
MATERI
parasitologi
virus
Defini virus
3. Sejarah virus
Penelitian mengenai virus dimulai dengan
penelitian mengenai penyakit mosaik
yang menghambat pertumbuhan tanaman
tembakau dan membuat daun tanaman
tersebut memiliki bercak-bercak. Pada
tahun 1883, Adolf Mayer, seorang
ilmuwan Jerman, menemukan bahwa
penyakit tersebut dapat menular ketika
tanaman yang ia teliti menjadi sakit
MATERI
parasitologi
virus
4. 1. Percobaan A.Mayer pada Penelitian Virus
Tembakau yang
berpenyakit
Daunnya dihaluskan Ekstrak daun
Ekstrak daun
Tembakau yang
berpenyakit
Disemprotkan
Tanaman
tembakau
sehat
Tanaman
tembakau
menjadi sakit
5. Sejarah virus
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari
Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan
penyaring bakteri masih dapat menimbulkan
penyakit mosaik. Ivanowsky lalu
menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu
bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut
berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat
melewati saringan, atau bakteri tersebut
MATERI
bakteriofage
virus
6. 2. Percobaan Dmitri Ivanowski pada Penelitian Virus
Daun
tembakau yang
berpenyakit
dihaluskan
Penyaringan
ekstrak daun
tembakau yang
berpenyakit
Filtrat
daun
tembakau
yang
berpenyakit
Tanaman tembakau
menjadi sakit
Tanaman
tembakau
yang sehat
Disemprotkan
Filtrat
7. Sejarah virus
Tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda
menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang
sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena
kemampuannya menimbulkan penyakit tidak
berkurang setelah beberapa kali ditransfer antar
tanaman
MATERI
parasitologi
virus
8. Sejarah virus
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935,
setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat
berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit
mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik
tembakau.Virus ini juga merupakan virus yang pertama
kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada
tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E.
Pfankuch, dan H. Ruska.
MATERI
bakteriofage
virus
10. Virus tidak dapat diklasifikasikan sebagai sel
karena virus tidak memiliki nukleus dan
sitoplasma. Virus dapat berada di luar sel atau
di dalam sel. Di luar sel virus merupakan
partikel submikroskopis yang mengandung
asam nukleat yang dibungkus oleh protein dan
kadang mengandung makromolekul lain. Di
dalam sel, khususnya sel hidup, virus dapat
memperbanyak diri
MATERI
parasitologi
virus
11. Virus dapat sebagai agen penyakit (agents of
disease) dan agen hereditas (agents of
heredity).
Sebagai agen penyakit, virus dapat
menginfeksi sel dan akan menyebabkan
perubahan dalam sel, menyebabkan
gangguan fungsi sel, atau menyebabkan
kematian.
Sebagai agen hereditas, virus dapat
menyebabkan perubahan genetik dalam sel
MATERI
bakteriofage
virus
12. Virus antara benda mati dan benda hidup
Virus dikatakan makhluk hidup, karena virus
merupakan organisme peralihan antara
makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan
peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri
makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA
(asam deoksiribonukleat), mampu melakukan
metabolisme dan dapat berkembang biak pada
sel hidup.
MATERI
parasitologi
virus
13. Virus antara benda mati dan benda hidup
Virus dikatakan benda mati, karena tidak
memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan,
virus tidak dapat menjalankan fungsi
biologisnya secara bebas
MATERI
bakteriofage
virus
14. Penyusun virus
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil
asam nukleat yang diselubungi semacam
bahan pelindung yang terdiri atas protein,
lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya
MATERI
parasitologi
virus
15. Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu
lapisan pelindung. Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid.
Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa
berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral,
atau bentuk yang lebih kompleks. Kapsid
terbentuk dari banyak subunit protein yang
disebut kapsomer.
MATERI
parasitologi
virus
18. Struktur virus
. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi
kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut
kapsomer.
Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid
terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas
protein monomer yang yang terdiri dari rantai
polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus
sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi
lingkungan yang merugikan virus.
