1. UTS KEWARGANEGARAAN 2023/2024
Nama : Elin Riyadi
NIM : 2302014
Program Studi : Akuntansi
Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Januari 2024
Kelas : Reguler Pagi
Soal
1. Berikanlah satu contoh kasus yang dapat diantisipasi melalui Pendidikan
Kewarganegaraan. Apakah masalah itu muncul dari perkembangan
IPTEKS, tuntutan dan kebutuhan masyarakat, ataukah tantangan global
saat ini?
2. Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian
dari kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi
dan dipraktikkan oleh orang Indonesia? Misalnya, budaya makan sambil
berdiri (standing party).
3. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas
nasional tidak diklaim oleh negara lain?
4. Pengembangan integrasi dapat dilakukan melalui lima strategi atau
pendekatan. Apa sajakah kelima setrategi tersebut?
5. Berikanlah satu contoh kasus disintegrasi yang terjadi di Indonesia dewasa
ini dengan baik dari media massa maupun media online. Selanjutnya
analisislah berita tersebut berdasarkan aspek-aspek: (a) Judul Berita dan
Sumbernya; (b) Isi Pokok Berita; (c) Faktor penyebab disintegrasi.
Jawab:
1. Salah satu permasalahan bansa Indonesia yang bisa diantisipasi melalui
pendidikan kewarganegaraan adalah rendahnya tingkat partisipasi
masyarakat dalam proses demokrasi. Masalah ini muncul dari kurangnya
pemahaman masyarakat mengenai hak dan kewajibannya sebagai warga
negara, serta minimnya pengetahuan mengenai proses politik dan
demokrasi. Pendidikan kewarganegaraan berperan penting dalam
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya partissipasi dalam proses demokrasi. Dengan adanya pendidikan
kewarganegaraan, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam
berpartisipasi dalam proses demokrasi dan pemilihan umum, serta lebih
aktif dalam mengawasi pemerintah. Selain itu, pendidikan
kewarganegaraan juga dapat membantu masyarakat mengerti dan
memahami berbagai permasalahan sosial yang terjadi disekitarnya,
2. sehingga dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pembangunan
masyarakat dan negara.
2. Tidak disarankan bagi bangsa Indonesia atau bangsa manapun untuk
mengklain budaya lain sebagai bagian dari kebudayaan nasional mereka
hanya karena budaya tersebut telah dipraktikkan dan disenangi oleh
masyarakatnya. Mengklaim budaya lain tanpa penghormatan yang tepat
dapat menimbulkan kesalahpahaman, kontroversi, atau bahkan konflik
dengan bangsa asal budaya tersebut. Sebagai contoh, sementara “standing
party” mungkin populer di Indonesia, sebaliknya dilihat apakah budaya ini
memiliki sejarah atau signifikansi khusus dinegara lain sebelum
menganggapmnya sebagai budaya nasional.
3. Untuk menjaga agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak
diklaim oleh negara lain, berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan:
lestarikan dan kembangkan kebudayaan, pemerintah dan masyarakat harus
bekerja sama untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan
Indonesia; pendidikan dan penelitian, pendidikan tentang kebudayaan
Indonesia harus diberikan sejak dini, baik oleh sekolah maupun dirumah;
hak kekayaan intelektual, pemerintah harus memastikan bahwa hak
kekayaan intelektual (HKI) atas kebudayaan Indonesia dilindungi secara
hukum; diplomasi budaya, pemerintah harus aktif dalam diplomasi budaya,
baik tingkat regional maupun tingkat internasional; promosi dan
penggunaan kebudayaan Indonesia, masyarakat harus didorong untuk
menggunakan dan mempromosikan kebudayaan Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari; kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan
sektor swasta, semua pihak harus bekerja sama untuk menjaga kebudayaan
Indonesia sebagai identitas nasional.
4. Adanya ancaman dari luar, gaya politik kepemimpinan, kekuatan lembaga-
lembaga politik, ideologi nasional, dan kesempatan pembangunan ekonomi.
5. Kasus Pemberontakan Partai Komunis (PKI Madiun). Pada tahun1946,
sekelompok politik dan militer Madiun, Jawa Timur, menggabungkan
pasokan sosialis, komunis, dan nasionalis dalam pemberontakan PKI. Hal
ini menyebabkan pergolakan daerah di Jawa Timur, Sumatra, daan Sulawesi
Selatan, serta menumbulkan ancaman bagi negara diluar negeri. Faktor
penyebabnya yakni; Faktor Ekonomi , Faktor Agama, Faktor Politik, Faktor
Sosial, dan Faktor Budaya. Dari kasus tersebut diperlukan pemahaman yang
lebih baik tentang peranan media massa dan media online dalam
menyebabkan disentegrasi di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi
pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk memantau dan mengendalikan
media massa dan media online agar informasi yang diberikan tidak
mengancam disintegrasi dan menyebabkan konflik sosial. [
https://www.gramedia.com/literasi/disintegrasi-bangsa/]