MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
UTS Kewarganegaraan (EkaPutriApriliani)..pdf
1. Nama : Eka Putri Apriliani
NIM : 2302025
Kelas : Akuntansi
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Ratna Suryani, S.psi.,M.si.M.M
UTS KEWARGANEGARAAN
1. Berikanlah satu contoh kasus yang dapat diantisipasi melalui Pendidikan
Kewarganegaraan. Apakah masalah itu muncul dari perkembangan
IPTEKS, tuntutan dan kebutuhan masyarakat, ataukah tantangan global
saat ini?
2. Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian
dari kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi
dan dipraktikkan oleh orang Indonesia? Misalnya, budaya makan sambil
berdiri (standing party).
3. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas
nasional tidak diklaim oleh negara lain?
4. Pengembangan integrasi dapat dilakukan melalui lima strategi atau
pendekatan. Apa sajakah kelima strategi tersebut?
5. Berikanlah satu contoh kasus disintegrasi yang terjadi di Indonesia dewasa
ini baik dari media massa maupun media online. Selanjutnya analisislah
berita tersebut berdasarkan aspek-aspek: (a) Judul Berita dan Sumbernya;
(b) Isi Pokok Berita; (c) Faktor penyebab disintegrasi.
Jawaban
1. Contoh kasus yang dapat diantisipasi melalui pendidikan kewarganegaraan
adalah maraknya kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. Korupsi adalah
penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan dan
sebagainya untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Faktor-faktor yang
menjadi penyebab terjadinya korupsi antara lain penegakan hukum yang
tidak konsisten, penyalahgunaan kekuasaan atau wewenang, langkanya
lingkungan anti korupsi, dan budaya memberi imbalan jasa dan hadiah.
Program pendidikan kewarganegaraan yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasi masalah ini antara lain:
• Menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan.
• Menghormati harkat dan martabat setiap individu.
• Berpartisipasi dalam urusan kewarganegaraan secara bijaksana
dan bertanggung jawab.
2. • Menerapkan norma yang telah dipahami dalam kehidupan
sehari-hari.
Masalah ini muncul dari perkembangan IPTEKS dan tuntutan masyarakat,
bukan tantangan global saat ini. Namun, tantangan global saat ini juga bisa
menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya korupsi, misalnya ketika
ada ketidakstabilan politik atau ekonomi yang mendorong korupsi sebagai
alternatif.
2. Tidak, bangsa Indonesia tidak boleh mengklaim budaya bangsa lain
sebagai bagian dari Kebudayaan nasional hanya karena budaya tersebut
disenangi dan dipraktikkan oleh orang Indonesia. Setiap budaya memiliki
hak ciptanya sendiri, sehingga klaim atas budaya bangsa lain tidak
diperbolehkan. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga keberagaman
dan menghormati hak cipta setiap budaya. Upaya untuk mempertahankan
kekayaan budaya Indonesia termasuk memberikan hak paten,
memperkenalkan, dan mempromosikan kebudayaan, serta melestarikannya
3. • Mencintai, mengapresiasi, dan melestarikan kebudayaan Indonesia.
• Membagikan dan menginformasikan kebudayaan Indonesia kepada orang
lain.
• Mematenkan kebudayaan Indonesia pada UNESCO.
4. Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin MaxAndrews (1995)
menyebut ada lima pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik
mengembangkan integrasi bangsa Kelima pendekatan yang selanjutnya
kita sebut sebagai faktor yang menentukan tingkat integrasi suatu negara
adalah:
a. Adanya ancaman dari luar
b. Gaya politik kepeminpinan
c. Kekuatan lembaga-lembaga politik
d. Ideologi nasional
e. Kesempatan pembangunan ekonomi.
5.
Pemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun menjadi salah
satu sejarah kelam PKI di Tanah Air. Selain peristiwa 30 September 1965.
Pemberontakan PKI di Madiun terjadi pada 18 September 1948.
Pemberontakan itu berlangsung selama 13 hari. Mengutip karya ilmiah
berjudul Sejarah Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Bahayanya yang
disusun oleh Siti Hasanah, Perjanjian Renville antara Indonesia dengan
Belanda diselenggarakan pada tanggal 8 Desember 1947. Perjanjian itu
menghasilkan kesepakatan yang lebih menguntungkan pihak Belanda.
Kabinet Amir Syarifuddin yang mewakili Indonesia dalam perundingan itu
menandatangani kesepakatan tersebut. Alhasil, kabinet tersebut dibubarkan
karena dianggap telah merugikan bangsa. Setelah itu, Amir membentuk
3. Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada tanggal 28 Juni 1948. FDR sebagai
kelompok oposisi pemerintahan di bawah kabinet Mohammad Hatta. FDR
memutuskan untuk bergabung dengan PKI. Sejak saat itu, mereka gencar
melakukan aksi merebut kekuasaan. Mulai dari melancarkan propaganda
anti-pemerintah, mencetuskan demonstrasi, pemogokan, menculik dan
membunuh lawan-lawan politik, hingga mencetuskan kerusuhan di
beberapa daerah. Muso, seorang tokoh politik bergabung dengan Amir.
Bergabungnya Muso meningkatkan aksi menentang pemerintahan dan
merebut kekuasaan.
Puncaknya ketika PKI melancarkan aksi pemberontakan di Madiun, untuk
mengubah negara Indonesia menjadi negara yang berlandaskan aliran
komunis. Aksi pembunuhan terhadap beberapa politikus, TNI, pimpinan
partai, tokoh agama semakin gencar dilakukan. Panglima Besar Soedirman
mengutus Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono
di Jawa Timur, untuk menjalankan operasi militer guna menumpas
kekejaman PKI. Pada akhirnya, wilayah Madiun dapat diambil alih oleh
TNI dan polisi pada tanggal 30 September 1948. Sementara itu, Muso dan
Amir dijatuhi hukuman mati.
Latar Belakang Pemberontakan PKI di Madiun pada 1948
Dalam ulasan di atas dijelaskan beberapa peristiwa yang menjadi latar
belakang Pemberontakan PKI di Madiun. Seperti dikutip dari situs resmi
Universitas STEKOM.
• Jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin dan Pembentukan Kabinet Hatta
• Pembentukan FDR
• Program Rasionalisasi Hatta
• Timbulnya Perpecahan
• Kembalinya Musso
• Tujuan Pemberontakan PKI di Madiun pada 1948
Mengutip detikEdu, berikut sederet tujuan dari Pemberontakan PKI di
Madiun pada 1948:
• Membentuk Negara Republik Indonesia Soviet
• Mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis
• Mengajak para petani dan buruh untuk melakukan pemberontakan.
Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat
Kampus Merdeka di detikcom.
4. Analisis Berita:
1. Judul dan sumbernya :
“ Pemberontakan PKI di Madiun pada 1948 “ dari situs detikcom.
2. Isi pokok berita :
Berita tersebut membahas tentang kasus pemberontakan PKI di Madiun,
tokoh yang terlibat, sebab, dan tujuan dari pemberontakan.
3. Faktor penyebab disintegrasi :
• Membentuk Negara Republik Indonesia Soviet
• Mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis
• Mengajak para petani dan buruh untuk melakukan pemberontakan.