MATERI
bakteriofage
virus
19. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau
RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau
RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode
pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang
dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus
DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus
influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus
terdapat beberapa enzim.
MATERI
bakteriofage
virus
20. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada
inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang
dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi
sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
MATERI
parasitologi
virus
21. Ciri-ciri virus
Berukuran ultra mikroskopis
Parasit sejati/parasit obligat
Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T,
kumparan
Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA
saja atau RNA
Dapat dikristalkan
Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
MATERI
parasitologi
virus
22. Ukuran virus
Virus partikel berukuran sangat kecil yang dapat
menginfeksi hampir semua jenis makhluk hidup. Virus
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron,
karena ukurannya sangat mikroskopik
Virus terkecil berdiameter hanya 20 -30 nm (lebih kecil
daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun
sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.
Ukurannya rata-rata 50 kali lebih kecil dari bakteri
MATERI
parasitologi
virus
23. Cara hidup virus
Virus bersifat sebagai parasit obligat, virus tidak dapat
hidup dialam secara bebas, tetapi harus berada di dalam
makhluk hidup lain.
Apabila virus hidup didalam makhluk hidup, maka virus
akan berkembang biak. Misalnya sel bakteri, sel hewan
atau sel tumbuhan
MATERI
parasitologi
virus
24. Klasif ikasi virus
berdasarkan tempat hidupnya, dibedakan :
Virus bakteri
Virus yang menginfeksi bakteri adalah bakteriofag.
Bakteriofag dapat berkembang cepat sehingga dalam
waktu yang singkat dapat menghancurkan sejumlah
bakteri. Bakteriofag memiliki inti asam nukleat
berbentuk DNA ganda berpilin atau tunggal berpilin
atau RNA rantai tunggal. Contoh bakteriofag adalah E.
coli.
MATERI
parasitologi
virus
25. Virus hewan
Bahan genetik virus hewan adalah DNA ganda berpilin
atau RNA polinukleotida tunggal. Virus dapat
menimbulkan penyakit rabies (anjing gila), sampar pada
ayam, ebola pada kera, dan penyakit kuku pada ternak.
Virus ini dapat ditularkan secara kontak langsung atau
melalui perantara serangga.
MATERI
parasitologi
virus
26. Virus tumbuhan,
Sebagian besar penyakit pada tumbuh-tumbuhan
disebabkan oleh virus.
Bahan genetik dari virus tumbuh-tumbuhan
adalah RNA.
Virus ini dapat memasuki bagian dalam sel secara
aktif atau dapat melalui cedera, misalnya, cedera
akibat gosokan pada daun. Di alam virus
ditularkan secara kontak langsung atau melalui
vektor.
MATERI
parasitologi
virus
27. Virus yang menyerang manusia
Virus yang menyerang manusia, antara lain, virus
cacar air, cacar, campak, influenza, polio,
mata belek, hepatitis, demam berdarah,
diare, HIV AIDS. Virus pada manusia
dapat ditularkan secara kontak langsung
maupun tidak langsung.
MATERI
parasitologi
virus
28. Klasifikasi virus
Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat
, dibedakan :
DNA pita tunggal (DNA ss),
DNA pita ganda (DNA ds),
RNA pita tunggal (RNA ss),
RNA pita ganda (RNA ds).
MATERI
parasitologi
virus
29. Klasifikasi virus
Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus Dapat
dibedakan menjadi dua tipe
Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh
membran. Membran terdiri dari dua lipid dan protein,
(biasanya glikoprotein). Membran ini berfungsi
sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi.
Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan
Orthomuxovirus.
MATERI
parasitologi
virus
DNA pita tunggal (DNA ss), DNA pita ganda (DNA ds), RNA pita tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).DNA pita tunggal (DNA ss), DNA pita ganda (DNA ds), RNA pita tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).
DNA pita tunggal (DNA ss), DNA pita ganda (DNA ds), RNA pita tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).
30. Virus yang tidak memiliki selubung
Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat
(naked virus). Contoh: Reovirus, Papovirus, dan
Adenovirus.
MATERI
parasitologi
virus
31. Klasifikasi virus
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam
divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo
Virales (Virus)
Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on
Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus
diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni
berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus
dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus
RNA.
MATERI
parasitologi
virus
32. a. Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
MATERI
parasitologi
virus
33. b. Virus RNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus
MATERI
parasitologi
virus
36. Reproduksi virus
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang
terdiri dari:
a. Daur litik (litic cycle)
1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri.
Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim
(enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada
dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
MATERI
parasitologi
virus
37. 2.Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus
akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel
bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri
dan berfungsi lagi
MATERI
parasitologi
virus
38. 3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk
mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah
bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak
berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan
sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
MATERI
parasitologi
virus
39. 4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri
akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang
terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik
MATERI
parasitologi
virus
40. 5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan
menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim
lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
MATERI
parasitologi
virus
41. b. Daur lisogenik (lisogenic cycle)
1. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus
memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus
menyisip di antara benang DNA bakteri yang
terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA
bakteri terkandung materi genetik virus.
MATERI
parasitologi
virus
42. 2 Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak
aktif disebut profag. Dalam keadaan
profage semua gen fage ditekan.
Gen fage yang diekspresikan adalah gen
yang penting karena mengkodekan untuk
sintesis molekul represor yang
mencegah terjadinya sintesis enzim fage
dan protein yang dibutuhkan untuk siklus
litik Kemudian DNA bakteri mereplikasi
untuk melakukan pembelahan.
MATERI
parasitologi
virus
43. 3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-
bagian viirus
4.Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan
kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus
baru
5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus
yang terlepas dari inang akan mencari inang baru
MATERI
parasitologi
virus
46. Bakteriofage
Bakteriofage merupakan virus yang menginfeksi atau
menyerang bakteri
Bakteriofage diketahui mampu mereplikasi dirinya atau
mampu menggandakan dirinya sendiri menjadi lebih
banyak
Dibandingkan dengan kebanyakan virus, bakteriofage
sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian
berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus
memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan
untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel
hidup
MATERI
parasitologi
virus
48. Bakteriofage
Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan
Prancis, D'Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang
berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam
kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher
berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor.
Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke
dalam sel inangnya.
MATERI
parasitologi
virus
49. Komposisi dan struktur kimia
Bakteriofage terdapat dalam bentuk-bentuk pilihan
dan, seperti virus hewan, semuanya mempunyai
kapsid protein yang membungkus asam nukleat
bakteriofage.
Beberapa juga mempunyai struktur kompleks yang
digunakan untuk menempelkan bakteriofage pada sel
yang rentan. Kepala bakteriofage, yang berisi asam
nukleat, sering ikosahedral, tetapi ada beberapa
bentuk lain lain, termasuk bentuk bulat dan gilig
(silindris).
Tidak semua bakteriofage mempunyai ekor;
diantaranya yang mempunyai, terdapat cukup
MATERI
parasitologi
virus
50. Bakteriofage
Bakteriofage termasuk ke dalam ordo Caudovirales.
Salah satu contoh bakteriofage adalah T4 virus yang
menyerang bakteri Eschericia coli. E. coli merupakan
bakteri yang hidup pada saluran pencernaan manusia
Bakteriofage terdapat dalam bentuk-bentuk pilihan dan,
seperti virus hewan, semuanya mempunyai kapsid
protein yang membungkus asam nukleat bakteriofage.
Beberapa juga mempunyai struktur kompleks yang
digunakan untuk menempelkan bakteriofage pada sel
yang rentan.
MATERI
parasitologi
virus
51. Peranan Bakteriofage
Peranan bakteriofage dalam kehidupan :
a. Untuk membuat antitoksin.
b. Untuk melemahkan bakteri.
c. Untuk reproduksi vaksin.
MATERI
parasitologi
virus